2) perubahan suhu,
4) perubahan volume.
Hidrogen cair merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang kini mulai di
gunakan. Salah satu masalah dalam penyimpanan bahan bakar hydrogen
untuk kendaraan bermotor dapat di atasi dengan pembentukan hidrida.
Menurut penelitian, beberapa logam dapat menyimpan hydrogen cair 50%
lebih banyak dari wadah yang biasa di gunakan untuk menyimpan hydrogen
cair. Dengan memberikan tekanan, hydrogen membentuk hidrida dengan
serbuk logam.
Untuk mencegah pertumbuhan alga dan bakteri dalam kolam renang atau bak
penampungan air, ke dalam kolam atau bak biasanya di tambahkan asam
hipoklorit (HClO). Sinar matahari dapat mempercepat penguraian HClO. Untuk
memeperlambat penguraian HClO, kedalam kolam renang di tambahkan asam
sianura karena asam triklorosianurat tidak terurai oleh sinar matahari.
H3C3N3O3 (aq) + 3HClO (aq) ↔ Cl3C3N3O3 (aq) + 3H2O (l)
Jika asam hipoklorit terurai atau mengoksidasi alga atau bakteri, reaksi akan
bergeser kearah kiri (pembentukan asam hipoklorit). Dengan demikian,
penggunaan asam Hipoklorit dapat di hemat sekaligus mengurangi biaya
produksi.
3. Industri ammonia
Pada proses haber, bahan bakunya berasal dari gas alam, air, dan udara. Gas
hirogen di peroleh dari reaksi gas alam (mengandung metana) dengan uap air,
sedangkan gas nitrogen di peroleh dari udara.
CO + H2O ↔ CO2 + H2
Agar hasil produksi optimal, reaksi harus bergeser ke kanan. Oleh karena itu,
tekanan yang di gunakan dalam proses tersebut sangat tinggi sekitar 300-400
atm. Jika tekanan di perbesar, reaksi akan bergeser ke arah jumlah mol yang
lebih kecil (NH3 / amonia). Selain itu, suhu reaksi di turunkan sehingga reaksi
bergeser ke kanan. Cara lainnya dengan mengambil produk yang terbentuk
sehingga konsentrasi NH3 berkurang. Pengurangan konsentrasi NH3 akan
menggeser kesetimbangan ke arah kanan. Selin itu, untuk menghasilkan
produk yang lebih optimal, pada proses pembuatan ammonia di tambahkan
katalis. Katalis tersebut berfungsi untuk mempercepat terjadinya reaksi atau
memepercepat laju reaksi. Katalis yang biasa di gunakan adalah Fe dengan
campuran Al2O3 dan KOH.
Asam sulfat merupakan salah satu bahan kimia yang banyak di gunakan baik
di labolatorium maupun Industri. Penggunaan utama asam sulfat di industry
adalah sebagai bahan baku pembuatan pupuk, di antaranya pupuk
superfosfat dan ammonium sulfat. Asam sulfat juga di gunakan sebagai bahan
baku dalam pembuatan asam klorida, asam nitrat, garam sulfat, detergen, zat
pewarna, bom, dan obat-obatan.
Tahap 1 : Oksidasi S
Pada tahap terakhir ini, belerang trioksida di reaksikan dengan asam sulfat
pekat menghasilkan asam pirosulfat.