Anda di halaman 1dari 2

Secara umum pastik dapat dibedakan menjadi 7 jenis tingkatan mulai dari 1 hingga 7.

Masing-masing jenis plastik tersebut memiliki kandungan dan bahaya kesehatan yang berbeda.
Jadi, siapa saja dianjurkan untuk tidak sembarangan dalam memanfaatkan berbagai barang
keperluan dari bahan plastik.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Asal Pakai, Kenali 7 Jenis Plastik
dan Bahaya Kesehatannya", Klik untuk
baca: https://health.kompas.com/read/2020/07/15/102800668/jangan-asal-pakai-kenali-7-jenis-
plastik-dan-bahaya-kesehatannya?page=all.

Penulis : Irawan Sapto Adhi


Editor : Irawan Sapto Adhi

Perbedaan jenis plastik biasanya ditandai dengan anak panah berbentuk segitiga dan nomor
simbolnya. Anak panah berbentuk segitiga menjadi tanda bahwa produk plastik bisa didaur
ulang. Melansir Buku Anti Stres Menyusui (2018) oleh dr. Asti Praborini Sp.A., IBCLC & dr. Ratih
Ayu Wulandari, IBCLC, bagi para orangtua yang memiliki anak khususnya, perlu tahu berbagai
jenis plastik demi kesehatan. Misalnya, pada orangtua yang memilih memberikan susu dalam
botol kepada anak. Botol susu diketahui pada umumnya dibuat dari plastik yang bahan bakunya
adalah minyak bumi, sehingga apabila plastik dipanaskan dapat mengeluarkan bahan yang
berbahaya bagi manusia apalagi pada bayi. Padahal botol susu dan dot harus dipanaskan atau
direbus agar steril. Maka, otomatis racun yang berasal dari plastik yang dipanaskan akan
terminum oleh sang buah hati. Berikut ini adalah 7 jenis plastik yang perlu dikenali:

1. Polyethylene terephthalate (PET atau PETE) Bahan plastik ini biasanya digunakan sebagai
kemasan minuman, minyak goreng, sambal, dan sebagainya, yang berwarna bening atau
tembus pandang. Baca juga: 8 Jenis Tanaman untuk Pelancar ASI yang Mudah Ditemui Plastik
PET direkomendasikan hanya untuk sekali pakai saja. Apabila dipakai berulang kali, apalagi
untuk menyimpan air panas, lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan
mengeluarkan zat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker.

2. High density poluethylene (HDPE) Bahan plastik ini memiliki sifat bahan yang keras dan
merupakan salah satu bahan plastik yang aman digunakan karena memiliki kemampuan untuk
mencegah reaksi kimia antara makanan atau minuman dengan wadah plastiknya. HDPE
biasanya dipakai sebagai bahan pembuatan botol susu atau jus yang berwarna putih, galon air
minum, dan plastik belanja. Namun, untuk pemakaiannya, HDPE direkomendasikan untuk satu
kali pemakaian saja karena pelepasan senyawa antimony trioksida terus meningkat seiring
waktu. Senyawa tersebut dilaporkan dapat menimbulkan beragam masalah, seperti:
Mengakibatkan iritasi kulit Menimbulkan gangguan pernapasan Gangguan siklus menstruasi
Menyebabkan keguguran Baca juga: 12 Cara Mencegah Kanker Secara Alami

3. Polyvinyl chloride (PVC atau V) PVC biasanya dipakai dalam pembuatan botol detergen, botol
sabun, botol sampo, pipa saluran, dan sebagainya. Bahan plastik ini tidak boleh digunakan untuk
menyimpan makanan dan minuman karena mengandung zat Diethylhydroxylamine (DEHA) yang
dapat merusak ginjal dan hati.

4. Low density polyethylene (LDPE) LDPE sering dipakai sebagai kantong belanja, plastik
kemasan, pembungkus makan segar, dan botol-botol lembek. Bahan atau jenis plastik ini
memiliki daya resistensi atau perlindungan yang baik terhadap reaksi kimia. Oleh karena itu,
LPDE menjadi salah satu jenis plastik yang dapat dipakai sebagai pembungkus makanan dan
minuman. Baca juga: 6 Gejala Kanker Payudara yang Paling Sering Terjadi

5. Polypropylene (PP) Jenis plastik PP biasanya digunakan dalam pembuatan botol minuman,
kotak makanan, dan wadah penyimpanan makanan lainnya yang dapat dipakai berulang-ulang.
Bahan ini adalah jenis plastik terbaik yang bisa digunakan sebagai kemasan makanan dan
minuman karena mampu mencegah terjadinya reaksi kimia dan tahan terhadap panas.

6. Polystyrene (PS) Jenis plastik PS banyak dipakai sebagai bahan pembuatan Styrofoam,
wadah makanan beku dan siap saji, piring, garpu, dan sendok plastik. Meski jamak dibuat piring,
garpu, dan sendiok, jenis plastik ini snagat tidak dianjurkan untuk pembungkus makanan. Hal itu
dikarenakan, plastik PS dapat mengeluarkan zat styrene jika bersentuhan dengan makanan dan
minuman apalagi dalam kondisi panas. Zat styrene dilaporkan dapat menimbulkan banyak
masalah kesehatan, di antaranya: Kerusakan otak Mengganggu hormon estrogen pada wanita
yang berakibat pada masalah reproduksi Mengganggu pertumbuhan dan sistem saraf Selain itu,
bahan ini juga mengandung benzene yang menjadi salah satu penyebab timbulnya kanker. Baca
juga: Kenali Pusing yang Bisa Jadi Gejala Kanker Otak Plastik polystyrene juga kurang lama
lingkungan. Meski bisa didaur ulang, tapi membutuhkan proses yang sangat panjang dan waktu
lama.

7. Other (O) Terdapat 4 jenis plastik yang tegolong jenis Other, yakni:

Styrene acrylonitrile (SAN)

Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS)

Polycarbonate (PC)

Nylon

Plastik jenis SAN dan ABS adalah jenis plastik yag baik digunakan sebagai kemasan
makanan dan minuman karena memiliki perlindungan yang baik terhadap reaksi kimia.
Sementara, untuk jenis PC, sangat tidak dianjurkan untuk dipakai sebagai tempat menyimpan
makanan dan minuman karena mengandung Bisphenol-A. Senyawa ini antara lain dapat
merugikan kesehatan, seperti: Merusak sistem hormon Merusak kromosom pada ovarium
Menurunkan kualitas sperma Mengganggu sistem imun Tapi sayangnya, PC dilaporkan biasa
digunakan pada pembuatan botol susu bayi, gelas anak balita (sippy cup) kaleng kemasan
makanan dan minuman, serta kaleng susu formula. Jadi, jika Anda hendak memanfaatkan
produk plastik untuk menyimpan atau makanan maupun minuman, akan lebih aman jika memilih
plastik nomor 4 dan 5, meski harganya relatif lebih mahal daripada jenis plastik lainnya.

Penulis : Irawan Sapto Adhi


Editor : Irawan Sapto Adhi

Anda mungkin juga menyukai