Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

ACARA I: HIDROGEN

DISUSUN OLEH :

NAMA : M. RAMDANI

NIM : 180109008

KELAS : VA

LABORATORIUM TADRIS KIMIA

PROGRAM STUDI TADRIS KIMIA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

MATARAM

2020
I. HIDROGEN
II. TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mempelajari cara pembuatan dan sifat hydrogen
III.TINJAUAN PUSTAKA
Hidrogen berasal dari bahasa latin hydrogenium atau bahasa Yunani hydro yaitu
air dan genes yang berarti pembentukan. Hidrogen telah digunakan bertahun-tahun
sebelum akhirnya dinyatakan sebagai unsur yang unik oleh Cavedish pada tahun 1776.
Hidrogen diperkirakan membentuk komposisi lebih dari 90% atom-atom di alam semesta
(sama dengan tiga perempat masa alam semesta). Unsur ini ditemukan di bintang-bintang
dan memainkan peranan yang penting dalam memberikan sumber energi jagad raya
melalui reaksi-reaksi proton-proton dan siklus karbon-nitrogen. Proses fusi atom-atom
hydrogen menjadi helium di matahari menghasilkan jumlah energi yang sangat besar.
Hydrogen dalam bnetuk cair sangat penting untuk bidang penelitian suhu rendah
(cryogenics) dan studi uperkonduktivitas karena titik cairnya hanya 20 derajat di atas 0
Kelvin. Hidrogen adalah gas yang tidak berwarna, tdak berbau dan tidak berasa. Dikenal
tiga isotophidrogen, yaitu : 1H, 2H (deutrium atau D), 3H (tritium atau T). Walaupun
isotop efek paling besar bagi hidrogen, untuk membenarkan penggunaan nama yang
berlainan bagi dua isotop yang lebih berat, maka sifat H, D dan T pada hakikatnya
serupa, kecuali dalam hal seperti laju dan tetapan kesetimbangan reaksi. Bentuk normal
unsurnya adalah molekul diatom, berbagai kemungkinannya adalah H2,D2, T2, HD, HT.
(Cotton dan Wilkinson. 2015 )
Hidrogen adalah unsur yang terdapat di alam dengan kelimpahan terbesar, tetapi
hanya sedikit yang terdapat di bumi. Hidrogen merupakan penyusun utama (75%)
atmosfer matahari. Di bumi, hidrogen didapatkan sebagai air, hidrokarbon, dan senyawa
organik lainnya. Dalam sistem periodik unsur hidrogen ditempatkan pada golongan IA
karena memiliki elektron valensi sama dengan elektron valensi unsur lain anggota
golongan I A. Namun demikian hidrogn tidak memiliki elektron lain selain elektron
valensinya, sehingga sifat-sifat kimianya banyak berbeda dengan unsur logam golongan
IA. Itulah sebabnya maka penempatan hidrogen pada golongan IA sebenarnya kurang
tepat (Partana, 2018).
Kulakov dan Ross 2007 melaporkan bahwa untuk memproduksi 1 kg hidrogen
dibutuhkan : a. Air sebesar 18 kg ( sebagai sumber utama penghasil hidrogen ),b.
Aluminium sebesar 9 kg, c. Campuran bahan kimia lain sebesar 2 kg(NaOH/KOH, dan
lain-lain). Selanjutnya cara untuk menghitung jumlah hidrogen yang dihasilkan adalah
dengan penerapan hukum gas kimia atau biasa disebut hukum gas ideal, yaitu : PV=Nrt
Penerapan dari hukum gas ideal ini adalah dalam perhitungan gas yang dihasilkan dalam
reaksi kimia anatra logam aluminium dengan air dalam larutan berkalin (NaOH). Jika
volume tempat dan temperatur diketahui maka hukum gas ideal dapaat digunakan untuk
mengkonversi antara jumlah kimia dan tekanan. Pengukuran tekanan dengan menghitung
perbedaan tekanan awal dan akhir (ΔP). Meningkatnya (ΔP), maka menunjukkan
meningkatnya produksi hidrogen. Selanjutnya produksi hidrogen dapat ditunjukkan oleh
tekanan (Yusraini. 2015).
IV. ALAT DAN BAHAN
A. Alat-alat yang dipakai
1. Botol kaca
2. Selang transparan 5mm
3. Stereoform
4. Korek/pemantik api
5. Penyangga Cangkang Telur
B. Bahan-bahan yang dipakai
1. NaOH (Soda Api)
2. Alumunium Foil
3. Cangkang Telur Kosong
4. Larutan Sabun
5. Air
V. CARA KERJA
A. Perangkap Gas Hidrogen
1. Dicampurkan 50g NaOH dengan 100 ml air dalam wadah botol kaca, kemudian
diaduk/digoyangkan sampai rata.

2. Dimasukan serbuk/sobekan kecil alumunium foil ke dalam larutan NaoH


kemudian ditutup dengan penyumbat (stereoform) yang telah dihubungkan
dengan selang.
3. Ujung mulut selang kemudian dimasukan ke dalam larutan sabun.
4. Disulut gelembung yang terbentuk dengan pemantik api.
5. Diperhatikan hal yang terjadi dan dijelaskan.
B. Bom Cangkang Telur
1. Dicampurkan 50g NaOH dengan 100 ml air dalam wadah botol kaca, kemudian
diaduk/digoyangkan sampai rata.
2. Dimasukan serbuk/sobekan kecil alumunium foil ke dalam larutan NaoH
kemudian ditutup dengan penyumbat (stereoform).
3. Diberikan lubang pada bagian atas dan bagian bawah cangkang telur yang telah
dikosongkan dan dihubungkan bagian bawah cangkang dengan penyumbat botol
yang telah diberikan lubang.
4. Ditutup bagian atas lubang cangkang telur beberapa saat kemudian disulut
bagian atas lubang dengan pemantik api.
5. Diperhatikan hal yang terjadi dan dijelaskan.
VI. ANALISIS DATA
A. Persamaan Reaksi
NaOH + H2O Na+ + OH- + H2O
2Al(s) + 2NaOH(s) + H2O(l) 2NaAl(OH)4(aq) + 3H2(g)
B. Perhitungan
--
VII. Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan secara mandiri dirumah dengan
bantuan video dan alat bahan yang sederhana, kami melakukan praktikum tentag
hydrogen.
Hidrogen adalah unsur yang terdapat di alam dengan kelimpahan terbesar, tetapi
hanya sedikit yang terdapat di bumi. Hidrogen merupakan penyusun utama (75%)
atmosfer matahari.
Pada praktikum mandiri ini, kami melakukan dua macam percobaan yaitu :
perangkap gas hydrogen dan bom cangkang telur. Adapun alat dan bahan yang kami
gunakan adalah sederhana bisa didapatkan dilingkungan sekitar, seperti : botol kaca,
stereoform, pemantik api, dan lain-lain. Sedangkan bahan yang digunakan itu seperti
NaOH ini dapat diganti dengan soda api, cangkang telur, larutan sabun, dan lain-lain.
Pada percobaan pertama yaitu membuat perangkap gas hydrogen untuk
mengetahui sifat hydrogen. Adapun alat-alat yang digunakan adalah : botol kaca
(C1000) digunakan untuk tempat larutan yang dipakai dan untuk mereaksikan larutan
yang satu dengan larutan yang lainnya. Selang transparan 5mm digunakan sebagai
tempat pengaliran gas. Stereoform digunakan sebagai alat penutup botol agar gas tidak
keluar secara langsung saat reaksi berlangsung. Pemantik api dugunakan untuk
menyulutkan api agar tidak terlalu dekat dengan mata. Adapun bahan-bahan yang
dipakai pada percobaan pertama ini adalah : soda api, aluminium foil, air dan larutan
sabun.
Pertama-tama kami membuat larutan sabun terlebih dahulu. Setelah itu, kami
memasukkan NaOH (soda api) sebanyak 50 gram kedalam botol kaca dan ditambahkan
air sebanyak 100 ml kemudian digoyangkan atau diaduk. Setelah itu, soda api larut
dalam air sehingga larutan tersebut tercampur sempurna dan menghasilkan warna putih
susu. Soda api (NaOH) larut dalam air dikarenakan keduanya itu memiliki sifat yang
sama yaitu bersifat polar sehingga terjadi gaya tarik menarik antara molekul polar
dengan polar serta membentuk ikatan higrogen yang menyebabkan sulit untuk
dipisahkan kembali. Selain berubah warna larutan tersebut juga bersifat eksoterem,
yaitu suatu reaksi yang menghasilkan kalor atau panas.
Selanjutnya, kami tambahkan 5 biji bulatan aluminium foil kedalam botol kaca
yang berisi larutan NaOH, kemudian botol kaca tersebut ditutup dengan penyumbat
yang terbuat dari stereoform yang telah dihubungkan dengan selang transparan. Adapun
fungsi dari peambahan dari aluminium foil adalah untuk mempercepat terjadinya suatu
reaksi yang ada dalam larutan NaOH, digunakan penyumbat untuk menutup botol
adalah agar gas yang dihasilkan dari campuran antara larutan NaOH dan aluminium foil
tidak keluar secara bebas yang dapat mengalami kontaminasi dengan udara luar
sehingga hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ujung mulut selang yang
lainnya dimasukkan kedalam larutan sabun, ketika terjadi suatu reaksi antara larutan
NaOH dengan alumunium foil sedang berlangsung, gas yang dihasilkan dari reaksi
tersebut mengalir melalui selag transparan dan menyebabkan larutan sabun tersebut
membentuk buih koloid gas dalam suatu cairan.
Setelah buih terbentuk dari larutan sabun tersebut, maka buih (gelembung)
tersebut kami sulut dengan api menggunakan pemantik api dan menghasilkan nyala api
sedangkan buih tersebut terbakar dan menghilang. Dari praktikum tersebut terlihat
bahwa didalam buih (gelembung) larutan sabun tersebut terdapat gas hydrogen, karena
buih (gelembung) tersebut mudah terbakar yang merupakan salah satu sifat dari
hydrogen.
Pada percobaan kedua, kami melakukan praktikum tentang bom cangkang telur.
Disini alat dan bahan antara percobaan satu dan dua memiliki banyak kesamaan, akan
tetapi ada perbedaan sedikit seperti peyangga cangkang telur yang digunakan untuk
menaruh cagkang telur supaya tidak jatuh yang dapat menimbulkan keretakan pada
cangkang telur. Sedangkan pada bahan memiliki perbedaan juga yaitu cangkang telur.
Sebelum kami melakukan praktikum kedua ini terlebih dahulu kami menyiapkan
cangkang telur yang akan kami gunakan. Cangkang telur tang kami gunakan itu sudah
tidak memiliki isi (telur), dan jangan lupa dilubangi bagian bawah dan atas cangkang
telur. Langkah-langkah pada percobaan kedua ini tidak jauh beda dengan langkah-
langkah percobaan pertama. Akan tetapi, percobaan kedua ini memiliki sedikit
perbedaan dengan percobaan pertama. Pada percobaan kedua ini, setelah memasukkan
alumunium foil pada larutan NaOH, selang transparan yang dihubungkan kedalam
gelas kaca (C1000) dilepas secara perlahan agar penyumbat atau stereoform tidak
terlepas dari botol yang menyebabkan banyak keluar gas secara bebas.
Setelah selang dilepaskan dari botol kaca, cangkang telur yang sudah dilubangi
ditaruh diatas penyumbat botol, lubang cangkang telur yang besar menghadap dibawah
sedangkan lubang cangkang telur yang kecil menghadap ke atas, dikarenakan agar gas
yang ada didalam botol cepat masuk kedalam cangkang telur. Ditutup lubang cangkang
telur bagian atas menggunakan tangan yang memakai sarung tangan, ditunggu beberapa
menit agar gas yang ada didalam botol kaca (C1000) masuk kedalam cangkang telur.
Setelah cangkang telur udah diisi full oleh gas tersebut, dipindahkan cangkang telur
keatas penyangga cangkkang telur kemudian disulut dengan api menggunakan
pemantik api, dan terjadilah sebuah ledakan yang besar. Sebuah ledakan ini muncul
dikarenakan adanya gas hydrogen yang ada didalam cangkang telur, karena sifat
hydrogen selain mudah terbakar hydrogen juga mudah meledak. Besar kecilnya suatu
ledakan tergantung pada sebanyak berapa gas yang ada didalam cangkang telur.
VIII. KESIMPULAN
Bersdasarkan tujuan, dan percobaan percobaan mandiri yang telah kami lakukan,
dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada percobaan pertama, sesuai dengan dengan sifat hydrogen yang mudah terbakar
2. Pada percobaan kedua, sesuai juga dengan sifat hydrogen yang mudah meledak
apabila didekatkan dengan api.
3. Adapun reaksi yang didapatkan pada percobaan ini ada 2 yaitu :
NaOH + H2O Na+ + OH- + H2O
2Al(s) + 2NaOH(s) + H2O(l) 2NaAl(OH)4(aq) + 3H2(g)
DAFTAR PUSTAKA
Cotton dan Wilkinson. 2015. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta : UI press

Partona, Cyrs Fajar, dkk. 2018. Common Texbook Kimia Dasar 2. Yogyakarta : UNY Press.

Siregar, Yusraini  Dian Inayati. 2015. Produksi Gas Hidrogen Dari Limbah Aluminium. Jakarta :


UIN
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai