ISOLASI SOSIAL
OLEH :
Siti Nur Improatus Sholikhah 1150018031
FASILITATOR
Nur Hidayah S.kep., Ns., M.Kes
SURABAYA 2021
1
ISOLASI SOSIAL : MENARIK DIRI
A. Definisi Isolasi Sosial
Isolasi sosial adalah keadaan dimana individu
mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak
mampu berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.
Klien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian
dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan
orang lain .
Isolasi sosial merupakan upaya klien untuk
menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari
hubungan dengan orang lain maupun komunikasi dengan
orang lain.
terjadi
bersamaa
n dengan
keterbatas
an
3
KB, menghadapi menyelesaikan kemampuan
hamil kenyataan tugas, individu untuk
diluar dan mengatasinya.
nikah, menarik diri bekerja, Ansietas
jenis dari lingkungan, bergaul, terjadi akibat
kelamin terlalu tingginya bersekolah, berpisah
yang self menyebabkan dengan
tidak ideal dan ketergantunga
diinginkan, tidak n pada orang orang
bentuk mampu tua, rendahnya terdekat,
fisik menerima ketahanan hilangnya
kurang realitas dengan terhadap pekerjaan
menawan rasa berbagai atau
menyebabk syukur. kegagalan. orang
an yang
dicitai.
keluarga
mengeluark
an
komentar-
komentar
negative,
merendahk
a n,
menyalahka
n anak.
C. Etiologi
1) Faktor predisposisi
a. Faktor perkembangan
4
Tiap gangguan dalam pencapaian tugas
perkembangan dari masa bayi sampai dewasa tua
akan menjadi pencetus seseorang sehingga
mempunyai masalah respon sosial menaarik diri.
Sistem keluarga yang terganggu juga dapat
mempengaruhu terjaadinya
5
menarik diri. Organisasi anggota keluarga
bekerjasama dengan tenaga profesional untuk
mengembangkan gambaran yang lebihh tepat
tentang hubungan antara kelainan jiwa dan stress
keluarga. Pendekatan kolaboratif dapat
memengurangi masalah respon sosial menarik diri.
b. Faktor biologik
c. Faktor sosiokultural
2) Faktor presipitasi
Gejala subjektif
7
7) Klien merasa tidak berguna
9) Klien merasa
:
1) Klien banyak diam dan tidak mau bicara
2) Tidak mengikuti kegiatan
7) Kurang spontan
terganggu
15)Aktivitas menurun
17)Rendah diri
8
18)Postur tubh berubah, misalnya sikap
fetus/janin (khususnya pada posisi tidur)
E. Rentang Respon
a. Menyendiri d. Saling g.
atau solitude tergantung Tergantung
(interdependen (dependen)
b. Otonomi h. Manipulatif
)
f. Impulsif
c. Bekerjasama e. Merasa g. Narcissism
sendiri
(lonelines)
9
dilingkungan sosialnya dan cara mengevaluasi diri
untuk menentukan
10
langkah-langkah selanjutnya.
11
2) Impulsive : tidak mampu merencanakan sesuatu,
tidak mampu belajar dari pengalaman, tidak dapat
diandalkan.
12
3) Narkisisme : harga diri rapuh, berusaha
mendapatkan penghargaan dan pujian, sikap
egosentris, pecemburu, marah bila orang lain tidak
mendukung.
F. Pohon Masalah
Isolasi Sosial
G. Penatalaksanaan
1) Terapi Farmakologi
3) Terapi Kelompok
13
diarahkan oleh seorang terapist atau petugas
kesehatan jiwa.
14
4) Terapi
Lingkungan
1) Pengkajian Keperawatan
a. Identitas klien
b. Keluhan utama
c. Faktor predisposisi
15
sesuatu yang terjadi (korban
16
perkosaan, dituduh kkn, dipenjara tiba-tiba) perlakuan
orang lain yang tidak menghargai klien atau perasaan
negatif terhadap diri sendiri yang berlangsung lama.
e. Aspek psikososial
f. Citra tubuh
g. Identitas diri
h. Peran
i. Ideal diri
j. Harga diri
17
Perasaan malu terhadap diri sendiri, rasa bersalah
terhadap diri sendiri, gangguan hubungan sosial,
merendahkan martabat, mencedderai diri dan kurang
percaya diri.
k. Setatus mental
m. Mekanisme koping
n. Aspek medik
18
dan rehabilitasi.
19
2) Diagnosa Keperawatan
3) Intervensi
Keperawatan
berinteraksi dengan
orang lain baik secara
individu maupun
secara berkelompok
dengan kriteria hasil :
a. Klien dapat
membina hubungan
saling percaya.
b. Dapat
menyebutkan
penyebab isolasi
sosial.
c. Dapat
menyebutkan
keuntungan
berhubngan
dengan orang lain.
d. Dapat
menyebutkan
kerugian
tidak berhubungan
dengan orang lain.
e. Dapat berkenalan
dan bercakap-
cakap dengan
orang lain secara
bertahap.
f. Terlibat
20
1. Klien
SP1
1. Bina hubungan
saling percaya
2. Identifikasi
penyebab isolasi
sosial
SP2
1. Diskusikan
bersama klien
keuntungan
berinteraksi
dengan orang lain
dan kerugian tidak
berinteraksi dengan
orang lain
2. Ajarkan kepada
klien cara
berkenalan dengan
satu orang
3. Anjurkan kepada
klien untuk
memasukkan
kegiatan
berkenalan dengan
orang lain dalam
kegiatan harian
dirumah
SP3
1. Evaluasi
pelaksanaan dari
jadwal kegiatan
harian klien
2. Beri kesempatan
pada klien
mempraktekkan
cara berkenalan
dengan dua orang
3. Ajarkan
klien berbincang-
bincang
21
dengan orang lain
dalam jadwal
kegiatan haarian
dirumah
4. Jelaskan tentang
obat yang diberikan
(jenis, dosis, waktu,
manfaat dan efek
samping obat)
5. Anjurkan klien untuk
bersosialisasi dengan
orang lain
Gangguan Setelah
konsep diri :
hargaadiri dilakukan
rendah tindakan
asuhan keperawatan
selama 3x pertemuan
klien
mempunyai konsep
diri yang positif
dengan kriteria hasil :
a. Dapat membina
hubungan saling
percaya
b. Dapat
mengidentifikasi
aspek positif
yang
dimiliki
c. Dapat
mengembangkanke
mampuan yang
telah diajarkan
22
2. keluarga
1. Disksi masalah
yang dirasakan
keluarga dalam
merawat klien
2. Jelaskan
pengertian, tanda
dan gejala isolasi
sosial yang dialami
klien dan proses
terjadinya
3. Jelaskan dan
latih keluarga cara-
cara merawat klien
1. Pas
ien
SP1
a. Bina hubungan
saling percaya
b. Identifikasi
kemampuan dan
aspek positif yang
dimiliki klien
(individu, keluarga
dan masyarakat)
SP2
c. Bantu klien menilai
kemampuan klien
yang dapat
digunakan
d. Bantu klien memilih
kegiatan dan
melatih sesuai
dengan kemampuan
klien
e. Melatih kemampuan
kedua
f. Anjurkan
klien memasukkan
dalam
23
aktifitas dirumah jadwal kegiatan harian
f. Dapat minum obat 2. Keluarga
dengan bantuan a. Disksi masalah
minimal yang dirasakan
keluarga dalam
merawat klien
b. Jelaskan
pengertian, tanda
dan gejala isolasi
sosial yang dialami
klien dan proses
terjadinya
c. Jelaskan dan
latih keluarga cara-
cara merawat klien
harga diri rendah
d. Latih
keluarga melakukan
cara
merawat langsung
kepada klien harga
diri rendah dirumah
e. Bantu
keluarga membuat
jadwal
aktivitas dirumah
termasuk minum
obat
f. Jelaskan follow
up klien
DAFTAR PUSTAKA
24
Yogyakarta : Andi
25