Anda di halaman 1dari 14

UNSUR Au (AURUM) EMAS GOLONGAN 1 B

(Disusun untuk memenuhi tugas kimia unsur)

Oleh:

Sita Febrianti

(0910923058)

JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012

BAB I TINJAUAN PUSTAKA


Tembaga (Cu), perak (Ag) dan emas (Au) memiliki konfigurasi electron (n-1)d10ns1 dan keadaan dasar S2. Elektron d biasa digunakan untuk pembentukan ikatan dan ion M+, M2+, dan, untuk Cu dan Au, M3+ digunakan untuk membentuk kompleks. Au memiliki nomor atom 79, dengan konfigurasi electron 5d106s1 dan jari-jari atom serta jari-jari ion,M+ berturut-turut adalah 1,34 dan 1,37 . Dengan potensial ionisasi sebesar 9,22 eV. Emas memiliki kemiripan dengan Cu dalam stabilitasnya, yang dapat dilihat dari ion unipositif nya, dimana (Heslop and Robinson, 1961): 3Au+ (aq) Dan, dalam 2Au + Au 3+ (aq)

reduksinya, keduanya, tembaga dan garam emas menghasilan logam. Emas,

dengan elektronegatif yang tinggi, bisa mendapatkan satu elektron yang cukup dari kecilnya ukuran ligan. Dan hal tersebut biasa terjadi dalam bilangan koordinasi-4, contohnya adalah AuCl4- dan AuBr4- dimana berbentuk square planar. Emas (Au) adalah salah satu elemen yang terberat. Kelimpahannya di alam semesta adalah 0,66 ppb perberat, dan 3,1 ppb per berat di kerak bumi (http://www.webelements.com). Kondisi yang diperlukan untuk membuat emas hanya terjadi pada supernova yang sangat besar, rata-rata seperti Ledakan yang terjadi sekali di galaksi setiap 100 tahun. Dengan demikian kelangkaan elemen tersebut dapat dijelaskan. Di bumi primordial, emas relative heterogen dalam kerak bumi. Untungnya, berbagai proses geologi membantu atom Au untuk bermigrasi dan membentuk deposito. Konsentrasi inilah yang mudah ditemukan di dekat permukaan bumi dalam sejarah emas dan sekarang sebagai target untuk di eksplorasi (Marie and Anderson,2012). Emas merupakan unsur paling lunak, dan ditemukan sebagai logam bebas. Dan secara luas didistribusikan dan hampr selalu dikaitkan dengan pirit atau kuarsa. Emas ditemukan juga dalam pembuluh darah dan dalam bentuk deposit alluvial. Emas juga ditemukan dalam air laut dalam konsentrasu 0,1-0,2 mg -1, tergantung dari lokasi sampel. Dalam massa, emas adalah logam berwarna kuning , mungkin hitam, ruby atau ungu pada saat halus terpisah. Emas merupakan konduktor listrik dan panas yang baik. Dan inert serta reflector yang baik dari radiasi inframerah. Emas memiliki potensial elektrokimia terendah dari semua logam, sehingga emas dalam bentuk apapun merupakan kationik atau menerima elektron dari hampir semua zat pereduksi untuk membentuk emas metalik (Gimeno, 2012 ).

Subtitusi emas untuk halogen, dalam gugus [AuX4]tidak ditemui tapi kompleks emas-alkil Robinson, 1961):

memberikan sebuah variasi and

kompleks seperti [AuCl3(OH)]- dan [AuBr2(Pyr)2]+. Kompleks sederhana -diketon dan oksalat secara mengejutkan adalah stabil (Heslop

Gambar kompleks emas-alkil stabil (Heslop and Robinson, 1961) Emas merupakan logam yang relative lunak dan mnemiliki warna kuning. Bahkan karena begitu lembutnya, benda kecil seperti koin dapat meninggalkan goresan pada sepotong emas murni. Emas memiliki penampilan yang mengkilap dan sangat padat seperti logam. Logam ini merupakan logam yang reflektif, dimana tidak menyerap cahaya atau panas. Dan hanya bias terpantul dipermukaannya. Disisi lain emas memiliki resistensi yang sangat kecil untuk muatan listrim, sehingga muatan listrik dapat melewatinya dengan mudah. Salah satu cara untuk mendapatkan emas adalah dengan pertambangan. Tambang emas terbesar di dunia terlihat di negara-negara seperti Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia dan China (Lyer,2012).

(Lyer,2012) Emas ditemukan dalam bijih kuarsa, bersama dengan bijih tembaga dan logam alami lainnya. Emas adalah salah satu logam yang tidak mudah korosi. Hanya ketika adanya asam yang kuat seperti asam nitrat dan asam klorida dicampur, maka emas akan menjadi berkarat. Emas murni dapat rusak dengan mudah. Sehingga pada umumnya lapisan perak ditambahkan agar bentuk fisiknya tidak lentur. Emas murni diukur dalam bentuk gram. Emas tidak memiliki sifat magnetic. Nilai tertinggi karats digunakan dalam emas (batangan dan perhiasan) adalah 24 karat (Lyer,2012).

(Lyer,2012) Emas digunakan sebagai buillon dan dalam perhiasan, kaca dan elektronik. Perhiasan mengandung sekitar 75% emas yang diproduksi. Emas untuk perhiasan dapat ditemukan dengan berbagai warna tergantung pada logam campurannya (putih, merah, biru, hijau, dan lain-lain). Koloid emas ditambahkan kekaca untuk memberikan warna merah ata ungu, dan metalik emas diterapkan kekaca untuk memberikan warna merah atau ungu, dan metalik emas diterapkan sebaai film tipis dijendela gedung besar untuk menceminkan panas dari sinar matahari. Electroplating emas digunakan dalam industry elektronik untuk melindungi komponen tembaga dan meningkatkan solderabilitasnya (Anonymous,2011). Kebanyakan emas ditambang dan berasal dari kerikil dan vena quarts atau depisito pirit. Emas pada udara terbuka akan menyebabkan iritasi jika ekposure berlebihan atau dalam waktu yang lama. Pada kulit akan menyebabkan iritasi dan reaksi alergi. Pada mata dapat menyebabkan iritasi. Emas dapat digunakan untuk penyembuhan rematik, dengan proses pengobatan yang disebut chrysoteraphy (Anonymous,2011).

(Anonymous,2011)

BAB II PERMASALAHAN
1. Bagaimana sifat emas dan cara mengekstraksi emas?
2. Bagaimanakah proses ekstraksi emas dari alam oleh perusahaan besar waihi?

3. Pada kehidupan sehari-hari, khususnya pada perhiasan terdapat 2 macam emas yang kita kenal yaitu emas putih dan emas kuning. Apakah perbedaan dari kedua emas tersebut ? 4. Kenapa emas memiliki warna kuning keemasan ?

BAB III PERMASALAHAN


1. Bagaimana sifat emas dan cara mengekstraksi emas? Emas larut dalam aqua regia membentuk larutan berwarna kuning, dan membentuk asam kloroauric trihidrat dalam penguapan (Heslop and Robinson, 1961):

Au NOCl +Cl AuCl HCL + H2O HAuCl4.3H2O

AuCl3

AuCl

Au

Pemanasan memberikan warna merah pada AuCl3 , kemudian berwarna kuning pada AuCl dan pada akhirnya berwarna emas. Auric Klorida dihasilkan dari dekomposisi AuCl dalam kehadirannya di air : 3AuCl AuCl3 + 2Au

Emas mengandung bijih yang diperkaya oleh proses pencucian dimana bijih dapat menyebar dan diendapkan dalam air untuk memisahkan kotoran padat dari emas, proses pengendapan terjadi dengan cepat karena densitasnya yang besar(Douglas,et.al., 1989). Hal ini sesuai dengan sifat dari logam 1 B, dimana semua logam golongan 1 B sangat mudah tereduksi, mudah dibentuk, dan tidak terpengaruh oleh udara bersih, memiliki kepadatan yang tinggi, dan volume atom rendah (Heslop and Robinson, 1961). Sifat Kimia Au Densitas (g/cc) 19,3 Volume Atom 10,2 Melting Point ( C) 1062 Boiling Point (C) 2600 (Heslop and Robinson, 1961) Selebihnya untuk pemulihan Au, maka dapat dilakukan melalui proses amalgamasi. Au akan larut dalam Hg untuk membentuk sebuah amalgam dan kemudian dilakukan distilasi untuk Hg (Douglas,et.al., 1989). Ekstraksi penting lainnya dari Au adalah melalui proses sianida. Dimana dapat dilakukan pada saat konsentrasi bijhi sangat rendah. Bijih berupa ntanah halus yang diperlakukan dengan penambahan larutan sianida encer (0,1 0,2 % KCN atau NaCN). Oksigen diudara mengoksidasi Au, sehingga larut membentuk larutan komplek sianida,

dengan penambahan Zn maka akan dihasilkan Au. Emas (1) distabilkan bahkan lebih dari perak (1) ketika berkoordinasi dengan CN-, sehingga Au menjadi agen peredusi kuat. Ggl digeser lebih dari dua voltr (jika dibandingkan dengan pembentukan dari Au (aq) +) (Douglas,et.al., 1989). Au + 2 CNAu (CN)-2 + e E = +0,60 V (oksidasi)

2. Bagaimanakah proses ekstraksi emas dari alam oleh perusahaan besar waihi?

Emas sangat jarang ditemukan diseluruh kerak bumi, dan bahkan di daerah yang terkonsentrasi cukup secara ekonomis di tambang deposito dengan kadar 3g/t. Sehingga proses ekstraksi emas sebagian besar dibagi menjadi beberapa tahap sesuai dengan konsentrasinya. Seperti emas dan perak yang biasanya terbentuk, terdeposit, dan memiliki sifat kimia yang hampir sama, sehingga biasanya sulit untuk dipisahkan antara keduanya. Bijih yang biasa digunakan oleh perusahaaan pertambangan emas waihi berisi rata-rata 2,9 g/t emas dan 30 g/t perak. Langkah pertama untuk memisahkan kedua logam tersebut dalam bijih adalah dengan mengoksidasi bijih dengan bantuan sianida. Bentuk kompleks sianidaemas dan sianida-perak larut, sehingga dapat dipisahkan dari batuan di lingkungan sekitar. Kemudian tahapan kedua adalah dilakukan adsorbsi terhadap kompleks sianida-emas dan sianida-perak dengan menggunakan karbon aktif, sehingga kotoran akan tertinggal dalam larutan. Kemudian kedua kompleks tersebut dilarutkan kembali dari karbon ke larutan sianida dan dielektrolisis serta dilakukan peleburan untuk menghasilkan ingot yang terbuat dari campuran emas dan perak (1:10) (Yuen,2012). Langkah pertama : Pelucutan, Bijih emas dari tambang dihancurkan, dikirim ke pabrik, dimana bijih berupa tanah dengan ukuran partikel halus. Sebagai bagian dari proses penggilingan, air ditambahkan dalam bijih sehingga membentuk bubur. Bubur ini kemudian dicampur dengan larutan sianida dan diangin-anginkan dan dibiarkan dalam tangki. Sianida akan menyebabkan unsur emas tidak reaktif dan akan dioksidasi oleh oksigen. Kemudian Au+ akan membentuk kompleks dengan sianida dan membentuk endapan. Reaksinya adalah sebagai berikut (Yuen,2012):

Berkurangnya kebasaan dari bubur, akan menyebabkan pencucian yang terjadi semakin baik. Perusahaan pertambangan emas waihi mempertahankan buburnya pada pH 10,11, dimana tingkat pembentukan HCN diminimalkan (sehingga memastikan keselamatan

karyawan dan mengurangi kerugian sianida) dan diperoleh tingkat pencucian yang terbaik. Proses pencucian dikenal dengan proses emas sianida MacArthur dan Forrest (Yuen,2012).

Yang berarti bahwa pada pH tersebut terdapat 7,6 kali lebih banyak sianida dan hidrogen sianida (Yuen,2012). Langkah Kedua : Konsentrasi , setelah emas dicuci timbul masalah bagaimana cara untuk mengembalikannya ke bentuk unsurnya. Biasanya dapat diunakan karbon aktif atau bubuk Zn. Perusahaan waihi melakukan hal tersebut dengan melibatkan penyerapan emas dalam karbon aktif. Untuk itu biasanya digunakan beberapa jenis mekanisme yaitu (Yuen,2012):

Au (CN)2 - , menyerap melalui anion exchange dengan beberapa spesies anionic pada karbon.

Au (CN)2 -, mempercepat penyerapan ke karbon sebagai AuCN larut. Au (CN)2 -, mereduksi karbon sebagai logam emas dengan struktur pori yang tipis.

Setelah emas tersdsorbsi dalam karbon, karbon kemudian dihilangkan dari tangki memalui proses penyaringan. Pada tahap ini emas telah terkonsentrasi dari 2,9 g/t menjadi sekitar 700 g/t. tingkat ini dibawah rata-rata pada skala dunia karena bijih yang digunakan oleh pertambangan emas waihi. (karbon aktif adalah zat karbon yang sangat berpori dan mengandung jutaan pori kecil. Karbon akrif baik diperoleh dari charring batok kelapa atau dengan mengestruksi gambut dengan suhu antara 700-800 C dengan adanya uap. Karbon aktif memiliki luas permukaan yang sangat tinggi) (Yuen,2012). Langkah Ketiga : Pemulihan, pada karbon aktif yang mengandung emas yang terdasorbsi, ditambahkan larutan NaCN dan NaOH pada suhu 110 C. Ini adalah tahapan pemgembalian emas yang terdasorbsi kembali ke bentuk larutan. Larutan yang dihasilkan mengandung ion emas dan perak yang dikenal sebagai elektrolit. Larutan ini berbeda dengan larutan sianida sebelumnya yaitu, bahwa semua kotoran (selain perak) yang hadir tidak ditemui lagi dalam larutan ini. Unsur emas dan perak kemudian dipulihkan dari larutan melalui proses elektrolitik yang dikenal dengan elektrowining. Elektrolit kemudian di

transfer ke sel-sel elektrolitik dimana emas dan perak akan menuju ke elektroda stainless steel atau diendapkan keluar sebagai lumpur hitam halus. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut (reaksi yang sama terjadi pada perak) (Yuen,2012):

Lumpur yang terbentuk dimurnikan sehingga menjadi emas murni dan perak. Perak dan seng dapat dicuci dengan asam, sedangkan emas kurang reaktif dan tetap tidak tersentuh. Emas dilebur dan dibentuk menjadi ingot (emas batangan) (Yuen,2012).
3. Pada kehidupan sehari-hari, khususnya pada perhiasan terdapat 2 macam emas yang kita

kenal yaitu emas putih dan emas kuning. Apakah perbedaan dari kedua emas tersebut ? Emas putih mengandung beberapa jumlah emas, yang selalu kuning dan mengandung satu atau lebih logam putih untuk memberikan warna dan menambah kekuatan dan daya tahan. Logam putih yang paling umum yang digunakan sebagai campuran emas membentuk emas putih adalah nikel, palladium, platinum, dan mangan. Kadang-kadang tembaga, seng, atau perak juga ditambahkan. Kemurnian emas putih dinyatakan dalam karat, hal ini sama dengan emas kuning (Helmenstine,2012).

(Helmenstine,2012) Sifat dari emas putih termasuk warna tergantung dari komposisinya. Meskipun kebanyakan orang berpikir emas putih adalah logam putih yang mengkilap, hal ini merupakan warna sebenarnya dari pelapisan logam rhodium yang diterapkan ke semua perhiasan emas. Tanpa lapisan rhodium yang diterapkan, emas putih mungkin berwarna abuabu, coklat kusam, atau bahkan berwarna merah muda pucat (Helmenstine,2012).

Berikut adalah beberapa paduan komposisi dari emas, sehingga dapat dilihat perbedaan antara emas putih dan emas kuning berdasarkan komposisi penyusunnya (Helmenstine,2012) :

4. Kenapa emas memiliki warna kuning keemasan ? Terdapat beberapa hal yang menyebabkan emas berwarna kuning mengkilau, hal ini dapat ditinjau dari beberapa hal. Beberapa logam berwarna karena penyerapan dan re-emisi cahaya tergantung pada panjang gelombang. Emas memiliki reflektifitas rendah pada panjang gelombang yang pendek ,sehingga emas terlihat berwarna kuning jika dibandingkan dengan perak (Anonymous,2012).

(Anonymous,2012) Warna pada logam emas terjadi karena transisi elektron di antara ikatan-ikatan energinya. Dimana penyerapan cahaya ketika elektron melompat ke orbital s, relatifitas dari orbital s menyebabkan tingkat energi elektron bergeser lebih rendah daripada elektron dalam orbital d (yang kurang dipengaruhi relatifitas). Hal ini mengakibatkan terjadinya pergeseran penyerapan cahaya (disebabkan oleh transisi 5d->6s) dari ultraviolet menuju energi yang lebih rendah dan rentang frekuensi visual yang berwarna biru. Warna biru tersebut akan mencerminkan seluruh spectrum merah dan hijau yang kemudian dikombinasikan menghasilkan warna kekuningan yang kita sebut dengan emas yang terlihat di mata kita (warna komplementer) (Walker,2006).

(Walker,2006)

BAB IV KESIMPULAN
Emas (Au) adalah salah satu elemen yang terberat, dimana Au memiliki nomor atom 79, dengan konfigurasi electron 5d106s1 . Emas larut dalam aqua regia membentuk larutan berwarna kuning, dan membentuk asam kloroauric trihidrat dalam penguapan. Untuk mengekstraksi emas dari alam terdapat beberapa tahapan, yaitu Langkah pertama adalah pelucutan, kemudian konsentrasi, dan yang terakhir adalah pemulihan dimana menggunakan proses elektrolisis. Terdapat perbedaan antara emas putih dan emas kuning, dimana dibedakan berdasarkan komponen campuran dari emas sehingga menghasilkan warna yang berbeda. Emas berwarna kuning keemasan karena sifat penyerapan cahayanya yang diakibatkan karena adanya transisi electron dari orbital d ke orbital s sehingga menghasilkan warna komplementer yang terlihat oleh manusia adalah kuning keemasan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous, 2011, Gold , http:// mindat-gold.org, diakses pada tanggal 3 april 2012.

Anonymous,

2012,

What

causes

the

colors

of

metals

like

gold?

Gold

http ://www.webexhibits.org/causesofcolor/9.html, diakses pada tanggal 30 maret 2012. Douglas, B. E., Darl H. M., and John J.A., 1965, Concepts and Models of Inorganic Chemistry 2nd Edition, John Willey and Sons, Inc. , NewYork. Gimeno, M. C., 2012, The Chemistry of Gold , http : // www. Wiley vch.de/ books/ sample/ 3527320296_c01.pdf, diakses pada tanggal 1 april 2012. Helmenstine, A. M. , 2012, White Gold , http :// chemistry.about.com/ od/jewelry chemistry/a/White-Gold.htm, diakses pada tanggal 4 april 2012. Heslop, R.B. and P.L. Robinson, 1961, Inorganic Chemistry, Elsevier Publishing Company, London. Lyer, S., 2012, Physical Property of Gold , http ://buzzle-physical-property-of-gold, diakses pada tanggal 3 april 2012. Marie, A. and Anderson, M., 2012, Conference Handbook, http: //www.daishsat.com, diakses pada tanggal 27 maret 2012. Walker, J., 2006, What Gives Gold that Mellow Glow? , http :// www. Fourmilab .ch /documents/golden-glow, diakses pada tanggal 8 april 2012. Yuen D., 2012, Gold Mining In Waihi, http ://nzic.org.nz/ChemProcesses/metals/8I.pdf, diakses pada tanggal 1 april 2012.

Anda mungkin juga menyukai