Anda di halaman 1dari 33

INDUSTRI H2SO4

Ir. TITIK MAHARGIANI ,M.T.


BAHAN DASAR : H2SO4

H  air
O  udara
S  1. S murni : - Tidak terikat unsur lain
- Ada impuritis
2. S terikat senyawa sulfit
3. S terikat senyawa sulfat
- gips (CaSO4. 2 H2O)
- FeSO4
- lumpur asam pada industry minyak bumi
- air kawah Ijen
PEMAKAIAN H2SO4
H2SO4 murni

Kemurnian Tinggi : - untuk industri Farmasi


- untuk pembuatan baterai
- untuk industri textil (rayon)
- untuk pembuatan zat warna
Kemurnian rendah : - untuk industri logam
- untuk industri pupuk
- untuk pembuatan senyawa kimia lainnya
H2SO4 dalam industri
a. Sebagai Solvent : pada industri pupuk  untuk
melarutkan batuan phosphate
Ca2F(PO4)3 + 5 H2SO4 + 10 H2O H3PO4 +
5 CaSO4. 2 H2O + HF

b. Sebagai Oksidator : pada industri logam  untuk menghilangkan


oksida2 yang ada pada logam
Fe2O3 + H2SO4  FeSO4 + H2O

c. Sebagai Dehidrator : pada industri gas alam  untuk menghilangkan air,


air menyebabkan korosi, dapat membeku pada pompa,
dalam proses membentuk hidrat
d. Sebagai Katalis : pada industri minyak bumi
 untuk menghilangkan warna
 untuk menghilangkan ikatan2 jenuh yang ada dalam minyak
bumi

Harga di pasaran tergantung : - standart konsentrasi


- standart kemurnian

Misal : ingin membeli H2SO4 60%


bagaimana menentukan konsentrasi?

1. Dengan titrasi / direaksikan (cara lama)


2. Dengan o Beume (mudah & cepat)
SO3 + H2O  H2SO4
H2SO4total = (60 +40 ) kg = 109 kg
% H2SO4 = (109/100) x 100% = 109 %
Atau % H2SO4 = ( 60% + 98/80 . 40% ) = 109 %
OLEUM
• Jika gas SO3 diserap dengan asam sulfat murni, hasilnya adalah asam sulfat
berasap (oleum)
H2SO4 (c) + x SO3 (g) H2SO4 . X SO3 (c)
H2SO4 . x SO3 (c) + SO3 (g) H2SO4 . y SO3 (c)
y>x

• Oleum 20% : setiap 100 gram oleum 20% terdapat


SO3 bebas 20 gram
H2SO4 murni 80 gram

• Melarutkan SO3 dalam oleum


Tekanan uap SO3 masuk > Tekanan SO3 dalam larutan
PEMBUATAN ASAM SULFAT
Pengambilan S
Pembuatan SO2
Pembuatan SO3
Pembuatan H2SO4

Prosesnya :
oksidasi oksidasi absorbsi
S SO2 SO3 H2SO4

•Pengambilan Belerang (S)


Terdapat di alam : di daerah gunung berapi atau di bekas gunug
berapi
a. Jika S berasal dari bahan tambang

Letak :
• Dekat dengan permukaan tanah
- Mudah diperoleh dengan dikeruk
• Jauh dari permukaan tanah
- Sulit diperoleh karena ada gas beracun (H 2S)
- Pengambilan S dengan metode FRASCH

b. Jika berasal dari H2S  dari gas alam


( Petroleum Refinery)
cara : S diserap dengan etanol amin pada suhu tinggi
c. Jika S dari senyawa sulfit dan sulfat
Diambil dari alam dengan penambangan terbuka

Reaksi :
reduksi oksidasi oksidasi absorbsi
CaSO4 CaS SO2 SO3 H2SO4

CaSO4 + 4C  4CO
CaS + CaSO4  2 CaO + SO2
CaS+ 3/2 O2  SO2 + CaO
---------------------------------------------
SO2 + ½ O2  SO3
SO3 + H2O  H2SO4
METODE FRASCH
Prinsip : S dilebur dgn air lewat panas dan diangkut dgn udara tekan

Jika ada H2S  Caara mengambil S dengan cara pengikatan


H2S + Fe(OH)2  FeS + H2O
2 FeS + 3 O2  Fe2O3 + S +SO3

Titik beku S : (40 – 41)oC


Titik lebur S : 119oC
Melebur S : - Air lewat panas
- Steam : a. Saturated steam
b. Superheated steam
- Gas panas

Pengangkutan S cair :
-Air lift (udara tekan)  banyak digunakan
-Pompa  jarang digunakan

Fungsi air lewat panas:


1.Untuk melebur S dengan panas
2.Untuk mensuspensi S
Cara pemungutan S jika di dalam tanah terdapat gas H2S dalam
jumlah banyak.

•H2S dipisahkan terlebih dahulu dari zat2 pengotor dengan


menggunakan K2CO3
H2S + 2 K2CO3  K2S + 2 KHCO3
berlebihan

Sulfur akan terikat dalam K2S dan dapat dipisahkan dengan cara reaksi:
K2S + H2O + CO2  H2S + K2CO3
H2S + O2  H2O + S
Belerang bebas dapat diambil
REAKSI PEMBUATAN H2SO4
( BAHAN DASAR MINERAL BELERANG )

S + O2 SO2 + 70,92 kkal


- reaksi mudah
- eksotermis

SO2 + ½ O2 SO3 + 23 kkal


- reaksi sulit
- reaksi setimbang dan lambat
 perlu katalisator
- eksotermis

SO3 + H2O  H2SO4


- rekasi mudah dan eksotermis
Reaksi 1
Reaktor : Alat Pembakar Belerang

Bentuk : 1. Panci
2. Tungku berputar
3. Pembakar Pancar
4. Pancar dan menara terisi
5. Sublimasi

Prinsip reaksi 1 : Perubahan S  SO2 sebaik-baiknya


Reaksi Pembuatan H2SO4
(BAHAN DASAR SULFIDA)
1. 4 FeS2 + 15 O2  2 FeO3 + 8 SO3 + 1006,3 kkal
4 FeS2 + 11 O2  2 Fe2O3 + 8 SO2 + 822,4 kkal

2. SO2 + ½ O2 SO3 + 23kkal


3. SO3 + H2O  H2SO4
Reaksi 1
Reaktor : Alat Pemanggang Belerang
Bentuk : 1. Dengan Pengaduk Mekanik
2. Dengan perputaran
3. Dengan disemprotkan

Reaksi berjalan baik tergantung :


- kehalusan serbuk FeS2
- percampuran udara dengan serbuk FeS2

Oksigen yg dibutuhkan untuk pemakaian pirit lebih banyak, karena


dipakai untuk membentuk oksida besi (Fe2O3)
PENANGKAP DEBU
Fungsi : menangkap debu dan memungut/menangkap oksida2 logam
yang berharga

Macam2 alat penangkap debu :


-Penangkap debu Ruang
-Penangkap debu Pusingan (Cyclone)
-Penangkap debu Elektrostatik
PENCUCIAN GAS SO2 DAN
PENGERINGAN
Tujuan : Menghilangkan gas2 lain yg terdapat dlm SO2, terutama bila
dipakai pirit, karena ada arsen yg tidak dapat ditangkap
dengan penangkap debu.

Sebagai pencuci dipakai AIR atau H2SO4 pekat


Reaksi: SO2 + ½ O2 SO3
- perlu perbandingan pereaksi yg baik
- O2 harus cukup, tetapi tidak boleh berlebihan, kalau O 2 terlalu
banyak, reaksi kurang baik

 Gas harus dianalisa, dengan alat Analisa Gas ORSAT


KINETIKA (kecepatan reaksi)
r = k [SO2][O2]1/2 – k’[SO3]

Agar reaksi kekanan  konsentrasi SO2 & O2 >


 inert tdk boleh berlebihan
Jalan yg ditempuh : k = A e –E/RT
ln k = ln A – E/RT
1.A >  k >
2.T >  proses kontak 400oC
3.E <  dg kaatalisator
proses kontak : NO2 padat
katalisator heterogen
PEMBUATAN ASAM SULFAT DENGAN
PROSES KONTAK
Katalisator heterogen : zat padat
(Pt, V2O5, Fe2O3)
Syarat Katalisator :
1.Logam yang dipakai harus mempunyai bentuk senyawaan yang punya lebih dari satu valensi
2.Luas permukaan persatuan volume besar  pori
3.Daya pilih selektif

Pada umumnya dipilih V2O5


-Umur relative lama
-Daya tahan terhadap racun >>
-Bekerja pada P>>
-Murah dari pada Pt
• Mekanisme reaksi katalisator V2O5
2 SO2 + V2O5  2 SO3 + V2O3
V2O3 + O2  V2O3
Ada yang merumuskan sbb:
2 SO2 + V2O5  SO3 V2O3SO3 (bentuk aktif)
SO3 V2O3SO3 + O2  2 SO3 + V2O3

• Peracunan Katalisator
1.Fisika  Gaya Van Der Waals  mudah dibersihkan (kotoran :uap air,
asam sulfat, debu, uap arsen)
Pembersihan : dengan Regenerasi katalisator (dihembus dengan
udara kering)
2. Kimia  kotoran bereaksi dengan katalisator
 Terpaksa harus diganti atau direduksi dari zat itu
3. Panas yang tinggi  Kat meleleh/melebur
 Kat rusak atau tidak aktif
 Harus diganti
Dicegah dengan mengalirkan inert (gas pendingin)

Peristiwa yang terjadi pada katalisator


1.Difusi gas dari reaktan ke katalisator
2.Adsorbsi gas pada permukaan katalisator. Keadaan gas  aktif
3.Reaksi
4.Pelepasan hasil
5.Difusi hasil reaksi menjauhi katalisator
PENYERAPAN SO3
• Reaksi yang terjadi :
SO3 (g) + H2O (c) H2SO4(c) + Q
H2SO4 + x H2O H2SO4 x H2O + Q

Memperbesar konversi :
1.Air penyerap >>
Jika terlalu banyak  produk H2SO4 encer
 tidak diinginkan
2.T reaksi <<  untuk mendinginkan hasil
3.P operasi >> , reaksi fase gas & cair
P >  penyerapan makin baik, umumnya diambil 1 atm
• Inert harus rendah.
1. Pirit dibakar dalam sebuah burner untuk dikonversi mejadi SO2. Hasil
analisa gas hasil pembakaran adalah sebagai berikut :
SO2 = 9,32 %, O2 = 6,93 %, N2 = 83,75 %
a. 4FeS2 + 11O2 2Fe2O3 + 8SO2

b. 4FeS2 + 15O2 2Fe2O3 + 8SO3

Ditanyakan : berapa % S terbakar menjadi SO3 ?


Jawab :
Basis 100 mol gas keluar dari burner, sehingga :
SO2 = 9,32 mol
O2 = 6,93 mol
N2 = 83,75 mol
Udara terdiri dari : N2 = 79 %, O2 = 21 %
O2 masuk burner = (21/79) x 83,75 mol = 22,27 mol
O2 bereaksi menjadi SO2 dan SO3 = O2 masuk burner – O2 keluar burner
= 22,27 mol - 6,93 mol
= 15,34 mol
O2 yang bereaksi menjadi SO2 = (11/8) x 9,32 mol = 12,82 mol
O2 yang bereaksi menjadi SO3 = 15,34 mol – 12,82 mol = 2,52 mol
SO terbentuk = (8/15) x 2,52 mol = 1,34 mol
a. Kebutuhan S :
( S SO2 ) + ( S SO3 ) = 9,32 mol + 1,34 mol = 10,66 mol
% S SO3 = (1,34/10,66) x 100% = 12,36 %
b. FeS2 terbakar = (4/8) 9,32 + (4/8) 1,34 = 5,33 mol
c. Fe2O3 hasil reaksi 1 = (2/8) x 9,32 mol = 2,33 mol
2. Campuran gas hasil pembakaran belerang pada pabrik H 2SO4
mempunyai susunan sebagai berikut :
% volume
SO2 6,92
SO3 2,69
O2 20,24
N2 70,15
a. Campuran gas tersebut dialirkan melalui konventer sehingga semua
SO2 akan teroksidasi menjadi SO3. Tentukan susunan gas keluar
konventer.
b. Gas keluar konventer pada suhu 6000F dan tekanan 2 atm, hitung
volume gas tersebut untuk setiap 1 ton belerang murni yang terbakar.
Diketahui berat atom: S = 32, O = 16, N = 14
SO2, SO3 SO3, O2
O2, N2 konventer N2
Basis : 100 kgmol gas hasil
Reaksi pada konventer : SO2 + 1/2O2 SO3
SO2 habis bereaksi = 6,92 mol
O2 bereaksi = ½ x 6,92 mol = 3,46 mol
O2 sisa = ( 20,24 - 3,46 ) mol = 16,78 mol
Susunan gas keluar konventer :
SO3 total = ( 2,69 + 6,92 ) mol = 9,61 mol
O2 = 16,78 mol
N2 = 70,15 mol
total = 96,54 mol
b. Reaksi jika belerang murni dibakar.
S + O2 SO2
SO2 + ½O2 SO3
Mol S ≈ mol SO2 ≈ mol SO3 terbentuk ( keluar konventer )
= 9,61 mol ≈ 9,61 kgmol
= ( 9,61 x 32 ) kg
= 307,52 kg
Pada S = 307,52 kg, jumlah gas hasil konventer 96,54 mol
Untuk S = 1 ton, jumlah gas hasil konventer = 1000 x 96,54 mol
307,52
= 313,93 mol
Volume gas = V V = n R T / P = (313,93 mol) (......) (600 0F) / 2 atm

32 )

Anda mungkin juga menyukai