Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PROSES INDUSTRI KIMIA

INDUSTRI SODA
API 15 DESEMBER
2020

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 :
1. APRILIANI SETYAWATI S NPM :08.2018.1.01807
2. ERLINA SHINTA BELLA NPM :08.2018.1.01839
3. DAVE FARADY F NPM :08.2018.1.01838

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2020
Makalah Industri Soda Api

DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................2
BAB II ISI................................................................................................................3
2.1 Soda Kaustik............................................................................................3
2.2 Proses Pembuatan Soda Kaustik..............................................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................12
3.1 Kesimpulan............................................................................................12

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS ii
Makalah Industri Soda Api

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Natrium banyak ditemukan di bintang -
bintang. Garis D pada spektrum matahari
sangat jelas. Natrium juga merupakan
elemen terbanyak keempat di bumi,
terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi.
Unsur ini merupakan unsur terbanyak dalam
grup logam alkali. Jaman sekarang ini,
sodium dibuat secara komersil melalui
elektrolisis fusi basah natrium klorida.
Metoda ini lebih murah ketimbang
mengelektrolisis natrium hidroksida, seperti
yang pernah digunakan beberapa tahun lalu.
Natrium, seperti unsur radioaktif
lainnya, tidak pernah ditemukan tersendiri
di alam. Natrium adalah logam keperak-
perakan yang lembut dan mengapung di
atas air. Tergantung pada jumlah oksida dan
logam yang terkekspos pada air, natrium
dapat terbakar secara spontanitas. Lazimnya
unsur ini tidak terbakar pada suhu dibawah
115oC. Logam natrium sangat penting
dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam
persiapan senyawa-senyawa organik.
Logam ini dapat di gunakan untuk
memperbaiki struktur beberapa campuran
logam, dan untuk memurnikan logam cair.
Campuran logam natrium dan kalium, NaK,
juga merupakan agen heat transfer
(transfuse panas) yang penting.
Senyawa yang paling banyak ditemukan
adalah natrium klorida (garam dapur), tapi
Laboratorium Dasar Teknik Kimia
FTI - ITATS 1
Makalah Industri Soda Api

juga lemak tertentu. Pentingnya garam sebagai


terkandun nutrisi bagi binatang telah diketahui sejak
g di dalam zaman purbakala. Di antara banyak
mineral - senyawa - senyawa natrium yang memiliki
mineral kepentingan industrial adalah garam dapur
lainnya (NaCl), soda abu (Na2CO3), baking soda
seperti (NaHCO3), caustic soda (NaOH), Chile
soda niter, salpeter (NaNO3), di- dan tri - natrium
amphibole
, zeolite,
dsb.
Senyawa
natrium
juga
penting
untuk
industry -
industri
kertas,
kaca,
sabun,
tekstil,
minyak,
kimia dan
logam.
Sabun
biasanya
merupaka
n garam
natrium
yang
mengandu
ng asam

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 2
fosfat, natrium tiosulfat (hypo, Na2S2O3 . 5H20) and borax (Na2B4O7 .
10H2O).

Dalam makalah ini, akan dibahas secara spesifik tentang senyawa


NaOH atau kaustik soda, yaitu meliputi pengertian, sifat, sintesis
kegunaan dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud soda api ?
2. Bagaimana cara pembuatan soda api ?
3. Apa kegunaan soda api ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui apa itu soda api.
2. Untuk mengetahui pembuatan soda api.
3. Untuk mengetahui kegunaan dari soda api.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dari makalah ini yaitu :
1.Untuk mengetahui apa itu soda api.
2. Untuk mengetahui pembuatan soda api.
3. Untuk mengetahui kegunaan dari soda api.
BAB II
ISI
2.1 Soda Kaustik

Dalam sebuah industri, industri kimia kaustik soda atau NaOH memiliki
peranan yang sangat penting dalam proses produksi. Dalam pembuatan pulp
dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen dan sebagai pembersih
drain, bahan ini (kaustik soda) berguna sebagai penetralisir sifat keasaman
yang di akibatkan dalam pemakaian DDBS. Oleh karenanya menjadikan
kaustik soda sebagai bahan yang memiliki peranan sangat penting dalam
industri. Oleh karena itu, kami akan menjabarkan beberapa kegunaan
kaustik soda (NaOH) dalam suatu proses industri.
Caustik soda juga di kenal dengan NaOH. Kaustik merupakan basa
kuat, natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam
bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Natrium
hidroksida merupakan nama lain dari caustic soda, caustic soda biasa
diproduksi secara komersial melalui dua metode dasar yaitu sel elektrolisis
dan proses kimia. Kebanyakan produk soda kaustik dihasilkan dari sel
elektrolitik. Ada tiga jenis sel elektrolisis yaitu diafragma, merkuri, dan
membran . Bahan baku proses pembuatan caustic soda adalah garam, air,
dan listrik.
Caustic soda memiliki rumus kimia yaitu NaOH yang bersifat basa,
tidak berbau dan tidak berwarna . soda caustic merupakan bahan kimia yang
sangat korosif dan reaktif. larutan soda caustic mudah bereaksi dengan
logam seperti aluminium, magnesium, seng, timah, kromium, perunggu,
kuningan, tembaga, dan paduan mengandung logam. Beberapa industri yang
menggunakan caustic soda antara lain yaitu pabrik sabun, detergen pulp dan
kertas, soda juga digunakan dalam alumina seperti industri minyak dan gas
serta tekstil.
Caustic soda adalah bahan kimia komoditas penting bagi industri pulp
dan kertas. Pokok menggunakan dalam industri pulp dan kertas termasuk
memasak / pengolahan pulp Kraft, ekstraksi lignin selama urutan pemutihan
pulp, dan pembuatan on-situs natrium hipoklorit. Prosedur pemutihan pulp
umum melibatkan urutan pemutihan selama kotoran dan materi berwarna
pulp adalah teroksidasi dan diubah ke bentuk alkali larut, dan urutan
ekstraksi selama kotoran dihapus. Tahap Ekstraksi pada pulp hampir selalu
digunakan soda kaustik sebagai bahan baku ekstraksinya.
a. Sifat Fisik Natrium Hidroksida (NaOH)
 berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan,
butiran ataupun larutan jenuh 50%.
 bersifat lembab cair
 secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas.
 sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan.
 larut dalam etanol dan methanol
 tidak larut dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya
 Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada
kain dan kertas.
 Sangat basa, keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur.
 Titik leleh 318 °C
 titik didih 1390 °C.
 NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air
 densitas NaOH adalah 2,1
 Senyawa ini sangat mudah terionisasi membentuk ion natrium dan
hidroksida
b. Sifat Kimia Natrium Hidroksida (NaOH)

Dengan larutan natrium hidroksida, (HCl) asam klorida dinetralkan


dimana akan terbentuk garam dan air

NaOH + HCl NaCl + H2O


2.2 Proses Pembuatan Soda Kaustik
Produksi soda kaustik dengan cara elektrolitik sudah dikenal pada
abad ke delapan belas, tetapi barulah pada tahun 1890 soda kaustik
diproduksi dengan cara lain. Sampai beberapa tahun sebelum perang dunia
I, kuantitas soda kaustik yang dihasilkan sebagai koproduk klor dari proses
elektrolitik sudah boleh dikatakan dapat diabaikan bila dibanding dengan
yang dibuat dari soda abu dengan kaustisasi gamping. Bahan yang
digunakan dalam proses ini Natrium klorida (NaCl), Natrium karbonat
(Na2CO3), air dan bahan baku samping seperti Asam Sulfat (H 2SO4),
Mercury (Hg), Hidrogen (H2).

Bahan – bahan di atas dapat di diolah dan diproses dalam beberapa cara :

1. Diafragma sel

Proses elektrolisis dengan sel diafragma, ruang katode dan anode


dipisahkan menggunakan sekat yang disebut diafragma. Sel
diafragma menjaga bercampurnya gas hidrogen dan gas klor, karena
kedua gas tersebut dapat menyebabkan terjadinya ledakan apabila
bercampur. Selain itu untuk mencegah terjadinya soda kaustik
dengan klorin yang dapat membentuk natrium hipoklorit (NaClO)
dan natrium klorat (NaClO3) pada temperature operasi diatas 40oC.
Elektrolisis dengan menggunakan sel diafragma, arus DC dialirkan
melalui sel agar elektrolisa larutan natrium klorida dan arahnya dari
anoda ke katoda yang berlawanan arah dengan aliran electron.
2. Merkuri sel

Menggunakan larutan NaCl jenuh dengan garam padat, yang terlarut


70% kaustik langsung. Proses elektrolisis dengan sel merkuri
anodanya terbuat dari grafit atau titanium, tetapi katodanya adalah
kolam aliran raksa (merkuri). Katoda merkuri mempunyai
overpotensial yang lebih tinggi untuk mereduksi H2O menjadi OH
dan H2 (g). Sel merkuri cukup banyak memberi keuntungan daripada
sel diafragma, karena dapat menghasilkan NaOH dengan kemurnian
tinggi tanpa prosedur lanjutan yang terlalu banyak. Proses dengan sel
merkuri menghasilkan konsentrasi larutan kaustik soda tertinggi
diantara ketiga jenis sel – sel yang lain. Kerugian dari sel merkuri
yaitu memerlukan voltase yang lebih tinggi (kira – kira 4,5 V)
dibandingkan sel diafragma dan juga memerlukan energy lisrik yang
cukup banyak yaitu sekitar 3100 kWh/ton Cl2 dalam sel merkuri
dibandingkan dengan 2700 kWh dalam sel diafragma. Kerugian
yang lain cukup serius dari sel merkuri ini adalah perlunya
pengendalian limbah merkuri ke lingkungan.
3. Membran sel

Teknologi sel Membran merupakan perkembangan yang relatif baru.


Ini berbeda dari teknologi diafragma sel dalam bahwa solusi sekitar
elektroda masing-masing dipisahkan oleh sebuah membran daripada
diafragma. Membran ini sangat selektif dan terutama memungkinkan
migrasi ion natrium dari ruang anoda ke ruang katoda. Air garam
jenuh memasuki kompartemen anoda sel dimana gas klor
dibebaskan. Karena ion natrium hanya dapat melewati membran ke
katoda (air garam tidak dapat melewati membran), soda kaustik (sel
limbah cair) mengandung natrium klorida substansial kurang.
kemampuan garam penghapusan Tidak diperlukan seperti pada
proses diafragma sel. Klorin dan hidrogen yang dihasilkan dalam
proses membran sel elektrokimia meninggalkan pada tekanan sedikit
lebih tinggi daripada tekanan atmosfer. Setelah pendinginan pada
penukar panas, gas dapat mengalami proses tambahan dalam bentuk
likuifaksi klorin, produksi atau produksi asam klorida hipoklorit.
Proses elektrolitik dari produksi chlorine-caustic soda.
Umpan berupa garam NaCl bersama air dimasukkan ke dalam tangki
pencampur (brine Purifier) untuk mendapatkan larutan
garam, sehingga terjadi reaksi :

NaCl + H2O NaOH + ½ H2 + ½ Cl2

Dan pada bagian atas brine purifier


ditambahkan Na2CO3 sehingga terjadi endapan, kemudian endapan
di dasar tangki akan langsung dikeluarkan pada bagian bawah
tangki yang berupa kadar Ca,Mg, dan Fe, sedangkan sisanya keluar
dari bagian atasnya menuju ke filter. Endapan yang mungkin masih
tersisa disaring dengan filter, dan diteruskan pada proses pemanasan
dengan steam sebelum menuju diaphragma sel, kemudian hasil dari
penyaringan tadi diteruskan langsung menuju diaphragma sel
dimana pada proses ini menggunakan anoda dan katoda yang dialiri
arus DC (direct current / arus bolak balik) sebagai sumber energi,
reaksi utama yang terjadi yaitu :

Notasi sel : Cl2, C NaCl NaOH Fe, H2


Makalah Industri Soda Api

+ anoda - katoda

Reaksi sel :

Anoda : Cl- - e ½ Cl2

Katoda : Na+ + H2O + e Na+ + OH - + ½ H2

Keseluruhan : NaCl + H2O NaOH + ½ H2 + ½ Cl2

Hasil samping dari proses diaphragma sel berupa gas Cl 2 dan


gas H2 keluar dari bagian atas diaphragma sel. Kemudian gas
Cl2 akan diproses lebih lanjut sedangkan NaOH yang keluar dari
diaphragma sel dimasukkan menuju evaporator untuk di pekatkan
menjadi 50% NaOH, NaOH di evaporasi menggunakan steam
sehingga akan menghasilkan 50% NaOH.

Pada proses evaporator, Larutan sisa yang tidak terbentuk


menjadi 50% NaOH, diolah kembali untuk mendapatkan produk
70% NaOH, dimana berlanjut pada proses centrifugasi dengan
penambahan sisa garam, kemudian di aduk pada tangki salurator
sambil di murnikan dengan proses penyaringan (filter) , setelah
larutan murni, diletakkan pada tangki konsentrasi (consentrat head
feed tank) untuk mengatur kestabilan konsentrasi pada larutan,
setelah itu diteruskan menuju mercury sel, dengan terjadi
penambahan Hg, dimana pada proses ini terjadi reaksi :

Notasi sel :

Cl2, C NaCl aq Na⁰ NaHg

+Anoda - katoda

Reaksi sel :

Anoda : Cl- - e ½ Cl2

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 9
Makalah Industri Soda Api

Katoda : Na+ + e Na⁰

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 9
Makalah Industri Soda Api

Na⁰ + Hg NaHg

Sisa : NaHg + H2O NaOH + ½ H2 + Hg

Keseluruhan : NaCl + H2O NaOH + ½ H2 + ½ Cl

Setelah terjadi reaksi mercury sel menghasilkan gas samping yang


berupa gas Cl2 yang nanti akan diteruskan pada pembentukkan Cl2 liquid.
Dan senyawa NaHg yang akan diteruskan pada denuding tower (menara
penguraian) dimana terjadi pelepasan Hydrogen dan penambahan air, yang
akan diolah dengan reaksi yang terbentuk :

NaHg + H2O NaOH + H2 + Hg

Pada reaksi ini terjadi pembentukkan NaOH kembali, lalu dilakukan


penyaringan dengan menggunakan filter press dimana akan terbentuk
produk 70% NaOH.

Pada proses hasil samping yang berupa Cl2 gas ( dari diaphagma sel
dan mercury sel) dimanfaatkan untuk membentuk Cl2 Liquid dengan
bantuan air yang kemudian dilanjutkan pada tempat tangki pengeringan,
dimana disini terjadi penambahan H2SO4 sebagai penyerap air berlebih pada
proses pengeringan, setelah Cl2 kering, dibasahkan kembali dengan
penambahan air dan kemudian di kompres dengan kompresor dengan suhu -
30 ⁰C, dimana akan didapat produk Cl2 yang berupa cairan (liquid) yang
dapat dimanfaatkan.

Perbedaan Merkuri Diafragma Membran

Tinggi, hanya Mengandung 1.0 Tinggi, hanya


Kualitas dari mengandung <30 – 1.5 % berat mengandung <50
soda kaustik ppm NaCl NaCl ppm NaCl

Konsnetrasi soda
kaustik 50% 12% 33%

Bahan baku air Beberapa Beberapa Air garam yang

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS 10
garam pemurnian pemurnian digunakan harus
diperlukan tetapi diperlukan tetapi dengan
tergantung pada tergantung pada kemurnian yang
kemurnian kemurnian tinggi agar tidak
garam atau air garam atau air mempengaruhi
garam yang garam yang kinerja membran
digunakan digunakan

Energi listrik
yang digunakan
(kWh/ton) Sekitar 3100 Sekitar 2700 2200 - 2500

Tingkat
pencemaran
lingkungan Tinggi Tinggi Rendah
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh mengenai makalah ini yaitu :

1. Soda api adalah zat padat ringan yang agak larut dari air dan
biasanya mengandung 99,3% Na2CO3.

2. Proses produksi soda kaustik dilakukan dengan cara elektrolitik


dengan beberapa cara, yaitu Diafragma sel, Merkuri sel dan
Membran sel.

3. Kegunaan dari soda api yaitu untuk industri - industri kertas, kaca,
sabun, tekstil, minyak, kimia dan logam

Anda mungkin juga menyukai