Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TEKNOLOGI PANGAN

MENCARI ARTI SIMBOL DAN KODE DALAM KEMASAN

Dosen Pengampu
Dr. Zakaria, STP, M.Kes

DI SUSUN OLEH :
NAMA : USWATUN HASANA
NIM : PO714231211077
KELAS : B
PRODI : D.IV GIZI DAN DIETETIKA

JURUSAN GIZI DAN DIETETIKA


POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023
1. PETE atau PET (Polyethylene terephthalate)

Segitiga yang pertama adalah segitiga dengan angka 1 di tengahnya. Simbol segitiga ini
banyak kita temukan di botol kemasan sekali pakai, seperti botol air minum dan kemasan
lainnnya. Ini merupakan jenis plastik yang paling banyak digunakan untuk mengemas produk
konsumsi. Walaupun aman digunakan untuk makanan dan minuman, plastik PET didesain
untuk digunakan hanya untuk sekali pakai. Terdapat dua alasan yang membuat plastik ini tidak
bisa digunakan kembali. Pertama, plastik PET sulit didekontaminasi. Untuk membersihkan
botol jenis ini membutuhkan bahan kimia yang berbahaya. Hal ini membuat plastik PET
menjadi tempat berkembang bakteri yang baik. Kedua, jika digunakan terus menerus, plastik
PET memiliki kecenderungan untuk terurai dan melepaskan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh
dan bersifat karsinogenik. Plastik ini bisa didaur ulang menjadi bahan lain, seperti bahan
garmen, pengisi bantal dan guling, karpet, dan bahan lainnya.

2. HDPE (High-Density Polyethylene)

Plastik HDPE ditandai dengan segitiga dengan angka 2 di tengahnya. Plastik ini memiliki
karakteristik kaku, berwarna, dan tidak tembus pandang. Plastik ini banyak digunakan untuk
menyimpan minuman dan bahan pembersih rumah tangga. Plastik HDPE adalah jenis plastik
yang awet, tahan lama, dan tidak mudah terurai. Oleh karena itu, plastik ini lebih aman
digunakan berulang kali, walaupun dibawah cahaya matahari atau dengan pengaruh suhu panas
atau dingin. Plastik jenis ini bisa didaur ulang menjadi meja piknik, tempat sampah, atau benda
lain yang membutuhkan plastik kaku dan tahan terhadap cuaca.

3. PVC (Polyvinyl chloride)

Berbeda dengan jenis plastik sebelumnya, PVC adalah jenis plastik yang sangat lentur.
Contoh penggunaan plastik PVC adalah plastik pembungkus makanan, botol minyak goreng,
dan mainan anak-anak. Bahan ini merupakan bahan yang tahan terhadap panas matahari
sehingga sering digunakan menjadi atap di taman dan pipa saluran. Sayangnya, bahan ini
bersifat toksik sehingga berbahaya jika digunakan untuk menyimpan bahan makanan. Bahan
PVC adalah bahan yang tidak bisa didaur ulang. Untuk menanggulangi limbah PVC biasanya
bahan tersebut digunakan untuk keperluan yang lain, selain kontainer makanan dan mainan
anak-anak.

4. LDPE (Low-Density Polyethylene)

Angka 4 di dalam segitiga menunjukkan plastik tersebut adalah polietilen densitas rendah,
Low Density Polyethylene atau LDPE. Contoh plastik LDPE adalan botol sampo atau sabun
anda yang bisa dipencet. Karakteristik plastik ini adalah cukup kuat namun tidak terlalu kaku.
Selain botol, plastik ini juga digunakan untuk membuat kantong plastik. Plastik LDPE bisa
digunakan ulang dan relatif aman. Sayangnya, plastik ini tidak bisa didaur ulang. Oleh karena
itu, sangat bijak jika anda membatasi penggunaan kantong plastik berbahan LDPE ini. Alih-
alih menggunakan kantong plastik, anda bisa menggunakan tas kain untuk membawa belanjaan
anda

5. PP (Polypropylene)

Plastik PP adalah salah satu plastik yang aman digunakan berulang kali sebagai kemasan
makanan atau minuman. Karakteristik plastik PP adalah kuat, ringan, dan tahan panas. PP
banyak digunakan untuk botol minuman, popok sekali pakai, wadah margarin, kantong keripik,
dan sedotan. Plastik ini bisa didaur ulang terbatas menjadi sapu, tempat sampah, atau nampan.
Jenis plastik ini adalah salah satu plastik yang banyak diterima para pendaur ulang plastik.

6. PS (Polystyrene)

Jika anda pernah membeli makanan yang dibungkus styrofoam, itu adalah salah satu contoh
plastik PS. Plastik jenis ini sangat rapuh dan ringan. Sayangnya, plastik jenis ini tidak
direkomendasikan untuk digunakan. Alasannya karena plastik ini berpotensi memicu kanker
jika terkena panas, seperti makanan panas atau dihangatkan di microwave. Selain itu, plastik
ini mencemari lingkungan dan berbahaya bagi ekosistem.

7. Lain-lain (BPA, Polikarbonat, dan LEXAN)

Plastik yang tidak termasuk ke dalam 6 kategori lainnya termasuk ke dalam kategori nomor 7.
Plastik ini biasanya terbuat dari SAN (Styrene Acrylonitrile), ABS (Acrylonitrile Butadiene
Styrene), dan PC (Polycarbonate. Biasanya produk dengan simbol ini akan mencantumkan
kode SAN, ABC, atau PC. SAN biasa ditemukan pada termos, piring makan, sikat gigi, atau
mangkuk mixer. ABS bisa ditemukan di wadah makanan dan minuman, mainan anak, dan pipa.
Sementara PC bisa ditemukan pada beberapa botol bayi. Namun, penggunaan botol dan wadah
makanan dengan PC sangat tidak disarankan. Ini karena plastik dengan bahan PC bisa
menghasilkan BPA yang bisa menganggu kesehatan. Plastik ini mungkin digunakan menjadi
botol air minum. Botol ini mungkin dipromosikan sebagai botol yang aman. Namun, botol
seperti BPA ternyata masih melepaskan sedikit zat BPA ke dalam makanan yang disimpan di
dalamnya. Bahaya dan risiko yang ditimbulkan plastik kategori 7 masih dalam penelitian. Oleh
karena itu sebaiknya menghindari untuk menggunakan ulang botol ini, terutama untuk
makanan atau minuman bayi.

Anda mungkin juga menyukai