Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus
bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak
mempunyai ekor.
2.3.3 Ciri-Ciri Virus :
1. Ukuran tubuhnya rata-rata 0,02-0,3
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Struktur tubuh terdiri atas asam nukleat (DNA atau RNA) dan kapsid.
Bentuk tubuh bervariasi, umumnya bersegi banyak yang ditentukan oleh bentuk kapsid.
Dapat berada di luar/ di dalam sel.
Hanya dapat berkembang biak di dalam tubuh makhluk hidup
Biasanya stabil pada pH 5-9
Kebal terhadap antibiotic
Daur Litik
Adsorpsi
Injeksi
Sintesis
Eklifase
terpisah.
e. Lisis
Daur Lisogenik
Adsorpsi : Penempelan tubuh pada sel inang melalui pelekatan serabut ekor.
Injeksi
: Penembusan dinding sel inang melalui reseptor site.
Profage : Penggabungan antara DNA/RNA sel inang.
d. Sintesis
e. Eklikase
f. Lisis
: Replikasi DNA/RNA.
: Perekatan materi genetic.
: Hancurnya dinding sel inang
Jawaban :
1. Pertanyaan 1
Jika dalam suatu proses dan mekanisme di dalam kehidupan keuntungan dari virus tidak
dijelaskan secara rinci, namun hanya dijelaskan secara umum dari sumber yang didapat.
2. Pertanyaan 2
Bahwa virus tidak dapat membelah diri dan bagaimana virus bereproduksi sehingga dapat
terbagi-bagi di dalam daur, yaitu dengan adanya replika sehingga virus dapat
memperbanyak diri.
Penambahan ini ditambahkan oleh Atresha Oktadio H (M1B114006). Berikut
penambahan dari peserta presentasi :
1. Sejarah Virus :
Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup
dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup,
misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel
hidup. Memiliki ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat
dikristalkan. Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau,
dilanjutkan M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan memisahkan
virus penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth diseases), Reed (1900) berhasil
menemukan virus penyebab kuning (yellow fever), Twort dan Herelle (1917) penemu
Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil mengkristalkan virus mosaik pada
tembakau. Pengetahuan tentang virus terus berkembang sampai lahir ilmu cabang biologi
yang mempelajari virus disebut virology.
2. Kapsid
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi
lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa
berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas
protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein
yang disebut kapsomer.