Anda di halaman 1dari 22

Bahan Plastik Yang Aman

Sebelum membeli makanan atau minuman,


masyarakat seharusnya memilih
kemasan plastik yang aman digunakan.
Untuk mengetahui bahan plastik s
yang aman digunakan, lihatlah nomornomor yg tertera pada kemasan.
Nomor itu biasanya berada di dalam
segitiga tanda panah melingkar di
bagian bawah kemasan. Setiap nomor
menunjukkan bahan yang digunakan.
Nomor 1: Polyethylene terephtalate (PTE
atau PETE), biasa digunakan
mengemas air minum, minuman ringan
berkarbonasi, jus buah-buahan,
minyak goreng, saus,jeli, selai.
Nomor 2: High density polyethylene
(HDPE),

biasa digunakan untuk mengemas susu,


yogurt, & botol galon air
minum
Nomor 4: Low density polyethylene
(LDPE), biasa digunakan sebagai
plastik kemasan rapat (cling wrap),
pengemas roti, makanan beku, & botol
plastik yang dpt ditekan.
Nomor 5: Polypropylene (PP), biasa
digunakan untuk mengemas sup, saus
tomat, & margarin.
Diantara jenis plastik tsb yg relatif paling
aman & telah mengalami
uji & evaluasi badan pengawasan obat &
makanan Amerika Serikat (FDA)
adalah PET (nomor 1).
Jadi, bila botol air minum kita bertanda

nomor 1, berarti terbuat dari


PET &
plastik itu aman untuk kemasan makanan
atau bersifat food grade.
Menurut Dosen Dept Ilmu & Tek Pangan
IPB, Dr. Yadi Haryadi, Msc,
sebenarnya penggunaan botol plastik,
khususnya botol plastik PET,
secara berulang-ulang tidak menjadi
masalah. Syaratnya, setiap akan
dipakai atau diisi ulang, botol2 tsb harus
dicuci bersih memakai sabun
& dikeringkan dahulu.

Berikut adalah jenis plastik yg


penggunaannya tidak diperbolehkan
untuk bahan pangan krn mengandung bhn
berbahaya yg dpt berpindah ke
makanan.

Nomor 3: Polyvinyl chloride (PVC atau


disebut vinil). Plastik ini
sering dibuat cling wrap. Sering juga
dipakai untuk wadah kue kering
atau cokelat. Ada juga botol plastik yg
dpt ditekan (untuk pengeluaran
bahan) terbuat dari PVC.
Nomor 6: Polystyrene (PS), sangat dikenal
konsumen dlm bentuk kemasan
stereofom spt yg digunakan untuk
mengemas buah & sayuran di toko2
swalayan.
Nomor 7: Jenis plastik lainnya, terutama
polycarbonate. Plastik ini
mengandung bisphenol-A yg berbahaya &
dpt bermigrasi. Plastik ini
tahan suhu tinggi. Ada yg menggunakan
sbg botol susu bayi & alat2

makan (sendok, garpu, pisau) plastik.


Hindari Panas & Minyak
Penggunaan plastik u/ membungkus
makanan jg perlu diwaspadai.
Hindari memanaskan makanan dg wadah
atau bungkus yg terbuat dr plastik
dlm microwave.
Hindari menggunakan tempat dr bhn
plastik u/ menaruh mkn panas,
apalagi berminyak, dlm microwave.
Menurut Yadi, beberapa studi
menunjukan migrasi komponen plastik ke
dlm bhn pangan selama pemanasan
atau pd suhu tinggi semakin besar.
Kita jg sering melihat pedagang mkn
menggunakan plastik u/ membungkus
makanan tsb dlm keadaan panas. Menurut

Yadi, cara ini sangat beresiko


krn kantong plastik yg digunakan tdk jelas
asal usulnya. Migrasi bahan
berbahaya dpt saja terjadi jk plastik tsb
bukan plastik berlabel food
grade.
Karena kurangnya pengetahuan, kita tidak
dapat menyalahkan pedagang
kecil. Yadi menyarankan, jk akan membeli
mkn panas, berminyak, atau
berkuah, sebaiknya membawa sendiri
wadah yg aman dr rumah.
Kesimpulan :
* Plastik sangat berbahaya kalo kena air /
makanan yang panas.
* Jangan masak atau ngambil nasi di magic
jar pake centong yang
terbuat dari plastik.
* pake peralatan plastik yang ada tanda
food grade-nya

(http://groups.google.co.id/group/MirrorIKS/
browse_thread/thread/c7d4f27d6a513a83)
sebagai tambahan, tadi (31 juli 2008),
waktu nonton program Seputar Indonesia,
kode plastik nomor tujuh sudah
dinyatakan aman oleh badan penelitian
Amerika (maap, lupa apa nama
lembaganya). tapi, dalam lingkup dunia
bahan baku pembuat plastik kode 7 hingga
kini masih mengundang kontroversi.
plastik kode 7 selain terdapat pada botol
susu bayi, juga pada galon air minum.
terakhir, untuk plasti dengan kode selain
3 dan 4 sebaiknya tidak diisi ulang karena
zat kimia dalam plastik tersebut mudah
bermigrasi ke dalam air/ makanan yang
dimasukkan ke dalam plastik tersebut.

untuk plastik kode 3 dan 4 sendiri


meskipun aman, tapi sebaiknya jangan diisi
ulang lebih dari 3 kali.
Menurut Ismariny, kepala bidang polimer
rekayasa pusat teknologi material BPPT,
berikut tipe beberapa plastic :
Plastik dengan kode 1 atau PET
(Polyethylene Terephthalate),
biasa dipakai untuk botol minuman, botol
minyak goreng, jus, botol sambal, botol
obat, dan botol kosmetik. Kode 1 ini juga
berupa wadah minuman mineral dengan
warna transparan untuk sekali pakai, karena
semakin lama isinya berada dalam
kemasan tersebut, maka kandungan kimia
yang terlarut semakin banyak pula.
Ciri-ciri: Warna bening dan jernih
Peringatan: Hanya untuk sekali pakai dan

bukan untuk air panas, jika sudah kotor atau


kadaluarsa, maka harus dibuang

Plastik dengan kode No.2 atau


plastic HDPE (High-density
Polyethylene), yang biasa dipakai
untuk botol obat, botol susu cair, jerigen
pelumas, dan botol kosmetik.
Ciri-ciri: Warna putih susu
Peringatan: Hanya sekali pemakaian

Plastik No.3 atau PVC (Polyvinyl


Chloride), merupakan zat yang
paling berbahaya. Biasa dipakai untuk pipa
selang air, pipa bangunan, mainan, taplak

meja dari plastic, botol kecap, botol


shampo, dan botol sambal.
Peringatan: Jangan membungkus makanan
yang panas dan berminyak, berbahaya bagi
ginjal dan hati

Plastik No.4 atau LDPE (Lowdensity Polyethylene), biasa


dipakai untuk kantong kresek, tutup plastic,
plastic pembungkus daging beku, dan
berbagai macam plastic tipis lainnya.
Ciri-ciri: Botol lunak dan fleksible

Plastik No.5 atau PP (Polypropylene atau


Polypropene), biasa dipakai untuk cup
plastic, tutup botol dari plastic, mainan
anak, dan margarine.
Ciri-ciri: berwarna putih tapi tidak
jernih

Plastik No.6 atau jenis PS (Polystyrene)


merupakan zat yang berbahaya bagi tubuh.
Biasa dipakai untuk kotak CD, sendok dan
garpu plastik, gelas plastic, atau tempat
makanan dari styrofoam, dan tempat makan
plastic transparan. Jika makanan berminyak
dipanaskan dalam wadah ini, styrene dapat
berpindah ke dalam makanan. Gelas plastik
dan piring makanan styrofoam yang sudah

lama harus dibuang karena dianggap


sebagai penyebab kanker.
Peringatan: berbahaya bila
digunakan untuk membungkus makanan
yang panas

Plastik No.7 atau Other (O) dan jenis plastic


lainnya selain dari no.1 hingga 6, yakni botol
susu bayi, plastic kemasan, dan gallon air
minum. Plastik No.7 ini termasuk
Polycarbonate yang juga berbahaya bagi
tubuh. Tetapi, ada juga bahan yang baik
untuk lingkungan karena dapat diurai yang
disebut bioplastik yang terbuat dari tepung
jagung, kentang, tebu.
Peringatan: mengandung Bisphenol-A yang

berpotensi merusak system hormon


Plastik sendiri merupakan senyawa
makromolekul organik yang
diperoleh dengan cara polimerisasi,
polikondensasi, poliadisi dan proses serupa
lainnya dari monomer atau oligomer atau
dengan perubahan kimiawi makromolekul
alami. Plastik dibedakan mejadi dua, yakni :

Termoplastik : merupakan jenis plastic


yang dapat didaur ulang kembali karena
molekulnya yang bercabang dan dapat
mengalir ketika dipanaskan di atas titik
lelehnya, yang biasanya diberi symbol
panah setigiga dan dialamnya terdapat
angka tipe plastic.
Termoset : merupakan jenis plastic yang
bila dipanaskan akan terjadi perubahan
kimia sehingga tidak bisa dibentuk
kembali.

Menurut Ismariny, untuk mengetahui tipe plastic


pada kemasan adalah dengan mengecek no kode
daur ulang, yang biasanya ada di bawah botol, di
bagian atas tutup atau dalam tutup, atau dicetak
pada label kemasan. Konsumen juga dapat
mengecek kelunakan plastic dengan
menekannya dan memeriksa permukaan plastic
apakah mengkilap atau tidak. PC, plastic paling
keras dan mengkilat, sedangkan PET cukup
keras dan mengkilat, HDPE lebih keras daripada
LDPE tapi sama-sama tidak mengkilat, dan PVC
lebih lunak dibandingkan semuanya namun
mengkilat. Sementara PP mengkilat tapi tidak
keras. Untuk masalah tes pembakaran, HDPE
dan LDPE akan berbau wax, PET berbau buah
atau manis, PC berbau phenol, dan PVC berbau
chlorine.
Untuk plastic yang cukup aman digunakan
adalah yang berkode 4 dan 5. Namun, konsumen
jangan takut untuk menggunakan plastic, hanya
sebaiknya lebih berhati-hati dan menggunakan
plastic dengan bijaksana.
Sumber: www.beritanet.com

Kode-Kode Plastik
Apakah kita tahu, seberapa besar
bahaya plastik untuk kesehatan? Ya,
Plastik adalah sebuah bahan yang
biasa digunakan manusia untuk
membungkus sesuatu, baik itu barang
ataupun makanan, seperti yang sudah
kita ketahui, plastik sudah pasti tidak
baik untuk kesehatan karena memang
bahannya kurang bersahabat dengan
tubuh kita.
Karena penggunaannya sudah dirasa
tidak cukup aman, maka pada tahun
1988 The Society of Plastic Industry
mengeluarkan kode-kode yang
digunakan untuk mengidentifikasi
plastik berdasarkan bahannya dan
kegunaannya, bahkan kode-kode
tersebut sudah di-standarisasi oleh
ISO (International Organization for
Standardization). Berikut ini adalah
tanda pegenal identifikasi plastik
secara umum:

Kode biasanya berada di dasar


kemasan
Kode berbentuk segitiga yang
terbentuk dari 3 tanda panah
Di dalam logo segitiga akan terdapat
angka,
Dan di bawah segitiga, ada nama
jenis plastik tersebut.
Kode 1: PET atau polyethylene
terephthalate
PET atau polyethylene terephthalate
adalah jenis plastik yang biasa dipakai
untuk botol plastik yang tembus
pandang seperti botol air mineral, dan
hampir semua botol minuman lainnya.
Botol jenis PET ini direkomendasikan
hanya untuk sekali pakai. Mengapa?
Bila terlalu sering dipakai, apalagi
digunakan untuk menyimpan air
panas, akan mengakibatkan lapisan
polymer pada botol tersebut akan
meleleh dan mengeluarkan zat
karsinogenik yang dapat

menyebabkan kanker jika dikonsumsi


dalam jangka panjang.
Jadi, sebaiknya kurangi penggunaan
isi ulang untuk jenis plastik ini, atau
gunakan saja botol kaca.
Kode 2: HDPE atau High density
polyethylene
HDPE atau High Density Polyethylene
memiliki sifat bahan plastik yang lebih
kuat, keras, dan lebih tahan terhadap
suhu tinggi. Kode 2 ini biasa dipakai
untuk botol susu yang berwarna putih
susu, tupperware, Galon Air minum,
dan lain-lain.
HDPE merupakan salah satu bahan
plastik yang sedikit lebih aman
untuk digunakan karena kemampuan
untuk mencegah reaksi kimia antara
kemasan plastik berbahan HDPE
dengan makanan atau minuman yang
dikemas dengan plastik jenis ini.
Walau begitu, plastik jenis = ini juga
direkomendasikan Hanya untuk sekali

pakai, karena pelepasan senyawa


antimoni trioksida yang dapat
meningkat seiring dengan waktu
Kode 3: PVC atau Polyvinyl Chloride
PVC atau polyvinyl chloride adalah
jenis plastik yang cukup sulit di daur
ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada
plastik untuk pembungkus, dan botolbotol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA
yang terdapat pada plastik
pembungkus dapat bocor dan masuk
ke makanan berminyak bila
dipanaskan selama kurang lebih 15
Menit. Reaksi yang terjadi antara PVC
dengan makanan yang dikemas
dengan plastik ini berpotensi
berbahaya untuk hati dan ginjal, maka
dari itu, sebaiknya jangan gunakan
plastik jenis ini untuk membungkus
makanan.
Kode 4: LDPE atau Low density
polyethylene

LDPE atau low density polyethylene


adalah jenis plastik yang biasa dipakai
untuk tempat makanan(Tupperware),
plastik kemasan makanan, dan
beberapa botol-botol yang dipakai
untuk kemasan minuman. Jenis plastik
dengan kode 4 dapat di daur ulang
dan baik untuk barang-barang yang
memerlukan fleksibilitas tetapi kuat.
Jenis plastik dengan kode 4 cukup
sulit untuk dihancurkan tetapi tetap
baik untuk tempat makanan karena
sulit bereaksi secara kimiawi dengan
makanan yang dikemas dengan jenis
plastik ini.
Kode 5: PP atau Polypropylene
PP atau polypropylene adalah pilihan
terbaik untuk bahan plastik terutama
untuk yang berhubungan dengan
makanan dan minuman seperti tempat
menyimpan makanan, botol minum
dan botol minum untuk bayi.
Karakteristiknya adalah transparan,

tapi tidak jernih atau berawan, dan


cukup mengkilap pada permukaannya.
Polipropilen lebih kuat dan ringan
dengan daya tembus uap yang
rendah, ketahanan yang baik terhadap
lemak, dan stabil terhadap suhu
tinggi.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah
Pilihan bahan plastik terbaik, terutama
untuk tempat makanan dan minuman
seperti tempat menyimpan
makanan,dan botol minuman,
terutama botol minuman untuk bayi.
Direkomendasikan untuk mencari
plastik dengan kode ini jika anda ingin
menyimpan makanan dalam kemasan
plastik.
Kode 6: PS atau Polystyrene
PS atau polystyrene biasa dipakai
sebagai bahan tempat makan jenis
styrofoam, tempat minum sekali
pakai,dan lain-lain. Bahan Polystyrene
bisa membocorkan bahan styrine ke

dalam makanan ketika makanan


tersebut bersentuhan. Bahan Styrine
sangat berbahaya untuk kesehatan
otak, mengganggu hormon estrogen
pada wanita yang berakibat pada
masalah reproduksi, dan sistem
syaraf. Bahan ini harus dihindari di
beberapa negara maju seperti
Amerika dan beberapa negara di
eropa telah melarang penggunaan
plastik ini.
Kode 7: OTHER atau acrylonitrile
butadiene styrene acrylic,
polycarbonate, polylactic acid,
nylon,fiberglass
Other (biasanya menggunakan
polycarbonate) bisa didapatkan di
tempat minuman seperti botol minum
olahraga. Polycarbonate bisa
mengeluarkan bahan utamanya yaitu
Bisphenol-A ke dalam makanan dan
minuman yang berpotensi merusak
sistem hormon. Sebaiknya hindari
penggunaan bahan plastik ini.

Anda mungkin juga menyukai