Anda di halaman 1dari 44

1

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KADAR GARAM


(SALINITAS) DENGAN SENSOR SALINITAS BERBASIS
MIKROKONTOLLER ATMEGA 8

LAPORAN PROJEK AKHIR 2

M RIZKI SIREGAR
152411018

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KADAR GARAM


(SALINITAS) DENGAN SENSOR SALINITAS BERBASIS
MIKROKONTOLLER ATMEGA 8

LAPORAN PROJEK AKHIR 2

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh


gelar Ahli Madya

M RIZKI SIREGAR
152411018

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

PENGESAHAN LAPORAN PROJEK AKHIR 2

Judul : Rancang Bangun Alat Ukur Kadar Garam


(Salinitas) Dengan Sensor Salinitas Berbasis
Mikrokontoller Atmega 8
Kategori : Laporan Projek Akhir 2
Nama : M Rizki Siregar
Nomor Induk Mahasiswa : 152411018
Program Studi : Diploma Tiga (D-3) Metrologi Dan Instrumentasi
Fakultas : MIPA - Universitas Sumatera Utara

Disetujui di
Medan, 12 Juli 2018

Ketua Program Studi Pembimbing,

Dr. Diana A. Barus, M.Sc Junedi Ginting, S.Si, M.Si


NIP. 196607291992032002 NIP. 197306222003121001

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KADAR GARAM (SALINITAS)


DENGAN SENSOR SALINITAS BERBASIS MIKROKONTOLLER
ATMEGA 8

ABSTRAK

Salah satu parameter yang mempengaruhi kualitas air laut adalah


salinitas.Salinitas berpengaruh langsung pada biota air laut terkait dengan toleransi
biota air lautterhadaptekananosmotik.Untuk mengurangi tingkat kematian yang
disebabkan toleransi ikan terhadap tekanan osmotik,maka pengukuran salinitas
menjadi syarat mutlak.Penelitian yang dilakukan ini mengenai rancang bangun alat
ukur salinitas berdasarkan pada metode penentuan konduktivitas.
Penentuan konduktivitas dilakukan dengan cara mengukur
teganganny.Pengukuran tegangan dilakukan dengan cara mengalirkan arus dengan
cara mengukur tegangannya.Pengukuran tegangan dilakukan dengan cara
mengalirkan arus dengan tegangan 9 volt melalui elektroda yang dimasukkan ke
dalam air laut.Beda potensial antara ujung-ujung elektroda diukur sebagai tegangan
masukkan sensor.Data keluaran sensor berupa data analog,sehingga dibutuhkan ADC
0804 untuk mengubahnya menjadi data digital.

Kata kunci : konduktivitas,salinitas,tekanan osmotik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

DESIGN SUSTAINABILITY TOOLS (SALNITAS) BASED SENSOR WITH


SIGNIFICANT BASED MICROCONTROLLER SENSOR
AT MEGA 8

ABSTRACT

One of the parameters affecting seawater quality is salinity. Salinity affects the
marine biota directly related to the tolerance of marine biota to osmotic pressure. To
reduce mortality caused by fish tolerance to osmotic pressure, the salinity
measurement is the absolute requirement. is about the design of salinity measurement
tools based on conductivity determination method.
Determination of conductivity is done by measuring
voltagenya.Pengukuran voltage is done by flowing the current by measuring the
voltage. Voltage measurement is done by flow current with 9 volts voltage through
electrodes inserted into sea water. The potential difference between the ends of
electrodes is measured as a voltage enter the sensor. The sensor output data is
analogue data, so it takes ADC 0804 to convert it into digital data.
Microcontroller AT Mega 8 is used as the controller of this tool with the sensor
Salinitas.Dengan error of 5% and accuracy of 95%.

Keywords: conductivity, salinity, osmotic pressure

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan projek akhir 2 ini dengan judul Rancang Bangun Alat Ukur
Kadar Garam (Salinitas) Dengan Sensor Salinitas Berbasis Mikrokontoller Atmega
8.Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih
yang sebesar- besarnya untuk semua pihak yang telah membimbing dan membantu
saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa
tersusunnya projek akhir 2 ini dari doa, perhatian, bimbingan, motivasi dan
dukungan berbagai pihak, sehingga dengan keikhlasan dan kerendahan hati pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Kerista Sebayang M.S, selaku Dekan FMIPA USU.
2. Ibu Dr. Diana Alemin Barus M.Sc, selaku Ketua Program Studi D3 Metrologi
dan Instrumentasi FMIPA USU
3. Bapak Junedi Ginting M.Si, selaku Sekretaris Program Studi D3 Metrologi dan
Instumentasi FMIPA USU dan pembimbing yang telah meluangkan waktunya
selama penyusunan laporan projek akhir 2 ini.
4. Seluruh Dosen dan Karyawan Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi
FMIPA USU.
5. Yang teristimewa ayahanda tercinta Gusverdi Siregar dan ibunda tercinta Ibu
Yessi Sebayang , saudara kandung saya Reza Hidayah Siregar, dan juga seluruh
keluarga besar yang berada di Mandailing Natal yang selalu memberikan
dukungan dalam doa, motivasi, nasehat, moril serta materi kepada saya sehingga
saya dapat menyelesaikan amanah yang diberikan sejak awal kuliah.
6. Rekan-rekan kuliah dan seperjuangan yang saya sayangi D3 Metrologi dan
Instrumentasi stambuk 2015, abang/kakak senior, adik-adik junior dan juga
Hasemeleh (Julia dan Claudia). Terima kasih atas ide, saran, dukungan, dan
kerja samanya selama ini.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

7. Teman sekelas saya XII ATP SMKN 1 MBG, pejuang mimpi (Ali dan Jon) yang
selalu mensupport dan saya membantu dalam pengerjaan Projek Akhir 2 ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan Projek Akhir 2 ini
masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga
laporan ini menambah wawasan yang baik bagi penulis dan menjadi ilmu yang
bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 12 Juli 2018

Hormat Saya,

M Rizki Siregar

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

DAFTAR ISI

Halaman
PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
PENGHARGAAN iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
DAFTAR SINGKATAN xi

Bab 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penulisan 2
1.5 Manfaat Penulisan 3
1.6 Sistematika Penulisan 3

Bab 2. TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Mikrokontroller 5
2.1.1 Mikrokontroller ATmega8 8
2.1.2 Karakteristik ATmega8 8
2.1.3 Konfigurasi Pin ATmega8 13
2.2 Sensor 16
2.2.1 Sensor Salinitas 16
2.3 LCD (Liquid Crystal Display) 16x2 18
2.3.1 Fungsi Pin LCD (Liquid Crystal Display) 16x2 19
2.3.2 Penulisan Data Register Perintah LCD (Liquid 19
Crystal Display)
2.3.3 Pembacaan Data Register Perintah LCD (Liquid 19
Crystal Display)
2.3.4 Pembacaan Data Register Perintah LCD (Liquid 20
Crystal Display) M1632
2.4 Power Supply 20
2.4.1 Adaptor 12 volt 20

Bab 3. METODE PENELITIAN


3.1 Waktu dan Tempat 25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

3.2 Blok Diagram Sistem Rangkaian 25


3.3 Fungsi Blok Sistem 25
3.4 Flowchart Alat 27
3.5 Gambaran Umum 28
3.6 Skema Rangkaian Keseluruhan 28

Bab 4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Pengujian Alat 32
4.1.1 Pengujian Sensor Salinitas 32
4.1.2 Pengujian LCD 32
4.1.3 Pengujian Mikrokontroller Atmega 8 33
4.1.4 Program Alat 34
4.2 Hasil Pengujian Alat 36
4.2.1 Keadaan Ketika Alat Baru Dihidupkan 36
4.2.2 Data Hasil Pengukuran Alat Ukur Salinitas
4.3.3 Perhitungan Trata-rata 37
4.4 Analisa Percobaan 38

Bab 5. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan 39
5.2 Saran 39

DAFTAR PUSTAKA 29
LAMPIRAN 41

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


Tabel

2.1 Fungsi Khusus Port B ATmega 8 9


2.2 Fungsi Khusus Port C ATmega 8 10
2.3 Fungsi Khusus Port D ATmega 8 10
2.4 Koneksi Antara Modul LCD dengan 12
Data Percobaan 26

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


Gambar

2.1 Gambaran Umum Mikrokontroller 5


2.2 Atmega 8 7
2.3 Karakteristik ATmega 8 8
2.4 Ilustrasi Rangkaian Salinitas 11
2.5 LCD (Liquid Crystal Display) 16 x 2 12
2.6 Adaptor 12 Volt 15
3.1 Diagram Blok Sistem 16
3.3 Flow Chart Alat 18
3.4 Rangkaian Keseluruhan Sistem 20
4.1 Pengujian Program Sensor Salinitas 21
4.2 Pengujian LCD 22
4.3 Skematik Sistem 23
4.5 Tampilan Awal Alat 25

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman


Lampiran

1 Sebelum Pengukuran Salinitas 30


2 Hasil Pengukuran Salinitas 31

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

DAFTAR SINGKATAN

LCD = Liquid Crystal Display


IC = Intergrated Circuit
CPU = Central Processing Unit
ROM = Read-only Memory
RAM = Random Access Memory
I/O = Input/Outout
EPROM = Electrically Erasable Programmable Read-only Memory
ADC = Analog-to-Digital Converter
AVR = Automatic Voltage Regulator
DIP = Dual In-line Packaging
PWM = Pulse Width Modulation
GPIO = General Purpose Input Output
USART = Universal Syncrhronous and Asyncrhronous Serial Receiver and
Transmitter
GND = Ground
AREF = Analog Refence
ALU = Arithmetic Logic Unit
RISC = Reduce Instruction Set Computer
MHz = Megahrtz
SPI = Serial Peripheral Interface

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Air laut mengandung 3,5% garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan


organik dan partikel-partikel tak terlarut. Keberadaan garam-garaman mempengaruhi
sifat fisis air laut (seperti: densitas, kompresibilitas, titik beku, dan temperatur
dimana densitas menjadi maksimum) beberapa tingkat, tetapi tidak menentukannya.
Beberapa sifat (viskositas, daya serap cahaya) tidak terpengaruh secara signifikan
oleh salinitas. Dua sifat yang sangat ditentukan oleh jumlah garam di laut (salinitas)
adalah daya hantar listrik (konduktivitas) dan tekanan osmosis.
Garam-garaman utama yang terdapat dalam air laut adalah klorida (55%),
natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potasium (1%) dan
sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium
dan florida. Tiga sumber utama garam-garaman di laut adalah pelapukan batuan di
darat, gas-gas vulkanik dan sirkulasi lubang-lubang hidrotermal (hydrothermal vents)
di laut dalam.
Menurut teori, zat-zat garam tersebut berasal dari dalam dasar laut melalui proses
outgassing, yakni rembesan dari kulit bumi di dasar laut yang berbentuk gas ke
permukaan dasar laut. Bersama gas-gas ini, terlarut pula hasil kikisan kerak bumi dan
bersama-sama garam-garam ini merembes pula air, semua dalam perbandingan yang
tetap sehingga terbentuk garam di laut. Kadar garam ini tetap tidak berubah
sepanjang masa. Artinya kita tidak menjumpai bahwa air laut makin lama makin
asin.
Secara ideal, salinitas merupakan jumlah dari seluruh garam-garaman dalam
gram pada setiap kilogram air laut. Secara praktis, adalah susah untuk mengukur

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

salinitas di laut, oleh karena itu penentuan harga salinitas dilakukan dengan meninjau
komponen yang terpenting saja yaitu klorida (Cl). Kandungan klorida ditetapkan
pada tahun 1902 sebagai jumlah dalam gram ion klorida pada satu kilogram air laut
jika semua halogen digantikan oleh klorida. Penetapan ini mencerminkan proses
kimiawi titrasi untuk menentukan kandungan klorida
Kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami
sangat kecil sehingga air di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Kandungan
garam sebenarnya pada air ini, secara definisi, kurang dari 0,05%. Jika lebih dari itu,
air dikategorikan sebagai air payau atau menjadi saline bila konsentrasinya 3 sampai
5%. Lebih dari 5%, ia disebut brine.
1.2. Rumusan Masalah
Laporan proyek ini membahas tentang perancangan Rancang Bangun Alat
Ukur Kadar Garam(Salinitas) dengan sensor salinitas berbasis mikrokontroller
Atmega 8,dimana alat ini mampu membaca kadar garam dengan baik.

1.3. Tujuan Penulisan

Penulisan laporan proyek ini adalah untuk:

1. Membuat alat ukur kadar alkohol garam.

2.Menguji alat ukur kadar alkohol garam menggunakan sensor salinitas.

1.4. Batasan Masalah

Desain peralatan dibatasi :

1.Menggunakan sensor Salinitas

2.Mikrokontroller yang digunakan adalah ATMega 8

3.LCD digunakan sebagai penampil persentase kadar garam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

1.5. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman, penulis membuat


sistematika penulisan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari pengukur kadar garam
dengan sensor salinitas berbasis Atmega 8, maka penulis menulis Project Akhir 2 ini
dengan urutan sebagai berikut

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi judul latar belakang permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
pembahasan, metodologi pembahasan, sistematika penulisan dan relevansi dari
penulisan tugas akhir ini.

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk
pembahasan dan cara kerja dari rangkaian teori pendukung itu antara lain
tentang Pengukur Kadar Garam Dengan sensor salinitas Berbasis AT Mega 8.

BAB III : PERANCANGAN DAN PEMBUATAN


Pada bab ini akan dibahas hasil analisa dari rangkaian dan sistem kerja alat,
penjelasan mengenai program-program yang digunakan untuk mengaktifkan
rangkaian, penjelasan mengenai program yang diisikan ke Atmega 8.

BAB IV : PENGUJIAN DAN ANALISA

Berisi tentang uji coba alat yang telah dibuat, pengoperasian dan spesifikasi alat dan
lain-lain.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan kesimpulan dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan


kemungkinan pengembangan alat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan
dalam pembutan Projek Akhir 2 ini.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler sering disebut sebagai mikrokomputer atau embedded system.
Mikrokontroler dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri atas input,program dan
output. Mikrokontroler dapat diatur oleh sebuah program. Proses untuk memasukkan
program ke dalam mikrokotroler disebut dengan download dan alat yang digunakan
disebut dengan downloader. Seperti sistem komputer nilai tambah sistem
mikrokontroler dapat dilipatgandakan melalui program. Mikrokontroler diproduksi
dalam bentuk rangkaian terpadu (IC) seperti gambar dibawah ini.

MIKROKONTROLER

UNIT UNIT
PEMROSES MEMORI

Masukan Keluaran
UNI UNIT
T I/O PENDUKUNG

Gambar 2.1 Gambaran Umum Mikrontroler


(Sumber: www.immersa-lab.com)

Secara sederhana mikrokontroler adalah mikroprosesor yang dilengkapi


dengan periperal dan peralatan pendukung yang di dalam mikroprosesor tidak
dilengkapi. Dalam sistem tertanam berbasis mikroprosesor, pengantara periferal dan
peralatan pendukung dalam mikrokontroler direalisisasikan dengan serpih rangkaian
terpadutambahan di luar mikroprosesor itu. Mikrokontroler menerapkan arsitektur
Harvard, dalamarsitektur ini penjemputan instruksi dapat dilaksanakan secara
bersamaan dengan pemindahan data. Tetapi dalam kebanyakan mesin dengan
arsitektur Harvard juga memori tersebut dihubungkan ke bus bersama sehingga
paralelismenya sangat berkurang. Secara umum, mikrokontroler mengandung tujuh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

komponen : Prosesor (CPU), ROM, RAM, bandar (port) I/O, Rangkaian Interupsi,
Timer, dan Bus yang dihubungkan.
a) Prosesor : (CPU) melaksanakan penjemputan intruksi dari memori
mendekodekan dan menjalankannya dan mengarahkan perpindahan data antar
register atau antara register dan memori.
b) ROM : digunakan untuk menyimpan data yang bersifat permanen. Dalam
mikrokontroler program disimpan dalam ROM, atau EPROM atau Flash
EPROM. Ada mikrokontroler yang dapat ditambah ROM eksternal di luar serpih
mikrokontroler. Disamping ROM untuk program juga digunakan EEPROM
untuk menyimpan data.
c) RAM : digunakan untuk menyimpan data yang bersifat sementara. Dalam
mikrokontroler, RAM yang tersedia sangat sedikit yang sebagiannya digunakan
lagi sebagai register prosesor, dikatakan register dipetakan sebagai memori.
d) Timer : adalah counter (pencacah) yang digunakan untuk membangkitkan pulsa
atau deretan pulsa pada saat-saat tertentu atau dengan frekuensi tertentu. Pulsa
ini digunakan untuk sebagai inetrupsi internal untuk memulai atau mengakhiri
kegiatan tertentu. Dalam kebanyakanmikrokontroler, pencacah ini adalah
pencacah naik, berbeda dengan pencacah turun yang diterapkan dalam sistem
mikroprosesor.
e) Bandar I/O : Terdiri atas Port Paralel dan Port Seri yang mempunyai
kemampuan tristate. Pada sebagian mikrokontroler disediakan bandar
masukan/keluaran analog. Fungsi bandar ini pada umumnya dipilih
(dikonfigurasi) sebagai masukan/keluaran paralel/seri analog. Arah aliran data
pada Port masukan/keluaran pada umumnya dipilih melalaui register arah (Data
Direction Register, disingkat DDR). Port ini juga dipetakan sebagai memori.
f) Interupsi : interupsi dapat dibedakan atas interupsi perangkat lunak yang
dibangkitkan oleh interupsi yang ditanamkan dalam program dan interupsi
perangkat keras yang dibangkitkan oleh sinyal perangkat keras yang baik yang
berasal dari sumber internal seperti timer atau sumber eksternal dari port seri
atau paralel.
g) Bus : adalah saluran yang melakukan (membawa) sinyal-sinyal perangkat keras.
Sebagaimana dalam mikroprosesor, bus dibedakan atas bus data, alamat dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

kontrol. Bus data melakukan data antara register dan memori atau I/O, bus ini
bersifat dua arah.
2.1.1 Mikrokontroller ATmega 8
Mikrokontroler adalah sebuah komputer kecil (“special purpose computers”)
di dalam satu IC yang berisi CPU, memori, timer, saluran komunikasi serial dan
parallel, Port input/output, ADC. Mikrokontroler digunakan untuk suatu tugas dan
menjalankan suau program (Andrianto,heri.2013).
Pada saat ini penggunaan mikrokontroller dapat kita temui pada berbagai
peralatan, misalnya peralatan yang terdapat di rumah, seperti telpon digital,
microwave oven, televisi, mesin cuci, sistem keamanan rumah, PDA, dan lain-lain.
Mikrokontroler dapat kita gunakan untuk berbagai plikasi misalnya untuk
pengendalian, otomasi industri, akuisisi data, telekomunikasi dan lain-lain. Saat ini
keluarga mikrokontroler yang ada di pasaran yaitu Intel 8048 dan 8051(MCS51),
Motorola 68HC11, Microchip PIC, Hitachi H8, dan Atmel AVR. ATmega328 adalah
micro controller keluaran Atmel yang merupakan anggota dari keluarga AVR 8-bit.
Mikro kontroller ini memiliki kapasitas flash (program memory) sebesar 32 Kb
(32.768 bytes), memori (static RAM) 2 Kb (2.048 bytes), dan EEPROM (non-
volatile memory) sebesar 1024 bytes. Kecepatan maksimum yang dapat dicapai
adalah 20 MHz. mikrokontroler ATMega8 merupakan mikrokontroler keluarga AVR
8bit. Beberapa tipe mikrokontroler yang “berkeluarga” sama dengan ATMega8 ini
antara lain ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATmega328, dll. Yang
membedakan antara mikrokontroler yang saya sebutkan tadi antara lain adalah,
ukuran memori, banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer,
counter, dll). Dari segi ukuran fisik, ATMega8 memiliki ukuran fisik lebih kecil
dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler yang saya sebutkan diatas. Namun
untuk segi memori dan periperial lainnya ATMega8 tidak kalah dengan yang lainnya
karena ukuran memori dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535,
ATMega32, dll, hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

Gambar 2.2 ATmega 8(Sumber:


https://setiaagungw.blogspot.co.id/2016/10/dasar-mikrokontoller-microcontroller.html
2.1.2 Karakteristik ATmega8
ATMega8 merupakan mikrokontroler keluarga AVR 8bit. Beberapa tipe
mikrokontroler yang “berkeluarga” sama dengan ATMega8 ini antara lain
ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATmega328, dll. Yang membedakan antara
mikrokontroler yang saya sebutkan tadi antara lain adalah, ukuran memori,
banyaknya GPIO (pin input/output), peripherial (USART, timer, counter, dll). Dari
segi ukuran fisik, ATMega8 memiliki ukuran fisik lebih kecil dibandingkan dengan
beberapa mikrokontroler yang saya sebutkan diatas. Namun untuk segi memori dan
periperial lainnya ATMega8 tidak kalah dengan yang lainnya karena ukuran memori
dan periperialnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32, dll, hanya saja
jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler.

Gambar 2.3 Karakteristik ATmega 8


(Sumber: http://microcontrollerslab.com/atmega328-microcontroller)

Berikut ini adalah karakteristik dari Atmega 8:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

1) Saluran I/O sebanyak 23 buah terbagi menjadi 3 port.


2) ADC sebanyak 6 saluran dengan 4 saluran 10 bit dan 2 saluran 8 bit.
3) Tiga buah timer counter, dua diantaranya memiliki fasilitas pembanding.
4) CPU dengan 32 buah register
5) Watchdog timer dan oscillator internal.
6) SRAM sebesar 1K byte.
7) Memori flash sebesar 8K Bytes system Self-programable Flash
8) Unit interupsi internal dan eksternal.
9) Port antarmuka SPI.
10) EEPROM sebesar 512 byte.
11) Port USART ( Universal Syncronous and Asycronous Serial Receiver
and Transmitter ) untuk komunikasi serial.

2.1.3 Konfigurasi Pin AT mega 8


ATmega8 memiliki 28 pin atau kaki, Masing-masing pinnya mempunyai
fungsi dan kegunaannya tersendiri. Baik sebagai Port, Catu daya, dan fungsi lainnya.
Berikut ini saya akan jelaskan Konfigurasi dari Pin Mikrokontroler ATmega8 beserta
fungsinya :
1. VCC : Merupakan supply tegangan untuk digital

2. GND : Merupakan ground untuk smua komponen yang membutuhkan grounding

3.Port B : Adalah 8 buah pin mulai dari pin B.0 sampai dengan pin B.7. Tiap pin
dapat digunakan sebagai input dan juga output. Port B merupakan sebuah 8-bit bit-
directional I/O port dengan inernal pull-up resistor.

Tabel 2.1 Penjelasan pin pada port B

Pin Keterangan
PB.7 SCK (SPI Bus Serial Clock)
PB.6 VISO (SPI Bus Master Input/Slave Output)
PB.5 VOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input)
PB.4 SS (SPI Slave Select Input)
AIN1 (Analog Comparator Negative Input)OCC
PB.3
(Timer/Counter0 Output Compare Match Output)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

AIN0 (Analog Comparator Positive Input)INT2 (External


PB.2
Interrupt2 Input)
PB.1 T1 (Timer/Counter1 External Counter Input)
T0 (Timer/Counter0 External Counter Input)XCK (JSART
PB.0
External Clock Input/Output)

4. pin 22 sampai dengan pin 29 merupakan pin dari port C. Port C sendiri merupakan
port input atau output. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor
(dapat diatur per bit). Output buffer port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port C
(DDRC) harus di-setting terlebih dahulu sebelum port C digunakan. Bit-bit DDRC
diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port C yang disesuaikan sebagai input, atau
diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga memiliki fungsi-fungsi
alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam tabel II.6:

Tabel 2.2 Penjelasan pin pada port C

Pin Keterangan
PC.7 TOSC2 (Timer Oscillator Pin 2)
PC.6 TOSC1 (Timer Oscillator Pin 1)
SDA (Two-Wire Serial Bus Data Input/Output
PC.1
Line)
PC.0 SCL (Two-Wire Serial Bus Clock Line)

5. Port D terdiri dari14 sampai dengan pin 20 merupakan pin dari port D. Merupakan
8 bit directional port I/O. Setiap pin-nya dapat menyediakan internal pull-up resistor
(dapat diatur per bit). Output buffer port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat
mengendalikan display LED secara langsung.

Tabel 2.3 Penjelasan pin pada port D

Pin Keterangan
PD.0 RDX (UART input line)
PD.1 TDX (UART output line)
PD.2 INT0 (external interrupt 0 input)
PD.3 INT1 (external interrupt 1 input)
PD.4 OC1B (Timer/Counter1 output compareB match output)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

PD.5 OC1A (Timer/Counter1 output compareA match output)


PD.6 ICP (Timer/Counter1 input capture pin)
PD.7 OC2 (Timer/Counter2 output compare match output)

2.2 Sensor

adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan


lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi
besaran listrik disebut Transduser. Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan
ukuran sangat kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat
memudahkan pemakaian dan menghemat energi.

2.1 Sensor Salinitas


Sensor salinitas merupakan sensor yang digunakan dalam pembacaan kualitas
kadar garam. Bahan utama dari sensor salinitas ini terdiri dari dua elektroda yang
dapat Sensor salinitas merupakan sensor yang digunakan dalam pembacaan kualitas
kadar
garam. Bahan utama dari sensor salinitas ini terdiri dari dua elektroda yang dapat
membaca nilai kadar salinitas dengan hasil data karakterisasi. Sensor salinitas
merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi atau mengukur suatu besaran fisis.
Sensor salinitas yaitu elektroda yang dicelupkan pada suatu larutan (yang
mengandung kadar garam) dan kemudian dialiri arus listrik. Daya hantar listrik
larutan ini yang kemudian akan menjadi masukan pada rangkaian ADC.

Ketepatan sensor salinitas dapat diperoleh dengan melakukan pengukuran


terhadap kadar salinitas air menggunakan alat ukur dibuat (AUD) dan
membandingkannya dengan pengukuran menggunakan alat ukur standar (AUS)
Refraktometer. Melalui pengukuran ini didapatkan nilai rata-rata salinitas, persentase
kesalahan (Err) dan persentase ketepatan. membaca nilai kadar salinitas dengan hasil
data karakterisasi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

Gambar 2.4 Ilustrasi Rangkaian Salinitas


2.3 LCD (Liquid Crystal Display) 16x2
LCD (Liquid Crystal Display) merupakan perangkat display yang paling
umum dipasangkan ke mikrokontroler, mengingat ukurannya yang kecil dan
kemampuan menampilkan karakter atau grafik yang lebih baik dibandingkan display
7 segment ataupun alphanumeric.

Gambar 2.5 LCD (Liquid Crystal Display) 16x2


(Sumber: http:embeddinator.com/product/16x2-alphanumeric-liquid-crystal-display-lcd)

Pada pengembangan sistem embedded, LCD mutlak diperlukan sebagai


sumber pemberi informasi utama, misalnya alat pengukur kadar gula darah, penampil
jam, penampil counter putaran motor industri dan lainnya. LCD adalah modul
penampil yang banyak digunakan karena tampilannya menarik. LCD yang paling
banyak digunakan saat ini adalah LCD M1632 karena harganya cukup murah. LCD
M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan (2 baris x 16 kolom) dengan
konsumsi daya rendah. Untuk menghubungkan LCD M1632 dengan Mikrokontroler
ATMega8535 dapat mengikuti tabel 2.4
Tabel 2.4 Koneksi Antara Modul LCD dengan Mikrokontroler
Pin LCD Keterangan Pin Mikrokontroller Keterangan
1 GND 11 GND
2 +5V 10 VCC
4 RS 22 Port C.0
5 RD 23 Port C.1
6 EN 24 Port C.2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

11 D4 26 Port C.4
12 D5 27 Port C.5
13 D6 28 Port C.6
14 D7 29 Port C.7
Pada sebuah LCD (Liquid Crystal Display) dapat ditampilkan angka-angka, huruf-
huruf, bahkan symbol tertentu. LCD mempunyai kegunaan yang lebih dibandingkan
dengan seven-segment LED. Ada banyak variasi bentuk dan ukuran LCD yang
tersedia jumlah baris 1-4 dengan jumlah karakter per baris 8, 16, 20,40, dll.

2.3.1 Fungsi Pin LCD (Liquid Cristal Display) 16x2


Fungsi Pin LCD (Liquid Cristal Display) 16x2 antara lain adalah:
1. DB0 – DB7 adalah jalur data (data bus) yang berfungsi sebagai jalur komunikasi
untuk mengirimkan dan menerima data atau instruksi dari mikrokontrooler ke
modul LCD.
2. RS adalah pin yang berfungsi sebagai selektor register (register sellect) yaitu
dengan memberikan logika low (0) sebagai register perintah dan logika high (1)
sebagai register data.
3. R/W adalah pin yang berfungsi untuk menentukan mode baca atau tulis dari data
yang terdapat pada DB0 – DB7. Yaitu dengan memberikan logika low (0) untuk
fungsi read dan logika high (1)untuk mode write.
4. Enable (E), berfungsi sebagai Enable Clock LCD, logika 1 setiap kali pengiriman
atau pembacaan data.

2.3.2 Penulisan Data Register Perintah LCD (Liquid Cristal Display)


Penulisan data ke Register Perintah dilakukan dengan tujuan mengatur
tampilan LCD, inisialisasi dan mengatur Address Counter maupun Address Data.
Kondisi RS berlogika 0 menunjukkan akses data ke Register Perintah. RW berlogika
0 yang menunjukkan proses penulisan data akan dilakukan. Nibble tinggi (bit 7
sampai bit 4) terlebih dahulu dikirimkan dengan diawali pulsa logika 1 pada E
Clock.Kemudian Nibble rendah (bit 3 sampai bit 0) dikirimkan dengan diawali pulsa
logika 1 pada E Clock lagi. Untuk mode 8 bit interface, proses penulisan dapat
langsung dilakukan secara 8 bit (bit 7 … bit 0) dan diawali sebuah pulsa logika 1
pada E Clock.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

2.3.3 Pembacaan Data Register Perintah LCD (Liquid Cristal Display)


Proses pembacaan data pada register perintah biasa digunakan untuk melihat
status busy dari LCD atau membaca Address Counter. RS diatur pada logika 0 untuk
akses ke Register Perintah, R/W diatur pada logika 1 yang menunjukkan proses
pembacaan data. 4 bit nibble tinggi dibaca dengan diawali pulsa logika 1 pada E
Clock dan kemudian 4 bit nibble rendah dibaca dengan diawali pulsa logika 1 pada E
Clock. Untuk Mode 8 bit interface, pembacaan 8 bit (nibble tinggi dan rendah)
dilakukan sekaligus dengan diawali sebuah pulsa logika 1 pada E Clock.

2.3.4 Pembacaan Data Register Data LCD (Liquid Cristal Display) M1632
Pembacaan data dari Register Data dilakukan untuk membaca kembali data
yang tampil pada LCD. Proses dilakukan dengan mengatur RS pada logika 1 yang
menunjukkan adanya akses ke Register Data. Kondisi R/W diatur pada logika tinggi
yang menunjukkan adanya proses pembacaan data. Data 4 bit nibble tinggi (bit 7
hingga bit 4) dibaca dengan diawali adanya pulsa logika 1 pada E Clock dan
dilanjutkan dengan data 4 bit nibble rendah (bit 3 hingga bit 0) yang juga diawali
dengan pulsa logika 1 pada E Clock.

2.4 POWER SUPPLY

Power supply atau PSU merupakan suatu komponen komputer yang mempunyai
fungsi sebagai pemberi suatu tegangan serta arus listrik kepada komponen -
komponen komputer lainnya yang telah terpasang dengan baik pada motherboard
atau papan induk, sedang tujuan awal dari penyaluran arus listrik ini adalah agar
perangkat atau komponen - komponen komputer lainnya bisa berfungsi sebagaimana
mestinya sesuai dengan tugasnya.

Arus listrik yang disalurkan oleh power supply ini merupakan arus listrik
dengan jenis AC atau arus bolak balik, namun dengan kelebihannya PSU ini dapat
mengubah arus AC tersebut menjadi arus DC atau merupakan arus yang searah
karena pada dasarnya semua komponen yang terdapat pada perangkat komputer
hanya bisa melakukan pergerakan pada satu aliran listrik.Power Supply yang
digunakain yakni Adaptor 12 volt.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

2.4.1 Adaptor 12 Volt


Adaptor adalah sebuah rangkaian yang berguna untuk mengubah tegangan AC
yang tinggi menjadi DC yang rendah. Adaptor merupakan sebuah alternatif
pengganti dari tegangan DC (seperti ;baterai,Aki) karena penggunaan tegangan AC
lebih lama dan setiap orang dapat menggunakannya asalkan ada aliran listrik di
tempat tersebut.

Gambar 2.6 Gambar Adaptor 12 v

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Pengujian pengukuran Kadar Garam dilakukan terhadap Air/cairan yang
mengandung garam, dimana hasil pengukuran yang terbaca berupa hasil yang acak.
Pengujian ini dilakukan di :
Tempat : Kantor Prodi D3 Metrologi dan Instrumentasi FMIPA USU
Hari, Tanggal : Sabtu, 5 Juni 2018
Pukul : 15.00 WIB - selesai
Pengujian dilakukan dengan metode pengukuran langsung pada sampel yang akan
diuji dengan penunjukan pada alat ukur.

3.2 Blok Diagram Sistem Rangkaian

Mikrokontroller
ATmega8

LCD
Sensor
Salinitas

Power Supply Adaptor


(PSA)

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

3.3 Fungsi Blok Sistem


Keterangan dari Blok Diagram Sistem diatas adalah sebagai berikut :
1. Sensor Salinitas
Berfungsi untuk mengukur/mendeteksi kandungan kadar garam
2. ATmega 8
Berfungsi sebagai kontrol dan pembaca sinyal yang diberikan oleh sensor.
3. Power Suplay/Adaptor 12 volt
Berfungsi sebagai sumber tegangan keseluruh sistem.
4. LCD
Berfungsi sebagai output untuk menampilkan data.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

3.4 Flowchart Alat

Mulai

Iniasalisasi

Read Out
tegangan sensor

Konversi

Tampilkan data

Selesai

Gambar 3.2 Flowchart Alat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

3.5 Gambaran Umum


Sistem ini dibuat untuk menampilkan hasil pengukuran kadar garam dari
suatu cairan/larutan yang akan diuji atau diukur. Dimana fungsi dari Power Supply
Adaptor (PSA) adalah sebagai sumber tegangan, ATmega 8 sebagai kontrol dan
pembaca sinyal yang diberikan oleh sensor dan outputnya yang akan ditampilkan
melalui LCD. Untuk melakukan proses pengukuran kandungan kadar garam yang
akurat, maka akan ditambahkan sebuah sensor di dalamnya yaitu sensor salinitas.
Sensor Salinitas akan mendeteksi Kandungan Kadar Garam pada cairan/larutan. Dari
pemaparan di atas, sensor salinitas dengan kemampuan mengukur dan mendeteksi
kadar garam akan menghasilkan nilai atau informasi persentase pada proses
pengukuran kadar garam dalam bentuk digital yang ditampilkan oleh LCD. LCD
16x2 dipilih sebagai penampil atau sebagai informasi yang akan ditampilkan.
Mikrokontroler ATmega 8 digunakan sebagai pengolah data dan pembaca sinyal
yang diberikan oleh sensor karena memiliki 32 buah pin I/O, dan 8 buah ADC
internal, sedangkan sistem hanya menggunakan dua buah ADC untuk sensornya, dua
buah masukan tombol, sebuah penampil LCD. Sistem pengukuran kadar garam yang
dirancang dengan satuan µS/cm.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

3.6 Skema Rangkaian Keseluruhan


Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal Display)
16 x 2. Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena mikrokontroler dapat
memberi data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah terdapat driver
untuk mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi tampilan karakter.

Gambar 3.3 Rangkaian Keseluruhan Sistem

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

4.1 Pengujian Alat


4.1.1 Pengujian Sensor salinitas
Dibawah ini adalah gambar pengujian program untuk sensor temperatur
Salinitas dengan menggunakan Software Arduino 1.8.3:

Gambar 4.1 Pengujian Program Sensor Salinitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

4.1.2 Pengujian LCD


Bagian ini hanya terdiri dari sebuah LCD dot matriks 2 x 16 karakter yang
berfungsi sebagai tampilan hasil pengukuran dan tampilan dari beberapa keterangan.
LCD dihubungkan langsung ke Port D dari mikrokontroler yang berfungsi mengirimkan
data hasil pengolahan untuk ditampilkan dalam bentuk alfabet dan numerik pada LCD.
Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW: Jalur EN dinamakan
Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa anda sedang mengirimkan
sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat
logika low “0” dan set ( high ) pada dua jalur kontrol yang lain RS dan RW. Jalur RW
adalah jalur kontrol Read/ Write. Ketika RW berlogika low (0), maka informasi pada
bus data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high ”1”, maka program
akan melakukan pembacaan memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi umum pin RW
selalu diberi logika low ( 0). Hasil percobaan dalam pengujian LCD:

Gambar 4.2 Pengujian LCD

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

4.1.3 Pengujian Mikrokontroller ATmega328


Pada sistem ini menggunakan AT mega 8 sebagai modul utama controller,
modul ini berfungsi untuk melakukan penerimaan data dan pengiriman data. AT mega
berfungsi menghubungkan komunikasi data antara LCD dengan modul sensor. AT
mega 8 menyimpan seluruh data input pada memory EEPROM, tujuannya adalah
ketika ATmega 8 kehilangan power maka seluruh inputan tidak hilang sehingga dapat
menampilkan inputan yang telah disimpan. Berikut ini adalah skematik rangkaian AT
mega8 dengan sistem:

Gambar 4.3 Skematik Sistem Atmega 8

.
4.1.4 Program Alat
Sensor akan membutuhkan waktu yang relatif untuk menyetabilkan tegangan
dan kondisi sensor. Dapat di simpulkan bahwa cara kerja sensor salinitas ini adalah
untuk mendekteksi kadar garam pada cairan/larutan. Kemudian data dikirim ke
mikrokontroller, pada mikrokontroller dikalibrasi untuk mendapatkan nilai yang
sebenarnya. Setelah dikalibrasi data akan ditampilkan di LCD.
Pengujian sistem secara keseluruhan ini dilakukan dengan menggabungkan
semua peralatan ke dalam sebuah system yang terintegrasi. Tujuannya untuk

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

mengetahui bahwa rangkaian yang dirancang telah bekerja sesuai yang diharapkan.
Berikut adalah program keseluruhan:

4.2 #include <LiquidCrystal.h>

LiquidCrystallcd(8, 6, 5, 4, 3, 2);

float salinitas;

float volt;

intsensorValue;

constint numReadings1 = 10;

float readings1[numReadings1];

int readIndex1 = 0;

float total1 = 0;

float average1 = 0;

void setup() {

lcd.begin(16, 2);

}void loop() {

sensorValue = analogRead(A5);

volt = sensorValue*0.0048887;

salinitas = (volt*14.21)-13.611;

if (salinitas<0){salinitas=0;}

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

total1 = total1 - readings1[readIndex1];

readings1[readIndex1] = salinitas;

total1 = total1 + readings1[readIndex1];

readIndex1 = readIndex1 + 1;

if (readIndex1 >= numReadings1) {readIndex1 = 0;}

average1 = total1 / numReadings1;

lcd.clear();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("SalinitsDetktor");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(average1,0);

lcd.print(" ppt");

delay(1000);

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

Hasil Pengujian Alat


4.2.1 Keadaaan Ketika Alat Baru Dihidupkan
Untuk menghidupkan alat pertama sekali yaitu di hubungkan ke power supply
maka alat tersebut akan menyala. Tampilan awal yang terdapat pada LCD akan terlihat
seperti gambar dibawah ini :

Gambar 4.5 Tampilan awal Alat ketika baru dihidupkan

4.2.2 Data Hasil Pengujian Pengukuran Kadar Garam

Setelah melakukan penelitian pada pengukuran kadar garam dengan menggunakan


variasi waktu, dan sampel air ½,1,dan 2 sendok makan untuk masing-masing Air 200 ml
yang sudah dituang ke dalam gelas. Dari hasil pengambilan sampel tiap ½ ,1,dan 2
takaran sendok makan selama 1 menit, maka diperoleh data seperti terlihat pada data
percobaan 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Data Hasil Pengujian menggunakan Alat uji Salinity Checker
Jumlah
Takaran/sendok Waktu(menit) Kadar garam Kadar Trata-rata
Makan dengan alat Garam Persentase
salinity dengan Error %
checker sensor
salinitas
½ 1 32 µS/cm 34 µS/cm 0,06
1 1 36 µS/cm 40 µS/cm 0,11

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

2 1 40 µS/cm 44 µS/cm 0,1

4.2.3 Perhitungan Trata-rata Persentase Error Pengujian


KR =Hasil pengujian Alat yang dibuat hasil pengujian pembanding X 100%
Hasil Pengujian Alat pembanding

a. Menghitung Trata-rata
Sampel 1 % KR = 34-32µS/cm X 100% = 0,06
32
b. Sampel 2 % KR= 40-36 µS/cm X 100 % =0,11
36
c. Sampel 3 %KR = 44-40 µS/cm X 100% = 0,1
40

4.4 Analisa Percobaan


Dari Hasil Pengujian di atas dapat dilihat, bahwa Banyaknya Garam yang
terdapat pada air sesuai dengan sampel takaran tersebut dapat mempengaruhi nilai
kepekaan /jumlah kandungan garam dalam air tersebut. Dimana bukan hanya sampel air
ini saja yang bisa diukur menggunakan sensor salinitas melainkan seperti
Alkohol,Kecap Asin,air parit,maupun cairan atau larutan apa saja bisa diukur tingkat
Salinitasnya,.Hasil Pengujian tersebut membukttikan bahwa alat ukur Salinitas yang
saya buat tersebut memiliki selisih Nilai Persentase Error yang tidak jauh dengan alat
pembandingnya seperti yang saya persentasekan di atas sehingga nilai kepekaan suatu
sampel yang akan diuji salinitasnya tidak berbanding jauh nilai keakuratannya
dibanding Alat yang biasa digunakan manusia sehari-hari dalam mengukur Salinitas.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengujian yang telah diselesaikan, dapat diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Pengujian alat Ukur dengan sensor Salinitas yang dilakukan dengan jumlah takaran
1 sendok makan memiliki Nilai 40 µS/cm , dengan Persentase Error dengan dengan
Salinity Checker yaitu 0,11%
2. AT mega 8 berfungsi sebagai menu utama controller yang melakukan penerimaan
dan pengiriman data pada alat ukur salinitas.
3. Pengujian semua system program alat dilakukan agar rangkaian yng terdapat pada
alat salinitas dapat berjalan dengan baik.

1.2 Saran
Beberapa hal yang dapat disarankan dari pengujian alat pada tugas akhir ini
adalah:
1. Sebaiknya perlu perbaikan sistem keseluruhan dalam proses Pengujian kadar
Garam untuk mendapatkan Hasil yang lebih akurat lagi dan efektif.
2. Sebaiknya Harus lebih memperbanyak data Percobaan Pengujian alat, Sehingga
Tingkat Keakuratannya Sngat Terjamin dan efektif.
3. Sebaiknya diperlukan pengujian kalibrasi pada alat pembanding juga sebelum
memulai pengukuran pada alat yang akan diuji.
4. Perlunya Pendamping/teman pada saat pengujian sehingga dapat dilaksanakan
dengan baik dan lancar dalam melakukan setiap pengujian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

DAFTAR PUSTAKA

Febriana, Kirana. 2016. Rancang Bangun Sistem Kadar Garam Universitas


Dipenogoro. Semarang
Safitri Dina.2015.Pembuatn Alat Ukur Salinitas .UNP.Padang
.http://eprints.uny.ac.id/6833/1/ARTIKEL...pdf
Diakses pada tanggal 8 Juli 2018
http://Sariilearning.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-Mikrokontroller ATMEGA8
o.html
Diaksespadatanggal8 Juli 2018
Dendi, Setiawan. 2008.Kadar Garam Dan Prinsip Sensor SalinitasUniversitas
Brawijaya Malang

Anonim. 2012. Elektronika Dasar LCD (Liquid Crystal Display). http://elektronika-


dasar.we.id/lcd-liquid-cristal-display.html . [10 Mei 2018].
Sucitra, Trisna. 2015. Definisi ATmega328. http://trisnote.blogspot.com/2015/11/at-
mega328.html. [13 Juni 2018]
Sugara, B. 2015. Pengertian Mikrokontroller. http://eprints.polsri.ac.id/pengertian-m-
ikrokontroller.html. [15 Mei 2018].
Trinanda. 2014. Inovasi dan Keatifitas Seputar Teknologi. http://ym-try.blogspot.-
com/2014/02/atmega28.html. [13 Juni 2018]
Wikipedia. 2018. Pengertian Power Supply. https://id.wikipedia.org/wiki/Jagung.
[15 Mei 2018].

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

LAMPIRAN
Lampiran 1. : Sebelum Pengukuran salinitas

A. Sebelum pengukuran salinitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

Lampiran 2 : Hasil Pengukuran Salinitas

B Sesudah Pengukuran Salinitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai