Anda di halaman 1dari 7

Dampak Plastik untuk Kesehatan dan Lingkungan

PENDAHULUAN

Plastik merupakan bahan polimer yang sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari.
Plastik umumnya sering kita jumpai dalam bentuk kemasan dan alat rumah tangga. Plastik
juga memilki sifat yang sulit terdegedrasi dan dapat menyebabkan penyumbatan limbah yang
dapat merusak lingkungan. Sehingga perlu adanya tindakan dari masyarakat dan pemerintah
untuk menangani penanggulan sampah plastik agar tidak menumpuk. Sampah plastik dapat
di tanggulani dengan cara 3R yaitu Reuse, Reduce, dan Rycle.

Pada zaman dahulu banyak orang yang menggunakan bahan alami untuk
membungkus makanan dengan menggunakan daun jati, daun pisang dan membawa tas
belanja sendiri yang terbuat dari bahan rotan. Namun pada zaman sekarang banyak
masyarakat yang lebih mengunakan plastik untuk membungkus makanan dan minuman
seperti botol, wadah, kantung kresek, sendok dan garpu. Menurut penelitian plastik yang
tidak sesuai dengan persyaratan dapat juga menimbulkan gangguan pada kesehatan.
(Nurhenu, Vol.03 No.01:6). Plastik pun telah dikonsumsi selama 100 juta ton/tahun oleh
seluruh dunia. Sampah plastik juga membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun untuk dapat di
uraikan secara sempurna.(Nurhenu,Vol.03 No.01:6)

Sampah plastik sangat potensial menyebabkan kerusakan pada lingkungan. Selain itu
sampah plastik sangat sulit diuraikan oleh mikro organisme. Adapun beberapa dampak yang
dapat terjadi pada kesehatan, meningkatnya kadar prostat, penurunan kandungan hormon
testeoren.(Nurhenu, Vol.03 No.1:6). Sampah plastik dapat bertahan hingga bertahun-tahun.
Sampah plastik tidak bijak jika harus di bakar karena akan menghasilkan gas yang dapat
mencemari lingkungan dan dapat menyebabkan bahaya pada pernapasan manusia, apabila
sampah plastik ditimbun tidaklah baik karena dapat mencemari air,dan tanah. Oleh karena
besarnya pencemaran yang dapat merusak lingkungan sekitar, maka di perlukan upaya
penanggulangan sampah plastik.

PEMBAHASAN
Plastik merupakan bahan polimer. Plastik adalah salah satu bahan yang sering di
gunakan di kehidupan sehari-hari. Plastik sering juga kita jumpai dalam setiap kemasan,
misalnya botol minuman, alat makan (sendok,garpu, gelas, wadah). Plastik merupakan bahan
yang keliatannya bersih dan praktis. Banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan
plastik karena kepraktisannya, sehingga banyak bahan kebutuhan sehari-hari menggunakan
plastik, meskipun memiliki dampak bagi kesehatan dan lingkungan.(Nurhenu, Vol.03
No.1:7). Sehingga perlu di pelajari jenis-jenis plastik sebagai berikut:

1. PET - Polyethylene Terephthalate

 Mayoritas bahan plastik PET di dunia untuk serat sintetis (sekitar 60 %), dalam
pertekstilan PET biasa disebut dengan polyester (bahan dasar botol kemasan 30 %). Botol
Jenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Bila terlalu sering
dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan
lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat
menyebabkan kanker).

 Titik lelehnya 85ºC

 Di dalam membuat PET, menggunakan bahan yang disebut dengan antimoni trioksida,
yang berbahaya bagi para pekerja yang berhubungan dengan pengolahan ataupun daur
ulangnya, karena antimoni trioksida masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan, yaitu
akibat menghirup debu yang mengandung senyawa tersebut.

 Terkontaminasinya senyawa ini dalam periode yang lama akan mengalami: iritasi kulit
dan saluran pernafasan.

 Bagi pekerja wanita, senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, pun
bila melahirkan, anak mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat
hingga usia 12 bulan.

2. HDPE - High Density Polyethylene

 HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena
kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan
makanan/minuman yang dikemasnya.

 HDPE memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu
tinggi jika dibandingkan dengan plastik dengan kode PET.

 Ada baiknya tidak menggunakan wadah plastik dengan bahan HDPE terus menerus karena
walaupun cukup aman tetapi wadah plastik berbahan HDPE akan melepaskan senyawa
antimoni trioksida secara terus menerus.

3. V - Polyvinyl Chloride

 Bahan ini lebih tahan terhadap bahan senyawa kimia, minyak, dll.
 PVC mengandung DEHA yang dapat bereaksi dengan makanan yang dikemas dengan
plastik berbahan PVC ini saat bersentuhan langsung dengan makanan tersebut, tititk lelehnya
70 – 140ºC

 Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor
dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan.

 Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini
berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan penurunan berat badan.

 Jika jenis plastik PVC ini dibakar dapat mengeluarkan racun.

 Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan atau kemasan minuman, seperti
bahan alami (daun pisang misalnya).

4. LDPE - Low Density Polyethylene

 Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan

permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60oC sangat resisten terhadap senyawa
kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas
yang lain seperti oksigen.

 Plastik ini dapat didaur ulang, baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas
tetapi kuat, dan memiliki resistensi yang baik terhadap reaksi kimia.

 Biasanya plastik jenis ini digunakan untuk tempat makanan, plastik kemasan, botol yang
lunak.

 Barang berbahan LDPE ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik untuk tempat makanan atau
minuman karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan atau minuman yang dikemas
dengan bahan ini.

5. Pp polipropilen

 Karakteristik PP adalah botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen
lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap
lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap

 Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan
kemasan berbagai makanan dan minuman.

 Titik lelehnya 165ºC

6. PS - Polystyrene

 Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke


dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.
 Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu
hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, pertumbuhan dan
sistem syaraf, juga bahan ini sulit didaur ulang. Bila didaur ulang, bahan ini memerlukan
proses yang sangat panjang dan lama.

 Jika tidak tertera kode angka dibawah kemasan plastik, maka bahan ini dapat dikenali
dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan
mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga.

 Titik leleh pada 95ºC

7. OTHER

 Bahan dengan tulisan Other berarti dapat berbahan SAN - styrene acrylonitrile, ABS –
acrylonitrile butadiene styrene, PC – polycarbonate, Nylon.

 PC – polycarbonate, dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam


makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium,
penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi

imunitas.

 Dianjurkan untuk tidak dipergunakan untuk tempat makanan ataupun minuman karena
Bisphenol-A dapat berpindah ke dalam minuman atau makanan jika suhunya dinaikkan
karena pemanasan.

Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang di sebut enthylene.
Semakin banyaknya penggunaan kantong plastik semakin mengurangi sumber daya alam.
(Zainul, 2017:47). Fakta umum pembuatan plastik adalah bahan polimer polivinis terbuat dad
polychloinated biphenly(PCB). Kantong plastik juga memiliki struktur mirip DDT, serta
kantong plastik memiliki sifat yang sangat sulit untuk di uraikan dan membutuhkan waktu
antara 100 hingga 500 tahun untuk di uraikan secara baik (Muh.Zainul, 2017:47). Adapun
dampak plastik bagi lingkungan yaitu:

 Tercemamya tanah, air tanah, dan makhluk bawah tanah.


 Plastic yang menutupi akar mangrove dapat menyebabkan perlahan-lahan kematian
bagi mangrove.
 Sampah plastic dapat membunuh terumbuh karang sebagai biodeversitas tinggi bagi
lautan.
 Berkurangnya mangrove sebagai pengurai racun di laut dapat menyebaban kerusakan
bagi ekosistem laut lainnya.
 Hewan- hewan laut seperti ikan, lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut
menganggap kantong-kantong plastik tensebut makanan dan akhimya mati karena
tidak dapat menelanya.
 Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan
hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
 Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-
hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
 PCB yang tidak dapat terurai rneskipun termakan oleh binatang maupun tanaman
akan menjadi racun berantai sesuai urutan nantai makanan.
 Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
 Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di
dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
 Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah
diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
 Hewan-hewan dapat terierat dalam tumpukan plastik.
 Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan
pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.

Upaya penanggulan sampah plastik dapat di seleseikan dengan cara 3R . Metode ini
sudah banyak dilakukan oleh industri, individu, dan lembaga swadaya yang peduli akan
lingkungan. Ke tiga metode ini dianggap sangat ampuh dan cukup efektif untuk mengurangi
sampah plastik. Metode ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan sampah plastik dan
menjadi bahan yang dapat digunakan kembali. Dengan adanya metode daur ulang dapat
menghemat sumber daya alam dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku tertentu.
(Muh.Zainul,2017:47). Adapun beberapa cara dalam penanggulangan sampah dengan cara:

 Kurangi kantong plastik dan gunakan tas kain setiap berbelanja.


 Menghindari pembuangan sampah plastik ke lingkungan karena secara tidak
sengaja akan merusak ekosistem akan menyumbat saluran air yang
menyebabkan banjir.

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian diatas dapat di simpulkan bahwa plastik banyak di gunakan


oleh masyarakat. Plastik juga banyak di gunakan dalam kegiatan sehari hari seperti botol
kemasan, wadah, sendok dan garpu. Sampah plastik juga dapat mendatangkan manfaat
namun di sisi lain sampah plastik dapat merusak lingkungan karena sifatnya yang sulit di
uraikan dan dapat bertahan hingga bertahun-tahun. Selain merusak lingkungan plastik juga
tidak baik bagi kesehatan karena jika tidak sesuai dengan persyaratan plastik dapat
menyebabkan gangguan pada kesehatan. Namun sampah plastik dapat di tangulangi dengan
cara 3R.

PENUTUP

Berdasarkan kesimpulan di atas plastik dianggap sebagai bahan yang bersih dan
praktis. Sifat plastik yang sulit di uraikan membuat kerusakan bagi lingkungan sekitar. Plastik
juga dapat merusak kesehatan jika tidak sesuai dengan persyaratan. Keberadaan plastik yang
tidak dapat lepas dari kehidupan manusia, perlu di adakannya antisipasi pemakaian plastik
dan pembuangan sampah agar tidak merusak ekosistem. Sampah plastik dapat di tanggulani
dengan cara 3R. Selain itu perlu juga adanya kesadaran dari manusia dengan cara megurangi
penggunaan kantong plastik saat berbelanja dan menggantinya dengan menggunakan tas kain
saat berbelanja.
Daftar Pustaka

Arifin, Muh.Zainul. 2017. Dampak Sampah Plastik Bagi Ekosistem Laut Asia.
Sulawesi Utara: Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung.

http://www.poltekkp-bitung.ac.id/batampung/file/7-pi-sampah-plastik.pdf

Karuniastuti, Nurhenu. Tanpa Tahun. Bahaya Plastik Terhadap Kesehatan Dan


Lingkungan. Diakses dari
http://pusdiklatmigas.esdm.go.id/file/t2_Bahaya_Plastik_---_Nurhenu_K.pdf

Anda mungkin juga menyukai