bahan penolong dalam berbagai industri, sehingga perkembangan pemakaiannya dapat merupa-
kan indikator bagi perkembangan perindustrian di suatu negara. Industri yang menggunakan
asam sulfat antara lain pada industri pupuk pupuk asam posfat dan alumunium sulfat, bahan
kimia, bahan pewarna, pulp dan kertas, besi dan baja, serat sintetis dan rayon, minyak bumi,
industri baterai, obat-obatan, dan lain-lain.
Asam sulfat diperoleh dari pembakaran sulfur dan absorpsi gas yang dihasilkannya (SO3)
dalam air.
S + O2 SO2 … (i)
SO2 + ½O2 SO3 … (ii)
SO3 + H2O H2SO4 … (iii)
Dua macam proses dapat digunakan, yaitu
Proses kontak, menghasilkan asam dengan konsentrasi 98%
Proses kamar timbal, menghasilkan asam dengan konsentrasi 80%
Sejak tahun 1947, hampir semua pabrik asam sulfat yang dibangun menggunakan proses
kontak, dengan kapasitas minimum 50 ton/hari. Keunggulan proses ini, karena:
adanya perbaikan-perbaikan pada proses itu sendiri, terutama dalam katalis yang
digunakan.
dengan asam sulfat pekat yang dihasilkan, memungkinkan pengurangan ongkos
transportasi dan penyimpanan, serta meningkatkan kemampuan menjangkau pasaran yang
lebih luas.
dengan kadar SO3 yang tinggi, membuka kemungkinan pemakaian dalam proses baru
seperti gulfonasi/sulfatasi.
Asam sulfat dibuat yang dibuat dengan proses kontak menggunakan katalisator
Vanadium Pentaoksida (V2O5). Pada umumnya asam sulfat diproduksi dengan kadar 98 – 98,5%
berat. Dengan kadar ini asam sulfat nampak terang dan mempunyai berat jenis 1,8 – 1,84 gr/ml.
Mula-mula Belerang dipanaskan dengan steam hingga meleleh. Belerang cair tersebut
kemudian dibakar dengan oksigen (dari udara kering) di dalam Burner. Panas yang dihasilkan
oleh reaksi ini dimanfaatkan untuk membangkitkan uap air. Gas dari Burner dilewatkan ke filter
dan dimasukkan ke Converter untuk mengoksidasi SO2 menjadi SO3. Gas hasil oksidasi diserap
dengan menggunakan H2SO4 98 – 99,5 % di menara penyerap. Hasil asam sulfat yang
mempunyai kadar 98 – 98,5% kemudian disimpan di dlam tangki untuk dipasarkan.
Teori Proses
Di dalam industri, dikenal 2 cara pembuatan asam sulfat yaitu proses kamar timbal dan
proses kontak. Pembuatan asam sulfat dengan proses kamar timbal menggunakan katalisator gas
NO2. Reaksi yang terjadi dijalankan dalam reaktor yang dindingnya terbuat dari timbal. Proses
ini merupakan cara lama dan sekarang jarang digunakan.
Dewasa ini pembuatan asam sulfat umumnya menggunakan proses kontak dengan
katalisator Pt atau V2O5. Secara garis besar proses pembuatan asam sulfat secara kontak dengan
katalisator V2O5 dan bahan baku belerang terdiri dari beberapa tahap yaitu :
01. Pencairan belerang padat dan pemurnian belerang cair
02. Pengeringan udara proses
03. Pembakaran belerang cair dengan oksigen dari udara kering untuk menghasilkan gas SO2
04. Pengubahan SO2 menjadi SO3 dengan bantuan katalisator
05. Mereaksikan SO3 dengan H2O menjadi asam sulfat dengan cara mengabsorbsi gas SO3
dengan menggunakan pengabsorbsi H2SO4
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
S + O2 SO2 … (i)
SO2 + ½O2 SO3 … (ii)
SO3 + H2O H2SO4 … (iii)
Reaksi (ii) merupakan reaksi bolak-balik (reversibel) dan bersifat eksotermis (melepas panas).
Konstanta kesetimbangan untuk reaksi tersebut dapat dihitung berdasarkan tekanan parsiil
masing-masing gas yang dapat dinyatakan sebagai berikut :
PSO3
KP —————
=
PSO2 . PO2½
Dari harga Kp pada berbagai temperatur dan terlihat bahwa konversi menurun dengan
naiknya temperatur sehingga diinginkan untuk melakukan reaksi pada temperatur rendah. Pada
suhu 440 oC kondisi kesetimbangan sangat baik tetapi kecepatan reaksi pada kesetimbangan ini
rendah. Kecepatan reaksi pada suhu 500 oC 40 kali lebih cepat dibandingkan pada suhu 400 oC
dan pada suhu 550 oC akan lebih cepat lagi. Karena reaksi balik (ke arah kiri) harus dihindari
maka temperatur yang dapat ditoleransi adalah 550 °C. Prosedur yang digunakan pada
pembuatan asam sulfat dengan proses kontak berusaha untuk mengambil kedua keuntungan
tersebut (konversi reaksi yang tinggi dan laju reaksi yang cepat).
Hubungan antara konstanta kesetimbangan Kp dengan fraksi mol dan tekanan total untuk
persamaan reaksi berikut :
2 SO2 + O2 2 SO3
adalah :
nSO3 . nSO3 . P
n SO3 2
= ——————
ntotal
dimana :
n = jumlah mol tiap komponen
ntotal = jumlah mol total
P = tekanan total
Dari rumus di atas terlihat bahwa kenaikan konsentrasi SO2 atau O2 akan meningkatkan
pembentukan SO3 (hukum aksi massa). Kenaikan tekanan dapat menaikkan hasil SO3 tetapi
pengaruh ini sangat kecil dan tidak ekonomis. Jumlah mol SO3 yang terbentuk pada
kesetimbangan berbanding terbalik dengan jumlah mol total (ntotal). Hal ini berakibat jika
campuran gas yang melalui Converter bertambah gas inertnya seperti gas N2 maka hasil SO3
akan menurun.
Langkah Proses
Pabrik asam sulfat menggunakan bahan baku belerang padat dengan kemurnian 99,0%
berat dan kandungan karbon sekitar 0,2% berat, udara atmosfer, air, dan asam sulfat pekat.
Proses yang digunakan adalah proses kontak dengan sistem single contact single absorber,
Uraian secara lengkap adalah sebagai berikut: