HEMATIT
Fe 52 % 54,49% 42,6 %
P 0,075 % 0,071 % 0,19 %
SiO2 11,0 % 4,15 % 11,8 %
Mn 0,4 % 0,44 % 3,4 %
Al2O3 0,65 % 1,27 % 1,8 %
CaO 0,15 % 0,14 % 0,44 %
MgO 0,14 % 0,11 % 0,18 %
S 0,016 % 0,016 % 0,18 %
Hilang pijar
T 1000oC 5,24 % 6,6 % 6,6 %
H2O 8,23 % 11,64 % 11,64 %
1600oC
1. 3 Fe2O3 + C 2 Fe3O4 + CO – Q
1800oC
endotermik
2. Fe3O4 + C 3 FeO + CO – Q
3. FeO + C Fe + CO - Q
(p) (p) P / leburan
+ cair
• Reaksi baru terjadi (sangat cepat) pada T : 1600 – 1800oC
Untuk mencukupi kebutuhan panas, dipakai bahan bakar
4. C + O2 CO2 + Q
5. CnHn + O2 n CO2 + n/2 H2O + Q
CaO selain untuk membentuk slag juga untuk menghalangi reaksi2 reduksi lain
1600-1800oC
10. SiO2 + C Si + CO
11. MnO + C Mn + CO Pembentukan pengotor dalam besi
12. P2O5 + C 2 P + 5 CO
13. Al2O3 + C 2 Al + 3 CO
• Jika reaksi 10 s/d 13 terjadi Si, Mn, P, tercampur dengan besi, maka harus dihalangi pembentukannya
CaSiO3
Berbentuk leburan , bersama leburan Fe. Pemisahan
MnSiO3 antara leburan Fe dan slag berdasarkan perbedaan
CaSiO3Al2(SiO3)3 berat jenis. r besi > r slag
PERENCANAAN ALAT
Bahan masuk : Fe2O3, C, CaCO3
Setelah bereaksi, timbul gas CO, volume makin kecil
Fe2O3 + C Fe + CO
(p) (p) lebur (g)
gas panas
Udara panas
udara
• Besi lebur yang didapat, bisa langsung dicetak disebut INGOT
• Atau dibawa ke Pembuatan Baja
• Yang membedakan sifat asam dan sifat basa dari besi kasar adalah Si (asam) dan P
(basa)
P cepat rapuh, harus dihilangkan
C
Si kadar diturunkan Baja
Mn
• P2O5 kurang stabil bila bereaksi dengan MnO terurai lagi, untuk itu ditambah
CaO
P2O5 + 3 CaO Ca(PO4)3 Untuk besi kasar sifat basa
• Untuk besi kasar sifat asam tidak perlu ditambah CaO dari luar
• Oksigen untuk oksidasi dapat diperoleh dengan cara :
1. Dari udara
2. Dari besi tua
3. Bijih besi
• Karena O2 yang dipakai tidak boleh berlebihan maka tidak dipakai O2 teknik
• Urutan mudahnya di Oksidasi : Si, Mn, P, C, Fe
PELAKSANAAN
1. Proses Bessemer
• Tidak ditambah bahan bakar dari luar, tetapi panas reaksi oksidasi dipakai untuk
peleburan
• Diperlukan besi kasar yang sudah lebur
• Bahan padat yang diolah : besi tua + bijih besi ,bijih besi tidak boleh terlalu
banyak, karena panas yang terjadi tergantung dari banyaknya besi lebur yang
dimasukkan.
• Kapasitas : 10 -20 ton, Proses Batch
Mekanisme:
• Fase I : Mn, P, Si, teroksidasi
• Fase II : Gas CO, CO2 keluar, timbul nyala biru, nyala biru mati pengusiran C
hamper sempurna
• Kemudian kedalam campuran ditambahkan besi cermin, udara untuk pengadukan
• Untuk besi kasar basa, dimasukkan CaO dalam bentuk bergumpal,
bersama leburan besi kasar basa
• Besi cermin ditambahkan diluar, supaya jangan terikat oleh slag
Fe Besi
lebur
Tungku Bessemer
• Tungku Bessemer adalah tabung baja
dengan pelapis tahan api.
• Pelapis dapat berupa bahan bersilika
(Bessemer asam) atau dari dolomit
(Bessemer basa), tergantung dari
jenis pengotor yang akan dipisahkan
dari besi.
• Tabung ini berputar pada sepasang
trunion, yang satu dipakai untuk
mengalirkan udara.
• Udara disemprotkan melalui tuyeres
(lubang-lubang) di bagian bawah.
• Terjadi proses yang sangat
eksotermis, dari bermacam2 reaksi
• Tungku Bessemer
2. PROSES DAPUR TERBUKA
• Ditambahkan panas/bahan bakar
• Besi yang diolah = besi kasar : besi bekas : bijih besi,
perbandingannya = 40% : 59% : 1% jadi proses ini terutama untuk besi bekas (karat)
• Kapasitas = 200 ton, Proses Batch
• Ditambahkan gas alam atau gas hasil pabrik sendiri (Producer gas : CO dan H2)
Gas Alam : CH4 + O2 CO2 + H2O + Q
Producer gas : CO + H2 + O2 CO2 + H2O + Q
• Tidak perlu penggelembungan udara pada leburan karena pada besi bekas sudah cukup tersedia
O2
• Untuk mempermudah terjadinya reaksi, udara dipanaskan dulu. Panas yang terjadi untuk melebur
besi bekas
• Panas yang keluar bersama hasil pakai untuk memanaskan udara yang dipakai untuk oksidasi
bahan bakar
Tungku terbuka
• Suhu tinggi untuk mempertahankan
keadaan lelehan besi diperoleh
dengan membakar bahan bakar
ga(gas alam) dipermukaan logam.
• Produk gas panas dikeluarkan
melalui jaringan dinding bata
(Checker).
• Pelapis dinding bata terbuat dari
berbagai jenis asam atau
basa,umumnya digunakan jenis basa.
• Bahan yang dimasukkan tungku:
serpihan besi, lelehan besi kasar,
besi oksida,batu kapur.
• Untuk memperbaiki hasil besi baja karena FeO, maka oksida besi
direduksi dengan Mn.
FeO + Mn --˃ Fe + MnO
rMnOrFeO, MnO mengapung
Mn> tidak menurunkan mutu
• Mula-mula ditemukan Besi Asam, lalu Besi Basa
• Bila bata yang dipakai sebagai dinding alat, merupakan bata tahan
panas sifat asam, maka dalam waktu yang singkat akan menjadi rusak