Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PROSES INDUSTRI KIMIA


PROSES KAMAR TIMBAL PEMBUATAN ASAM SULFAT (H2SO4)

Disusun oleh:

1. Miranti Andini NIM: 1314070

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK KIMIA
201
6KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami
masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk menyusun makalah Proses Industri Kimia
Pembuatan H2SO4 dengan Proses Kamar Timbal (Lead Chamber Process). Makalah ini
dibuat untuk memahami materi tersebut. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Pada kesempatan yang berbahagia ini kami menyampaikan terimakasih kepada Bapak
Elvianto Dwi Daryono, ST, MT., dan semua pihak yang telah meluangkan waktunya serta
turut berperan dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga jasa yang demikian besar ini,
mendapat balasan yang seimbang dari Allah yang Maha Esa.
Makalah yang saya buat ini masih banyak kesalahan dan kekurangan karena saya
masih dalam tahap pembelajaran, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran bagi
pembaca demi kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini. semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 30 Maret 2016

Penulis

1
2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, begitu pula
dengan sektor industri terutama dalam bidang kimia yang telah memotivasi kita
untuk melahirkan ide-ide baru yang bermanfaat. Perkembangan industri kimia di Indonesia
cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini menyebabkan kebutuhan bahan
baku maupun bahan penunjang akan meningkat.
Asam sulfat merupakan salah satu bahan penunjang yang sangat penting dan
banyakdibutuhkan industri kimia, antara lain untuk industri pupuk (pembuatan superfosfat,
ammonium sulfat), pengolahan minyak bumi, pharmasi, kertas dan pulp.Mengingat arti
pentingnya asam sulfat, maka kebutuhan negara dapat dijadikantolak ukur kemajuan industri
negara tersebut. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan antara lain: diperlukan
dalambebagai reaksi kimia dan dalam beberapa proses pembuatan, proses produksi
baja,memproses bijih besi, pembuatan pupuk, serta masih banyak kegunaan lainnya.

1.2. Tujuan
- Mengetahui proses kamar timbal pembuatan asam sulfat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Kamar Timbal (Lead Chamber)


Proses bilik-timbal yang dikembangkan pada pertengahan kedua abad ke-18, mungkin
juga berasal dari laboratorium para alkimiawan, yang membakar sulfur dalam bejana tanah
liat. Sejumlah kecil SO3 yang dihasilkan (bersama SO2 yang menjadi produk utamanya)
diembunkan dan dimasukkan ke dalam air untuk membuat asam sulfat. Suatu penemuan yang
tak sengaja mengungkapkan bahwa penambahan natrium nitrat atau kalium nitrat
meningkatkan rendemen SO3. Garam-garam ini terurai untuk menghasilkan nitrogen dioksida,
yang bereaksid dengan dan menghasilkan SO3:
SO2(g) + NO2(g) SO3(g) + NO(g)
Pada tahun 1736, Joshua Ward mengambil langkah penting berikutnya dengan
mengganti bejana tanah liat tempat sulfur dibakar dengan botol kaca besar yang disusun
berseri, untuk mempercepat proses.
Pengembangan bilik-timbal (lead chamber) berukuran kamar, yang digunakan pertama
kali oleh John Roebuck pada tahun 1746, secara dramatis memperluas manufaktur asam
sulfat. Produk dari bejana tanah liat yang kuno itu hanya menghasilkan beberapa kilogram.
Sebaliknya, bilik-timbal dapat memproduksi asam sulfat dalam jumlah ratusan pound hingga
berton-ton, menurunkan harga produksi karena skalanya yang besar serta menurunkan biaya
tenaga kerja. Dalam proses bilik timbal, campuran sulfur dan kalium itrat diletakkan dalam
cedok (ladle) dan dibakar di dalam bilik besar yang dilapisi timbal, lantainya digenangi
dengan air. Gas mengembun pada dinding dan diabsorpsi oleh air. Sesudah proses ini diulang
beberapa kali, asam sulfat encer diambil dan dididihkan untuk memekatkannya lebih lanjut.
Pengembangan terakhir meliputi penghembusan uap air untuk mempercepat reaksi dengan air
dan menyebarkan gas serta memisahkan bilikpembakar dari bilik absorpsi.
Joseph gay-Lussac mengambil langkah maju yang nyata pada tahun 1835 ketika ia
membangun menara untuk mengambil kembali NO yang sebelumnya telah dihembuskan ke
luar dan mengkonversinya kembali menjadi NO 2 melalui reaksi dengan oksigen. Tepatnya,
dalam menara Gay-Lussac, NO dikonversi menjadi asam nitrit (HNO 2) yang dilarutkan dalam
asam sulfat berair:
2NO(g) + O2(g) + H2O(l) 2HNO2(aq)
2
Asam nitrit kemudian direaksikan dalam menara kedua (yang diberi nama sesuai
dengan pengembangnya, John Glover) untuk mengoksidasi sulfur dioksida:
2HNO2(aq) + SO2(g) H2SO4(aq) + 2NO(g)
Reaksi keseluruhan reaksi-reaksi ini ternyata:
SO2(g) + 1/2O2(g) +H2O(l) H2SO4(aq)
Pendaurulangan oksida nitrogen sangat mengurangi konsumsi natrium nitrat atau
kalium nitrat, yang sekarang hanya diperlukan untuk menggantikan kehilangan dalam proses.
Disamping itu, menara Glover memproduksi asam sulfat yang lebih pekat (75 sampai 85%
H2SO4 berdasar massa dibandingkan 60 sampai 70% yang diperoleh dengan metode
terdahulu.

3
2.2. Langkah langkah proses kamar timbal:
1. Gas SO2 bersama-sama gas NO + NO2 dimasukan kemenara Gglover bersama dengan gas
gas yang datang dari menara Gay Lusac.
2. Gas-gas yang keluar dari menara Glover masuk ke Load Chambr dan dari atas
disemprotkan air, menghasilkan Load Chamber acid : H 2SO4 50oBe. Hasil ini diambil
sebagian sebagai produk dan sebagian dikembalikan kemenara Glover dan menghasilkan
asam Glover : 60oBe. Hasil ini sebagian dicerat sebagai produk dan sebagaian dialirkan ke
menara Gay Lusac untuk menyerap oksida-iksida, nitrogen dan untuk menurunkan suhu.
3. Dalam menara Gay Lusac, gas gas NO + NO 2 dijaga jangan sampai hilang, untuk
kemudian dikembalikan kemenara Glover.
2.3. Raw material :
1. Gas SO2 yang diperoleh dari oksidasi terhadap belerang, baik dari belerang murni maupun
pyrit, melalui reaksi oksidasi berikut :
Dari bahan dasar belerang :
S + O2 SO2 H = -70.920 cal
S + 1/2O2 SO3 H = -23.000 cal
Dari bahan dasar pyrit :
4FeS2 + 11O2 2Fe2O3 + 8SO2
4FeS2 + 15O2 2Fe2O3 + 8SO3
2. Gas-gas NO + NO2 diperoleh dengan cara oksidasi terhadap NH 3 dengan katalisator kasa
Pt- melalui reaksi kimia berikut :
4NH3 + 5O2 4NO + 6H2O
2NO + O2 2NO2
Langkah langkah proses :
1) NH3 cair dididihkan dan gas NH3 ini dialirkan dari atas striping-colu, yang berisi katalisator
kasa Pt dan dari bawah dihembuskan udara
2) Campuran gas-gas yang terbebtuk didinginkan airnya dikeluarkan dan gas gas NO +
NO2 ditampung dan dipakai pada proses pembuatan H2SO4 sebgai katalistor
2.4. Spesifikasi insatalasi
1. Kamar Timbal
Umumnya berbentuk cylindris, permukaan bagian dalam dilapisi Pb, sebab Pb dengan
asam sulfat memnentuk PbSO4 yang justru berfungsi sebagai pelindung Pb yang ada
4
dilapisan bawahnya. Makin banyak bilik-bilik timbal ini, reaksinya makin sempurna,
sedang dibagian luarnya dibuat ber-strip berfungsi sebagai pendingin udara.
Fungsi kamar timbal adalah :
Sebagai tempat dalam yang cukup lama untuk mengadakan reaksi, dan meradiasikan
panas keluar.
Menyediakan permukaan untuk terjadinya kondensasi uap yang terbentuk, dan
memperlambat aliran gas-gas yang masuk, justru reaksi menjadi sempurna
Reaksi reaksi yang terjadi :
Fase homogen fase gas :
2NO + NO2 2NO2
2NO2 N2O4
Fase heterogen fase gas dan cair
SO2 + H2O H2SO3
NO + NO2 + H2O HNO3
H2SO3 + NO2 H2SO4.NO2 (asam violet)
2(H2SO4).NO + 1/2O2(NO2) 2SO5NH + H2O(NO)
2SO5NH + SO2 + 2H2O 2H2SO4.NO + H2SO4
Fase homogen fase cair
H2SO4.NO H2SO4 + NO
2SO5NH + H2O 2 H2SO4 + NO + NO2
SO5NH + HNO3 H2SO4 + NO2 (N2O4)
Cara pengamatan proses :
Pengamatan terhadapa suhu reaksi, sebab reaksinya eksotrem
Pengamatan terhadap warna dari gas-gas, sebab jika warna dari campuran gas-gas itu
menjadi ungu, harus ditambah SO2. Jika terjadi kristal harus ditambah H2O
Secara periodic harus dilakukan analisa terhadap gas-gas yang masuk maupun keluar,
demikian pula terhadap asam sulfat yang terbentuk.
2. Menara Glover
Diisi dengan potongan-potongan batu tahan asam, sedang suhu dibagian dalam menara
Glover ini sekitar 425oC 660oC. Fungsi dari menara Glover :
Melepaskan gas-gas oksida Nitrogen dari asam nitrosil sulfat dengan menurunkan
kadar asam dengan menambah chamber yang masuk
Memekatankan chamber acid menjadi 60oBe, dan mendinginkan gas-gas dari
pembakaran belerang

5
Membentuk H2SO4 dibagian puncak menara, karena disitu terdapat : NO, SO2, dan
H2O terutama berlangsungnya reaksi (6).
Membersihkan kotoran-kotoran dari gas, karena bertemu dengan uap Nitreus,
racunnya dapat diserap dan juga menguraikan HNO3 yang mungkin ada (takselalu terjadi)
3. Menara Gay Lusac
Sesungguhnya hamper sama dengan Menara Glover, sedang funsi dari Menara Gay Lusac
adalah sebagai berikut :
Meyerap oksida-oksida dengan asam yang agak pekat, dan karena proses penyerapan
maka suhunya harus rendah
Gas-gas yang keluar dari kamar timbal harus dijaga terhadap adanya gas SO 2 agar NO
dan NO2 tidak bersifat korosif
Terjadinya reaksi (5)
2.4. Proses Pemekatan
1. Cara Cascade
Alirkan asam encer dari atas menara pemekat yang berisi piringan-piringan tahan asam
yang luasnya makin kebawah makin besar. Dari bawah dihembuaskan bahan bakar, maka
terjadi penguapan pada bagian-bagian yang tipis yang tumpah kebawah, hingga akibatnya
asam terjadi makin pekat
2. Cara Rektifikasi
Dengan jalan menyelubungi gas panas, maka akan menambah tekanan uap pada asam
sulfat. Gas-gas yang bersentuhan dengan asam sulfat encer, menyebabkan asam sulfat
sebagian naik keatas tetapi uap ini bersentuhan lagi dengan uap yang masuk, sehingga turun
lagi. Melalui proses berulang-ulang semacam ini dapat menghasilkan asam sulfat yang lebih
pekat
3. Cara Pemekat Drum
Alatnya berbentuk drum, dan asam encer dipertemukan dengan bahan bakar dan udara
melalui drum-drum membawa uap air, dilakukan ke pengndap control. Asam yang keluar
didimginkan dan menghasilkan asam pekat
4. Cara Pemekat Vacum
Prinsip sususnan alat-alatnya sama seperti pada pemekatan drum, hanya tekananya
dibuat vakum, sehingga air lebih mudah menguap.

6
Gambar 1.1. Flowsheet Kamar Timbal

7
Gambar 1.2. Diagram Alir Proses Kamar TimbalDAFTAR PUSTAKA

1. http://nptel.ac.in/courses/103106108/Lecture%2017.pdf (diakses tanggal 29


Maret 2016).
2. http://www.inclusive-science-engineering.com/manufacture-of-h2so4-by-
chamber-process/manufacture-of-h2so4-by-chamber-process-2/ (diakses tanggal 29
Maret 2016)
3. http://evelyta-appe.blogspot.co.id/2014/05/proses-pembuatan-asam-sulfat.html
diakses tanggal 29 Maret 2016)
4. http://www.enotes.com/homework-help/what-lead-chamber-process-437803
diakses tanggal 29 Maret 2016)

Anda mungkin juga menyukai