Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Reaksi kesetimbangan di industri kimia misalnya pembuatan amonia dan asam sulfat.
Dalam proses industri diharapkan dengan biaya sekecil mungkin dapat menghasilkan hal
yang banyak, oleh karena itu perlu dicari cara agar di peroleh hasil yang maksimal.

1.2 Rumusan masalah

Bagaimana menjelaskan penerapan prinsip kesetimbangan kimia dalam industri dan


dalam kehidupan sehari-hari ?

1.3 Tujuan

• Mengetahui reaksi kesetimbangan kimia dalam industri dan dalam kenidupan sehari-
nari.
• Mengetahui manfaat kesetimbangan kimia dalam industri dan dalam kehidupan
sehari-hari.
• Mengetahui hubungan reaksi kimia dan kesetimbangan kimia dalam industri dan
dalam kehidupan sehari-hari.
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Amonia

Ammonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH. yang merupakan salah satu
indikator pencemaran udara pada bentuk kebauan.
Gas ammonia adalah gas yang tidak berwarna dengan bau menyengat, biasanya ammonia
berasal dari aktifitas mikroba, industri ammonia, pengolahan limbah dan pengolahan batu
bara. Ammonia di atmosfer akan bereaksi dengan nitrat dan sulfat sehingga terbentuk
garam ammonium yang sangat korosif.

Ammonia (NHs) dan garam-garamnya merupakan senyawa yang bersifat mudah larut
dalam air. lon ammonium merupakan transisi dari ammonia, selain terdapat dalam bentuk
gas ammonia juga dapat berbentuk kompleks dengan beberapa ion logam. Ammonia
banyak digunakan dalam proses produksi urea, industri bahan kimia, seta industri bubur dan
kertas.

Ammonia merupakan senyawa anorganik yang diperlukan sebagai sumber energi dalam
proses nitrifikasi bakteri aerobik. Pada air ammonia berada dalam dua bentuk vaitu
ammonia tidak terionisasi dan ammonia terionisasi. Ammonia yang tidak terionisasi bersifat
racun dan akan mengganggu syaraf pada ikan sedangkan ammonia yang terionisasi
memiliki kadar racun yang rendah. Daya racun ammonia dalam air akan meningkat saat
kelarutan oksigen rendah. Keberadaan bakteri pengurai sangat berpengaruh terhadap
persediaan oksigen yang secara alami terlarut dalam air.

Kegiatan mikrobiologi dapat merubah keseimbangan nitrit-nitrit ammonia, menurunkan


kadar fenol dan BOD atau mereduksi sulfat "tidak segera diperiksa atau diawetkan akan
mempengaruhi hasil pemeriksaan dan menimbulkan bau yang sangat menyengat atau tajam
karena berkurangnya kandungan oksigen terlarut dalam air yang dibutuhkan
mikroorganisme untuk mengoksidasi senyawa kimia sehingga akan menyebabkan
pencemaran air.

2.2 Sifat Amonia

Ammonia memiliki sifat seperti yang tertera dalam tabel di bawah ini
Sifat-sifat Ammonia
Nilai
Massa jenis dan fase ( g/L
0,6942
[Kelarutan dalam air ( gr/100 ml pada °C)
89.9
Titik lebur (°C)
-77,73
Titik didih (°C)
-33,34
Keasaman (PKa)
9.25
Kebasaan ( PKb)
4,75

Ammonia dalam air mudah terkomposisi menjadi ion ammonium


dengan persamaan sebagai berikut :
NH3 + H2O --→H4 ОН
Ammonia Ammonium

Ammonium bereaksi dengan basa karena adanya pasangan bebas yang aktif dari
nitrogen, sehingga menarik ikatan elektron pada molekul ammonia ke arahnya. Kombinasi
dan negatifitas ekstra tersebut dan daya tarik pasangan bebas, menarik hidrogen dari air.

2.3 Pembentukan Amonia (NHs)

Berdasarkan prinsip kesetimbangan, kondisi yang menguntungkan untuk kentutasan


reaksi pembentukan NHs adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. Akan tetapi, reaksi
tersebut berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada suhu 500°C. Pada
awalnya proses Haber-Bosch dilangsungkan pada suhu sekitar 5000C dan tekanan sekitar
150-350 atm dengan katalis, yaitu serbuk besi dicampur dengan Al-01, MgO, CaO, dan KO.
Dengan kemajuan teknologi, digunakan tekanan yang jauh lebih besar sekitar 700 atm.
Untuk mengurangi reaksi balik, maka amonianya yang terbentuk segera dipisahkan.

1. Pada zaman pertengahan, pembuatan amonia dengan cara memanaskan tanduk


dan kuku binatang ternak.

2. Sampai saat perang dunia I, pembuatan amonia dipelopori oleh


Amerika Serikat melalui proses sianamida, sebagai berikut:

a. Mula-mula batu tohor (Ca) dan batu bara (C) dipanaskan dalam tanur listrik
untuk memperoleh kalsium karbida (CaC2).
CaO(s) + 3C(s) CaCz(s) + CO(g)

b. Kemudian, kalsium karbida dialirkan gas nitrogen (N2) untuk membentuk


kalsium sianamida (CaCN2).
CaC:(s) + N.(g) CaCN.(s) + C(s)
c. Akhirnya, kalsium sianamida dialiri uap air sehingga menghasilkan amonia.
CaCN_(s) + 3H.0(g). CaCO,(s) + 2NH-(g)

c. Proses Haber-Bosch

Fritz Haber dari Jerman berhasil mensintesis amonia langsung dari unsur-
unsurnya, yaitu dari gas nitrogen dan gas hidrogen. Kemudian proses pembentukan
amonia ini disempurnakan oleh rekan senegaranya, Karl Bosch dengan metode
tekanan tinggi sehingga proses pembuatan amonia tersebut dikenal sebagai proses
Haber-Bosch. Proses ini mendesak proses sianamida karena proses

Haber-Bosch adalah proses pembuatan amonia yang lebih murah.


Dalam proses haber-Bosch, bahan baku berupa N2 dan H2
• N2 diperoleh dari hasil destilasi bertingkat udara cair

• Ha diperoleh dari gas alam (metana) yang dialirkan bersama uap air dengan
katalisator nikel pada suhu tinggi dan tekanan tinggi.

CH4(g) + H2O(g) CO(g) + 3H2(g)


CO(g) + H2O(g) CO2(g) + H2(g)

Pembuatan amonia menurut proses Haber-Bosch adalah reaksi kesetimbangan


yang berlangsung eksoterm pada suhu sekitar 400-6000C
dan tekanan sekitar 200-600 atm.

N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g) AH = -92 KJ

Diagram alur dari proses Haber-Bosch untuk sintetis amonia di


berikan pada gambar berikut :

Mula-mula campuran gas nitrogen dan hidrogen di komperensi hingga mencapai tekanan
yang diinginkan. Campuran gas kemudian dipanaskan dalam suhu ruangan bersama
katalisator sehingga terbentuk amonia.
Campuran gas kemudian didinginkan sehingga amonia mencair. Gas hidrogen dan gas
nitrogen yang belum bereaksi (serta amonia yang tidak bereaksi) diresirkulasi, sehingga
pada akhimya semua diubah menjadi amonia.

2.4 Peranan Amonia

Kegunaan amonia bagi manusia cukup beragam. Di antaranya adalah sebagai


berikut:

• Untuk pembuatan pupuk, terutama urea dan ZA (Zwavelzur


amonium = amonium sulfat)

2NH3(g) + CO2(g) CO(NH2)2(aq) + panas

2NH3(g) + H2SO4 (NH4)2SO4(aq)

• Untuk membuat senyawa nitrogen yang lain, seperti asam nitrat, amonium klorida,
amonium nitrat.

4NH3(g) + 5O2(g) 4NO(g) + 6H2O(g)


NH3 + HCI(aq) NH4CI(aq)
NH3(g) + HNO3(aq) HNO3(aq)

• Untuk membuat hidrazin.

2NH3(g) + NaOCI(aq) N2H4(l) + NaCI(s) + H2O(l)

Hidrazin merupakan salah satu senyawa nitrogen yang digunakan


sebagai bahan bakar roket.

d. Dalam pabrik es, amonia cair digunakan sebagai pendingin


(refrigerant) karena amonia cair mudah menquap dan akan
menyerap panas sehingga menimbulkan efek pembekuan (J.
Goenawan 153-154).
2.5 Pengertian Asam Sulfat

Asam sulfat, H.SO, termasuk asam mineral (anorganik) yang kuat.


Zat ini dapat larut dalam air di semua perbandingan. Asam sulfat
mempunyai banyak sekali kegunaan dan juga termasuk salah satu produk
utama industri kimia. Produksi dunia asam sulfat pada tahun 2001 ialah
165 juta ton, dengan nilai perdagangan seharga US$8 juta. Kegunaan
utamanya yakni pada pemrosesan biih mineral, sintesis kimia,
pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak.

Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tidak dapat ditemukan


secara alami di bumi oleh karena sifatnya yang higroskopis. Walaupun
demikian, asam sulfat merupakan komponen utama hujan asam, yang
terjadi karena oksidasi sulfur dioksida di atmosfer dengan keberadaan air
(oksidasi asam sulfit). Sulfur dioksida adalah produk sampingan utama
dari pembakaran bahan bakar seperti batu bara dan minyak yang
mengandung sulfur (belerang).

2.6 Sifat Asam Sulfat

A. Bentuk - Bentuk Asam Sulfat


Meskipun asam sulfat yang mendekati 100% bisa dibuat, ia
akan membebaskan SO: pada titik didihnya dan menciptakan asam
98,3%. Asam sulfat 98% lebih stabil untuk disimpan, dan termasuk
bentuk asam sulfat yang paling umum.

Asam sulfat 98% biasanva dinamai sebagai asam sulfat


pekat. Terdapat berbagal jenis konsentrasi asam sulfat yang
digunakan untuk berbagai kebutuhan :

• 10%, asam sulfat encer untuk kegunaan laboratorium,

• 33,53%, asam baterai,

• 62,18%, asam bilik atau asam pupuk,

• 73,61%, asam menara atau asam glover,

• 97%, asam pekat.

Ada Juga asam sulfat dalam berbagai kemurnian. Mutu


teknis H SO. tidaklah murni dan seringkali berwarna, akan tetapi
cocok untuk digunakan untuk membuat pupuk. Mutu muri asam

sulfat digunakan guna membuat obat-obatan dan zat warna.

Jika SO:(g) dalam konsentrasi tinggi ditambahkan ke dalam asam sulfat, H.S207
akan terbentuk. Senyawa ini dinamai sebagai asam pirosulfat, asam sulfat berasap,
ataupun oleum.

Konsentrasi oleum diekspresikan sebagai %SOs (dinamai %oleum) atau


%H.SO, (jumlah asam sulfat yang dihasilkan jika H20 ditambahkan); konsentrasi
yang umum adalah 40% oleum (109% HaSO-) dan 65% oleum (114,6% H2SO4).
HaS207 murni ada dalam bentuk padat dengan titik leleh 36°C.

B. Polaritas dan Konduktivitas

H.SO: anhidrat merupakan cairan yang sangat polar. la mempunyai tetapan


dielektrik sekitar 100. Konduktivitas listriknya juga tinggi. Hal ini disebabkan oleh
disosiasi yang dikarenakan oleh swa-protonasi, disebut sebagai autopirolisis.

212S04 -» H.SO+4 ÷ HSO-4

Konstanta kesetimbangan autopirolisisnya lalah :

Kap(25 °C)= [H:SO+4](HSO-4] = 2,7 × 10-4.

Apabila dibandingkan dengan konstanta keseimbangan air,


Kw = 10-14, nilai konstanta kesetimbangan autopirolisis asam
sulfat 1010 (10 triliun) kali lebih kecil.

Meskipun asam ini mempunyai viskositas yang cukup tinggi, konduktivitas


efektif ion H SO+4 dan HSO-4 tinggi disebabkan mekanisme ulang alik proton intra
molekul, menjadikan asam sulfat sebagai konduktor yang baik. la juga merupakan
pelarut yang baik untuk banyak reaksi.

Kesetimbangan kimiawi asam sulfat sesungguhnya lebih rumit dibandingkan


yang ditunjukkan di atas; 100% H2S04 mengandung beragam spesi dalam
kesetimbangan (ditunjukkan dengan nilai milimol per kg pelarut), antara lain:

HSO-4 (15,0), H.SO+4 (11,3), H»0+ (8,0), HS:0-7(4,4), H.S:O, (3,6),


H2O (0,1).

2.7 Pembentukan Asam Sulfat

Dasar teori menurut proses kontak. Disebut proses kontak karena reaksi antara SO2
dan Oz pada tahap 2 terjadi di permukaan katalis V2Os.
Proses ini melibatkan reaksi-reaksi eksoterm yang melepas panas. Panas yang dihasilkan
digunakan sebagai energi input untuk tahapan proses lainnya. Sebagai contoh, panas dari
tahap 1 dan 2 digunakan untuk memproduksi uap air. Uap air digunakan untuk melelenkan
bahan baku belerang. Hal ini merupakan efisiensi karena dapat menekan konsumsi

energi dari luar. Mengapa SO, tidak langsung direaksikan dengan H20 (air) untuk membentuk H.SO: ?
Hal ini disebabkan karena reaksi langsung SOs dengan H20 akan menyebabkan terbentuknya kabut H¿SO..
Kabut ini sulit dikumpulkan, tidak dapat terkodensasi, dan dapat menyebabkan pencemaran udara.
Pembahasan asam sulfat (H.S04) melalui proses kontak dibagi menjadi 3 tahap:
Tahap 1: Pembentukan SO2
Belerang yang sudah dilelehkan direaksikan dengan 02 membentuk gas
SO2:
S(s) + 02(g) -> SOz(g) AH = -296,9 kJ
Tahap 2 : Pembentukan SO.
Gas SO2 direaksikan dengan 02 pada suhu -4500C dan tekanan 2-3 atm membentuk gas SO: dengan bantuan
katalis V:Os melalui reaksi kesetimbangan berikut:
250¿(g) + 02(g) <====> 20,(g) AH = -191 kJ
Pemilihaan kondisi optimum untuk pembentukan SO; adalah sebagai berikut:
Faktor
Reaksi:
2501(g) + 02(g) <====> 250: (g) AH = -
Kondisi
Optimum
191kJ
Suhu
Reaksi bersifat eksotermik. Suhu rendah akan
-4500C
menggeser kesetimbangan ke kanan. Akan tetapi, laju reaksi menjadi lambat. Pemilihan suhu juga harus juga
harus memperhitungan faktor antara lain korosi pada suhu tinggi.
Tekanan Total mol pereaksi lebih besar dibandingkan
2-3 atm
total mol produk reaksi. Penambahan tekanan akan menggeser kesetimbangan ke kanan. Pada tekanan sedikit
di atas 1 atm, reaksi sudah menghasilkan -97% SOn.
Katalis
Katalis tidak menggeser kesetimbangan ke
V2O5
kanan, tetapi mempercepat laju reaksi secara keseluruhan
Tahap 3 : Pembentukan H.50,
Pada tahap ini, SO, tidak langsung direaksikan dengan H.0 untuk membentuk H.SO4, Tetapi dilarutkan ke dalam
campuran 98% H2SO, dan
2% H.O membentuk larutan yang disebut oleum.

SO.(g) + H.SO+(aq) -> H.S:0, (1)

Oleum kemudian diencerkan dengan air untuk membentuk lelehan H.SO. pekat:

H.S:07 (1) + H2O (1) -> 2H.SO«(ag)


2.8 Peranan Asan Sulfat

Asam sulfat (H.SO.) adalah senyawa dasar yang penting dan dihasilkan dalam jumlah
terbesar (ranking pertama dari segi jumlah) dari semua senyawa anorganik yang dihasilkan
industri. Asam sulfat murni adalah cairan kental (mp 10.370C), dan melarut dalam air
dengan menghasilkan sejumlah besar panas menghasilkan larutan asam kuat.
Asam sulfat mempunyai rumus kimia H.SO , merupakan asam mineral (anorganik) yang
kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan.
Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan, termasuk dalam kebanyakan reaksi kimia.
Kegunaan utama termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah
dan pengilangan minyak. Reaksi hidrasi (pelarutan dalam air) dari asam sulfat adalah reaksi
eksoterm yang kuat. Jika air ditambah kepada asam sulfat pekat, terjadi pendidihan.
Senantiasa tambah asam kepada air dan bukan sebaliknya. Sebagian dari masalah ini
disebabkan perbedaan isipadu kedua cairan. Air kurang padu dibanding asam sulfat dan
cenderung untuk terapung di atas asam.
Reaksi tersebut membentuk ion hidronium : H.SO: + H.0 - Hi0+ + HSO:-.

Disebabkan asam sulfat bersifat mengeringkan, asam sulfat merupakan agen pengering
yang baik, dan digunakan dalam pengolahan kebanyakan buah-buahan kering. Apabila gas
SOs pekat ditambah kepada asam sulfat, la membentuk H2S:On. Ini dikenali sebagal asam
sulfat fumingoleum.

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

> Pembentukan Amonia:


1. Amonia adalah gas yang tidak berwarna dan baunya sangat merangsang sehingga
gas
melalui
baunya.Sangat mudah larut dalam air, yaitu pada keadaan standar, 1 liter air terlarut
1180 liter amonia.

2. Merupakan gas yang mudah mencair, amonia cair membeku pada suhu -78°C dan
mendidih pada suhu -33°C.

3. Pembuatan amonia dengan cara memanaskan tanduk dan kuku binatang ternak.

4. Kegunaan amonia untuk pembuatan pupuk, terutama urea dan


ZA (Zwavelzur amonium = amonium sulfat).

5. Untuk membuat senyawa nitrogen yang lain seperti asam nitrat, amonium klorida
dan amonium nitrat.

6. Untuk pembuatan hidrazin.

7. Untuk membuat ikatan pada senyawa amonia harus ditentukan dahulu elektron
valensi pada atom penyusun senyawa amonia yaitu hidrogen (H) mempunyai
elektron valensi 1 dan nitrogen (N) mempunyai elektron valensi 5.

> Pembuatan Asam Sulfat

• Pembuatan asam sulfat (HzSO.) melalui proses kontak dibagi meniadi 3 tahap:

Tahap 1 : Pembentukan SO:

Belerang yang sudah dilelehkan direaksikan dengan 02 membentuk gas SO.

S (s) + O2(g) -> SO2(g) A = -296,9 Kj

Tahap 2 : Pembentukan SO3

Gas SO3 direaksikan dengan O2 pada suhu -450°C dan tekanan 2-3 atm membentuk
gas SO3 dengan bantuan katalis V2O5 melalui reaksi kesetimbangan berikut:

2SO2(g) + O2(g) <====> 2SO3(g) AH = -191 kJ

Tahap 3: Pembentukan H2SO4

Pada tahap ini, SO3 tidak langsung direaksikan dengan H2O untuk membentuk H2SO4,
tetapi dilarutkan ke dalam campuran 98% H2SO4
dan 2% H20 membentuk larutan yang disebut oleum.

SO2(g) + H2SO4(aq) -> H2S2O7(l)

Oleum kemudian diencerkan dengan air untuk membentuk lelehan


H.SO: pekat:

H2S2O7(l) + H2O (l) -> 2H2SO4(aq)

• Kegunaan utama Asam sulfat termasuk pemrosesan bith mineral, sintesis kimia,
pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak. Asam sulfat juga merupakan agen
pengering yang baik, dan digunakan dalam pengolahan kebanyakan buah-buahan
kering.

3.2 SARAN

Dari keseluruhan makalah ini penulis di sarankan bahwa dalam penulisan makalah ini,
mash banyak kekurangan yang ada maka tim penulis mengharap saran dan kritikan dari
para pembaca (guru, kakak atau adik kelas, serta teman-teman, dill.) sangat di harapkan
untuk penulis dari penyempurnaan makalah berikutnya atau masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai