Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 3

PROSES INDUSTRI KIMIA 1


PROSES KAMAR TIMBAL

Disusun Oleh :

Nama

: Eriska Anggraheni

NIM

: 12/329925/TK/39132

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2015

PROSES KAMAR TIMBAL

Asam Sulfat mempunyai rumus kimia

H 2 SO 4 , merupakan asam mineral yang kuat.

Zat ini larut dalam air pada semua kepekatan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan,
termasuk dalam kebanyakan reaksi kimia dan proses pembuatan. Ia digunakan secara meluas
sebagai bahan kimia pengilangan. Kegunaan utama termasuk produksi baja, memproses bijih
mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan penapisan minyak.
Di atmosfer, zat ini termasuk salah satu bahan kimia yang menyebabkan hujan asam.
Memang tidak mudah membayangkan bahwa bahan kimia yang sangat aktif, seperti asam
sulfat, juga merupakan bahan kimia yang paling banyak dipakai dan merupakan produk
teknik yang amat penting. Zat ini digunakan sebagai bahan untuk pembuatan garam garam
sulfat dan untuk sulfonasi, tetapi lebih sering dipakai terutama karena merupakan asam
anorganik yang agak kuat dan agak murah. Bahan ini dipakai dalam berbagai industri, tetapi
jarang muncul dalam produk akhir.
Asam Sulfat (H2SO4) merupakan bahan kimia yang sangat penting dan sering
digunakan dalam berbagai industri. Asam Sulfat merupakan senyawa kimia dasar yang sangat
aktif sehingga biasa digunakan untuk reaksi sulfatasi. Senyawa ini kerap digunakan untuk
membuat pupuk ZA, Kalsium Sulfat, asam campuran, pembersih logam, air keras, air aki,
dan deterjen. Hingga sekarang, asam sulfat banyak dilibatkan dalam berbagai reaksi kimia,
kebanyakan digunakan sebagai katalis reaksi.
Pembuatan Asam Sulfat dapat dilakukan dengan Proses Kontak maupun Proses
Kamar Timbal. Namun sekarang proses yang lebih dominan digunakan adalah Proses Kontak
karena dianggap lebih efektif daripada Proses Kamar Timbal, sehingga proses kamar timbal
pun sekarang tidak digunakan lagi.
Pada proses kamar timbal, gas SO2, O2, dan H2O bereaksi menjadi asam sulfat dengan
bantuan katalisator oksid nitrogen (gas). Jumlah CH2SO4 diusahakan tidak terlalu besar
karena CH2SO4 yang tinggi dapat merusak (korosi) timbal pada alat di proses kamar timbal
karena keterbatasan alat.

Bahan baku dalam proses ini sama seperti pada proses kontak yaitu gas SO2. Katalis yang
digunakan pada proses ini ialah gas NO dan NO2. Gas SO2, NO, NO2, dan uap air dialirkan
ke dalam ruang yang bagian dalamnya dilapisi Pb (timbal).
Pembuatan Katalisator Oksid Nitrogen :
1. Memasukkan asam nitrat ke dalam menara Glover sehingga terjadi reaksi
2HNO3 + 3SO2 2NO + H2O + 3SO2
Cara ini tidak digunakan lagi
2. Mereaksikan NH3 dengan udara dalam reactor oksidasi yang berisi katalisator Pt.
4NH3 + SO2 4NO + 6H2O
Cara ini yang lebih banyak digunakan
Alat-alat yang digunakan pada proses kamar timbal :
1. Pembakar belerang
berfungsi sebagai alat pembuat oksid nitrogen
2. Menara Glover
Besarnya berpenampang persegi panjang (10x17 ft) degan tinggi 25-50 ft. tebal
dinding sampai 18 inch terbuat dari bata tahan asam. Menara diberi bahan isian untuk
memperluas kontak antar zat yang bereaksi.
Fungsinya :
1. Menguraikan nitrous vitriol (NV)
Asam kamar (asam sulfat yang dihasilkan proses kamar timbal)
yang
ditambahkan akan mengencerkan nitrous vitriol dari menara Gay Lussac sehingga
konsentrasi asam tidak leih dari 72%
2. Memekatkan asam kamar
Gas hasil pembakaran yang panas akan menguapkan air dan asam kamar sehingga
konsentrasinya menjadi lebih pekat. Air yang teruapkan masuk ke kamar timbal
bersama-sama dengan gas hasil pembakaran.
3. Mendinginkan gas hasil pembakaran
Gas hasil pembakaran akan turun suhunya menjadi 70-110C sebelum masuk ke
kamar timbal
4. Memproduksi asam sulfat
Pada bagian atas menara dimana gas menjadi dingin dan adanya pengenceran NV
akan ada reaksi :
2HO.SO2,ONO + SO2 + H2O 2H2SO4.NO + H2SO4
Asam sulfat yang terbentuk disini jumlahnya sekitar 12-15%
5. Membersihkan gas hasil pembakaran
3. Kamar timbal
Berbentuk kotak yang terbuat dari Pb. Ukurannya bervariasi dengan oanjang 50-150
ft, lebar 20-240 ft, dan tinggi 20-30 ft. gas masuk kamar timbal bersuhu 90C
Fungsi kamar timbal :
1. Tempat terjadinya reaksi
Reaksi yang terjadi:
2 S(s) + 2 O2(g) > 2 SO2(g)
2 SO2(g) + 2 NO2(g) > 2 SO3(g) + 2 NO(g)

2 SO3(g) + 2 H2O(l) > 2 H2SO4(aq)


2 NO(g) + O2(g) > 2 NO2(g)
Reaksi total:
2 S(s) + 2 O2(g) + 2 H2O(l) + 2 H2O(l) >2 H2SO4(aq)
2. Mengusir kalor yang timbul dari reaksi
3. Sebagai tempat pengembunan kabut asam yang timbul
Untuk memenuhi fungsi ini maka kamar timbal harus :
-

Mempunyai ruang yang besar


Luas perpindahan kalor yang besar
Dinding tahan asam dan konduktor yang baik

Bahan konstruksi kamar timbal : logam tipis yang tahan terhdap asam sulfat yang
encer adalah Pb.
PbO akan bereaksi dengan H2SO4 membentuk PbSO4 yang melindungi dnding Pb
terhadap asam.
Pb + 0,5O2 PbO
PbO + H2SO4 PbSO4 + H2O
Kalau asam sulfat terlalu pekat maka akan terjadi reaksi :
PbSO4 + H2SO4 Pb(H2SO4)3 yang larut ehingga tidak ada lapisan pelindung bagi
dinding Pb. Karena itu konsentrasi aam sulfat hasil tidak boleh terlalu tinggi
Pengendalian Kamar Timbal :
1. CH2SO4 hasil diukur berdasar rapat massanya. Bila rapat massa terlalu besar maka
asam terlalu pekat, timbal Kristal kamar pada dinding (korosif), perlu tambahan
air ke dalam kamar timbal, sebaliknya bila rapat terlalu kecil, asam terlalu encer,
bisa terjadi HNO3 yang juga korosif
4NO + 3O2 + 2H2O 4HNO3
2. Warna gas dalam kamar timbal
Bila terlalu coklat, NO2 terlalu banyak timbul HNO3 yang korosif sebaliknya
warna terlalu pucat, NO2 terlalu sedikit reaksi lambat
3. Suhu juga harus dikontrol, kalau suhu terlalu tinggi, maka NO2 harus dikurangi

4. Menara Gay Lussac


Supaya gas inert dan gas lain tidak menumpuk di kamar timbal, maka gas itu harus
dibuang, perlu alat untuk mengambil oksid nitrogen supaya tidak mencemari
lingkungan.
Fungsi menara Gas Lussac :
Mengikat oksid nitrogen yang keluar dari kamar timbal
H2SO4 + NO + NO2 2HO.SO2.ONO + H2O
Gas yang masuk dianalisis supaya selalu ada SO 2 (0,05 0,12%) untuk mengikat NO2
yang berlebihan (perbandingan NO:NO2 harus 1:1) agar pengikatan NO dan NO2
berjalan baik
SO2 +NO2 SO3 + NO

SO2 mengubah NO2 yang berlebihan menjadi NO supaya perbandingan tetap 1:1

DIAGRAM PROSES KAMAR TIMBAL

Gas SO2 dan NO dimasukkan ke menara Glover bersamaan dengan gas-gas dari
menara Gay Lussac, gas yang keluar dari menara Glover dimasukkan ke dalam kamar timbal
dan disemprotkan dengan air sehingga menghasilkan asam sulfat 60%-67%. Hasil ini
sebagian dikembalikkan ke menara Glover yang akan menghasilkan asam 77%. Asam ini
sebagian dimasukkan ke dalam menara Gay Lussac untuk menyerap gas-gas NO dan NO 2
(katalisator).
Gas yang terserap ini dimasukkan kembali ke menara Glover kamar timbal berbentuk
silindris volumenya cukup luas. Permukaan dalamnya dilapisi timbal tipis dan disekat-sekat
agar panas dapat ditransfer dengan baik, dinding bagian luar diberi sirip-sirip.
Sehingga di dalam menara ini terjadi pengembunan uap asam sulfat. Menara Gay Lussac
berfungsi untuk memungut kembali katalisator gas NO dan NO 2 di kamar timbal dengan
menggunakan asam sulfat 77%.
Penyerapan dilakukan pada suhu rendah anatara 40-60C.menara Glover bertugas
memekatkan hasil asam sulfat dari kamar timbal. Pemekatan panas ini perlu panas dan ini
dapat diambil dari panas yang dibawa GHP (Gas Hasil Pembakaran) belerang (400-600C)

DAFTAR PUSTAKA

http://evelyta-appe.blogspot.co.id/2014/05/proses-pembuatan-asam-sulfat.html

diakses pada tanggal 27 September 2015 pukul 12.30 WIB.


http://chemical-engineer.digitalzones.com/kontak.html
2015 pukul 12.50 WIB.

diakses pada tanggal 27 September

Catatan Proses Industri Kimia Teknik Kimia Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai