Anda di halaman 1dari 187

RANCANG BANGUN PROTOTIPE SISTEM BEL KELAS DAN ABSENSI

MURID OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR FINGERPRINT


BERBASIS ARDUINO MEGA

SKRIPSI

Disajikan sebagai salah satu syarat


Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro

Oleh:
Muhammad Firhan Rahmat Pratama
NIM : 5115164419

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANG BANGUN PROTOTIPE SISTEM BEL KELAS DAN ABSENSI


MURID OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR FINGERPRINT BERBASIS
ARDUINO MEGA
Muhammad Firhan Rahmat Pratama /5115155080

PANITIA UJIAN SKRIPSI

NAMA DOSEN TANDA TANGAN TANGGAL

(Ketua Penguji) ................................ .....................

(Sekretaris) ................................ .....................

(Dosen Ahli) ................................ .....................

Mochammad Djaohar, ST., M.Sc


(Pembimbing I) ................................ .....................

Dr. Aris Sunawar, S.Pd., MT.


(Pembimbing II) ................................ .....................

Tanggal Lulus :
HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan karya asli dan belum pernah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademik sarjana, baik di Universitas Negeri Jakarta

maupun di perguruan tinggi lainnya.

2. Skripsi ini belum dipublikasikan, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang

dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran, maka saya bersedia menerima

sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh, serta sanksi

lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Universitas Negeri Jakarta.

Jakarta, Desember 2020


Yang membuat pernyataan,

Muhammad Firhan Rahmat


P
NIM. 5115155080
ABSTRAK

MUHAMMAD FIRHAN RAHMAT PRATAMA, RANCANG BANGUN


PROTOTIPE SISTEM BEL KELAS DAN ABSENSI MURID OTOMATIS
MENGGUNAKAN SENSOR FINGERPRINT BERBASIS ARDUINO
MEGA, Skripsi. Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Dosen
Pembimbing : Mochammad Djaohar, ST., M.Sc dan Dr. Aris Sunawar, S.Pd., MT.
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem bel kelas dan absensi murid
otomatis yang lebih efektif dan efisien untuk mengurangi resiko kerusakan data
absensi murid dan untuk kelalaian menekan tombol bel kelas. Alat ini
menggunakan sistem database online yaitu google spreadsheet, untuk data absensi
harian murid. Serta bel kelas untuk menandakan bel masuk, pergantian jam
pelajaran, istirahat, dan bel pulang. Alat ini juga menggunakan keamanan kelas
dengan menggunakan sensor fingerprint dengan solenoid sebagai pengganti kunci
manual. Arduino mega sebagai mikrokontroller dan NodeMCU esp8266
utamanya mengendalikan sistem absensi murid, bel kelas dan keamanan kelas.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang meliputi analsis kebutuhan,
perancangan, pembuatan pengujian. Analisi kebutuhan didasarkan oleh masih
bergantungnya sistem absensi murid dan sistem bel kelas yang manual di sekolah.
Maka sering terjadinya kerusakan dan kelalaian dari pihak-pihak tertentu.
Merancang sistem absensi dan sistem bel sekolah menggunakan sensor fingerprint
dengan database online google spreadsheet. Sistem bel sekolah menggunakan
modul RTC ,relay, dan buzzer 220 volt untuk mengaktifkan bel kelas. Untuk
keamanan kelas menggunkan sensor fingerprint. Pengujian secara terpisah untuk
mengetes hasil bunyi dari bel kelas, keamanan, absen harian, dan menguji
keseluruhan program sistem bel kelas dan absensi murid otomatis.
Hasil penelitian rancang bangun prototipe sistem bel kelas dan absensi murid
otomatis menggunakan sensor fingerprint berbasis arduino mega. Pengujian
absensi harian pada tanggal 7 desember sampai 12 desember. Dari hasil pengujian
sistem kendali kinerja alat sesuai dengan algoritma yang direncanakan. Di mana
bel kelas berbunyi 3 kali pada jam 06.30, berbunyi 1 kali pada jam 08.00,
berbunyi 2 kali pada jam 09.30, berbunyi 2 kali pada jam 10.00, berbunyi 1 kali
pada jam 11.00, berbunyi 3 kali pada jam 12.00 dan absensi murid harian terkirim
ke database online google spreadsheet. Anaslisis pengujian pada power supply
tegangan 220 volt dan 12 vdc mengalami penurunan setelah di hubungkan dengan
beban atau dengan output solenoid dan bel listrik. Semua hasil pengujian
penerapan sistem sesuai dengan yang di rencanakan penulis.
Kata kunci: Bel kelas, Absensi murid otomatis, Sistem Kendali, Arduino Mega,
Modul Fingerprint, Modul RTC, Spreadsheet
ABSTRACT

MUHAMMAD FIRHAN RAHMAT PRATAMA, RANCANG BANGUN


PROTOTIPE SISTEM BEL KELAS DAN ABSENSI MURID OTOMATIS
MENGGUNAKAN SENSOR FINGERPRINT BERBASIS ARDUINO
MEGA, Skripsi. Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta. Dosen
Pembimbing : Mochammad Djaohar, ST., M.Sc dan Dr. Aris Sunawar, S.Pd., MT.
The purpose of this research is to make a class bell system and automatic student
attendance so that it is effective and efficient to reduce damage to student
attendance data and to avoid forgetting to press the class bell button. This tool
uses an online system database in the form of a google spreadsheet for student
daily attendance data. In addition to the class bell to indicate the entrance bell,
changing class hours, resting, and going home, this tool is also used for classroom
security by using a fingerprint sensor with a solenoid as a manual key. Arduino
mega as a microcontroller and NodeMCU esp8266 which mainly controls student
attendance systems, class bells and class security.
This study uses an experimental method that includes needs analysis, design,
manufacturing testing. The analysis of school fee needs still depends on the
student attendance system and the manual classroom bell system in schools. So
there is often damage and negligence of certain parties. Designing an attendance
system and school bell system using a fingerprint sensor with an online google
spreadsheet database. The school bell system uses an RTC module, relay, and a
220 volt buzzer to activate the classroom bell. For class safety using a fingerprint
sensor. Separate testing to test the sound of the class bell, safety, no daily, and
test the whole program of the class bell system and automatic student attendance.
The results of the research on the design of a prototype of the classroom bell
system and student attendance automatically using a fingerprint sensor based on
Arduino Mega. Daily attendance testing from 7 December to 12 December.
From the test results the performance control system is in accordance with the
planned algorithm. Where the class bell rings 3 times at 06.30, sounds 1 time at
08.00, rings 2 times at 09.30, rings 2 times at 10.00, rings 1 time at 11.00, rings 3
times at 12.00 and daily student attendance is sent to the google spreadsheet
online database. The power supply analysis test has 220 volts of voltage and 12
vdc has decreased after connecting into the load or selenoid and electric bell
output. The result of all analysts of system implementation are matches according
to author’s plan
Keywords: Class bell, Automatic student attendance, Control System, Arduino
Mega, Fingerprint Module, RTC Module, Module, Spreadsheet.
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi

(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui,

sedang kamu tidak mengetahui. (Q.S Al-Baqarah 216)

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah

selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang

lain. (Q.S Al-Insyirah 6-7)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya, say dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Karya sederhana ini ku persembahkan untuk:

1. Allah SWT karena berkat dan Nabi Muhammad SAW sebagai

junjungan kami.

2. Ibu, Bapak dan Keluargaku, yang telah mendukungku, memberiku

motivasi dalam segala hal serta memberikan kasih sayang yang teramat

besar yang tak mungkin bisa ku balas dengan apapun.

3. Almamater tercinta, Universitas Negeri Jakarta

4. Kepada seluruh keluarga Pendidikan Teknik Elektro yang selalu

menmberi dukungan.

5. Massus Subekti, M.T., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik

Elektro, Fakultas Tenik, Universitas Negeri Jakarta.


6. Bapak Mochammad Djaohar, ST., M.Sc dan bapak Aris Sunawar, MT

selaku dosen pembimbing yang penuh kesabaran selalu membimbing

dan memberi semangat kepada saya hingga selesainya skripsi ini.

7. Seluruh dosen Universitas Negeri Jakarta yang telah memberikan

ilmunya guna menambah pengetahuan dan pengalaman yang berguna.

8. Rekan-rekan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta angkatan 2016

Program Studi Pendidikan Teknik Elektro selaku teman dan sahabat

yang selalu memberikan motivasi.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-satu yang membantu

penyusunan skripsi ini Atas kerjasama serta bantuannya sampai

akhirnya skripsi ini dapat selesai.

Rekan-Rekan pembaca yang semoga dapat menambah wawasan dan dapat


memberikan kritik dan saran yang membangun untuk saya.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, karunia, dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Rancang Bangun Prototipe Sistem Bel Kelas dan Absensi

Murid Otomatis Menggunakan Sensor Fingerprint Berbasis Aarduino Mega”

Yang merupakan persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan Teknik

Elektro pada Jurusan Teknik Elektro.

Skripsi ini ditulis dan disusun denan sebaik-baiknya sebagai persyaratan

kelulusan untuk menyelesaikan studi S1 Program Studi Pendidikan Teknik

Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Skripsi ini diharapkan

memberi kesempatan dan motivasi kepada seluruh mahasiswa agar dapat

mengimplementasikan keilmuan yang didapatkan selama perkuliahan dan

menambah wawasan keilmuan yang relevn dengan bidang keilmuan yang

ditempuh. Dalam pembuatan skripsi ini, penulis tidak lepas dari doa, bimbingan,

bantuan, dorongan dan kerja sama dari semua pihak.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan semua pihak yang telah

membantu. Saya menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, untuk itu saya

mohon maaf apabila terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari isi maupun

tulisan. Akhir kata, saya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca dan semua pihak yang terkait.

Jakarta, 12 Agustus 2019


Penyusun

Muhammad Firhan
DAFTAR ISI

ABSTRAK.............................................................................................................iii

ABSTRACT...........................................................................................................iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN.........................................................................v

KATA PENGANTAR..........................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii

DAFTAR TABEL...............................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah.......................................................................................3

1.3 Pembatasan Masalah......................................................................................3

1.4 Perumusan Masalah.......................................................................................4

1.5Tujuan Penelitian............................................................................................4

1.6 Manfaat Penelitian.........................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................5

2.1 Kerangka Teoritik..........................................................................................5

2.1.1 Rancang Bangun.....................................................................................5

2.1.2 Prototipe..................................................................................................6

2.1.3 Sistem......................................................................................................7

2.1.4 Bel Sekolah.............................................................................................7


2.1.5 Absensi....................................................................................................8

2.2 Perangkat keras..............................................................................................9

2.2.1 Sensor Fingerprint..................................................................................9

2.2.2 Sidik Jari...............................................................................................10

2.2.3 Klasifikasi Sidik Jari.............................................................................12

2.2.4 Prinsip Operasi Fingerprint..................................................................13

2.2.5 Sistem Pembacaan Sidik Jari................................................................16

2.2.6 Arduino.................................................................................................20

2.2.7 Arduino Mega 2560..............................................................................20

2.2.8 Bel Listrik.............................................................................................25

2.2.9 Relay.....................................................................................................27

2.2.10 Solenoid Door Lock............................................................................28

2.2.11 Modul RTC DS3231............................................................................29

2.2.12LCD (Liquid Crystal Display).............................................................30

2.2.13 NodeMCU ESP8266...........................................................................33

2.3 Perangkat Lunak..........................................................................................34

2.3.1 Arduino IDE..........................................................................................34

2.3.2 Spreadsheet...........................................................................................35

2.4 Penelitian Relevan........................................................................................38

2.5 Kerangka Berpikir........................................................................................39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................42


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................42

3.2 Alat dan Bahan Penelitian............................................................................42

3.3 Metode Rancangan Penelitian......................................................................43

3.4 Prosedur Penelitian Pengembangan.............................................................43

3.4. 1 Perancangan......................................................................................46

3.4.2 Blok Diagram Alat................................................................................46

3.4.3 Skematik Rangkaian Alat......................................................................47

3.4.4 Flowchart Sistem Kerja Rancang Bangun............................................48

3.5 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................49

3.6 Teknik Analisis Data...................................................................................50

3.7 Data dan Sumber Data.................................................................................54

3.7.1 Data.......................................................................................................54

3.7.2 Sumber Data..........................................................................................55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN....................................56

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian.......................................................................56

4.1.1 Penguijian Output................................................................................56

4.1.2 Penerapan Sistem Bel Kelas Otomatis................................................59

4.1.3 Penerapan Sistem Pendaftaran ID Sidik Jari dengan Keypad 4x4......61

4.1.4 Penerapan Sistem Fingerprint dengan Selenoid dan LCD..................67

4.1.5 Penerapan Sistem Absensi Siswa........................................................72

4.1.6 Penerapan Sistem Bel Kelas dan Sistem Absensi Siswa.....................83


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................114

5.1 Kesimpulan............................................................................................114

5.2 Saran......................................................................................................115

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................116
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 fingerprint.......................................................................................10

Gambar 2.2 Sidik Jari.........................................................................................11

Gambar 2.3 Citra Sidik Jari...............................................................................12

Gambar 2.4 Optic Sensor.....................................................................................17

Gambar 2.5 Ultrasonik Sensor...........................................................................18

Gambar 2.6 Kapasitas Sensor.............................................................................19

Gambar 2.7 Thermal Sensor................................................................................19

Gambar 2.8 Arduino Mega 2560........................................................................21

Gambar 2.9 Bel listrik.........................................................................................26

Gambar 2.10 Modul Relay..................................................................................27

Gambar 2.11 Selenoid Door Lock.......................................................................28

Gambar 2.12 Modul RTC DSD3231..................................................................30

Gambar 2.13 LCD (Liquid Crystal Display).......................................................32

Gambar 2.14 NodeMCU ESP8266......................................................................33

Gambar 2.15 Arduino IDE..................................................................................34

Gambar 2.16 Metode Penelitian Prototype.......................................................41

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian.......................................................................45

Gambar 3.2 Blok Diagram Alat..........................................................................46

Gambar 3.3 Skematik Rancang Bangun............................................................47

Gambar 3.4 Diagram Alir Alat...........................................................................48

Gambar 4. 1 Sistem Bel Kelas.............................................................................60

Gambar 4.2 Penerapan sistem Pendaftaran ID sidik jari dengan keypad 4x4

................................................................................................................................64
Gambar 4.3 Uji Sistem Pendaftaran ID Sidik Jari Dengan Keypad 4x4........66

Gambar 4.4 Penerapan sistem fingerprint dengan selenoid dan LCD 16x2. .69

Gambar 4.5 uji coba sistem fingerprint dengan solenoid.................................71

Gambar 4.6 uji coba sistem fingerprint dengan solenoid.................................72

Gambar 4.7 Penerapan sistem absesnsi siswa...................................................75

Gambar 4.8 Penerapan sistem absensi siswa hadir..........................................77

Gambar 4.9 Penerapan sistem absesnsi siswa alfa............................................79

Gambar 4.10 Penerapan sistem absesnsi siswa sakit........................................81

Gambar 4.11 Penerapan sistem absesnsi siswa ijin..........................................83

Gambar 4.12 Penerapan Sistem Bel Kelas dan Absesnsi Siswa Otomatis.....84

Gambar 4.13 Penerapan sistem absesnsi siswa.................................................89

Gambar 4.14 Pengujian Tanggal 07 desember 2020........................................92

Gambar 4.15 Pengujian Tanggal 8 desember 2020.........................................95

Gambar 4.16 Pengujian Tanggal 9 desember 2020..........................................98

Gambar 4.17 Pengujian Tanggal 10 desember 2020......................................101

Gambar 4.18 Pengujian Tanggal 11 desember 2020......................................104

Gambar 4.19 Pengujian Tanggal 12 desember 2020......................................107


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Parameter Utama Sidik Jari..............................................................15

Tabel 3.1 Alat dan Bahan....................................................................................42

Tabel 3.2 Pengujian Power Supply.....................................................................50

Tabel 3.3 Pengujian Tegangan Solenoid Doorlock...........................................50

Tabel 3.4Pengujian Tegangan bel Listrik..........................................................51

Tabel 3.5 Uji Sistem Bel Kelas............................................................................51

Tabel 3.6Uji Coba Pendaftaran ID sidik jari dengan keypad 4x4..................52

Table 3.7 Uji Sistem fingerprint dengan Selenoid dan LCD............................52

Tabel 3.8 Uji Sistem Absensi Siswa....................................................................53

Tabel 3.9 Uji Coba Sistem Bel Kelas dan absesnsi siswa.................................54

Tabel 4.1 Pengujian Power Supply 220 volt......................................................56

Tabel 4. 2 Pengujian Power Supply 12 VDC.....................................................57

Tabel 4. 3 Pengujian Tegangan Solenoid Doorlock..........................................58

Tabel 4.4 Pengujian Tegangan bel Listrik.........................................................58

Tabel 4.5 Uji Coba Bel Kelas..............................................................................61

Tabel 4.6 Uji Coba Pendaftaran ID sidik jari dengan keypad 4x4.................65

Tabel 4.7 Uji Coba fingerprint dengan solenoid...............................................70

Tabel 4. 8 Uji Coba fingerprint dengan solenoid..............................................71

Tabel 4.9 Uji Coba Absensi Siswa Hadir...........................................................76

Tabel 4.10 Uji Coba Absensi Siswa Alfa............................................................78

Tabel 4.11 Uji Coba Absensi Siswa Sakit..........................................................80

Tabel 4.12 Uji Coba Absensi Siswa ijin..............................................................82

Tabel 4.13 Uji Coba Sistem Bel Kelas dan absesnsi siswa...............................86
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sekolah adalah sistem interaksi sosial suatu organisasi keseluruhan terdiri atas

interaksi pribadi terkait bersama dalam suatu hubungan organi. (Atmodiwiro, 2000,

p. 37) , Sedangkan berdasarkan undang-undang no 2 tahun 1989 sekolah adalah

satuan pendidikan yang berjenjang dan berkesinambungan untuk

menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar.

Seiringnya dengan kemajuan zaman sehingga hampir semua yang manual

dibuat menjadi otomasi. Dengan adanya sistem komputerisasi ini membuat

pengguna lebih mudah dalam menyelesaikan segala permasalahan. Dalam

kegiatan belajar menganjar disekolah pihak penjaga sekolah/guru piket tidak

disibukkan dengan aktifitas membuyikan bel sekolah saat jam masuk sekolah,

pergantian jam belajar, istirahat, serta pulang sekolah yang mungkin setiap hari

lebih dari 5x.

Bel sekolah merupakan salah satu perangkat yang tidak dapat dipisahkan dari

sekolah. Bel sekolah pelajaran berfungsi untuk memberikan tanda pergantian jam

untuk setiap pergantian jam. Tetapi sayangnya petugas sering kali lupa

membuyikan bel sekolah pada saat yang tepat, sehingga pergantian pelajaran

menjadi kacau, pelajaran satu dengan yang lainya durasi belajar salah satu mata

pelajaran di kelas berbeda. Dengan kondisi demikian, maka di buatnya perangkat

keras berupa bel sekolah otomatis.


2

Absensi siswa merupakan salah satu elemen terpenting dalam kegiatan belajar

mengajar. Buku daftar hadir merupakan bukti bahwa siswa tersebut telah hadir

dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Jumlah kehadiran merupakan suatu

pertimbangan bagi guru untuk menentukan nilai bagi siswa.

Dengan sistem absensi yang masih menggunakan sistem manual, proses

pencatatan kehadiran mahasiswa dapat menimbulkan beberapa masalah. Salah

satunya lain seringkali siswa memanfaatkan celah dan bekerjasama dengan siswa

lainnya untuk melakukan kecurangan, misalnya siswa yang hadir dalam kelas,

sering menandatangani absensi temannya yang tidak hadir dalam kegiatan belajar

mengajar. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat menangani masalah

diatas, yaitu membuat sistem absensi siswa dengan menggunakan sidik jari

Kegiatan belajar mengajar pada sekolah di mulai pada hari senin sampai

hari sabtu. Jam kegiatan belajara mengajarnya di mulai dari pukul 06.30 sampai

jam 12.00. Sistem bel dan absensi yang ada di sekolah masih menggunakan sistem

yang manual.

Sistem bel yang ada di biasanya untuk menandakan pergantian jam,

istrihat, dan waktu pulang yang melakukan pemencetan bel adalah guru yang

sedang berjaga piket. Seringkali guru piket lupa akan tugasnya menekan tombol

untuk menandakan pergantian jam atau jam istirahat ataupun jam pulang sekolah,

yang mengakibatkan situasi kelas tidak menjadi kondusif. Seringkali juga bel

tidak terdengar karena suara bel tidak menjangkau ke semua ruangan yang ada di

sekolah.
3

Sedangkan sistem absensi pada sekolah biasanya masih menggunakan

sistem manual yaitu pencatatan di kertas absen. Lalu di rekapitulasi oleh guru dan

TU. Dengan sistem yang masih manual seperti itu mengakibatkan kertas absen

sering menghilang ataupun rusak karena kelalaian dan tidak ada yang menjaga

ataupun yang merawat kertas absen siswa tersebut. Dan juga dengan sistem

manual tersebut siswa dapat memanipulasi ketika guru kelas tidak memeriksa

kertas absen kembali sebelum jam pulang sekolah.

Dari latar belakang diatas dan masalah-masalah yang terjadi, peneliti

tertarik membuat prototype sistem absensi dan bel sekolah otomatis. Untuk

memberikan jawaban dari masalah-masalah diatas.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya,

dapat dijabarkan beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan, yaitu:

1. Bel sekolah tidak dapat menjangkau kesemua ruangan sekolah

2. Kertas absensi siswa yang sering hilang ataupun rusak

3. Siswa memanipulasi data absen harian sekolah

4. Guru piket yang lalai menekan tombol atau saklar untuk

menghidupkan bel sekolah

1.3 Pembatasan Masalah

Dari uraian permasalahan yang telah diidentifikasikan, untuk lebih

menspesifikasi penelitian dilakukan pembatasan ruang lingkup penelitian

sebagai berikut:

1. Pembuatan prototype system bel sekolah dan sistem absensi siswa

otomatis berbasis mikrokontroller Arduino mega.


4

2. Penggunaan sensor fingerprint sebagai inputan awal

3. Menggunakan modul RTC yang di gunakan untuk bel kelas

4. Menggunakan software Arduino IDE sebagai media pemrogaman sistem.

5. Data absensi yang disimpan berupa kehadiran siswa.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas dapat dibuat rumusan masalah yaitu,

bagaimana cara membuat Prototipe sistem bel kelas dan sistem absensi siswa

otomatis berbasis mikrokontroller mega di ruangan kelas?

1.5Tujuan Penelitian

Sesuai masalah yang dirumuskan, tujuan dalam penelitian ini, yaitu:

membuat prototype sistem bel kelas dan sistem absensi siswa otomatis di ruangan

kelas.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah untuk mengembangkan teknologi dan informasi

khususnya dalam bidang teknik instrumentasi kendali dengan membuat suatu

sistem kontrol menggunakan sistem mikrokontroller Arduino yang dapat bekerja

dengan baik untuk mencapai tujuannya.

1. Memudahkan guru dalam mengetahui siswa yang hadir dalam kegiatan

belajar mengajar

2. Sistem yang efektif dan efisien.

3. Memudahkan guru piket yang berjaga

4. Harga alat yang Ekonomis


5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritik

2.1.1 Rancang Bangun

Menurut (Jogiyanto, 2005):197, Rancang Bangun (desain) adalah tahap dari

setelah analisis dari siklus pengembangan sistem yang merupakan pendefinisian

dari kebutuhan-kebutuhan fungsional, serta menggambarkan bagaimana suatu

sistem dibentuk yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan

sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan

yang utuh dan berfungsi, termasuk menyangkut mengkonfirmasi dari komponen-

komponen perangkat keras dan perangkat lunak dari semua sistem.

Rancang bangun atau perancangan, yaitu sekumpulan aktifitas yang

menggambarkan secara rinci bagaimana sistem yang akan berjalan. Hal ini

bertujuan untuk menghasilkan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan user

(Satzinger, Jackson, & Burd, 2012). Rancang menurut (Pressman, 2007) adalah

serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil analisa dari sebuah sistem ke

dalam bahasa pemrograman untuk mendeskripsikan dengan detail bagaimana

komponen-komponen sistem diimplementasikan, sedangkan bangun adalah

kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem

yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian. Rancang menurut

(Purwanto & Ngalim, 2008) mengatur segala sesuatu sebelum bertindak,

5
6

mengerjakan, atau melakukan sesuatu. Bangun berarti cara menyusun atau susunan

yang merupakan suatu wujud, struktur.

Pengertian di atas membantu untuk menarik kesimpulanbahwa rancang bangun

adalah kegiatan menerjemahkan hasil analisa ke dalam bentuk paket perangkat

lunak kemudian menciptakan sistem tersebut ataupun memperbaiki sistem yang

sudah ada.

2.1.2 Prototipe

Definisi Prototipe menurut (Kemendikbud, 2020) KBBI adalah model mula-

mula (model asli) yang menjadi contoh baku. Bentuk fisik pertama dari satu objek

yang direncanakan dibuat dalam satu proses produksi, mewakili bentuk dan

dimensi dari objek yang diwakilinya dan digunakan untuk objek penelitian dan

pengembangan lebih lanjut. Kriteria dari prototipe:

1. Bentuk awal dari objek yang akan diproduksi dalam jumlah banyak.

2. Prototipe dibuat berdasarkan pesanan untuk tujuan komersialisasi.

3. Belum pernah dibuat sebelumnya.

4. Merupakan hasil penelitian dan pengembangan dari objek atau sistem

yang direncanakan akan dibuat.

5. Mudah dipahami dan dianalisis untuk pengembangan lebih lanjut.

Prototipe didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat

maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk

lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototipe disebut prototiping.

Prototiping bertujuan menciptakan prototipe secepat mungkin dan memperoleh


7

umpan balik dari pengguna yang akan memungkinkan prototipe untuk

ditingkatkan.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa prototipe

merupakan model awal (model asli) yang dibangun untuk menguji sebuah konsep

alat yang memberikan ide bagi pembuat, dan dapat dijadikan contoh baku

sehingga pembuat dapat melakukan perbaikan atau penyempurnaan rancangan.

2.1.3 Sistem

Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan

yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu tugas untuk mencapai suatu

tujuan” (Williams & Sawyer, 2007):552). Menurut (Brien & Marakas, 2010) : 24)

adalah kumpulan komponen yang saling berhubungan dengan batasan yang jelas,

dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan menerima input

danmenghasilkan output dalam suatu proses transformasi yang terorganisasi.

Dalam sistem terdapat 3 komponen dasar yang terdapat didalamnya seperti:

1. Input, memasukkan elemen-elemen (data mentah) yang akan diproses.

2. Process, proses transformasi input menjadi output.

3. Output, mengirimkan elemen-elemen (data mentah) yang telah diproses ke

tujuannya.

Jadi, sistem adalah sekumpulan komponen yang saling terkait dan bekerja

sama melakukan suatu tugas untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.4 Bel Sekolah

Lonceng, Genta atau Bel adalah suatu peralatan sederhana yang digunakan

untuk menciptakan bunyi. Bentuknya biasanya adalah sebuah tabung dengan


8

salah satu sisi yang terbuka dan bergema saat dipukul. Alat untuk memukul dapat

berupa pemukul panjang yang digantung di dalam lonceng tersebut atau pemukul

yang terpisah. Menurut KBB, lonceng memiliki dua pengertian, pertama lonceng

adalah semacam bel yang dibunyikan untuk menentukan waktu atau

memberitahukan sesuatu, sedangkan pengertian yang kedua, lonceng adalah jam

besar atau arloji. Lonceng-lonceng besar pada umumnya terbuat dari logam

namun lonceng-lonceng kecil dapat pula terbuat dari keramik atau porselen.

Bel sekolah Merupakan Bunyi Suara atau Lonceng jika jam pelajaran

sekolah masuk, gantinya pelajaran sekolah, jam pelajar istirahat, dan jam

pelajaran selesai. Bel sekolah merupakan salah satu perangkat yang tidak dapat

dipisahkan dari sekolah. Bel sekolah pelajaran berfungsi untuk memberikan tanda

pergantian jam untuk setiap pergantian jam. Tetapi sering kali bel tersebut lupa

berbunyi pada waktu jam pelajaran berganti, dikarenakan kelalaian dari faktor

manusia yang membunyikan bel tersebut yang membuat bingung para pelajar dan

pengajar sekolahan.

2.1.5 Absensi

Absensi adalah suatu kegiatan atau rutinitas yang dilakukan oleh karyawan

atau siswa untuk membuktikan dirinya hadir atau tidak hadir dalam bekerja di

suatu perusahaan mapun belajar di dalam lingkungan sekolah. Absensi ini

berkaitan dengan penerapan disiplin yang ditentukan oleh Masing - masing

perusahaan atau institusi. (Heriawanto, 2004) : 25), pelaksanaan pengisian daftar

hadir atau absensi secara manual (hanya berupa buku daftar hadir), akan

menjadikan penghambat bagi organisasi untuk memantau kedisiplinan karyawan

dalam hal ketepatan waktu kedatangan dan jam pulang karyawan setiap hari. Hal
9

tersebut di khawatirkan akan membuat komitmen karyawan terhadap pekerjaan

dan organisasi menjadi berkurang. Berkurangnya komitmen karyawan dalam

bekerja akan berdampak pada motivasi dan kinerja karyawan yang semakin

menurun.

Menurut (Nugroho, 2006):26) menyatakan bahwa absensi adalah daftar

kehadiran pegawai/siswa/guru yang berisi jam dating dan jam pulang serta alasan

atau keterangan kehadiranya. Absensi ini berkaitan dengan penerapan disiplin

yang ditentukan olehmasing-masing perusahaan atau institusi. Sedangkan

menurut Heriawan dalam Faisal absensi adalah pelaksanaan pengisian daftar

hadir atau absensi secara manual (hanya berupa buku daftar hadir) akan menjadi

penghambat bagi organisasi dalam memantau kedisiplinan pegawai dalam hal

ketepatan waktu kedatangan dan jam pulang pegawai setiap harinya

2.2 Perangkat keras

2.2.1 Sensor Fingerprint

Fingerprint adalah sebuah alat elektronik yang menerapkan sensor scanning

untuk mengetahui sidik jari seseorang guna keperluan verifikasi identitas. Sensor

Fingerprint seperti ini digunakan pada beberapa peralatan elektronik seperti

smartphone, pintu masuk, alat absensi karyawan dan berbagai macam peralatan

elektronik yang membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi, dan hanya bisa di

akses oleh orang-orang tertentu saja.

Secara sederhana cara kerja dari sebuah sensor fingerprint adalah dengan

merekam data sidik jari untuk pertama kalinya guna digunakan sebagai acuan.

Data sidik jari tersebut akan di simpan dalam database. Ketika ada yang ingin
10

mengakses sebuah alat yang di pasang sensor fingerprint, maka akan di

lakukan scanning ulang, kemudian data sidik jari dari hasil scanning ulang

tersebut akan di cocokan apakah sama seperti data sidik jari yang sudah pernah di

simpan dalam database. Jika data tersebut sama, maka akses akan dibuka.

Sedangkan jika data tersebut berbeda dengan data yang ada di database, maka

akses akan tetap tertutup berikut gambar 2.1 menunjukan gambar sensor

fingerprint.

Gambar 2.1 fingerprint

Sumber :

https://i2.wp.com/www.nyebarilmu.com/wp-content/uploads/2019/10/Mod

ul-Sensor-Fingerprint-FPM10A.png

Keterangan: vcc = +3,6 V, Gnd = Ground, Rxd = Pengiriman, Txd = Penerima.

Secara umum prinsip kerja sensor sidik jari atau fingerprint ada tiga yaitu

pendaftaran atau pengenalan sidik jari sebagai ID (Enroll), database sebagai

penyimpanan danpendaftaran ID (Storage), perbandingan pencarian atau

pencocokan (Matching dan Comparing). Pada modul sensor FPM10A dilengkapi


11

dengan memori flash sebagai penyimpan sidik jari dan dapat diakases

menggunakan mikrokontroller dengan komunikasi UART/ serial TTL.

2.2.2 Sidik Jari

Sidik jari (bahasa Inggris: fingerprint) adalah hasil reproduksi tapak jari baik

yang sengaja diambil, dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan

pada benda karena pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Kulit telapak

adalah kulit pada bagian telapak tangan mulai dari pangkal pergelangan sampai ke

semua ujung jari, dan kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit sampai ke

ujung jari yang mana pada daerah tersebut terdapat garis halus menonjol yang

keluar satu sama lain yang dipisahkan oleh celah atau alur yang membentuk

struktur tertentu (Wijaya, 2012). Berikut gambar 2.2 menunjukan gambar sidik

jari

Gambar 2.2 Sidik Jari

Sumber: https://www.nicepng.com/maxp/u2q8r5w7w7u2t4i1/

Menurut (T. Sistem & Keputusan, 2012) Sifat-sifat yang dimiliki oleh sidik

jari, antara lain:


12

1. Perennial nature, yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat

pada kulit manusia seumur hidup.

2. Immutability, yaitu sidik jari seseorang tidak pernah berubah, kecuali

mendapatkan kecelakaan yang serius.

3. Individuality, pola sidik jari adalah unik dan berbeda untuk setiap

orang. Contoh gambar hasil dari pendeteksian sidik jari seperti terlihat

pada gambar 2.2:

2.2.3 Klasifikasi Sidik Jari

Pengklasifikasian sidik jari menggunakan klasifikasian eksklusif, citra

dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan ciri makro. Gambar 2.3 menunjukkan

citra sidik jari dari berbagai macam kelas.

Gambar 2.3 Citra Sidik Jari

Sumber: https://www.scribd.com/doc/248508818/Pola-Sidik-Jari
Keterangan dari gambar 2.3 Citra sidik jari dari berbagai macam kelas

sebagai berikut:
13

1. Plain Arch adalah bentuk pokok sidik jari dimana garis-garis datang dari

sisi lukisan yang satu mengalir ke arah sisi yang lain, dengan sedikit

bergelombang naik ditengah.

2. Tented arch (Tiang Busur) adalah bentuk pokok sidik jari yang memiliki

garis tegak atau sudut atau dua atau tiga ketentuan sangkutan.

3. Ulnar loop adalah garisnya memasuki pokok lukisan dari sisi yang

searah dengan kelingking, melengkung ditengah pokok lukisan dan

kembali atau cenderung kembali ke arah sisi semula.

4. Radial loop adalah garisnya memasuki pokok lukisan dari sisi yang

searah dengan jempol, melengkung di tengah pokok lukisan dan kembali

atau cenderung kembali ke arah sisi semula.

5. Plain Whorl (Lingkaran) adalah bentuk pokok sidik jari, mempunyai dua

delta dan sedikitnya satu garis melingkar di dalam pola area, berjalan

didepan kedua delta.

6. Central Pocket Loop: Terdiri dari satu atau lebih kurva ridge dan dua

titik delta.

7. Double loop (Sangkutan Kembar) adalah mempunyai dua delta dan dua

garis melingkar di dalam pola area, berjalan didepan kedua delta.

Accidental: Pola ini mempunyai dua titik delta. Satu delta akan

berhubungan dengan lengkungan ke atas, dan delta yang lain terhubung dengan

lengkungan yang lain.

2.2.4 Prinsip Operasi Fingerprint

Pengolahan sidik jari mencakup dua bagian: pendaftaran sidik jari dan

pencocokan sidik jari (yang pencocokan dapat 1:1 atau 1: N). Ketika
14

mendaftarkan diri, pengguna perlu memasukkan jari dua kali dan id yang akan

didaftarkan (ID :1-127). Sistem akan memproses dua kali jari gambar,

menghasilkan template jari berdasarkan hasil pengolahan dan menyimpan

template. Ketika pencocokan, pengguna memasukkan jari melalui sensor optik

dan sistem akan menghasilkan template jari dan membandingkannya dengan

template perpustakaan jari. Untuk 1:1 yang cocok, sistem akan membandingkan

jari hidup dengan template yang specifc ditunjuk dalam Modul; untuk 1: N yang

cocok, atau pencarian, sistem akan mencari perpustakaan jari keseluruhan untuk

jari yang cocok. Dalam kedua situasi, sistem akan mengembalikan pencocokan

hasil, keberhasilan atau kegagalan.

Serial Modul fingerprint FPM10A merupakan sensor sidik jari optikal, yang

dapat mendeteksi sidik jadi dengan verifikasi yang sangat sederhana. Module

sensor ini bekerja dengan otak utama berupa chip DSP yang melakukan image

rendering, kemudian mengkalkulasi, feature-finding dan terakhir searching pada

data yang sudah ada (Saputra et al., 2014)

Modul ini merupakan alat sidik jari yang terintegrasi, menggunakan sensor

sidik jari optik. Sensor ini menawarkan fungsi seperti pendaftaran sidik jari,

penghapusan sidik jari, verifikasi sidik jari, upload sidik jari, download sidik jari.

Fitur dari produk ini sebagai berikut:

1. Memiliki adaptasi yang tinggi ke fingerprint. Pada saat proses scanning

sidik jari, menggunakan parameter sendiri dan penyesuaian yang tinggi,

sehingga meningkatkan kualitas gambar untuk jari kering dan basah.


15

2. Biaya rendah, menggunakan Sensor optik sidik jari. Sehingga

menurunkan biaya keseluruhan.

3. Kinerja algoritma yang baik. Algoritma modul sensor fingerprint ini

dirancang khusus sesuai dengan teori perangkat optik sidik jari. Dapat

memberikan toleransi tinggi terhadap sidik jari cacat dan kualitas yang

kurang jelas.

4. Mudah digunakan dan dikembangkan. Pengguna tidak harus memiliki

pengetahuan profesional dalam verifikasi sidik jari. Pengguna dapat

dengan mudah mengembangkan aplikasi sistem verifikasi sidik jari

berdasarkan instruksi dan perintah yang disediakan oleh modul. Semua

perintah yang disediakan sederhana, praktis dan mudah untuk digunakan.

Pemakaian arus yang rendah, arus operasi <80mA. (Ardhi, Elektro,

Tinggi, & Surabaya, 2011). Berikut adalah penjelasan dari tabel 2.1

parameter utama sidik jari.

Tabel 2.1 Parameter Utama Sidik Jari

Power DC 3.6V- Interfasce UART(TTL logical


level USB 1.1)
working 6.0V

Working Typical:100 Matching 1:1 and 1:N

current Ma

Baud Rate (9600*N)bps Character file size 256 bytes

N=1~12

(default

N=6)

Image <1s Template size 512 bytes


16

acquiring

time

storage

Storage 120/375/880 Security level 5(1,2,3,4,5) highest

capacity

FAR <0.001% FRR <0.1%

Average <1s(1:880) Windows 14mm*18mm

searching dimension

Working Temp:- Storage 0:0~40ºC+85ºC

environme 10ºC~40ºC environment

nt

Workin%g RH:45%~85 Storage RH<85%

environme environment

nt

Outline Split type Module: Module:

dimension 42*25*8.5mm 42*25*8.5mm

install install

dimension(31.5*9m dimension(31.5*9m

m) 56*20*21 m) 56*20*21

Outline Integral type


- -
dimension

Sumber: https://www.scribd.com/doc/248508818/Pola-Sidik-Jari

1. Pin GND dihubungkan ke ground yang dimiliki oleh komponen RTC


dengan ground dari battery back-up.
2. Vbat Berfungsi sebagai saluran energi listrik dari Battery external.
17

3. X1 dan X2 berfungsi untuk saluran clock yang bersumber dari cristal

external32768kHz.

2.2.5 Sistem Pembacaan Sidik Jari

Sensor sidik jari yang kita gunakan untuk absensi, verifikasi password,

managemen akses atau perangakt mesin yang mengkombinasikan dengan

perangkat kunci seperti akses kontrol menggunakan beberapa tehnik pembacaan

sidik jari. Masing-masing tekhnik-pun berbeda-beda. Berikut ini kami uraikan

beberapa sistem pembacaan yang kita temukan di beberapa sistem sensor sidik jari

elektronik, baik sensor online maupun stand alone.

1. Optical (Optis)

Teknik pembacaan dengan optical atau optis mempunyai sistem merekam

pola sidik jari dengan menggunakan blitz(cahaya). Alat pembaca sidik jari

atau fingerprint scanner yang digunakan adalah berupa digital cammera

(kamera digital). Untuk lapisan paling atas area untuk meletakkan ujung jari

atau permukaan sentuh (scan area). Di bawah ini gambar 2.4 gambar optic

sensor

Gambar 2.4 Optic Sensor


18

Sumber:

https://i1.wp.com/sidik-jari.com/wp-content/uploads/2011/04/optic_finger

print_sensor_img.jpg?

Di bawah scan area, terdapat lampu blitz atau pemancar cahaya yang

difungsikan untuk menerangi permukaan ujung jari. Karena sidik jari terkena

cahaya maka akan menghasilkan pantulan dari ujung jari yang selanjutnya

ditangkap oleh alat penerima. Data tersebut selanjutnya disimpan ke dalam

memori.

2. Ultrasonic

Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang sangat tinggi

dan tidak bisa didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kilo

Hertz. Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan

gas. Tehnik ini hampir sama dengan tehnik yang digunakan dalam dunia

kedokteran seperti alat pendeteksi penyakit atau USG. Dalam tehnik ini,

digunakan suara berfrekuensi sangat tinggi untuk menembus lapisan

epidermal kulit. Suara frekuensi tinggi tersebut dibuat dengan menggunakan

transduser piezoelektrik. Pantulan frekuensi tersebut diterima menggunakan

alat yang sejenis. Selanjutnya pola pantulan ini dipergunakan untuk menyusun

citra sidik jari. Di bawah ini gambar 2.5 gambar ultrasonik sensor

Gambar 2.5 Ultrasonik Sensor


19

Sumber: Sumber:

https://i1.wp.com/sidik-jari.com/wp-content/uploads/2011/04/optic_finger

print_sensor_img.jpg?

Dengan Pembacaan ultrasonik, tangan yang kotor tidak menjadi masalah.

Demikian juga dengan permukaan scanner yang kotor tidak akan menghambat

proses pembacaan

3. Capacitive (Kapasitas)

Tehnik Kapasitans menggunakan cara pengukuran kapasitant untuk

membentuk citra sidik jari. Scan area dan kulit ujung jari yang bersentuhan

sebagai kapasitor dari sistem ini. Karena tekstur sidik jari mempunyai ridge

(gundukan) dan valley (lembah) pada maka kapasitas dari kapasitor masing-

masing orang akan berbeda. Di bawah ini gambar 2.6 kapasitas sensor

Gambar 2.6 Kapasitas Sensor

Sumber: Sumber:

https://i1.wp.com/sidik-jari.com/wp-content/uploads/2011/04/optic_finger

print_sensor_img.jpg?

4. Thermal (Suhu)

Tehnik Thermal sistem pembacaan dengan menggunakan perbedaan suhu

antara ridge (gundukan) dengan valley (lembah) tekstur sidik jari untuk
20

mengetahui pola sidik jari. Cara yang dilakukan adalah dengan menggeser

ujung jari (swap) diatas lapisan scan area. Apabila ujung jari hanya diletakkan

saja, dalam waktu singkat, suhunya akan sama karena adanya proses

keseimbangan. Berikut dibawah ini adalah gambar 2.7 Thermal sensor

Gambar 2.7 Thermal Sensor

Sumber: Sumber:
https://i1.wp.com/sidik-jari.com/wp-content/uploads/2011/04/optic_fingerprint_se
nsor_img.jpg?

2.2.6 Arduino

Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,

diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan

elektronik dalam berbagai bidang. Hardware memiliki prosesor ATMEL AVR

dan software memiliki bahasa pemrograman sendiri menurut W. Amaldi dalam

artikelnya (2016).

Seajalan dengan definisi yang telah dikemukakan diatas bahwa menurut Eka

Budhy Prasetya dalam jurnalnya arduino merupakan kit elektronik atau papan

rangkaian elektronik yang didalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah

chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel serta software

pemrograman yang berlisensi open source.


21

Berdasarkan dengan definisi diatas dapat disimpulkan bawah arduino adalah

merupakan sebuah board minimum sistem mikrokontroler yang bersifat open

source. Didalam rangkaian board arduino terdapat mikrokontroler AVR seri

ATMega 328 yang merupakan produk dari Atmel.

2.2.7 Arduino Mega 2560

Arduino Mega merupakan board mikrokontroler yang memiliki 54 buah

pin I/O digital. 15pin input dapat digunakan sebagai output PWM dan 16 pin input

analog, 4 pin UART (Serial Port Hardware), koneksi USB, ICSP header, tombol

reset, jack power, dan 16 MHz osilator.

Arduino mega 2560 dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau catu daya

eksternal (otomatis). Catu daya eksternal dapat berupa baterai atau adaptor.

Adaptor dapat dihubungkan dengan menancapkan plug jack pusat-positif ukuran

2,1 mm konektor Power. Di bawah ini gambar 2.8 gambar arduino mega 2560

Gambar 2.8 Arduino Mega 2560

Sumber: http://blog.famosastudio.com/wp-content/uploads/2013/09/Arduino-

Mega-2560-1-300.jpg
22

Dengan penggunaan yang cukup sederhana, anda tinggal menghubungkan

power dari USB ke PC anda atau melalui adaptor AC/DC ke jack DC.

Spesifikasinya terdapat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Spesifikasi Arduino Mega 2560

Nama Keterangan

Chip Mikrocontroller ATmega2560

Tegangan Pengoprasian 5V

Tegangan input yang disarankan 7-12V

Arus DC tiap pin I/O 20Ma

Arus DC untuk pin 3,3V 50Ma

Clock Speed 16 Mhz

EEPROM 4 KB

SRAM 8 KB

Memori Flash 256 KB, 8 KB telah digunakan untuk

Bootloader digunakan oleh bootloadser

Digital I/O pin 54 buah, diantaranya menyediakan

PWM

Tegangan input (limit, via jack 6V-20V

DC)

Sumber: dokumentasi pribadi

Catu Daya Arduino Mega dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau

dengan Catu daya Eksternal. Sumber listrik dipilih secara otomatis. Eksternal

(nonUSB) daya dapat dating baik dari AC-DC adaptor atau baterai. Adaptor ini
23

dapat dihubungkan dengan cara menghubungkannya plug pusat-positif 2.1 mm ke

dalam board penghubung listrik. Lead dari beterai dapat dimasukkan ke dalam

header pin GND dan Vin dari konektor Power.

Bord dapat beroperasi pada pasokan daya dari 6-20 volt. Jika diberikan

dengan kurang dari 7V, bagaimanapun pin 5V dapat menyuplai kurang dari 5 Volt

dan board mungkin tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 Volt, regulator

tegangan bias panas dan merusak board. Rentang yang dianjurkan adalah 7-12

Volt. Pin catu daya adalah sebagai berikut:

1. VIN. Tegangan input ke papan Arduino ketika menggunakan sumber daya

eksternal (sebagai lawan 5 volt dari koneksi USB atau sumber daya diatur

lainnya). Anda dapat menyediakan tegangan melalui pin ini, atau, jika

memasok tegangan melalui colokan listrik, mengaksesnya melalui pin ini.

2. 5V. Catu daya yang diatur digunakan untuk daya mikrokontroller dan

komponen lain di papan tulis. Hal ini dapat datang baik dari VIN melalui

regulator onboard, atau disediakan oleh USB atau suplai 5V diatur lain.

3. 3V3. Sebuah pasokan 3,3volt yang dihasilkan oleh regulator on-board.

Menarik arus maksimum adalah 50 mA.

4. GND. Ground pins.

Memory ATmega2560 memiliki 256 KB dari memori flash untuk

menyimpan kode (8 KB digunakan untuk bootloader), 8 KB dari SRAM dan 4 KB

EEPROM (yang dapat dibaca dan ditulis dengan perpustakaan EEPROM).

Input & Output Masing-masing dari 54 pin digital pada Mega dapat digunakan

sebagai input atau output, menggunakan pinMode (), digitalWrite (), dan

digitalRead () fungsi. Mereka beroperasi di 5 volt. Setiap pin dapat memberikan


24

atau menerima maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal yang

(terputus secara default) dari 20- 50 KOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki

fungsi khusus:

Serial: 0 (RX) dan 1 (TX); Serial 1: 19 (RX) dan 18 (TX); Serial 2: 17

(RX) dan 16 (TX); Serial 3: 15 (RX) dan 14 (TX). Digunakan untuk menerima

(RX) dan mengirimkan data serial (TX) TTL. Pin 0 dan 1 juga terhubung ke pin

dari ATmega8U2 USB-to-TTL Chip Serial. Interupsi Eksternal: 2 (mengganggu

0), 3 (mengganggu 1), 18 (interrupt 5), 19 (interrupt 4), 20 (interrupt 3), dan 21

(interrupt

Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu interupsi pada nilai yang rendah,

tepi naik atau jatuh, atau perubahan nilai. Lihat attachInterrupt () fungsi untuk

rincian. PWM: 0 13. Memberikan output PWM 8-bit dengan fungsi analog Write

(). SPI: 50 (MISO), 51 (MOSI), 52 (SCK), 53 (SS). Pin ini mendukung

komunikasi SPI menggunakan perpustakaan SPI. Pin SPI juga pecah pada header

ICSP, yang secara fisik kompatibel dengan Uno, Duemilanove dan Diecimila.

LED: 13. Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin tinggi nilai,

LED menyala, ketika pin rendah, itu off. I2C: 20 (SDA) dan 21 (SCL).

Dukungan I2C (TWI) komunikasi menggunakan perpustakaan Kawat

(dokumentasi di website Wiring). Perhatikan bahwa pin ini tidak di lokasi yang

sama dengan pin I2C pada Duemilanove atau Diecimila.

Arduino Mega 2560 memiliki 16 input analog, yang masing-masing

menyediakan 10 bit resolusi (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default

mereka mengukur dari tanah ke 5 volt, meskipun adalah mungkin untuk


25

mengubah batas atas dari kisaran mereka menggunakan pin AREF dan fungsi

analogReference (). Ada beberapa pin lainnya di papan:

1. AREF. tegangan referensi untuk input analog. Digunakan dengan

analogReference ().

2. Reset. Bawa garis LOW ini untuk me-reset mikrokontroller. Biasanya

digunakan untuk menambahkan tombol reset untuk perisai yang

menghalangi satu di papan tulis.

Komunikasi Arduino Mega2560 memiliki sejumlah fasilitas untuk

berkomunikasi dengan komputer, Arduino lain, atau mikrokontroller lainnya.

ATmega2560 menyediakan empat UART hardware untuk TTL (5V) komunikasi

serial. Sebuah ATmega8U2 pada saluran salah satu papan atas USB dan

menyediakan port com virtual untuk perangkat lunak pada komputer (mesin

Windows akan membutuhkan file .inf, tapi OSX dan Linux mesin akan mengenali

papan sebagai port COM secara otomatis.

Perangkat lunak Arduino termasuk monitor serial yang memungkinkan data

tekstual sederhana yang akan dikirim ke dan dari papan. The RX dan TX LED di

papan akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui ATmega8U2 Chip dan

USB koneksi ke komputer (tapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1)

2.2.8 Bel Listrik

Bel listrik adalah suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya

perubahan energi listrik menjadi magnet (yang nantinya menimbulkan energi

gerak yang berfungsi sebagai sumber timbulnya suara). Bel listrik biasanya

mengubah energi listrik menjadi energi suara dengan menggunakan prinsip

elektromagnetik. Tetapi sekarang banyak bel yang menggunakan prinsip


26

elektronik, tetapi aplikasi penggunaan bel listrik yang menggunakan prinsip

elektromagnet ini masih banyak digunakan seperti terdapat di sistem keamanan

dan keselamatan pabrik, hotel maupun pusat perbelanjaan dengan

mempergunakannya sebagai alarm kebakaran. Selain itu, bel listik juga sering

digunakan sebagai alarm peringatan dan bel penan Salah satu bel listrik dengan

prinsip elektromagnetik yang sering digunakan adalah bel listrik yang berbentuk

Interrupter Bell yaitu jenis bel listrik yang dapat menghasilkan suara secara terus

menerus ketika diberikan arus listrik. Ketika sakelar bel ditekan, rangkaian

tersambung dan arus listrik mengalir dari sumber tegangan menuju kumparan

yang berisi inti besi. Saat kumparan yang berisi inti besi dialiri arus listik, inti besi

akan berubah menjadi magnet sementara sehingga menarik jangkar besi beserta

pegas baja menuju magnet sehingga pemukul mengenai bel dan bel berbunyi.

Di waktu jangkar besi beserta pegas baja ditarik oleh elektromagnet, kontak

interuptor terputus sehingga secara otomatis arus listrik dari baterai terputus.

Karena kumparan tidak dialiri arus listrik, inti besi kehilangan sifat magnetiknya

dan tidak mampu lagi menarik jangkar besi. Hal itu menyebabkan jangkar

kembali ke kedudukannya semula dan arus listrik tersambung kembali. Proses

tersebut terjadi berulang kali dengan cepat sehingga bel terdengar berdering tidak

terputus-putus. Berikut gambar 2.9 gambar bel listrik


27

Gambar 2.9 Bel listrik

Sumber : https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2015/03/Pengertian-

Bel-Listrik-dan-cara-kerjanya.jpg

Media komunikasi di sekolah seperti dijelaskan di atas memiliki kelebihan

dan kekurangan masing-masing. Untuk memperbaharui kualitas dari media

tersebut, dapat digunakan suatu komponen elektronika yaitu mikrokontroller

sebagai pengatur sistem yang diolah dengan program bahasa komputerisasi dan

sebuah buzzer yang dapat menghasilkan bunyi sebagai tanda atau simbol.

Ditambah dengan komponen pendukung seperti Seven Segment Display untuk

menampilkan waktu yang lebih dibantu Real Time Clock yang menjamin akurasi

waktu maka bisa dibuat suatu alat atau media bel komunikasi sekolah yang lebih

efisien dan modern.

2.2.9 Relay

Relay merupakan komponen elektronika berupa saklar atau switch elektrik

yang dioperasikan secara listrik dan terdiri dari 2 bagian utama yaitu

Elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak Saklar/Switch).

Komponen elektronika ini menggunakan prinsip elektromagnetik untuk

menggerakan saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat
28

menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Berikut adalah simbol dari

komponen relay. Berikut gambar 2.10 Modul relay

Gambar 2.10 Modul Relay

Sumber: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?

Seperti yang telah dikatakan tadi bahwa relay memiliki fungsi sebagai saklar

elektrik. Namun jika diaplikasikan ke dalam rangkaian elektronika, relay memiliki

beberapa fungsi yang cukup unik. Berikut adalah beberapa fungsi komponen relay

saat diaplikasikan ke dalam sebuah rangkaian elektronika.

1. Mengendalikan sirkuit tegangan tinggi dengan menggunakan bantuan

signal tegangan rendah

2. Menjalankan fungsi logika alias logic function

3. Memberikan fungsi penundaan waktu alias time delay function

Melindungi motor atau komponen lainnya dari kelebihan tegangan atau

korsleting. (http://belajarelektronika.net : 2019)

2.2.10 Solenoid Door Lock

Solenoida atau solenoid adalah perangkat elektromagnetik yang

dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerakan. Energi gerakan yang

dihasilkan yaitu gerakan mendorong (push) dan menarik (pull). Pada


29

dasarnya, Solenoid hanya terdiri dari sebuah kumparan listrik (electrical

coil) yang dililitkan di sekitar tabung silinder dengan aktuator ferro-

magnetic atau sebuah Plunger yang bebas bergerak “Masuk” dan “Keluar”

dari bodi kumparan. atau mengontrol suatu mekanisme. Solenoid juga

tergolong sebagai keluarga Transduser, yaitu perangkat yang dapat

mengubah suatu energi ke energi lainnya dalam “pengertian solenoida

(solenoida) dan jenis – jenis solenoida” oleh DKho. Berikut gambar 2.11

solenoid doorlock

Gambar 2.11 Selenoid Door Lock

Sumber : https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?

Sejalan dengan definisi diatas dalam artikel “Solenoid untuk kunci pintu

elektrik” (2013) menjelaskan bahwa Solenoid door lock atau solenoid kunci

pintu adalah alat elektronik yang dibuat khusus untuk pengunci pintu. Alat

ini sering digunakan pada kunci Pintu Otomatis. Solenoid ini akan

bergerak/bekerja apabila diberi tegangan. Tegangan. Solenoid Kunci Pintu

ini rata-rata yang dijual dipasaran adalah 12 volt tapi ada juga yang 6volt

dan 24volt. Apabila anda akan merangkai Kunci Pintu Elektronik tentunya

anda akan membutuhkan alat ini sebagai penguncinya. Pada kondisi normal

solenoid dalam posisi tuas memanjang / terkunci. Jika diberi tegangan tuas

akan memendek / terbuka. Solenoid ini bisa digabungkan dengan sistem


30

pengunci elektrik berbasis fingerprint. Cocok dipakai untuk pengunci pintu

ataupun locker/lemari.

2.2.11 Modul RTC DS3231

Modul RTC DS3231 adalah modul Real Time Clock yang di lengkapi

baterai dan EEPROM external AT24C32. Real Time ini tetap akan berjalan walau

pun tidak di hubungkan dengan Arduino karena memiliki Baterai. Jadi ketika kita

hidupkan nilai waktu yang ada di modul RTC DS3231 tetap update. Modul RTC

ini juga memiliki data Tanggal, Bulan, Tahun, Jam, Menit bahkan detik yang

dapat kita tampilkan data-data nya di LCD, Running Text seperti modul P10 atau

di seven Segment. Untuk spesifikasi DS3231 antara lain :

1. Size 38mm x 22mm x 14mm

2. Operating voltage 3,3 V – 5,5 V

3. Clock chip HIGH-precision clock chip DS3231

4. Clock Accuracy 0-40 range, the accuracy 2ppm, the error was

about 1 minute

5. Calendar alarm clock with two Programmable square-wave output.

6. Real time clock generator seconds, minutes, hours, day, date,

month and year timing and provide valid until the year 2100 leap

year.

7. Chip temperature sensor comes with an accuracy of 3

8. Memory chips AT24C32 (storage capacity 4KB)

9. IIC bus interface, the maximum transmission the speed of 400KHz

10. Can be cascaded with other IIC device, 24c32 addresses can be

shorted A0/A1/A2 modify default address in 0x57.


31

Berikut gambar 2.12 gambar Modul RTC.

Gambar 2.12 Modul RTC DSD3231

Sumber : https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?

Spesifisikasi DS3231 di atas di jelaskan bahwa RTC ini memiliki akurasi

yang tinggi, dan valid sampai tahun 2100.RTC ini juga di lengkapi sensor suhu

dan alarm clock. Untuk penyimpanan data logger bisa di simpan di EEPROM

AT24C32 sebesar 32kB.Jumlah Memori nya sudah cukup untuk pembuatan

system.

Dalam “modul RTC DS3231” oleh J. Sitepu menjelaskan bahwa ketika

kita sudah bisa membaca data Modul RTC denga Arduino, RTC ini dapat kita

aplikasikan ke berbagai alat, contoh nya, Waktu sholat, Jam Digital pasti nya,

Pompa Air otomatis yang waktu nya bisa di setting, Alarm dan alat-alat lain yang

berhubungan dengan waktu.

2.2.12 LCD (Liquid Crystal Display)

LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang

menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. Adapun fitur yang disajikan

dalam LCD ini adalah:

1. Terdiri dari 16 karakter dan 2 baris.


32

2. Mempunyai 192 karakter tersimpan.

3. Terdapat karakter generator terprogram.

4. Dapat dialamati dengan mode 4-bit dan 8-bit

5. Dilengkapi dengan back light.

Proses inisialisasi pin arduino yang terhubung ke pin LCD RS, Enable, D4, D5,

D6, dan D7, dilakukan dalam baris LiquidCrystal (2, 3, 4, 5, 6,127), dimana lcd

merupakan variable yang dipanggil setiap kali intruksi terkait LCD akan

digunakan. Definisi pin lcd 16x2 dapat dilihat ditabel 2.1 dan gambar 2.10 adalah

device LCD.

Tabel 2.1 Spesifikasi LCD 16x2

Pin Diskripsi

1 Ground

2 Vcc

3 Pengatur Kontras

4 Register Select

5 Read / Write LCD Register

6 Enable

7-14 Data I / O Pins

15 VCC + LED

16 Ground – LED

Sumber : Dokumentasi pribadi


33

Gambar 2.13 LCD (Liquid Crystal Display)

Sumber: https://3.bp.blogspot.com/-

Pada LCD dapat menampilkan karakternya dengan menggunakan library yang

bernama LiquidCrystal. Berikut ada beberapa fungsi-fungsi dari library LCD :

1. Begin

Untuk begin() digunakan dalam inisialisasi interface ke LCD dan

mendefinisikan ukuran kolom dan baris LCD. Pemanggilan begin() harus

dilakukan terlebih dahulu sebelum memanggil instruksi lain dalam library LCD.

Untuk syntax penulisan instruksi begin() ialah sebagai berikut.

lcd.begin(cols,rows) dengan lcd ialah nama variable, cols jumlah kolom LCD, dan

rows jumlah baris LCD.

2. Clear

Instruksi clear() digunakan untuk membersihkan pesan text. Sehingga

tidak ada tulisan yang ditapilkan pada LCD.

3. SetCursor
34

Instruksi ini digunakan untuk memposisikan cursor awal pesan text di

LCD. Penulisan syntax setCursor() ialah sebagai berikut. lcd.setCursor(col,row)

dengan lcd ialah nama variable, col kolom LCD, dan row baris LCD.

4. Print

Sesuai dengan namanya, instruksi print() ini digunakan untuk mencetak,

menampilkan pesan text di LCD. Penulisan syntax print ialah sebagai

berikut.lcd.print(data) dengan lcd ialah nama variable, data ialah pesan yang ingin

ditampilkan

2.2.13 NodeMCU ESP8266

NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang bersifat opensource. Terdiri

dari perangkat keras berupa System On Chip ESP8266 dari ESP8266 buatan

Esperessif System. Dibawah ini gambar 2.14 gambar nodeMCU

Gambar 2.14 NodeMCU ESP8266

Sumber: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?

NodeMCU bisa dianalogikaan sebagai board arduino yang terkoneksi

dengan ESP8622. NodeMCU telah me-package ESP8266 ke dalam sebuah board

yang sudah terintergrasi dengan berbagai feature selayaknya microkontroler dan


35

kapalitas ases terhadap wifi dan juga chip komunikasi yang berupa USB to serial.

Sehingga dala pemograman hanya dibutuhkan kabel data USB. Karena Sumber

utama dari NodeMCU adalah ESP8266 khusunya seri ESP-12 yang termasuk

ESP-12E. Maka fitur – fitur yang dimiliki oleh NodeMCU akan lebih kurang

serupa dengan ESP-12. Beberapa Fitur yang tersedia antara lain: 10 Port GPIO

dari D0 – D10, Fungsionalitas PWM, Antarmuka I2C dan SPI, Antaruka 1 Wire,

ADC.

2.3 Perangkat Lunak

2.3.1 Arduino IDE

Usman menjelaskan dalam artikel “sistem keamanan ruangan pada

kementrian agama kabupaten tanggerang” bahwa Arduino merupakan platform

yang terdiri dari software dan hardware. Hardware Arduino sama dengan

mikrocontroller pada umumnya hanya pada arduino ditambahkan penamaan pin

agar mudah diingat. Software Arduino merupakan software open source sehingga

dapat di download secara gratis. Berikut gambar 2.15 gambar tampilan arduino

IDE

Gambar 2.15 Arduino IDE


36

Sumber : https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?

Software ini digunakan untuk membuat dan memasukkan program ke

dalam Arduino. Pemrograman Arduino tidak sebanyak tahapan mikrokontroler

konvensional karena Arduino sudah didesain mudah untuk dipelajari, sehingga

para pemula dapat mulai belajar mikrocontroller dengan Arduino Software IDE

Arduino terdiri dari 3 (tiga) bagian:

1. Uploader, modul yang memiliki fungsi untuk memasukkan kode

biner ke dalam memori mikrokontroler.

2. Compiler, modul yang memiliki fungsi sebagai pengubah bahasa

processing (kode program) ke dalam kode biner karena kode biner

adalah satu-satunya Bahasa program yang dipahami oleh

mikrokontroler.

3. Editor program, memiliki fungsi untuk menulis dan mengedit

program dalam bahasa processing. Listing program pada Arduino

disebut sketch dalam “penyeleksi bola pingpong berdasarkan warna”

oleh E.Novitasari (2017).

2.3.2 Spreadsheet

Spreadsheet adalah lembaran kertas yang menunjukkan akuntansi atau

data lain dalam baris dan kolom. Selain itu, Spreadsheet juga merupakan aplikasi

komputer program yang simulates fisik spreadsheet oleh menangkap,

menampilkan, dan memanipulasi data yang disusun dalam baris dan kolom.

Spreadsheet merupakan salah satu yang paling populer digunakan pada

komputer pribadi. Pengolah Angka atau spreadsheet merupakan suatu tabel nilai-

nilai yang disusun dalam baris dan kolom. Masing-masing nilai dapat memiliki
37

suatu hubungan yang telah terdefinisi dengan nilai yang lainnya. Jika salah satu

nilai dirubah, maka nilai yang lain juga perlu dirubah.

Aplikasi spreadsheet merupakan program komputer yang membiarkan kita

untuk membuat dan memanipulasi lembar kerja secara elektronik. Untuk Fungsi

Spreadsheet adalah untuk membuat tabel, membuat grafik, menghitung rumus

statistik, laporan keuangan, penjualan, pembelian, daftar gaji, dan lain sebagainya.

Spreadsheet memiliki ruang item data yang dinamakan dengan ‘Sel’.

Dalam setiap sel yang berlabel, disesuaikan penempatannya contohnya A1,A2, A3

dan seterusnya. Hal itu, mungkin mempunyai referensi yang absolut atau relatif ke

sel yang berada di sekitarnya. Diketahui, Spreadsheet pada umumnya dirancang

dengan menampung data numerik dan string teks singkat. Spreadsheet pada

umumnya menyediakan suatu kemampuan dalam memberikan gambaran

hubungan data grafis.

Spreadsheet umumnya tidak menawarkan kemampuan untuk struktur dan

data item yang berlabel sebagai sepenuhnya sebagai databes dan umumnya tidak

menawarkan kemampuan untuk query databese. Pada umumnya, spreadhseet

adalah lebih sederhana dari program database.

Daniel Bricklin dan Bob Frankston menciptakan aplikasi spreadsheet

pertama, VisiCalc (untuk “terlihat kalkulator”). Lotus 1-2-3 datang berikutnya,

diikuti oleh Microsoft Excel. Sedangkan Lotus 1-2-3 adalah yang pertama untuk

memperkenalkan nama dan sel macro, Microsoft Excel menerapkan antarmuka

pengguna grafis dan kemampuan untuk menunjuk dan klik menggunakan mouse.

Ada banyak aplikasi spreadsheet di pasar hari ini, namun Lotus 1-2-3 dan

Microsoft Excel terus menjadi yang paling populer.


38

Macam-Macam Jenis Spreadsheet atau Pengolah Angka Sekedar

diketahui, ada banyak contoh program sebagai system aplikasi pengolah angka

(spreadsheet) yang banyak digunakan. Bahkan aplikasi pengolah angka tersebut

memiliki fungsi atau kegunaan yang berbeda walaupun secara umum sebagai

pengolah angka (spreadsheet). Hal itu dapat diketahui dari jenis-jenis spreadsheet

(pengolah angka). Adapun jenis-jenis spreadsheet antara lain:

1. Pengolah Angka (Spreadsheet) Microsoft Excel

Tentu anda telah mengetahui program ini. Microsoft Excel adalah

program aplikasi dengan lembar kerja spreadsheet yang diciptakan dan

didistribusikan oleh Microsoft Corporation yang berada dalam sistem

operasi Microsoft Windows dan Mac OS. Diketahui, Microsoft Exel sebagai

jenis Pengolah Angka atau Spreadsheet mempunyai fitur kalkulasi yang

populer digunakan hingga saat ini. Bahkan program ini telah merambah ke

dunia smartphone atau android yang dapat diunduh di Play Store secara

gratis.

2. Pengolah Angka (Spreadsheet) Lotus 123

Lotus 123 adalah sebuah aplikasi pengolah angka yang diterbitkan

oleh IBM. Lotus 123 dikeluarkan bersamaan atau ada dalam satu paket

bersama-sama aplikasi Office lainya dan dikenal dengan nama Lotus

SmartSuite. Lotus 123 merupakan program spreadsheet yang bekerja di

bawah kendali sistem operasi DOS Namun pada perkembangan terakhir

program lotus mulai digunakan pada program Windows dengar hadirnya

software Lotus 123 for Windows. Program ini melejit atau populer

digunakan di era tahun 80-an.


39

3. Pengolah Angka (Spreadsheet) Open Office Calc

OpenOffice Calc adalah sebuah aplikasi pengolah angka

(spreadsheet) yang memiliki sifat dapat dibuka melalui sistem operasi apa

saja atau dikena “Open source”. Open Office Calc adalah program

spreadsheet yang berfungsi untuk membuat daftar memelihara record, dan

menganalisis data. Selain itu, aplikasi spreadsheet Open Office Calc dapat

digunakan untuk mengelola data dalam bentuk spreadsheet, menggunakan

rumus untuk melakukan perhitungan data, dan menampilkan hasil dalam

bentuk grafik. Dokumen Open Office Calc disebut spreadsheet. Pada saat

membuka spreadsheet baru akan disediakan 3 sheets, yaitu Sheetl, Sheet2,

Sheet3, dan kita dapat menambah atau mengurangi sheet yang ada. Model

tampilan OpenOffice Calc hampir mirip dengan prograr Microsoft Excel.

4. Pengolah Angka (Spreadsheet) Abacus

Abacus adalah aplikasi pengolah angka yang hanya membutuhkan

memori kecil dan sangat mudah digunakan. Awalnya Abacus dikembangkan

sebaggai proyek mahasiswa di Universitas IST, Portugal di bawah

bimbingan Prof. Arlindo Oliveira.

5. Pengolah Angka (Spreadsheet) GNOME Office – Gnumeric

Gnumeric adalah aplikasi pengolah angka yang merupakan keluarga

dari GNOME Office. Gnumeric bersifat open source. Gnumeric memiliki

tampilan yang user friendly di mana jendela Gnumeric dilengkapi dengan

menu-menu dan tombol-tombol toolbar.


40

2.4 Penelitian Relevan

Terdapat beberapa penilitian yang relevan dengan penelitian ini penelitian yang

dilakukan oleh Sri Wulandari mahasiswa Program Studi D III Teknik Elektro

Universitas Jember pada tahun 2016 pada penelitian berjudul “Rancang Bangun

Mesin Otomatis Dengan Menggunakan Sensor RFID Berbasis Arduino Uno”.

Penelitian selanjutnya oleh Ginting dan Yosafat mahasiswa Universitas Sumatra

Utara pada tahun 2018 berjudul “Rancang Bangun Bel Sekolah Menggunakan

Bluetooth Berbasis Mikrokontroller Atmega 328”

Penelitian tersebut dipilih sebagai penelitian relevan karena penelitian ini juga

membuat berbasis Arduino. Perbedaan dengan penelitian ini, yaitu menggunakan

sensor dari penggunaan metode yang digunakan. Sensor yang digunakan adalah

sensor FingerPrint sebagai akses masuk dan untuk akses absensi siswa, Data

absesnsi siswa disimpan melalui database dengan spreadsheet. Untuk bel listrik

secara otomatis sesuai dengan jam matapelajaran yang sudah ditentukan.

Metodenya adalah membuat prototype denah simulasi dengan cara kerja system

alat yang digunakan.

2.5 Kerangka Berpikir

Dalam pembuatan prototype system bel sekolah dan system absensi siswa

otomatis berbasis Arduino mega ini peneliti membuat dengan metode dan cara

yang berbeda dari system bel sekolah dan system absensi berbeda pada umumnya,

karena dalam prototype system bel sekolah dan system absensi menggunakan

sensor fingerprint dan mengunakan sistem database spreadsheet untuk absensi


41

siswa. Dalam hal ini penelitian melakukan penambahan tidak hanya absensi siswa

melainkan bel untuk kebutuhan kegiatan belajar mengajar.

Dimulai saat siswa ingin masuk kekelas siswa harus menempelkan jari yang

sudah di simpan sebagai siswa agar data absen harian tersimpan dan pintu kelas

terbuka. Didalam kelas ada berupa bel sekolah yang sudah tersistem. Bagi yang

bukan siswa kelas tersebut yang terdaftar tidak akan bias masuk ke dalam kelas.

Prototype ini otomatis bekerja saat siswa menempelkan jari ke sensor

fingerprint sebelum jam 07.00 data hadir siswa terbut tersimpan dan pintu kelas

terbuka sesuai kelas. Pada saat waktu lebih dari jam 07.00 hanya membuka pintu

kelas saja untuk siswa yang tidak menempelkan sidik jari kemesin absensi maka

keterangan alfa tersimpan. Untuk merubah data absesnsi alfa setelah

mendapatkan keterangan dengan cara menekan keypad di mesin absensi dengan

kode B untuk keterangan sakit, kode C keterangan ijin. Lalu memasukan id yang

memerikan keterangan absensinya.

Selanjutnya untuk bel kelas Ketika waktu menunjukan pukul 06.30 bel yang

ada didalam kelas berbunyi 3 kali menandakan kegiatan belajar mengajar di

mulai dari jam pertama. Pada saat waktu menunjukan pukul 08.00 bel berbunyi 1

kali menandakan pergantian pelajaran selanjutnya. Ketika waktu menunjukan

pukul 09.30 bel berbunyi menandakan jam istirahat untuk siswa dan guru, dan

ketika waktu menunjukan pukul 10.00 bel berbunyi 2 kali menandakan dimulai

kembali kegiatan belajar mengajar jam ke 5. Selanjutnya pada waktu menunjukan

pukul 11.00 bel berbunyi 1 kali menandakan jam pelajaran berpindah jam ke 7.

Untuk yang terakhir ketika waktu menunjukan pukul 12.00 bel berbunyi 3 kali
42

menandakan kegiatan belajar mengajar telah selesai. Berikut gambar 2.16 alur

dari metode Penelitian Prototype

Arduino Mega adalah microcontroller untuk


perancangan semua prototipe pengingat
waktu kuliah dan stopkontak

NodeMCU ESP8266 untuk mengirim data


arduino mega ke dalam database
Spreadsheet

Tempelkan Sidik Jari untuk menyimpan


absensi ketika waktu yang ditentukan dan
membuka pintu kelas

Selenoid door lock untuk membuka dan


mengunci pintu kelas

Spreadsheet untuk sebagai database dan


penyimpan absensi siswa

Bel kelas berbunyi saat waktu yang


ditentukan untuk kegiatan belajar mengajar

Relay untuk mengaktifkan bel kelas dan


selenoid.

Gambar 2.16 Metode Penelitian Prototype


43

sumber: Dokumentasi pribadi


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di laboratoriun Pendidikan Teknik Elektro UNJ.

Rentan waktu dilakukannya penelitiannya pada bulan September 2020 sampai

bulan Januari 2021

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan untukmelaksanakan penelitian prototype

system bel sekolah dan system absensi siswa otomatis dapat dilihat pada tabel

3.1. alat dan bahan yang digunakan sewaktu-waktu dapat berubah atau

bertambah sesuai dengan kebutuhan peneliti.

Tabel 3.3 Alat dan Bahan

No Alat dan Bahan Jumlah

1 Arduino Mega 1 pcs

2 Sensor Fingerprint 2 pcs

3 Bel listrik 1 pcs

4 Relay 3 pcs

5 RTC 1 pcs

6 NodeMCU 1 pcs

7 Kabel jumper Secukupnya

8 Obeng + 1 pcs

44
45

No Alat dan Bahan Jumlah

9 Keypad 4x4 2 pcs

10 LCD 16x2 I2C 2 pcs

11 Black box 2 pcs

12 Selenoid Door Lock 2 pcs

13 Engsel kupu-kupu 4 pcs

14 Kayu Secukupnya

15 Papan Secukupnya

15 Paku Secukupnya

16 Steker 220 volt 1 pcs

17 Adaptor 12 volt 1 pcs

Sumber: Dokumentasi Pribadi

3.3 Metode Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam menyelesaikan penelitian ini

adalah metode eksperimen laboratorium yang meliputi manipulasi, pengendalian

dan pengamatan.

3.4 Prosedur Penelitian Pengembangan

Menurut Kerlinger (N, 1986):398) yang dimaksud dengan eksperimen

laborartorium adalah suatu penelitian yang mengkaji varian-varian dari semua

atau hampir semua variabel bebas yang mungkin berpengaruh, sedangkan

variabelvariabel yang tidak relevan dengan masalah-masalah penelitian dibuat

seminimal mungkin. Hal ini dilakukan dengan cara mengasingkan penelitian itu
46

dalam situasi fisik yang terpisah dari rutinitas kehidupan sehari-hari dan dengan

memanipulasi satu atau lebih variabel bebas dalam situasi yang dispesifikasikan,

dioperasionalkan, dikendalikan dengan cermat dan teliti.

Westley dalam Wimmer dan Dominick (1983:90) menjelaskan bahwa

Eksperimen Laboratorium, peneliti membawa subyek penelitian ke laboratorium.

Jika peneliti melakukan kontrol yang ketat terhadap perilaku subyek dan subyek

ditempatkan pada situasi dimana mereka merasakan adanya perbedaan yang

mencolok dari kehidupan sehari-hari, situasi ini lebih tepat disebut sebagai

eksperimen laboratorium (laboratory experiment). Pada kesempatan lain Kerlinger

(1986:402) menegaskan bahwa eksperimen laboratorium dilaksanakan dalam

situasi yang terkontrol secara ketat.

Pada penelitian ini, peneliti memulai tahap penelitian dari mengidentifikasi

masalah yang kemudian dideskripsikan ke dalam latar belakang masalah

penelitian. Tahap selanjutnya adalah merumuskan masalah dan menetapkan tujuan

serta manfaat penelitian yang akan dicapai. Tahap berikutnya mengkaji teori

absensi, bel sekolah yang dibutuhkan dalam penelitian. Ketika teori absensdi, dan

bel sekolah yang dikaji sudah sesuai, maka selanjutnya adalah tahap perancangan.

Pada tahap perancangan, peneliti merancang sedemikian rupa rancangan

alat yang akan dibuat. Mulai dari alat dan bahan yang digunakan, perancangan

diagram blok sistem, perancangan rangkaian (hardware), cara kerja dan

perancangan desain mekanik alatnya kemudian diprogram pada Arduino.

Perancangan harus dibuat sebaik mungkin agar sejalan dengan tujuan penelitian.

Apabila tahap perancangan telah berhasil, maka selanjutnya melakukan perakitan


47

dan pembuatan alat yang kemudian melakukan pengujian pada alat (pengujian

hardware/software). Ketika pengujian alat berhasil, maka data pengukuran

dimasukkan ke dalam tabel untuk dianalisis.dibawah ini gambar 3.1 flowchart.

Dokumentasi pribadi
Gambar 3.17 Flowchart Penelitian

Analisis dilakukan berdasarkan nilai-nilai pengujian yang sudah terdapat

dalam tabel pengujian. Hasil pengujian dideskripsikan dalam bentuk paragraf. List

program-nya dimasukkan. Analisis dilakukan berdasarkan tujuan penelitian yang


48

diharapkan. Kemudian diambil kesimpulan tentang hasil pengujian apakah sesuai

dengan tujuan penelitian atau tidak. Prosedur dalam penelitian dapat dilihat pada

diagram alir tahaan penelitian seperti pada gambar 3.1 yang terdapat pada bab II

bagian kerangka berpikir .

3.4. 1 Perancangan

Penelitian ini akan membuat prototype system bel sekolah dan system

absensi siswa mengunakan mikrokontroller Arduino mega. Untuk sumber enrgi

listrik menggunakan sumber PLN. Pada sistem kendali akan ada beberapa input

yaitu sensor FingerPrint, dan sensor RTC. Semua sensor akan memberikan

inforasi ke arduino sebagai pusat kendali. Dari pusat kendali perintah akan

dimasukkan ke relay. Relay dihubungkan dengan sumber tegangan dc 12 volt

untuk mengidupkan solenoid dan 220 volt untuk bel sekolah.

3.4.2 Blok Diagram Alat

Berikut Dibawah ini adalah gambar 3.2 yang menjelaskan gambar blok

diagram alat.

NodeMCU Google
ESP8266 Spreadsheet

Sensor fingerprint Solenoid A


Solenoid A
3 Relay Solenoid B
Sensor RTC
Module
Arduino
Mega
Bel listrik

Keypad 4x4
A
Keypad
4x4 B
LCDLCDD
A
LCD B

Gambar 3.18 Blok Diagram Alat


49

Sumber: Dokumentasi Pribadi


Dari gambar 3.2 sensor fingerprint dan sensor RTC dihubungkan pada input

digital pada arduino. Untuk output arduino dihubungkan dengan relay untuk

mengatur NO dan NC relay. Pada relay input relay 1 dan relay 2 yang dihubungkan

dengan solenoid memberikan tegangan 12 volt pada output tersebut. Untuk relay 3 di

hubungkan dengan bel listrik memberikan tegangan 220 volt pada output tersebut.

Untuk output selanjutnya ada Keypad 4x4 2 buah dan LC 16x2 2 buah penunjang

mesin absensi siswa.

3.4.3 Skematik Rangkaian Alat

Berikut dibawah ini menjelaskan dari gambar 3.3 gambar rangkaian

skematik rancang bangun.

Gambar 3.19 Skematik Rancang Bangun


50

Sumber: Dokumentasi Pribadi

3.4.4 Flowchart Sistem Kerja Rancang Bangun

Diagram alir alat yang telah disusun dikembangkan berdasarkan tahap-

tahap berikut pada gambar 3.4 di bawah ini:


51

Gambar 3.20 Diagram Alir Alat

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Sistem kerja dari prototype ini adalah pada saat siswa datang menuju ke

ruang kelas dan ingin masuk kedalam ruang kelas menaruhkan jarinya ke sensor
52

fingerprint yang sudah didaftarkan terlebih dahulu. pada waktu yang ditentukan

yaitu pada waktu sebelum pukul 07.00 ketika menaruhkan jarinya ke sensor

fingerprint maka data hadir siswa dan pintu kelas akan terbuka. Jika tidak

menempelkan sidik jari maka absen alfa yang tersimpan. Ketika absen alfa

mendapatkan kejelasan maka absen alfa berubah menjadi sakit atau ijin.

Sedangkan pada waktu 06.30 sampai jam 12.00 hanya mengaktifkan solenoid

maka pintu kelas akan terbuka.

Untuk sistem bel otomatisnya pada waktu menunjukan pukul 06.30 maka

bel tersebut otomatis berbunyi 3 kali. Ketika waktu menunjukan pukul 08.00

maka bel otomatis berbunyi selama 1 kali menandakan pergantian jam. Ketika

waktu menunjukan pukul 09.30 bel berbunyi 2 kali menandakan jam pelajaran

dimulai kembali. Ketika waktu menunjukan pukul 11.00 maka bel otomatis

berbunyi selama 1 kali menandakan pergantian jam. Dan yang terakhir ketika

waktu menunjukan pukul 12.00 maka bel otomatis berbunyi 3 kali menandakan

bahwa kegiatan belajar mengajar sudah selesai. Dari penjelasan diatas maka dapat

dijabarkan denah sebagai berikut.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mencapai tujuan dan sasaran penelitian yang telah disebutkan

sebelumnya, maka tahapan proses penelitian yang dilakukan adalah sebagai

berikut:

1. Menganalisis kebutuhan yang dibutuhkan pada pembuatan alat.

2. Mendesain dan merancang alat, dan hardware sistem kendali.


53

3. Memprogram sistem kendali dengan menggunakan bahasa C.

4. Melakukan eksperimen pengujian pada alat.

5. Melakukan eksperimen pengujian software dan hardware sistem


kendali.

6. Mengambil dan menganalisis data hasil pengujian, hardware dan

software sistem kendali.

7. Mengambil kesimpulan dari hasil pengujian dan analisis data yang

diperoleh.

3.6 Teknik Analisis Data

Data hasil pengujian hasil pengukuran dari rancangan dan data kondisi alat

penelitian akan dicatat dalam bentuk tabel sehingga memudahkan proses

analisisnya. Selanjutnya data akan diolah dengan cara membandingkan data

kondisi alat dengan data yang diperoleh .

Dibawah ini adalah tabel 3.2 untuk pengujian dari power supply yang di

gunakan pada rancangan alat ini.

Tabel 3.4 Pengujian Power Supply

Power Supply Pengujian Spesifikasi Pengukuran

Sumber Dokumentasi Pribadi

Pada tabel 3.3 adalah tabel pengujian tegangan untuk pengaman pintu kelas
yaitu solenoid door lock.

Tabel 3.5 Pengujian Tegangan Solenoid Doorlock

Solenoid Pengujian Spesifikasi Pengukuran


54

Sumber dokumentasi pribadi

Pada tabel 3.4 ini adalah tabel pengujian tegangan yang keluar pada bel

listrik yang digunakan sebagai output.

Tabel 3.6 Pengujian Tegangan bel Listrik

Merek Pengujian Spesifikasi Pengukuran

Sumber dokumentasi pribadi

Pada tabel 3.5 adalah tabel pengujian dari sistem bel kelas yang berfungsi untuk

menandakan pergantian jam pelajaran

Tabel 3.7 Uji Sistem Bel Kelas

Suara Rancangan Suara Pengujian

No Jam Keterangan Tidak Jumlah Berbunyi Tidak Jumlah


Berbunyi
berbunyi bel kelas Berbunyi Bel kelas

1 06.30 Bel masuk

2 08.00 Bel ganti pelajaran

3 09.30 Bel istirahat

4 10.00 Bel istirahat masuk

5 11.00 Bel ganti pelajaran

6 12.00 Bel pulang sekolah

Sumber: Dokumentasi pribadi

Pada tabel 3.6 adalah tabel pengujian pendaftran id sidik jari siswa yang di

gunakan untuk data absensi siswa harian dan akses masuk kelas.
55

Tabel 3.8 Uji Coba Pendaftaran ID sidik jari dengan keypad 4x4

NO ID Jari Yang di Daftarkan Nama Kelas LCD Print Keterangan

Sumber dokumentasi pribadi

Untuk pengujian sistem fingerprint lalu mengaktifkan solenoid untuk

membuka akses kelas dan menampilkan nama pada LCD mesin absensi di

jelaskan pada tabel 3.7

Table 3.9 Uji Sistem fingerprint dengan Solenoid dan LCD

Selenoid Kelas A Selenoid Kelas B


No Sidik Jari
kondisi awal Pengujian kondisi awal Pengujian LCD monitor Keterangan

Dokumentasi pribadi

Pada tabel 3.8 adalah tabel untuk menguji sistem absensi siswa pada
keterangan ketarangan yang diinginkan seperti siswa hadir, alfa, sakit, ijin.
56

Tabel 3.10 Uji Sistem Absensi Siswa

Tgl Waktu Sidik Jari Kelas ID Nama Hadi Alfa sakit Ijin

Dokumentasi pribadi

Untuk tabel pengujian sistem bel kelas dan absensi siswa harian di

jelaskan pada tabel 3.9

Absensi Keterangan bel


57

Tgl Waktu ID Kelas ID Nama Hadir Alfa Sakit Ijin Bunyi Tidak

atau Berbunyi

Sidik

jari

Tabel 3.11 Uji Coba Sistem Bel Kelas dan absesnsi siswa

Dokumentasi pribadi

3.7 Data dan Sumber Data

3.7.1 Data

Dalam pengambilan data pada penulisan ini adalah research and

development dengan memuat alat dan menguji alat tersebut apakah bekerja

sesuai dengan sistem kontrol yang telah di rancang, jika tidak di perbaiki

sampai sesuai dengan kontrol yang di inginkan.


58

3.7.2 Sumber Data

Sumber data yang di dapat dari berbagai e-jurnal, skripsi dan teori dari

portal internet yang menjelaskan setiap komponen yang di gunakan dalam

pembuatan prototipe yang sedang di buat yaitu prototype system bel sekolah

dan system absensis siswa otomatis menggunakan mikrokontroller berbasis

Arduino mega.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian ini menghasilkan sebuah produk berupa prototype sistem bel

kelas dan absensi murid otomatis. Penelitian ini secara garis besar menjadi

beberapa unsur yaitu perakitan sistem bel kelas otomatis dan RTC, perakitan

sistem solenoid dengan fingerprint, perakitan sistem absensi murid dengan

fingerprint dan RTC.

4.1.1 Penguijian Output

Sebelum melakukan pengujian ke sistem program dengan alat penulis ingin

melakukan Pengujian output terdiri dari pengujian tegangan Power Supply 12 volt

Dc, 220 volt AC, Selonoid door lock, bel listrik 220 volt

A. Pengujian tegangan power supply 220 volt Ac

Berikut hasil pengujian tengangan PLN dengan output power supply 220

volt AC tanpa beban dan dengan beban 1 buah bel listrik 220 volt di tabel 4.1

berikut

Tabel 4.12 Pengujian Power Supply 220 volt

Power Suplly Pengujian Spesifikasi Pengukuran

Tanpa Beban 220 Volt 233volt

PLN Dengan Beban 220 Volt 230volt

Sumber dokumentasi Pribadi

59
60

Pada tabel 4.1 Dapat dilihat bahwa pengujian tegangan PLN dengan output

steker power supply spesifikasi 220 volt yang digunakan untuk alat ini, pengujian

tegangan tanpa beban sebesar 233 volt dan pengujian dengan beban 1 buah bel

listrik sebesar 230 volt. Analisa pengujian tegangan pada power suplly 220 volt

setelah di hubungkan dengan beban tegangan power supply 220 volt tersebut

tegangan pada power suplly menurun.

B. Pengujian tegangan power supply 12 volt Dc

Berikut hasil pengujian tegangan power supply 12 Vdc yang digunakan

dengan merek 1210 tanpa beban dan dengan 2 buah beban solenoid di tabel 4.2

berikut.

Tabel 4.13 Pengujian Power Supply 12 VDC

Power Suplly Pengujian Spesifikasi Pengukuran

Tanpa Beban 12 VDC 12,2 VDC

1210 Dengan Beban 12 VDC 12,15 VDC

Sumber Dokumentasi Pribadi

Pada tabel 4.2 Dapat dilihat bahwa pengujian tegangan pada power supply

merk 1210 spesifikasi 12 vdc, pengujian tegangan tanpa beban sebesar 12,2 vdc

dan pengujian dengan beban 2 buah solenoid sebesar 12,15vdc.

Analisa pengujian tegangan pada power suplly 12 vdc setelah di hubungkan

dengan beban tegangan power supply 12 vdc tersebut menurun.

C. Pengujian tegangan Solenoid door lock


61

Berikut hasil pengujian tegangan solenoid door lock yang digunakan pada

alat ini dengan spesifika tegangan 12 vdc pada saat kondisi LOW dan HIGH di

tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.14 Pengujian Tegangan Solenoid Doorlock

Solenoid Pengujian Spesifikasi Pengukuran

Solenoid A LOW 0 VDC 0 VDC

HIGH 12 VDC 12,15 VDC

Solenoid B LOW 0 VDC 0 VDC

HIGH 12 VDC 12,15 VDC

Sumber dokumentasi pribadi

Pada tabel 4.3 Dapat dilihat bahwa pengujian tegangan Solenoid doorlock

spesifikasi 12 vdc, pengujian tegangan pada kondisi low sebesar 0 vdc dan

pengujian tegangan pada kondisi high sebesar 12,15 vdc.

D. Pengujian tegangan Bel Listrik (load buzzer)

Berikut hasil pengujian tegangan pada bel listrik (load buzzer) yang

digunakan pada alat ini dengan spesifika tegangan 220 volt pada saat kondisi

LOW dan HIGH di tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.15 Pengujian Tegangan bel Listrik

Merek Pengujian Spesifikasi Pengukuran

Bel listrik LOW 0 volt 0 Volt

Auspicios HIGH 220 volt 230


62

Sumber dokumentasi pribadi

Pada tabel 4.4 Dapat dilihat bahwa pengujian tegangan pada bel listrik

(load buzzer) yang digunakan pada alat ini dengan spesifikasi tegangan 220 volt,

pengujian tegangan pada kondisi low sebesar 0 volt dan pengujian tegangan pada

kondisi high sebesar 230 volt.

4.1.2 Penerapan Sistem Bel Kelas Otomatis

Pada penelitian diawali dengan pemasangan sistem bel kelas otomatis,

dalam pemasangan ini atau perakitan ini dilakukan dengan skema gambar yang

telah di tentukan selanjutnya di pasang secara langsung di maket. Sistem bel

kelas di letekan di dalem kelas, agar seluruh siswa didalam kelas dapat

mendengar bel kelas untuk menentukan kegiatan belajar mengajar. Dalam

pembuatan prototipe sistem bel kelas otomatis sangat penting untuk membuat

program agar dapat mengeluarkan suara dari bel tersebut sesuai dengan kondisi

yang sebenarnya adapun sebagai berikut.

1. Siapkan seluruh komponen yang dibutuhkan sesuai dengan bab 3

2. Tetapkan posisi arduino mega dan sistem bel kelas yang ingin di

tempatkan

3. Siapkan black box untuk menyimpan modul relay sebagai inputan

sistem bel kelas dengan arduino mega.

4. Pasang bel listrik untuk sebagai output dari modul relay untuk

mengaktifkan sistem bel kelas otomatis.

5. Connect pin VCC relay ke pin 5V arduino mega.

6. Connect pin IN2 relay ke pin 12 arduino mega.


63

7. Connect pin GND relay ke pin GND arduino mega.

8. Connect NO modul relay ke fase Steker 220 volt.

9. Conncet NC modul relay ke solenoid.

10. Conncet GND adaptor ke GND solenoid

11. Connect pin VCC RTC ke pin VCC arduino mega.

12. Connect pin GND RTC ke pin GND arduino mega.

13. Connect pin SDA RTC ke pin 19 SDA arduino mega.

14. Connect pin SCL RTC ke pin 20 SCL arduino mega.

Untuk gambar rangakaian pengujian sistem bel kelas di jelaskan pada gambar 4.3.

Gambar 4.21 Sistem Bel Kelas

Dokumentasi Pribadi

Sistem dari bel kelas otomatis yang di inginkan penulis adalah dapat

mengeluarkan suara bel kelas selama waktu yang di tentukan. Pada jam 06.30 bel

kelas berbunyi selama 3 kali menandakan masuknya kegiatan belajar mengajar


64

pada kelas tersebut. Pada jam 08.00 bel kelas berbunyi satu kali untuk

menandakan pergantian jam selanjutnya, pada jam 09.30 bel kelas berbunyi dua

kali untuk menandakan jam istirahat pada kegiatan kelas tersebut. Pada jam 10.00

bel kelas berbunyi dua kali untuk menandakan dimulainya kembali jam kegiatan

belajar mengajar setelah istirahat. Pada jam 11.00 bel kelas berbunyi 1 kali untuk

menandakan pergantian jam. Selanjutnya yang terakhir bel kelas berbunyi pada

jam 12.00 untuk menandakan selesainya kegiatan belajar mengajar pada kelas

tersebut. Hasil pengujian sistem bel kelas tersebut di tuliskan pada tabel 4.5 di

bawah ini.

Tabel 4.16 Uji Coba Bel Kelas

Rancangan Suara Pengujian Suara

No Jam Keterangan Tidak Jumlah Berbunyi Tidak Jumlah Keterangan


Berbunyi
Berbunyi bel kelas Berbunyi bel kelas

1 06.30 Bel masuk Berbunyi - 3 kali Berbunyi - 3 kali Sesuai

2 08.00 Bel ganti pelajaran Berbunyi - 1 kali Berbunyi - 1 kali Sesuai

3 09.30 Bel istirahat Berbunyi - 2 kali Berbunyi - 2 kali Sesuai

4 10.00 Bel istirahat masuk Berbunyi - 2 kali Berbunyi - 2 kali Sesuai

5 11.00 Bel ganti pelajaran Berbunyi - 1 kali Berbunyi - 1 kali Sesuai

6 12.00 Bel pulang sekolah Berbunyi - 3 kali Berbunyi - 3 kali Sesuai

Bel Darurat - Sesuai


7 15.00 Berbunyi - 1 kali Berbunyi 1 kali
Dengan tombol

Sumber Dokumentasi Pribadi

Dari tabel 4.5 ini dapat dilihat bahwa dalam program bel kelas dapat

berjalan sesuai yang diinginkan, baik secara jadwal yang sudah ditentukan

maupun melalui tombol darurat. Dan setiap bel berbunyi berbebeda-beda


65

jumlahnya sesuai kategori yang sudah ditentukan oleh penulis setelah dilakukan

ujicoba.

4.1.3 Penerapan Sistem Pendaftaran ID Sidik Jari dengan Keypad 4x4.

Selanjutnya setelah pemasangan dan pemograman sistem bel kelas ini maka

langkah selanjutnya penulis melakukan perakitan sistem pendaftaran ID sidik jari

dengan keypad 4x4. sebagai program lanjutan dari prototipe sistem bel kelas dan

absensi murid otomatis, dengan langlah-langkah sebagai berikut.

1. Siapkan seluruh komponen yang dibutuhkan sesuai dengan bab 3

2. Tetapkan posisi sensor fingerprint dan selenoid pada tempatnya.

3. Pasangkan keypad dan sensor fingerprint untuk penempatan pin.

4. Connect pin 3,3V sensor fingerprint1 ke pin 3,3V arduino mega.

5. Connect pin 3,3V sensor fingerprint2 ke pin 3,3V arduino mega.

6. Connect pin GND sensor fingerprint1 ke pin GND arduino mega.

7. Connect pin GND sensor fingerprint2 ke pin GND arduino mega.

8. Connect pin RX sensor fingerprint1 ke pin 10 arduino mega sebagai

TX.

9. Connect pin RX sensor fingerprint2 ke pin 22 arduino mega sebagai

TX.

10. Connect pin TX sensor fingerprint1 ke pin 11 arduino mega sebagai

RX.

11. Connect pin TX sensor fingerprint2 ke pin 24 arduino mega sebagai

RX.

12. Connect pin baris 1 keypad 4x4 ke pin 9 arduino mega

13. Connect pin baris 2 keypad 4x4 ke pin 8 arduino mega


66

14. Connect pin baris 3 keypad 4x4 ke pin 7 arduino mega

15. Connect pin baris 4 keypad 4x4 ke pin 6 arduino mega

16. Connect pin kolom 1 keypad 4x4 ke pin 5 arduino mega

17. Connect pin kolom 2 keypad 4x4 ke pin 4 arduino mega

18. Connect pin kolom 3 keypad 4x4 ke pin 3 arduino mega

19. Connect pin kolom 4 keypad 4x4 ke pin 2 arduino mega

20. Connect pin baris 1 keypad 4x4 ke pin 34 arduino mega

21. Connect pin baris 2 keypad 4x4 ke pin 36 arduino mega

22. Connect pin baris 3 keypad 4x4 ke pin 38 arduino mega

23. Connect pin baris 4 keypad 4x4 ke pin 40 arduino mega

24. Connect pin kolom 1 keypad 4x4 ke pin 42 arduino mega

25. Connect pin kolom 2 keypad 4x4 ke pin 44 arduino mega

26. Connect pin kolom 3 keypad 4x4 ke pin 46 arduino mega

27. Connect pin kolom 4 keypad 4x4 ke pin 48 arduino mega

28. Connect pin VCC LCD 16x2 I2C ke pin VCC arduino mega.

29. Connect pin GND LCD 16x2 I2C ke pin GND arduino mega.

30. Connect pin SDA LCD 16x2 I2C ke pin 20 SDA arduino mega.

31. Connect pin SCL LCD 16x2 I2C ke pin 21 SCL arduino mega.

Sistem dari pendaftaran sidik jari dengan keypad 4x4 yang di inginkan

penulis adalah dapat mendaftarkan sidik jari siswa kelas A tersebut untuk

membuka pintu kelas atau solenoid dan juga absensi harian kelas A. selanjutnya

mendaftarkan sidik jari siswa kelas B tersebut untuk membuka pintu kelas atau

selenoid dan absensi harian kelas B.

Berikut daftar nama siswa dari sidik jari yang di inginkan penulis Kelas A :
67

1. Sidik jari jempol kiri ID 001 nama FIRHAN.

2. Sidik jari telunjuk kiri ID 002 nama MUHAMMAD.

3. Sidik jari tengah kiri ID 003 nama RAHMAD.

4. Sidik jari manis kiri ID 004 nama PRATAMA.

5. Sidik jari kelingking kiri ID 005 nama FIKRI.

Berikut daftar nama siswa dari sidik jari yang di inginkan penulis Kelas B :

1. Sidik jari jempol kanan ID 001 nama DWI

2. Sidik jari telunjuk kanan ID 002 nama DUTA

3. Sidik jari tengah kanan ID 003 nama RAMADHAN

4. Sidik jari manis kanan ID 004 nama PUNGKY

5. Sidik jari kelingking kanan ID 005 nama KARTIKA

Dalam perakitan ini penulis memastikan bahwa program tidak salah

mendaftarkan sidik jari siswa tersebut karena fungsi sidik jari untuk membuka

pintu kelas sesuai dengan kelas yang sudah di daftarkan dan absensi harian kelas

sesuai kelasnya. Dan tidak salah membaca sidik jari dengan id dan nama siswa

tersebut yang berbeda-beda sehingga program dapat berjalan dengan lancar.

lanjutan dari prototipe sistem bel kelas dan absensi murid otomatis, dengan

langlah-langkah sebagai berikut. Untuk gambar rangakainya di jelaskan pada

gambar 4.4 di bawah ini.


68

Gambar 4.22 Penerapan sistem Pendaftaran ID sidik jari dengan keypad 4x4

Sumber dokumentasi pribadi

Cara mendaftarkan sidik jari siswa tersebut sebagai berikut:

1. pertama masukan kode pada keypad, yaitu kode “A” untuk mendaftarkan

sidik jari siswa.

2. Masukan password ”1234” untuk bisa melanjutkan ke step selanjutnya

3. Masukan ID yang di berikan oleh guru untuk siswa tersebut. ID yang

tersedia adalah dimulai dari 001-127 ID.

4. Letakan sidik jari yang ingin di daftarkan, lalu lepas sidik jari sampai

muncul di LCD, tap 1 kali lagi.

5. Lalu tap 1 kali lagi untuk menyimpan data sidik jari siswa tersebut.

Hasil dari pengujian pendaftaran ID sidik jari di tuliskan pada tabel 4.6.

Tabel 4.17 Uji Coba Pendaftaran ID sidik jari dengan keypad 4x4

NO ID Jari Yang di Daftarkan Nama Kelas LCD Print Keterangan

1 0.0.1 Jempol kiri Firhan A Firhan Sesuai


69

2 0.0.2 Telunjuk kiri Muhammad A Muhammad Sesuai

3 0.0.3 Tengah kiri Rahmad A Rahmad Sesuai

4 0.0.4 Manis kiri Pratama A Pratama Sesuai

5 0.0.5 Kelingking kiri Fikri A Fikri Sesuai

6 0.0.6 Jempol kanan Dwi B Dwi Sesuai

7 0.0.7 Telunjuk kanan Duta B Duta Sesuai

8 0.0.8 Tengah kanan Ramadhan B Ramadhan Sesuai

9 0.0.9 Manis kanan Pungky B Pungky Sesuai

10 0.1.0 Kelingking kanan Kartika B Kartika Sesuai

11 0.0.5 Kelingking kiri Fikri A Fikri Sesuai

12 0.0.4 Manis kiri Pratama A Pratama Sesuai

13 0.0.3 Tengah kiri Rahmad A Rahmad Sesuai

14 0.0.2 Telunjuk kiri Muhammad A Muhammad Sesuai

15 0.0.1 Jempol kiri Firhan A Firhan Sesuai

16 0.0.7 Telunjuk kanan Duta B Duta Sesuai

17 0.0.9 Manis kanan Pungky B Pungky Sesuai

18 0.0.6 Jempol kanan Dwi B Dwi Sesuai

19 0.0.8 Tengah kanan Ramadhan B Ramadhan Sesuai

20 0.1.0 Kelingking kanan Kartika B Kartika Sesuai

Sumber dokumentasi pribadi

Dari tabel 4.6 ini bahwa sidik jari yang sudah didaftarkan dengan nama-

nama yang diingi nkan penulis, sudah sesuai dan berhasil karena nama yang

keluar atau yang ditampilkan oleh LCD sudah sesuai dengan yang didaftarkan dan

dimasukan kedalam program. Ketika mengetap sidik jari dengan acak dan
70

mengetap sesuai kelas yang didaftarkan nama yang ditampilkan oleh LCD sudah

sesuai dengan yang didaftarkan. Berikut hasil dokumentasi dan hasil uji coba

pendaftaran sidik jari melalui keypad 4x4 pada gambar 4.7

Gambar 4.23 Uji Sistem Pendaftaran ID Sidik Jari Dengan Keypad 4x4

Sumber dokumentasi pribadi

4.1.4 Penerapan Sistem Fingerprint dengan Selenoid dan LCD

Selanjutnya setelah pemasangan dan pemograman sistem bel kelas ini maka

langkah selanjutnya penulis melakukan perakitan sistem fingerprint dengan

selenoid dan LCD sebagai program lanjutan dari prototipe sistem bel kelas dan

absensi murid otomatis, dengan langlah-langkah sebagai berikut.

1. Siapkan seluruh komponen yang dibutuhkan sesuai dengan bab 3.

2. Tetapkan posisi sensor fingerprint dan selenoid pada tempatnya.

3. Pasangkan selenoid dan sensor fingerprint untuk penempatan pin.

4. Connect pin 3,3V sensor fingerprint ke pin 3,3V arduino mega.

5. Connect pin GND sensor fingerprint ke pin GND arduino mega.


71

6. Connect pin RX sensor fingerprint ke pin 10 arduino mega sebagai

TX.

7. Connect pin TX sensor fingerprint ke pin 11 arduino mega sebagai

RX.

8. Connect pin 5V modul relay ke pin 5V arduino mega.

9. Connect pin input1 modul relay ke pin 13 arduino mega.

10. Connect pin input1 modul relay ke pin 50 arduino mega.

11. Connect pin GND modul relay ke pin GND arduino mega.

12. Connect NO modul relay ke fase adaptor 12 V

13. Conncet C modul relay ke solenoid1.

14. Conncet C modul relay ke solenoid2.

15. Conncet GND adaptor ke GND solenoid.

16. Connect pin VCC LCD1 16x2 I2C ke pin VCC arduino mega.

17. Connect pin GND LCD1 16x2 I2C ke pin GND arduino mega.

18. Connect pin SDA LCD1 16x2 I2C ke pin 20 SDA arduino mega.

19. Connect pin SCL LCD1 16x2 I2C ke pin 21 SCL arduino mega.

20. Connect pin VCC LCD2 16x2 I2C ke pin VCC arduino mega.

21. Connect pin GND LCD2 16x2 I2C ke pin GND arduino mega.

22. Connect pin SDA LCD2 16x2 I2C ke pin 20 SDA arduino mega.

23. Connect pin SCL LCD2 16x2 I2C ke pin 21 SCL arduino mega.

Sistem dari fingerprint dan selenoid yang di inginkan penulis adalah dapat

membuka selama dua detik dan akan mengunci kembali setelah dua detik. Dan

dapat membaca sidik jari dengan lancar. Kelas terbagi menjadi dua kelas yaitu

kelas A dan kelas B. Dan jumlah selenoid menjadi dua buah. Untuk pembagian
72

sidik jari ada 5 sidik jari untuk kiri A yaitu sidik jari tangan kanan, dan 5 sidik jari

untuk kelas B yaitu tangan kanan.

Dalam perakitan ini penulis memastikan bahwa program tidak salah

membaca sidik jari dan id yang sudah di daftarkan sebelumnya terlebih dahulu.

Dan fungsi utama selenoid adalah untuk digunakan sebagai kunci pintu pada

umumnya atau pengaman ruangan kelas. Dan tidak salah membaca tap sidik jari

yang sudah didaftarkan oleh penulis yang nantinya akan di masukan untuk

database absensi siswa tersebut. Gambar untuk rangkai sistem fingerprint dengan

solenoid dijelaskan pada gambar 4.8

Gambar 4.24 Penerapan sistem fingerprint dengan selenoid dan LCD 16x2

Sumber dokumentasi pribadi


73

Dari gambar 4.4 dapat dilakukan dua ujicoba yaitu ujicoba sensor

fingerprint dan selenoid, ujicoba pertama adalah menguji program sensor

fingerprint apakah dapat membaca sidik jari dengan benar sesuai dengan input ID

sidik jari yang telah dimasukan dan diftarkan sidik jari sesuai id sidik jari tersebut.

Dan bisa membuka pintu kelas atau mengaktifkan selenoid, tangkan kiri

menempelkan mesin A, tangan kanan menempelkan mesin B. Hasil ujicoba yang

sudah dilakukan penulis sebagai berikut apakah sudah berhasil dapat dilihat dari

tabel pengujian 4.7 sebagai berikut.

Tabel 4.18. Uji Coba fingerprint dengan solenoid

Selenoid Kelas A Selenoid Kelas B


No Sidik Jari
kondisi awal Pengujian kondisi awal Pengujian LCD monitor Keterangan

1 Jempol Kiri Low High Low Low Firhan Sesuai

2 Telunjuk Kiri Low High Low Low Muhammad Sesuai

3 Tengah Kiri Low High Low Low Rahmad Sesuai

4 Manis Kiri Low High Low Low Pratama Sesuai

5 Kelingking Kiri Low High Low Low Fikri Sesuai

6 Jempol Kanan Low Low Low High Dwi Sesuai

7 Telunjuk Kanan Low Low Low High Duta Sesuai

8 Tengah Kanan Low Low Low High Ramadhan Sesuai

9 Manis Kanan Low Low Low High Pungky Sesuai

10 Kelingking Kanan Low Low Low High Kartika Sesuai

Sumber dokumentasi pribadi


74

Dapat dilihat dari tabel 4.7 ini bahwa jari yang sudah didaftarkan dan

menempelkan sidik jari pada mesin yang sudah di tentukan yaitu tangan kiri

mesin A tangan kanan mesin B dan berhasil membuka pintu kelas, sesuai kelas

yang sudah didaftarkan. Untuk jari-jari kanan hanya membuka kelas A, sedangkan

untuk jari-jari kiri hanya membuka kelas B. Berikut hasil dokumentasi uji coba

sistem fingerprint dengan selenoid Gambar 4.9

Gambar 4.25 uji coba sistem fingerprint dengan solenoid

Sumber dokumentasi pribadi

Setelah pengujian sesuai jari-jari yang didaftarkan dengan mesin yang di

daftarkan, selanjutnya pengujian sistem fingerprint dengan selenoid untuk tangan

kiri menempelkan ke mesin B untuk tangan kanan menempelkan kemesin A.

Hasil yang diinginkan penulis adalah tidak bisa terbuka pintu kelas tersebut

Karena tidak terdaftar dikelas tersebut. Berikut hasil ujicoba pada tabel 4.8.

Tabel 4.19 Uji Coba fingerprint dengan solenoid

Selenoid Kelas A Selenoid Kelas B


No Sidik Jari
kondisi awal Pengujian kondisi awal Pengujian Serial monitor Keterangan

1 Jempol Kanan Low Low Low Low “Accses denied” Sesuai

2 Telunjuk Kanan Low Low Low Low “Accses denied” Sesuai

3 Tengah Kanan Low Low Low Low “Accses denied” Sesuai


75

4 Manis Kanan Low Low Low Low “Accses denied” Sesuai

5 Kelingking Kanan Low Low Low Low “Accses denied” Sesuai

6 Jempol Kiri Low Low Low Low “Accses denied” Sesuai

7 Telunjuk Kiri Low Low Low Low “Accses denied” Sesuai

8 Tengah Kiri Low Low Low Low “Accses denied” Sesuai

9 Manis Kiri Low Low Low Low “Accses denied” Sesuai

10 Kelingking Kiri Low Low Low Low “Accses denied” Sesuai

Sumber dokumentasi pribadi

Dapat dilihat dari kedua tabel diatas yaitu tabel 4.7 dan tabel 4.8 program

dari fingerprint dengan selenoid dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang

diinginkan penulis. Yait bisa membaca sesuai kelas yang didaftarkan dan bisa

membuka pintu kelas atau mengaktifkan selenoid sesuai jari-jari yang didaftarkan

jari-jari tangan kirim hanya membuka pintu kelas A, jari-jari tangan kanan

membuka pintu kelas B. Berikut hasil dokumentasi ujicoa sistem fingerprint

dengan selenoid pada gambar 4.10


76

Gambar 4.26 uji coba sistem fingerprint dengan solenoid

Sumber dokumentasi pribadi

4.1.5 Penerapan Sistem Absensi Siswa

Selanjutnya adalah setelah pemasangan dan pemogram dari sistem

fingerprint dengan selenoid dan LCD, maka langkah selanjutnya adalah penulis

melakukan perakitan sistem absensi siswa sebagai lanjutan dari prototipe sistem

bel kelas dan absensi murid otomatis, dengan langlah-langkah sebagai berikut.

1. Siapkan seluruh komponen yang dibutuhkan sesuai dengan bab 3.

2. Tetapkan posisi sensor fingerprint dan selenoid pada tempatnya.

3. Pasangkan keypad 4x4, sensor fingerprint, LCD, RTC dan NodeMCU

esp8266 untuk penempatan pin.

4. Connect pin 3,3V sensor fingerprint ke pin 3,3V arduino mega.

5. Connect pin GND sensor fingerprint ke pin GND arduino mega.


77

6. Connect pin RX sensor fingerprint ke pin 10 arduino mega sebagai

TX.

7. Connect pin TX sensor fingerprint ke pin 11 arduino mega sebagai

RX.

8. Connect pin baris 1 keypad 4x4 ke pin 9 arduino mega

9. Connect pin baris 2 keypad 4x4 ke pin 8 arduino mega

10. Connect pin baris 3 keypad 4x4 ke pin 7 arduino mega

11. Connect pin baris 4 keypad 4x4 ke pin 6 arduino mega

12. Connect pin kolom 1 keypad 4x4 ke pin 5 arduino mega

13. Connect pin kolom 2 keypad 4x4 ke pin 4 arduino mega

14. Connect pin kolom 3 keypad 4x4 ke pin 3 arduino mega

15. Connect pin kolom 4 keypad 4x4 ke pin 2 arduino mega

16. Connect pin D0 NodeMcu ke pin RX 17 arduino mega

17. Connect pin D1 NodeMcu ke pin TX 16 arduino mega

18. Connect pin GND NodeMcu ke pin GND arduino mega.

19. Connect pin VCC LCD 16x2 I2C ke pin VCC arduino mega.

20. Connect pin GND LCD 16x2 I2C ke pin GND arduino mega.

21. Connect pin SDA LCD 16x2 I2C ke pin 20 SDA arduino mega.

22. Connect pin SCL LCD 16x2 I2C ke pin 21 SCL arduino mega.

23. Connect pin VCC LCD 16x2 I2C ke pin VCC arduino mega.

24. Connect pin GND LCD 16x2 I2C ke pin GND arduino mega.

25. Connect pin SDA RTC ke pin 19 SCL arduino mega.

26. Connect pin SCL RTC ke pin 20 SDA arduino mega.


78

Sistem dari absensi siswa yang di inginkan penulis adalah ketika siswa

mengtap sidik jari di bawah jam 07.00 maka data absen hadir tersimpan lalu

dikirim hasil absensinya melalu NodeMcu diterima oleh Google Spreadsheets.

Ketika siswa tidak mengtap apapun di hari itu maka data absen alfa tersimpan lalu

dikirim hasil absensinya melalu NodeMcu diterima oleh Google Spreadsheets.

Untuk mengganti keterangan kehadiran siswa yang sebelumya alfa atau

hadir, guru mendapatkan info dari orang tua murid bahwa anak tersebut berubah

keterangan absensinya menjadi sakit maka guru mengganti melewati keypad

dengan cara :

1. Masukan kode keterangan sakit pada keypad yaitu kode ”B”.

2. Masukan ID yang memberikan ketertangan sakit pada guru

tersebut.

3. LCD menampilka nama siswa tersebut sakit, selesai.

Untuk mengganti keterangan kehadiran siswa yang sebelumya alfa atau

hadir, guru mendapatkan info dari orang tua murid bahwa anak tersebut berubah

keterangan absensinya menjadi ijin maka guru mengganti melewati keypad

dengan cara :

1. Masukan kode keterangan ijin pada keypad yaitu kode ”C”.

2. Masukan ID yang memberikan ketertangan ijin pada guru

tersebut.

3. LCD menampilka nama siswa tersebut ijin, selesai.


79

Untuk gambar rangakain sistem absensi siswa harian di jelaskan pada gambar

4.11

Gambar 4.27 Penerapan sistem absesnsi siswa

Sumber dokumentasi pribadi

Dari gambar 4.11 dapat dilakukan empat ujicoba yaitu uji coba absensi

siswa hadir, uji coba absensi siswa alfa, ujicoba absensi siswa sakit dan ujicoba

absensi siswa ijin. Uji coba pertama adalah menguji program absensi siswa hadir

apakah dapat membaca sidik jari atau ID yang didaftarkan sesuai nama siswa

yang di programkan dan absensi hadir terkirim pada google spreedshet. Hasil uji

coba yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut apakah sudah berhasil atau

belum dapat dilihat pada tabel 4.9.


80

Tabel 4.20 Uji Coba Absensi Siswa Hadir

NO Tgl Waktu Sidik Jari Kelas ID Nama Hadir Alfa sakit Ijin

1 06/12/2020 6:10:20 Jempol kiri A 0.0.1 Firhan 1 0 0 0

2 06/12/2020 6:10:30 Telunjuk kiri A 0.0.2 Muhammad 1 0 0 0

3 06/12/2020 6:10:41 Tengah kiri A 0.0.3 Rahmad 1 0 0 0

4 06/12/2020 6:10:53 Manis kiri A 0.0.4 Pratama 1 0 0 0

5 06/12/2020 6:11:10 Kelingking kiri A 0.0.5 Fikri 1 0 0 0

6 06/12/2020 6:11:22 Jempol kanan B 0.0.6 Dwi 1 0 0 0

7 06/12/2020 6:12:40 Telunjuk kanan B 0.0.7 Duta 1 0 0 0

8 06/12/2020 6:13:44 Tengah kanan B 0.0.8 Ramadhan 1 0 0 0

9 06/12/2020 6:14:48 Manis kanan B 0.0.9 Pungky 1 0 0 0

10 06/12/2020 6:15:48 Kelingking kanan B 0.1.0 Kartika 1 0 0 0

Sumber dokumentasi Pribadi


81

Dapat dilihat dari tabel 4.9 bahwa id atau sidik jari yang sudah dimasukan

program dari absensi hadir dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang

dinginkan penulis. Yaitu membaca sidik jari yang sudah ditentukan oleh penulis

tangan kiri mengetap pada kelas A dan tangan kanan mengetap kelas B sebelum

jam 07.00 maka absen hadir yang masuk pada database spreedsheet. Berikut

dokumentasi dari hasil uji coba absensi hadir pada gambar 4.12.

Gambar 4.28 Penerapan sistem absensi siswa hadir

Sumber dokumentasi pribadi

Setelah ujicoba absensi siswa hadir selanjutnya penulis melakukan ujicoba

absensi siswa alfa, berikut adalah hasil dari tabel ujicoba program absensi siswa

alfa bekerja setelah waktu melwati pukul 07.00 dan tidak mengtap sensor

fingerprint id atau nama siswa yang sudah di daftarkan keterangan absensinya

adalah alfa terkirm pada google spreadsheets. Hasil uji coba yang dilakukan

penulis adalah sebagai berikut apakah sudah berhasil atau belum dapat dilihat

pada tabel 4.10.


82

NO Tgl Waktu Kelas ID Nama Hadir Alfa sakit Ijin

1 06/12/2020 7:01:20 A 0.0.1 Firhan 0 1 0 0

2 06/12/2020 7:01:30 A 0.0.2 Muhammad 0 1 0 0

3 06/12/2020 7:01:41 A 0.0.3 Rahmad 0 1 0 0

4 06/12/2020 7:01:53 A 0.0.4 Pratama 0 1 0 0

5 06/12/2020 7:02:10 A 0.0.5 Fikri 0 1 0 0

6 06/12/2020 7:02:22 B 0.0.6 Dwi 0 1 0 0

7 06/12/2020 7:02:40 B 0.0.7 Duta 0 1 0 0

8 06/12/2020 7:02:44 B 0.0.8 Ramadhan 0 1 0 0

9 06/12/2020 7:02:48 B 0.0.9 Pungky 0 1 0 0

10 06/12/2020 7:02:55 B 0.1.0 Kartika 0 1 0 0

Tabel 4.21 Uji Coba Absensi Siswa Alfa

Sumber dokumentasi Pribadi

Dapat dilihat dari tabel 4.10 bahwa ujicoba program absensi siswa alfa

dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diinginkan penulis. Setelah tidak

menempelkan sidik jari apapun atau tidak mengetap apapun ke mesin absensi

siswa A atau B setelah melewati jam 07.00 maka keterangan alfa akan mengirim

ke database spreadsheet. Berikut dokumentasi hasil uji coba absensi siswa alfa

pada gambar 4.13.


83

Gambar 4.29 Penerapan sistem absesnsi siswa alfa

Sumber dokumentasi pribadi

Setelah ujicoba absensi siswa Alfa selanjutnya penulis melakukan ujicoba

absensi siswa sakit, berikut adalah hasil dari tabel ujicoba program absensi siswa

sakit bekerja setelah guru menekan tombol pada keypad kode ”B” untuk

keterangan absensi siswa sakit, lalu memasukan ID siswa tersebut sampai muncul

nama tersebut sakit pada LCD, maka keterangan absensi siswa tersebut tersimpan

lalu terkirim ke google spreadsheets. Hasil uji coba yang dilakukan penulis adalah

sebagai berikut apakah sudah berhasil atau belum dapat dilihat pada tabel 4.11.
84

Tabel 4.22 Uji Coba Absensi Siswa Sakit

NO Tgl Waktu ID Kelas Nama Hadir Alf sakit Ijin

1 06/12/2020 8:11:11 0.0.1 A Firhan 0 0 1 0

2 06/12/2020 8:11:15 0.0.2 A Muhammad 0 0 1 0

3 06/12/2020 8:11:20 0.0.3 A Rahmad 0 0 1 0

4 06/12/2020 8:11:26 0.0.4 A Pratama 0 0 1 0

5 06/12/2020 8:11:32 0.0.5 A Fikri 0 0 1 0

6 06/12/2020 8:11:38 0.0.6 B Dwi 0 0 1 0

7 06/12/2020 8:11:43 0.0.7 B Duta 0 0 1 0

8 06/12/2020 8:11:50 0.0.8 B Ramadhan 0 0 1 0

9 06/12/2020 8:11:54 0.0.9 B Pungky 0 0 1 0

Sumber 10 06/12/2020 8:11:59 0.1.0 B Kartika 0 0 1 0 dokumentasi

Pribadi
85

Dapat dilihat dari tabel 4.7 bahwa ujicoba program absensi siswa sakit

bekerja dengan baik sesuai dengan di inginkan penulis, yaitu ketika setealh

menekan tombol kode sakit pada mesin absensi yaitu kode B dan setelah menekan

kode lalu menekan tombol ID yang diinginkan yang sudah terdftar pada masing-

masing mesing tersebut, maka dapat mengirim data absensi keterangan sakit pada

seluruh ID yang sudah di daftarkan 5 orang dari kelas A dan 5 orang lainya dari

kelas B ke google spreadsheet. Berikut hasil dokumentasi absensi siswa sakit pada

gambar 4.14.

Gambar 4.30 Penerapan sistem absesnsi siswa sakit

Sumber dokumentasi pribadi

Setelah ujicoba absensi siswa sakit selanjutnya penulis melakukan ujicoba

absensi siswa ijin, berikut adalah hasil dari tabel ujicoba program absensi siswa

ijin bekerja setelah guru menekan tombol pada keypad kode ”C” untuk keterangan

absensi siswa ijin, lalu memasukan ID siswa tersebut sampai muncul nama

tersebut sakit pada LCD, maka keterangan absensi siswa tersebut tersimpan lalu

terkirim ke google spreadsheets. Hasil uji coba yang dilakukan penulis adalah

sebagai berikut. apakah sudah berhasil atau belum dapat dilihat pada tabel 4.12.
86

Tabel 4.23 Uji Coba Absensi Siswa ijin

NO Tgl Waktu ID Kelas Nama Hadir Alf sakit Ijin

1 06/12/2020 8:05:20 0.0.1 A Firhan 0 0 0 1

2 06/12/2020 8:05:23 0.0.2 A Muhammad 0 0 0 1

3 06/12/2020 8:05:26 0.0.3 A Rahmad 0 0 0 1

4 06/12/2020 8:05:29 0.0.4 A Pratama 0 0 0 1

5 06/12/2020 8:05:32 0.0.5 A Fikri 0 0 0 1

6 06/12/2020 8:05:35 0.0.6 B Dwi 0 0 0 1

7 06/12/2020 8:05:40 0.0.7 B Duta 0 0 0 1

8 06/12/2020 8:05:44 0.0.8 B Ramadhan 0 0 0 1

9 06/12/2020 8:05:48 0.0.9 B Pungky 0 0 0 1

Sumber 10 06/12/2020 8:05:53 0.1.0 B Kartika 0 0 0 1 dokumentasi

Pribadi
87

Dapat dilihat dari tabel 4.12 bahwa ujicoba program absensi siswa ijin

bekerja dengan baik sesuai dengan di inginkan penulis, yaitu ketika setelah

menekan tombol kode ijin pada mesin absensi yaitu kode C dan menekan kode

lalu menekan tombol ID yang diinginkan yang sudah terdftar pada masing-masing

mesing tersebut, maka dapat mengirim data absensi keterangan ijin pada seluruh

ID yang sudah di daftarkan 5 orang dari kelas A dan 5 orang lainya dari kelas B

ke google spreadsheet. Berikut hasil dokumentasi absensi siswa ijin pada gambar

4.15.

Gambar 4.31 Penerapan sistem absesnsi siswa ijin

Sumber dokumentasi pribadi

4.1.6 Penerapan Sistem Bel Kelas dan Sistem Absensi Siswa

Ujicoba terakhir adalah menggabungkan semua program yang sbelumnya

dibuat secara terpisah mulai dari program bel kelas, pendaftaran sidik jari,

fingerprint akses selenoid, dan sistem absensi siwa hadir,alfa,sakit,dan ijin. Untuk

menyelesaikan skripsi yang berjudul Rancang bangun prototype sistem bel kelas

dan absensi murid otomatis menggunakan sensor fingerprint berbasis


88

microcontroller. Dalam ujicoba perakitan dan pemograman Rancang bangun

prototype sistem bel kelas dan absensi murid otomatis menggunakan sensor

fingerprint berbasis microcontroller penulis banyak menglami kesulitan karena

program tidak dapat bekerja sesuai yang diinginkan. Berikut gamba rangakain

sistem bel kelas dan absensi siswa harian pada gambar 4.16

Gambar 4.32 Penerapan Sistem Bel Kelas dan Absesnsi Siswa Otomatis
89

Sumber dokumentasi pribadi


Setelah merangkai komponen semuannya sistem bel kelas dan absensi

siswa otomatis seperti gambar 4.10 program dapat berjalan sesuai dengan

diinginkan penulis. Bel kelas bekerja sesuai yang telah di program dengan RTC

pada jam yang sudah di tentukan dan Absensi siswa otomatis berjalan sesuai

dengan keterangan yang diinginkan penulis.

Penulis melakukan ujicoba yang telah dilakukan pada tanggal 6 desember

2020 mulai dari jam 06.00 sampai 12.00 WIB, hasil ujicoba yang dilakukan

dengan mendengar bel kelas berbunyi sesuai kategori bel kelas tersebut dan jam

yang sudah ditentukan penulis. Yaitu bel masuk kegiatan belajar mengajar, bel

pergantian pelajaran, bel istirahat, dan bel selesai kegiatan belajar mengajar. Dan

ketika siswa menempelkan sidik ataupun menekan keypad untuk keterangan ijin

atau sakit ke mesin absensi siswa maka absen harian akan mengirim ke databae

google spreadsheet. Disini ada 10 orang siswa terbagi 2 kelas yaitu 5 orang kelas

A 5 orang kelas B. Hasil dari uji coba di tuliskan pada tabel 4.13.
90

Tabel 4.24 Uji Coba Sistem Bel Kelas dan absesnsi siswa

Absensi Keterangan bel

Tgl Waktu Sidik jari Kelas ID Nama Hadir Alfa Sakit Ijin Bunyi Tidak Berbunyi

06/12/2020 6:10:20 Jempol kiri A 0.0.1 Firhan 1 0 0 0 - -

06/12/2020 6:10:30 Telunjuk kiri A 0.0.2 Muhammad 1 0 0 0 - -

06/12/2020 6:10:41 Tengah kiri A 0.0.3 Rahmad 1 0 0 0 - -

06/12/2020 6:10:53 Jempol kanan B 0.0.6 Dwi 1 0 0 0 - -

06/12/2020 6:11:10 Telunjuk kanan B 0.0.7 Duta 1 0 0 0 - -

06/12/2020 6:11:22 Tengah kanan B 0.0.8 Ramadhan 1 0 0 0 - -

06/12/2020 6:30:01 - - - - - - - Berbunyi -

06/12/2020 7:02:40 Manis Kiri A 0.0.4 Pratama 0 1 0 0 - -

06/12/2020 7:02:44 Kelingking kiri A 0.0.5 Fikri 0 1 0 0 - -

06/12/2020 7:02:48 Manis kanan B 0.0.9 Pungky 0 1 0 0 - -


91

06/12/2020 7:02:53 Kelingking kanan B 0.1.0 Kartika 0 1 0 0 - -

06/12/2020 7:05:54 Manis kiri A 0.0.4 Pratama 0 0 1 0 - -

06/12/2020 7:05:58 Kelingking kiri A 0.0.5 Fikri 0 0 0 1 - -

06/12/2020 7:06:01 Manis kanan B 0.0.9 Pungky 0 0 1 0 - -

06/12/2020 7:06:07 Kelingking kiri B 0.1.0 Kartika 0 0 0 1 - -

06/12/2020 8:00:01 - - - - - - - Berbunyi -

06/12/2020 9:30:01 - - - - - - - Berbunyi -

06/12/2020 10:00:01 - - - - - - - Berbunyi -

06/12/2020 11:00:01 - - - - - - - Berbunyi -

06/12/2020 12:00:01 - - - - - - - Berbunyi -

Sumber dokumentasi pribadi


92

Hasil pengujian yang dilakukan pada tabel 4.13. adalah pada saat 3 orang

siswa kelas A menempelkan sidik jari ke mesin absensi siswa di kelas A dan 3

orang siswa kelas B menempelkan sidik jari ke mesin absesnsi siswa di kelas B

sebelum pukul 07.00 maka data absen hadir terkirm ke database google

spreadsheet.

Pengujian yang dilakukan pada tabel 4.13 pada saat 2 orang siswa kelas A

dan 2 orang siswa kelas B tidak menempelkan sidik jari sampai jam 07.00 maka

data absen alfa terkirim ke database google spreadsheet.

Pengujian yang dilakukan pada tabel 4.13 penulis ingin merubah

keterangan alfa menjadi sakit dsan ijin untuk 2 orang siswa kelas A dan 2 orang

siswa kelas B. Penulis menggantikan sebagai guru atau admin menekan kode sakit

dan ijin kelas A di mesin absensin kelas A, untuk kelas B menekan kode sakit dan

ijin di mesin absensi kelas B. Maka terupdate yang sebelumnya 2 orang siswa

kelas A dan 2 orang siswa kelas B keterangan absensinya adalah alfa, menjadi 1

orang sakit 1 orang ijin di kelas A, dan juga 1 orang sakit 1 orang ijin di kelas B.

Pengujian yang dilakukan pada tabel 4.13 pada waktu menunjukan jam

06.30 maka bel kelas berbunyi 3 kali menandakan dimulainya kegitan belajar

mengajar. Pada waktu menunjukan pukul 08.00 bel kelas berbunyi 1 kali

menandakan pergantian pelajaran. Pada pukul 09.30 bel kelas berbunyi 2 kali

menandakan jam istirahat. Pada pukul 10.00 bel kelas berbunyi 2 kali

menandakan dimulainya kembali setelah istirahat kegitan belajar mengajar. Pada

waktu menunjukan pukul 11.00 bel berbunyi 1 kali untuk menandakan pergantian

pelajaran kembali. Selanjutnya yang terakhir pada pukul 12.00 bel berbunyi 3x
93

menandakan berakhirnya kegiatan belajar mengajar. Berikut dokumentasi dari

hasil pengujiannya pada gambar 4.17.

Gambar 4.33 Penerapan sistem absesnsi siswa

Sumber dokumentasi pribadi

Setelah melakukan ujicoba pada tanggal 6 desember 2020 mulai dari jam

06.00 sampai 12.00 WIB. Selanjutnya penulis ingin melakukan ujicoba untuk

melihat selama 1 pekan yaitu dari tanggal 7 desember sampai 12 desember 2020

kinerja alat tersebut. pada penerapan sistem bel sekolah dan absensi siswa ujicoba

yang dilakukan dengan mendengar bel kelas berbunyi sesuai kategori bel kelas

tersebut dan jam yang sudah ditentukan penulis. Yaitu bel masuk kegiatan belajar

mengajar, bel pergantian pelajaran, bel istirahat, dan bel selesai kegiatan belajar

mengajar. Dan ketika siswa menempelkan sidik ataupun menekan keypad untuk

keterangan ijin atau sakit ke mesin absensi siswa maka absen harian akan

mengirim ke databae google spreadsheet. Disini ada 10 orang siswa terbagi 2


94

kelas yaitu 5 orang kelas A 5 orang kelas B. Hasil pengujiannya di tuliskan pada

tabel 4.14.
95

Tabel 4.14. Pengujian Pada Tanggal 7 desember 2020


Absensi Keterangan bel
96
Tgl Waktu ID atau Kelas ID Nama Hadir Alfa Sakit Ijin Bunyi Tidak Berbunyi

Sidik jari

07/12/2020 6:12:11 Jempol kiri A 0.0.1 Firhan 1 0 0 0 - -

07/12/2020 6:12:30 Telunjuk kiri A 0.0.2 Muhammad 1 0 0 0 - -

07/12/2020 6:12:55 Tengah kiri A 0.0.3 Rahmad 1 0 0 0 - -

07/12/2020 6:13:12 Manis kiri A 0.0.4 Pratama 1 0 0 0 - -

07/12/2020 6:14:30 Kelingking kiri A 0.0.5 Fikri 1 0 0 0 - -

07/12/2020 6:14:42 Jempol kanan B 0.0.6 Dwi 1 0 0 0 - -

07/12/2020 6:15:12 Telunjuk kanan B 0.0.7 Duta 1 0 0 0 - -

07/12/2020 6:15:21 Tengah kanan B 0.0.8 Ramadhan 1 0 0 0 - -

07/12/2020 6:15:34 Manis kanan B 0.0.9 Pungky 1 0 0 0 - -

07/12/2020 6:16:01 Kelingking B 0.1.0 Kartika 1 0 0 0 - -

kanan

07/12/2020 6:30:01 - - - - - - - - Berbunyi -

07/12/2020 8:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -

07/12/2020 9:30:01 - - - - - - - - Berbunyi -

07/12/2020 10:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -

07/12/2020 11:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -

07/12/2020 12:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -


97

Sumber dokumentasi pribadi


98

Hasil pengujian yang dilakukan pada tabel 4.14. adalah pada saat 5 orang

siswa kelas A menempelkan sidik jari ke mesin absensi siswa di kelas A dan 5

orang siswa kelas B menempelkan sidik jari ke mesin absesnsi siswa di kelas B

sebelum pukul 07.00 maka data absen hadir terkirm ke database google

spreadsheet. Pada tanggal 7 desember 2020 semua siswa kelas A dan kelas B

hadir karena mengetap sidik jari sebelum pukul 07.00 di mesin absensi masing

masing kelas. Untuk pengujian bel sekolah sesuai dengan yang diinginkan

penulis. Berikut dokumentasi dari hasil pengujiannya pada gambar 4.18.

Gambar 4.34 Pengujian Tanggal 07 desember 2020

Sumber dokumentasi Pribadi

Selanjutnya pengujian pada hari selanjutnya pada tanggal 8 desember pada

tabel 4.15.
99

Tabel 4.15. Pengujian Pada Tanggal 8 desember 2020

Absensi Keterangan bel

Tgl Waktu ID atau Kelas ID Nama Hadir Alfa Sakit Ijin Bunyi Tidak

Sidik jari Berbunyi

08/12/2020 6:12:55 Tengah kiri A 0.0.3 Rahmad 1 0 0 0 - -

08/12/2020 6:13:12 Manis kiri A 0.0.4 Pratama 1 0 0 0 - -

08/12/2020 6:14:30 Kelingking kiri A 0.0.5 Fikri 1 0 0 0 - -

08/12/2020 6:15:21 Tengah kanan B 0.0.8 Ramadhan 1 0 0 0 - -

08/12/2020 6:15:34 Manis kanan B 0.0.9 Pungky 1 0 0 0 - -

08/12/2020 6:16:01 Kelingking kanan B 0.1.0 Kartika 1 0 0 0 - -

08/12/2020 6:30:01 - - - - - - - - Berbunyi -

08/12/2020 7:5:01 Jempol kiri A 0.0.1 Firhan 0 1 0 - -

08/12/2020 7:5:06 Telunjuk kiri A 0.0.2 Muhammad 0 1 0 0 - -

08/12/2020 7:5:11 Jempol kanan B 0.0.6 Dwi 0 1 0 0 - -


100

08/12/2020 7:5:16 Telunjuk Kanan B 0.0.7 Duta 0 1 0 0

08/12/2020 8:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -

08/12/2020 9:30:01 - - - - - - - - Berbunyi -

08/12/2020 10:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -

08/12/2020 11:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -

08/12/2020 12:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -

Sumber dokumentasi pribadi


101

Hasil pengujian yang dilakukan pada tabel 4.15. adalah pada saat 3 orang

siswa kelas A menempelkan sidik jari ke mesin absensi siswa di kelas A dan 3

orang siswa kelas B menempelkan sidik jari ke mesin absesnsi siswa di kelas B

sebelum pukul 07.00 maka data absen hadir terkirm ke database google

spreadsheet.

Pengujian yang dilakukan pada tabel 4.15 pada saat 2 orang siswa kelas A

dan 2 orang siswa kelas B tidak menempelkan sidik jari sampai jam 07.00 maka

data absen alfa terkirim ke database google spreadsheet.. Untuk pengujian bel

sekolah sesuai dengan yang diinginkan penulis. Berikut dokumentasi dari hasil

pengujiannya pada gambar 4.19.

Gambar 4.35 Pengujian Tanggal 8 desember 2020


Sumber dokumentasi Pribadi

Selanjutnya pengujian pada hari selanjutnya pada tanggal 9 desember pada

tabel 4.16.
102

Tabel 4.16. Pengujian Pada Tanggal 9 desember 2020

Absensi Keterangan bel

Tgl Waktu ID atau Kelas ID Nama Hadir Alfa Sakit Ijin Bunyi Tidak

Sidik jari Berbunyi

09/12/2020 6:11:55 Tengah kiri A 0.0.3 Rahmad 1 0 0 0 - -

09/12/2020 6:12:12 Manis kiri A 0.0.4 Pratama 1 0 0 0 - -

09/12/2020 6:13:30 Kelingking kiri A 0.0.5 Fikri 1 0 0 0 - -

09/12/2020 6:14:21 Tengah kanan B 0.0.8 Ramadhan 1 0 0 0 - -

09/12/2020 6:15:34 Manis kanan B 0.0.9 Pungky 1 0 0 0 - -

09/12/2020 6:16:01 Kelingking kanan B 0.1.0 Kartika 1 0 0 0 - -

09/12/2020 6:30:01 - - - - - - - Berbunyi -

09/12/2020 7:04:01 Jempol kiri A 0.0.1 Firhan 0 1 0 0 - -

09/12/2020 7:04:06 Telunjuk kiri A 0.0.2 Muhammad 0 1 0 0 - -

09/12/2020 7:04:11 Jempol kanan B 0.0.6 Dwi 0 1 0 0 - -


103

09/12/2020 7:04:16 Telunjuk Kanan B 0.0.7 Duta 0 1 0 0 - -

09/12/2020 7:10:11 Jempol kiri A 0.0.1 Firhan 0 0 1 0 - -

09/12/2020 7:10:16 Telunjuk kiri A 0.0.2 Muhammad 0 0 1 0 - -

09/12/2020 7:10:21 Jempol kanan B 0.0.6 Dwi 0 0 1 0 - -

09/12/2020 7:10:27 Telunjuk kanan B 0.0.7 Duta 0 0 1 0 - -

09/12/2020 8:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -

09/12/2020 9:30:01 - - - - - - - - Berbunyi -

09/12/2020 10:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -

09/12/2020 11:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -

09/12/2020 12:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -

Sumber dokumentasi pribadi


104

Hasil pengujian ang dilakukan pada tabel 4.16. adalah pada saat 3 orang

siswa kelas A menempelkan sidik jari ke mesin absensi siswa di kelas A dan 3

orang siswa kelas B menempelkan sidik jari ke mesin absesnsi siswa di kelas B

sebelum pukul 07.00 maka data absen hadir terkirm ke database google

spreadsheet.

Pengujian yang dilakukan pada tabel 4.16 pada saat 2 orang siswa kelas A

dan 2 orang siswa kelas B tidak menempelkan sidik jari sampai jam 07.00 maka

data absen alfa terkirim ke database google spreadsheet.

Pengujian yang dilakukan pada tabel 4.16 penulis ingin merubah

keterangan alfa menjadi ijin untuk 2 orang siswa kelas A dan 2 orang siswa kelas

B. Penulis menggantikan sebagai guru atau admin menekan kode sakit kelas A di

mesin absensin kelas A, untuk kelas B menekan kode sakit di mesin absensi kelas

B. Maka terupdate yang sebelumnya 2 orang siswa kelas A dan 2 orang siswa

kelas B keterangan absensinya adalah alfa, menjadi 2 orang sakit di kelas A, dan

juga 2 orang sakit di kelas B. Berikut hasil dokumentasi dari pengujian tanggal 9

desember pada gambar 4.20

Gambar 4.36 Pengujian Tanggal 9 desember 2020


Sumber dokumentasi Pribadi

Selanjutnya pengujian pada hari selanjutnya pada tanggal 10 desember


105

pada tabel 4.17.


106

Tabel 4.17. Pengujian Pada Tanggal 10 desember 2020


Absensi Keterangan bel

Tgl Waktu ID atau Kelas ID Nama Hadir Alfa Sakit Ijin Bunyi Tidak Berbunyi

Sidik jari

10/12/202 6:15:55 Jempol kiri A 0.0.1 Firhan 1 0 0 0 - -


0

10/12/202 6:16:12 Telunjuk kiri A 0.0.2 Muhammad 1 0 0 0 - -


0

10/12/202 6:16:30 Kelingking kiri A 0.0.3 Fikri 1 0 0 0 - -


0

10/12/202 6:17:30 Jempol kanan B 0.0.6 Dwi 1 0 0 0


0

10/12/202 6:17:57 Telunjuk kanan B 0.0.7 Duta 1 0 0 0


0

10/12/202 6:18:30 Tengah kanan B 0.0.8 Ramadhan 1 0 0 0 - -


0
107

10/12/202 6:19:34 Manis kanan B 0.0.9 Pungky 1 0 0 0 - -


0

10/12/202 6:20:01 Kelingking kanan B 0.1.0 Kartika 1 0 0 0 - -


0

10/12/202 6:30:01 - - - - - - - Berbunyi -


0

10/12/202 7:07:01 Tengah kiri A 0.0.4 Rahmad 0 1 0 0 - -


0

10/12/202 7:07:06 Manis kiri A 0.0.5 Pratama 0 1 0 0 - -


0

10/12/202 8:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -


0

10/12/202 9:30:01 - - - - - - - - Berbunyi -


0

10/12/202 10:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -


0

10/12/202 11:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -


108

10/12/202 12:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -


0

Sumber dokumentasi pribadi


109

Hasil pengujian yang dilakukan pada tabel 4.13. adalah pada saat 3 orang

siswa kelas A menempelkan sidik jari ke mesin absensi siswa di kelas A dan 5

orang siswa kelas B menempelkan sidik jari ke mesin absesnsi siswa di kelas B

sebelum pukul 07.00 maka data absen hadir terkirm ke database google

spreadsheet.

Pengujian yang dilakukan pada tabel 4.13 pada saat 2 orang siswa kelas A

tidak menempelkan sidik jari sampai jam 07.00 maka data absen alfa terkirim ke

database google spreadsheet. Berikut hasil dokumentasi pengujian pada tanggal

10 desember pada gambar 4.21

Gambar 4.37 Pengujian Tanggal 10 desember 2020

Sumber dokumentasi Pribadi

Selanjutnya pengujian pada hari selanjutnya pada tanggal 11 desember

pada tabel 4.18.


110

Tabel 4.18. Pengujian Pada Tanggal 11 desember 2020


Absensi Keterangan bel

Tgl Waktu ID atau Kelas ID Nama Hadir Alfa Sakit Ijin Bunyi Tidak

Sidik jari Berbunyi

11/12/2020 6:14:25 Jempol kiri A 0.0.1 Firhan 1 0 0 0 - -

11/12/2020 6:15:22 Telunjuk kiri A 0.0.2 Muhammad 1 0 0 0 - -

11/12/2020 6:16:40 Kelingking kiri A 0.0.3 Fikri 1 0 0 0 - -

11/12/2020 6:17:13 Tengah kiri A 0.0.4 Rahmad 1 0 0 0 - -

11/12/2020 6:17:40 Manis kiri A 0.0.5 Pratama 1 0 0 0 - -

11/12/2020 6:18:10 Jempol kanan B 0.0.6 Dwi 1 0 0 0 - -

11/12/2020 6:18:57 Telunjuk kanan B 0.0.7 Duta 1 0 0 0 - -

11/12/2020 6:19:20 Tengah kanan B 0.0.8 Ramadhan 1 0 0 0 - -

11/12/2020 6:19:34 Manis kanan B 0.0.9 Pungky 1 0 0 0 - -

11/12/2020 6:20:20 Kelingking kanan B 0.1.0 Kartika 1 0 0 0 - -


111

11/12/2020 6:30:01 - - - - - - - - Berbunyi -

11/12/2020 8:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -

11/12/2020 9:30:01 - - - - - - - - Berbunyi -

11/12/2020 10:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -

11/12/2020 11:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -

11/12/2020 12:00:01 - - - - - - - - Berbunyi -

Sumber dokumentasi pribadi


112

Hasil pengujian yang dilakukan pada tabel 4.17. adalah pada saat 5 orang

siswa kelas A menempelkan sidik jari ke mesin absensi siswa di kelas A dan 5

orang siswa kelas B menempelkan sidik jari ke mesin absesnsi siswa di kelas B

sebelum pukul 07.00 maka data absen hadir terkirm ke database google

spreadsheet. Pada tanggal 11 desember 2020 semua siswa kelas A dan kelas B

hadir karena mengetap sidik jari sebelum pukul 07.00 di mesin absensi masing

masing kelas. Untuk pengujian bel sekolah sesuai dengan yang diinginkan

penulis. Berikut dokumentasi dari hasil pengujiannya pada gambar 4.22.

Gambar 4.38 Pengujian Tanggal 11 desember 2020

Sumber dokumentasi Pribadi

Selanjutnya pengujian pada hari selanjutnya pada tanggal 12 desember

pada tabel 4.18.


113

Tabel 4.18. Pengujian Pada Tanggal 12 desember 2020


Absensi Keterangan bel

Tgl Waktu ID atau Kelas ID Nama Hadir Alfa Sakit Ijin Bunyi Tidak

Sidik jari Berbunyi

12/12/2020 6:15:21 Jempol kiri A 0.0.1 Firhan 1 0 0 0 - -

12/12/2020 6:16:10 Telunjuk kiri A 0.0.2 Muhammad 1 0 0 0 - -

12/12/2020 6:16:40 Kelingking kiri A 0.0.3 Fikri 1 0 0 0 - -

12/12/2020 6:16:53 Tengah kiri A 0.0.4 Rahmad 1 0 0 0 - -

12/12/2020 6:17:33 Manis kiri A 0.0.5 Pratama 1 0 0 0 - -

12/12/2020 6:18:20 Jempol kanan B 0.0.1 Dwi 1 0 0 0 - -

12/12/2020 6:18:59 Telunjuk kanan B 0.0.2 Duta 1 0 0 0 - -

12/12/2020 6:19:27 Tengah kanan B 0.0.3 Ramadhan 1 0 0 0 - -

12/12/2020 6:30:01 - - - - - - - Berbunyi -

12/12/2020 7:03:05 Manis kanan B 0.0.4 Pungky 0 1 0 0 - -


114

12/12/2020 7:03:10 Kelingking kiri B 0.0.5 Kartika 0 1 0 0 - -

12/12/2020 8:00:01 - - - - - - - Berbunyi -

12/12/2020 9:30:01 - - - - - - - Berbunyi -

12/12/2020 10:00:01 - - - - - - - Berbunyi -

12/12/2020 11:00:01 - - - - - - - Berbunyi -

12/12/2020 12:00:01 - - - - - - - Berbunyi -

Sumber dokumentasi pribadi


115

Hasil pengujian yang dilakukan pada tabel 4.18. adalah pada saat 5 orang

siswa kelas A menempelkan sidik jari ke mesin absensi siswa di kelas A dan 3

orang siswa kelas B menempelkan sidik jari ke mesin absesnsi siswa di kelas B

sebelum pukul 07.00 maka data absen hadir terkirm ke database google

spreadsheet.

Pengujian yang dilakukan pada tabel 4.18 pada saat 2 orang siswa kelas B

tidak menempelkan sidik jari sampai jam 07.00 maka data absen alfa terkirim ke

database google spreadsheet. Untuk pengujian bel sekolah sesuai dengan yang

diinginkan penulis. Berikut dokumentasi dari hasil pengujiannya pada gambar

4.23.

Gambar 4.39 Pengujian Tanggal 12 desember 2020

Sumber dokumentasi Pribadi

Berikut hasil rekapitulasi absensi murid pada pengujian tanggal 7


116

desember-12 desember 2020 dibawah ini.berikut Rekapitulasi untuk nama siswa

firhan ada pada gambar 4.20

Gambar 4.24 Rekapitulasi Absensi murid Firhan

Sumber dokumentasi pribadi

Pada gambar 4.24 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang

bernama Firhan kelas A ID 001 pada tanggal 07 sampai 12 Desember. Berikut

rekapitulasi untuk nama siswa Muhammad ada pada gambar 4.25

Gambar 4.25 Rekapitulasi Absensi Murid Muhammad

Sumber Dokumentasi Pribadi

Pada gambar 4.25 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang

bernama Muhammad kelas A ID 002 pada tanggal 07 sampai 12 Desember.

Berikut Rekapitulasi untuk nama siswa Rahmad ada pada gambar 4.26
117

Gambar 4.26 Rekapitulasi Absensi Murid Rahmad

Sumber Dokumentasi Pribadi

Pada gambar 4.26 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang

bernama Rahmad kelas A ID 003 pada tanggal 07 sampai 12 Desember. Berikut

Rekapitulasi untuk nama siswa Pratama ada pada gambar 4.27

Gambar 4.27 Rekapitulasi Absensi Murid Pratama

Sumber Dokumentasi Pribadi

Pada gambar 4.27 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang

bernama Pratama kelas A ID 004 pada tanggal 07 sampai 12 Desember. Berikut

Rekapitulasi untuk nama siswa Fikri ada pada gambar 4.28.

Gambar 4.28 Rekapitulasi Absensi Murid Fikri

Sumber Dokumentasi Pribadi

Pada gambar 4.28 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang

bernama Fikri kelas B ID 005 pada tanggal 07 sampai 12 Desember. Berikut

Rekapitulasi untuk nama siswa Dwi ada pada gambar 4.29


118

Gambar 4.29 Rekapitulasi Absensi Murid Dwi

Sumber Dokumentasi Pribadi

Pada gambar 4.29 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang

bernama Dwi kelas B ID 006 pada tanggal 07 sampai 12 Desember. Berikut

Rekapitulasi untuk nama siswa Duta ada pada gambar 4.30

Gambar 4.30 Rekapitulasi Absensi Murid Duta

Sumber Dokumentasi Pribadi

Pada gambar 4.30 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang

bernama Duta kelas B ID 007 pada tanggal 07 sampai 12 Desember. Berikut

Rekapitulasi untuk nama siswa Ramadhan ada pada gambar 4.31

Gambar 4.31 Rekapitulasi Absensi Murid Ramadhan

Sumber Dokumentasi Pribadi


119

Pada gambar 4.31 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang

bernama Ramadhan kelas B ID 008 pada tanggal 07 sampai 12 Desember. Berikut

Rekapitulasi untuk nama siswa Pungky ada pada gambar 4.32

Gambar 4.32 Rekapitulasi Absensi Murid Pungky

Sumber Dokumentasi Pribadi

Pada gambar 4.32 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang

bernama Pungky kelas B ID 009 pada tanggal 07 sampai 12 Desember. Berikut

Rekapitulasi untuk nama siswa Kartika ada pada gambar 4.33

Gambar 4.33 Rekapitulasi Absensi Murid Kartika

Sumber Dokumentasi Pribadi

Pada gambar 4.33 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang

bernama Kartika kelas B ID 010 pada tanggal 07 sampai 12 Desember.

Selanjutnya adalah rekapitulasi semua murid dari kelas A dan kelas B pada tabel

4.19 di bawah ini.


120

Tabel 4.19 Pengujian Pada Tanggal 7-12 desember 2020

ABSENSI KEHADIRAN SISWA KELAS A


keterangan
Alf
NO NAMA 07-Des 08-Des 09-Des 10-Des 11-Des 12-Des Hadir a Sakit Ijin
1 Fikri H H H H H H 6 0 0 0
2 Firhan H A S H H H 4 1 1 0
3 Muhammad H A S H H H 4 1 1 0
4 Pratama H H H A H H 5 1 0 0
5 Rahmad H H H A H H 5 1 0 0

ABSENSI KEHADIRAN SISWA KELASB    


keterangan
Alf
NO NAMA 07-Des 08-Des 09-Des 10-Des 11-Des 12-Des Hadir a Sakit Ijin
1 Duta H A S H H H 4 1 1 0
2 Dwi H A S H H H 4 1 1 0
3 Kartika H H H H H A 5 1 0 0
4 Pungky H H H H H A 5 1 0 0
5 Ramadhan H H H H H H 6 0 0 0

Sumber dokumentasi Pribadi


121
122

Hasil pengujian yang dilakukan pada tabel 4.19. adalah pada tanggal 7

desember 2020 jumlah siswa yang hadir kelas A berjumlah 5 orang sedangkan

kelas B 5 orang. Pada tanggal 8 desember jumlah siswa yang hadir pada kelas A

berjumlah 3 orang sedangkan dua orang lainnya keterangannya adalah alfa, untuk

kelas B berjumlah 3 orang yang hadir 2 orang yang alfa.

Pada tanggal 9 desember 2020 jumlah siswa yang hadir berjumlah 3 orang

kelas A, 2 orang lainnya di kelas A keterangannya adalah Sakit. Sedangkan di

kelas B sama seperti dikelas A yaitu 3 orang hadir 2 orang sakit.

Pada tanggal 10 desember 2020 jumlah siswa yang hadir pada kelas A

berjumlah 3 orang, 2 orang dari kelas A yaitu alfa. Sedangkan pada kelas B 5

orang hadir. Pada tanggal 11 desember 2020 jumlah siswa yang hadir pada kelas

A 5 orang dan kelas B juga 5 orang hadir. Pada tanggal 12 desember 2020 jumlah

siswa kelas A yang hadir berjumlah 5 orang sedangkan kelas B 3 orang hadir 2

orang alfa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Pada akhir perancangan dan pembuatan rancang bangun prototype sistem bel

kelas dan absensi murid otomatis menggunakan arduino mega, maka dapat

disimpulkan bahwa, pada pembuatan alat dalam penelitian ini menggunakan

modul fingerprint, selenoid, keypad 4x4, node mcu esp8266 dan LCD untuk data

absensi harian murid dan mengubah keterangan absensi harian murid melalui

keypad, mengirim data absensi murid melalui nodemcu esp8266 dan diterima oleh

database google spreadsheet. selanjutnya menggunkan modul relay untuk

mengaktifkan fingerprint dengan selenoid sebagai kunci dan akses kelas.

Kemudian menggunakan modul RTC sebagai input dan Relay output untuk

mengaktifkan bel kelas yang sudah ditentukan waktunya yaitu jam 06.30 bel kelas

berbunyi 3 kali, jam 08.00 bel kelas berbunyi 1 kali , jam 09.30 bel kelas berbunyi

2 kali, jam 10.00 bel kelas berbunyi 2 kali, jam 11.00 bel kelas berbunyi 1 kali.

Dan yang terakhir jam 12.00 bel kelas berbunyi 3 kali. Mikrokontroler yang

dipakai adalah Arduino Mega 2560 dan dijalankan menggunakan software

Arduino IDE . untuk penggunaan database absensi murid menggunkan google

spreadsheet. Anaslisis pengujian pada power supply tegangan 220 volt dan 12 vdc

mengalami penurunan setelah di hubungkan dengan beban atau dengan output

solenoid dan bel listrik. Semua pengujian penerapan sistem sesuai dengan yang di

rencanakan penulis.
124

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dan ujicoba yang telah dilakukan masih terdapat

kekurangan agar penelitian lebih sempurna seharusnya ada hal yang harus

diperhatikan yaitu :

1. Hasil data absensi harian siswa di bagi masing-masing sesuai kelas dan

sesuai abjad nama. Agar lebih mudah untuk merekap data absensi harian

siswanya

2. Modul fingerprint yang kurang sensitif.


DAFTAR PUSTAKA

Atmodiwiro, S. (2000). Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT Ardadizya.

Brien, O., & Marakas, M. (2010). Management System Information . New York:

McGraw Hill.

Gall, M. D., & Borg, W. R. (1983). Educational Research: An Introduction. New

York: Longman.

Gay. (1990). Educational Research and Development. American Journal of

Research.

Heriawanto. (2004). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Karyawan Magister Manajemen Agribisnis ITB. Jurnal Online ITB.

Jogiyanto. (2005). Analisa dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur

Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI.

Kemendikbud. (2020, July Wednesday). KBBI. Retrieved July Wednesdey, 2020,

from https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Prototipe

Nugroho, A. A. (2006). Menumbuhkan Service Loyalty melalui Kualitas

Pelayanan dan Pengelolaan Respon Emosi Konsumen pada Perusahaan

Jasa. Jurnal Manajemen, 26.

Pressman. (2007). Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi. Yogyakarta:

ANDI.
126

Purwanto, & Ngalim. (2008). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: Rosda Karya.

Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. (2012). System Analysis and

Design in a Changing World Seventh Edition. Cengage Learning.

Sugiyono. (2015). Metodologi Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:

Alfabeta.

Utami, D. P. (2015). Kotak Sampah Mobile Menggunakan Perintah Suara

Dengan Laporan Short Meesage Service. Palembang: Politeknik Negeri

Sriwijaya.

Williams, & Sawyer. (2007). Analisis Teknologi Informasi. Yogyakarta: ANDI.

Kerlingecared. N. (1986). Foundation of Behavioral Research. NeVÝGrk•. Holi,

Indri Handayani, Herrafika Kusumahati, Alpiah Nurul Badriah. (2017) vol 7.

Pemanfaatan Google Spreadsheet Sebagai Media Pembuatan

Dashboard pada Official Site iFacility di Perguruan Tinggi. Jakarta

STMIK

Nurul, Mimin F, Soffa. (2014) Prototype smart home dengan modul nodemcu

esp8266 berbasisInternet of things (iot). UNIM

Tekink Elektronika. (2015), Pengertian Bel Listrik

https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2015/03/Pengertian-

Bel-Listrik-dan-cara-kerjanya. Diakses tanggal 10 Desember 2012


127

https://artikelsiana.com/pengertian-spreadsheet-pengolah-angka-fungsi-kegunaan-

jenis-contoh-spreadsheet/
128

Lampiran 1 Dokumentasi maket


129

Lampiran 2 Dokumentasi Program Arduino Mega 2560


130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153

Lampiran 2 Dokumentasi Program NodeMCU esp8266


154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169

Lampiran 3 Dokumentasi Program Google Spreadsheet


170

Anda mungkin juga menyukai