Anda di halaman 1dari 67

SISTEM KONTROL RUMAH OTOMATIS MENGGUNAKAN

MODUL BLUETOOTH HC-05 BERBASIS


MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO

LAPORAN TUGAS AKHIR

MUHAMMAD AGUNG ADITYA

152408014

PROGRAM STUDI D3 FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019

Universitas Sumatera Utara


SISTEM KONTROL RUMAH OTOMATIS MENGGUNAKAN
MODUL BLUETOOTH HC-05 BERBASIS
MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO

LAPORAN TUGAS AKHIR


Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh
Ahli Madya

MUHAMMAD AGUNG ADITYA

152408014

PROGRAM STUDI D3 FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019

Universitas Sumatera Utara


PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR

Judul : Sistem Kontrol Rumah Otomatis Menggunakan

Modul Bluetooth HC-05 Berbasis

Mikrokontroller Arduino Uno

Katagori : Tugas Akhir

Nama : Muhammad Agung Aditya

Program Studi : D-III Fisika

Fakultas : Matematika Ilmu Pengetahuan Alam

Mengetahui,
Medan 30Juli 2019

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN

SISTEM KONTROL RUMAH OTOMATIS MENGGUNAKAN MODUL


BLUETOOTH HC-05 BERBASIS MIKROKONTROLLER ARDUINO
UNO

LAPORAN TUGAS AKHIR

Saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri,
kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan
sumbernya.

Medan, 12 Juli 2019

Muhammad Agung Aditya


152408004

Universitas Sumatera Utara


SISTEM KONTROL RUMAH OTOMATIS MENGGUNAKAN
MODUL BLUETOOTH HC-05 BERBASIS
MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO

ABSTRAK

Rumah merupakan tempat tinggal hidup untuk manusia. Maka dari itu
agar memberi kenyamanan lebih dan praktis pada rumah. Perkembangan jaman
pada saat ini telah menampakkan bagaimana kemajuan teknologi yang semakin
maju, dimana semua dapat diakses dan dikontrol hanya melalui sebuah telefon
pintar atau melalui perangkat lainnya. Pada era teknologi saat ini dimana
pengguna telefon pintar semakin banyak digunakan dari mulai kalangan atas
hingga menengah kebawah Maka dari itu dirancang suatu peralatan instrumentasi
berupa sistem kontrol rumah cerdas menggunakan smartphone berbasis
mikrokontroller arduino. Dengan menggunakan sistem komunikasi jaringan dua
arah yang dimana dapat memantau keadaan rumah. Dengan menggunakan
jaringan bluetooth lebih memudahkan untuk digunakan melalui perangkat
smartphone yang dimana semua perangkat telefon Pintar dapat tersambung
dengan perangkat tersebut melalui aplikasi android pada telefon pintar maupun
perangkat lain yang memiliki basis sistem operasi android.
Kata Kunci:Bluetooth,LED, Mikrokontroler Arduino, Motor DC, Motor
Servo, Telefon Pintar.

Universitas Sumatera Utara


AUTOMATIC HOUSE CONTROL SYSTEM USING
BLUETOOTH HC-05 MODULE BASED ON ARDUINO UNO
MICROCONTROLLER

ABSTRACT

Home is a place to live for humans. Therefore to give more comfort and
practical to the house. The current development has revealed how advancing
technology is progressing, where all can be accessed and controlled only through
a smart phone or the other device. In the current technological era where smart
phone users are increasingly being used from the top to the middle to lower class.
Therefore, an instrumentation equipment in the form of an intelligent home
control system is designed using an Arduino microcontroller-based smartphone.
By using a two-way network communication system which can monitor the
condition of the house. Using a Bluetooth network makes it easier to use via a
smartphone device, where all Smart phone devices can be connected to these
devices through an Android application on a smart phone or other device that has
a base of the Android operating system.
Keywords: Bluetooth, LED, Arduino Microcontroller, DC Motor, Servo
Motor, Smart Phone.

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGHARGAAN

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,dengan

dilimpahan berkat-Nya penyusunan Proyek ini dapat diselesaikan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan Kepada berbagai pihak yang telah

banyak membantu penulis dalam penyelesaikan Laporan Proyek ini yaitu Kepada:

1. Bapak Dr.Kerista Sebayang,MS selaku Dekan Fakultas Matematika dan

IlmuPengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara .

2. Bapak Dr.Nursahara Pasaribu, M.Sc selaku Pembantu Dekan I

FakultasMatematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatra

Utara .

3. Bapak Drs.Takdir Tamba, M.Eng,Sc selaku Ketua Program Studi D-III

Fisika Fakultas MIPA Universitas Sumatra Utara .

4. Ibu Dra.Sudiati, M.Si selaku Pembimbing yang telah membimbing dan

mengarahkan kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Proyek .

5. Seluruh Staf Pengajar/Pegawai Program Studi Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatra Utara .

6. Ayahanda dan Ibunda tercinta dan keluarga besar yang telah

memberikan bantuan berupa dukungan moril dan material yang sangat

membantu dalam menyelesaikan Laporan Proyek.

7. Senior kami bangdoni yang telah memberikan bantuan berupa Ilmu dan

Motivasi dalam menyelesaikan Laporan Proyek.

8. Rekan Fisika Instrumentasi D-III yang memberikan bantuan penulisan

untuk menyelesaikan Laporan.

Universitas Sumatera Utara


Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Proyek ini masih terdapat

banyak kekurangan dan kelemahan.Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan

saran dari semua pihak guna penyempurnaan laporan dimasa yang akan datang.

Akhir kata, semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan

Mahasiswa dan pembaca sekalian demi menambah pengetahuan tentang Laporan

Proyek.

Medan, April 2019

Penulis

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman

PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR………………….. i

ABSTRAK........................................................................................ ii

KATA PENGHARGAAN............................................................... iii

DAFTAR ISI.................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR....................................................................... vi

DAFTAR TABEL………………………………………………… vii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………… ix

DAFTAR SINGKATAN………………………………………….. x

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………. 1

1.1.Latar Belakang……………………………………… 1

1.2.Rumusan Masalah…………………………………….. 2

1.3.Tujuan Penelitian……………………………………... 2

1.4.Manfaat Penelitian…………………………………… 2

1.5.Metodologi Penelitian……………………………… 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………….. 4

2.1.Bluetooth………………………...…………………….. 4

2.1.1.Sistem Operasi……………………………………. 5

2.2.Mikrokontroller Arduino……..……………………… 8

2.2.1.Daya (Power)…………………………………..…. 10

2.2.2.Memori……………………………………………. 10

2.2.3.Input dan Output………………………………… 11

Universitas Sumatera Utara


2.2.4.Komunikasi…………………………………………. 12

2.2.5.Programming……………………………………….. 12

2.2.6.Bahasa Pemograman Arduino…………………….. 13

2.2.7.Reset Otomatis (Software)………………………… 14

2.2.8.Proteksi Arus Lebih……………………………….. 15

2.2.9.Karakteristik Fisik…………………………………. 15

2.3.Bluetooth HC-05…...………………………………… 16

2.3.1.AT Command Bluetooth HC-05…………………… 16

2.4.Motor DC….……………………………………………. 18

2.5.Motor Servo.…………………………………………… 21

2.5.1.Prinsip Kerja Motor Servo…………………………. 23

2.6.Adaptor…………………………………………………… 23

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN………………. 24

3.1.Diagram Blok Sistem………………………………….. 22

3.1.1.Fungsi-Fungsi Diagram Blog……………………. 22

3.1.2.Penentuan Komponen Sistem Kontrol Otomatis… 26

3.2.Rangkaian LED………………………………………… 26

3.3 .Rangkaian Motor DC………………………………….. 27

3.4.Rangkaian Motor Servo……………………………….. 28

3.5.Rangkaian Motor DC Fan…………………………….. 25

3.6.Rangkaian Keseluruhan Alat………...……………… 26

3.7.Flowchart Sistem kontrol Rumah Otomatis…………. 31

BAB IV PENGUJIAN DAN HASIL……………………………. 30

4.1.Pengujian Rangkaian LED…….……………… 30

Universitas Sumatera Utara


4.2.Pengujian Rangkaian Mikrokontroller Arduino….. 30

4.3.Pengujian Rangkaian Modul Bluetooth HC-05….. 31

4.3.Pengujian Rangkaian Motor Servo…………………. 31

4.4.Pengujian Rangkaian Motor DC…………………… 32

4.5.Pengujian Rangkaian Motor Fan DC ……………… 33

BAB V PENUTUP…………………….…………………………. 34

5.1.Kesimpulan…………………………………………… 34

5.2.Saran………………………………………………..... 38

DAFTAR PUSATAKA………………………………………….. 39

LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1.Logo Bluetooth………………………………………………... 5

2.2. Mikrokontroller Arduino UNO……………………………… 8

2.3.Modul Bluetooth HC-05……………..……………………….. 16

2.4.Susunan H- Bridge Kontrol Motor………………………….. 19

2.4.1. Prinsip jembatan H-Bridge untuk mengatur putaran motor 20

2.4.2. Konfigurasi Relay SPDT………………………………….. 22

2.4.3.Motor DC…………….……………………………………... 22

2.5.Motor Servo (1) dan Isi Motor Servo (2)……… ………….. 23

2.6.Gambar Pulsa Pada Motor Servo………………………….. 25

3.1.Diagram Blok System……………………………………….. 27

3.2.Rangkaian LED……………………………………………… 32

Universitas Sumatera Utara


3.3.Rangkaian Motor DC………………………… …………….. 33

3.4.Rangkaian Motor Servo…………………………………….. 34

3.5.Rangkaian Kipas Motor DC ……………………………… 32

3.6. Rangkaian Keseluruhan Alat………………………………. 33

4.1. Pengujian Rangkaian LED…………………………………. 36

4.2. Pengujian Arduino UNO……………………………………. 37

4.3. Pengujian Rangkaian Motor DC 1…………………………. 41

4.4. Pengujian Rangkaian Motor DC 2…………………………. 41

4.5. Pengujian Rangkaian Motor Servo………………………… 43

4.6. Pengujian Rangkaian Motor Fan DC……………………… 44

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1.Tabel Karakteristik Radio Bluetooth…………………… 5

2.1.1.Tabel Protokol……………………………….………….. 6

2.2.Tabel Deskripsi Arduino………………………………… 10

2.3.Tabel IC l298…….……………………………………….. 21

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR SINGKATAN

Universitas Sumatera Utara


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Smartphone merupakan alat komunikasi yang sangat banyak ditemukan saat
ini, dimana penggunaan smartphone digunakan oleh banyak kalangan masyarakat
atas hingga kalangan menengah kebawah. Kemajuan teknologi saat ini banyak
menunjang pekerjaan manusia dalam melakukan banyak hal yang ditujukan untuk
memudahkan kehidupan manusia.
Sistem kontrol yang cerdas saat ini memungkinkan untuk banyak hal
untuk diaplikasikan di kehidupan rumah seperti rumah cerdas yang dimana
perangkat rumah dapat dikendalikan hanya dengan menggunakan smartphone
sebagai pengendali perangkat rumah. Dan sangatlah penting juga untuk
mengetahui kondisi perangkat dalam rumah tangga tanpa harus menggunakan
tenaga untuk mengetahui apakah perangkat rumah tangga dalam keadaan terbuka
atau tertutup maupun hidup atau mati .
Dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat signifikan, maka
diperlukanlah alat sistem kontrol rumah otomatis menggunakan modul bluetooth
berbasis arduino menggunakan smartphoneagar mempermudah manusia untuk
mengontrol seluruh alat perangkat rumah hanya dengan menggunakan telepon
pintar atau smartphone maupun menggunakan perangkat lain yang memiliki basis
sistem operasi android. Dimasa saat ini sudah banyak perangkat piranti rumah
tangga yang menggunakan elektronik dapat dikendalikan secara wireless yang
dimana belum menjadi sebuah sistem yang dapat di kendalikan hanya dalam satu
aplikasi saja. Untuk itu maka alat ini dibuat dalam sebuah bentuk prototipe untuk
menggambarkan bahwa semua alat elektronik kedepannya akan dapat dikontrol
hanya dalam satu perangkat dan satu aplikasi saja.
Dalam perancangan ini, Arduino berfungsi sebagai pusat pengendalian
proyek dalam berkerja, dan Bluetooth sebagai penjembatanan komunikasi
antara smartphone dengan Arduino, dan smartphone digunakan sebagai
remote atau alat pengendali perangkat

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkanlatar belakang tersebut maka penulis membuat “Sistem
kontrol Rumah Otomatis Menggunakan Modul Bluetooth HC-05Berbasis
Arduino Uno”.Sebagai pembahasan dalam Tugas Akhir yang dibuat oleh penulis.

1.2 Permasalahan
Berdasarkan hal tersebut diatas maka timbul permasalahan yaitu :
• Bagaimana sistem kerja bluetooth sebagai komunikasi antara
mikrokontroller dan perangkat genggam.
• Bagaimana merancang dan membuat suatu alat sistem kontrol rumah
otomatis yang dapat diaplikasi dibidang teknologi pada revolusi
industri dimasa kini.
• Bagaimana pembuatan aplikasi berbasis sistem operasi android
sehingga perintah dapat berjalan sesuai dengan pembacaan
mikrokontroller sebagai pengatur perintah pada komponen.

1.3 Tujuan Penelitian


Agar perancangan yang dibahas dalam tugas akhir ini tidak terlalu luas
dan menyimpang dari topik yang telah ditentukan, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut
1. Merancang dan membuat suatu pengembangan lebih lanjutdari
mikrokontroler Arduino Uno dalam bidang sistem kendali dengan
memanfaatkan jaringan komunikasi bluetooth
2. Untuk mengetahui sistem kontrol melalui jaringan komunikasi dengan
Bluetooth
3. Untuk mengembangkan perangkat yang dapat dikontrol oleh bluetooth
4. Untuk mengetahui system komunikasi dua arah antara Arduino dengan
Smartphone

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian yang digunakan dalam menyusun dan
menganalisa proyek ini adalah :

Universitas Sumatera Utara


1. Untuk membantu meningkatkan keamanan sistem didalam rumah
2. Untuk mengetahui sistem kerja komunikasi jaringan bluetooth dua arah
3. Untuk mengetahui kondisi perangkat yang sedang digunakan.

BAB II

Universitas Sumatera Utara


TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bluetooth
Bluetooth adalah spesifikasi industri untuk jaringan kawasan pribadi
(Personal Area Networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan
dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-
peralatan. Spesifiksi dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan
didistribusikan oleh kelompok Bluetooth Special Interest Group.Bluetooth
beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz dengan menggunakan sebuah frequency
hopping traceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara
secara real time antara host-host bluetooth dengan jarak terbatas.Kelemahan
teknologi ini adalah jangkauannya yang pendek dan kemampuan transfer data
yang rendah.
Awal mula dari Bluetooth adalah sebagai teknologi komunikasi wireless
(tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM
(Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency
hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara
secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang
terbatas yakni sekitar 10 meter. Bluetooth berupa kartu yang menggunakan
frekuensi radio standar IEEE 802.11 dengan jarak layanan yang terbatas dan
kemampuan data transfer lebih rendah dari kartu untuk Wireless Local Area
Network (WLAN).
Pembentukan Bluetooth dipromotori oleh 5 perusahaan besar Ericsson, IBM,
Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group (SIG) yang
meluncurkan proyek ini. Pada bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bluetooth
versi 1.0 mulai diluncurkan. Pada bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan
dokumen spesifikasi bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu
3Com, Lucent Technologies, Microsoft dan Motorola. Saat ini, lebih dari 1800
perusahaan di berbagai bidang bergabung dalam sebuah konsorsium sebagai
adopter teknologi bluetooth. Walaupun standar Bluetooth SIG saat ini ‘dimiliki’
oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan menjadi sebuah standar IEEE
(802.15)

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.1 Gambar Logo Bluetooth

2.1.1 Sistem Operasi


Berupa radio transceiver, baseband link controller dan link manager. Berikut
beberapa karaketristik radio bluetooth sesuai dengan dokumen Bluetooth SIG
dalam tabel.
Parameter Spesifikasi

Transmiter
Frekuensi ISM band, 2400 - 2483.5 MHz (mayoritas), untuk beberapa
negara mempunyai batasan frekuensi sendiri, spasi kanal 1
MHz.
Maksimum Output Power class 1 : 100 mW (20 dBm)Power class 2 : 2.5 mW (4
Power dBm)Power class 3 : 1 mW (0 dBm)
Modulasi GFSK (Gaussian Frequency Shift Keying), Bandwidth Time : 0,5;
Modulation Index : 0.28 sampai dengan 0.35.
Out of band Spurious 30 MHz - 1 GHz : -36 dBm (operation mode), -57 dBm (idle
Emission mode)1 GHz – 12.75 GHz: -30 dBm (operation mode), -47 dBm
(idle mode)1.8 GHz – 1.9 GHz: -47 dBm (operation mode), -47
dBm (idle mode)5.15 GHz –5.3 GHz: -47 dBm (operation
mode), -47 dBm (idle mode)
Receiver
Actual Sensitivity -70 dBm pada BER 0,1%.
Level
Spurious Emission 30 MHz - 1 GHz : -57 dBm1 GHz – 12.75 GHz : -47 dBm

Max. usable level -20 dBm, BER : 0,1%

Tabel 2.1 Tabel karakteristik radio Bluetooth


• Time Slot
Kanal dibagi dalam time slot-time slot, masing-masing mempunyai
panjang 625 ms. Time slot-time slot tersebut dinomori sesuai dengan clock
bluetooth dari master piconet. Batas penomoran slot dari 0 sampai dengan 227-1
dengan panjang siklus 227. Di dalam time slot, master dan slave dapat

Universitas Sumatera Utara


mentransmisikan paket-paket dengan menggunakan skema TDD (Time-Division
Duplex). Master hanya memulai melakukan pentransmisiannya pada nomor time
slot genap saja sedangkan slave hanya memulai melakukan pentransmisiannya
pada nomor time slot ganjil saja.

• Protokol
Protokol adalah untuk mempercepat pengembangan aplikasi-aplikasi
dengan menggunakan teknologi Bluetooth. Layer-layer bawah pada stack
protokol bluetooth dirancang untuk menyediakan suatu dasar yang fleksibel untuk
pengembangan protokol yang lebih lanjut. Protokol-protokol yang lain seperti
RFCOMM diambil dari protokol-protokol yang sudah ada dan protokol ini hanya
dimodifikasi sedikit untuk disesuaikan dengan kepentingan bluetooth. Stack
protokol bluetooth dapat dibagi ke dalam empat layer sesuai dengan tujuannya

Tabel 2.1.1Tabel Protocol


Protocol Layer Protocol In The Stack
Bluetooth Core Protocols, Cable Replacement Protocol,
Baseband, LMP, L2CAP, SDP RFCOMM
Cable Replacement Protocol RFCOMM
Telephony Control Protocols TCS Binary, AT-commands
Adopted Protocols PPP, UDP/TCP/IP, OBEX, WAP,
vCard, vCal, IrMC, WAE

• Pengukuran
Ada tiga aspek dalam melakukan pengukuran Bluetooth: pengukuran RF
(Radio Frequency), protokol dan profile. Pengukuran radio dilakukan untuk
menyediakan compatibility perangkat radio yang digunakan di dalam sistem dan
untuk menentukan kualitas sistem serta dapat menggunakan perangkat alat ukur
RF standar seperti spectrum analyzer, transmitter analyzer, power meter, digital
signal generator dan bit-error-rate tester (BERT). Hasil pengukuran harus sesuai
dengan spesifikasi dan memenuhi parameter yang tercantum dalam Tabel 1.

Dari informasi Test & Measurement World, untuk pengukuran protokol,


dapat menggunakan protocol sniffer yang dapat memonitor dan menampilkan

Universitas Sumatera Utara


pergerakan data antar perangkat bluetooth. Pengukuran profile dilakukan untuk
meyakinkan interoperability antar perangkat dari berbagai macam vendor.

• Fitur Keamanan
Bluetooth dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga dapat
digunakan secara aman baik dalam lingkungan bisnis maupun rumah tangga.
Fitur-fitur yang disediakan bluetooth antara lain sebagai berikut:
• Enkripsi data
• Autentikasi pengguna
• Lompatan frekuensi cepat (1600 hops/sec)
• Kontrol pengeluaran energi
Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat
keamanan layer fisik/ radio yaitu gangguan dari penyadapan sampai dengan
tingkat keamanan layer yang lebih tinggi seperti password dan PIN. Tetapi dari
sebuah artikel Internet, menurut penelitian dua mahasiswa Universitas Tel Aviv,
mengenai adanya kemungkinan Bluetooth bisa disadap dengan proses pairing
berpasangan.
Caranya adalah dengan menyiapkan sebuah kunci rahasia pada proses
pairing. Selama ini dua perangkat bluetooth menyiapkan kunci digital 128 bit. Ini
adalah kunci rahasia yang kemudian disimpan dan dipakai dalam proses enkripsi
pada komunikasi selanjutnya. Langkah pertama ini mengharuskan pengguna yang
sah untuk menginputkan kunci rahasia yang sesuai, PIN empat digit ke perangkat.
Pesan lalu dikirim ke perangkat lainnya, dan ketika ditanyai kunci rahasia, dia
berpura-pura lupa. Hal ini memacu perangkat lain untuk memutus kunci dan
keduanya lalu mulai proses pairing baru. Kesempatan ini kemudian bisa
dimanfaatkan oleh hacker untuk mengetahui kunci rahasia yang baru. Selain
mengirim ini ke perangkat Bluetooth yang dituju, semua perangkat Bluetooth
yang ada dalam jangkauan itu juga tetap dapat disadap.

• Bluetooth FHSS vs WLAN DSSS

Universitas Sumatera Utara


Bluetooth lebih memilih metode FHSS (Frequency Hopping Spread
Spectrum) dibandingkan dengan DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum).
Alasan bluetooth tidak menggunakan DSSS antara lain sebagai berikut :

1. FHSS membutuhkan konsumsi daya dan kompleksitas yang lebih


rendah dibandingkan DSSS hal ini disebabkan karena DSSS
menggunakan kecepatan chip (chip rate) dibandingkan dengan
kecepatan simbol (symbol rate) yang digunakan oleh FHSS, sehingga
cost yang dibutuhkan untuk menggunakan DSSS akan lebih tinggi.
2. FHSS menggunakan FSK di mana ketahanan terhadap gangguan noise
relatif lebih bagus dibandingkan dengan DSSS yang biasanya
menggunakan OPSK (untuk IEEE 802.11 2 Mbps) atau CCK ( IEEE
802.11b 11 Mbps).
Walaupun FHSS mempunyai jarak jangkauan dan transfer data yang lebih rendah
dibandingkan dengan DSSS tetapi untuk layanan dibawah 2 Mbps FHSS dapat
memberikan solusi cost-efektif yang lebih baik.

2.2 Mikrokontroller Arduino Uno


Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328.
Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai
output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power,
kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller;
dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.

Gambar 2.2 Arduino Uno

Universitas Sumatera Utara


Arduino memiliki kelebihan tersendiri dibanding board mikrokontroler
yang lain selain bersifat open source, arduino juga mempunyai bahasa
pemrogramannya sendiri yang berupa bahasa C. Selain itu dalam board arduino
sendiri sudah terdapat loader yang berupa USB sehingga memudahkanketika
memprogram mikrokontroler didalam arduino. Sedangkan pada kebanyakan board
mikrokontroler yang lain yang masih membutuhkan rangkaian loader terpisah
untuk memasukkan program ketika kita memprogram mikrokontroler. Port USB
tersebut selain untuk loader ketika memprogram, bisa juga difungsikan sebagai
port komunikasi serial.
Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan
14 pin digital input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga difungsikan
sebagai output digital jika diperlukan output digital tambahan selain 14 pin yang
sudah tersedia. Untuk mengubah pin analog menjadi digital cukup mengubah
konfigurasi pin pada program.
Dalam board kita bisa lihat pin digital diberi keterangan 0-13, jadi untuk
menggunakan pin analog menjadi output digital, pin analog yang pada keterangan
board 0-5 kita ubah menjadi pin 14-19. Dengan kata lain pin analog 0-5 berfungsi
juga sebagi pin output digital 14-16.Sifat open source arduino juga banyak
memberikan keuntungan tersendiri untuk kita dalam menggunakan board ini,
karena dengan sifat open source komponen yang kita pakai tidak hanya
tergantung pada satu merek, namun memungkinkan kita bisa memakai semua
komponen yang ada dipasaran. Bahasa pemrograman arduino merupakan bahasa
C yang sudah disederhanakan syntax bahasa pemrogramannya sehingga
mempermudah kita dalam mempelajari dan mendalami mikrokontroller.Deskripsi
Arduio UNO:

Tabel 2.2 Deskripsi Arduino

Universitas Sumatera Utara


2.2.1 Daya (Power)
Arduino UNO dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah
power suplai eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Suplai eksternal
(non-USB) dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau battery. Adaptor
dapat dihubungkan dengan mencolokkan sebuah center-positive plug yang
panjangnya 2,1 mm ke power jack dari board. Kabel lead dari sebuah battery
dapat dimasukkan dalam header/kepala pin Ground (Gnd) dan pin Vin dari
konektor POWER. Board Arduino UNO dapat beroperasi pada sebuah suplai
eksternal 6 sampai 20 Volt. Jika disuplai dengan yang lebih kecil dari 7 V, kiranya
pin 5 Volt mungkin mensuplai kecil dari 5 Volt dan board Arduino UNO bisa
menjadi tidak stabil. Jika menggunakan suplai yang lebih dari besar 12 Volt,
voltage regulator bisa kelebihan panas dan membahayakan board Arduino UNO.
Range yang direkomendasikan adalah 7 sampai 12 Volt. Pin-pin dayanya adalah
sebagai berikut:
• VIN. Tegangan input ke Arduino board ketika board sedang menggunakan
sumber suplai eksternal (seperti 5 Volt dari koneksi USB atau sumber tenaga
lainnya yang diatur). Kita dapat menyuplai tegangan melalui pin ini, atau jika
penyuplaian tegangan melalui power jack, aksesnya melalui pin ini.
• 5V. Pin output ini merupakan tegangan 5 Volt yang diatur dari regulator pada
board. Board dapat disuplai dengan salah satu suplai dari DC power jack (7-
12V), USB connector (5V), atau pin VIN dari board (7-12). Penyuplaian
tegangan melalui pin 5V atau 3,3V membypass regulator, dan dapat
membahayakan board. Hal itu tidak dianjurkan.
• 3V3. Sebuah suplai 3,3 Volt dihasilkan oleh regulator pada board. Arus
maksimum yang dapat dilalui adalah 50 mA.
• GND. Pin ground.

2.2.2 Memori
ATmega328 mempunyai 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk
bootloader). ATmega 328 juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM
(yang dapat dibaca dan ditulis (RW/read and written) dengan EEPROM library).

Universitas Sumatera Utara


2.2.3 Input dan Output
Setiap 14 pin digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input dan
output, menggunakan fungsi pinMode(),digitalWrite(), dan digitalRead(). Fungsi-
fungsi tersebut beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat memberikan atau
menerima suatu arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up
(terputus secara default) 20-50 kOhm. Selain itu, beberapa pin mempunyai fungsi-
fungsi spesial:
• Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan memancarkan
(TX) serial data TTL (Transistor-Transistor Logic). Kedua pin ini dihubungkan
ke pin-pin yang sesuai dari chip Serial Atmega8U2 USB-ke-TTL.
• External Interrupts: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk dipicu
sebuah interrupt (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu kenaikan atau
penurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai. Lihat fungsi
attachInterrupt() untuk lebih jelasnya.
• PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Memberikan 8-bit PWM output dengan fungsi
analogWrite().
• SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mensupport
komunikasi SPI menggunakan SPI library.
• LED: 13. Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital 13. Ketika
pin bernilai HIGH LED menyala, ketika pin bernilai LOW LED mati.
Arduino UNO mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5,
setiapnya memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang berbeda).
Secara default, 6 input analog tersebut mengukur dari ground sampai tegangan 5
Volt, dengan itu mungkin untuk mengganti batas atas dari rangenya dengan
menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference(). Di sisi lain, beberapa pin
mempunyai fungsi spesial:
• TWI: pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL. Mensupport komunikasi TWI
dengan menggunakan Wire library
Ada sepasang pin lainnya pada board:
• AREF.Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan
analogReference().

Universitas Sumatera Utara


• Reset. Membawa saluran ini LOW untuk mereset mikrokontroler. Secara
khusus, digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset untuk melindungi
yang memblock sesuatu pada board.

2.2.4 Komunikasi
Arduino UNO mempunyai sejumlah fasilitas untuk komunikasi dengan
sebuah komputer, Arduino lainnya atau mikrokontroler lainnya. Atmega 328
menyediakan serial komunikasi UART TTL (5V), yang tersedia pada pin digital 0
(RX) dan 1 (TX). Sebuah Atmega 16U2 pada channel board serial komunikasinya
melalui USB dan muncul sebagai sebuah port virtual ke software pada komputer.
Firmware 16U2 menggunakan driver USB COM standar, dan tidak ada driver
eksternal yang dibutuhkan. Bagaimanapun, pada Windows, sebuah file inf pasti
dibutuhkan. Software Arduino mencakup sebuah serial monitor yang
memungkinkan data tekstual terkirim ke dan dari board Arduino. LED RX dan
TX pada board akan menyala ketika data sedang ditransmit melalui chip USB-to-
serial dan koneksi USB pada komputer (tapi tidak untuk komunikasi serial pada
pin 0 dan 1). Sebuah Software Serial library memungkinkan untuk komunikasi
serial pada beberapa pin digital UNO. Atmega328 juga mensupport komunikasi
I2C (TWI) dan SPI.

2.2.5 Programming
Arduino UNO dapat diprogram dengan software Arduino (download).
Pilih “Arduino Uno dari menu Tools > Board(termasuk mikrokontroler pada
board). ATmega328 pada Arduino Uno hadir dengan sebuah bootloader yang
memungkinkan untuk mengupload kode baru ke ATmega328 tanpa menggunakan
pemrogram hardware eksternal. ATmega328 berkomunikasi menggunakan
protokol STK500 asli (referensi, file C header).
Dapat membypass bootloader dan program mikrokontroler melalui
kepala/header ICSP (In-Circuit Serial Programming.Sumber kode firmware
ATmega16U2 (atau 8U2 pada board revisi 1 dan revisi 2) tersedia.
ATmega16U2/8U2 diload dengan sebuah bootloader DFU, yang dapat diaktifkan
dengan:

Universitas Sumatera Utara


• Pada board Revisi 1: Dengan menghubungkan jumper solder pada belakang
board (dekat peta Italy) dan kemudian mereset 8U2
• Pada board Revisi 2 atau setelahnya: Ada sebuah resistor yang menarik garis
HWB 8U2/16U2 ke ground, dengan itu dapat lebih mudah untuk meletakkan
ke dalam mode DFU. Dapat menggunakan software Atmel’s FLIP (Windows)
atau pemrogram DFU (Mac OS X dan Linux) untuk meload sebuah firmware
baru. Atau dapat menggunakan header ISP dengan sebuah pemrogram
eksternal (mengoverwrite bootloader DFU)

2.2.6 Bahasa Pemrograman Arduino


Seperti yang telah dijelaskan diatas program Arduino sendiri
menggunakan bahasa C. walaupun banyak sekali terdapat bahasa pemrograman
tingkat tinggi (high level language) seperti pascal, basic, cobol, dan lainnya.
Walaupun demikian, sebagian besar dari paraprogramer profesional masih tetap
memilih bahasa C sebagai bahasa yang lebih unggul, berikut alasan-alasannya:
• Bahasa C merupakan bahasa yang powerful dan fleksibel yang telah terbukti
dapat menyelesaikan program-program besar seperti pembuatan sistem operasi,
pengolah gambar (seperti pembuatan game) dan juga pembuatan kompilator
bahasa pemrograman baru.
• Bahasa C merupakan bahasa yang portabel sehingga dapat dijalankan
dibeberapa sistem operasiyang berbeda. Sebagai contoh program yang ditulis
dalam sistem operasi windows dapat dikompilasi didalam sistem operasi linux
dengan sedikit ataupun tanpa perubahan sama sekali.
• Bahasa C merupakan bahasa yang sangat populer dan banyak digunakan oleh
programer berpengalaman sehingga kemungkinan besar library pemrograman
telah banyak disediakan oelh pihak luar/lain dan dapat diperoleh dengan
mudah.
• Bahasa C merupakan bahasa yang bersifat modular, yaitu tersusun atas rutin-
rutin tertentu yang dinamakan dengan fungsi (function) dan fungsi-fungsi
tersebut dapat digunakan kembali untuk pembuatan program-program lainnya
tanpa harus menulis ulang implementasinya.

Universitas Sumatera Utara


• Bahasa C merupakan bahasa tingkat menengah (middle level language)
sehingga mudah untuk melakukan interface (pembuatan program antar muka)
ke perangkat keras.
• Struktur penulisan program dalam bahasa C harus memiliki fungsi utama, yang
bernama main(). Fungsi inilah yang akan dipanggil pertama kali pada saat
proses eksekusi program. Artinya apabila kita mempunyai fungsi lainselain
fungsi utama, maka fungsi lain tersebut baru akan dipanggil pada saat
digunakan.Oleh karena itu bahasa C merupakan bahasa prosedural yang
menerapakan konsep runtutan (program dieksekusi per baris dari atas ke bawah
secara berurutan), maka apabila kita menuliskan fungsi-fungsi lain tersebut
dibawah fungsi utama, maka kita harus menuliskan bagian prototipe
(prototype), hal ini dimaksudkan untuk mengenalkan terlebih dahulu kepada
kompiler daftar fungsi yang akan digunakan di dalam program. Namun
apabilamenuliskan fungsi-fungsi lain tersebut diatas atau sebelum fungsi
utama, maka tidak perlu lagi untuk menuliskan bagian prototipe diatas.

2.2.7 Reset Otomatis (Software)


Dari pada mengharuskan sebuah penekanan fisik dari tombol reset
sebelum sebuah penguploadan, Arduino Uno didesain pada sebuah cara yang
memungkinkannya untuk direset dengan software yang sedang berjalan pada pada
komputer yang sedang terhubung. Salah satu garis kontrol aliran hardware (DTR)
dari ATmega8U2/16U2 dihubungkan ke garis reset dari ATmega328 melalui
sebuah kapasitor 100 nanofarad. Ketika saluran ini dipaksakan (diambil rendah),
garis reset jatuh cukup panjang untuk mereset chip. Software Arduino
menggunakan kemampuan ini untuk memungkinkanmengupload kode dengan
mudah menekan tombol upload di software Arduino. Ini berarti bahwa bootloader
dapat mempunyai sebuah batas waktu yang lebih singkat, sebagai penurunan dari
DTR yang dapat menjadi koordinasi yang baik dengan memulai penguploadan.
Pengaturan ini mempunyai implikasi. Ketika Arduino Uno dihubungkan
ke sebuah komputer lain yang sedang running menggunakan OS Mac X atau
Linux, Arduino Uno mereset setiap kali sebuah koneksi dibuat dari software

Universitas Sumatera Utara


(melalui USB). Untuk berikutnya, setengah-detik atau lebih, bootloader sedang
berjalan pada Arduino UNO.
Ketika Arduino UNO diprogram untuk mengabaikan data yang cacat/salah
(contohnya apa saja selain sebuah penguploadan kode baru) untuk menahan
beberapa bit pertama dari data yang dikirim ke board setelah sebuah koneksi
dibuka. Jika sebuah sketch sedang berjalan pada board menerima satu kali
konfigurasi atau data lain ketika sketch pertama mulai, memastikan bahwa
software yang berkomunikasi menunggu satu detik setelah membuka koneksi dan
sebelum mengirim data ini.
Arduino Uno berisikan sebuah jejak yang dapat dihapus untuk mencegah
reset otomatis. Pad pada salah satu sisi dari jejak dapat disolder bersama untuk
mengaktifkan kembali. Pad itu diberi label “RESET-RN”dapat menonaktifkan
reset otomatis dengan menghubungkan sebuah resistor 110 ohm dari tegangan 5V
ke garis reset.

2.2.8 Proteksi Arus lebih USB


Arduino UNO mempunyai sebuah sebuah sekring reset yang memproteksi
port USB komputer dari hubungan pendek dan arus lebih. Walaupun sebagian
besar komputer menyediakan proteksi internal sendiri, sekring menyediakan
sebuah proteksi tambahan. Jika lebih dari 500 mA diterima port USB, sekring
secara otomatis akan memutuskan koneksi sampai hubungan pendek atau
kelebihan beban hilang.

2.2.9 Karakteristik Fisik


Panjang dan lebar maksimum dari PCB Arduino UNO masing-masingnya
adalah 2.7 dan 2.1 inci, dengan konektor USB dan power jack yang memperluas
dimensinya. Empat lubang sekrup memungkinkan board untuk dipasangkan ke
sebuah permukaan atau kotak. Sebagai catatan, bahwa jarak antara pin digital
7dan 8 adalah 160 mil. (0.16"), bukan sebuah kelipatan genap dari jarak 100 mil
dari pin lainnya.

Universitas Sumatera Utara


2.3 Bluetooth HC-05
Bluetooth adalah protocol komunikasi wireless yang bekerja pada
frekuensi radio 2.4 Ghz untuk pertukaran data pada perangkat bergerak seperti
pada laptop, Hp, dan lain-lain. Salah satu hasil contoh modul Bluetooth yang bias
menjadi slave ataupun master. Hal ini dibuktikan dengan biasa memberikan
notifikasi untuk melakukan pairing keperangkat lain, maupun perangkat lain
tersebut dengan bias memberikan notifikasi untuk melakukan pairing ke module
Bluetooth HC-05. Untuk mengeset perangkat Bluetooth dibutuhkan perintah-
perintah AT Command tersebut akan direspon oleh perangkat Bluetooth jika
modul Bluetooth tidak dalam keadaan koneksi dengan perangkat lain.

2.3.1 AT Command Bluetooth HC-05


AT-Command adalah singkatan dari attention command. AT Command
adalah perintah yang digunakan untuk berkomunikasi dengan terminal melalui
port pada komputer. Penggunaan AT Command dapat memberi kemudahan untuk
mengetahui kekuatan sinyal dari terminal, mengirim pesan, menambahkan item
pada komputer, mematikan terminal.

Gambar 2.3Modul Bluetooth HC-05


Berikut adalah keterangan pinout diatas adalah sebagai berikut :
1. EN fungsinya untuk mengaktifkan mode AT Command setup pada
modul Bluetooth HC-05. Jika pin ini ditekan sambal ditahan sebelum
memberikan tegangan ke modul Bluetooth HC-05, maka modul akan
mengaktifkan mode AT Command Setup.`secara default, modul HC-
05 aktif dalam mode Data.
2. Vcc adalah pin yang berfungsi sebagai input tegangan. Hubungkan pin
ini dengan sumber tegangan 5v.

Universitas Sumatera Utara


3. GND adalah pin yang berfungsi sebagai ground. Hubungkan pin ini
dengan ground pada sumber tegangan.
4. TX adalah pin yang berfungsi untuk mengirimkan data dari modul ke
perangkat lain ( Mikrokontroller ). Tegangan sinyal pada pin ini adalah
3.3 V sehingga dapat langsung dihubungkan pada RX pada Arduino
karena tegangan sinyal 3.3 V dianggap sebagai sinyal bernilai HIGH
pada Arduino.
5. RX adalah pin yang berfungsi untuk menerima data yang dikirim HC-
05. Tegangan sinyal pada pin sama dengan tegangan sinyal pada pin
TX, yaitu 3.3 V. Untuk keamanan, sebaiknya gunakan pembagi
tegangan jika menghubungkan pin ini dengan dengan mikrokontroller
yang bekerja pada 5V. pembagi tersebut menggunakan 2 buah resistor.
Resistor yang digunakan sebagai pembagi tegangan.
6. STATE adalah pin yang berfungsi untuk memberikan informasi
apakah modul terhubung dengan perangkat lain atau tidak.
Modul HC-05 memiliki dua mode kerja yaitu mode AT Command dan
Mode Data. Modul HC-05 menggunakan mode Data sebagai default. Berikut
adalah keterangan untukkedua mode tersebut :
1. AT Command
pada mode ini, modul HC-05 akan menerima instruksi berupa AT
Command. Mode ini hanya dapat digunakan untuk mengatur
konfigurasi modul HC-05. Perintah AT Command yang dikirimkan ke
modul HC-05 menggunakan huruf kapital dan diakhiri dengan karakter
CRLF ( \r \n atau 0x0d 0x0a dalam heksadesimal).
2. Mode Data
Pada mode ini, modul HC-05 dapat terhubung dengan perangkat
Bluetooth lainnya dan mengirimkan serta menerima data melalui pin
TX dan RX. Konfigurasi koneksi serial pada mode ini adalah
menggunakan baudrate : 9600 bps, data : 8 bit, stop bits : 1 bit, parity :
none, handshake : none. Adapun password default untuk terhubung
dengan modul HC-05 pada mode data adalah 0000 atau 1234.

Universitas Sumatera Utara


Spesifikasi Bluetooth HC-05 :

• Protokol Bluetooth :Spesifikasi Bluetoothv2.0 + EDR


• Frekuensi : 2.4 GHz ISMband
• Modulasi :GFSK (Gaussian Frequency ShiftKeying)
• Emisi Daya : 4dBm, Class 2
• Sensitivitas :0-84dBm at 0.1 % BER
• Kecepatan Asinkronus :2.1 Mbps ( Max ) / 160 Kbps
• Kecepatan Sinkronus : 1Mbps/1Mbps
• Security : authentication andecryption
• Profil : Bluetooh Serialport
• Power Supply : +3.3 VDC 50mA
• Working Temperature : -20 ~ +75 Centigrade
• Dimensi :3.57 cm x 1.52 cm

2.4 Motor DC
Motor DC memiliki kontrol sederhana seperti mematikan dan
menghidupkan saja, dan dapat menggunakan beberapa komponen seperti
transistor, MOSFET, atau relai sebagai saklar. Tujuannya adalah untuk
menjembatani antara arduino dengan motor yang dikontrol ( dinyalakan atau
dimatikan ). Akan tetapi, untuk kontrol motor DC seperti pengaturan kecepatan
motor, membalikkan putaran motor, mengontrol dua buah motor DC dalam
bersamaan, umunya menggunakan IC Driver.
Salah satu IC driver yang banyak digunakan dalam proyek proyek
penggunaan motor DC adalah IC L298D. IC Driver ini tidak hanya digunakan
untuk motor DC saja tetapi dapat digunakan pada motor stepper bipolar. IC
L298D merupakan IC penggerak jembatan-H (drive H-Bridge) yang dapat
menggerakkan dua motor pada saat yang bersamaan dan waktu yang bersamaan
dengan rating arus maksimal 600 mA setiap motor.
Apabila ingin mengontrol motor arus yang lebih besar, kita bisa
menggunakan IC L298 dengan rating arus 2A. sedangkan jika kita menginginkan

Universitas Sumatera Utara


arus motor yang lebih besar lagi maka kita bisa menggunakan MOSFET yang
disusun H-Bridge seperti berikut

Gambar 2.4 Susunan H- Bridge kontrol Motor ( S1 – S4 Sakelar elektronik


Mosfet atau Transistor daya )

Keunggulan Motor DC antara lain yaitu :


1. Sudut rotasi motor proporsional dengan pulsa masukkan sehingga lebih
mudah diatur.
2. Motor dapat langsung memberikan torsi penuh pada saat mulai
bergerak.
3. Posisi dan pergerakkan repitisinya dapat ditentukan secraa presisi.
4. Memiliki respon yang baik terhadap mulai, berhenti, dan
berbalik/perputaran.
5. Sangat reliable karena tidak adanya sikat yang bersentuhan dengan rotor
seperti pada motor DC biasa.
6. Dapat menghasilkan perputaran yang lambat sehingga beban dapat
dikopel langsung ke porosnya
7. Frekuensi perputaran dapat ditentukan secara bebas dan mudah pada
range pengaturan yang luas.
IC L298 menggunakan prinsip kerja jembatan H-bridge untuk memungkin
arah gerakan motor bisa ditentukan. Prinsipnya bisa dilihat pada gambar 2.3.1.
dengan penggunaan prinsip ini, sebenarnya dengan penggunaan relai bisa

Universitas Sumatera Utara


digunakan untuk mengatur arah gerak motor. Namun, kelemahannya, relai tidak
dapat digunakan untuk mengatur kecepatan motor.

Gambar 2.4.1 Prinsip jembatan H-Bridge untuk mengatur putaran motor


Pada modul L298, modul ini dapat digunakan untuk mengatur arah putaran motor
DC. Dalam hal ini :
1. Pin enable A, input 1, dan input 2 digunakan untuk mengatur motor DC
yang terhubung ke output 1, dan output 2.
2. Pin enable B, input 3, dan input 4 digunakan untuk mengatur motor DC
yang terhubung ke output 3, dan Output 4
Hubungan antara masukan dan keluaran dicantumkan pada tabel 2.3.1 contoh,
hanya untuk enable A, input 1, Input 2, output 1, serta Output 2. Namun, hal ini
berlaku untuk Enable B, input 3, Input 4, Output 3, Output 4.

Enable A Input 1 Input 2 Keterangan


>0 0 1 Berputar ke suatu arah
>0 0 0 Berputar kearah lain
>0 0 1 Berhenti berputar
>0 0 0 Berhenti berputar
0 Motor tidak berputar
Tabel 2.3 Hubungan pengontrolan motor DC melalui modul L298

Pada alat ini untuk mengatur motor DC terkhusus pada Kipas Motor DC
menggunakan komponen relai sebagai saklar. Pada dasarnya, relai adalah

Universitas Sumatera Utara


komponen yang mengandung kumparan (lilitan) dan dapat digunakan untuk
menghentikan atau mengalirkan arus. Hal ini yang menarik, arus yang dapat
dikontrol dapat berupa arus searah (DC) maupun arus bolak-balik (AC).
Di 123D Circuit tersedia dua jenis relai yaitu :
1) SPDT ( Single Pole, double throw)
2) DPDT (Double Pole, double throw)
Komponen yang digunakan pada alat ini berupa komponen relai SPDT
(Sngle Pole, Double Throw). Contoh relai SPDT ditunjukkan pada Gambar 2.3.2.
komponen ini mengandung 5 terminal. Terminal A dan B digunakan untuk
mengalirkan arus akan dilakukan dari C ke D atau dari C ke E. Dalam Hal ini, jika
tegangan A dan B berupa 0V, arus akan mengalir dari C ke D. Sebaliknya, jika
tegangan A dan B berupa 5V, arus akan mengalir dari C ke E. sebagai contoh, jika
motor terhubung ke terminal E, motor dapat dihidupkan atau dimatikan dengan
mengatur tegangan di A dan B.

Gambar 2.4.2Konfigurasi Relay SPDT

Pada relay SPDT terdapat dua jenis yaitu hanya memiliki perbedaan
penggunaan besar tegangan dan arus yang akan ditangani oleh relay, hubungan
symbol pada relay yang digunakan didalam diagram kabel dan symbol relay di
123 circuits. Untuk menghindari kemungkinan relai menarik arus yang besar, relai
digunakan Bersama transistor. Sebagai contoh penggunaan transistor pada alat ini

Universitas Sumatera Utara


dapat menggunakan transistor yaitu 2N2222. Namun, karena transistor ini tidak
ada di 123D circuits, transistor TIP120 juga dapat digunakan. Untuk penggunaan
relai ini, pin yang digunakan untuk mengendalikan transistor tidak harus
berupa pin PWM,. Menggunakan sembarang pin digital dapat digunakan. Hal ini
disebabkan tidak mengatur kecepatan putaran motor jika relai digunakan.

Gambar 2.4.3 Motor DC

2.5 Motor Servo

Motor servo merupakan sebuah perangkat atau actuator putar ( motor )


yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik atau loop tertutup (servo),
sehingga dapat di set-up atau diatur untuk menentukan dan memastikan posisi
sudut dari poros output motor. Motor servo merupakan perangkat yang terdiri dari
motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan potensiometer. Serangkaian
gear yang melekat pada poros motor DC akan memperlambat putaran motor
servo, sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor
berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran pada poros motor servo.
Penggunaan sistem kontrol loop tertutup pada motor servo berguna untuk
mengontrol gerakan dan posisi akhir dari poros motor servo, penjelasn
sebenarnya, posisi poros output akan disensor untuk mengetahui posisi poros
sudah tepat seperti yang diinginkan atau belum, dan jika belum, maka kontrol
input akan mengirim sinyal kendali untuk membuat posisi poros tersebut pada
posisi yang diinginkan, untuk mengetahui lebih jelasnya tentang mengenai sistem
kontrol loop terttutup, perhatikan contoh sederhana beberapa aplikasi lain dari

Universitas Sumatera Utara


sistem kontrol loop tertutup, seperti penyetalan suhu pada AC, kulkas, setrika dan
lain-lain sebagainya.
Motor servo biasa digunakan dalam aplikasi-aplikasi industri, selain itu
juga
Dalam berbagai aplikasi lain seperti pada mobil mainan remote kontrol, robot,
pesawat, dan lain sebagainya.

Gambar 2.5 Motor Servo (1) dan isi dari Motor Servo (2)

Ada dua jenis motor servo, yaitu motor servo AC dan DC. Motor servo
AC lebih dapat menangani arus yang tinggi atau beban berat, sehingga sering
diaplikasikan pada mesin mesin industri. Sedangkan motor servo DC biasanya
leboh cocok untuk digunakan pada aplikasi-aplikasi yang lebih kecil. Dan bila
dibedakan menurut rotasinya, umumnya terdapat dua jenis motor servo yang ada
dipasaran yaitu, motor servo rotation 180o dan servo rotation continuos.
o Motor servo standard ( servo rotation 180o) adalah jenis yang
paling umum dari motor servo, dimana putaran poros outputnya
terbatas hingga 90o kearah kanan dan 90o kearah kiri. Dengan kata
lain total putarannya hanya setengah lingkaran atau 180o.
o Motor servo rotation countinuos merupakan jenis motor servo yang
sebenarnya sama dengan jenis motor servo standard, hanya saja
perputaran porosnya tanpa Batasan atau dengan kata lain dapat
berputar terus, balik kearah kanan maupun ke kiri

2.5.1 Prinsip Kerja Motor Servo


Prinsip kerja motor servo yaitu dikendalikan dengan memberikan sinyal
modulasi lebar pulsa ( Pulse Wide Modulation / PWM) melalui kabel kontrol.

Universitas Sumatera Utara


Lebar pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan menenutukan posisi sudut putaran
dari poros motor servo. Sebagai contoh, lebar pulsa dengan waktu 1,5 ms (mili
detik) akan memutar poros motor servo ke posisi sudut 900. Bila pulsa lebih
pendek dari 1,5 ms maka akan berputar kea rah posisi arah 0o atau ke kiri
(berlawanan dengan arah jarum jam), sedangkan bila pulsa yang diberikan lebih
lama dari 1,5 ms maka poros motor servo akan berputar kea rah posisi 180o atau
ke kanan (searah jarum jam). Lebih jelasnya gambar dibawah ini.

Gambar 2.6 Gambar Pulsa Pada Motor Servo


Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor servo akan
bergerak atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan, dan berhenti pada
posisi tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi tersebut. Jika ada kekuatan
torsi yang dimilikinya (rating torsi servo). Namun motor servo tidak akan
mempertahankan posisinya untuk selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus
diulang setiap 20 ms ( mili detik) untuk menginstruksikan agar posisi poros motor
servo tetap bertahan pada posisinya.
2.6 Adaptor
Adaptor merupakan alat atau jembatan untuk menyambungkan sumber
tegangan DC. Tegangan DC ini dibutuhkan oleh berbagai macam rangkaian
elektronik untuk dapat dioperasikan. Seperti halnya adaptor/ power supply yang
digunakan pada hiasan lampu akrilik. Rangkaian inti dari adaptor/ power supply
adalah suatu rangkaian penyearah yaitu rangkaian yang mengubah sinyal bolak-
balik (AC) menjadi sinyal searah (DC).Proses pengubahan dimulai dari penye-
arah oleh diode, penghalusan tegangan kerut (Ripple Viltage Filter) dengan

Universitas Sumatera Utara


menggunakan condensator dan pengaturan (regulasi) oleh rangkaian regulator.
Pengaturan meliputi pengubahan tingkat tegangan atau arus. Pada teknik regulasi
pada pembuatan adaptor, kita mengenal teknik regulasi daya linier dan teknik
regulasi switching.Sistem rangkaian penyearah ada 4 fungsi dasar yaitu:
• Tranformasi (travo) tegangan yang diperlukan untuk menurunkan tegangan
yang diinginkan.
• Rangkaian penyearah, rangkaian ini untuk mengubah tingkat tegangan arus
bolak balik ke arus searah.
• Filter (Condesator), merupakan rangkaian untuk memproses fluktuasi
penyearah yang menghasilkan keluaran tegangan DC yang lebih rata.
• Regulasi adalah parameter yang sangat penting pada adaptor dan regulator
tegangan dengan bahan bervariasi.
Pada teknologi modern saat ini adaptor/ power supply rata-rata sudah tidak
lagi menggunakan transformator step down, dimana tegangan AC diturunkan
terlebih dahulu melalui sebuah transformator step down keluaran trafo diserahkan
dengan diode dan diratakan dengan kapasitor elekronik (elco).
Adaptor/power supplyumumnya menggunakan sistem switching, sinyal
AC dari tegangan jala-jala listrik 220V disearahkan lebih dahulu ketegangan DC
melalui sebuah rangkaian diode penyearah dan elco. Tegangan DC hasil
penyearah ini kemudian disaklar on-off secara terus menerus dengan frekuensi
tertentu sehingga memungkinkan nilai indikator dari trafo menjadi kecil. Hal ini
khususnya untuk memperkecil ukuran power supply

Universitas Sumatera Utara


BAB 3
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

3.1 Perancangan dan Pembuatan

Perancangan ini telah dilakukan pada bulan dantanggal 1maret 2019


dirumah tinggal, dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

3.1.1 Blok Diagram

Dalam perancangan alat sistem kontrol rumah cerdas, mikrokontroler


Arduino Uno digunakan sebagai komponen utama yang mengatur komponen
lainnya seperti:Motor DC, Kipas DC, Motor Servo dan LED. Hardware
inidirancangagarmikrokontrolerArduino dapatmenerimamasukandariModul
Bluetooth , sehingga fungsi alat untuk mengendalikan sistem perangkat yang
ada.Hardwaresistem kontrol otomatis
rumahdirancangsesuaidiagramblokyangterdapatpada gambar berikut.

Power Supply

Smartphone Arduino
Modul
UNO Hardware Yang
(Device) Bluetooth
dijalankan

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

Universitas Sumatera Utara


3.1.2 Penentuan Komponen Sistem Kontrol Otomatis

1. Satu set komputer berfungsi untuk pengelolaan data dan pemrograman


2. Bor listrik berfungsi untuk melubangi material
3. Solder berfungsi untuk mencairkan timah dan menyambungkan beberapa
komponen elektronik
4. Obeng berfungsi untuk memasang baut dan mur
5. Gergaji berfungsi untuk memotong kayu
6. Glue Gun berfungsi sebagai alat perekat kayu
7. Mur dan baut berfungsi sebagai peguat dalam pemasangan komponen
pada papan triplek dan akrilik
8. Kayu berfungsi sebagai pelindung komponen pada alat
9. Papan triplek berfungsi sebagai tempat meletakkan alat
10.Arduino Uno R3 berfungsi sebagai mikrokontroler
11.LEDberfungsi untuk mengeluarkan output berupa cahaya
12.Motor DCberfungsi untuk menggerakkan komponen gerbang rumah dan
garasi
13. Motor Servo berfungsi sebagai menggerakkan komponen pintu rumah
14.Adaptor berfungsi sebagai supply tegangan
15. Motor DC Fan berfungsi sebagai keluaran pendingin ruangan

3.1.3 Fungsi Setiap Blok


1. Blok Arduino Uno : Mengkonversi data perintah dari modul
bluetooth ke bentuk pulsa listrik untuk
menjalankan hardware ( komponen )
2. Blok Modul Bluetooth : yaitu menyambungkan koneksi dua arah
antara smartphone dengan Arduino uno
3. Blok komponen( Hardware ); sebagai output yang dijalankan
4. Power Supply : Sebagai penyedia sumber arus listrik ke
System
5. Smartphone (device) : yaitu sebagai remote untuk memberi
Perintah kepada Arduino melalui modul
bluetooth

Universitas Sumatera Utara


3.2 Rangkaian LED

Pada alatsistem kontrol otomatis ini,LED yang digunakan adalah LED


bertegangan 5watt. pada rangkaian alat ialah sebagai output berupa penerangan.
LED ini akan memberikan feedback berupa sinyal analog yang kemudian diproses
oleh Arduino yang diproses diubah menjadi digital yang kemudian dikirimkan
melalui Bluetooth untuk memberi feedback notifikasi berupa hidup atau mati LED
tersebut.

Gambar 3.2 Hubungan Arduino dengan LED

Keterangan:
• Kaki VCC LED dihubungkan keresistor R1dihubungkan ke Pin 12pada
Arduino
• Kaki VCC LED dihubungkan ke resistor R2 dihubungkan ke Pin 13 pada
Arduino
• Kaki VCC LED Dihubungkan ke R3 dihubungkan ke Pin 11 pada
Arduino
• Kaki GND pada LEDdihubungkan ke pin GND pada Arduino

3.3 Rangkaian Motor DC

Pada alat ini, Motor DC yang digunakan adalah motor DC 12 v yang biasa
banyak ditemukan pada mainan. Untuk blok ada komponen tambahan karena

Universitas Sumatera Utara


untuk menjalankan perangkat ini diharuskan menyuplai tegangan berupa
12V.arduino dapat memberi sinyal analog melalui port Arduino yang memiliki
PWM yaitu dapat memberi output 5-12v yang kemudian dihubungkan ke modul
driver L298D. Pemasangan modul ini berfungsi sebagai pengontrol arah dan
putaran maupun kecepatan putaran motor DC ini .
Pin PWMmemanipulasi keluaran digital sedemikian rupa sehingga
menghasilkan sinyal analog. Mikrokontroller mengeset output digital ke HIGH
dan LOW bergantian dengan porsi waktu tertentu untuk setiap nilai keluarannya.
Sehingga pengaturan kecepatan dan arah pada motor DC akan dapat dikendalikan
oleh Arduino Uno.

Gambar 3.3 Hubungan Arduino dengan Motor DC


Keterangan:
• Kaki INPUT1 pada IC L298 dihubungkan ke pin 9 pada Arduino
• Kaki INPUT2 pada IC L298 dihubungkan ke pin 6 pada Arduino
• Kaki INPUT3 pada IC L298 dihubungkan ke pin 5 pada Arduino
• Kaki INPUT4 pada IC L298 dihubungkan ke pin 3 pada Arduino
• Kaki OUTPUT1 pada IC L298 dihubungkan ke motor dc
• Kaki OUTPUT2 pada IC L298 dihubungkan ke motor dc
• Kaki OUPUT3 pada IC L298 dihubungkan ke motor dc
• Kaki OUTPUT4 pada IC L298 dihubungkan ke motor dc

Universitas Sumatera Utara


• Kaki GND IC L298 dihubungkan ke pin GND Arduino

3.4 Rangkaian Motor Servo


Pada alat ini, motor yang digunakan adalah Motor Servo bertipe SG90,
yang dimana motor ini banyak digunakan untuk beban yang ringan untuk diputar.
Kekuatan putar motor servo dinyatakan dengan torsi. Semakin tinggi torsinya,
maka semakin kuat motor mengangkat beban yang akan diputar. Motor ini
memiliki putaran yang dibatasi hingga 180o yang dimana untuk menggerakkan ini
dapat langsung dikendalikan melalui Arduino tanpa harus ada komponen
tambahan untuk menggerakan maupun mengatur kecepatan dan arahnya.

Gambar 3.4 hubungan Arduino dengan Servo


Keterangan :
• Pin 4 pada Arduino dihubungkan ke pin motor servo
• Pin VCC motor servo dihubungkan ke +5V arduino
• Pin GND pada motor servo dihubungkan ke Pin GND arduino

3.5 Rangkaian Motor DC Fan


Pada alat ini, motor yang digunakan adalah motor DC 12v, komponen ini
banyak digunakan pada perangkat komputer yang bertugas mendinginkan
komponen. Pada alat ini motor DC berfungsi sebagai output dari sebuat perintah
kontrol yang berfungsi sebagai pendingin ruangan. Pada motor DC ini sama

Universitas Sumatera Utara


seperti pada motor DC umumnya yang dimana menggunakan perangkat
komponen tambahan untuk mengendalikannya.
Pada rangkaian ini digunakan relay SPDT untuk menghidupkan dan
mematikan komponen

Gambar 3.5 motor kipas dc dengan Arduino


Keterangan :
• Pin 2 pada Arduino dihubungkan ke resistor 1k yang dihubungkan ke
kaki base pada transistor TIP 120
• Kaki collector pada transistor TIP 120 dihubungkan ke kaki diode
1N4001
• Kaki diode 1N4001 positif dihubungkan ke VCC relay SPDT
• Pin IN1 pada relay dihubungkan ke positif motor DC kipas
Pada kaki emitter, GND relay, dan Negatif motor kipas dc
dihubungkan ke pin GND pada arduino

3.6Rangkaian Hubungan Keseluruhan Sistem Alat

Rangkaian keseluruhan sistem dari alat sistem kontrol otomatis rumah


berbasis mikrokontroller Arduino menggunakan smartphone dibagi menjadi 3
bagian yaitu: power supply, sistem kendali (jaringan) , dan bagian output
(hardware). Bagian power supply merupakan input tegangan dari Adaptor.
Bagian sistem kendali berupa sebuah jaringan nirkabel berupa bluetooth. Bagian

Universitas Sumatera Utara


output terdiri dari perangkat keras yang dikendalikan yaitu : motor DC, Motor
Servo, Fan DC, dan LED.

Gambar 3.6Rangkaian Hubungan Keseluruhan Sistem Alat

Universitas Sumatera Utara


3.7 Flowchart Sistem Kontrol Rumah Otomatis

MULAI

Hubungkan smartphone
dengan modul bluetooth

Mengontrol
alat untuk
digerakkan

Memberi umpan balik


dan juga menampilkan
hasil ke android

SELESAI

Gambar 3.6 Flowchart SistemKontrol Rumah Otomatis

Alat sistem kontrol iniakan aktif apabila diberi supply tegangan


dariadaptor yang kemudian di bypass untuk ke driver IC L298D, kemudian bypass
tegangan diberikan ke Arduino dan juga untuk motor kipas DC dengan tegangan

Universitas Sumatera Utara


12 v. Kemudian alat akan menginisialisasi port yang ada pada Arduino
(mengidentifikasi atau mengenali port-port Arduino yang terhubung dengan
komponen-komponen yang ada pada rangkaian). Perintah akan terjadi apabila
smartphone telah terhubung ke modul Bluetooth pada alat . Jika smartphone
memberi perintah maka sinyal digital masuk ke port Arduino yang kemudian
sinyal tersebut diproses menjadi sinyal analog yang dimana sinyal tersebut
berfungsi untuk menggerakkan atau mengontrol perangkat yang dikendalikan.
Yang kemudian memberikan feedback yaitu berupa notifikasi bahwa alat sedang
berjalan.

Universitas Sumatera Utara


BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Rangkaian LED

Untuk peneranganpada alat ini digunakanLED .LED ini menggunakan


sebuah LED yang memiliki voltase sebesar 12 V. pada rangkaian LED dibutuhkan
sebuah resistor 1k sebagai penghabatnya. Dan dalam pengujian alat ini,LED
digunakan sebagai sebuah output atau sebagai penerangan pada prototipe rumah
menggunakan sistem kontrol otomatis ini.

// the setup function runs once when you press reset or power the board
void setup() {
pinMode(13, OUTPUT);// inialisasi pin 13 sebagai output
}
void loop() {
digitalWrite(13, HIGH);// keluaran input High (on)
delay(1000);
digitalWrite(13, LOW);// keluaran input Low (off)
delay(1000);
}

Gambar 4.1 Pengujian Rangkaian LED

Universitas Sumatera Utara


4.2 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler Arduino Uno
Pemrograman menggunakan mode ISP (In System Programming)
mikrokontroler harus dapat diprogram langsung pada papan rangkaian dan
rangkaian mikrokontroler harus dapat dikenali oleh program Arduino.cc.
Pada pengujian ini berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis mikrokontroler
oleh program downloader yaitu Arduino Genuino/Uno.

Gambar 4.2. Informasi Signature Mikrokontroler Arduino Uno R3

Apabila Chip Signature sudah dikenali dengan baik dan dalam waktu
singkat, bisa dikatakan rangkaian mikrokontroler Arduino Uno R3bekerja dengan
baik dengan mode ArduinoISP-nya.

4.3 Pengujian Rangkaian Modul Bluetooth

Pengujian modul bluetooth dilakukan dengan cara mengehubungkan pin rx


dan pin tx pada modul Bluetooth ke mikrokontroller Arduino dengan konfigurasi
sebaliknya dimana pin RX dihubungkan ke Pin TX pada Arduino dan juga Pin Tx
pada modul bluuetooth dihubungkan kepada pin RX pada arduino.Dilakukannya
pengujian ini bertujuan, agar mengetahui kondisibaik atau tidaknya modul untuk
digunakan. Pada alat ini, modul Bluetoothdiaplikasikan sebagai jaringan nirkabel
penghubung antara smartphone dengan Mikrokontroller Arduino.

Void setup() {

// atur kecepatan transfer data di bluetooth

Universitas Sumatera Utara


Serial.begin(9600);

Void loop () {

Char dataBt;//inialisasi perintah masuk ke Bluetooth dalam character

If ( Serial.available () > 0) { // jika port serial bluetooth diatas 0

dataBt = Serial.read(); // maka inialisasi bluetooth terbaca

if (dataBt == 13) // jika diberi input 13 maka

Serial.println(x); // port menampilkan (x)

Else

Serial.println(dataBt);// jika selain dari 13 port menampilkan databt

4.4 Pengujian Rangkaian Motor DC

Bagian ini hanya terdiri dari sebuah Motor DC yang berfungsi sebagai
motor penggerak pintu gerbang pada miniatur rumah . Motor DC dihubungkan
dengan menggunakan modul driver tambahan berupa IC L298 yang mmeiliki 4
Pin yaitu In 1, In 2, In 3, In 4 yang dihubungkan ke pin 9, 6. 5, dan 3 dari
Arduino yang berfungsi mengirimkan sinyal listrik yang memiliki keluaran
berupa 5 v – 12 V yang disebut Pin PWM pada board arduino .motor yang
digerakkan pada motor DC diatur oleh Ic 298 dimana memiliki control pin,Enable
Pin A,dan Enable Pin B. Jalur control pin ini digunakan untuk memberitahu
motor DC bahwa anda sedang mengirimkan sebuah sinyal listrik untuk mengatur
perputaran dan kecepatan perputaran sebuah motor DC. Untuk mengirimkan
sinyal listrik ke motor DC, maka control pin mengirim sinyal ke pin enable pin a
dan juga ke pin enable pin b yang memiliki fungsi sebagai output untuk
menggerakkan motor DC melalui pinenable. harus dibuat logika low “0” dan set
( high ) pada dua jalur kontrol yang lain RS dan RW. Jalur pinEnable adalah pin
keluaran sebagai pin menggerakkan motor DC. Ketika mikrokontroller mengirim

Universitas Sumatera Utara


sinyal “1” set (high) ke Pin input maka Pin input meneruskan sinyal tersebut ke
pin control untuk mengatur arah putaran dan juga kecepatan putaran, maka sinyal
(High) akan diteruskan pada pin enable untuk menggerakkan motor DC.
Berdasarkan keterangan di atas maka kita sudah dapat membuat progam
untuk menggerakkan motor DC . Adapun program yang diisikan ke
mikrokontroller untuk menggerakkan motor DC adalah sebagai berikut:

#define motorA1 11 // deklarasi motorA1 pada pin 11


#define motorA2 6 // deklarasi motorA2 pada pin 6
#define motorB1 5 // deklarasi motorB1 pada pin 5
#define motorB2 3 // deklarasi motorB2 pada pin 3
char data ; // deklari variable data bertipe karakter
void setup() { // blok fungsi memulai satu kali
Serial.begin (9600); // memulai komunikasi serial
pinMode (motorA1, OUTPUT);// deklarasi motorA1 sebagai pin OUTPUT
pinMode (motorA2, OUTPUT);// deklarasi motorA2 sebagai pin OUTPUT
pinMode (motorB1, OUTPUT);// deklarasi motorB1 sebagai pin OUTPUT
pinMode (motorB2, OUTPUT);// deklarasi motorB1 sebagai pin OUTPUT
}
void loop(){ // blok fungsi memulai berulang-ulang
if ( Serial.available ()>0){ // untuk mengecek apakah komunikasi serial
terhubung
data = Serial.read();// membaca data yang dikirimkan oleh komunikasi serial dan
// dan disimpan dalam variable “data
Serial.println(data);//

if(data == 'w') { // cek apakah data memiliki karakter w


Bukapintu1(); // fungsi yang dikerjakan
}
else if(data == 'e') { // cek apakah data memiliki karakter e
Tutuppintu1(); // fungsi yang dikerjakan
}

Universitas Sumatera Utara


else if(data == 'r') { // cek apakah data memiliki karakter r
Bukapintu2(); // fungsi yang dikerjakan
}
else if (data == 'f') { // cek apakah data memiliki karakter f
Tutuppintu2(); // fungsi yang dikerjakan
}
else if (data == 'j') { // cek apakah data memiliki karakter j
netral();
}
void Bukapintu1() // fungsi untuk membuka pintu 1
{
analogWrite(motorA1,150); // menghidupkan motorA1 dengan nilai 150
analogWrite(motorA2,0);//menghidupkan motorA2 dengan nilai 0
analogWrite(motorB1,0);//menghidupkan motorB1 dengan nilai 0
analogWrite(motorB2,0);//menghidupkan motorB2 dengan nilai 0
}
void Tutuppintu1() // fungsi untuk menutup pintu 1
{
analogWrite(motorA1,0); //menghidupkan motorA1 dengan nilai 0
analogWrite(motorA2,150);//menghidupkan motorA2 dengan nilai 150
analogWrite(motorB1,0); //menghidupkan motorB1 dengan nilai 0
analogWrite(motorB2,0);//menghidupkan motorB2 dengan nilai 0
}
void Bukapintu2 () // fungsi untuk membuka pintu 2
{
analogWrite(motorA1,0);//menghidupkan motorA1 dengan nilai 0
analogWrite(motorA2,0);//menghidupkan motorA2 dengan nilai 0
analogWrite(motorB1,150);//menghidupkan motorB1 dengan nilai 150
analogWrite(motorB2,0);//menghidupkan motorB2 dengan nilai 0}
void Tutuppintu2 () // fungsi untuk menutup pintu 2{
analogWrite(motorA1,0);//menghidupkan motorA1 dengan nilai 0
analogWrite(motorA2,0);//menghidupkan motorA2 dengan nilai 0

Universitas Sumatera Utara


analogWrite(motorB1,0);//menghidupkan motorB1 dengan nilai 0
analogWrite(motorB2,150);//menghidupkan motorB2 dengan nilai 150}
void netral (){
analogWrite(motorA1,0); //menghidupkan motorA1 dengan nilai 0
analogWrite(motorA2,0);//menghidupkan motorA2 dengan nilai 0
analogWrite(motorB1,0);//menghidupkan motorB1 dengan nilai 0
analogWrite(motorB2,0);//menghidupkan motorB2 dengan nilai 0}

Gambar 4.3 Pengujian Motor DC 1


Gambar 4.3.1 Pengujian Motor DC 2
Dengan dilakukannya pengujian pada alat ini, motor DC yang digunakan
berhasil menggerakkan pintu gerbang pada miniatur rumah melalui jaringan
nirkabel Bluetooth.

4.5. Pengujian Rangkaian Motor Servo

Bagian ini hanya terdiri sebuah motor servo yang berfungsi sebagai
penggerak pintu rumah. Motor servo ini dihubungkan langsung ke pin 4 yang ada

Universitas Sumatera Utara


pada mikrokontroller Arduino

#include <SoftwareSerial.h> // TX RX software library for bluetooth

#include <Servo.h> // servo library


Servo motorServo; // servo name

int bluetoothTx = 1; // bluetooth tx di 1 pin


int bluetoothRx = 0; // bluetooth rx di0 pin

SoftwareSerial bluetooth(bluetoothTx, bluetoothRx);

void setup()
{
motorServo.attach(7); // mendeklarasi motor servo di pin
//Setup serialusbkoneksike computer
Serial.begin(9600);

//Setup serialBluetoothkoneksike android


bluetooth.begin(9600);
}
void loop()
{
//membaca dari Bluetooth dan menulis ke serial usb
If(bluetooth.available()> 0 ) // cek apakah menerima perintah dari bluetooth
data = serial.read;// menerima perintah dengan karakter “data”
data = bluetooth.readstring ();
// menerima perintah dari Bluetooth dengan data
if (data.length()>0 ) // cek apa perintah dari data
if ( data== ’t’) { // cek apakah perintah memiliki karakter “t”
motorServo.write(90);}// maka sevo bergerak ke posisi 90o
else if (data == ‘b’){ // cek apakah perintah memiliki karakter “b”
motorServo.write(0);} // maka servo bergerak ke posisi 0o
}

Gambar 4.4 Pengujian Motor Servo

4.6 Pengujian Rangkaian Kipas Motor DC

Universitas Sumatera Utara


Bagian ini hanya terdiri sebuah motor DC yang nenuliki baling baling
yang berfungsi sebagai sistem pendingin rumah. Kipas Motor DC ini
dihubungkan melalui Relai SPDT yang dimana relai tersebut berfungsi sebagai
jembatan dan juga relay untuk on/off pada motor DC.

Int Pin_k = 2; // deklarasi pin di sambungkan pada pin 2

char data ;// deklarasi penggunaan variable bertipe karakter

void setup() { // fungsi memulai sekali

Serial.begin (9600); // memulai komunikasi serial

digitalWrite (Pin_k, LOW); // memulai dengan perintah LOW

void loop(){ // fungsi memulai berulang

if ( Serial.available ()>0){// cek apakah menerima perintah dari 42luetooth

data = Serial.read(); // membaca perintah dari serial dalam bentuk variable

//“data”

Serial.println(data);

if( data == ‘z’) { // cek apakah data memiliki karakter z

digitalWrite(2, HIGH); // tampilakan output dalam keadaan HIGH}

else if (data == ‘x’) {// cek apakah data memiliki karakter x

digitalWrite (2, LOW); // tampilkan output dalam keadaan LOW

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.5 Pengujian Motor Fan DC

BAB 5

Universitas Sumatera Utara


KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari perancangan dan pengujian alat sistem kontrol rumah otomatis


menggunakan modul bluetooth HC-05 berbasis mikrokontroller Arduino inidapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Prinsip kerja dari alat sistem otomatis pada rumahini adalah Modul
Bluetoothbekerjauntuk menjembatani antara smartphone android dengan
mikrokontroller Arduino.Apabila bluetooth menjembatani komunikasi maka
arduino yang berfungsi sebagai pengendaliakan memberi umpan balik yang
akan menampilkan informasi kembali kesmartphone android.
2. Alat ini merupakan pengembangan dari pemanfaatan Arduino Uno yang
merupakan mikrokontroller, dalam bidang sistem jaringan komunikasi
nirkabel dengan memanfaatkan modulBLUETOOTH sebagai komponen
yang menhubungkan antara smartphone dengan komponen penggerak pada
alat ini memberikan keuntungan pada pengguna karena dapat mengontrol alat
alat yang ada pada rumah maupun pada industr sekalipun dimana alat ini
dapat digunakan cikal bakal perkembangan industri, yang dimana semua
perangkat device menggunakan sistem operasi android dapat menggunakan
aplikasi ini bahkan kedepannya dapat digunakan di platform sistem operasi
komputer yaitu windows.
3. Setelah dilakukan pengujian alat sistem otomatis rumah berbasis arduino
menggunakan smartphone androidbekerja dengan baik (berhasil) dalam
sistem kontrolsesuai dengan perancangan yang telah dibuat.
4. Sistem komunikasi dua arah pada alat ini yaitu berupa sebuah feedback atau
notifikasi yang berfungsi untuk mengetahui kondisi keadaan perangkat yang
digunakan pada alat yang ditampilkan pada perangkat, dan sistem
komunikasi dua arah ini berfungsi untuk mengetahui jika kondiso Bluetooth
mati atau hidup dan juga berfungsi untuk mengetahui apakah terjadi
kerusakan pada komponen maupun kerusakan pada kabel dengan
menampilkan pop up notifikasi pada aplikasi, yang akan membuat aplikasi

Universitas Sumatera Utara


freeze atau tidak bisa digunakan yang kemudian diperlukan reset untuk
mengembalikan kepada kondisi semula

5.2 Saran
Dari hasil Proyek ini masih terdapat beberapa kekurangan dan
dimungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut.Oleh karenanya penulis merasa
perlu untuk memberi saran sebagai berikut:

1. Pada Penggunaanmodul Bluetooth memiliki jarak yang terbatas yang dimana


modul ini hanya 2.4 GHz, untuk alat selanjutnya dapat menggunakan Bluetooth
versi baru yang dimana memiliki jangkauan yang lebih jauh
2. Untuk kedepannya pembuatan alat selanjutnya dapat dikembangkan dengan
menambahkan output-output atau komponen lain pada alat.
3. Untuk kedepannya dan dapat dikembangkan aplikasinya (penerapan) dapat
digunakan di perangkat ( device ) pada platform sistem operasi yang lain

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara


Bishop, Owen. 2004. Dasar-Dasar Elektronika. Jakarta: Erlangga

Budiharto,Widodo dan Sigit Firmansyah. 2010. Elektronika digital dan

mikroprosesor. Yogyakarta: ANDI

Wicaksono, Mochamad Fajar dan Hidayat.2017. Mudah Belajar Mikrokontroller

Arduino. Bandung: Penerbit Informatika

Kadir, Abdul. 2017. Pemograman Arduino dan Android Menggunakan App

Inventor.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Kadir, Abdul. 2016. Simulasi Arduino.Jakarta: PT.Elex Media Komputindo

Syahwil, Muhammad, 2017. Panduan Mudah Belajar Arduino Menggunakan

Simulasi Proteus. Yogyakarta: ANDI

Woollard, Barry. 2003. Elektronika Praktis. Jakarta: Pradnya Paramita

Kadir, Abdul. 2017. Pemograman Arduino Dengan ArduBlock.Yogyakarta:

ANDI

http://belajar-dasar-pemrograman.blogspot.co.id/2013/03/arduino-uno.html

Diakses pada Tanggal : 04/04/2018, Pukul: 11:11

http://cahaya14design.wordpress.com/2014/05/07/pengertian-fungsi-adaptor/

Diakses pada Tanggal : 05/04/2018, Pukul : 12:11

https://id.wikipedia.org/wiki/Bluetooth

Diakses pada Tanggal : 05/04/2018

http://electricityofdream.blogspot.com/2016/09/kegunaan-dan-fungsi-

arduino.html

Diakses pada Tanggal : 07/04/2018, Pukul: 10:11

http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2014/03/Pengertian-Motor-Servo.html

Universitas Sumatera Utara


Diakses pada Tanggal : 08/04/2018, Pukul: 12:00

http://saptaji.com/2016/11/06/cara-on-off-dc-fan-12v-menggunakan-arduino/

Diakses pada Tanggal : 08/04/2018, Pukul : 12:00

http://electricityofdream.blogspot.com/2016/09/kegunaan-dan-fungsi-

arduino.html

Diakses pada Tanggal : 09/04/2018, Pukul : 10:00

http://zonaelektro.net/motor-dc/

Diakses pada Tanggal 10/04/2018, Pukul :10:12

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/68858/Chapter%20II.pdf?

sequence=4&isAllowed=y

Diakses pada Tanggal 11/02/2019

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


#include <SoftwareSerial.h> //deklarasi library
bluetooth
#include <Servo.h> // dekalarasi library motor servc
#define motorA1 11 // deklarasi motor pin 11
#define motorA2 6 // deklarasi motor pin 6
#define motorB1 5 // deklarasi motor pin 5
#define motorB2 3 // deklarasi motor pin 3
int Pin_k = 2; // deklarasi kipas DC pin 2
int Pin_1 = 13; // deklarasi lampu 1 pin 13
int Pin_2 = 12; // deklrasi lampu 2 pin 12
const int Pin_4 = 7; // deklarasi motor servo di pin 7
int Pin_3 = 8;// deklarasi lampu di pin 8
int bluetoothTX = 1; // deklarasi transmitter Bluetooth
pada pin 1
int bluetoothRX = 0; // deklarasi receiver Bluetooth
pada pin 0
Servo motorServo; // inialisasi penamaan variable motor
servo
SoftwareSerial bluetooth (bluetoothTX, bluetoothRX);
// inialisasi penamaan variable bluetooth
char data ; // variable yang digunakan bertipe
“karakter” bervariabel “data”

void setup() { // fungsi kerja berulang sekali


Serial.begin (9600);
// memulai komunikasi serial dengan baudrate 9600
pinMode (motorA1, OUTPUT); // deklarasi motorA1
sebagai OUTPUT
pinMode (motorA2, OUTPUT); // deklarasi motor A2
sebagai OUTPUT
pinMode (motorB1, OUTPUT); // deklarasi motor B1
sebagai OUTPUT
pinMode (motorB2, OUTPUT); // deklarasi motor B2

Universitas Sumatera Utara


sebsgai Output
pinMode (Pin_k,OUTPUT); // deklarasi pin kipas DC
sebagai OUTPUT
digitalWrite (Pin_k, LOW); // Output menampilkan dalam
keadaan LOW (0)
pinMode (Pin_1,OUTPUT);// deklarasi lampu 1 sebagai
OUTPUT
digitalWrite (Pin_1, LOW);// Output menampilkan Lampu1
dalam kedaan LOW (0)
pinMode (Pin_2,OUTPUT);// deklarasi lampu 2 sebagai
OUTPUT
digitalWrite (Pin_2, LOW); output menampilkan lampu2
dalam keadaan LOW (0)
pinMode (Pin_3,OUTPUT);// deklarasi menampilkan lampu3
sebagai OUTPUT
digitalWrite (Pin_3, LOW); // menampilkan output lampu
3 dalam keadaan LOW (0)
bluetooth.begin (9600);// memulai komunikasi serial
bluetooth
motorServo.attach(Pin_4); // deklarasi motor servo
pada variable Pin_4
}

void loop(){ // fungsi kerja berulang


if ( Serial.available ()>0){
// fungsi mengecek apakah komunikasi data sudah
terhubung
data = Serial.read();
// membaca data yang dikirimkan oleh komunikasi serial
dan disimpan dalam variable “data”

Serial.println(data); // komunikasi akan menjalankan


perintah dengan variable “data”

Universitas Sumatera Utara


if(data == 'w') {
// fungsi menunjukkan apakah data memiliki karakter w
Bukapintu1(); // maka bukapintu1
}
else if(data == 'e') {
// fungsi menunjukkan apakah data memiliki karakter e
Tutuppintu1(); // maka tutuppintu1
}
else if(data == 'r') {
// fungsi menunjukkan apakah data memiliki karakter r
Bukapintu2(); // maka bukapintu2
}
else if (data == 'f') {
// fungsi menunjukkan apakah data memiliki karakter f
Tutuppintu2(); // maka tutuppintu2
}
else if (data == 'j') {
// fungsi menunjukkan apakah data memiliki karakter j
netral(); // maka netral (stop)
}
if( data == 'z') {
// fungsi menunjukkan apakah data memiliki karakter z
digitalWrite(2, HIGH);
// maka output menampilkan pin 2 dalam keadaan Hidup
}
else if (data == 'x') {
// fungsi menunjukkan apakah data memiliki karakter x
digitalWrite (2, LOW);
// maka output menampilkan pin 2 dalam keadaan mati
}

if( data == 'd') {

Universitas Sumatera Utara


// fungsi menunjukkan apakah data memiliki karakter d
digitalWrite(13, HIGH);
// maka output menampilkan pin 13 dalam keadaan Hidup
}
else if (data == 's') {
// fungsi menunjukkan apakah data memiliki karakter s
digitalWrite (13, LOW);
// maka output menampilkan pin 13 dalam keadaan Mati
}

if( data == 'k') {


// fungsi menunjukkan apakah data memiliki karakter k
digitalWrite (8, HIGH);
// maka output menampilkan pin 8 dalam keadaan Hidup
}
else if (data == 'l') {
// fungsi menunjukkan apakah data memiliki karakter l
digitalWrite (8, LOW);
// maka output menampilkan pin 8 dalam keadaan Mati
}
if( data == 'c') {
// fungsi menunjukkan apakah data memiliki karakter c
digitalWrite(12, HIGH);
// maka output menampilkan pin 12 dalam keadaan Hidup
}
else if ( data == 'v') {
// fungsi menunjukkan apakah data memiliki karakter v
digitalWrite (12, LOW);
// maka output menampilkan pin 12 dalam keadaan Mati
}
int servopos = bluetooth.read(); // menerima perintah
dari Bluetooth dalam berntuk akan untuk disimpan pada
variable “servopos"

Universitas Sumatera Utara


Serial.println(servopos); // menampilkan perintah dari
Bluetooth dalam bentuk angka
motorServo.write(servopos); // memutar servo sesuai
dengan yang diperintah Bluetooth melalui aplikasi
android
}
}

void Bukapintu1() // fungsi untuk Bukapintu1


{
analogWrite(motorA1,150);
// Menghidupkan motorA1 dengan nilai 150
analogWrite(motorA2,0);
// Menghidupkan motorA2 dengan nilai 0
analogWrite(motorB1,0);
// Menghidupkan motorB1 dengan nilai 0
analogWrite(motorB2,0);
// Menghidupkan motorB2 dengan nilai 0
}
void Tutuppintu1() // fungsi untuk Tutuppintu1
{
analogWrite(motorA1,0);
// Menghidupkan motorA1 dengan nilai 0
analogWrite(motorA2,150);
// Menghidupkan motorA2 dengan nilai 150
analogWrite(motorB1,0);
// Menghidupkan motorB1 dengan nilai 0
analogWrite(motorB2,0);
// Menghidupkan motorB2 dengan nilai 0
}
void Bukapintu2 () // fungsi untuk Bukapintu2
{
analogWrite(motorA1,0);

Universitas Sumatera Utara


// Menghidupkan motorA1 dengan nilai 0
analogWrite(motorA2,0);
// Menghidupkan motorA2 dengan nilai 0
analogWrite(motorB1,150);
// Menghidupkan motorB1 dengan nilai 150
analogWrite(motorB2,0);
// Menghidupkan motorB2 dengan nilai 0
}
void Tutuppintu2 () // fungsi untuk Tutuppintu2
{
analogWrite(motorA1,0);
// Menghidupkan motorA1 dengan nilai 0
analogWrite(motorA2,0);
// Menghidupkan motorA2 dengan nilai 0
analogWrite(motorB1,0);
// Menghidupkan motorB1 dengan nilai 0
analogWrite(motorB2,150);
// Menghidupkan motorB2 dengan nilai 150
}
void netral () // fungsi netral (Stop)
{
analogWrite(motorA1,0);
// Menghidupkan motorA1 dengan nilai 0
analogWrite(motorA2,0);
// Menghidupkan motorA2 dengan nilai 0
analogWrite(motorB1,0);
// Menghidupkan motorB1 dengan nilai 0
analogWrite(motorB2,0);
// Menghidupkan motorB2 dengan nilai 0
}

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai