Anda di halaman 1dari 4

Ferro Metalurgi

= Proses ekstraksi dari logam Fe atau Scrap.


Mineral–mineral yang dipakai adalah :
 Magnetite : 72,4 %
 Hematite : 69,9 %
 Limonite : 62,5 %
 Ilmenite : 36,8 %
Terbagi 2 yaitu :
1. Proses dapur Tinggi
Reaksi-reaksi yang terjadi :
 Drying (pengeringan) 700oC
Fe2O3(H2O)2------Fe2O3 + nH2O
 Kalsinasi 1000oC
CaCO3-----CaO + CO2
MgCO3-----MgO + CO2
 Reduksi Roasting 1200oC
3Fe2O3 + CO-------2Fe3O4 + CO2
Fe3O4 + CO---------3FeO + CO2
FeO + CO------------Fe + CO2
FeO + C--------------Fe + C
 Smelting 1200oC
1. Peleburan Besi
2. Pembentukan Slag

Diatas sekali temperature = 200oC


Setelah smelting ada kantong arang pada 2000oC
Dan ada penghembusan udara panas melaui Tuyer (500 – 1200)oC, sehingga sebagian
C dapat diubah menjadi CO.
Fungsi dari opemasukan udara adalah :
1. menyebabkan terjadinya reaksi C (coke) + CO membentuk reduktor CO
2. untuk mengactifir bahan baker dan coke.
Dan dibawahnya ada tempat pengeluaran Slag daan selanjutnya tempat pengeluaran
Logam.

Coke berfungsi sbg :


 Sebagai bahan baker
 Sebagai bahan reduktor
 Menurunkan titik didih dan titik lebur
 Mempertinggi porositas dari hasil agglomerasi

Flux = Sebagai bahan pengikat silica dan mengeluarkan material yang tidak
diinginkan.
Fungsinya :
 Mengusir sulfur dari dalam logam
S + CaO-----------CaS + O2
 Menurunkan titik lebur/leleh dari Slag
Flux ada beberapa macam :
 Flux bersifat asam, ex : silica
Dipakai bila sifat batuan gangue atau impurities bersifat Basa
 Flux bersifat basa, ex : batu kapur
Dipakai kebalikan dari yang atas
 Flux bersifat Netral (Amfoter), ex : Al2O3, Calsium
Dimana bisa bersifat Asam dan Basa

1. Kotoran Primer
a. Carbon (C)
Berasal dari Coke, dimana jika temperature bertambah tinggi akan terjadi
penambahan C dan Mn dan terjadi pengurangan Si dan P.
b. Mangan (Mn)
Bila temperature < 1500oC, akan terjadi
MnO2 + CO --------- Mn + CO2
Mn3O4 + CO -------- 3MnO + CO2
Bila Temperatur > 1500oC, akan terbentuk
MnO + C ----------- Mn + CO
Dengan temperatur yang kecil maka Mn akan lebih banyak disbanding dengan
Fe.
c. Silika (Si)
Bila temperature < 1600oC
SiO2 akan lebih stabil disbanding Si, dan reaksi akan kekiri
Bila temperature > 1600oC
SiO2 dengan adanya C akan terbentuk Si (Silikat)
d. Phosfor (P)
Pada temperature 1850oC P2O3 akan terurai menjadi P + CO, dimana akan
terjadi reaksi
P + 3Fe -----------Fe3P, ini memiliki bentuk yang dapat larut secara baik dalam
Fe (pig Iron). Oleh sebab itu tidak akan didapatkan Phosfor dalam Slag.
e. Sulfur (S)
Sulfur ini biasanya berasal dari batubara (coke) yaitu 90 %.
Kemungkinan akan membentuk persenyawaan H2S atau COS, dimana H2S
akan mengganggu Fe.
Fe + H2S ------- FeS + H2
Dimana FeS yang terbentuk akan hilang.
COS + CaO ----------- CaS + CO2
Dan CaS akan masuk kedalam slag.
2. Kotoran sekunder
a. Aluminium (Al)
Dalam bentuk oksida yang sangat stabil (AlO2)
Pada saat Smelting = Al2O3 --------- Al + CO
Kemungkinan Al ada pada temperature lebih besar dari 2000 oC dan
bercampur dengan Fe (Pig Iron).
b. Copper (Cu)
GoCu2O > GoFe2O sehingga Cu2O akan lebih mudah tereduksi.
Pada saat Smelting Cu dan Fe akan tercampur dan jika itu terjadi maka akan
sulit sekali mengextract Cu dan Fe ini.

Untuk meningkatkan produksi dapur tinggi dari 1500 ton/hari menjadi 2500ton/hari,
yaitu:
1. memperbesar ukuran tungku
2. sistem mekanisasi dari Feeding
3. pemakaian mutu dari feeding (mutu sinter atau pellet)
4. pemakaian Coke
5. Effisiensi pemakaian dari udara panas

Perbedaan antara dapur tinggi dan bukan dapur tinggi adalah:


 Pada dapur tinggi temperature yang diperlukan adalah . 1300 oC,
sedangkan bukan dapur tinggi , 1300oC dan tidak melalui proses peleburan.
 Kadar carbon pada produxt akan lebih kecil jika menggunakan bukan
dapur tinggi jika dibandingkan dengan dapur tinggi.

Pada bukan dapur tinggi proses yang terjadi ada 2 yaitu :


Dengan redactor padat seperti kokas , batubara dan arang
Dengan redactor gas yaitu CO dan H2
Dengan pedoman diagram chaudron, reduksi akan lebih mudah berjalan/terjadi pada
temperature diatas 802 oC bila yang digunakan adalah reduktor H2, tapi jika
menggunakan reduktor CO maka berjalan pada temperature dibawah 802 oC.

H2 Fe
FeO
CO
Fe3O4

2CO + O2 =====2CO2
2H2 + O2 =====2H2O
reaksi2 yang mungkin terjadi :
1. FeO + CO ------ Fe + CO2
2. FeO + H2 -------Fe + H2O
3. CO2 + H2 -------CO + H2O
Keuntungan penggunaan H2 :
1. kecepatan reaksi yang lebih besar
2. memungkinkan memperoleh besi dengan bebas dari unsur2 karbon
kerugian menggunakan reduktor H2
1. gas H2 lebih mahal harganya karena diperoleh dari methan
2. reaksi yang terjadi antara oksida besi dan H2 adalah reaksi yang endodermis.

Diagram Fe-O

Fe+FeO Feo
Feo+Fe3O4 Fe3O4
Fe2O3

Fe + Fe3O4

Ekstraksi logam Cu-Sulfida


Proses dilakukan pada pyrometalurgi, pertama adalah meningkatkan kadar cu
menjadi 25% dengan mineral dressing, selanjutnya dilakukan roasting pada 750 – 800
oC, dimana Cu-Sulfida akan berubah menjadi Cu-Oksida dan seterusnya proses
Netral Smelting pada temperature 1400 oC shg terjadi pemisahan mineral oksida
masuk ke slag dan sulfide menjadi waste, dimana wate akan dihembuskan udara
hingga menjadi blister cupper, dengan kadar Cu 98-99 % dan terakhir pemurnian.

Anda mungkin juga menyukai