Sulfur dioksida (SO2) adalah gas tidak berwarna, berbau khas, memerihkan mata dan dapat
merusak saluran pernafasan. SO2 dapat terbentuk dari pembakaran batu bara yang mengandung
belerang dan pemanggangan bijih sulfide. SO2 dapat melarut dengan baik dalam air.
Sampai kini belum ditemukan spesi dari H2SO3 dalam larutan, dan dianggap bahwa jika SO2
dialirkan kedalam air terbentuk suatu hidrat, namun telah dikenal garam hydrogen sulfit dan
garam sulfit.
Diperkirakan setengah dari sulfur dioksida yang masuk ke atmosfir berasal dari pembangkit
energy dan proses industry yang menggunakan bahan baku yang mengandung belerang.
Meskipun pada keadaan biasa SO3 sukar terbentuk, pada keadaan tertentu SO2 dapat
dioksidasi menjadi SO3.
Sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO 3) yang biasanya dinyatakan dengan SO x atau
sox, sangat merangsang dan dapat merusak saluran pernafasan.
London smog (smog berasal dari kata-kata smoke dan fog), atau smog kelabu terjadi dari
campuran SOx , partikulat dan kabut). Zat-zat dalam particular dapat mengkatalisa pembentuk
SO3 dari SO2 dan dengan udara lembab dapat mengahsilkan kabut yang mengandung asam
sulfat. Pada musibah London smog 1952, tidak kurang dari 4000 orang meninggal dunia.
Sifat SO2 yang mudah larut dan menghasilkan asam seperti dijelaskan di atas mengakibatkan
persoalan lingkungan di daerah mana digunakan bahan bakar yang mengandung belerang. Jika
turun hujan, gas SO2 terlarut dalam air sehingga turun sebagai asam sulfit yang encer. Di kota,
hujan asam ini akan merusak bangunan, patung; di pedalaman merusak tumbuh-tumbuhan dan
menyebabkan air danau menjdai asam sehingga mematikan ikan. Suatu cara untuk
menghilangkan SO2 dari cerobong asap industry yaitu mengalirkan gas ini melalui kapur yang
lembab.
Padatan ini mudah menguap dan pada fasa gas SO3 terdiri dari molekul segitiga planar.
(Gambar)
Sulfur trioksida dibuat dengan cara oksidasi belerang dioksida dengan oksigen.
Meskipun secara termodinamika reaksi ini dapat berlangsung spontan, namun tanpa katalis
reaksi ini sangat lambat. Oleh karena itu SO2 sangat stabil di udara. Dengan adany akatalis,
oksidasi SO2 menjadi SO3 segera berlangsung. Gas SO3 bereaksi dengan air membentuk H2SO4.
Asam sulfat, sangat penting bagi kemakmuran suatu negara industry yang sangat erat
kaitannya dengan berbagai-bagai industri.
Pabrik asam sulfat memerlukan belerang dioksida yang dapat diperoleh dari:
a) Pembakaran belerang
S + O2 SO2
Pada pemanggangan bijih-bijih logam ini, dihasilkan sulfur dioksida sebagai hasil
samping.
c) Anhidrit CaSO4
Hampir semua asam sulfat dibuat dengan proses kontak. Proses ini berlangsung dalam tiga
tahap yaitu produksi SO2, Konversi SO2 menjadi SO3 dan konversi SO3 menjadi H2SO4.
1) Produksi SO2
Belerang dibakar dalam udara kering di ruang pembakar pada suhu 10000C.
Gas yang panas ini dialirkan melalui sebuah konventer yang terdiri dari empat lapisan
yang dicampur dengan katalis vanadium (V) oksida. Pada empat lapisan pertama 70%
SO2 dapat diubah menjadi SO3. Oleh karena itu reaksinya adalah reaksi endoterm, gas
harus didinginkan dahulu sebelum mengalami konversi pada lapisan kedua. Pekerjaan ini
diulangi sehingga sampai pada lapisan keempat, 98% sulfur dioksida diubah menjadi
belerang trioksida. Agar dapat mencapai 99.5% konversi, sulfur trioksida yang dihasilkan,
didinginkan kemudian dilarutkan dalam asam sulfat 98% sampai 99%.
Sulfur tioksida yang dihasilkan didinginkan kemudian dilarutkan dalam H 2SO4 98%
sehingga menghasilkan asam 98.5% yang kemudian diencerkan dengan air.
Tahap-tahap dalam pembuatan H2SO4 menurut proses kontak dapat dilihat pada bagan
berikut.
Jika hanya memperhatikan tekanan perlu diingat bahwa volume sulfur dioksida hasil
pembakaran belerang dalam udara berlebih, kurang lebih 10% volume campuran semua
gas. Ditinjau dari asas Le Chatelier, pembentukan sulfur trioksida terjadi pada suhu
rendah dan tekanan besar.
Akan tetapi pada suhu di bawah 400 0C, diperlukan waktu yang lama untuk mencapai
kesetimbangan. Namun demikian, adalah efisien memperoleh hasil rendah dengan
cepat daripada hasil tinggi tapi lambat.
1. Pembentukan SO2
S + O2 + 4 N2 SO2 + 4 N2
Udara berlebih O2 + 4 N2 O2 + 4 N 2
2. Pembentukan SO3
SO2 + O2 SO3
Jadi tekanan tinggi hanya sedikit berpengaruh pada hasil akhir. Oleh karena itu proses ini
dilakukan pada tekanan atmosfir, sehingga menghemat pompa, katup, dan alat tekanan tinggi.
a) Sifat asam
c) Sifat dehidrasi
d) Sifat sulfonasi
Sifat asam
Sifat mengoksidasi
Sifat dehidrasi
H2O(l)
H2SO4(l) H2SO4(aq) ; H = -7,2 kJ mol-1
H2SO4(l)
C12H22O11(s) 12C(s) + 11 H2O(l)
Sifat sulfonasi
Manfaat H2SO4
Titanium oksida
Tabel 1.10 Lima belas Peringkat Teratas Zat yang dihasilkan Industri Kimia
Produksi Milliard kg
Semua protein mengandung karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen. Ada sejumlah
protein yang mengandung bel;erang. Semua protein mempunyai struktur yang rumit dan massa
molekulnya besar. Dalam asam, protein mengalami hidrolisis dan pecah menjadi satuan struktur
dasar yaitu asam amino. Asam amino adalah molekul yang mengandung gugus amino-NH 2 dan
gugus asam karboksilat COOH. Asam amino yang paling sederhana adalah glisin, NH 2CH2COOH,
atau dapat dinyatakan dengan,