SKRIPSI
Oleh:
Muhammad Firhan Rahmat Pratama
NIM : 5115164419
Tanggal Lulus :
HALAMAN PERNYATAAN
1. Skripsi ini merupakan karya asli dan belum pernah diajukan untuk
3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh, serta sanksi
MOTTO
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui,
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah-Nya, say dapat menyelesaikan skripsi ini
junjungan kami.
motivasi dalam segala hal serta memberikan kasih sayang yang teramat
menmberi dukungan.
Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
skripsi dengan judul “Rancang Bangun Prototipe Sistem Bel Kelas dan Absensi
ditempuh. Dalam pembuatan skripsi ini, penulis tidak lepas dari doa, bimbingan,
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan semua pihak yang telah
membantu. Saya menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, untuk itu saya
mohon maaf apabila terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari isi maupun
tulisan. Akhir kata, saya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
Muhammad Firhan
DAFTAR ISI
ABSTRAK.............................................................................................................iii
ABSTRACT...........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.5Tujuan Penelitian............................................................................................4
2.1.2 Prototipe..................................................................................................6
2.1.3 Sistem......................................................................................................7
2.2.6 Arduino.................................................................................................20
2.2.9 Relay.....................................................................................................27
2.3.2 Spreadsheet...........................................................................................35
3.4. 1 Perancangan......................................................................................46
3.7.1 Data.......................................................................................................54
5.1 Kesimpulan............................................................................................114
5.2 Saran......................................................................................................115
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................116
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.2 Penerapan sistem Pendaftaran ID sidik jari dengan keypad 4x4
................................................................................................................................64
Gambar 4.3 Uji Sistem Pendaftaran ID Sidik Jari Dengan Keypad 4x4........66
Gambar 4.4 Penerapan sistem fingerprint dengan selenoid dan LCD 16x2. .69
Gambar 4.12 Penerapan Sistem Bel Kelas dan Absesnsi Siswa Otomatis.....84
Tabel 3.9 Uji Coba Sistem Bel Kelas dan absesnsi siswa.................................54
Tabel 4.6 Uji Coba Pendaftaran ID sidik jari dengan keypad 4x4.................65
Tabel 4.13 Uji Coba Sistem Bel Kelas dan absesnsi siswa...............................86
BAB I
PENDAHULUAN
Sekolah adalah sistem interaksi sosial suatu organisasi keseluruhan terdiri atas
interaksi pribadi terkait bersama dalam suatu hubungan organi. (Atmodiwiro, 2000,
disibukkan dengan aktifitas membuyikan bel sekolah saat jam masuk sekolah,
pergantian jam belajar, istirahat, serta pulang sekolah yang mungkin setiap hari
Bel sekolah merupakan salah satu perangkat yang tidak dapat dipisahkan dari
sekolah. Bel sekolah pelajaran berfungsi untuk memberikan tanda pergantian jam
untuk setiap pergantian jam. Tetapi sayangnya petugas sering kali lupa
membuyikan bel sekolah pada saat yang tepat, sehingga pergantian pelajaran
menjadi kacau, pelajaran satu dengan yang lainya durasi belajar salah satu mata
Absensi siswa merupakan salah satu elemen terpenting dalam kegiatan belajar
mengajar. Buku daftar hadir merupakan bukti bahwa siswa tersebut telah hadir
satunya lain seringkali siswa memanfaatkan celah dan bekerjasama dengan siswa
lainnya untuk melakukan kecurangan, misalnya siswa yang hadir dalam kelas,
sering menandatangani absensi temannya yang tidak hadir dalam kegiatan belajar
mengajar. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat menangani masalah
diatas, yaitu membuat sistem absensi siswa dengan menggunakan sidik jari
Kegiatan belajar mengajar pada sekolah di mulai pada hari senin sampai
hari sabtu. Jam kegiatan belajara mengajarnya di mulai dari pukul 06.30 sampai
jam 12.00. Sistem bel dan absensi yang ada di sekolah masih menggunakan sistem
yang manual.
istrihat, dan waktu pulang yang melakukan pemencetan bel adalah guru yang
sedang berjaga piket. Seringkali guru piket lupa akan tugasnya menekan tombol
untuk menandakan pergantian jam atau jam istirahat ataupun jam pulang sekolah,
yang mengakibatkan situasi kelas tidak menjadi kondusif. Seringkali juga bel
tidak terdengar karena suara bel tidak menjangkau ke semua ruangan yang ada di
sekolah.
3
sistem manual yaitu pencatatan di kertas absen. Lalu di rekapitulasi oleh guru dan
TU. Dengan sistem yang masih manual seperti itu mengakibatkan kertas absen
sering menghilang ataupun rusak karena kelalaian dan tidak ada yang menjaga
ataupun yang merawat kertas absen siswa tersebut. Dan juga dengan sistem
manual tersebut siswa dapat memanipulasi ketika guru kelas tidak memeriksa
tertarik membuat prototype sistem absensi dan bel sekolah otomatis. Untuk
sebagai berikut:
bagaimana cara membuat Prototipe sistem bel kelas dan sistem absensi siswa
1.5Tujuan Penelitian
membuat prototype sistem bel kelas dan sistem absensi siswa otomatis di ruangan
kelas.
belajar mengajar
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan
menggambarkan secara rinci bagaimana sistem yang akan berjalan. Hal ini
bertujuan untuk menghasilkan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan user
(Satzinger, Jackson, & Burd, 2012). Rancang menurut (Pressman, 2007) adalah
yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian. Rancang menurut
5
6
mengerjakan, atau melakukan sesuatu. Bangun berarti cara menyusun atau susunan
sudah ada.
2.1.2 Prototipe
mula (model asli) yang menjadi contoh baku. Bentuk fisik pertama dari satu objek
yang direncanakan dibuat dalam satu proses produksi, mewakili bentuk dan
dimensi dari objek yang diwakilinya dan digunakan untuk objek penelitian dan
1. Bentuk awal dari objek yang akan diproduksi dalam jumlah banyak.
ditingkatkan.
merupakan model awal (model asli) yang dibangun untuk menguji sebuah konsep
alat yang memberikan ide bagi pembuat, dan dapat dijadikan contoh baku
2.1.3 Sistem
yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu tugas untuk mencapai suatu
tujuan” (Williams & Sawyer, 2007):552). Menurut (Brien & Marakas, 2010) : 24)
adalah kumpulan komponen yang saling berhubungan dengan batasan yang jelas,
tujuannya.
Jadi, sistem adalah sekumpulan komponen yang saling terkait dan bekerja
Lonceng, Genta atau Bel adalah suatu peralatan sederhana yang digunakan
salah satu sisi yang terbuka dan bergema saat dipukul. Alat untuk memukul dapat
berupa pemukul panjang yang digantung di dalam lonceng tersebut atau pemukul
yang terpisah. Menurut KBB, lonceng memiliki dua pengertian, pertama lonceng
besar atau arloji. Lonceng-lonceng besar pada umumnya terbuat dari logam
namun lonceng-lonceng kecil dapat pula terbuat dari keramik atau porselen.
Bel sekolah Merupakan Bunyi Suara atau Lonceng jika jam pelajaran
sekolah masuk, gantinya pelajaran sekolah, jam pelajar istirahat, dan jam
pelajaran selesai. Bel sekolah merupakan salah satu perangkat yang tidak dapat
dipisahkan dari sekolah. Bel sekolah pelajaran berfungsi untuk memberikan tanda
pergantian jam untuk setiap pergantian jam. Tetapi sering kali bel tersebut lupa
berbunyi pada waktu jam pelajaran berganti, dikarenakan kelalaian dari faktor
manusia yang membunyikan bel tersebut yang membuat bingung para pelajar dan
pengajar sekolahan.
2.1.5 Absensi
Absensi adalah suatu kegiatan atau rutinitas yang dilakukan oleh karyawan
atau siswa untuk membuktikan dirinya hadir atau tidak hadir dalam bekerja di
hadir atau absensi secara manual (hanya berupa buku daftar hadir), akan
dalam hal ketepatan waktu kedatangan dan jam pulang karyawan setiap hari. Hal
9
bekerja akan berdampak pada motivasi dan kinerja karyawan yang semakin
menurun.
kehadiran pegawai/siswa/guru yang berisi jam dating dan jam pulang serta alasan
hadir atau absensi secara manual (hanya berupa buku daftar hadir) akan menjadi
untuk mengetahui sidik jari seseorang guna keperluan verifikasi identitas. Sensor
smartphone, pintu masuk, alat absensi karyawan dan berbagai macam peralatan
elektronik yang membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi, dan hanya bisa di
Secara sederhana cara kerja dari sebuah sensor fingerprint adalah dengan
merekam data sidik jari untuk pertama kalinya guna digunakan sebagai acuan.
Data sidik jari tersebut akan di simpan dalam database. Ketika ada yang ingin
10
lakukan scanning ulang, kemudian data sidik jari dari hasil scanning ulang
tersebut akan di cocokan apakah sama seperti data sidik jari yang sudah pernah di
simpan dalam database. Jika data tersebut sama, maka akses akan dibuka.
Sedangkan jika data tersebut berbeda dengan data yang ada di database, maka
akses akan tetap tertutup berikut gambar 2.1 menunjukan gambar sensor
fingerprint.
Sumber :
https://i2.wp.com/www.nyebarilmu.com/wp-content/uploads/2019/10/Mod
ul-Sensor-Fingerprint-FPM10A.png
Secara umum prinsip kerja sensor sidik jari atau fingerprint ada tiga yaitu
dengan memori flash sebagai penyimpan sidik jari dan dapat diakases
Sidik jari (bahasa Inggris: fingerprint) adalah hasil reproduksi tapak jari baik
yang sengaja diambil, dicapkan dengan tinta, maupun bekas yang ditinggalkan
pada benda karena pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Kulit telapak
adalah kulit pada bagian telapak tangan mulai dari pangkal pergelangan sampai ke
semua ujung jari, dan kulit bagian dari telapak kaki mulai dari tumit sampai ke
ujung jari yang mana pada daerah tersebut terdapat garis halus menonjol yang
keluar satu sama lain yang dipisahkan oleh celah atau alur yang membentuk
struktur tertentu (Wijaya, 2012). Berikut gambar 2.2 menunjukan gambar sidik
jari
Sumber: https://www.nicepng.com/maxp/u2q8r5w7w7u2t4i1/
Menurut (T. Sistem & Keputusan, 2012) Sifat-sifat yang dimiliki oleh sidik
3. Individuality, pola sidik jari adalah unik dan berbeda untuk setiap
orang. Contoh gambar hasil dari pendeteksian sidik jari seperti terlihat
dibagi menjadi beberapa kelas berdasarkan ciri makro. Gambar 2.3 menunjukkan
Sumber: https://www.scribd.com/doc/248508818/Pola-Sidik-Jari
Keterangan dari gambar 2.3 Citra sidik jari dari berbagai macam kelas
sebagai berikut:
13
1. Plain Arch adalah bentuk pokok sidik jari dimana garis-garis datang dari
sisi lukisan yang satu mengalir ke arah sisi yang lain, dengan sedikit
2. Tented arch (Tiang Busur) adalah bentuk pokok sidik jari yang memiliki
garis tegak atau sudut atau dua atau tiga ketentuan sangkutan.
3. Ulnar loop adalah garisnya memasuki pokok lukisan dari sisi yang
4. Radial loop adalah garisnya memasuki pokok lukisan dari sisi yang
5. Plain Whorl (Lingkaran) adalah bentuk pokok sidik jari, mempunyai dua
delta dan sedikitnya satu garis melingkar di dalam pola area, berjalan
6. Central Pocket Loop: Terdiri dari satu atau lebih kurva ridge dan dua
titik delta.
7. Double loop (Sangkutan Kembar) adalah mempunyai dua delta dan dua
Accidental: Pola ini mempunyai dua titik delta. Satu delta akan
berhubungan dengan lengkungan ke atas, dan delta yang lain terhubung dengan
Pengolahan sidik jari mencakup dua bagian: pendaftaran sidik jari dan
pencocokan sidik jari (yang pencocokan dapat 1:1 atau 1: N). Ketika
14
mendaftarkan diri, pengguna perlu memasukkan jari dua kali dan id yang akan
didaftarkan (ID :1-127). Sistem akan memproses dua kali jari gambar,
template perpustakaan jari. Untuk 1:1 yang cocok, sistem akan membandingkan
jari hidup dengan template yang specifc ditunjuk dalam Modul; untuk 1: N yang
cocok, atau pencarian, sistem akan mencari perpustakaan jari keseluruhan untuk
jari yang cocok. Dalam kedua situasi, sistem akan mengembalikan pencocokan
Serial Modul fingerprint FPM10A merupakan sensor sidik jari optikal, yang
dapat mendeteksi sidik jadi dengan verifikasi yang sangat sederhana. Module
sensor ini bekerja dengan otak utama berupa chip DSP yang melakukan image
Modul ini merupakan alat sidik jari yang terintegrasi, menggunakan sensor
sidik jari optik. Sensor ini menawarkan fungsi seperti pendaftaran sidik jari,
penghapusan sidik jari, verifikasi sidik jari, upload sidik jari, download sidik jari.
dirancang khusus sesuai dengan teori perangkat optik sidik jari. Dapat
memberikan toleransi tinggi terhadap sidik jari cacat dan kualitas yang
kurang jelas.
Tinggi, & Surabaya, 2011). Berikut adalah penjelasan dari tabel 2.1
current Ma
N=1~12
(default
N=6)
acquiring
time
storage
capacity
searching dimension
nt
environme environment
nt
install install
dimension(31.5*9m dimension(31.5*9m
m) 56*20*21 m) 56*20*21
Sumber: https://www.scribd.com/doc/248508818/Pola-Sidik-Jari
external32768kHz.
Sensor sidik jari yang kita gunakan untuk absensi, verifikasi password,
beberapa sistem pembacaan yang kita temukan di beberapa sistem sensor sidik jari
1. Optical (Optis)
pola sidik jari dengan menggunakan blitz(cahaya). Alat pembaca sidik jari
(kamera digital). Untuk lapisan paling atas area untuk meletakkan ujung jari
atau permukaan sentuh (scan area). Di bawah ini gambar 2.4 gambar optic
sensor
Sumber:
https://i1.wp.com/sidik-jari.com/wp-content/uploads/2011/04/optic_finger
print_sensor_img.jpg?
Di bawah scan area, terdapat lampu blitz atau pemancar cahaya yang
difungsikan untuk menerangi permukaan ujung jari. Karena sidik jari terkena
cahaya maka akan menghasilkan pantulan dari ujung jari yang selanjutnya
memori.
2. Ultrasonic
Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang sangat tinggi
dan tidak bisa didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kilo
Hertz. Gelombang ultrasonik dapat merambat dalam medium padat, cair dan
gas. Tehnik ini hampir sama dengan tehnik yang digunakan dalam dunia
kedokteran seperti alat pendeteksi penyakit atau USG. Dalam tehnik ini,
alat yang sejenis. Selanjutnya pola pantulan ini dipergunakan untuk menyusun
citra sidik jari. Di bawah ini gambar 2.5 gambar ultrasonik sensor
Sumber: Sumber:
https://i1.wp.com/sidik-jari.com/wp-content/uploads/2011/04/optic_finger
print_sensor_img.jpg?
Demikian juga dengan permukaan scanner yang kotor tidak akan menghambat
proses pembacaan
3. Capacitive (Kapasitas)
membentuk citra sidik jari. Scan area dan kulit ujung jari yang bersentuhan
sebagai kapasitor dari sistem ini. Karena tekstur sidik jari mempunyai ridge
(gundukan) dan valley (lembah) pada maka kapasitas dari kapasitor masing-
masing orang akan berbeda. Di bawah ini gambar 2.6 kapasitas sensor
Sumber: Sumber:
https://i1.wp.com/sidik-jari.com/wp-content/uploads/2011/04/optic_finger
print_sensor_img.jpg?
4. Thermal (Suhu)
antara ridge (gundukan) dengan valley (lembah) tekstur sidik jari untuk
20
mengetahui pola sidik jari. Cara yang dilakukan adalah dengan menggeser
ujung jari (swap) diatas lapisan scan area. Apabila ujung jari hanya diletakkan
saja, dalam waktu singkat, suhunya akan sama karena adanya proses
Sumber: Sumber:
https://i1.wp.com/sidik-jari.com/wp-content/uploads/2011/04/optic_fingerprint_se
nsor_img.jpg?
2.2.6 Arduino
artikelnya (2016).
Seajalan dengan definisi yang telah dikemukakan diatas bahwa menurut Eka
Budhy Prasetya dalam jurnalnya arduino merupakan kit elektronik atau papan
chip mikrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel serta software
pin I/O digital. 15pin input dapat digunakan sebagai output PWM dan 16 pin input
analog, 4 pin UART (Serial Port Hardware), koneksi USB, ICSP header, tombol
Arduino mega 2560 dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau catu daya
eksternal (otomatis). Catu daya eksternal dapat berupa baterai atau adaptor.
2,1 mm konektor Power. Di bawah ini gambar 2.8 gambar arduino mega 2560
Sumber: http://blog.famosastudio.com/wp-content/uploads/2013/09/Arduino-
Mega-2560-1-300.jpg
22
power dari USB ke PC anda atau melalui adaptor AC/DC ke jack DC.
Nama Keterangan
Tegangan Pengoprasian 5V
EEPROM 4 KB
SRAM 8 KB
PWM
DC)
Catu Daya Arduino Mega dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau
dengan Catu daya Eksternal. Sumber listrik dipilih secara otomatis. Eksternal
(nonUSB) daya dapat dating baik dari AC-DC adaptor atau baterai. Adaptor ini
23
dalam board penghubung listrik. Lead dari beterai dapat dimasukkan ke dalam
Bord dapat beroperasi pada pasokan daya dari 6-20 volt. Jika diberikan
dengan kurang dari 7V, bagaimanapun pin 5V dapat menyuplai kurang dari 5 Volt
dan board mungkin tidak stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 Volt, regulator
tegangan bias panas dan merusak board. Rentang yang dianjurkan adalah 7-12
eksternal (sebagai lawan 5 volt dari koneksi USB atau sumber daya diatur
lainnya). Anda dapat menyediakan tegangan melalui pin ini, atau, jika
2. 5V. Catu daya yang diatur digunakan untuk daya mikrokontroller dan
komponen lain di papan tulis. Hal ini dapat datang baik dari VIN melalui
regulator onboard, atau disediakan oleh USB atau suplai 5V diatur lain.
Input & Output Masing-masing dari 54 pin digital pada Mega dapat digunakan
sebagai input atau output, menggunakan pinMode (), digitalWrite (), dan
(terputus secara default) dari 20- 50 KOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki
fungsi khusus:
(RX) dan 16 (TX); Serial 3: 15 (RX) dan 14 (TX). Digunakan untuk menerima
(RX) dan mengirimkan data serial (TX) TTL. Pin 0 dan 1 juga terhubung ke pin
0), 3 (mengganggu 1), 18 (interrupt 5), 19 (interrupt 4), 20 (interrupt 3), dan 21
(interrupt
Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu interupsi pada nilai yang rendah,
tepi naik atau jatuh, atau perubahan nilai. Lihat attachInterrupt () fungsi untuk
rincian. PWM: 0 13. Memberikan output PWM 8-bit dengan fungsi analog Write
komunikasi SPI menggunakan perpustakaan SPI. Pin SPI juga pecah pada header
ICSP, yang secara fisik kompatibel dengan Uno, Duemilanove dan Diecimila.
LED: 13. Ada built-in LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin tinggi nilai,
LED menyala, ketika pin rendah, itu off. I2C: 20 (SDA) dan 21 (SCL).
(dokumentasi di website Wiring). Perhatikan bahwa pin ini tidak di lokasi yang
menyediakan 10 bit resolusi (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default
mengubah batas atas dari kisaran mereka menggunakan pin AREF dan fungsi
analogReference ().
serial. Sebuah ATmega8U2 pada saluran salah satu papan atas USB dan
menyediakan port com virtual untuk perangkat lunak pada komputer (mesin
Windows akan membutuhkan file .inf, tapi OSX dan Linux mesin akan mengenali
tekstual sederhana yang akan dikirim ke dan dari papan. The RX dan TX LED di
papan akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui ATmega8U2 Chip dan
USB koneksi ke komputer (tapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1)
Bel listrik adalah suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya
gerak yang berfungsi sebagai sumber timbulnya suara). Bel listrik biasanya
mempergunakannya sebagai alarm kebakaran. Selain itu, bel listik juga sering
digunakan sebagai alarm peringatan dan bel penan Salah satu bel listrik dengan
prinsip elektromagnetik yang sering digunakan adalah bel listrik yang berbentuk
Interrupter Bell yaitu jenis bel listrik yang dapat menghasilkan suara secara terus
menerus ketika diberikan arus listrik. Ketika sakelar bel ditekan, rangkaian
tersambung dan arus listrik mengalir dari sumber tegangan menuju kumparan
yang berisi inti besi. Saat kumparan yang berisi inti besi dialiri arus listik, inti besi
akan berubah menjadi magnet sementara sehingga menarik jangkar besi beserta
pegas baja menuju magnet sehingga pemukul mengenai bel dan bel berbunyi.
Di waktu jangkar besi beserta pegas baja ditarik oleh elektromagnet, kontak
interuptor terputus sehingga secara otomatis arus listrik dari baterai terputus.
Karena kumparan tidak dialiri arus listrik, inti besi kehilangan sifat magnetiknya
dan tidak mampu lagi menarik jangkar besi. Hal itu menyebabkan jangkar
tersebut terjadi berulang kali dengan cepat sehingga bel terdengar berdering tidak
Sumber : https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2015/03/Pengertian-
Bel-Listrik-dan-cara-kerjanya.jpg
sebagai pengatur sistem yang diolah dengan program bahasa komputerisasi dan
sebuah buzzer yang dapat menghasilkan bunyi sebagai tanda atau simbol.
menampilkan waktu yang lebih dibantu Real Time Clock yang menjamin akurasi
waktu maka bisa dibuat suatu alat atau media bel komunikasi sekolah yang lebih
2.2.9 Relay
yang dioperasikan secara listrik dan terdiri dari 2 bagian utama yaitu
menggerakan saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat
28
menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Berikut adalah simbol dari
Sumber: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?
Seperti yang telah dikatakan tadi bahwa relay memiliki fungsi sebagai saklar
beberapa fungsi yang cukup unik. Berikut adalah beberapa fungsi komponen relay
dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerakan. Energi gerakan yang
magnetic atau sebuah Plunger yang bebas bergerak “Masuk” dan “Keluar”
(solenoida) dan jenis – jenis solenoida” oleh DKho. Berikut gambar 2.11
solenoid doorlock
Sumber : https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?
Sejalan dengan definisi diatas dalam artikel “Solenoid untuk kunci pintu
elektrik” (2013) menjelaskan bahwa Solenoid door lock atau solenoid kunci
pintu adalah alat elektronik yang dibuat khusus untuk pengunci pintu. Alat
ini sering digunakan pada kunci Pintu Otomatis. Solenoid ini akan
ini rata-rata yang dijual dipasaran adalah 12 volt tapi ada juga yang 6volt
dan 24volt. Apabila anda akan merangkai Kunci Pintu Elektronik tentunya
anda akan membutuhkan alat ini sebagai penguncinya. Pada kondisi normal
solenoid dalam posisi tuas memanjang / terkunci. Jika diberi tegangan tuas
ataupun locker/lemari.
Modul RTC DS3231 adalah modul Real Time Clock yang di lengkapi
baterai dan EEPROM external AT24C32. Real Time ini tetap akan berjalan walau
pun tidak di hubungkan dengan Arduino karena memiliki Baterai. Jadi ketika kita
hidupkan nilai waktu yang ada di modul RTC DS3231 tetap update. Modul RTC
ini juga memiliki data Tanggal, Bulan, Tahun, Jam, Menit bahkan detik yang
dapat kita tampilkan data-data nya di LCD, Running Text seperti modul P10 atau
4. Clock Accuracy 0-40 range, the accuracy 2ppm, the error was
about 1 minute
month and year timing and provide valid until the year 2100 leap
year.
10. Can be cascaded with other IIC device, 24c32 addresses can be
Sumber : https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?
yang tinggi, dan valid sampai tahun 2100.RTC ini juga di lengkapi sensor suhu
dan alarm clock. Untuk penyimpanan data logger bisa di simpan di EEPROM
system.
kita sudah bisa membaca data Modul RTC denga Arduino, RTC ini dapat kita
aplikasikan ke berbagai alat, contoh nya, Waktu sholat, Jam Digital pasti nya,
Pompa Air otomatis yang waktu nya bisa di setting, Alarm dan alat-alat lain yang
LCD (Liquid Crystal Display) adalah suatu jenis media tampil yang
menggunakan kristal cair sebagai penampil utama. Adapun fitur yang disajikan
Proses inisialisasi pin arduino yang terhubung ke pin LCD RS, Enable, D4, D5,
D6, dan D7, dilakukan dalam baris LiquidCrystal (2, 3, 4, 5, 6,127), dimana lcd
merupakan variable yang dipanggil setiap kali intruksi terkait LCD akan
digunakan. Definisi pin lcd 16x2 dapat dilihat ditabel 2.1 dan gambar 2.10 adalah
device LCD.
Pin Diskripsi
1 Ground
2 Vcc
3 Pengatur Kontras
4 Register Select
6 Enable
15 VCC + LED
16 Ground – LED
Sumber: https://3.bp.blogspot.com/-
1. Begin
dilakukan terlebih dahulu sebelum memanggil instruksi lain dalam library LCD.
lcd.begin(cols,rows) dengan lcd ialah nama variable, cols jumlah kolom LCD, dan
2. Clear
3. SetCursor
34
dengan lcd ialah nama variable, col kolom LCD, dan row baris LCD.
4. Print
berikut.lcd.print(data) dengan lcd ialah nama variable, data ialah pesan yang ingin
ditampilkan
dari perangkat keras berupa System On Chip ESP8266 dari ESP8266 buatan
Sumber: https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?
kapalitas ases terhadap wifi dan juga chip komunikasi yang berupa USB to serial.
Sehingga dala pemograman hanya dibutuhkan kabel data USB. Karena Sumber
utama dari NodeMCU adalah ESP8266 khusunya seri ESP-12 yang termasuk
ESP-12E. Maka fitur – fitur yang dimiliki oleh NodeMCU akan lebih kurang
serupa dengan ESP-12. Beberapa Fitur yang tersedia antara lain: 10 Port GPIO
dari D0 – D10, Fungsionalitas PWM, Antarmuka I2C dan SPI, Antaruka 1 Wire,
ADC.
yang terdiri dari software dan hardware. Hardware Arduino sama dengan
agar mudah diingat. Software Arduino merupakan software open source sehingga
dapat di download secara gratis. Berikut gambar 2.15 gambar tampilan arduino
IDE
Sumber : https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?
para pemula dapat mulai belajar mikrocontroller dengan Arduino Software IDE
mikrokontroler.
2.3.2 Spreadsheet
data lain dalam baris dan kolom. Selain itu, Spreadsheet juga merupakan aplikasi
menampilkan, dan memanipulasi data yang disusun dalam baris dan kolom.
komputer pribadi. Pengolah Angka atau spreadsheet merupakan suatu tabel nilai-
nilai yang disusun dalam baris dan kolom. Masing-masing nilai dapat memiliki
37
suatu hubungan yang telah terdefinisi dengan nilai yang lainnya. Jika salah satu
untuk membuat dan memanipulasi lembar kerja secara elektronik. Untuk Fungsi
statistik, laporan keuangan, penjualan, pembelian, daftar gaji, dan lain sebagainya.
dan seterusnya. Hal itu, mungkin mempunyai referensi yang absolut atau relatif ke
dengan menampung data numerik dan string teks singkat. Spreadsheet pada
data item yang berlabel sebagai sepenuhnya sebagai databes dan umumnya tidak
diikuti oleh Microsoft Excel. Sedangkan Lotus 1-2-3 adalah yang pertama untuk
pengguna grafis dan kemampuan untuk menunjuk dan klik menggunakan mouse.
Ada banyak aplikasi spreadsheet di pasar hari ini, namun Lotus 1-2-3 dan
diketahui, ada banyak contoh program sebagai system aplikasi pengolah angka
memiliki fungsi atau kegunaan yang berbeda walaupun secara umum sebagai
pengolah angka (spreadsheet). Hal itu dapat diketahui dari jenis-jenis spreadsheet
operasi Microsoft Windows dan Mac OS. Diketahui, Microsoft Exel sebagai
populer digunakan hingga saat ini. Bahkan program ini telah merambah ke
dunia smartphone atau android yang dapat diunduh di Play Store secara
gratis.
oleh IBM. Lotus 123 dikeluarkan bersamaan atau ada dalam satu paket
software Lotus 123 for Windows. Program ini melejit atau populer
(spreadsheet) yang memiliki sifat dapat dibuka melalui sistem operasi apa
saja atau dikena “Open source”. Open Office Calc adalah program
menganalisis data. Selain itu, aplikasi spreadsheet Open Office Calc dapat
bentuk grafik. Dokumen Open Office Calc disebut spreadsheet. Pada saat
Sheet3, dan kita dapat menambah atau mengurangi sheet yang ada. Model
Terdapat beberapa penilitian yang relevan dengan penelitian ini penelitian yang
dilakukan oleh Sri Wulandari mahasiswa Program Studi D III Teknik Elektro
Universitas Jember pada tahun 2016 pada penelitian berjudul “Rancang Bangun
Utara pada tahun 2018 berjudul “Rancang Bangun Bel Sekolah Menggunakan
Penelitian tersebut dipilih sebagai penelitian relevan karena penelitian ini juga
sensor dari penggunaan metode yang digunakan. Sensor yang digunakan adalah
sensor FingerPrint sebagai akses masuk dan untuk akses absensi siswa, Data
absesnsi siswa disimpan melalui database dengan spreadsheet. Untuk bel listrik
Metodenya adalah membuat prototype denah simulasi dengan cara kerja system
Dalam pembuatan prototype system bel sekolah dan system absensi siswa
otomatis berbasis Arduino mega ini peneliti membuat dengan metode dan cara
yang berbeda dari system bel sekolah dan system absensi berbeda pada umumnya,
karena dalam prototype system bel sekolah dan system absensi menggunakan
siswa. Dalam hal ini penelitian melakukan penambahan tidak hanya absensi siswa
Dimulai saat siswa ingin masuk kekelas siswa harus menempelkan jari yang
sudah di simpan sebagai siswa agar data absen harian tersimpan dan pintu kelas
terbuka. Didalam kelas ada berupa bel sekolah yang sudah tersistem. Bagi yang
bukan siswa kelas tersebut yang terdaftar tidak akan bias masuk ke dalam kelas.
fingerprint sebelum jam 07.00 data hadir siswa terbut tersimpan dan pintu kelas
terbuka sesuai kelas. Pada saat waktu lebih dari jam 07.00 hanya membuka pintu
kelas saja untuk siswa yang tidak menempelkan sidik jari kemesin absensi maka
kode B untuk keterangan sakit, kode C keterangan ijin. Lalu memasukan id yang
Selanjutnya untuk bel kelas Ketika waktu menunjukan pukul 06.30 bel yang
mulai dari jam pertama. Pada saat waktu menunjukan pukul 08.00 bel berbunyi 1
pukul 09.30 bel berbunyi menandakan jam istirahat untuk siswa dan guru, dan
ketika waktu menunjukan pukul 10.00 bel berbunyi 2 kali menandakan dimulai
pukul 11.00 bel berbunyi 1 kali menandakan jam pelajaran berpindah jam ke 7.
Untuk yang terakhir ketika waktu menunjukan pukul 12.00 bel berbunyi 3 kali
42
menandakan kegiatan belajar mengajar telah selesai. Berikut gambar 2.16 alur
system bel sekolah dan system absensi siswa otomatis dapat dilihat pada tabel
3.1. alat dan bahan yang digunakan sewaktu-waktu dapat berubah atau
4 Relay 3 pcs
5 RTC 1 pcs
6 NodeMCU 1 pcs
8 Obeng + 1 pcs
44
45
14 Kayu Secukupnya
15 Papan Secukupnya
15 Paku Secukupnya
dan pengamatan.
seminimal mungkin. Hal ini dilakukan dengan cara mengasingkan penelitian itu
46
dalam situasi fisik yang terpisah dari rutinitas kehidupan sehari-hari dan dengan
memanipulasi satu atau lebih variabel bebas dalam situasi yang dispesifikasikan,
Jika peneliti melakukan kontrol yang ketat terhadap perilaku subyek dan subyek
mencolok dari kehidupan sehari-hari, situasi ini lebih tepat disebut sebagai
serta manfaat penelitian yang akan dicapai. Tahap berikutnya mengkaji teori
absensi, bel sekolah yang dibutuhkan dalam penelitian. Ketika teori absensdi, dan
bel sekolah yang dikaji sudah sesuai, maka selanjutnya adalah tahap perancangan.
alat yang akan dibuat. Mulai dari alat dan bahan yang digunakan, perancangan
Perancangan harus dibuat sebaik mungkin agar sejalan dengan tujuan penelitian.
dan pembuatan alat yang kemudian melakukan pengujian pada alat (pengujian
Dokumentasi pribadi
Gambar 3.17 Flowchart Penelitian
dalam tabel pengujian. Hasil pengujian dideskripsikan dalam bentuk paragraf. List
dengan tujuan penelitian atau tidak. Prosedur dalam penelitian dapat dilihat pada
diagram alir tahaan penelitian seperti pada gambar 3.1 yang terdapat pada bab II
3.4. 1 Perancangan
Penelitian ini akan membuat prototype system bel sekolah dan system
listrik menggunakan sumber PLN. Pada sistem kendali akan ada beberapa input
yaitu sensor FingerPrint, dan sensor RTC. Semua sensor akan memberikan
inforasi ke arduino sebagai pusat kendali. Dari pusat kendali perintah akan
Berikut Dibawah ini adalah gambar 3.2 yang menjelaskan gambar blok
diagram alat.
NodeMCU Google
ESP8266 Spreadsheet
Keypad 4x4
A
Keypad
4x4 B
LCDLCDD
A
LCD B
digital pada arduino. Untuk output arduino dihubungkan dengan relay untuk
mengatur NO dan NC relay. Pada relay input relay 1 dan relay 2 yang dihubungkan
dengan solenoid memberikan tegangan 12 volt pada output tersebut. Untuk relay 3 di
hubungkan dengan bel listrik memberikan tegangan 220 volt pada output tersebut.
Untuk output selanjutnya ada Keypad 4x4 2 buah dan LC 16x2 2 buah penunjang
Sistem kerja dari prototype ini adalah pada saat siswa datang menuju ke
ruang kelas dan ingin masuk kedalam ruang kelas menaruhkan jarinya ke sensor
52
fingerprint yang sudah didaftarkan terlebih dahulu. pada waktu yang ditentukan
yaitu pada waktu sebelum pukul 07.00 ketika menaruhkan jarinya ke sensor
fingerprint maka data hadir siswa dan pintu kelas akan terbuka. Jika tidak
menempelkan sidik jari maka absen alfa yang tersimpan. Ketika absen alfa
mendapatkan kejelasan maka absen alfa berubah menjadi sakit atau ijin.
Sedangkan pada waktu 06.30 sampai jam 12.00 hanya mengaktifkan solenoid
Untuk sistem bel otomatisnya pada waktu menunjukan pukul 06.30 maka
bel tersebut otomatis berbunyi 3 kali. Ketika waktu menunjukan pukul 08.00
maka bel otomatis berbunyi selama 1 kali menandakan pergantian jam. Ketika
waktu menunjukan pukul 09.30 bel berbunyi 2 kali menandakan jam pelajaran
dimulai kembali. Ketika waktu menunjukan pukul 11.00 maka bel otomatis
berbunyi selama 1 kali menandakan pergantian jam. Dan yang terakhir ketika
waktu menunjukan pukul 12.00 maka bel otomatis berbunyi 3 kali menandakan
bahwa kegiatan belajar mengajar sudah selesai. Dari penjelasan diatas maka dapat
berikut:
diperoleh.
Data hasil pengujian hasil pengukuran dari rancangan dan data kondisi alat
Dibawah ini adalah tabel 3.2 untuk pengujian dari power supply yang di
Pada tabel 3.3 adalah tabel pengujian tegangan untuk pengaman pintu kelas
yaitu solenoid door lock.
Pada tabel 3.4 ini adalah tabel pengujian tegangan yang keluar pada bel
Pada tabel 3.5 adalah tabel pengujian dari sistem bel kelas yang berfungsi untuk
Pada tabel 3.6 adalah tabel pengujian pendaftran id sidik jari siswa yang di
gunakan untuk data absensi siswa harian dan akses masuk kelas.
55
Tabel 3.8 Uji Coba Pendaftaran ID sidik jari dengan keypad 4x4
membuka akses kelas dan menampilkan nama pada LCD mesin absensi di
Dokumentasi pribadi
Pada tabel 3.8 adalah tabel untuk menguji sistem absensi siswa pada
keterangan ketarangan yang diinginkan seperti siswa hadir, alfa, sakit, ijin.
56
Tgl Waktu Sidik Jari Kelas ID Nama Hadi Alfa sakit Ijin
Dokumentasi pribadi
Untuk tabel pengujian sistem bel kelas dan absensi siswa harian di
Tgl Waktu ID Kelas ID Nama Hadir Alfa Sakit Ijin Bunyi Tidak
atau Berbunyi
Sidik
jari
Tabel 3.11 Uji Coba Sistem Bel Kelas dan absesnsi siswa
Dokumentasi pribadi
3.7.1 Data
development dengan memuat alat dan menguji alat tersebut apakah bekerja
sesuai dengan sistem kontrol yang telah di rancang, jika tidak di perbaiki
Sumber data yang di dapat dari berbagai e-jurnal, skripsi dan teori dari
pembuatan prototipe yang sedang di buat yaitu prototype system bel sekolah
Arduino mega.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
kelas dan absensi murid otomatis. Penelitian ini secara garis besar menjadi
beberapa unsur yaitu perakitan sistem bel kelas otomatis dan RTC, perakitan
melakukan Pengujian output terdiri dari pengujian tegangan Power Supply 12 volt
Dc, 220 volt AC, Selonoid door lock, bel listrik 220 volt
Berikut hasil pengujian tengangan PLN dengan output power supply 220
volt AC tanpa beban dan dengan beban 1 buah bel listrik 220 volt di tabel 4.1
berikut
59
60
Pada tabel 4.1 Dapat dilihat bahwa pengujian tegangan PLN dengan output
steker power supply spesifikasi 220 volt yang digunakan untuk alat ini, pengujian
tegangan tanpa beban sebesar 233 volt dan pengujian dengan beban 1 buah bel
listrik sebesar 230 volt. Analisa pengujian tegangan pada power suplly 220 volt
setelah di hubungkan dengan beban tegangan power supply 220 volt tersebut
dengan merek 1210 tanpa beban dan dengan 2 buah beban solenoid di tabel 4.2
berikut.
Pada tabel 4.2 Dapat dilihat bahwa pengujian tegangan pada power supply
merk 1210 spesifikasi 12 vdc, pengujian tegangan tanpa beban sebesar 12,2 vdc
Berikut hasil pengujian tegangan solenoid door lock yang digunakan pada
alat ini dengan spesifika tegangan 12 vdc pada saat kondisi LOW dan HIGH di
Pada tabel 4.3 Dapat dilihat bahwa pengujian tegangan Solenoid doorlock
spesifikasi 12 vdc, pengujian tegangan pada kondisi low sebesar 0 vdc dan
Berikut hasil pengujian tegangan pada bel listrik (load buzzer) yang
digunakan pada alat ini dengan spesifika tegangan 220 volt pada saat kondisi
Pada tabel 4.4 Dapat dilihat bahwa pengujian tegangan pada bel listrik
(load buzzer) yang digunakan pada alat ini dengan spesifikasi tegangan 220 volt,
pengujian tegangan pada kondisi low sebesar 0 volt dan pengujian tegangan pada
dalam pemasangan ini atau perakitan ini dilakukan dengan skema gambar yang
kelas di letekan di dalem kelas, agar seluruh siswa didalam kelas dapat
pembuatan prototipe sistem bel kelas otomatis sangat penting untuk membuat
program agar dapat mengeluarkan suara dari bel tersebut sesuai dengan kondisi
2. Tetapkan posisi arduino mega dan sistem bel kelas yang ingin di
tempatkan
4. Pasang bel listrik untuk sebagai output dari modul relay untuk
Untuk gambar rangakaian pengujian sistem bel kelas di jelaskan pada gambar 4.3.
Dokumentasi Pribadi
Sistem dari bel kelas otomatis yang di inginkan penulis adalah dapat
mengeluarkan suara bel kelas selama waktu yang di tentukan. Pada jam 06.30 bel
pada kelas tersebut. Pada jam 08.00 bel kelas berbunyi satu kali untuk
menandakan pergantian jam selanjutnya, pada jam 09.30 bel kelas berbunyi dua
kali untuk menandakan jam istirahat pada kegiatan kelas tersebut. Pada jam 10.00
bel kelas berbunyi dua kali untuk menandakan dimulainya kembali jam kegiatan
belajar mengajar setelah istirahat. Pada jam 11.00 bel kelas berbunyi 1 kali untuk
menandakan pergantian jam. Selanjutnya yang terakhir bel kelas berbunyi pada
jam 12.00 untuk menandakan selesainya kegiatan belajar mengajar pada kelas
tersebut. Hasil pengujian sistem bel kelas tersebut di tuliskan pada tabel 4.5 di
bawah ini.
Dari tabel 4.5 ini dapat dilihat bahwa dalam program bel kelas dapat
berjalan sesuai yang diinginkan, baik secara jadwal yang sudah ditentukan
jumlahnya sesuai kategori yang sudah ditentukan oleh penulis setelah dilakukan
ujicoba.
Selanjutnya setelah pemasangan dan pemograman sistem bel kelas ini maka
dengan keypad 4x4. sebagai program lanjutan dari prototipe sistem bel kelas dan
TX.
TX.
RX.
RX.
28. Connect pin VCC LCD 16x2 I2C ke pin VCC arduino mega.
29. Connect pin GND LCD 16x2 I2C ke pin GND arduino mega.
30. Connect pin SDA LCD 16x2 I2C ke pin 20 SDA arduino mega.
31. Connect pin SCL LCD 16x2 I2C ke pin 21 SCL arduino mega.
Sistem dari pendaftaran sidik jari dengan keypad 4x4 yang di inginkan
penulis adalah dapat mendaftarkan sidik jari siswa kelas A tersebut untuk
membuka pintu kelas atau solenoid dan juga absensi harian kelas A. selanjutnya
mendaftarkan sidik jari siswa kelas B tersebut untuk membuka pintu kelas atau
Berikut daftar nama siswa dari sidik jari yang di inginkan penulis Kelas A :
67
Berikut daftar nama siswa dari sidik jari yang di inginkan penulis Kelas B :
mendaftarkan sidik jari siswa tersebut karena fungsi sidik jari untuk membuka
pintu kelas sesuai dengan kelas yang sudah di daftarkan dan absensi harian kelas
sesuai kelasnya. Dan tidak salah membaca sidik jari dengan id dan nama siswa
lanjutan dari prototipe sistem bel kelas dan absensi murid otomatis, dengan
Gambar 4.22 Penerapan sistem Pendaftaran ID sidik jari dengan keypad 4x4
1. pertama masukan kode pada keypad, yaitu kode “A” untuk mendaftarkan
4. Letakan sidik jari yang ingin di daftarkan, lalu lepas sidik jari sampai
5. Lalu tap 1 kali lagi untuk menyimpan data sidik jari siswa tersebut.
Hasil dari pengujian pendaftaran ID sidik jari di tuliskan pada tabel 4.6.
Tabel 4.17 Uji Coba Pendaftaran ID sidik jari dengan keypad 4x4
Dari tabel 4.6 ini bahwa sidik jari yang sudah didaftarkan dengan nama-
nama yang diingi nkan penulis, sudah sesuai dan berhasil karena nama yang
keluar atau yang ditampilkan oleh LCD sudah sesuai dengan yang didaftarkan dan
dimasukan kedalam program. Ketika mengetap sidik jari dengan acak dan
70
mengetap sesuai kelas yang didaftarkan nama yang ditampilkan oleh LCD sudah
sesuai dengan yang didaftarkan. Berikut hasil dokumentasi dan hasil uji coba
Gambar 4.23 Uji Sistem Pendaftaran ID Sidik Jari Dengan Keypad 4x4
Selanjutnya setelah pemasangan dan pemograman sistem bel kelas ini maka
selenoid dan LCD sebagai program lanjutan dari prototipe sistem bel kelas dan
TX.
RX.
11. Connect pin GND modul relay ke pin GND arduino mega.
16. Connect pin VCC LCD1 16x2 I2C ke pin VCC arduino mega.
17. Connect pin GND LCD1 16x2 I2C ke pin GND arduino mega.
18. Connect pin SDA LCD1 16x2 I2C ke pin 20 SDA arduino mega.
19. Connect pin SCL LCD1 16x2 I2C ke pin 21 SCL arduino mega.
20. Connect pin VCC LCD2 16x2 I2C ke pin VCC arduino mega.
21. Connect pin GND LCD2 16x2 I2C ke pin GND arduino mega.
22. Connect pin SDA LCD2 16x2 I2C ke pin 20 SDA arduino mega.
23. Connect pin SCL LCD2 16x2 I2C ke pin 21 SCL arduino mega.
Sistem dari fingerprint dan selenoid yang di inginkan penulis adalah dapat
membuka selama dua detik dan akan mengunci kembali setelah dua detik. Dan
dapat membaca sidik jari dengan lancar. Kelas terbagi menjadi dua kelas yaitu
kelas A dan kelas B. Dan jumlah selenoid menjadi dua buah. Untuk pembagian
72
sidik jari ada 5 sidik jari untuk kiri A yaitu sidik jari tangan kanan, dan 5 sidik jari
membaca sidik jari dan id yang sudah di daftarkan sebelumnya terlebih dahulu.
Dan fungsi utama selenoid adalah untuk digunakan sebagai kunci pintu pada
umumnya atau pengaman ruangan kelas. Dan tidak salah membaca tap sidik jari
yang sudah didaftarkan oleh penulis yang nantinya akan di masukan untuk
database absensi siswa tersebut. Gambar untuk rangkai sistem fingerprint dengan
Gambar 4.24 Penerapan sistem fingerprint dengan selenoid dan LCD 16x2
Dari gambar 4.4 dapat dilakukan dua ujicoba yaitu ujicoba sensor
fingerprint apakah dapat membaca sidik jari dengan benar sesuai dengan input ID
sidik jari yang telah dimasukan dan diftarkan sidik jari sesuai id sidik jari tersebut.
Dan bisa membuka pintu kelas atau mengaktifkan selenoid, tangkan kiri
sudah dilakukan penulis sebagai berikut apakah sudah berhasil dapat dilihat dari
Dapat dilihat dari tabel 4.7 ini bahwa jari yang sudah didaftarkan dan
menempelkan sidik jari pada mesin yang sudah di tentukan yaitu tangan kiri
mesin A tangan kanan mesin B dan berhasil membuka pintu kelas, sesuai kelas
yang sudah didaftarkan. Untuk jari-jari kanan hanya membuka kelas A, sedangkan
untuk jari-jari kiri hanya membuka kelas B. Berikut hasil dokumentasi uji coba
Hasil yang diinginkan penulis adalah tidak bisa terbuka pintu kelas tersebut
Karena tidak terdaftar dikelas tersebut. Berikut hasil ujicoba pada tabel 4.8.
Dapat dilihat dari kedua tabel diatas yaitu tabel 4.7 dan tabel 4.8 program
dari fingerprint dengan selenoid dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang
diinginkan penulis. Yait bisa membaca sesuai kelas yang didaftarkan dan bisa
membuka pintu kelas atau mengaktifkan selenoid sesuai jari-jari yang didaftarkan
jari-jari tangan kirim hanya membuka pintu kelas A, jari-jari tangan kanan
fingerprint dengan selenoid dan LCD, maka langkah selanjutnya adalah penulis
melakukan perakitan sistem absensi siswa sebagai lanjutan dari prototipe sistem
bel kelas dan absensi murid otomatis, dengan langlah-langkah sebagai berikut.
TX.
RX.
19. Connect pin VCC LCD 16x2 I2C ke pin VCC arduino mega.
20. Connect pin GND LCD 16x2 I2C ke pin GND arduino mega.
21. Connect pin SDA LCD 16x2 I2C ke pin 20 SDA arduino mega.
22. Connect pin SCL LCD 16x2 I2C ke pin 21 SCL arduino mega.
23. Connect pin VCC LCD 16x2 I2C ke pin VCC arduino mega.
24. Connect pin GND LCD 16x2 I2C ke pin GND arduino mega.
Sistem dari absensi siswa yang di inginkan penulis adalah ketika siswa
mengtap sidik jari di bawah jam 07.00 maka data absen hadir tersimpan lalu
Ketika siswa tidak mengtap apapun di hari itu maka data absen alfa tersimpan lalu
hadir, guru mendapatkan info dari orang tua murid bahwa anak tersebut berubah
dengan cara :
tersebut.
hadir, guru mendapatkan info dari orang tua murid bahwa anak tersebut berubah
dengan cara :
tersebut.
Untuk gambar rangakain sistem absensi siswa harian di jelaskan pada gambar
4.11
Dari gambar 4.11 dapat dilakukan empat ujicoba yaitu uji coba absensi
siswa hadir, uji coba absensi siswa alfa, ujicoba absensi siswa sakit dan ujicoba
absensi siswa ijin. Uji coba pertama adalah menguji program absensi siswa hadir
apakah dapat membaca sidik jari atau ID yang didaftarkan sesuai nama siswa
yang di programkan dan absensi hadir terkirim pada google spreedshet. Hasil uji
coba yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut apakah sudah berhasil atau
NO Tgl Waktu Sidik Jari Kelas ID Nama Hadir Alfa sakit Ijin
Dapat dilihat dari tabel 4.9 bahwa id atau sidik jari yang sudah dimasukan
program dari absensi hadir dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang
dinginkan penulis. Yaitu membaca sidik jari yang sudah ditentukan oleh penulis
tangan kiri mengetap pada kelas A dan tangan kanan mengetap kelas B sebelum
jam 07.00 maka absen hadir yang masuk pada database spreedsheet. Berikut
dokumentasi dari hasil uji coba absensi hadir pada gambar 4.12.
absensi siswa alfa, berikut adalah hasil dari tabel ujicoba program absensi siswa
alfa bekerja setelah waktu melwati pukul 07.00 dan tidak mengtap sensor
adalah alfa terkirm pada google spreadsheets. Hasil uji coba yang dilakukan
penulis adalah sebagai berikut apakah sudah berhasil atau belum dapat dilihat
Dapat dilihat dari tabel 4.10 bahwa ujicoba program absensi siswa alfa
dapat bekerja dengan baik sesuai dengan yang diinginkan penulis. Setelah tidak
menempelkan sidik jari apapun atau tidak mengetap apapun ke mesin absensi
siswa A atau B setelah melewati jam 07.00 maka keterangan alfa akan mengirim
ke database spreadsheet. Berikut dokumentasi hasil uji coba absensi siswa alfa
absensi siswa sakit, berikut adalah hasil dari tabel ujicoba program absensi siswa
sakit bekerja setelah guru menekan tombol pada keypad kode ”B” untuk
keterangan absensi siswa sakit, lalu memasukan ID siswa tersebut sampai muncul
nama tersebut sakit pada LCD, maka keterangan absensi siswa tersebut tersimpan
lalu terkirim ke google spreadsheets. Hasil uji coba yang dilakukan penulis adalah
sebagai berikut apakah sudah berhasil atau belum dapat dilihat pada tabel 4.11.
84
Pribadi
85
Dapat dilihat dari tabel 4.7 bahwa ujicoba program absensi siswa sakit
bekerja dengan baik sesuai dengan di inginkan penulis, yaitu ketika setealh
menekan tombol kode sakit pada mesin absensi yaitu kode B dan setelah menekan
kode lalu menekan tombol ID yang diinginkan yang sudah terdftar pada masing-
masing mesing tersebut, maka dapat mengirim data absensi keterangan sakit pada
seluruh ID yang sudah di daftarkan 5 orang dari kelas A dan 5 orang lainya dari
kelas B ke google spreadsheet. Berikut hasil dokumentasi absensi siswa sakit pada
gambar 4.14.
absensi siswa ijin, berikut adalah hasil dari tabel ujicoba program absensi siswa
ijin bekerja setelah guru menekan tombol pada keypad kode ”C” untuk keterangan
absensi siswa ijin, lalu memasukan ID siswa tersebut sampai muncul nama
tersebut sakit pada LCD, maka keterangan absensi siswa tersebut tersimpan lalu
terkirim ke google spreadsheets. Hasil uji coba yang dilakukan penulis adalah
sebagai berikut. apakah sudah berhasil atau belum dapat dilihat pada tabel 4.12.
86
Pribadi
87
Dapat dilihat dari tabel 4.12 bahwa ujicoba program absensi siswa ijin
bekerja dengan baik sesuai dengan di inginkan penulis, yaitu ketika setelah
menekan tombol kode ijin pada mesin absensi yaitu kode C dan menekan kode
lalu menekan tombol ID yang diinginkan yang sudah terdftar pada masing-masing
mesing tersebut, maka dapat mengirim data absensi keterangan ijin pada seluruh
ID yang sudah di daftarkan 5 orang dari kelas A dan 5 orang lainya dari kelas B
ke google spreadsheet. Berikut hasil dokumentasi absensi siswa ijin pada gambar
4.15.
dibuat secara terpisah mulai dari program bel kelas, pendaftaran sidik jari,
fingerprint akses selenoid, dan sistem absensi siwa hadir,alfa,sakit,dan ijin. Untuk
menyelesaikan skripsi yang berjudul Rancang bangun prototype sistem bel kelas
prototype sistem bel kelas dan absensi murid otomatis menggunakan sensor
program tidak dapat bekerja sesuai yang diinginkan. Berikut gamba rangakain
sistem bel kelas dan absensi siswa harian pada gambar 4.16
Gambar 4.32 Penerapan Sistem Bel Kelas dan Absesnsi Siswa Otomatis
89
siswa otomatis seperti gambar 4.10 program dapat berjalan sesuai dengan
diinginkan penulis. Bel kelas bekerja sesuai yang telah di program dengan RTC
pada jam yang sudah di tentukan dan Absensi siswa otomatis berjalan sesuai
2020 mulai dari jam 06.00 sampai 12.00 WIB, hasil ujicoba yang dilakukan
dengan mendengar bel kelas berbunyi sesuai kategori bel kelas tersebut dan jam
yang sudah ditentukan penulis. Yaitu bel masuk kegiatan belajar mengajar, bel
pergantian pelajaran, bel istirahat, dan bel selesai kegiatan belajar mengajar. Dan
ketika siswa menempelkan sidik ataupun menekan keypad untuk keterangan ijin
atau sakit ke mesin absensi siswa maka absen harian akan mengirim ke databae
google spreadsheet. Disini ada 10 orang siswa terbagi 2 kelas yaitu 5 orang kelas
A 5 orang kelas B. Hasil dari uji coba di tuliskan pada tabel 4.13.
90
Tabel 4.24 Uji Coba Sistem Bel Kelas dan absesnsi siswa
Tgl Waktu Sidik jari Kelas ID Nama Hadir Alfa Sakit Ijin Bunyi Tidak Berbunyi
Hasil pengujian yang dilakukan pada tabel 4.13. adalah pada saat 3 orang
siswa kelas A menempelkan sidik jari ke mesin absensi siswa di kelas A dan 3
orang siswa kelas B menempelkan sidik jari ke mesin absesnsi siswa di kelas B
sebelum pukul 07.00 maka data absen hadir terkirm ke database google
spreadsheet.
Pengujian yang dilakukan pada tabel 4.13 pada saat 2 orang siswa kelas A
dan 2 orang siswa kelas B tidak menempelkan sidik jari sampai jam 07.00 maka
keterangan alfa menjadi sakit dsan ijin untuk 2 orang siswa kelas A dan 2 orang
siswa kelas B. Penulis menggantikan sebagai guru atau admin menekan kode sakit
dan ijin kelas A di mesin absensin kelas A, untuk kelas B menekan kode sakit dan
ijin di mesin absensi kelas B. Maka terupdate yang sebelumnya 2 orang siswa
kelas A dan 2 orang siswa kelas B keterangan absensinya adalah alfa, menjadi 1
orang sakit 1 orang ijin di kelas A, dan juga 1 orang sakit 1 orang ijin di kelas B.
Pengujian yang dilakukan pada tabel 4.13 pada waktu menunjukan jam
06.30 maka bel kelas berbunyi 3 kali menandakan dimulainya kegitan belajar
mengajar. Pada waktu menunjukan pukul 08.00 bel kelas berbunyi 1 kali
menandakan pergantian pelajaran. Pada pukul 09.30 bel kelas berbunyi 2 kali
menandakan jam istirahat. Pada pukul 10.00 bel kelas berbunyi 2 kali
waktu menunjukan pukul 11.00 bel berbunyi 1 kali untuk menandakan pergantian
pelajaran kembali. Selanjutnya yang terakhir pada pukul 12.00 bel berbunyi 3x
93
Setelah melakukan ujicoba pada tanggal 6 desember 2020 mulai dari jam
06.00 sampai 12.00 WIB. Selanjutnya penulis ingin melakukan ujicoba untuk
melihat selama 1 pekan yaitu dari tanggal 7 desember sampai 12 desember 2020
kinerja alat tersebut. pada penerapan sistem bel sekolah dan absensi siswa ujicoba
yang dilakukan dengan mendengar bel kelas berbunyi sesuai kategori bel kelas
tersebut dan jam yang sudah ditentukan penulis. Yaitu bel masuk kegiatan belajar
mengajar, bel pergantian pelajaran, bel istirahat, dan bel selesai kegiatan belajar
mengajar. Dan ketika siswa menempelkan sidik ataupun menekan keypad untuk
keterangan ijin atau sakit ke mesin absensi siswa maka absen harian akan
kelas yaitu 5 orang kelas A 5 orang kelas B. Hasil pengujiannya di tuliskan pada
tabel 4.14.
95
Sidik jari
kanan
Hasil pengujian yang dilakukan pada tabel 4.14. adalah pada saat 5 orang
siswa kelas A menempelkan sidik jari ke mesin absensi siswa di kelas A dan 5
orang siswa kelas B menempelkan sidik jari ke mesin absesnsi siswa di kelas B
sebelum pukul 07.00 maka data absen hadir terkirm ke database google
spreadsheet. Pada tanggal 7 desember 2020 semua siswa kelas A dan kelas B
hadir karena mengetap sidik jari sebelum pukul 07.00 di mesin absensi masing
masing kelas. Untuk pengujian bel sekolah sesuai dengan yang diinginkan
tabel 4.15.
99
Tgl Waktu ID atau Kelas ID Nama Hadir Alfa Sakit Ijin Bunyi Tidak
Hasil pengujian yang dilakukan pada tabel 4.15. adalah pada saat 3 orang
siswa kelas A menempelkan sidik jari ke mesin absensi siswa di kelas A dan 3
orang siswa kelas B menempelkan sidik jari ke mesin absesnsi siswa di kelas B
sebelum pukul 07.00 maka data absen hadir terkirm ke database google
spreadsheet.
Pengujian yang dilakukan pada tabel 4.15 pada saat 2 orang siswa kelas A
dan 2 orang siswa kelas B tidak menempelkan sidik jari sampai jam 07.00 maka
data absen alfa terkirim ke database google spreadsheet.. Untuk pengujian bel
sekolah sesuai dengan yang diinginkan penulis. Berikut dokumentasi dari hasil
tabel 4.16.
102
Tgl Waktu ID atau Kelas ID Nama Hadir Alfa Sakit Ijin Bunyi Tidak
Hasil pengujian ang dilakukan pada tabel 4.16. adalah pada saat 3 orang
siswa kelas A menempelkan sidik jari ke mesin absensi siswa di kelas A dan 3
orang siswa kelas B menempelkan sidik jari ke mesin absesnsi siswa di kelas B
sebelum pukul 07.00 maka data absen hadir terkirm ke database google
spreadsheet.
Pengujian yang dilakukan pada tabel 4.16 pada saat 2 orang siswa kelas A
dan 2 orang siswa kelas B tidak menempelkan sidik jari sampai jam 07.00 maka
keterangan alfa menjadi ijin untuk 2 orang siswa kelas A dan 2 orang siswa kelas
B. Penulis menggantikan sebagai guru atau admin menekan kode sakit kelas A di
mesin absensin kelas A, untuk kelas B menekan kode sakit di mesin absensi kelas
B. Maka terupdate yang sebelumnya 2 orang siswa kelas A dan 2 orang siswa
kelas B keterangan absensinya adalah alfa, menjadi 2 orang sakit di kelas A, dan
juga 2 orang sakit di kelas B. Berikut hasil dokumentasi dari pengujian tanggal 9
Tgl Waktu ID atau Kelas ID Nama Hadir Alfa Sakit Ijin Bunyi Tidak Berbunyi
Sidik jari
Hasil pengujian yang dilakukan pada tabel 4.13. adalah pada saat 3 orang
siswa kelas A menempelkan sidik jari ke mesin absensi siswa di kelas A dan 5
orang siswa kelas B menempelkan sidik jari ke mesin absesnsi siswa di kelas B
sebelum pukul 07.00 maka data absen hadir terkirm ke database google
spreadsheet.
Pengujian yang dilakukan pada tabel 4.13 pada saat 2 orang siswa kelas A
tidak menempelkan sidik jari sampai jam 07.00 maka data absen alfa terkirim ke
Tgl Waktu ID atau Kelas ID Nama Hadir Alfa Sakit Ijin Bunyi Tidak
Hasil pengujian yang dilakukan pada tabel 4.17. adalah pada saat 5 orang
siswa kelas A menempelkan sidik jari ke mesin absensi siswa di kelas A dan 5
orang siswa kelas B menempelkan sidik jari ke mesin absesnsi siswa di kelas B
sebelum pukul 07.00 maka data absen hadir terkirm ke database google
spreadsheet. Pada tanggal 11 desember 2020 semua siswa kelas A dan kelas B
hadir karena mengetap sidik jari sebelum pukul 07.00 di mesin absensi masing
masing kelas. Untuk pengujian bel sekolah sesuai dengan yang diinginkan
Tgl Waktu ID atau Kelas ID Nama Hadir Alfa Sakit Ijin Bunyi Tidak
Hasil pengujian yang dilakukan pada tabel 4.18. adalah pada saat 5 orang
siswa kelas A menempelkan sidik jari ke mesin absensi siswa di kelas A dan 3
orang siswa kelas B menempelkan sidik jari ke mesin absesnsi siswa di kelas B
sebelum pukul 07.00 maka data absen hadir terkirm ke database google
spreadsheet.
Pengujian yang dilakukan pada tabel 4.18 pada saat 2 orang siswa kelas B
tidak menempelkan sidik jari sampai jam 07.00 maka data absen alfa terkirim ke
database google spreadsheet. Untuk pengujian bel sekolah sesuai dengan yang
4.23.
Pada gambar 4.24 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang
Pada gambar 4.25 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang
Berikut Rekapitulasi untuk nama siswa Rahmad ada pada gambar 4.26
117
Pada gambar 4.26 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang
Pada gambar 4.27 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang
Pada gambar 4.28 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang
Pada gambar 4.29 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang
Pada gambar 4.30 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang
Pada gambar 4.31 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang
Pada gambar 4.32 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang
Pada gambar 4.33 adalah gambar rekapitulasi absensi hadir siswa yang
Selanjutnya adalah rekapitulasi semua murid dari kelas A dan kelas B pada tabel
Hasil pengujian yang dilakukan pada tabel 4.19. adalah pada tanggal 7
desember 2020 jumlah siswa yang hadir kelas A berjumlah 5 orang sedangkan
kelas B 5 orang. Pada tanggal 8 desember jumlah siswa yang hadir pada kelas A
berjumlah 3 orang sedangkan dua orang lainnya keterangannya adalah alfa, untuk
Pada tanggal 9 desember 2020 jumlah siswa yang hadir berjumlah 3 orang
Pada tanggal 10 desember 2020 jumlah siswa yang hadir pada kelas A
berjumlah 3 orang, 2 orang dari kelas A yaitu alfa. Sedangkan pada kelas B 5
orang hadir. Pada tanggal 11 desember 2020 jumlah siswa yang hadir pada kelas
A 5 orang dan kelas B juga 5 orang hadir. Pada tanggal 12 desember 2020 jumlah
siswa kelas A yang hadir berjumlah 5 orang sedangkan kelas B 3 orang hadir 2
orang alfa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pada akhir perancangan dan pembuatan rancang bangun prototype sistem bel
kelas dan absensi murid otomatis menggunakan arduino mega, maka dapat
modul fingerprint, selenoid, keypad 4x4, node mcu esp8266 dan LCD untuk data
absensi harian murid dan mengubah keterangan absensi harian murid melalui
keypad, mengirim data absensi murid melalui nodemcu esp8266 dan diterima oleh
Kemudian menggunakan modul RTC sebagai input dan Relay output untuk
mengaktifkan bel kelas yang sudah ditentukan waktunya yaitu jam 06.30 bel kelas
berbunyi 3 kali, jam 08.00 bel kelas berbunyi 1 kali , jam 09.30 bel kelas berbunyi
2 kali, jam 10.00 bel kelas berbunyi 2 kali, jam 11.00 bel kelas berbunyi 1 kali.
Dan yang terakhir jam 12.00 bel kelas berbunyi 3 kali. Mikrokontroler yang
spreadsheet. Anaslisis pengujian pada power supply tegangan 220 volt dan 12 vdc
solenoid dan bel listrik. Semua pengujian penerapan sistem sesuai dengan yang di
rencanakan penulis.
124
5.2 Saran
Dari hasil penelitian dan ujicoba yang telah dilakukan masih terdapat
kekurangan agar penelitian lebih sempurna seharusnya ada hal yang harus
diperhatikan yaitu :
1. Hasil data absensi harian siswa di bagi masing-masing sesuai kelas dan
sesuai abjad nama. Agar lebih mudah untuk merekap data absensi harian
siswanya
Brien, O., & Marakas, M. (2010). Management System Information . New York:
McGraw Hill.
York: Longman.
Research.
from https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Prototipe
ANDI.
126
Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D. (2012). System Analysis and
Alfabeta.
Sriwijaya.
STMIK
Nurul, Mimin F, Soffa. (2014) Prototype smart home dengan modul nodemcu
https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2015/03/Pengertian-
https://artikelsiana.com/pengertian-spreadsheet-pengolah-angka-fungsi-kegunaan-
jenis-contoh-spreadsheet/
128