Anda di halaman 1dari 16

Oksigen dan Belerang

Pendahuluan

Oksigen dan belerang adalah unsur-unsur yang tedapat melimpah di alam


dan keduannya merupakan unsure bukan logam yang reaktif.Dalam sistem
periodik,kedua unsure ini ditempatkan dalam golongan VIA,dan untuk mencapai
kestabilannya membentuk senyawa dengan meraih dua electron untuk melengkapi
stuktur oktetnya.Dengan unsure-unsur logam,oksigen dan belerang membentuk
ikatan ionik dengan mengikat 2 elektron membentuk ion-ion divalent O2- ( oksida
) dan S2- ( sulfida ).Oleh karena itu kebanyakan logam dalam mineral-mineralnya
terdapat sebagai oksidannya dan sulfidannya.Dengan unsur- unsur bukan
logam,oksigen dan belerang membentuk senyawa-senyawa kovalen.Umpamanya
dengan hydrogen,kedua unsur tersebut masing-masing membentuk H2O dan H2S.

Karena kereaktifannya,berbagai senyawa oksigen dan senyawa belerang


dapat dibentuk.Dalam modul ini hanya akan dibahas beberapa senyawa yang
pentingnya saja yang kiranya dapat bermanfaat untuk dipelajari.

Oksigen berbeda dari belerang karena oksigen ukuran atomnya sangat


kecil dan lebih elektronegatif sehingga senyawa-senyawanya yang dibentuk lebih
ionik.Ikatan hidrogen sangat penting untuk senyawa-senyawa oksigen,walaupun
ternyata bahwa ikatan hidrogen juga terjadi dalam senyawa-senyawa
belerang.Perbedaan lainnya,yaitu tidak adanya bilangan oksidasi yang lebih tinggi
dan terbatasnya bilangan koordinasi empat,sebagai akibat dari terbatasnya kulit
kedua yang daya tampungnya delapan electron.Belerang dapt memilki bilangan
oksidasi enam dengan menggunakan orbital-orbital d.Belerang memilki orbital 3d
yang masih kosong yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen
dimana stuktur octet dilampaui ( menyimpang dari stuktur oktet ).Contohnya pada
senyawa SF4 dan SF6,sedangkan oksigen tidak dapat melewati stuktur octet
karena tidak memilki orbital d.

Oksigen memilki kemampuan kuat untuk membentuk ikatan π yang jauh lebih
kuat dibandingkan belerang.Dalam keadaan bebas,gas oksigen terdapat sebagai
molekul-molekul diskrit, O2,artinya molekul O2 yang satu dengan yang lainnya
terpisah (berdiri sendiri).atom-atom oksigen dapat membentuk ikatan kovalen
ganda dua O = O,sedangkan belerang tidak membentuk ikatan ganda seperti pada
oksigen.Belerang menunjukkan kecenderungan kuat mengkatenasi membentuk
cincin S8,yang berada dalam belerang rombik dan belerang monoklin,yang
merupakan dua bentuk alotrop utama belerang.

Karena sifat kimia dari oksigen dan belerang memilki banyak perbedaan
maka kedua unsure ini dibahas secara terpisah dalam dua kegiatan belajar sebagai
berikut.

Kegiatan Belajar 1 : Kelimpahan,ekstrasi dan sifat-sifat oksigen dan ozon.

Kegiatan Belajar 2 : Belerang dan asam sulfide.

Dengan mem[pelajari modul ini,Anda diharapkan memahami sifat,cara


pembuatan ( ekstraksi ) dan kegunaan unsure oksigen dan belerang serta beberapa
senyawanya yang penting.

Sebagai penjabaran dari tujuan diatas,setelah menyelesaikan modul


ini,Anda diharapkan mampu :

1. menginterprestasikan sifat oksigen dari data diatas ;

2. menyebutkan sumber dan kelimpahan oksigen di alam ;

3. menguraikan cara pembuatan oksigen di laboratorium ;

4. menguraikan cara pembuatan oksigen untuk industri ;

5. menjelaskan peranan oksigen bagi kehidupan ;

6. menjelaskan beberapa kegunaan oksigen untuk industri;

7. menjelaskan beberapa sifat oksigen ;

8. mnejlaskan stuktur dan sifat paramagnetic molekul oksigen menggunakan teori


MO;
9. menjelaskan bilangan oksidasi oksigen berdasarkan konfigurasi elektronnya;

10. menguraikan cara pembuatan ozon dan sifat-sifatnya;

11. menjelaskan peranan ozon pada lapisan trofosfer sebagai filter ultraviolet yang
berasal dari radiasi matahari;

12. menjelaskan kerusakan ozon yang disebabkan oleh alat perhubungan transport
bermesin jet pesawat Supersonic dan penggunaan Klorofluoro karbon ( freon )
sebagai propelan dan refigerant;

13. menjelaskan pembentukan ozon melalui mekanisme oksida NO;

14. menjelaskan pembentukan ozon melalui mekanisme ClOx ;

15. menjelaskan macam-macam oksida logam,oksida bukan-logam dan oksida


metaloid;

16. menjelaskan sifat fisis dan sifat kimia dari air;

17. menjelaskan stuktur dan sifat-sifat air;

18. menjelaskan ikatan hidrogen dalam kaitannya dengan sifat fisis air;

19. menjelaskan cara pembuatan hidrogen peroksida dan sifat-sifatnya;

20. menginterprestasikan sifat belerang dari data fisisnya;

21. menjelaskan sumber dan kelimpahan belerang di alam;

22. menjelaskan pembuatan belerang;

23. menjelaskan macam-macam alotrop belerang dan stukturnya;

24. menjelaskan reaksi pembentukan senyawa belerang yang penting;

25. menjelaskan reaksi pembuatan dan sifat hidrogen sulfida;

26. menjelaskan sifat asam dari hydrogen sulfida;


27. menjelakan stuktur H2S;

28. menjelaskan reaksi pembuatan dan sifat asam sulfat;

29. menjelaskan sifat asam dari H2SO4;

30. menjelaskan sifat dehidrasi dari H2SO4;

31. menjelaskan sifat oksidator dari asam sulfat;

32. menjelaskan stuktur asam sulfat;

33. menjelaskan reaksi pembuatan tiosulfat dan sifat-sifatnya;

34. menjelaskan stuktur molekul tiosulfat;

35. menjelaskan penggunaan tiosulfat dalam laboratorium dan industri

Pada setiap akhir kegiatan belajar,Anda akan menentukan


latihan,rangkuman dan tes formatif.Kerjakna latihan,untuk mengetahui
pemahaman/penguasaan Anda tentang materi kegiatan belajar.Kemudian
bandingkan jawaban Anda denganrambu-rambu jawaban yang tersedia.Apabila
sudah mantap Anda lanjutkan untuk mengerjakan soal tes formatif.Tes formatif
untuk mengetahui kadalaman pengetahuan Anda tentang materi kegiatan
belajar.Sebaiknya dalam mengerjakan latihan atau tes formatif Anda jangan
melihat dahulu kunci jawabannya.

Kelimpahan,Ekstrasi,dan Sifat-sifat Oksigen dan Ozon

A. KELIMPAHAN DAN EKSTRASI OKSIGEN

Oksigen adalah unsur yang teramat penting bagi kehidupan.Oksigen


diperluakan untuk menjalankan berbagai proses kimia di alam,seperti respirasi
dan pembakaran. Rasanya tidak mungkin kehidupan ini dapat berlangsung tanpa
oksigen.Energi yang diperlukan untuk aktivitas tubuh kita dihasilkan dari hasil
pembakaran ( oksidasi ) glukosa dalam sel jaringan tubuh.
Aktivitas kimia dari oksigen memainkan peranan yang sangat penting
dalam atmosfer bumi.Bentuk stabil dari hamper semua unsur-unsur adalah bentuk
oksida-oksidanya.Atmosfer bumi berisikan karbondioksida,uap air dan belerang
dioksida.Lautan penuh dengan oksida hidrogen,sedangkan kerak bumi berisikan
terutama oksida-oksida padat dari silikon,karbon,kalsium,magnesium,besi,dan
aluminium.

Oksigen terdapat melimpah di udara,kira-kira 21% volume udara.Oksigen


berada dalam kerak bumi dan bumi masing-masing kira-kira 50% dan 89%.
Oksigen berada dalam semua bahan kehidupan ( bersama-sama karbon,hidrogen
dan nitrogen ) dan sangat penting dalam proses respirasi dan pembakaran.

Oksigen sedikit larut dalam air,tetapi cukup untuk menunjang kehidupan


dalam air.Kita mengetahui bahwa semua kehidupan melakukan pernapasan untuk
melangsungkan kehidupannya,baik kehidupan di darat maupun di lautan
.Dapatkah anda menjelaskan kehidupan apa saja yang ada dalam air ?

Ekstrasi Oksigen

Untuk skala industri,oksigen diproduksi dengan destilasi bertingkat udara


cair,sedangkan untuk keperluan laboratorium oksigen diperoleh dengan cara
memanaskan KClO4 dengan MnO2,sebagai katalis :

MnO
KClO4 2 KCl + 2O2

atau dengan cara elektrolisis air dengan menambahkan sedikit larutan asam H2SO4
atau barium hidroksida sebagai elektrolit.

B. SIFAT-SIFAT DAN STRUKTUR OKSIGEN

Oksigen adalah unsur bukan logam dan disebut juga unsur chalcogen
(unsur pembentuk bijih) karena kebanyakan bijih-bijih logam terdapat sebagai
oksida-oksidanya.
Dalam keadaan bebas di udara, oksigen terdapat sebagai molekul O2. Gas
oksigen tidak berbau dan tidak berwarna, titik bekunya -219°C dan titik didihnya -
183°C.

Oksigen adalah stabil sebagai molekul diatom, O2, yang berfase gas.
Oksigen cair berwarna biru pucat, dan ikatannya dalam molekul O2 tidak
sesederhana seperti tampak pada formulanya O2. Molekul oksigen memiliki dua
ikatan kovalen:

:Ȯ::Ȯ: O=O
. .

Karena semua elektron berpasangan maka molekul ini seharusnya bersifat


diamagnetik. Faktanya oksigen bersifat paramagnetik yang berarti memiliki
elektron-elektron yang tak berpasangan. Bagaimana hal ini dapat dijelaskan?
Gejala ini hanya dapat dijelaskan menggunakan teori molekular orbital (MO),
yang teorinya telah dibicarakan secara lengkap pada uraian tentang (Struktur
Molekul/Ikatan Kimia).

Masing-masing atom oksigen memiliki 8 elektron, jadi dalam molekul O2


terdapat 16 elektron. Dalam molekul O2 keenam belas elektron itu tersususn
sebagai berikut:

σ1s2, σ*1s2, σ2s2, σ*2s2, σ2px2, π2py2, π*2py1


π2pz2, π*2pz1
atau untuk lebih jelasnya secara diagram energi dapat digambarkan sebagai
berikut.

Gambar 5.1

Orbital antibonding π*2py dan π*2pz masing-masing diduduki oleh satu


elektron sesuai dengan aturan Hund. Elektron-elektron tak-berpasangan ini
menyebabkan sifat paramagnetik. Karena terdapat dua elektron tak-berpasangan
dengan spin-spin paralel, ini menjelaskan mengapa oksigen bersifat paramagnetik.
Hal ini merupakan keberhasilan teori MO dalam maramalkan sifat paramagnatik
dari O2, yang tidak dapat dijelaskan oleh teori ikatan valensi (VB).

C. OZON DAN SIFAT-SIFATNYA

Ozon, O3, merupakan bentuk alotrop lain dari oksigen, yang bersifat
diamagnetik dan berwarna biru gelap. Ozon dibuat dengan mengalirkan oksigen
kering dalam pengawa muatan arus lemah. O3 murni dapat diperoleh dengan
pencairan bertingkat dari campuran. Secara pelen-pelan ozon terurai membentuk
oksigen (O2). Ozon cair murni dapat meledak karena dekomposisinya
(membentuk oksigen) membebaskan sejumlah panas (eksoterm):

3O3 3O2 ΔH = 284 KJ/mol

Ozon adalah agen pengoksidasi yang sangat kuat, yang kekuatan


oksidasinya nomor dua setelah F2, dan bereaksi lebih cepat dari oksigen. Ozon
digunakan untuk memurnikan air minum dan membersihkan kolam renang karena
ozon dapat memusnahkan bakteri dan virus. Ozon memiliki struktur sudut:

Gambar 5.2

Panjang ikatan O-O = 1.28 Å, merupakan intermediate di antara karakter


ikatan tunggal dan ikatan ganda (1.48 dan 1.21 Å); ozon dianggap merupakan
hibrida resonansi:

Gambar 5.3

di mana dua struktur pertama adalah predominan. Masing-masing atom O


dipandang mengalami hibridisasi sp2, atom-atom ujung memiliki dua pasangan
elektron bebas dan atom pusatnya satu pasangan bebas, dengan orbital
delokalisasi π dalam ketiga atomnya.
Ozon di atmosfer

Di atmosfer terdapat banyak reaksi reaksi bebas yang dipicu oleh radiasi
matahari. Salah satu yang terpenting dan masih diperdebatkan hingga saat ini
adalah serangkaian rekasi-reaksi yang terjadi di atmosfer, yaitu siklus ozon di
atmosfer. Pentingnya ozon dan pengaruh radiasi ultraviolet (UV) pada kehidupan
akan dibicarakan. Telah diketahui bahwa sebagian kecil dari spektrum matahari
mencapai permukaan Bumi dan sebagian besar radiasi UV-nya disaring oleh
lapisan atmosfer. Bagaimanakan penyaringan radiasi UV melalui siklus ozon di
atmosfer berlangsung, itulah yang akan dibicarakan berikut ini.

Bumi terlindung dari radiasi UV (berenergi sangat tinggi) oleh oksigen


dalam atmosfer. Penyerapan radiasi ultraviolet terjadi melalui mekanisme
pembentukan dan penguraian ozon di atmosfer lapisan atas sebelum mencapai
permukaan bumi. Radiasi UV diserap oleh molekul oksigen membentuk dua
radikal bebas atom oksigen:

O2 + hv (<242 nm) O. + O. (1)

Atom-atom oksigen kemudian berekasi dengan oksigen O2 membentuk ozon:

O. + O2 O3 + M (2)

Partikel M yang netral membawa sebagian energi kinetik dari atom-atom


oksigen, mengurangi energi dari sistem sehingga memungkinkan terbentuknya
ozon. Proses pembentukan ozon secara keseluruhan adalah:

3O2 + hv 2O3 (3)

Proses ini melindungi bumi dari radiasi ultraviolet yang sangat energik dan
pada saat yang bersamaan menghasilkan ozon, yang mengabsorpsi radiasi
gelombang yang lebih panjang (energi yang cukup tinggi) melalui proses serupa:

O3 + hv (220-320 nm) O2 + O. (4)


Produk-produk reaksi (4) ini O2 dan O bersenyawa kembali seperti pada
persamaan (2) menghasilkan ozon kembali dan energi radiasi UV telah di
degradasi menjadi energi panas (diserap oleh partikel M sebagai energi kinetik).
Alternatifnya, atom-atom oksigen dapat bersenyawa kembali mebentuk molekul-
molekul oksigen dengan reaksi kebalikan dari persamaan (1) sehingga
menurunkan konsentrasi ozon. Kesetimbangan terjadi di antara penguraian ozon
dan pembentukan kembali melalui persamaan (3), dan pada keadaan normal
konsentrasi ozon di atmosfer adalah tetap.

Perusakan ozon

Perbedaan atas Supersonic Transport (SSTs) dari jenis Concorde yang


membalikkan produk oksida-oksida nitrogen ketika udara berisikan oksigen dan
nitrogen melewati melalui suhu yang sangat tinggi dari suatu mesin jet. Salah satu
dari produk ini, nitrogen (II) oksida NO, bereaksi langsung dengan ozon,
karenanya mengurangi konsentrasi ozon dalam stratosfer:

NO + O3 NO2 + O2 (5)

Selanjutnya, nitrogen dioksida yang dibentuk dalam persamaan (5) atau secara
langsung dalam proses pembakaran dapat bereaksi membersihkan radikal bebas
oksigen dan mencegah rekombinasinya yang mungkin dengan molekul ksigen
untuk menghasilkan kembali ozon (2):

NO2 + .O. NO + O2 (6)

Catatan bahwa suatu kombinasi reaksi (5) dan (6) menghasilkan pengubahan
keseluruhan dari ozon ke oksigen:

.O. + O3 2O2 (7)

dan bahwa oksida-oksida nitrogen, baik NO maupun NO2, mendaur ulang secara
kontinu dan karenanya berfungsi sebagai katalis untuk dekomposisi ozon:

NO
O3 O2
NO2
O2 .O. (8)
Perdebatan saat ini berkisar sekitar besarnya oksida-oksida nitrogen, NOx, yang
dihasilkan oleh SSTs dan berapa banyak konsentrasi ozon akan dipengaruhi.

Masalah ozon ini dirumitkan oleh fakta bahwa bahan-bahan kimia


lainyang diimplikasikan dalam destruksinya. Klorofluorokarbon (freon)
digunakan secara luas sebagai propelan dalam kaleng-kaleng penyemprot (hair
spray, umpamanya) dan sebagai refrigerant (pendingin dalam kulkas). Senyawa-
senyawa ini sangat stabil dan masa hidupnya (life time) yang panjang dalam
lingkungan. Bagaimanapun, mereka juga dapat mengalami photolisis dalam
lapisan atas atmosfer:

CF3Cl + hv (190-220 nm) F3C. + Cl (9)

Radikal bebas klor dapat berinteraksi dengan ozon dengan cara yang analog
dengan proses NOx:

Cl + O3 ClO + O2 (10)

ClO + O Cl +O2 (11)

reaksi keseluruhannya:

O + O3 2O2 (12)

dengan regenerasi (menghasilkan kembali) atom klor. Dalam hal ini atom-atom
klor bekerja sebagai katalis dan bukti saat ini menunjukkan bahwa siklus ClOx
barangkali tiga kali lebih efisien dalam destruksi ozon daripada siklus NOx.

Pencemaran atmosfer lapisan atas tidak seserius pencemaran pada


atmosfer lapisan bawah karena atmosfer lapisan bawah ini berhubungan langsung
dengan ekosistem, sedangkan atmosfer lapisan atas tidak. Reaksi yang terjadi
pada atmosfer lapisan atas:
NOx
O + O3 2O2

ClOx
O + O3 2O2

Sumber utama oksida-oksida nitrogen yang berasal dari kativitas manusia adalah
pesawat terbang jenis SST dari tipe Concorde, dan oksida-oksida klor hasil dari
photolisis klorofluorokarbon.

D. STRUKTUR ELEKTRON DAN BILANGAN OKSIDASI

Oksigen memiliki struktur elektron 1s22s2sp4 dan kestabilannya dicapai


dengan cara mengikat dua elektron membentuk ion O2-, atau dengan
menyekutukan dua pasangan elektron membentuk dua ikatan kovalen. Karena
oksigen memiliki keelektronegatifan yang sangat tinggi ( ke dua setelah fluor)
maka kebanyakan oksida-oksida logam adalah ionik dan berisikan ion O2-, jadi
oksigen berbilangan oksida -2.

Dalam senyawa-senyawa, oksigen tidak pernah lebih dari valensi dua


karena daya tampung elektron pada kulit terluarnya (kulit ke dua) maksimum
delapan elektron; untuk mencapai valensi yang lebih tinggi diperlukan energi
yang besar untuk eksitasi elektron ke kulit yang lebih tinggi, berbeda dengan
belerang yang memiliki orbital d pada kulit terluarnya (akan dibicarakan
kemudian pada Kegiatan Belajar 3).

E. KEREAKTIFAN OKSIGEN

Oksigen dapat bereaksi dengan berbagai unsur, kecuali dengan gas mulia,
dan reaksinya secara umum adalah eksoterm (membebaskan energi).

Untuk melangsungkan pembakaran dibutuhkan oksigen, baik untuk


pembakaran makanan dalam tubuh maupun untuk pembakaran lainnya. Energy
yang kita peroleh adalah hasil pembakaran karbohidrat. Pembakaran yang terjadi
dalam sel tubuh kita secara sederhana dapat dituliskan sebagai:

C12H22O11 + O2 CO2 + H2O + Energi

Proses pembakaran yang terjadi didalam tubuh merupakan proses yang kompleks,
dalam hal ini hanya ingin menggambarkan pentingnya oksigen untuk pernapasan.

Berbagai pembakaran seperti pembajkaran batubara, gas alam, dan lain-lain, dapat
dinyatakan sebagaiberikut.

C + O2 CO2 + Energi

CH4 + O2 CO2 + H2O + Energi

F. OKSIDA

Pengelompokan oksida-oksida membutuhkan pengetahuan struktur


oksidanya dan reaksi-reaksinya.

Oksida-oksida dapat diklasifikasi sesuai dengan struktur geometrinya ke


dalam:

Oksida Normal

Di sini, bilangan oksida M dapat diturunkan dari formula empiris MxOy,


jika kita mengaggap bahwa oksigen adalah divalent dan memiliki bilangan
oksidasi -2. Oksida-oksida ini, berisikan hanya ikatan M-O contoh H2O , MgO
dan Al2O3.

Peroksida

Oksida-oksida ini memiliki kelebihan oksigen dari yang diharapkan dari


bilangan oksidasi M. oksida-oksida ini melibatkan ikatan O-O maupun ikatan M-
O, contoh H2O2 (H-O-O-H) dan BaO2

Suboksida
Adalah oksida-oksida yang formulanya kekurangan oksigen dari yang
diharapkan dari bilangan oksida M. Oksida-oksida ini melibatkan ikatan-ikatan
M-M selain ikatan M-O, contoh O=C=C=C=O.

Oksida-oksida umumnya dikelompokan sebagai oksida asam, oksida basa,


amfoter atau netral, tergantung pada produk yang terbentuk bila direaksikan
dengan air.

Oksida-oksida logam umumnya adalah oksida basa, dan oksida-oksida


nonlogam adalah oksida asam.

Na2O + H2O 2NaOH

SO3 + H2O H2SO4

G. AIR ( H2O)

Air adalah salah satu dari bahan-bahan alam yang paling penting dan
paling melimpah, air memiliki beberapa sifat yang sangat luar biasa, antara lain
air memiliki kerapatan yang lebih tinggi dari es (air memiliki kerapatan
maksimum pada 4oC) dan titik leleh dan titik didih yang tinggi dibandingkan
dengan hibrida-hibrida golongan VIA lainnya. Hal ini dikarenakan tingginya
harga keelekronegatifan atom oksigen (3,5).

Struktur Molekul Air

Dalam molekul air terdapat emoat pasangan electron dalam kulit luarnya
(2 pasang electron ikatan dan 2 pasang elekktron sunyi) yang terdistribusi secara
tetrahedral sesuai dengan teori sidgwich-Powell.
1s 2s 2p
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑
S

↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓
atom oksigen

telah mendapatkan

dua elektron dari atom H hibridasi sp3

dalam molekul H2O

Molekul air berbentuk sudut “V” seperti diperlihatkan pada gambar


berikut :

II

II

Struktur disebut tetrahedral dengan dua posisi diduduki oleh pasangan-


pasangan sunyi, atau berbentuk “V”. Disini dua pasangan elektron sunyi
mendestorsi sudut ikatan menjadi lebih kecil dari sudut ikatan tetrahedral (109,50)
sudut ikatan H-O-H dalam molekul air adalah (104o 27).

Air sebagai pelarut penting

Salah satu peran yang paling penting dari air adalah kemampuannnya
untuk melarutkan berbagai zat. Kemampuan melarutkan ini berkaitan dengan
kepolaran dari molekul air. Sebagai contoh garam dan asam larut dalam air.
Apakah yang terjadi bila suatu zat padat larut dalam air ? Apakah semua zat dapat
larut dalam air ?
Untuk memahami proses melarut ini maka terlebih dahulu harus
memahami sifat-sifat alami dari air. Air cair berisikan sekumpulan molekul-
molekul air. Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa molekul air secara
individu memiliki struktur berbentuk “ V” , dengan sudut ikatan H-O-H=10405:

H H

Ikatan O-H dalam molekul air adalah ikatan kovalen yang dibentuk oleh
persekutuan electron diantara atom oksigen dan hydrogen. Karena elekrton-
elekton ikatan ini tidak disekutukan secara seimbang diantara atom oksigen dan
hiidrogen. Oksigen menarik electron lebih kuat dibanding hydrogen karena
keelektonegatifannya jauh lebih besar daripada hydrogen. Atom oksigen memiliki
kelebihan muatan negatif,dan atom hydrogen sedikit agak positif. Karena
pendistribusian muatan tidak seimbang maka air merupakan molekul polar.
Kepolaran ini menyebabkan air memiliki kemampuan yang besar untuk
melarutkan senyawa-senyawa ionik atau senyawa-senyawa nonpolar lainnnya
seperti garam-garam, asam dan basa.

Pada suhu yang sangat rendah (-1830C) masing-masing molekul air di


ikat oleh ikatan hydrogen pada empat molekul air atau lebih dan struktur terbuka
tiga dimensi dihasilkan. Pada suhu yang lebih tinggi sebagian ikatan hydrogen
putus, bahkan pada 40C air cair masih menahan kebanyakan stuktur terbuka dari
es. Air kerapatannya lebih besar dari es karena suatu paking penjejalan dari
molekul air terjadi bila ikatan-ikatan hydrogen putus.

Air stabil terhadap panas, sebagai akibat sangat tingginya energi ikatan O-
H( energy ikatan rata-rata O-H kira-kita 460kj/mol) walaupun kira-kira pada suhu
1.0000C terdisosiasi menjadi hydrogen dan oksigen terjadi sedikit.

Air murni adalah konduktor listrik yang sangat rendah, dan pada 250C satu
liter air mengandung hanya 10-7 mol ion H3O+ sama dengan jumlah ion OH-, yaitu
PH air murni adalah 7. Fakta bahwa air konduktor listrik yang murni ini aka
mengizinkan substansi lain, yang dirinya sendiri sebenarnya bukan-konduktor bila
murni,terionisasi dalam air. Contoh

HNO3 + H2O NO3- + H3O

Asam 1 Basa 2 Basa 2 Asam 2

Dengan adanya akseptor proton yangjauh lebih kuat daripada molekul air,
pada ion karbonat, air ditekan untuk bereaksi sebagai asam Bronsted Lowry. Ini
menjelaskan mengapa karbonat dari logam-logam golongan 1 A menunjukan
suatu reaksi alkalin dalam larutan, contoh :

H2O + CO32- OH- + HCO3-

Asam 1 Basa 2 Basa 1 Asam 2

Dalam keadaan diatas, fungsi molekul air sebagai basa dan mengikat
proton dari molekul air lainnnya, yang diikat kuat pada kation logam transisi yang
bermuatan tinggi dan ukuran atomnya kecil.

Anda mungkin juga menyukai