PERSONALIA
9 NOVEMBER 2014
Adi Irawan Setiyanto. SE. M.Ec. Dev.
Lanjutan..
Bentuk dan teknologi kemasan juga bervariasi
dari kemasan botol, kaleng, tetrapak,
corrugated box, kemasan vakum, kemasan
aseptik, kaleng bertekanan, kemasan tabung
hingga kemasan aktif dan pintar (active and
intelligent packaging) yang dapat
menyesuaikan kondisi lingkungan di dalam
kemasan dengan kebutuhan produk yang
dikemas.
Tetrapak
Corrugated box
Kemasan Vakum
Kemasan Tabung
Kertas
tidak
mudah robek
tidak dapat untuk produk cair
tidak dapat dipanaskan
fleksibel
Kemasan Gelas
Berat
mudah pecah
mahal
non biodegradable
dapat dipanaskan
transparan/translusid
bentuk tetap (rigid)
proses massal
(padat/cair)
dapat didaur ulang
tetap
ringan
dapat
dipanaskan
proses massal (bahan
padat atau cair)
tidak transparan
dapat bermigrasi ke dalam
makanan yang dikemas
non biodegradable
tidak dapat didaur ulang
Kemasan plastiK
bentuk
fleksibel
transparan
mudah pecah
non biodegradable
ada yang tahan
panas
monomernya dapat
mengkontaminasi
produk.
Jenis-Jenis Plastik
1. PETE
PETE
2.
HDPE
3. PVC
4. LDPE
LDPE (low density polyethylene)
yaitu
plastik
tipe
cokelat
(thermoplastic/dibuat
dari
minyak bumi), biasa dipakai
untuk tempat makanan, plastik
kemasan, dan botol-botol yang
lembek.
Barang berbahan LDPE ini sulit
dihancurkan, tetapi tetap baik
untuk tempat makanan karena
sulit bereaksi secara kimiawi
dengan makanan yang dikemas
dengan bahan ini
5. PP (polypropylene)
PP (polypropylene) adalah
pilihan terbaik untuk bahan
plastik, terutama untuk
yang berhubungan dengan
makanan dan minuman
seperti tempat menyimpan
makanan, botol minum dan
terpenting botol minum
untuk bayi.
Karakteristiknya adalah biasa botol transparan yang tidak
jernih atau berawan. Polipropilen lebih kuat dan ringan
dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang
baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup
mengkilap.
6. PS (Polystyrene)
PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam,
tempat
minum
sekali
pakai,
dan
lainlain. Polystyrenemerupakan polimer aromatik yang dapat
mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika
makanan
tersebut
bersentuhan.
Selain
tempat
makanan, styrene juga bisa didapatkan dari asap rokok,
asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung.
PS (Polystyrene)
Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk
kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada
wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan
pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit
didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan
proses yang sangat panjang dan lama.
7. Other
Khusus plastik dengan kode 1,
3, 6, dan 7 (polycarbonate),
seluruhnya memiliki bahaya
secara kimiawi. Ini tidak berarti
bahwa plastik dengan kode
yang lain secara utuh aman,
namun perlu dipelajari lebih
jauh lagi. Maka, jika kita harus
menggunakan plastik, akan
lebih aman bila menggunakan
plastik dengan kode 2, 4, 5, dan
7 (kecuali polycarbonate) bila
memungkinkan.
Cegahlah memanaskan
makanan yang dikemas
dalam plastik, khususnya
padamicrowave oven, yang
dapat mengakibatkan zat
kimia yang terdapat pada
plastik tersebut terlepas dan
bereaksi dengan makanan
lebih cepat. Hal ini pun
dapat terjadi bila kemasan
plastik digunakan untuk
mengemas makanan
berminyak atau berlemak.
Sumber: