Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
Rivky Aditya J.
Aulia Rizki Karimullah Nugroho
Amirul Nizam
Irfan Sudrajat S.
Naufal Muflih R.
(14/367191/TK/42389)
(14/363414/TK/41541)
(14/363389/TK/41517)
(14/363718/TK/41761)
(14/367061/TK/42313)
A. Natrium Carbonat
Sodium carbonat (Na2CO3) adalah bahan lunak yang larut dalam air dingin dan kelarutan
dalam air kira-kira 30% berat larutan, dalamindustri kimia di kenal dengan soda ash. Di
negara eropa dan beberapa kota distrik di USA istilah soda mengacu pada decahidrat
(Na2CO310H2O) dan monohidrat (Na2CO3H2O) yang digunakan untuk kebutuhan rumah
tangga, tapi komoditi decahidrat (Na2CO310H2O) dan monohidrat (Na2CO3H2O)
jumlahnya relatif kecil di bandingkan dengan bentuk anhidrat (wordpress, 2011).
Sifat Fisis dan Kimia Natrium Karbonat
Rumus: Na2CO3
Berat molekul
: 105,9888 g/mol = 106 g/mol
Bentuk
: Kristal dan bersifat higroskopis
Warna
: Putih
Titik lebur, 0C
: 7,1 g/100 g H2O
Densitas, 20C
: 2,533 g/ml
Kapasitas panas, 85C
: 26,41 cal/ gmol oC (wordpress, 2011)
Kepadatan
: 2,54 g/cm
Titik lebur
: 851 C
Titik didih
: 1.600 C
Larut dalam
: Air
ion
karbonat.
Dapat
dan timbal. Larutan natrium karbonat ditambahkan pada garam metal. Endapan biru
menunjukan ion Cu2+. Endapan hijau kotor menunjukan ion Fe2+. Endapan kuningcoklat menunjukan ion Fe3+. Endapan putih menunjukan ion Ca2+, Zn2+, atau Pb2+.
Ikatan yang terbentuk antara lain tembaga(II) karbonat, besi(II) karbonat, besi(III)
oksida, kalsium karbonat,seng karbonat, dan timbal(II) karbonat. Endapan terbentuk
karena hampir semua karbonat tidak mudah larut dalam air.
3. Bahan pelengkap
Dapat digunakan sebagai tambahan pangan (E500) yaitu pengatur keasaman, antilengket pada kue, pengembang, dan penstabil. Salah satu bahan dari kansui, larutan
untuk memberikan mi ramen karakter rasa dan tekstur khusus. Di Cina, biasa dipakai
untuk mengganti air alkali untuk bahan kue bulantradisional Kanton, dan beberapa
roti dan mi Cina. Digunakan dalam pasta gigi, sebagai pembentuk busa dan abrasi,
dan sementara menaikkan pH mulut.
4. Pada Industri Kaca
Pembuatan kaca adalah salah satu kegunaan penting dalam natrium karbonat. Dapat
menjadi fluks untuk silika, dengan menurunkan titik cair campuran ke sesuatu yang
dapat diterima tanpa material khusus. "Soda kaca" ini mudah larut dalam air,
jadikalsium karbonat ditambah pada campuran yang belum mencair untuk
menghasilkan kaca yang diproduksi tidak mudah larut dalam air. Jenis kaca ini
disebut kaca soda kapur, "soda" untuk natrium karbonat dan "kapur" untuk kalsium
karbonat.
C. Proses Produksi Natrium Karbonat
1. Dapat diekstrak dari abu-abu tanaman yang tumbuh di tanah yang kaya natrium.
2. Dapat disintesis dalam jumlah besar dari garam natrium klorida dan batu
kapur dengan metode Solvay, proses Leblanc, proses Solvay, proses Hou, dan
lainnya.
3. Dapat dibuat dengan memanaskan natrium bikarbonat menghasilkan air dan karbon
dioksida
2NaHCO3 Na2CO3 + H2O + CO2
Sejarah Proses Produksi Natrium Karbonat
Proses sintesis yang sekarang digunakan untuk pembuatan natrium karbonat (soda
abu) adalah proses solvay. Sebelum metode ini dikembangkan, proses yang digunakan
secara luas adalah proses LeBlanc (1773). Proses ini didasarkan atas pemanggangan kerak
garam (salt cake) dengan karbon dan batu gamping di dalam tanur putar dan seudah itu
mengeras hasilnya dengan air. Produk kasar dari reaksi itu disebut abu hitam (black ash).
Pengerasan dilakukan pada waktu dingin ; pada pengerasan itu berlangsung hidrolisis
sebagian sulfide. Ini kemudian diubah lagi menjadi karbonat melalui pengolahan dengan
gas yang mengandung karbon dioksidayang berasal dari tanur abu hitam. Larutan natrium
karbonat yang dihasilkan, dipekatkan sehingga menghasilkan natrium karbonat, yang
kemudian dikeringkan atau dikalsinasi. Di Amerika Serikat tidak pernah ada yang
menggunakan proses LeBlanc dan dewasa ini tidak ada lagi pabrik yang beroperasi
dengan proses ini di dunia. Pada tahun 1861, Ernest Solvay mulai mengembangkan proses
soda ammonia. Pada mulanya proses ini mengalami kesulitan besar dalam bersaing dengan
proses LeBlanc yang lebih tua dan lebih mapan, namun dalam beberapa tahun sajproses
solvay berhasil menurunkan harga soda abu sebanyak sepertiganya. Setelah suatu
persaingan yang sengit dimana para penghasil soda LeBlanc menggunakan taktik banting
harga, proses soda amonia akhirnya berhasil menggantikan proses LeBlanc secara
keseluruhan pasa tahun 1915.
Proses solvay tetap mendapat perhatian di Eropa dan Negara Negara yang tidak
mempunyai endapan natrium karbonat alam, tetapi pada tahun 1982 hanya satu pabrik saja
yang masih beroperasi dengan proses solvay di Amerika Serikat. Pabrik itu dapat tetap
hidup karena biaya terpasangnya murah sedang ongkos angkut tinggi. Pasaran dalam
negeri Amerika Serikat sekarang dikuasai oleh soda alam yang berasal dari endapan . di
Wyoming juga banyak yang diekspor. Proses solvay membutuhkan 18,4 GJ energi untuk
membuat 1 t soda abu, sedang penambangan setiap ton metric soda abu hitam hanya
memerlukan 8,4 GJ saja, sehingga penambangan ini lebih menarik dari segi energi.
Ammonia
a. Kebasaan
Salah satu sifat yang paling karakteristik amonia adalah kebasaannya. Amonia
dapat bereaksi dengan asam untuk membentuk garam, sehingga dengan asam
klorida membentuk klorida amonium (sal-amoniak); dengan asam nitrat
membentuk amonium nitrat, dll.
HCl + NH3 NH4Cl
Garam yang dihasilkan oleh reaksi ammonia dengan asam dikenal sebagai
garam amonium dan semuanya mengandung ion amonium (NH4+).
b. Keasaman
Walaupun amonia dikenal sebagai basa lemah, juga dapat bertindak sebagai
2.
Proses Le Blanc
2.
Proses Solvay
3.
Proses Trona
1.
lakukan pada tahun 1775. Perusahaan pertama yang memproduksi soda abu dengan
proses Leblanc di bangun di Inggris pada tahun 1823. Proses Leblanc pada umumnya
adalah proses pengolahan garam dengan asam sulfat untuk membuat natrium sulfat
dan asam hidro klorik.
Proses Leblanc adalah proses batch, dimana natrium klorida menjadi sasaran
serangkaian perngolahan, yang akhirnya menghasilkan natrium karbonat. Pada
langkah pertama, natrium klorida dipanaskan dengan asam sulfat untuk
menghasilkan natrium sulfat (disebut kue garam) dan gas hidrogen klorida menurut
persamaan 1.1:
2NaCl(s) + H2SO4(l) NaHSO4(s) + 2HCl(g)
(1.1)
Reaksi kimia ini telah ditemukan pada tahun 1772 oleh kimiawan Swedia Carl
Wilhelm Scheele. Kontribusi Leblanc adalah langkah kedua, di mana cake garam
dicampur dengan kapur yang telah dihaluskan (kalsium karbonat) dan batubara.
Dalam reaksi kimia berikutnya seperti yang ditunjukkan pada persamaan 1.2 dan 1.3,
batubara (karbon) dioksidasi menjadi karbon dioksida, mengurangi sulfat untuk
sulfida dan meninggalkan campuran karbonat natrium padat dan kalsium sulfida,
yang disebut abu hitam.
Na2SO4(s) + 4C(s)
Na2S(s) + 4CO(g)
(1.2)
Na2S(s) + CaCO3(s) Na2CO3(s) + CaS(s)
(1.3)
Karena natrium karbonat larut dalam air, tetapi tidak kalsium karbonat atau
kalsium sulfida, abu soda kemudian dipisahkan dari abu hitam dengan mencuci
dengan air. Air pencuci kemudian diuapkan kembali untuk menghasilkan natrium
karbonat padat. Proses ekstraksi ini disebut lixiviation (ESAPA,2004).
Proses Leblanc masih di gunakan di Inggris dan benua Eropa selama perang
dunia pertama, tetapi jumlahnya terus berkurang selama perang dunia kedua. Pada
saat ini proses Leblanc sudah tidak dilakukan lagi karena beberapa kelemahan
diantaranya :
1. Konsumsi energi yang sangat besar pada saat pelelehan.
2. Membutuhkan tenaga kerja yang intensif karena prosesnya merupakan
proses batch yang memerlukan banyak tahap.
3. Menimbulkan kerusakan lingkungan karena limbah yang dihasilkan.
Karena alasan-alasan di atas tersebut maka pada tahun 1880 proses ini tergeser oleh
proses yang lebih bersih dan lebih efisien yaitu proses soda ammonia (proses solvay).
2.
Proses Solvay
Ernest solvay pada tahun 1861 mulai mengembangkan proses soda ammonia.
Pada mulanya proses ini mengalami kesulitan besar dalam bersaing dengan proses
Leblanc yang lebih tua dan lebih mapan, namun dalam beberapa tahun saja proses
solvay berhasil menurunkan harga soda ash sebanyak sepertiganya. Pada tahun 1915
proses soda ammonia akhirnya berhasil menggantikan proses Leblanc.
Proses solvay pertama kali di perkenalkan di Eropa pada tahun 1866 di Couillt
di dekat Charleroi Belgia. Pabrik ini telah memproduksi 1,5 ton per hari pada tahun
1866 dan pada tahun 1872 meningkat jadi 10 ton per hari Penggunaan proses solvay
di industri semakin berkembang, di Eropa misalnya dibangun pabrik Dombasle di
dekat Nancy Perancis dan di Amerika di bangun pabrik stracause di New York.
Bahan baku proses solvay adalah garam, batu gamping, dan kokas atau gas
bumi dan menggunakan ammonia sebagai reagen siklus. Keberhasilan proses ini
bergantung pada kenyataan bahwa ammonia, karbon dioksida dan air, dalam
perbandingan yang tepat bereaksi membentuk natrium bikarbonat. Ammonium
bikarbonat bereaksi dengan natrium klorida membentuk natrium bikarbonat yang
relativ tidak larut dalam larutan yang digunakan oleh, karena itu dapat di saring
keluar dan di panggang menjadi soda abu.
Proses yang digunakan adalah proses solvay, yang mana di bandingkan dengan
proses yang lain lebih ekonomis dan efisien. Pertimbangan-pertimbangan dibawah
ini dapat mendukung akan terlaksananya pendirian pabrik tersebut, di antaranya
yaitu:
a. Bahan baku yang digunakan lebih murah yaitu garam dan batu kapur di
bandingkan dengan proses Leblanc, dan Energi yang di gunakan lebih kecil.
b. Proses yang digunakan lebih efisien karena menggunakan proses kontinue. dan
karyawan yang di butuhkan lebih kecil.
c. Limbah yang dihasilkan tidak membahayakan bagi lingkungan dan sesuai
dengan Dan ketentuan peraturan perundangan.
d. Kapasitas produksi lebih besar di bandingkan dengan proses Leblanc sehingga
dapat di produksi dalam jumlah yang sangat besar.
Proses Solvay menghasilkan
produk
utama
berupa
natrium
karbonat
(Na2CO3), yang dibuat dari air garam (sebagai sumber natrium klorida (NaCl)) dan
dari batu kapur (CaCO3) sebagai sumber kalsium karbonat. Proses keseluruhan
meliputi reaksi 1.4.
2NaCl + CaCO3 Na2CO3 + CaCl2
(1.4)
Implementasi aktual dari reaksi ini, secara keseluruhannya cukup rumit.
Penjelasan sederhana dapat diberikan dengan menggunakan empat reaksi kimia.
Pada langkah pertama dalam proses tersebut, karbon dioksida (CO2) melewati
suatu larutan natrium klorida (NaCl) terkonsentrasi dan amonia (NH3) dengan reaksi:
NaCl + CO2 + NH3 + H2O NaHCO3 + NH4Cl
(1.5)
Dalam praktek industri, reaksi dilakukan dengan melewatkan air garam
terkonsentrasi melalui dua menara. Pertama, gelembung amonia menguap ke atas
menara melalui air garam dan amonia akan terserap ke dalam larutan garam. Kedua,
gas karbon dioksida diumpankan dari bawah menara yang akan berkontak dengan
larutan amonia garam (brine ammonia) yang diumpan dari atas menara, dan
menghasilkan natrium bikarbonat (NaHCO3) dan (NH4Cl). Perhatikan bahwa, dalam
larutan dasar, NaHCO3kurang larut dalam air dari pada natrium klorida. Pemulihan
Amoniak (NH3) dari larutan NH4Cl, yang akan menghasilkan produk samping asam
klorida (HCl) bila ada proses selanjutnya, sehingga mengurangi pengendapan.
Amoniak katalis yang diperlukan untuk reaksi (1.5) adalah daur ulang dari
langkah selanjutnya, sehingga relatif sedikit amonia dikonsumsi. Karbon dioksida
diperlukan untuk reaksi (2.5) dihasilkan oleh pemanasan kalsinasi dari batu kapur
di kiln pada suhu 950-1100C. Kalsium karbonat (CaCO3) dari batu gamping
dikonversi menjadi kalsium oksida (CaO) dan karbon dioksida menurut persamaan
reaksi 1.6.
CaCO3 CO2 + CaO
(1.6)
Natrium bikarbonat (NaHCO3) yang yang dihasilkan dari reaksi (1.5) disaring
dari amonium klorida (NH4Cl), dan NH4Cl kemudian bereaksi dengan kalsium
oksida (CaO) yang dihasilkan dari pemanasan batu kapur pada rekasi (1.6).
2NH4Cl + CaO 2NH3 + CaCl2 + H2O
(1.7)
Amoniak dari reaksi (1.7) di daur ulang kembali ke larutan brine pada reaksi
(1.5). Natrium bikarbonat (NaHCO3) merupakan endapan dari reaksi (1.5),
kemudian dikonversi menjadi produk akhir. Natrium karbonat (Na2CO3) dihasilkan
dengan mengkalsinasi natrium bikarbonat pada temperatur 160-230oC, yang akan
menghasilakanair dan karbon dioksida sebagai produk sampingan, seperti yang
ditunjukkan pada persamaan 1.8.
2NaHCO3 Na2CO3 + H2O + CO2
(1.8)
Karbon dioksida dari rekasi (2.8) akan digunakan kembali pada reaksi (1.5).
Jika pabrik ini benar akan dirancang dan dioperasikan, proses solvay bisa merecovery hampir semua amonia yang digunakan. Sehingga hanya sejumlah kecil
amonia yang dimake-up untuk menutupi kehilangannya selama proses. Kebutuhan
yang besar dalam proses Solvay adalah garam, batu kapur dan energi panas. Produk
samping utama yang didapatkan adalah kalsium klorida (CaCl2) pada reaksi (1.7)
(ESAPA,2004).
Na2CO3 + CaCl2
Uraian Proses
1.
NaCl jenuh dialirkan ke absorber bersama dengan CO2 dan NH3 maka
akan terjadi reaksi 4,5,6. Reaksi ini berlangsung pada suhu 40- 50 C.
2.
Hasil larutan dan sisa gas dari reaksi dikeluarkan lewat bawah absorber
untuk dialirkan ke menara carbonatasi dari puncak. Akrena reaksi
eksoterm,maka perlu pendingin untuk menjaga suhu reaksi.pada menara ini
akan terjadi reaksi no.7 pada suhu 25-60 C dan tekanan 2-3 atm disamping
itu juga terbentuk reaksi no.5,6 ( reaksi penyempurnaan).
3.
Hasil reaksi berupa lumpur NaHCO3 dialirkan ke dalam rotary filter untuk
memisahkan padatan NaHCO3 dari larutannya.
4.
reaksi bersifat endoterm maka perlu energi yang diberikan dari bahan bakar.
5.
Soda abu yang terbentuk didinginkan dalam pendingin dengan
disemprotkan H2O .
6.
Lapisan dari rotary filter dialirkan ke menara pemulihan untuk
7.
8.
9.
3.
Proses Trona
Alkali Extraction Processs
Proses ekstraksi alkali dijalankan untuk adalah dengan melarutkan trona
(trisodium hydrogendicarbonate dihydrate) (Na3(CO3)(HCO3)2H2O) mentah
dengan larutan natrium hidroksida, untuk mendapatkan larutan natrium karbonat
menurut reaksi persamaan 1.9
Na3(CO3)(HCO3).2H2O + NaOH 3NaCO3 + 3 H2O
(1.9)
Bahan baku yang digunakan pada proses natural ini adalah burkeite
crystal(Na2CO3.2Na2SO4) yang telah dipisahkan dari impuritasnya. Crude burkeite
crystal yang terdiri atas Li2NaPO4 dan Na 2CO3.2Na2SO4 dipisahkan sedangkan
filtratnya dipekatkan menjadi Na2SO4.10H2O ( garam Glaubers ).Garam Glaubers
disaring meninggalkan mother liquor yang kaya akan Natrium karbonat. Kristal soda
murni diperoleh dengan didinginkan dalam tangki pendingin, kemudian disaring
(filter) lalu masuk ke pengering (dryer).
Reaksi keseluruhan :
Na2CO3.2Na2SO4 (s) Na2CO3 (s) + 2Na2SO4 (aq)
Dilihat dari ketersediaan bahan baku, proses Natural tidak mungkin dilakukan
di Indonesia karena bahan baku yaitu endapan trona tidak terdapat di Indonesia. Jadi
proses yang mungkin dilakukan di Indonesia adalah proses Le Blanc dan Solvay.
Proses leblanc
Proses solvay
Bahan baku
NaCl padat
Hasil samping
H2SO4
Kapur
Kemurnian produk
CaS
CaCO3CaCl2
96,8%
97%
Tekanan
Tinggi
4,5 atm
Tinggi
70oC
Suhu
Tinggi
Sedang
2.
3.
HR 298 = -140.959,159
kkal/kmol
4.
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.
5.
https://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_karbonat
http://evelyta-appe.blogspot.co.id/2014/04/natrium-karbonat-na2co3.html
https://slamanto.wordpress.com/2011/12/27/proses-industri-soda-abu/
https://nunulasa.wordpress.com/2011/04/01/164/
Toch, S. (2012, Januari 31). WordPress.com. Retrieved Maret 11, 2014, from
WordPress.com.: file:////Natrium Karbonat/Pabrik Sodium Carbonate dari CaCO3, NaCl
6.
7.
8.