M RIZKI SIREGAR
152411018
M RIZKI SIREGAR
152411018
Disetujui di
Medan, 12 Juli 2018
ABSTRAK
ABSTRACT
One of the parameters affecting seawater quality is salinity. Salinity affects the
marine biota directly related to the tolerance of marine biota to osmotic pressure. To
reduce mortality caused by fish tolerance to osmotic pressure, the salinity
measurement is the absolute requirement. is about the design of salinity measurement
tools based on conductivity determination method.
Determination of conductivity is done by measuring
voltagenya.Pengukuran voltage is done by flowing the current by measuring the
voltage. Voltage measurement is done by flow current with 9 volts voltage through
electrodes inserted into sea water. The potential difference between the ends of
electrodes is measured as a voltage enter the sensor. The sensor output data is
analogue data, so it takes ADC 0804 to convert it into digital data.
Microcontroller AT Mega 8 is used as the controller of this tool with the sensor
Salinitas.Dengan error of 5% and accuracy of 95%.
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan projek akhir 2 ini dengan judul Rancang Bangun Alat Ukur
Kadar Garam (Salinitas) Dengan Sensor Salinitas Berbasis Mikrokontoller Atmega
8.Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih
yang sebesar- besarnya untuk semua pihak yang telah membimbing dan membantu
saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa
tersusunnya projek akhir 2 ini dari doa, perhatian, bimbingan, motivasi dan
dukungan berbagai pihak, sehingga dengan keikhlasan dan kerendahan hati pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Kerista Sebayang M.S, selaku Dekan FMIPA USU.
2. Ibu Dr. Diana Alemin Barus M.Sc, selaku Ketua Program Studi D3 Metrologi
dan Instrumentasi FMIPA USU
3. Bapak Junedi Ginting M.Si, selaku Sekretaris Program Studi D3 Metrologi dan
Instumentasi FMIPA USU dan pembimbing yang telah meluangkan waktunya
selama penyusunan laporan projek akhir 2 ini.
4. Seluruh Dosen dan Karyawan Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi
FMIPA USU.
5. Yang teristimewa ayahanda tercinta Gusverdi Siregar dan ibunda tercinta Ibu
Yessi Sebayang , saudara kandung saya Reza Hidayah Siregar, dan juga seluruh
keluarga besar yang berada di Mandailing Natal yang selalu memberikan
dukungan dalam doa, motivasi, nasehat, moril serta materi kepada saya sehingga
saya dapat menyelesaikan amanah yang diberikan sejak awal kuliah.
6. Rekan-rekan kuliah dan seperjuangan yang saya sayangi D3 Metrologi dan
Instrumentasi stambuk 2015, abang/kakak senior, adik-adik junior dan juga
Hasemeleh (Julia dan Claudia). Terima kasih atas ide, saran, dukungan, dan
kerja samanya selama ini.
7. Teman sekelas saya XII ATP SMKN 1 MBG, pejuang mimpi (Ali dan Jon) yang
selalu mensupport dan saya membantu dalam pengerjaan Projek Akhir 2 ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan Projek Akhir 2 ini
masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga
laporan ini menambah wawasan yang baik bagi penulis dan menjadi ilmu yang
bermanfaat bagi pembaca.
Hormat Saya,
M Rizki Siregar
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
PENGHARGAAN iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
DAFTAR SINGKATAN xi
Bab 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penulisan 2
1.5 Manfaat Penulisan 3
1.6 Sistematika Penulisan 3
Bab 2. TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Mikrokontroller 5
2.1.1 Mikrokontroller ATmega8 8
2.1.2 Karakteristik ATmega8 8
2.1.3 Konfigurasi Pin ATmega8 13
2.2 Sensor 16
2.2.1 Sensor Salinitas 16
2.3 LCD (Liquid Crystal Display) 16x2 18
2.3.1 Fungsi Pin LCD (Liquid Crystal Display) 16x2 19
2.3.2 Penulisan Data Register Perintah LCD (Liquid 19
Crystal Display)
2.3.3 Pembacaan Data Register Perintah LCD (Liquid 19
Crystal Display)
2.3.4 Pembacaan Data Register Perintah LCD (Liquid 20
Crystal Display) M1632
2.4 Power Supply 20
2.4.1 Adaptor 12 volt 20
DAFTAR PUSTAKA 29
LAMPIRAN 41
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
salinitas di laut, oleh karena itu penentuan harga salinitas dilakukan dengan meninjau
komponen yang terpenting saja yaitu klorida (Cl). Kandungan klorida ditetapkan
pada tahun 1902 sebagai jumlah dalam gram ion klorida pada satu kilogram air laut
jika semua halogen digantikan oleh klorida. Penetapan ini mencerminkan proses
kimiawi titrasi untuk menentukan kandungan klorida
Kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami
sangat kecil sehingga air di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Kandungan
garam sebenarnya pada air ini, secara definisi, kurang dari 0,05%. Jika lebih dari itu,
air dikategorikan sebagai air payau atau menjadi saline bila konsentrasinya 3 sampai
5%. Lebih dari 5%, ia disebut brine.
1.2. Rumusan Masalah
Laporan proyek ini membahas tentang perancangan Rancang Bangun Alat
Ukur Kadar Garam(Salinitas) dengan sensor salinitas berbasis mikrokontroller
Atmega 8,dimana alat ini mampu membaca kadar garam dengan baik.
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi judul latar belakang permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
pembahasan, metodologi pembahasan, sistematika penulisan dan relevansi dari
penulisan tugas akhir ini.
Dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk
pembahasan dan cara kerja dari rangkaian teori pendukung itu antara lain
tentang Pengukur Kadar Garam Dengan sensor salinitas Berbasis AT Mega 8.
Berisi tentang uji coba alat yang telah dibuat, pengoperasian dan spesifikasi alat dan
lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan
dalam pembutan Projek Akhir 2 ini.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler sering disebut sebagai mikrokomputer atau embedded system.
Mikrokontroler dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri atas input,program dan
output. Mikrokontroler dapat diatur oleh sebuah program. Proses untuk memasukkan
program ke dalam mikrokotroler disebut dengan download dan alat yang digunakan
disebut dengan downloader. Seperti sistem komputer nilai tambah sistem
mikrokontroler dapat dilipatgandakan melalui program. Mikrokontroler diproduksi
dalam bentuk rangkaian terpadu (IC) seperti gambar dibawah ini.
MIKROKONTROLER
UNIT UNIT
PEMROSES MEMORI
Masukan Keluaran
UNI UNIT
T I/O PENDUKUNG
komponen : Prosesor (CPU), ROM, RAM, bandar (port) I/O, Rangkaian Interupsi,
Timer, dan Bus yang dihubungkan.
a) Prosesor : (CPU) melaksanakan penjemputan intruksi dari memori
mendekodekan dan menjalankannya dan mengarahkan perpindahan data antar
register atau antara register dan memori.
b) ROM : digunakan untuk menyimpan data yang bersifat permanen. Dalam
mikrokontroler program disimpan dalam ROM, atau EPROM atau Flash
EPROM. Ada mikrokontroler yang dapat ditambah ROM eksternal di luar serpih
mikrokontroler. Disamping ROM untuk program juga digunakan EEPROM
untuk menyimpan data.
c) RAM : digunakan untuk menyimpan data yang bersifat sementara. Dalam
mikrokontroler, RAM yang tersedia sangat sedikit yang sebagiannya digunakan
lagi sebagai register prosesor, dikatakan register dipetakan sebagai memori.
d) Timer : adalah counter (pencacah) yang digunakan untuk membangkitkan pulsa
atau deretan pulsa pada saat-saat tertentu atau dengan frekuensi tertentu. Pulsa
ini digunakan untuk sebagai inetrupsi internal untuk memulai atau mengakhiri
kegiatan tertentu. Dalam kebanyakanmikrokontroler, pencacah ini adalah
pencacah naik, berbeda dengan pencacah turun yang diterapkan dalam sistem
mikroprosesor.
e) Bandar I/O : Terdiri atas Port Paralel dan Port Seri yang mempunyai
kemampuan tristate. Pada sebagian mikrokontroler disediakan bandar
masukan/keluaran analog. Fungsi bandar ini pada umumnya dipilih
(dikonfigurasi) sebagai masukan/keluaran paralel/seri analog. Arah aliran data
pada Port masukan/keluaran pada umumnya dipilih melalaui register arah (Data
Direction Register, disingkat DDR). Port ini juga dipetakan sebagai memori.
f) Interupsi : interupsi dapat dibedakan atas interupsi perangkat lunak yang
dibangkitkan oleh interupsi yang ditanamkan dalam program dan interupsi
perangkat keras yang dibangkitkan oleh sinyal perangkat keras yang baik yang
berasal dari sumber internal seperti timer atau sumber eksternal dari port seri
atau paralel.
g) Bus : adalah saluran yang melakukan (membawa) sinyal-sinyal perangkat keras.
Sebagaimana dalam mikroprosesor, bus dibedakan atas bus data, alamat dan
kontrol. Bus data melakukan data antara register dan memori atau I/O, bus ini
bersifat dua arah.
2.1.1 Mikrokontroller ATmega 8
Mikrokontroler adalah sebuah komputer kecil (“special purpose computers”)
di dalam satu IC yang berisi CPU, memori, timer, saluran komunikasi serial dan
parallel, Port input/output, ADC. Mikrokontroler digunakan untuk suatu tugas dan
menjalankan suau program (Andrianto,heri.2013).
Pada saat ini penggunaan mikrokontroller dapat kita temui pada berbagai
peralatan, misalnya peralatan yang terdapat di rumah, seperti telpon digital,
microwave oven, televisi, mesin cuci, sistem keamanan rumah, PDA, dan lain-lain.
Mikrokontroler dapat kita gunakan untuk berbagai plikasi misalnya untuk
pengendalian, otomasi industri, akuisisi data, telekomunikasi dan lain-lain. Saat ini
keluarga mikrokontroler yang ada di pasaran yaitu Intel 8048 dan 8051(MCS51),
Motorola 68HC11, Microchip PIC, Hitachi H8, dan Atmel AVR. ATmega328 adalah
micro controller keluaran Atmel yang merupakan anggota dari keluarga AVR 8-bit.
Mikro kontroller ini memiliki kapasitas flash (program memory) sebesar 32 Kb
(32.768 bytes), memori (static RAM) 2 Kb (2.048 bytes), dan EEPROM (non-
volatile memory) sebesar 1024 bytes. Kecepatan maksimum yang dapat dicapai
adalah 20 MHz. mikrokontroler ATMega8 merupakan mikrokontroler keluarga AVR
8bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang “berkeluarga” sama dengan ATMega8 ini
antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATmega328, dll. Yang
membedakan antara mikrokontroler yang saya sebutkan tadi antara lain adalah,
ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer,
counter, dll). Dari segi ukuran fisik, ATMega8 memiliki ukuran fisik lebih kecil
dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler yang saya sebutkan diatas. Namun
untuk segi memori dan periperial lainnya ATMega8 tidak kalah dengan yang lainnya
karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535,
ATMega32, dll, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler.
3.Port B : Adalah 8 buah pin mulai dari pin B.0 sampai dengan pin B.7. Tiap pin
dapat digunakan sebagai input dan juga output. Port B merupakan sebuah 8-bit bit-
directional I/O port dengan inernal pull-up resistor.
Pin Keterangan
PB.7 SCK (SPI Bus Serial Clock)
PB.6 VISO (SPI Bus Master Input/Slave Output)
PB.5 VOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input)
PB.4 SS (SPI Slave Select Input)
AIN1 (Analog Comparator Negative Input)OCC
PB.3
(Timer/Counter0 Output Compare Match Output)
4. pin 22 sampai dengan pin 29 merupakan pin dari port C. Port C sendiri merupakan
port input atau output. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor
(dapat diatur per bit). Output buffer port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port C
(DDRC) harus di-setting terlebih dahulu sebelum port C digunakan. Bit-bit DDRC
diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port C yang disesuaikan sebagai input, atau
diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga memiliki fungsi-fungsi
alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel II.6:
Pin Keterangan
PC.7 TOSC2 (Timer Oscillator Pin 2)
PC.6 TOSC1 (Timer Oscillator Pin 1)
SDA (Two-Wire Serial Bus Data Input/Output
PC.1
Line)
PC.0 SCL (Two-Wire Serial Bus Clock Line)
5. Port D terdiri dari14 sampai dengan pin 20 merupakan pin dari port D. Merupakan
8 bit directional port I/O. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor
(dapat diatur per bit). Output buffer port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung.
Pin Keterangan
PD.0 RDX (UART input line)
PD.1 TDX (UART output line)
PD.2 INT0 (external interrupt 0 input)
PD.3 INT1 (external interrupt 1 input)
PD.4 OC1B (Timer/Counter1 output compareB match output)
2.2 Sensor
11 D4 26 Port C.4
12 D5 27 Port C.5
13 D6 28 Port C.6
14 D7 29 Port C.7
Pada sebuah LCD (Liquid Crystal Display) dapat ditampilkan angka-angka, huruf-
huruf, bahkan symbol tertentu. LCD mempunyai kegunaan yang lebih dibandingkan
dengan seven-segment LED. Ada banyak variasi bentuk dan ukuran LCD yang
tersedia jumlah baris 1-4 dengan jumlah karakter per baris 8, 16, 20,40, dll.
2.3.4 Pembacaan Data Register Data LCD (Liquid Cristal Display) M1632
Pembacaan data dari Register Data dilakukan untuk membaca kembali data
yang tampil pada LCD. Proses dilakukan dengan mengatur RS pada logika 1 yang
menunjukkan adanya akses ke Register Data. Kondisi R/W diatur pada logika tinggi
yang menunjukkan adanya proses pembacaan data. Data 4 bit nibble tinggi (bit 7
hingga bit 4) dibaca dengan diawali adanya pulsa logika 1 pada E Clock dan
dilanjutkan dengan data 4 bit nibble rendah (bit 3 hingga bit 0) yang juga diawali
dengan pulsa logika 1 pada E Clock.
Power supply atau PSU merupakan suatu komponen komputer yang mempunyai
fungsi sebagai pemberi suatu tegangan serta arus listrik kepada komponen -
komponen komputer lainnya yang telah terpasang dengan baik pada motherboard
atau papan induk, sedang tujuan awal dari penyaluran arus listrik ini adalah agar
perangkat atau komponen - komponen komputer lainnya bisa berfungsi sebagaimana
mestinya sesuai dengan tugasnya.
Arus listrik yang disalurkan oleh power supply ini merupakan arus listrik
dengan jenis AC atau arus bolak balik, namun dengan kelebihannya PSU ini dapat
mengubah arus AC tersebut menjadi arus DC atau merupakan arus yang searah
karena pada dasarnya semua komponen yang terdapat pada perangkat komputer
hanya bisa melakukan pergerakan pada satu aliran listrik.Power Supply yang
digunakain yakni Adaptor 12 volt.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Mikrokontroller
ATmega8
LCD
Sensor
Salinitas
Mulai
Iniasalisasi
Read Out
tegangan sensor
Konversi
Tampilkan data
Selesai
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
.
4.1.4 Program Alat
Sensor akan membutuhkan waktu yang relatif untuk menyetabilkan tegangan
dan kondisi sensor. Dapat di simpulkan bahwa cara kerja sensor salinitas ini adalah
untuk mendekteksi kadar garam pada cairan/larutan. Kemudian data dikirim ke
mikrokontroller, pada mikrokontroller dikalibrasi untuk mendapatkan nilai yang
sebenarnya. Setelah dikalibrasi data akan ditampilkan di LCD.
Pengujian sistem secara keseluruhan ini dilakukan dengan menggabungkan
semua peralatan ke dalam sebuah system yang terintegrasi. Tujuannya untuk
mengetahui bahwa rangkaian yang dirancang telah bekerja sesuai yang diharapkan.
Berikut adalah program keseluruhan:
LiquidCrystallcd(8, 6, 5, 4, 3, 2);
float salinitas;
float volt;
intsensorValue;
float readings1[numReadings1];
int readIndex1 = 0;
float total1 = 0;
float average1 = 0;
void setup() {
lcd.begin(16, 2);
}void loop() {
sensorValue = analogRead(A5);
volt = sensorValue*0.0048887;
salinitas = (volt*14.21)-13.611;
if (salinitas<0){salinitas=0;}
readings1[readIndex1] = salinitas;
readIndex1 = readIndex1 + 1;
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("SalinitsDetktor");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(average1,0);
lcd.print(" ppt");
delay(1000);
a. Menghitung Trata-rata
Sampel 1 % KR = 34-32µS/cm X 100% = 0,06
32
b. Sampel 2 % KR= 40-36 µS/cm X 100 % =0,11
36
c. Sampel 3 %KR = 44-40 µS/cm X 100% = 0,1
40
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian yang telah diselesaikan, dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pengujian alat Ukur dengan sensor Salinitas yang dilakukan dengan jumlah takaran
1 sendok makan memiliki Nilai 40 µS/cm , dengan Persentase Error dengan dengan
Salinity Checker yaitu 0,11%
2. AT mega 8 berfungsi sebagai menu utama controller yang melakukan penerimaan
dan pengiriman data pada alat ukur salinitas.
3. Pengujian semua system program alat dilakukan agar rangkaian yng terdapat pada
alat salinitas dapat berjalan dengan baik.
1.2 Saran
Beberapa hal yang dapat disarankan dari pengujian alat pada tugas akhir ini
adalah:
1. Sebaiknya perlu perbaikan sistem keseluruhan dalam proses Pengujian kadar
Garam untuk mendapatkan Hasil yang lebih akurat lagi dan efektif.
2. Sebaiknya Harus lebih memperbanyak data Percobaan Pengujian alat, Sehingga
Tingkat Keakuratannya Sngat Terjamin dan efektif.
3. Sebaiknya diperlukan pengujian kalibrasi pada alat pembanding juga sebelum
memulai pengukuran pada alat yang akan diuji.
4. Perlunya Pendamping/teman pada saat pengujian sehingga dapat dilaksanakan
dengan baik dan lancar dalam melakukan setiap pengujian.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. : Sebelum Pengukuran salinitas