garam anorganik yang memiliki beberapa kegunaan, seperi sebagai produk pengaya hara tanah atau sebagai bahan tambahan makanan. Ammonium sulfat mengandung 21% unsur nitrogen dan 24% unsur belerang. Ammonium sulfat akan mengalami penguraian bila dipanaskan hingga suhu 250oC, dan pertamatama membentuk ammonium bisulfate. Jika dipanaskan pada suhu yang lebih tinggi, ammonium sulfat akan terurai menjadi ammonia, nitrogen, sulfur dioksida, dan air.
Ammonium sulfat diproduksi dari produk
samping caprolaktam [(CH2)5COHN] Reaksi yang terjadi yaitu:
Amonium sulfat diproduksi dari sintesis
asam sulfat H2SO4 dan amonia NH3 (Proses Netralisasi)
Proses pembuatan ammonium sulfat [(NH4)2SO4] dengan
metode reaksi netralisasi asam basa dapat berlangsung menggunakan bahan baku ammonia (NH3) sebagai basa dan asam sulfat (H2SO4) sebagai asam. Reaksi ini berlangsung dalam fasa gas-cair dimana ammonia pada fasa gas dan asam sulfat pada fasa cair. Produk yang dihasilkan berupa kristal ammonium sulfat [(NH4)2SO4] yang tercampur dalam larutan mother liquor. Reaksi ini bersifat irreversibel dan merupakan reaksi eksotermis. Secara keseluruhan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Pembuatan Ammonium Sulfat dengan Proses
Fase GasLiquid Ammonia dan Asam Sulfat (Proses Netralisasi) pada dasarnya dibagi menjadi 4 tahap:
Tahap penyiapan bahan baku
Tahap reaksi netralisasi Tahap pemisahan dan pengeringan produk Tahap pengepakan
PROSES PEMBUATAN ASAM SULFAT
Salah satu cara pembuatan asam sulfat secara industri yang
produknya cukup besar adalah dengan proses kontak. Bahan yang digunakan pada proses ini adalah belerang dan prosesnya berlangsung sebagai berikut: Belerang dibakar di udara sehingga akan bereaksi dengan oksigen dan menghasilkan gas belerang dioksida. Reaksi: S(s) + O2(g) SO2(g) Belerang dioksida direaksikan lagi dengan oksigen dan dihasilkan belerang trioksida. Reaksi: 2 SO2(g) + O2(g) 2 SO3(g) H = 196,6 kJ. Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan dan eksoterm sehingga suhu tidak dilakukan pada suhu tinggi tetapi 450C, untuk menghindari kesetimbangan ke arah SO2 dan O2. Reaksi ini berlangsung lambat, maka dipercepat dengan katalis. Katalis yang digunakan adalah vanadium pentaoksida (V2O5).
Tekanan seharusnya lebih tinggi, tetapi pada
prakteknya karena ada katalis maka SO3 sudah cukup banyak terbentuk sehingga tekanan dilakukan pada keadaan normal yaitu 1 atm. SO3 yang dihasilkan segera dipisahkan sehingga kesetimbangan bergeser terus ke arah SO3. SO3 yang dihasilkan direaksikan dengan H2SO4 pekat dan membentuk asam pirosulfat (H2S2O7). Asam pirosulfat akan direaksikan dengan air sampai menghasilkan asam sulfat 98%. Reaksi yang terjadi: SO3(g) + H2SO4(aq) H2S2O7(aq)