Assalamualaikum wr.wb
NIM: 1150019056
يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اَل تَ ْق َربُوا الصَّالةَ َوأَ ْنتُ ْم سُكارى َحتَّى تَ ْعلَ ُموا َما تَقُولُونَ َوال جُ نُبا ً ِإالَّ عابِ ِري َسبِي ٍل َحتَّى تَ ْغت َِسلُوا َوإِ ْن
َ ُك ْنتُ ْم َمرْ ضى أَوْ عَلى َسفَ ٍر أَوْ جا َء أَ َح ٌد ِم ْن ُك ْم ِمنَ ْالغائِ ِط أَوْ ال َم ْستُ ُم النِّسا َء فَلَ ْم ت َِجدُوا َما ًء فَتَيَ َّم ُموا
ص ِعيداً طَيِّبا ً فَا ْم َسحُوا
ًبِ ُوجُو ِه ُك ْم َوأَ ْي ِدي ُك ْم إِ َّن هَّللا َ كانَ َعفُ ًّوا َغفُورا
Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian salat, sedang kalian dalam
keadaan mabuk, sehingga kalian mengerti apa yang kalian ucapkan, (jangan pula hampiri
masjid) sedang kalian dalam keadaan junub, kecuali sekadar berlalu saja, hingga kalian
mandi. Dan jika kalian sakit atau sedang dalam musafir atau seseorang di antara kalian
datang dari tempat buang air atau kalian telah menyentuh perempuan, kemudian kalian tidak
mendapat air, maka bertayamumlah kalian dengan tanah yang baik (suci); sapulah muka
kalian dan tangan kalian. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun."
Arti : "Hai orang-orang yang beriman, tolong kamu harus mengerjakan shalat, maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh)
kakimu sampai dengan dua mata kaki, dan gunakan kamu junub maka mandilah, dan
gunakan kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat air (kakus) atau
perempuan, lalu kamu tidak memperoleh udara, maka bertayammumlah dengan tanah yang
baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak mengizinkan
kamu, tetapi Dia memulihkan kamu dan mendapatkan nikmat-Nya bagimu, memulihkan
kamu bersyukur."
Arti : "(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman
daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu
dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk
menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu)."
2. Isi kandungan
A. Tafsir
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya! Janganlah
kalian mendirikan salat sementara kalian dalam kondisi mabuk sampai kalian sadar dan bisa
membedakan ucapan kalian. Ini sebelum ada larangan mengonsumsi khamar secara mutlak.
Dan janganlah kalian mendirikan salat ketika kalian dalam kondisi junub, dan janganlah
kalian masuk ke dalam masjid dalam kondisi tersebut kecuali sekedar melintas dan tidak
berdiam diri sampai kalian mandi. Apabila kalian menderita sakit yang tidak memungkinkan
untuk menggunakan air, atau kalian sedang bepergian, atau kalian berhadas (kecil), atau
berhubungan badan dengan istri-istri kalian kemudian kalian tidak menemukan air, maka
carilah debu yang suci, kemudian usaplah wajah dan kedua tangan kalian dengan debu
tersebut. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf atas keteledoran kalian dan Maha Pengampun
bagi kalian.
B. Isi kandungan
Mengatur tentang :
3. dalil mandi wajib bagi oran berjunub atau orang berhubungan suami istri
4. dalil wudhu
A. Tafsir
Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah! Jika kamu ingin menunaikan salat
dan kamu sedang berhadas kecil, maka berwudulah. Yaitu dengan cara membasuh wajah
kalian, membasuh tangan bersama sikunya, mengusap kepala dan membasuh kaki kalian
bersama mata yang menarik di pertarungan kaki. Namun bila kalian berhadas besar, maka
mandilah. Dan jika kamu menderita sakit yang kamu takutkan akan bertambah parah atau
tertunda kesembuhannya (jika disetujui udara), atau kamu sedang bepergian dalam keadaan
sehat walafiat, atau kamu sedang berhadas kecil karena buang hajat,, atau berhadas besar
karena bersetubuh dengan istri, dan kamu tidak mau Menemukan air untuk bersuci setelah
berusaha mencarinya, maka pergilah menuju permukaan tanah kemudian tepuklah dengan
kedua telapak tangan kalian dan usapkanlah ke wajah kalian dan usapkanlah ke kedua tangan
kalian. Allah tidak ingin menyulitkan kalian dalam ketentuan hukum-hukum-Nya dengan
(tidak) mewajibkan kalian (bersuci dengan) menggunakan udara bila membahayakan kalian.
Maka Dia memutuskan syariat baru sebagai penggantinya kompilasi ada kesulitan dalam
menggunakan udara karena sakit atau tidak ada udara. Hal itu dalam rangka mendukung
nikmat-Nya, meminta kalian bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kalian,
dan tidak mengingkarinya. Maka Dia memutuskan syariat baru sebagai penggantinya
kompilasi ada kesulitan dalam menggunakan udara karena sakit atau tidak ada udara. Hal itu
dalam rangka mendukung nikmat-Nya, meminta kalian bersyukur atas nikmat yang telah
Allah berikan kepada kalian, dan tidak mengingkarinya. Maka Dia memutuskan syariat baru
sebagai penggantinya kompilasi ada kesulitan dalam menggunakan udara karena sakit atau
tidak ada udara. Hal itu dalam rangka mendukung nikmat-Nya, meminta kalian bersyukur
atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kalian, dan tidak mengingkarinya.
B. Isi kandungan
Dan ingatlah -wahai orang-orang mukmin- ketika Allah membuat kalian mengantuk untuk
menenteramkan hati kalian yang tengah dilanda ketakutan kepada musuh kalian, dan
menurunkan air hujan dari langit untuk menyucikan kalian dari hadas, menghindarkan kalian
dari gangguan setan, dan meneguhkan hati kalian, untuk menguatkan tubuh kalian saat
berhadapan dengan musuh, serta untuk memperkukuh pijakan kaki kalian dengan
mengeraskan tanah pasir agar kaki kalian tidak terbenam ke dalam tanah.
3. Muskilat
Musykilat adalah bacaan-bacaan yang antara tulisan dengan cara membacanya berbeda. Hal
ini bertujuan agar kita dalam membacanya lebih berhati-hati dan terhindar dari kesalahan
membaca.
1. Ada huruf yang tertulis tapi dibaca dengan suara atau bunyi lain
a. Shifir Mustadhir ; bulatan kecil di atas huruf alif yang berada di tengah kata sehingga huruf
alif tersebut tidak berfungsi dan dibaca pendek.
b. Shifir Mustahil : bulatan lonjong kecil di atas alif yang berada di akhir kata yang memiliki
fungsi jika waqaf maka dibaca panjang dan jika washol dibaca pendek
1. Perubahan suara, yaitu suara huruf صdi ganti dengan suara huruf س, ini berada di 3
tempat : QS.Al-Baqarah ayat 245, QS.Al-A’raf ayat 69, dan QS.Ath-thur ayat 37 (yang ini
boleh dibaca tetap صatau di ganti dengan )س.
Biasanya jika ada Ro’ Sukun didahului dengan harakat kasrah, maka Ro’ tersebut dibaca
tipis, tetapi pada kata-kata tertentu justru harus dibaca tebal.
Yaitu terdapat huruf wawu dalam sebuah kata, tapi tidak dibaca.
4. “ ”واdibaca pendek
Yaitu terdapat واdlam sebuah kata, tapi dibaca pendek, Missal : kata اﻧﺒ ًﻮا
5. Harakat “ ” ﻪ
Dalam Al-Qur’an terdapat beberapa kata yang membacanya tidak sesuai dengan kaidah
penulisannya. Missal : ﻋﻠﻴﻪ, ﻓﻴﻪdan lainnya
Adalah jika ada tanwin yang bertemu dengan hamzah washol, maka cara membacanya suara
tanwin harus di ganti dengan nun kasrah. Missal : ﺧﻴﺮن اﻟﻮﺻﻴﻪ
Dalam Al-Qur’an terdapat hamzah sukun yang jika dibaca setelah waqaf ( ibtida’), maka
suara hamzah sukun menjadi suara Ya’ sukun (panjang), namun jika dibaca washol, maka
hamzah sukun tidak berubah. Missal : اﻳﺘﻮﻧﻲmenjadi اﯨًﺘﻮﻧﻲsaat washol tidak berubah/tetap
اﻳﺘﻮﻧﻲ
8. “ ” ﺊdibaca pendek
Yaitu terdapatnya ﺊdalam sebuah kata,tapi dibaca pendek. Misal: kata ﻭﺭﺍ ﺊ, ﺘﻟﻘﺎ ﺊdan
sebagainya.
9. “ ”ﺃﻭdibaca pendek
Yaitu terdapat nya dalam sebuah kata,tapi dibaca pendek. Misal: kata ﺃﻭﻟﺌﻙ, ﺃﻭﻟﻭﺍdan
sebagainya.
Yaitu terdapatnya huruf alif dalam sebuah kata,tetapi tidak dibaca. Misal: kata ﺘﺎﻴﺌﺴﻭﺍ, ﺠﺎﻱﺀ
Terdapatnya “… ”…ﹶﺍdalam sebuah kata, tapi dibaca pendek. Misal: kata ﺍﻔﺎﺌﻥ, ﻤﻼﺌﻪdan
sebagainya.
Terdapatnya … ﹶﺍdalam sebuah kata, tapi dibaca pendek. Misal: kata ﺜﻤﻭﺩﺍ, ﻨﺩﻋﻭﺍdan
sebagainya.
Terdapatnya … ﹶﺍdalam sebuah kata, saat waqof dibaca panjang. Misal: ﺍﻟﺭﺴﻭﻻ, ﺍﻟﺴﺒﻴﻼdan
sebagainya.
14. “… ﹶﺍsaat washal
Terdapatnya … ﹶﺍdalam sebuah kata, saat washal dibaca pendek. Missal: ﺍﻟﺭﺴﻭﻻ, ﺍﻟﺴﺒﻴﻼdan
sebagainya.