Anda di halaman 1dari 5

KESETIMBANGAN DALAM INDUSTRI

Prinsip utama dalam industri adalah bagaimana caranya


menghasilkan produk (hasil) seoptimal mungkin. Hal tersebut dapat di capai
dengan memodifikasi reaksi kesetimbangan kimia yang terjadi.

Dalam industry yang melibatan reaksi kesetimbangan kimia, produk reaksi


yang di hasilkan ketika campuran reaksi kesetimbangan mencapai
kesetimbangan, produk tidak akan bertambah lagi. Akan tetapi, produk reaksi
akan bisa kembali di hasilkan, jika di lakukan perubahan

1) konsentrasi (produk reaksinya di ambil atau pereaksi di tambah),

2) perubahan suhu,

3) perubahan tekanan dan

4) perubahan volume.

Berikut ini beberapa contohnya :

1. Tangki penyimpan hidrogen cair

Hidrogen cair merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang kini mulai di
gunakan. Salah satu masalah dalam penyimpanan bahan bakar hydrogen
untuk kendaraan bermotor dapat di atasi dengan pembentukan hidrida.
Menurut penelitian, beberapa logam dapat menyimpan hydrogen cair 50%
lebih banyak dari wadah yang biasa di gunakan untuk menyimpan hydrogen
cair. Dengan memberikan tekanan, hydrogen membentuk hidrida dengan
serbuk logam.

Ti (s) + nH2 (s) ↔ TiH2n (g)

Jika hydrogen di gunakan, tekanan akan berkurang sehingga reaksi akan


bergeser ke kiri (menghasilkan Hidrogen).

2. Kolam renang dan bak penampungan air

Untuk mencegah pertumbuhan alga dan bakteri dalam kolam renang atau bak
penampungan air, ke dalam kolam atau bak biasanya di tambahkan asam
hipoklorit (HClO). Sinar matahari dapat mempercepat penguraian HClO. Untuk
memeperlambat penguraian HClO, kedalam kolam renang di tambahkan asam
sianura karena asam triklorosianurat tidak terurai oleh sinar matahari.
H3C3N3O3 (aq) + 3HClO (aq) ↔ Cl3C3N3O3 (aq) + 3H2O (l)

Asam sianurat Triklorosianurat

Jika asam hipoklorit terurai atau mengoksidasi alga atau bakteri, reaksi akan
bergeser kearah kiri (pembentukan asam hipoklorit). Dengan demikian,
penggunaan asam Hipoklorit dapat di hemat sekaligus mengurangi biaya
produksi.

3. Industri ammonia

Nitrogen sangat di perlukan untuk kelangsungan hidup makhluk hidup.


Sebelum perang dunia 1, dunia kekurangan senyawa nitrogen. Setelah itu,
sumber nitrogen dapat di produksi secara besar-besaran melalui sintesis
amonia. Fritz haber merupakan ilmuwan yang paling berjasa dalam industry
ammonia tersebut. Dia menerapkan azas Le Chatelier untuk merancang
Industri ammonia yang di kenal dengan proses Haber. Ammonia di buat
dengan cara mereaksikan nitrogen dan hidrogen. Reaksi tersebut menerapkan
prinsip kesetimbangan.

Pada proses haber, bahan bakunya berasal dari gas alam, air, dan udara. Gas
hirogen di peroleh dari reaksi gas alam (mengandung metana) dengan uap air,
sedangkan gas nitrogen di peroleh dari udara.

CH4 + H2O ↔ CO + 3H2

Gas CO yang terbentuk di reaksikan lagi dengan uap air sehingga


menghasilkan gas H2 dan gas CO2.

CO + H2O ↔ CO2 + H2

Gas H2 di gunakan untuk membuat ammonia, sedangkan gas CO2 yang di


hasilkan di gunakan untuk memproduksi urea CO(NH2)2. Reaksi nitrogen dan
hydrogen di lakukan pada suhu 450oC di bantu oleh katalis (besi oksida)
dengan reaksi kesetimbangan sebagai berikut.

N2 (g) + 3H2 (g) ↔ 2NH3 ΔH = -92 kJ

Bagaimana Caranya suatu industry ammoniak supaya memperoleh hasil yang


optimal / maksimal ? berikut penjelasannya :

Agar hasil produksi optimal, reaksi harus bergeser ke kanan. Oleh karena itu,
tekanan yang di gunakan dalam proses tersebut sangat tinggi sekitar 300-400
atm. Jika tekanan di perbesar, reaksi akan bergeser ke arah jumlah mol yang
lebih kecil (NH3 / amonia). Selain itu, suhu reaksi di turunkan sehingga reaksi
bergeser ke kanan. Cara lainnya dengan mengambil produk yang terbentuk
sehingga konsentrasi NH3 berkurang. Pengurangan konsentrasi NH3 akan
menggeser kesetimbangan ke arah kanan. Selin itu, untuk menghasilkan
produk yang lebih optimal, pada proses pembuatan ammonia di tambahkan
katalis. Katalis tersebut berfungsi untuk mempercepat terjadinya reaksi atau
memepercepat laju reaksi. Katalis yang biasa di gunakan adalah Fe dengan
campuran Al2O3 dan KOH.

Di dunia, 50% ammonia yang di produksi di gunakan untuk pupuk. Sisanya di


gunakan untuk meperoduksi granul garam NH4NO3, (NH4)2SO4,
dan (NH4)3PO4, asam nitrit, dan senyawa nitrogen lainnya.

4. Industri asam sulfat

Asam sulfat merupakan salah satu bahan kimia yang banyak di gunakan baik
di labolatorium maupun Industri. Penggunaan utama asam sulfat di industry
adalah sebagai bahan baku pembuatan pupuk, di antaranya pupuk
superfosfat dan ammonium sulfat. Asam sulfat juga di gunakan sebagai bahan
baku dalam pembuatan asam klorida, asam nitrat, garam sulfat, detergen, zat
pewarna, bom, dan obat-obatan.

Bahan baku utama pembuatan asam sulfat adalah belarang


trioksida (SO3). SO3 sendiri di hasilkan dari reaksi antara belerang
dioksida dan oksigen. Metode pembuatan asam sulfat dengan cara ini di
namakan proses kontak yang terdiri atas 3 tahap, yaitu pembuatan SO2,
pembuatan SO3, dan pembuatan H2SO4 (asam sulfat). Untuk mempercepat
reaksi, di gunakan katalisator vanadium pentaoksida (V2O5).

Tahap 1 : Oksidasi S

S (s) + O2 (g) ↔ SO2 (g) ΔH = -297 kJ

Tahap 2 : oksidasi SO2

2SO2 (g) + O2 (g) ↔ 2SO3 (g) ΔH = -190 kJ

Untuk memperoleh keuntungan optimal, SO3 yang di hasilkan harus optimal


juga sehingga perlu di cari kondisi yang optimum agar reaksi berlangsung ke
kanan. Bagaimana caranya ? setelah mencapai kesetimbangan, tekanan di
perbesar dan suhu reaksi di turunkan.
Tahap 3 : pembentukan H2SO4

Pada tahap terakhir ini, belerang trioksida di reaksikan dengan asam sulfat
pekat menghasilkan asam pirosulfat.

SO3 (g) + H2SO4 (aq) ↔ H2S2O7 (l)

Asam sulfat di peroleh kembali dengan cara mereaksikan asam pirosulfat


dengan air. Kadar asam sulfat yang di hasilkan sekitar 98%.

H2S2O7 (l) + H2O (l) ↔ 2H2SO4 (aq)

5. Industry asam nitrat

Asam nitrat di gunakan dalam pembuatan pupuk amonium nitrat, bahan


peledak seperti nitrogliserin dan trinitrotoluene (TNT), Industri zat warna,
dan metalurgi. Asam Nitrat dapat di buat dengan cara mereaksikan NO2 dan
air. Metode yang biasa di gunakan adalah proses Ostwald yang terdiri atas tiga
tahap reaksi. Tahap-tahap reaksi ersebut merupakan reaksi kesetimbangan.

Tahap 1: oksidasi ammonia

Biasanya, proses pembuatan asam nitrat satu paket dengan pembuatan


ammonia karena sebagian ammonia yang di hasilkan di oksidasi untuk
menghasilkan gas nitrogen monoksida. Pada reaski ini, suhu reaksi sekitar
900oC dan di gunakan katalis platina dan rhenium.

4NH3 (g) + 5O2 (g) ↔ 4NO (g) + 6H2O (l) ΔH = -907 kJ

Untuk menghasilkan hasil optimum, suhu reaksi di turunkan dan tekanan di


perbesar.

Tahap 2: oksidasi gas NO

Gas NO yang terbentuk selanjutnya di campukan dengan udara agar dapat


bereaksi dengan oksigen.

2NO (g) + O2 (g) ↔ 2NO2 (g) ΔH = -114 kJ

Untuk menghasilkan gas NO optimum, duhu reaksi di tutunkan dan tekanan


di perbesar.

Tahap 3: pembentukan HNO3


Pada tahap akhir ini, gas NO2 di reaksikan dengan air menghasilkan asam
nitrat dan gas NO.

3NO2 (g) + H2O (l) ↔ 2HNO3 (aq) + NO (g)

Anda mungkin juga menyukai