Anda di halaman 1dari 38

MODUL PEMBELAJARAN

“HIDROKARBON DAN GUGUS FUNGSINYA”

Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta Kimia SMA

Dosen Pengampu : Hafni Indriati Nasution, M.Si.

Susilawati Amdayani, S.Si.,M.Pd.

DISUSUN OLEH :

ALLIKA HAYA FAHRUNISA (4182131014)

ARIA NANDA ( 4183131021 )

CESSYA NOVIANDRA BR. TARIGAN (4182131002)

CINTIA FITRIANI RUMAPEA (4183331004)

DELVIA STEVANIA L. TOBING (4183331017)

ELMIRAWANTI SIHITE (4183331015)

NUR ‘ATHIYYAH MUYASSAR (4193131010)

KIMIA DIK A 2018

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan

rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan modul pembelajaran

kimia yang berjudul “Hidrokaron dan gugus fungsinyanya”. Modul ini

disusun berdasarkan tugas pada mata kuliah Kapita Selekta Kimia SMA.

Modul ini juga dilengkapi dengan latihan soal untuk menguji pemahaman

siswa terkait dengan materi yang terdapat pada modul. Dalam modul

pembelajaran kimia ini akan dibahas tentang “Hidrokaron dan gugus

fungsinyanya”.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul

ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi

perbaikan dan kesempurnaan modul ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah

membantu proses penyelesain modul ini, terutama dosen pengampu mata

kuliah Kapita Selekta Kimia SMA yang telah membimbing penyusun dalam

pembuatan modul ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita

semua, khususnya para peserta didik.

Medan, 23 November 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................i

DAFTAR ISI ............................................................ii

I. PENDAHULUAN ..................................................1

1. Pengantar .....................................................1

2. Petunjuk Penggunaan Modul..................................1

3. Tujuan Belajar................................................1

4. Peta Konsep Hidrokaron dan gugus fugsinyanya..........2

II. PEMBELAJARAN ................................................

A. KEGIATAN BELAJAR ...........................................3

1. Kompetensi Dasar.............................................3

2. Tujuan Kegiatan Pembelajaran...............................3

3. Materi Pokok ..................................................3

4. Uraian Materi .................................................3

B. Rangkuman ........................................................9

C. Lembar Evaluasi ..................................................9

D. Kunci Jawaban ....................................................20

E. Daftar Pustaka ...................................................35

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Pengantar

Dalam modul ini Anda akan mempelajari materi-materi yang terkait

dengan hidrokarbon dan gugus fungsi, misalnya penggolongan hidrokarbon,

penulisan tata nama, sifat fisik dan sifat kimia, isomerisme, kegunaan

hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari, penggolongan gugus fungsi dan

tata nama gugus fungsi.

2. Petunjuk Penggunaan Modul

 Simaklah dengan seksama kompetisi dasar dan tujuan pembelajaran yang

terdapat dalam modul. Perhatikan dan pahami dengan baik peta konsep

yang diberikan untuk melihat keterkaitan satu konsep dengan konsep lain.

 Pahami setiap materi dan konsep-konsep yang dapat mendukung

pemahaman Anda tentang materi Hidrokarbon dan Gugus Fungsi.

 Perhatikan gambar yang ada pada lembaran kegiatan siswa, kemudian

jawablah titik-titik yang diberikan pada lembar kegiatan untuk menuntun

Anda menemukan sendiri konsep.

 Jawablah tes formatif dengan jawaban yang singkat dan jelas serta

kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul.

 Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan jika

perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/instruktur.

 Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan

pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi yang lain

yang berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan

pengetahuan tambahan.

3. Tujuan Belajar

1
Setelah mempelajari modul ini anda diharapkan dapat:

 Menggolongkan senyawa Hidrokarbon

 Memberi nama struktur hidrokarbon

 Menjelaskan sifat hidrokarbon

 Menentukan isomerisme

 Mendeskripsikan kegunaan senyawa Hidrokarbon

 Menggolongkan senyawa berdasarkan gugus fungsi

 Memberi nama struktur gugus fungsi

4. Peta Konsep Hidrokarbon dan Gugus Fungsi

2
BAB II

PEMBELAJARAN

A. KEGIATAN BELAJAR

1. Kompetensi Dasar

 Mendeskripsikan pengertian hidrokarbon dan gugus fungsi dengan


memahamijenis-jenis hidrokarbon dan gugus fungsinya.

 Menggolongkan senyawa hidrokarbon berdasarkan strukturnya dan


hubungannya dengan sifat-sifat senyawa.

 Menyelesaikan soal – soal latihan mandiri

2. Tujuan Kegiatan Pembelajaran

 Mengetahui defenisi hidrokarbon dan gugus fungsinya

 Menganalisis kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon.

 Membedakan atom C primer, sekunder, tersier dan kuarterner.

 Menjelaskan konsep isomer dan penerapannya pada sifat senyawa


hidrokarbon.

 Menuliskan reaksi sederhana pada senyawa alkana, alkena dan alkuna


(reaksi oksidasi, adisi, substitusi dan eliminasi

3. Materi Pokok
 Senyawa Organik dan Anorganik

 Mengidentifikasi Senyawa Karbon

 Ke khasan atom karbon

 Hidrokarbon

 Isomer

4. Uraian Materi
Hidrokarbon termasuk senyawa organik yang hanya terdiri atas unsur

karbon (C) dan hidrogen (H). Contohnya adalah metana (CH4), etena (C2H4),

dan asetilena (C2H2). Oleh karena senyawa hidrokarbon merupakan senyawa

karbon yang paling sederhana, pembahasan tentang senyawa karbon

3
merupakan dasar yang penting.

A. Senyawa Organik dan Anorganik


Pada mulanya, senyawa digolongkan menjadi senyawa organik dan senyawa

anorganik. Keduanya dibedakan berdasarkan sumber asal senyawa tersebut.

Senyawa organik berasal dari makhluk hidup, sedangkan senyawa anorganik

berasal dari benda tak hidup. Oleh karena senyawa karbon banyak ditemukan

pada makhluk hidup senyawa ini kemudian dikenal juga sebagai senyawa

organik. Namun, pendefinisian tersebut kemudian berkembangmenjadi lebih

baik atas penemuan seorang kimiawan Jerman, Frederich Wӧhler. Adapun

perbedaan di antara keduanya adalah sebagai berikut. Tabel 1.1 Perbedaan

senyawa organik dan senyawa anorganik.

Perbedaan Senyawa organik Senyawa anorganik

Stabilitas terhadap Kurang stabil Stabil

Pemanasan

Titik cair dan titik Rendah Tinggi, tetapi ada yang

didih sangat

rendah

Kelarutan Larut dalam pelarut Larut dalam pelarut polar

nonpolar (air)

Kereaktifan Bereaksi lambat, kecuali Bereaksi dengan cepat

Pembakaran

Struktur Umumnya berikatan kovalen Umumnya terdiri atas

(rantai karbon) ikatan

ion atom, bukan rantai

karbon

B. Mengidentifikasi Senyawa Karbon

Senyawa karbon dapat dikenali dengan membakar sampel yang akan


4
diuji. Jika sampel merupakan senyawa hidrokarbon, pembakaran tersebut

akan mengubah karbon (C) menjadi karbon dioksida (CO 2) dan hidrogen (H)

menjadi uap air (H2O).

Sampel + O2 → (CO2)(g) + (H2O)(l)

Kemudian terhadap CO2 dan H2O tersebut dilakukan pengujian sebagai

berikut.
CO2(g) + Ca(OH)2 (aq) →CaCO3(s) + H2O(l)

Air kapur Endapan putih

Kertas kobalt biru + H2O(l) → Kertas kobalt merah muda.

Jika hasil yang didapatkan sesuai, artinya senyawa yang kita uji adalah suatu

hidrokarbon.

C. Kekhasan Atom Karbon

Senyawa karbon meruapakan senyawa yang memiliki beberapa

keistimewaan sebagai berikut.

a. Mampu membentu empat ikatan kovalen

Atom karbon mempunyai empat elektron valensi. Oleh karena itu,

atom C membutuhkan empat elektron dari atom lain agar mencapai

kestabilannya. Caranya dengan pemakaian bersama pasangan elektron

sehingga terbentuk empat ikatan kovalen. Contohnya adalah CH4 dan

CCl4.

b. Mampu membentuk rantai karbon

Atom karbon tidak hanya dapat berikatan dengan atom-atom selain

karbon tetapi dapat juga berikatan dengan atom karbon lainnya.

Atom karbon yang berikatan dengan atom karbon lain dapat

membentuk suatu rantai karbon.

c. Dikenal beberapa kedudukan atom karbon

kedudukan atom karbon dalam suatu rantai karbon ditentukan oleh

kemampuan atom karbon dalam mengikat atom karbon lain. Ada empat

5
macam kedudukan atom C, yaitu:

1. Atom C primer. Atom C yang berikatan langsung dengan 1 atom C lain,


2. Atom C sekunder. Atom C yang berikatan langsung dengan 2 atom C lain,
3. Atom C tersier. Atom C yang berikatan langsung dengan 3 atom C lain,
4. Atom C kuarterner. Atom C yang berikatan langsung dengan 4 atom C lain.
Contoh:

Keterangan:
Atom C primer = atom C nomor 1,6,7,8, dan 9.
Atom C sekunder = atom C nomor 2 dan 4.
Atom C tersier = atom C nomor 3.
Atom C kuarterner = atom C nomor 5.

D. HIDROKARBON
a. Penggolongan Senyawa Hidrokarbon
1. Berdasarkan bentuk rantai
a) Rantai karbon terbuka
Rantai karbon terbuka adalah rantai karbon lurus atau lurus
bercabang yang terikat dengan ikatan kovalen tunggal
rangkap dua, atau rangkap tiga.
Contoh:
a. CH3—CH2—CH2—CH3
b. CH3—CH=CH—CH3
c. CH3—C≡C—CH3
b) Rantai karbon tertutup (alisiklis)
Rantai karbon tertutup terjadi karena ikatan antaratom
karbon yang ujungnya saling berikatan sehingga membentuk
lingkaran.

Contoh:

6
c) Rantai karbon aromatik
Rantai karbon aromatik adalah rantai lingkar yang berikatan
konjugat, yaitu ikatan selang-seling antara ikatan tunggal dan
ikatan rangkap.
Contoh:

2. Berdasarkan jenis ikatan antara atom karbonnya


a) Senyawa jenuh, senyawa yang terdiri atas ikatan
tunggal.
Contoh:
Alkana yang memiliki rumus umum CnH2n+2.
b) Senyawa tak jenuh, senyawa yang selain memiliki
ikatan tunggal, juga memiliki ikatan rangkap dua dan
rangkap tiga.
Contoh:
Alkena, yaitu senyawa tak jenuh berikatan rangkap 2
dengan rumus umum CnH2n.
c) Alkuna, yaitu senyawa tak jenuh berikatan rangkap 3
dengan rumus umum CnH2n-2.

b. Alkana
Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki rantai C
terbuka dan berikatan tunggal.
Tabel 1.2 Contoh senyawa alkana.
Jumlah Rumus Rumus Nama
atom C molekul struktur senyawa
1 CH4 CH3—H Metana
2 C2H6 CH3—CH3 Etana
3 C3H8 CH3—CH2—CH3 Propana
4 C4H10 CH3—CH2—CH2— Butana
CH3
5 C5H12 CH3—(CH2)3—CH3 Pentana
6 C6H14 CH3—(CH2)4—CH3 Heksana
7 C7H16 CH3—(CH2)5—CH3 Heptana
8 C8H18 CH3—(CH2)6—CH3 Oktana
7
9 C9H20 CH3—(CH2)7—CH3 Nonana
10 C10H22 CH3—(CH2)8—CH3 Dekana

c. Alkena
Alkena adalah senyawa hidrokarbon alifatis tak jenuh yang
memiliki ikatan rangkap 2 pada rantai karbonnya. Nama
senyawa alkena diturunkan dari nama alkana dengan
mengganti akhiran –ana dengan –ena.
Jumlah Rumus Rumus Nama
atom C molekul struktur senyawa
2 C2H4 CH2—CH2 Etena
3 C3H6 CH2=CH—CH3 Propena
4 C4H8 CH2=CH—CH2—CH3 1-butena
5 C5H10 CH3—CH2—CH=CH— 1-pentena
CH3
Tabel 1.3 Contoh senyawa alkena.

d. Alkuna
Aluna adalah senyawa hidrokarbon alifatis tak jenuh yang
memiliki ikatan rangkap 3 pada rantai karbonnya. Nama
senyawa alkuna diturunkan dari nama alkana dengan
mengganti akhiran –ana dengan –una.
Tabel 1.4 Contoh senyawa alkuna.
Jumlah atom Rumus Rumus struktur Nama senyawa
C molekul
2 C2H2 CH≡CH Etuna
3 C3H4 CH≡C—CH3 Propuna
4 C4H6 CH3—CH2—C≡CH 1-butuna
5 C5H8 CH3—CH2—C≡C—CH3 1-pentuna

E. ISOMER
Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus
molekul sama tetapi rumus strukturnya berbeda. Umumnya
isomer dari senyawa hidrokarbon adalah isomer struktur atau
kerangka. Akan tetapi, pada senyawa alkena terdapat juga
isomer geometri.
a. Isomer Struktur
Isomer struktur dimiliki oleh ketiga jenis senyawa
hidrokarbon, baik alkana, alkena, maupun alkuna. Rumus
molekul suatu isomer sama dengan senyawa hidrokarbon yang
asli hanya saja strukturnya (cabang) berbeda. Berikut adalah
salah satu contoh isomer struktur pada senyawa alkana, yaitu

8
butana.

Tabel 1.5 Isomer butana (C4H10).


Rumus Rumus struktur Nama
molekul senyawa
C4H10 CH3—CH2— butana
CH2—CH3
C4H10 CH3—CH—CH3 2-metil
│ propana
C
H
3
b. Isomer Geometri
Isomer geometri hanya dimiliki oleh senyawa alkena.
Isomer ini terjadi karena adanya kekakuan dari ikatan rangkap
dua. Dikenal dua macam isomer geometri, yaitu isomer geometri
bentuk cis dan isomer geometri bentuk trans.
Rumus molekul Rumus struktur Keterangan
C4H8 Jika gugus sejenis terletak
(bentuk cis) pada sisi yang sama.

C4H8 Jika gugus sejenis


(bentuk terletak pada sisi yang
trans)
berseberangan.

Catatan:

Keisomeran geometri hanya dimiliki pada senyawa berikatan rangkap

dua yang mengikat dua gugus berbeda.

F. SIFAT SIFAT SENYAWA HIDROKARBON

a. Sifat-sifat Fisis
1) Wujud zat pada suhu ruangan: gas (C1-C4), cair (C5-C18), padat

(C>18).

2) Sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut nonpolar.

3) Titik didih dan titik lebur relatif rendah.

9
b. Sifat-sifat Kimia

Sifat-sifat kimia hidrokarbon berkaitan erat dengan reaksi-reaksi

kimianya. Secara umum, senyawa alkana sukar bereaksi sehingga

disebut parafin yang artinya afinitas kecil. Reaksi terpenting alkana

adalah pembakaran, subsitusi, dan perengkahan (pemutusan rantai

karbon menjadi potongan lebih pendek). Alkena lebih reaktif

dibandingkan alkana karena memiliki ikatan rangkap. Sementara itu,

rekasi penting alkena meliputi pembakaran, adisi, dan polimerisasi.

Reaksi alkuna mirip dengan alkena.

10
B. Rangkuman
 Hidrokarbon termasuk senyawa organik yang hanya terdiri atas unsur
karbon (C) dan hidrogen (H).
 Pada mulanya, senyawa digolongkan menjadi senyawa organik dan senyawa
anorganik
 Berdasarkan jenis rangkapnya, hidrokarbon dibagi menjadi tiga yaitu
alkana, alkena dan alkuna
 Keisomeran geometri hanya dimiliki pada senyawa berikatan rangkap dua
yang mengikat dua gugus berbeda.

C. Lembar Evaluasi
1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlah nya
adalah…
A. karbon melimpah di kulit bumi
B. karbon mempnyai 6 elektron valensi
C. dapat membentuk rantai atom karbon
D. titik didih karbon sangat tinggi
E. karbon sangat reaktif

2. Atom karbon mempunyai ke khasan. Pernyataan yang tepat mengenai


kekhasan atom karbon adalah…

A. Karbon mempunyai 4 elektron valensi yang mampu membentuk ikatan


kovalen yang kuat

B. Karbon mempunyai ukuran relative besar sehingga mampu mengikat


semua unsure

C. Karbon mempunyai 6 elektron valensi sehingga mampu mengikat 6


atom lain

D. Karbon dapat dibuat manusia

E. Karbon dapat membentuk ikatan ion dari keempat electron terluarnya

3. Diantara pernyataan berkut, yang benar tentang senyawa organik jika


dibandingkan dengan senyawa anorganik adalah…

A. lebih mudah larut dalam air

B. mempunyai titik didih lebih tinggi

C. lebih reaktif

D. lebih stabil terhadap pemanasan

11
E. ebih mudah terbakar

4. Berikut ini yang bukan merupakan zat yang mengandung senyawa


hidrokarbon di dalamnya adalah…..

A. minyak bumi

B. kayu

C. gas LPG

D. daging

E. batuan

5. Pasangan zat di bawah ini yang merupakan golongan senyawa hidrokarbon


adalah…

6. Urutan yang paling tepat untuk alkana adalah….

7. Diantara senyawa berikut

 (1.) C4H8
 (2.) C5H12
 (3.) C6H12
 (4.) C4H10
 (5.) C5H8

Yang merupakan homolog alkena adalah….

A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 1 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 5

8. Rumus umum dari C4H6 adalah….

12
A. CnH2n-2
B. CnH2n
C. CnH2n+2
D. Cn2n+2
E. CnHn

9. Rumus kimia C3H8 merupakan homolog dari….

A. alkana

B. alkena

C. alkuna

D. alkadiena

E. alifatik

10. Nama IUPAC dari senyawa berikut

adalah….

A. metana

B. etana

C. propana

D. butana

E. pentana

11. Yang merupakan struktur dari 2-butena adalah….

12. Diberikan gambar struktur berikut:

13
Atom C primer, sekunder, tersier, & kuartener ditunjukkan oleh
nomor …..

A. 6, 5, 2, 3

B. 1, 7, 3, 2

C. 10, 9, 5, 3

D. 8, 3, 6, 7

E. 4, 2, 3, 7

13. Dari gambar dibawah, tata nama yang tepat untuk senyawa tersebut adalah
…..

A. 2,2,3-trimetil heksana

B. 2,3,3-trimetil heptana

C. 2,2,3-trimetil pentana

D. 3,3,4-trimetil heptana

E. 3,4,4-trimetil heptana

14. senyawa pada gambar di atas yang mempunyai rumus :

A. C10H22

B. C8H18

C. C6H14

D. C5H12

14
E. C10H20

15. Berikut rumus molekul dari aldehid (alkanal) yang benar adalah…
A. CnH2O
B. CnH2nO2
C. CnHnO2
D. CnH2nO
E. CnH2nO2n

16. Atom karbon skunder tidak terdapat dalam senyawa alkana…

17. Nama yang tepat dari senyawa ini adalah:

A. n Heptana

B. 2-etilpentana

C. 4-metilheksana

D. 3-metilheksana

E. 2-propilbutana

18. Nama IUPAC dari

Adalah…

A. 2,4-dietil-2,3-dimetilheksana

B. 2,3-dimetil-2,4-dietilheksana

15
C. 5-etil-3,3,4-trimetilheptana

D. 3,3,4-trimetil-5-etilheptana

E. 3,5-dietil-4,5-dimetilheksana

19. Alkana yang tidak mengandung lima atom karbon adalah….

A. n-pentana

B. 2-metilbutana

C. Isopentana

D. 2-metilpentana

E. 2,2-dimetilpropana

20. Nama yang memenuhi aturan tata nama alkana adalah….

A. 1,4-dimetilheptana

B. 4-etil-5-metilheptana

C. 3,4-dietilheksana

D. 3,3,6-trimetilheptana

E. 1,3-dimetilheksana

21. Senyawa yang mempunyai rumus C6H14 adalah….

A. 2-metilpentana

B. 3-etilpentana

C. 2-metilheksana

D. 3-metilheksana

E. 3,4-dimetilheksana

22. Di bawah ini nama hidrokarbon alkana yang tidak memenuhi aturan IUPAC
adalah..

A. 2-metilpentana

B. 3-metil-3-etiloktana

C. 2,2-dimetilbutana

D. 3-etil-5-metilheptana

E. 2,3-dimetilheksana

16
23. Di antara senyawa di bawah ini yang berbeda rumus kimia (yang bukan
isomer) adalah….

A. 3-metilpentana

B. Heksana

C. 2-metilbutana

D. 2,2-dimetilbutana

E. 2,3-dimetilbutana

24. Reaksi

Disebut reaksi….

A. Substitusi

B. Adisi

C. Polimerisasi

D. Eliminasi

E. Oksidasi

25. Ketiga reaksi berikut :

Berturut – turut merupakan reaksi …

A. adisi – substitusi – aliminasi

B. adisi – eliminasi – substitusi

C. substitusi – polimerisasi – adisi

D. substitusi – eliminasi – adisi

E. eliminasi – cracking – polimerisasi

26. Perhatikan reaksi berikut :

17
Kedua reaksi tersebut secara berurutan adalah reaksi …

A. substitusi dan adisi

B. substitusi dan hidrogenasi

C. eliminasi dan substitusi

D. eliminasi dan kondensasi

E. adisi dan eliminasi

27. Nama yang tepat untuk senyawa ini adalah….

A. 2, 3, 4 metil, 1-heksena

B. 2, 3, 4 trimetil, 1- heksena

C. 2, 3, 4 trimetil, heksena

D. 2 metil, 3, 4 dimetil, 1-heksena

E. 2 metil, 3metil, 4 metil, 1-heksena

28. Nama yang tepat untuk senyawa ini adalah….

A. 1-Butuna

B. 2-Butuna

C. 1- butena

D. 2- butena

E. Butuna

29. Hasil reaksi dari reaksi adisi CH2=CH-CH3 + HCl yang sesuai dengan
hokum markovnikov adalah….

18
30. Produk dari reaksi adisi HBr pada propena yang mengikuti aturan
Markoffnikov adalah …..

A. CH2=CH-CH3

B. CH2Br-CH2-CH3

C. CH3-CHBr-CH3

D. CH -CH –CH

E. CH2Br-CHBr-CH3

19
D. Soal dan pembahasan
1. Salah satu faktor yang menyebabkan senyawa karbon banyak jumlah nya
adalah…
A. karbon melimpah di kulit bumi
B. karbon mempnyai 6 elektron valensi
C. dapat membentuk rantai atom karbon
D. titik didih karbon sangat tinggi
E. karbon sangat reaktif
Jawaban: C

Pembahasan:

Karbon mempunyai nomor atom 6 dengan electron valensi 4, sehingga


mampu membentuk empat ikatan kovalen dan dapat membentuk rantai
yang panjang

2. Atom karbon mempunyai ke khasan. Pernyataan yang tepat mengenai


kekhasan atom karbon adalah…

A. Karbon mempunyai 4 elektron valensi yang mampu membentuk


ikatan kovalen yang kuat

B. Karbon mempunyai ukuran relative besar sehingga mampu mengikat


semua unsure

C. Karbon mempunyai 6 elektron valensi sehingga mampu mengikat 6


atom lain

D. Karbon dapat dibuat manusia

E. Karbon dapat membentuk ikatan ion dari keempat electron


terluarnya

Jawaban: A

Pembahasan:

Karbon dengan 6 elektron yang terdistribusi pada 2 kulit dimana kulit


pertama 2 elektron dan kulit ke dua 4 elektron, sehingga dapat
membentuk 4 ikatan kovalen yang kuat.

Kekuatan ikatan kovalen dibandingkan dengan atom se golongan seperti


Silikon lebih kuat karbon karena jari jari lebih kecil (hanya dua kult)
sehingga pengaruh inti atom begitu kuat untuk menguatkan ikatan
kovalen.

3. Diantara pernyataan berkut, yang benar tentang senyawa organik jika


dibandingkan dengan senyawa anorganik adalah…

A. lebih mudah larut dalam air


20
B. mempunyai titik didih lebih tinggi

C. lebih reaktif

D. lebih stabil terhadap pemanasan

E. Lebih mudah terbakar

Jawaban: E

Pembahasan:

Senyawa organic adalah senyawa yang berasal dari mahluk hidup


sedangkan anorganik bukan dari mahluk hidup misalkan bebatuan.

 (a) Senyawa organic sulit larut dalam air karena umumnya bersifat
non polar sedangkan air bersifat polar.
 (b) Titik didih lebih rendah karena ikatan yang terbentuk adalah
kovalen. Pada anorganik umumnya ionic atau kovalen polar yang
mempunyai titik didih lebih tinggi
 (c) Senyawa organic kurang reaktif
 (d) Senyawa organic tidak stabil pada pemanasan tinggi
dibandingkan anorganik
 (e) Senyawa anorganik mudah terbakar

4. Berikut ini yang bukan merupakan zat yang mengandung senyawa


hidrokarbon di dalamnya adalah…..

A. minyak bumi

B. kayu

C. gas LPG

D. daging

E. batuan

Jawaban : E

Pembahasan:

Hidrokarbon berasal dari mahluk hidup

 minyak bumi berasal dari fosil dan hewan renik yang telah terkubur
berjuta juta tahun

 (2) Kayu berasal dari mahluk hidup

 (3) gas LPG adalah fraksi pertama minyak bumi

 (4) daging adalah komponen mahluk hidup

 (5) batuan bukan mahluk hidup

21
5. Pasangan zat di bawah ini yang merupakan golongan senyawa hidrokarbon
adalah…

Jawaban: B

Pembahasan:

Hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari atom karbon dan Hidrogen,
sedangkan turunan hidrokarbon berasal dari karbon , hydrogen dan atom
lain seperti O

 adalah hidrokarbon dan turunan hidrokarbon


 hidrokarbon dan hidrokarbon
 hidrokarbon dan turunan hidrokarbon
 bukan hidrokarbon dan bukan hidrokarbon
 hidrokarbon dan bukan hidrokarbon

6. Urutan yang paling tepat untuk alkana adalah….

Jawaban : B

Pembahasan:

Alkana mempunyai rumus CnH2n+2

B. mempunyai rumus CnH2n adalah alkena


C. rumus CnH2n+2 adalah alkana
D. yang mempunyai rumus CnH2n+4
E. mempunyai rumus CnH2n-2 adalah alkuna
F. gabungan alkana alkena dan alkena

7. Diantara senyawa berikut

 (1.) C4H8
 (2.) C5H12
 (3.) C6H12
 (4.) C4H10
 (5.) C5H8

22
Yang merupakan homolog alkena adalah….

F. 1 dan 2
G. 2 dan 3
H. 1 dan 3
I. 2 dan 4
J. 3 dan 5

Jawaban: C

Pembahasan

Alkena mempunyai rumus CnH2n

(1) nomor 1 adalah alkena



(2) nomor 2 adalah alkana

(3) nomor 3 adalah alkena

(4) nomor 4 adalah alkana

(5) nomor 5 adalah alkuna

8. Rumus umum dari C4H6 adalah….
B. CnH2n-2
C. CnH2n
D. CnH2n+2
E. Cn2n+2
F. CnHn

Jawaban: A

Pembahasan:

C4H6 mengikuti rumus alkuna

9. Rumus kimia C3H8 merupakan homolog dari….

A. alkana

B. alkena

C. alkuna

D. alkadiena

E. alifatik

Jawaban: A

Pembahasan:

C3H8 mengikuti rumus CnH2n+2

23
10. Nama IUPAC dari senyawa berikut

adalah….

A. metana

B. etana

C. propana

D. butana

E. pentana

Jawaban: E

Pembahasan:

Semua ikatan adalah ikatan jenuh (rangkap satu maka nama senyawa dalam
homoolog alkana (berakhiran ana), Jumlah C sebanyak 5 dalam keadaan
rantai lurus maka nama yang tepat adalah pentana

11. Yang merupakan struktur dari 2-butena adalah….

Jawaban : C

Pembahasan:

2-butena berarti ada atom C sebanyak 4, terdapat ikatan rangkap dua (ena) pada
C ke 2

CH3CH=CHCH3

12. Diberikan gambar struktur berikut:

24
Atom C primer, sekunder, tersier, & kuartener ditunjukkan oleh
nomor …..

A. 6, 5, 2, 3

B. 1, 7, 3, 2

C. 10, 9, 5, 3

D. 8, 3, 6, 7

E. 4, 2, 3, 7

Jawaban A

Pembahasan:

Atom karbon

 Primer: 1, 4, 6, 8, 10
 sekunder: 5,7,9
 tersier : 2
 kuarterner: 3

13. Dari gambar dibawah, tata nama yang tepat untuk senyawa tersebut adalah
…..

A. 2,2,3-trimetil heksana

B. 2,3,3-trimetil heptana

C. 2,2,3-trimetil pentana

D. 3,3,4-trimetil heptana

E. 3,4,4-trimetil heptana

25
Jawaban: D

Pembahasan:

Rantai induk pada senyawa tersebut adalah 10.9,7,2,3,5,6, merupakan alkana


dengan atom induk 7 (heptana)

Nama senyawa: 3,3,4-trimetil heptana

14. senyawa pada gambar di atas yang mempunyai rumus :

A. C10H22

B. C8H18

C. C6H14

D. C5H12

E. C10H20

Jawaban: A

Pembahasan:

Jumlah atom keseluruhan sebanyak 10, dan semua ikatan adalah jenuh
(rangkap satu),

Alkana CnH2n+2 dengan n 10, maka rumus menjadi C10H22

15. Berikut rumus molekul dari aldehid (alkanal) yang benar adalah…
F. CnH2O
G. CnH2nO2
H. CnHnO2
I. CnH2nO
J. CnH2nO2n
Jawaban : D
Pembahasan :
Karena jumlah atom hidrogen dalam aldehid adalah dua kali jumlah atom
karbonnya, salah satu atom carbon dalam aldehid mempunyai ikatan
ganda dengan oksigen.

16. Atom karbon skunder tidak terdapat dalam senyawa alkana…

26
Jawaban: E

Pembahasan:

Atom karbon skunder cirinya adalah adanya karbon dengan struktur –CH2-

Pada kelima senyawa tersebut untuk senyawa (CH3)3CCH(CH3)2 tidak


terdapat –CH2-

17. Nama yang tepat dari senyawa ini adalah:

A. n Heptana

B. 2-etilpentana

C. 4-metilheksana

D. 3-metilheksana

E. 2-propilbutana

Jawaban: D

Pembahasan

Semua ikatan jenuh (rangkap 1) maka senywa tersebut masuk pada


homolog alkana

3-metil-heksana

18. Nama IUPAC dari

Adalah…

A. 2,4-dietil-2,3-dimetilheksana

B. 2,3-dimetil-2,4-dietilheksana

27
C. 5-etil-3,3,4-trimetilheptana

D. 3,3,4-trimetil-5-etilheptana

E. 3,5-dietil-4,5-dimetilheksana

Jawaban: C

Pembahasan:

5-etil,3,4,5-trimetilheptana

19. Alkana yang tidak mengandung lima atom karbon adalah….

A. n-pentana

B. 2-metilbutana

C. Isopentana

D. 2-metilpentana

E. 2,2-dimetilpropana

Jawaban: D

Pembahasan:

Pada alkana dengan 5 atom karbon dihitung dari induk ditambah cabang
cabang. Metil dihitung satu, etil dihitung 2, propil dihitung 3 dan
seterusnya.

a. Pentana atom karbon lima

b. 2-metilbutana, 1 + 4 = 5

c. Isopentana = 5

d. 2-metilpentana 1 + 5 = 6

e. 2,2-dimetilpropana 1+1+3 = 5

20. Nama yang memenuhi aturan tata nama alkana adalah….

A. 1,4-dimetilheptana
28
B. 4-etil-5-metilheptana

C. 3,4-dietilheksana

D. 3,3,6-trimetilheptana

E. 1,3-dimetilheksana

Jawaban: C

Pembahasan:

Nama yang tidak memenuhi aturan biasanyan nomor 1 masuk menjadi


cabang, alphabet tidak urut, nomor cabang terlalu dekat dengan kearah
ujung misalkan induk mempunyai karbon 5 tapi cabang dimulai dari 4,

 (a) tidak memenuhi aturan karena cabang pada C nomor 1


 (b) tidak memenuhi aturan seharusnya metil di nomor 3 sedangkan
etil di 4
 (c) memenuhi aturan
 (d) seharusnya 2,5,5-trimetilheptana
 (e) tidak memenuhi aturan ada cabang di nomor 1

21. Senyawa yang mempunyai rumus C6H14 adalah….

A. 2-metilpentana

B. 3-etilpentana

C. 2-metilheksana

D. 3-metilheksana

E. 3,4-dimetilheksana

Jawaban: A

Pembahasan:

Jumlah keseluruhan karbon harus enam

Analisis

 (a) metil dan pentana jumlah karbon 1 + 5= 6


 (b) etil dan pentana jumlah karbon 2 + 5 = 7
 (c) metil dan heksana jumalh karbon 1 +6 = 7
 (d) metil dan heksana jumlah karbon 1 + 6 = 7
 (e) dimetil danheksana jumlah karbon 1+1+6= 8

22. Di bawah ini nama hidrokarbon alkana yang tidak memenuhi aturan
IUPAC adalah..

A. 2-metilpentana

29
B. 3-metil-3-etiloktana

C. 2,2-dimetilbutana

D. 3-etil-5-metilheptana

E. 2,3-dimetilheksana

Jawaban: B

Pembahasan

a. memenuhi aturan

b. seharusnya etil daripada metil (alphabet)

c. memeuhi

d. memenuhi

e. memenuhi

23. Di antara senyawa di bawah ini yang berbeda rumus kimia (yang
bukan isomer) adalah….

A. 3-metilpentana

B. Heksana

C. 2-metilbutana

D. 2,2-dimetilbutana

E. 2,3-dimetilbutana

Jawaban: C

Pembahasan:

Yang bukan isomer atau berbeda rumus tentunya berbeda jumlah karbon

 (a) metil dan pentana jumlah karbon 1 +5=6


 (b) heksana jumlah karbon = 6
 (c) metil butana jumlah karbon 1 + 4 = 5
 (d) dimetil butane jumlah karbon 2 + 4 = 6
 (e) dimetil butane jumlah karbon 2 + 4 = 6

24. Reaksi

Disebut reaksi….

A. Substitusi

30
B. Adisi

C. Polimerisasi

D. Eliminasi

E. Oksidasi

Jawaban : D
Pembahasan:

Reaksi substitusi ditandai dengan semua komponen adalah rangkap


satu atau alkana, Reaksi adisi ditandai putusnya ikatan rangkap 2
menjadi rangkap satu atau rangkap 3 menjadi rangkap 2, cirinya adalah
sebelah kiri terdapat ikatan rangkap 2 kemudian di kanan menjadi
rangkap 1 atau dikiri rangkap 3 kemudian dikanan rangkap2. pada
reaksi eliminasi adalah kebalikan dari reaksi adisi.

Pada reaksi di atas adalah pembentukan ikatan rangkap, cirinya di kiri


panah rangkap 1 semua kemudian di kanan rangkap 2. maka ini
tergolong reaksi eliminasi

25. Ketiga reaksi berikut :

Berturut – turut merupakan reaksi …

A. adisi – substitusi – aliminasi

B. adisi – eliminasi – substitusi

C. substitusi – polimerisasi – adisi

D. substitusi – eliminasi – adisi

E. eliminasi – cracking – polimerisasi

Jawaban: D

Pembahasan:

Reaksi substitusi ditandai dengan semua komponen adalah rangkap


satu atau alkana, Reaksi adisi ditandai putusnya ikatan rangkap 2
menjadi rangkap satu atau rangkap 3 menjadi rangkap 2.

31
Cirinya adalah sebelah kiri terdapat ikatan rangkap 2 kemudian di
kanan menjadi rangkap 1 atau dikiri rangkap 3 kemudian dikanan
rangkap2. pada reaksi eliminasi adalah kebalikan dari reaksi adisi.

 subtitusi karena hanya terjadi pergantian pasangan.

 eliminasi karena pembentukan ikatan rangkap dua oleh rangkap

 adisi karena terjadi pemutusan ikatan rangkap dua menjadi


rangkap satu

26. Perhatikan reaksi berikut :

Kedua reaksi tersebut secara berurutan adalah reaksi …

A. substitusi dan adisi

B. substitusi dan hidrogenasi

C. eliminasi dan substitusi

D. eliminasi dan kondensasi

E. adisi dan eliminasi

Jawaban: E

Pembahasan:

 1) pemutusan ikatan rangkap 2 adalah adisi


 2) Pembuatan ikatan rangkap 2 adalah eliminasi

27. Nama yang tepat untuk senyawa ini adalah….

A. 2, 3, 4 metil, 1-heksena

B. 2, 3, 4 trimetil, 1- heksena

C. 2, 3, 4 trimetil, heksena

D. 2 metil, 3, 4 dimetil, 1-heksena

E. 2 metil, 3metil, 4 metil, 1-heksena

Jawaban: B

Pembahasan:

32
2, 3, 4 trimetil, 1- heksena

28. Nama yang tepat untuk senyawa ini adalah….

A. 1-Butuna

B. 2-Butuna

C. 1- butena

D. 2- butena

E. Butuna

Jawaban : A

Pembahasan:

1- Butuna

29. Hasil reaksi dari reaksi adisi CH2=CH-CH3 + HCl yang sesuai dengan
hokum markovnikov adalah….

A. Jawaban: B

Pembahasan:

Hukum Markovnikov menyatakan bahwa jika terjadi adisi pada alkena maka
Hidrogen terikat pada atom karbon dengan jumlah hydrogen terbanyak.

30. Produk dari reaksi adisi HBr pada propena yang mengikuti aturan
Markoffnikov adalah …..

A. CH2=CH-CH3

B. CH2Br-CH2-CH3

C. CH3-CHBr-CH3

D. CH -CH –CH

E. CH2Br-CHBr-CH3

33
Jawaban: D

Pembahasan:

Aturan markovnikov adalah H pada asam misalkan HBr akan masuk pada C
dengan jumlah Hidrogen terikat lebih banyak pada pemutusan ikatan
rangkap 2.

34
E. Daftar Pustaka

Rohmatun, yuli.(2010). Sistem koloid dan hidrokarbon. Semarang : ALPRIN

Partana, Crys dan Antuni Wiyarsi. (2009). Mari Belajar Kimia. Jakarta:

DEPDIKNAS.
Sunarya, Yayan dan Agus Setiabudi. (2009). MUDah dan Aktif Belajar Kimia.
Jakarta: DEPDIKNAS.
Sutresna, Nana. (2008). Kimia. Bandung: Grafindo.

35

Anda mungkin juga menyukai