Nim : 1150019035
1. 3 ayat tentang dinul islam?
Jawab :
1.Surat Al-Baqarah Ayat 208 : ت ٱل َّش ْي ٰطَ ِن ۚ إِنَّهۥُ لَ ُك ْم َعد ٌُّو ۟ وا فِى ٱلس ِّْل ِم َكٓافَّةً َواَل تَتَّبع
ِ ُوا ُخطُ ٰ َو ِ
۟ ُٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن
۟ ُوا ٱ ْد ُخل
َ
ٌ ُِّمب
ين
Terjemah Arti: Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan,
dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang
nyata bagimu.
ِ َو َمن يَ ْبت َِغ َغ ْي َر ٱإْل ِ ْس ٰلَ ِم ِدينًا فَلَن يُ ْقبَ َل ِم ْنهُ َوهُ َو فِى ٱلْ َء
surat Ali Imran Ayat 85 : َاخ َر ِة ِمنَ ْٱل ٰ َخ ِس ِرين
Terjemah Arti: Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah
akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.
3.Surat Al-Maidah ayat 3 : ُير َو َمٓا أُ ِه َّل لِ َغي ِْر ٱهَّلل ِ بِ ِهۦ َو ْٱل ُم ْنخَ نِقَةُ َو ْٱل َموْ قُو َذة ِ نزِ ت َعلَ ْي ُك ُم ْٱل َم ْيتَةُ َوٱل َّد ُم َولَحْ ُم ْٱل ِخ
ْ ُح ِّر َم
َس ٱلَّ ِذينَ ِق ۗ ْٱليَوْ َم يَئ ٰ ٰ ۟
ٌ ب َوأَن تَ ْستَ ْق ِس ُموا بِٱأْل َ ْزلَ ِم ۚ َذلِ ُك ْم فِ ْسِ صُ َُّو ْٱل ُمتَ َر ِّديَةُ َوٱلنَّ ِطي َحةُ َو َمٓا أَ َك َل ٱل َّسبُ ُع إِاَّل َما َذ َّك ْيتُ ْم َو َما ُذبِ َح َعلَى ٱلن
ُيت لَ ُك ُم ٱإْل ِ ْس ٰلَ َم ِدينًا ۚ فَ َم ِن ٱضْ ط َّرُ ض ِ ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِى َو َرُ ت لَ ُك ْم ِدينَ ُك ْم َوأَ ْت َم ْم
ُ ٱخ َشوْ ِن ۚ ْٱليَوْ َم أَ ْك َم ْل
ْ ُوا ِمن ِدينِ ُك ْم فَاَل ت َْخ َشوْ هُ ْم َو ۟ َكفَر
َّحي ٌم ِ ف إِّل ِ ْث ٍم ۙ فَإ ِ َّن ٱهَّلل َ َغفُو ٌر ر
ٍ ِص ٍة َغي َْر ُمت ََجان َ فِى َم ْخ َم
Terjemah Arti: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan)
yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan
(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib
dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini
orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu
takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk
kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu
jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sedangkan secara istilah adalah: membaca panjang salah satu huruf hijaiyah dalam Al-
Qur’an. Apabila bertemu dengan huruf mad, dan panjangnya sesuai dengan mad itu
sendiri.Mengapa harus dibaca panjang? Karna ada sebuah pertemuan antara huruf mad, dan
huruf-huruf hijaiyah. Contohnya:
Jawab : Secara garis besar bacaan mad terbagi menjadi dua yaitu; Mad Thabi’i (mad asli),
Mad Far’i (bagian atau cabangnya). Mad far’i dibagi lagi menjadi empat belas, jadi semua
jumlah mad ada lima belas macam.
Mad Thabi’i
Mad Thabi’i(mas asli) merupakan macam-macam mad yang terjadi apabila ada alif yang
terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun terletak sedudah kasrah atau juga huruf wau yang
terletak sesudah dhammah maka ini dihukumi sebagai bacaan mad thabi’i. Dimana Mad
berarti panjang dan Thabi’i yang artinya biasa.
Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif, contohnya:
Mad Far'i
Mad Far'i secara bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut istilah Mad Far'i adalah
mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya), yang
disebabkan oleh hamzah atau sukun. Nah, Mad Far'i ini terbagi menjadi beberapa macam,
diantaranya sebagai berikut:
Mad Wajib Muttasil, Mad Jaiz Munfashil, dan Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Macam-macam mad selanjutnya adalah bagian dari Mad Far’I, pertama yaitu Mad Wajib
Muttasil. Terjadinya mad ini apabila mad thabi’I bertemu dengan hamzah pada satu kalimat
atau ayat. Untuk cara membacanya, wajib dipanjangkan sepanjang lima harakat atau setara
dengan dua setengah kali dari mad thabi’i (dua setengah alif). Contohnya:
Mad Jaiz Munfasil terjadi apabila ada mad thabi’i yang bertemu dengan hamzah, namun
hamzah tersebut berada pada lain kalimat. Jaiz sendiri berarti boleh, sedangkan Munfashil
memiliki arti terpisah.
Nah, untuk membaca mad ini adalah boleh seperti Mad Wajib Muttasil tadi dan boleh juga
seperti Mad Thobi’i. Begini contohnya:
َُوﻻَالضَّآلِّينَ اَلصّاخَ ة
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi, Mad Layyin, dan Mad ‘Arid Lisuukun
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ini adalah mad yang terjadi jika ada Mad Thob’i bertemu
dengan huruf mati atau sukun. Cara membacanya adalah sepanjang enam harakat.
Contohnya:
آﻻَن
5. Mad Layyin
Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Layyin. Mad ini terjadi jika setelah huruf yang
berharakat fatha wau sukun atau ya’ sukun. Cara membacanya adalah dengan membaca mad
dengan sekedar lunak dan lemas saja. Contohnya:
ٌ َْريْبٌ خَ و
ف
Mad ‘Arid Lissukun dibaca jika terdapat waqaf atau tempat pemberhentian membaca,
sedangkan sebelum waqaf tersebut terdapat Mad Thobi’i atau Mad Lein. Cara membacanya
adalah terbagi menjadi tiga macam:
- Yang paling utama dibaca panjang seperti halnya mad wajib muttashil atau setara 6 harakat.
- Yang pertengahan bisa dibaca sepanjang empat harakat ya’ni dua kalinya mad thobi’i.
- Yang pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti mad thobi’i biasa.
Contohnya:
Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Shilah Thawilah. Mad ini dihukumi jika ada
Mad Qashirah bertemu dengan hamzah ( ) ء. Cara untuk membacanya adalah seperti Mad
Jaiz Munfashil. Contohnya adalah:
9. Mad ‘Iwad
Mad ‘Iwadl adalah mad yang dibaca jika terdapat fathatain yang ditemukan pada waqaf atau
pemberhentian pada akhir kalimat atau ayat. Untuk cara membaca mad ini adalah seperti mad
thobi’i. Contohnya adalah:
Mad Badal, Mad Lazim Harfi Musyabba’, dan Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
Mad Badal terjadi jika terdapat hamzah ( ) ءbertemu dengan sebuah Mad , maka cara untuk
membacanya adalah seperti Mad Thobi’i. Contohnya:
آ َد َم إيْما َ ٌن
Mad Lazim Harfi Musyabba’ adalah bacaan mad yang biasanya kita temukan pada permulaan
surat dari beberapa surat di Al-Qur’an. Beberapa huruf mad yang biasanya kita temukan pada
surat-surat di Al-Qur’an tersebut ada 8 huruf dimana diantaranya adalah sebagai berikut:
ن–ق–ص–ع–س–ل–ك–م
Cara membaca mad ini sama seperti Mad Lazim yaitu sepanjang enam harakat. Contohnya
adalah:
Yaitu apabila ada permulaan surat dari Al-Qur’an ada terdapat salah satu atau lebih dari
antara huruf yang lima ya’ni :
ح–ي–ط–ﻫ–ر
Contohnya adalah:
حم الم
Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Takien. Mad ini terjadi jika terdapat ya’ sukun
yang didahului dengan ya’ yang bertasydid dan harakatnya kasra. Contohnya:
Terakhir adalah mad farqi, yaitu bertemunya dua hamzah dimana satu hamzah istifham
sedangkan yang kedua hamzah washol pada lam alif ma’rifat. Cara membacanya adalah
sepanjang 6 harakat. Contohnya: