Anda di halaman 1dari 36

SISTEM PENGAMATAN SUHU DAN KELEMBAPAN PADA

JAMUR MENGGUNAKAN SENSOR DHT-11 BERBASIS


ATMEGA328P DENGAN TAMPILAN MENGGUNAKAN LCD

TUGAS AKHIR

FAUZIAH HAFNI SIPAHUTAR


152411069

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SISTEM PENGAMATAN SUHU DAN KELEMBAPAN PADA
JAMUR MENGGUNAKAN SENSOR DHT-11 BERBASIS
ATMEGA328P DENGAN TAMPILAN MENGGUNAKAN LCD

TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh gelar ahli madya

FAUZIAH HAFNI SIPAHUTAR


152411069

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN

SISTEM PENGAMATAN SUHU DAN KELEMBAPAN PADA


JAMUR MENGGUNAKAN SENSOR DHT-11 BERBASIS
ATMEGA328P DENGAN TAMPILAN MENGGUNAKAN LCD

TUGAS AKHIR

Saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah karya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2018

Fauziah Hafni Sipahutar


152411069

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SISTEM PENGAMATAN SUHU DAN KELEMBAPAN PADA
JAMUR MENGGUNAKAN SENSOR DHT-11 BERBASIS
ATMEGA328P DENGAN TAMPILAN MENGGUNAKAN LCD

ABSTRAK

Banyak macam sensor untuk pengukuran suhu atau kelembaban, semisal LM35,
DS18S20 maupun DHT11. Untuk mengukur suhu dan kelembaban pada jamur, maka
bisa dipilih sensor DHT11 dan menggunakan Atmega328P. DHT11 memiliki output
digital yang sudah terkalibrasi. Sensor ini terdiri dari komponen pengukur kelembaban
tipe resistivedan pengukuran suhu melalui NTC serta terhubung dengan 8 bit, sehingga
memberikan hasil yang cukup baik, kecepatan respon yang cukup, memiliki ketahanan
yang baik terhadap interferensi. Interface yang digunakan adalah single write serial
interface yang cukup cepat dan mudah. Ukuran sensor yang kecil, kebutuhan komsumsi
daya yang rendah dan mampu mentransmisikan outputnya dalam jarak 20 meter. Sensor
dht-11 bisa digunakan untuk pengukuran suhu kamar, pengukuran suhu dan kelembaban
mesin penetas dan lain-lain. Jika jarak sensor kurang dari 20 meter maka perlu dipasang
resistor pull up 5KΩ di pin data nya. Sedangkan jika jarak lebih dari 20 meter maka
perlu disesuiakan besarnya resistor pull up tersebut. Catu daya yang diperlukan DHT11
ini berkisar 3.5V sampai 5V. Akses ke sensor hanya diperbolehkan lebih dari 1 detik
setelah catu daya pertama kali diberikan.

Kata kunci : Sensor DHT-11, Suhu dan Kelembapan, ATMEGA328P

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


SYSTEM OBSERVATION TEMPERATURE AND HUMIDITY USING
DHT11 SENSOR BASED ATMEGA328P WITH DISPLAY USING LCD

ABSTRACT

Many kinds of sensors for temperature or humidity measurements, such as LM35,


DS18S20 and DHT11. To measure the temperature and humidity in the fungus, it can be
selected DHT11 sensor and use Atmega328P. DHT11 has a calibrated digital output.
The sensor comprises a resistivity measuring and resistive temperature measurement
component via NTC and is connected to 8 bits, giving a sufficiently good result,
sufficient response speed, has good resistance to interference. Interface used is single
write serial interface that is fast enough and easy. Small sensor size, low power
consumption requirement and capable of transmitting output within 20 meters. The dht-
11 sensor can be used for room temperature measurements, temperature measurements
and humidity of the hatching machine and others. If the sensor distance is less than 20
meters then it needs to mount a 5KΩ pull up resistor in its data pin. Whereas if the
distance is more than 20 meters then it needs to be adjusted the magnitude of the pull up
resistor. The DHT11 required power supply ranges from 3.5V to 5V. Access to the
sensor is only allowed more than 1 second after the first power supply is provided.

Keywords: DHT-11 Sensor, Temperature and Humidity, ATMEGA328P

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha
Penyayang, dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan tugas akhir dengan judul Sistem Pengamatan Suhu dan Kelembapan Pada Jamur
Menggunakan Sensor DHT-11 Berbasis ATMEGA328P Dengan Tampilan
Menggunakan LCD.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Awan Maghfirah S.Si,M.Si
selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu nya selama penyusunan laporan tugas
akhir ini, kepada Bapak, Ibu dan keluarga yang selama ini memberikan dorongan yang
diperlukan, kepada Ibu Dr. Diana Alemin Barus,M.Sc dan Bapak Junedi G S.Si,M.Si
selaku ketua program studi dan sekretaris program studi D3 Metrologi dan Instrumentasi
FMIPA-USU Medan, dekan dan wakil dekan FMIPA USU, seliruh staf dan dosen
Program Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi FMIPA USU, pegawai dan rekan-rekan
kuliah 10 MS, terutama Rizki Cania dan Atiah Sari.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.
Medan, Juli 2018

Fauziah Hafni Sipahutar

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

Halaman
PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR i
PERNYATAAN ii
ABSTRAK iii
ABSTRACT iv
PENGHARGAAN v
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
DAFTAR SINGKATAN xi

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan 1
1.4 Batasan Masalah 2
1.5 Sistematika Penulisan 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Jamur Tiram 4
2.2 Teori Kelembaban 5
2.3 Power Supply 5
2.4 LCD (Liquid Crystal Display) 5
2.5 Relay 6
2.6 Sensor DHT-11 7
2.7 Blower 8
2.8 ATMEGA328P 8
2.9 Bahasa C 11

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN


3.1 Diagram Blok System 12
3.2 Fungsi Tiap Blok 12
3.3 Rangkaian Regulator 13
3.4 Mikrokontroler ATMega 328P 13

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.5 LCD 16 x 2 Sebagai Penampil Karakter 14
3.6 Sensor DHT-11 15
3.7 Flowchart Sistem 17

BAB 4 ANALISA DAN PENGUJIAN


4.1 Pengujian Mikrokontroler ATMega328 18
4.2 Pengujian Power Supply 19
4.3 Pengujian LCD 19
4.4 Pengujian Alat 20

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan 21
5.2 Saran 21

DAFTAR PUSTAKA 22

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


Tabel

Tabel 4.1 Pengujian Vin danVout 19


Tabel 4.2 Hasil Pengujian 20

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar

Gambar 2.1 Jamur Tiram 4

Gambar 2.2 LCD (Liquid Crystal Display) 6

Gambar 2.3 Relay 7


Gambar 2.4 Sensor DHT-11 8

Gambar 2.5 Rangkaian Mikrokontroler ATMega328P 10

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman


Lampiran

Lampiran 1 Gambar Skematik 23

Lampiran 2 Datasheet Mikrokontroller AT MEGA328p 35

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR SINGKATAN

Pleurotus ostreatus : Jamur tiram


RH : Relative Humidity
LCD : Liquid Crystal Display
NC : Normally Close
NO : Normally Open
CISC : Completed Instruction Set Computer
RISC : Reduce Instruction Set Computer

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berbagai jenis teknologi telah banyak diciptakan oleh masyarakat untuk dapat
mempermudah aktivitas dalam melakukan pekerjaannya. Sebagai salah satu alat
teknologi yaitu berpengaruh pada suhu dan kelembapan.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan, manusia berupaya mengembangkan
dan meneliti sumber makanan yaitu jamur. Jamur yang dulu nya tanaman liar kemudian
dibuat menjadi sumber makanan manusia. Kali ini, jamur telah banyak di konsumsi
salah satunya yaitu jamur tiram. Jamur tiram ini memiliki nutrisi lebih tinggi
dibandingkan dengan jamur lainnya.
Secara alami, jam
- C
kelembapan 80-90 %. Untuk dapat melakukan budidaya jamur tiram di dataran rendah
maka diperlukan perlakuan khusus terhadap kumbung jamur dengan mengstabilkan suhu
dan kelembapan pada jamur.
Pada tempat budidaya jamur tiram yang berada di kawasan dataran rendah sangat
bergantung pada kondisi cuaca sekitar. Suhu dan kelembapan optimal agar pertumbuhan
jamur tiran berl - C -90
%RH. S c j “R c
Bangun Pengamatan Suhu dan Kelembapan Pada Jamur Menggunakan Sensor DHT-11
Berbasis ATMEGA328P Dengan Tampilan Me LCD”

1.2 Permasalahan
Permasalahan utama pada tugas akhir ini penulis akan merancang sistem
pengamatan suhuh dan kelembapan pada jamur menggunakan sensor DHT-11
berbasis ATMEGA328P dengan tampilan menggunakan LCD.

1.3 Batasan Masalah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


1. Kumbung jamur yang digunakan yaitu wadah kotak plastic berbentuk persegi
panjang
2. Jamur yang digunakan adalah bibit jamur tiram yang sudah tumbuh
3. Alat yang dibuat tidak untuk menganalisa pertumbuhan dan perkembangan jamur
tiram

1.4 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui prinsip kerja sensor DHT-11 pada inkubaor jamur pada suhu
dan kelembapan yang sudah ditentukan
2. Untuk mengetahui manfaat alat ini pada kehidupan sehari-hari
3. Untuk mengetahui cara kerja Atmega328p pada alat ini

1.5 Sistematika Penulisan


Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulisan mengenai alat tersebut dibuat menjadi
lima bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB 1. PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, permasalahan, batasan masalah,
tujuan penulisan dan sistematika penulisan.

BAB 2. LANDASAN TEORI


Dalam bab ini berisikan penjelasan teori pendukung antara lain tentang sensor dht-
11, atmega328p, dan komponen - komponen yang digunakan.

BAB 3. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT


Dalam bab ini akan dibahas tentang perancangan alat, yaitu diagram blok dari
rangkaian, skematik dari masing – masing rangkaian dan diagram alir dari program.

BAB 4. PENGUJIAN ALAT DAN HASIL PENGUJIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Dalam bab ini dibahas tentang pengujian alat, penjelasan mengenai program yang
digunakan dan hasil dari pengujian alat tersebut.

BAB 5. KESIMPULAN
Dalam bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesinpulan pembahasab
yang dilakukan dari tugas akhir ini serta saran yang efisien tentang alat dan hasil
dari alat tersebut.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jamur Tiram


Jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang
sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah
melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah
satu jenis jamur kayu. Gambar 2.1 merupakan jamur tiram yang tumbuh secara alami
pada media kayu.

Gambar 2.1 Jamur Tiram


Dalam budidaya jamur tiram dapat digunakan bahan seperti kompos serbuk gergaji
kayu, ampas tebu atau sekam. Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur tiram
adalah faktor ketinggian dan persyarataan lingkungan, sumber bahan baku untuk substrat
tanam dan sumber bibit. Miselium dan tubuh buahnya tumbuh dan berkembang baik
pada suhu 15 - 30 °C. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mulai dibudidayakan pada tahun
1900. Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya dipeliharan dengan
media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik. Pada budidaya
jamur tiram suhu dan kelembaban udara memegang peranan yang penting untuk
mendapatkan pertumbuhan badan buah yang optimal.

2.2 Teori Kelembaban

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Kelembaban merupakan suatu tingkat keadaan lingkungan udara basah yang
disebabkan oleh adanya uap air. Tingkat kejenuhan sangat dipengaruhi oleh temperatur.
Jika tekanan uap parsial sama dengan tekanan uap air yang jenuh maka akan terjadi
pemadatan. Secara matematis kelembaban relatif (RH) didefinisikan sebagai persentase
perbandingan antara tekanan uap air parsial dengan tekanan uap air jenuh. Kelembaban
dapat diartikan dalam beberapa cara. Relative Humidity secara umum mampu mewakili
pengertian kelembaban. Untuk mengerti Relative Humidity pertama harus diketahui
Absolut Humidity. Absolut Humidity merupakan jumlah uap air pada volume udara
tertentu yang dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan. Pembacaan 100 % RH berarti
udara telah saturasi (udara penuh dengan uap air). Kelembaban pada kumbung jamur
sangatlah berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram. Maka dari itu kelembaban
dalam kumbung jamur harus diperhatikan dengan benar.

2.3 Power Supply


Power supply atau pencatu daya merupakan rangkaian elektronika yang dapat
menghasilkan energi listrik atau sebagai sumber energi untuk rangkaian elektronika
lainnya. Sumber arus dari power supply adalah arus bolak-balik (AC) dari pembangkit
listrik yang kemudian diubah menjadi arus searah (DC). Untuk dapat melakukan hal
tersebut power supply memerlukan perangkat yang bisa mengubah arus ac menjadi dc.
Untuk memperoleh tegangan dc asli diperlukan beberapa rangkaian pendukung lainnya.

2.4 LCD (Liquid Crystal Display)


LCD (Liquid Crystal Display) layar adalah modul layar elektronik yang digunakan
dalam berbagai aplikasi. Layar LCD merupakan modul dasar yang digunakan bersama
dengan perangkat masukan atau keluaran elektronik yang lain. LCD layar lebih banyak
diminati dibandingkan layar 7 ruas (7 segment) karena fungsinya yang banyak
digunakan, mudah untuk diprogram, tidak memiliki batasan untuk menampilkan
karakter dan hanya juga dapat diprogram untuk menampilkan animasi yang diinginkan
serta tampilan yang lebih jelas. LCD 16x2 seperti diatas dapat menampilkan 16 karakter
per baris dan memiliki 2 baris layar. Setiap karakter akan ditampilkan dalam 5x7 pixel

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


matrix. LCD jenis ini memiliki dua register, yaitu perintah (command) dan data.
Register arah berfungsi menyimpan perintah yang diberikan kepada LCD. Command
adalah perintah yang diberikan untuk LCD untuk melakukan tugas yang telah ditetapkan
seperti manganalisis perintah, menulis dan menghapus karakter, mengubah posisi cursor
dan berbagai perintah lagi. Data register menyimpan data yang akan ditampilkan pada
LCD. Data register pula berfungsi untuk menyimpan data yang akan ditampilkan pada
layar LCD. Data adalah nilai karakter ASCII yang akan ditampilkan pada LCD. Gambar
2.2 di bawah ini adalah bentuk dari LCD 16x2

Gambar 2.2 LCD (Liquid Crystal Display)

2.5 Relay
Relay merupakan suatu alat/komponen elektro mekanik yang digunakan untuk
mengoperasikan seperangkat kontak saklar, dengan memanfaatkan tenaga listrik sebagai
sumber energinya. Dengan memanfaatkan lilitan atau coil (koil) berintikan besi yang
dialiri arus listrik, tentunya akan menghasilkan medan magnet pada ujung inti besi apa
bila koil dialiri arus listrik. Medan magnet/energi magnet tersebutlah yang digunakan
untuk mengerjakan saklar nantinya. Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
1. Common bagian yang tersambung dengan NC (dalam keadaan normal).
2. Coil (kumparan). Merupakan komponen utama relay yang digunakan untuk
menciptakan medan magnet.
3. Kontak terdiri dari NC dan NO Normally Closed (NC)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.1 Normally Closed (NC) merupakan bagian sakelar relay yang dalam keadaan normal
(relay tidak diberi tegangan) terhubung dengan common.
3.2 Normally Open (NO) Normally Open (NO) merupakan bagian sakelar relay yang
dalam keadaan normal (relay tidak diberi tegangan) tidak terhubung dengan common.
Tetapi Normally Open akan terhubung dengan common apabila relay diberi tegangan.
Fungsi atau kegunaan relay dalam dunia elektronika sebenarnya juga sama seperti
dalam teknik listrik. Hanya saja kebanyakan relay yang digunakan dalam teknik
elektronik adalah relay dengan voltase kecil seperti 6volt, 12volt, 24volt.

Gambar 2.3 Relay


Gambar 2.3 Relay 5 Pin Relay dapat bekerja karena adanya medan magnet yang
digunakan untuk menggerakkan saklar. Saat kumparan diberikan tegangan sebesar
tegangan kerja relay maka akan timbul medan magnet pada kumparan karena adanya
arus yang mengalir pada lilitan kawat. Kumparan yang bersifat sebagai elektromagnet
ini kemudian akan menarik saklar dari kontak NC ke kontak NO. Jika tegangan pada
kumparan dimatikan maka medan magnet pada kumparan akan hilang sehingga pegas
akan menarik saklar ke kontak NC.

2.6 Sensor DHT-11


Sensor DHT11 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing objek suhu
dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih lanjut
menggunakan mikrokontroler. Module sensor ini tergolong kedalam elemen resistif
seperti perangkat pengukur suhu seperti contohnya yaitu NTC.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Kelebihan dari module sensor ini dibanding module sensor lainnya yaitu dari segi
kualitas pembacaan data sensing yang lebih responsif yang memliki kecepatan dalam hal
sensing objek suhu dan kelembaban, dan data yang terbaca tidak mudah terinterverensi.
Sensor DHT11 pada umumya memiliki fitur kalibrasi nilai pembacaan suhu dan
kelembaban yang cukup akurat.
Penyimpanan data kalibrasi tersebut terdapat pada memori program OTP yang
disebut juga dengan nama koefisien kalibrasi.Sensor ini memiliki 4 kaki pin, dan
terdapat juga sensor DHT11 dengan breakout PCB yang terdapat hanya memilik 3 kaki
pin seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.4 Sensor DHT-11

2.7 Blower
Pengertian Blower adalah mesin atau alat yang digunakan untuk menaikkan atau
memperbesar tekananudara atau gas yang akan dialirkan dalam suatu ruangan tertentu
juga sebagai pengisapan ataupemvakuman udara atau gas tertentu. Untuk keperluan gas,
blower dipakai untuk mengeluarkan gas dari ovenkokas, ini disebut denganexhauster.
Bila tekanan pada sisi hisap adalah diatas tekanan atmosfer ( seperti yang kadang-
kadang dipakai industri kimia dimana tinggi tekan yang cukup besar harus tersedia
untuk dapat mensirkulasikan gas-gas melalui berbagai proses ) blower ini dikenal
dengan nama booster atau circulator.

2.8 Atmega 328p

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di
dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori
program, atau keduanya), dan perlengkapan input output. ATMega328 merupakan
mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC (Reduce
Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada
arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer). Mikrokontroller ini memiliki
beberapa fitur antara lain :

1. 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus
clock.
2. 32 x 8-bit register serba guna.
3. Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
4. 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang
menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.
5. Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only
Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent
karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya
dimatikan.
6. Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
7. Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width
Modulation) output.
8. Master / Slave SPI Serial interface.
Mikrokontroller ATmega 328 p memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan
memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan
kerja dan parallelism. Instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur
tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil
dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat
dieksekusi dalam setiap satu siklus clock. 32 x 8-bit register serba guna digunakan untuk
mendukung operasi pada ALU ( Arithmatic Logic unit ) yang dapat dilakukan dalam
satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 2.5 Rangkaian Mikrokontroler ATMega328P
16-bit pada mode pengalamatan tidak langsung untuk mengambil data pada ruang
memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan
R26 dan R27 ), register Y (gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan
R31 ). Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori
program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas,
terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64
byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register
control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART,SPI, EEPROM, dan fungsi I/O
lainnya. Register – register ini menempati memori pada alamat 0x20h – 0x5Fh..
Mikrokonktroler ini digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara
automatis, seperti sistem kontrol mesin, remote controls, mesin kantor, peralatan rumah
tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga
dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input
output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai
proses menjadi lebih ekonomis. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi
dapat dieksekusi dalam setiap satu siklus clock. 32 x 8-bit register serba guna digunakan
untuk mendukung operasi pada ALU (Arithmatic Logic unit ) yang dapat dilakukan
dalam satu siklus. Atmega 328 digunakanlah pin Tx, Rx pada kaki mikrokontroler
dihubungkan ke USB via programmer.
Rangkaian tersebut berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang ada.
Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC Mikrokontroler ATMega328 dengan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


compiler Arduino. Semua program diisikan pada memori dari IC ini sehingga
rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki. Untuk men-download file
heksadesimal ke mikrokontroler Atmega 328 digunakanlah pin Tx, Rx pada kaki
mikrokontroler dihubungkan ke USB via programmer. Apabila terjadi keterbalikan
pemasangan jalur ke ISP Programmer atau terjadi error sehingga port nya tidak
terhubung, maka pemrograman mikrokontroler tidak dapat dilakukan karena
mikrokontroler tidak akan bisa merespon.

2.9 Bahasa C
Bahasa C adalah bahasa pemrograman yang dapat dikatakan berada antara bahasa
tingkat rendah (bahasa yang berorientasi pada mesin) dan bahasa tingkat tinggi (bahasa
yang berorientasi pada manusia). Seperti yang diketahui, bahasa tingkat tinggi
mempunyai kompatibilitas antara platform. Karena itu, amat mudah untuk membuat
program pada berbagai mesin. Berbeda halnya dengan menggunakan bahasa mesin,
sebab setiap perintahnya sangat bergantung pada jenis mesin.
Kelebihan Bahasa C:
- Bahasa C tersedia hampir di semua jenis computer.
- Kode bahasa C sifatnya adalah portable dan fleksibel untuk semua jenis
computer.
- Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci. hanya terdapat 32 kata
kunci.
Kekurangan Bahasa C:
- Banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadang
- membingungkan pemakai.
- Bagi pemula pada umumnya akan kesulitan menggunakan pointer.
Contoh berikut adalah contoh program yang agak lengkap :
#
main()
{
P f(“S C”);

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB 3
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

3.1 Diagram Blok System

PSA 5v

Sensor Kelembaban
LCD 16x2
DHT11

AT-Mega 328P
RELAY
BLOWER

DC 12V

Gambar 3 .1 Diagram Blok

3.2 Fungsi Tiap Blok


1. Blok Atmega328P : Memproses nilai yang didapt dari sensor untuk
ditamplkan ke Lcd dan menggerakkan koil relay
2. BlokSensor KElembaban DHT11 : Sensor yang menghitung kelembababn dan
suhu ruangan inkubator
3. Blok relay : Sebagai pengendali koil untuk mengendalikan
arus DC 12V
4. Blok LCD : Sebagai output tampilan
5. Blok power supply : Sebagai penyedia tegangan ke system dan sensor

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


RL1
R2 Q1 NTE-R46-12
BC547
10k

6. Blok Blower : sebagai menghasilkan alira udara yg cukup basah


R1 SIM1
DHT11 10k
3 D13 D12

3.3 Rangkaian Regulator


2 3V3 D11

1 REF D10

Pada rangkaian ini menggunakan baterai 11.1V Adaptor sebagai sumber tegnagan,

ATMEGA328P
A0 D9

AT MEL
A1 D8
CONN-SIL3 A2 D7
yang nantinya tegangan akan di turunkan menjadi 5V. berikut rangkaian regulator: A3 D6
U1 A4 D5

7805 A5 D4

SUPPLY A6
A7
D3
D2
3 1 3 5V GND
VI VO
2 RST RST

GND
GND < RX D0
1
VIN > TX D1
C1 C2 www.arduino.cc
CONN-SIL3 1uF 1uF
blogembarcado.blogspot.com

2
SIMULINO NANO

Gambar 3.2 Rangkaian PSA


Rangkaian ini berfungsi untuk memberikan supply tegangan ke mikrokontroller,
DHT11, LCD, dan driver Relay. Keluaran pada rangkaian regulator ini diharapkan5
volt.Karena pada rangkaian regulator ini menggunakan IC regulator 7805, yang dapat
menstabilkan tegangan agar mendekati yang diharapkan yaitu 5V.

3.4. Mikrokontroler ATMega 328P


Rangkaian sistem minimum mikrokontoler ATMEGA328terdiri dari
rangkaiansistem minimum dan rangkaian I/O. Rangkaian minimum mikrokontroler
terdiridari rangkaian clock dan rangkaian reset.Rangkaian clock pada mikrokontroler
ATMEGA328 membutuhkan osilator kristal dan 2 buah kapasitor non polar agar dapat
berosilasi. Padaperancangan ini, besar frekuensi osilatorkristal yang digunakan adalah
16 MHzdan besar kapasitas kapasitor adalah 22 pF. Pemilihan frekuensi dan
besarkapasitor tersebut dirancang berdasarkan datasheet mikrokontroler
ATMEGA328.Rangkaian reset pada mikrokontroler ATMEGA328 berfungsi
untukmengembalikan mikrokontroler pada program awal (vektor reset).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 3.3 Rangkaian Mikrokontroler ATMega328P
Rangkaian tersebut berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang ada.
Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC Mikrokontroler ATMega328 dengan
compiler Arduino. Semua program diisikan pada memori dari IC ini sehingga
rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki.
Untuk men-download file heksadesimal ke mikrokontroler Atmega 328 digunakanlah
pin Tx, Rx pada kaki mikrokontroler dihubungkan ke USB via programmer. Apabila
terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke ISP Programmer atau terjadi error sehingga
port nya tidak terhubung, maka pemrograman mikrokontroler tidak dapat dilakukan
karena mikrokontroler tidak akan bisa merespon.

3.5. LCD 16x 2 sebagai penampil karakter


Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal Display) 20 x 4.
Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena mikrokontroler dapat memberi
data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah terdapat driver untuk
mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi tampilan karakter. Pemasangan
KΩ .G .4
merupakan gambar rangkaian LCD yang dihubungkan ke mikrokontroler.Merupakan
output yang berfungsi untuk menampilkan nilai pembacaan pada sensor.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Gambar 3.4 Sistem Kerja Rangkaian LCD
Dari gambar 3.6, rangkaian ini terhubung ke PC.0... PC.5, yang merupakan pin I/O dua
arah dan SPI mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data secara serial. Sehingga
nilai yang akan tampil pada LCD display akan dapat dikendalikan oleh Mikrokontroller
ATMega328. Modul LCD terdiri dari sejumlah memory yang digunakan untuk
display. Semua teks yang kita tuliskan ke modul LCD akan disimpan didalam memory
ini, dan modul LCD secara berturutan membaca memory ini untuk menampilkan teks ke
modul LCD itu sendiri.

3.6 Sensor DHT11


Sensor DHT11 ini memiliki Keluaran sudah berupa sinyal digital dengan konversi
dan perhitungan dilakukan oleh MCU 8-bit terpadu. Sensor terkalibrasi secara akurat
D1
dengan kompensasi suhu di ruang penyesuaian dengan nilai koefisien kalibrasi
1N4004
tersimpan dalam memori OTP terpadu , Mampu mentransmisikan sinyal keluaran
J1 LCD1
melewati kabel yang panjang (hingga 20 meter) sehingga cocok untuk
1
2
ditempatkan
LM016L
di
3

mana saja. Catatan: bila menggunakan kabel yang panjang (di atas 2 meter),
RL1 CONN-SIL3 tambahkan
R2 Q1 NTE-R46-12
buffer capacitor 0,33µF antara pin#1 (VCC)
10k denganBC547
pin#4 (GND).
VDD
VSS

VEE

RW
RS

D0
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
E
1
2
3

4
5
6

7
8
9
10
11
12
13
RV1 14

R1 SIM1
50%

DHT11 10k
3 D13 D12
2 3V3 D11 1k
1 REF D10
ATMEGA328P

A0 D9
AT MEL

A1 D8
CONN-SIL3 A2 D7

A3 D6
U1 A4 D5

7805 A5 D4

SUPPLY A6
A7
D3
D2
3
2 GambarVI 3.5 Driver
1
VO Relay 3 5V

RST
GND

RST
GND

GND < RX D0
1
VIN > TX D1
C1 C2 www.arduino.cc
CONN-SIL3 1uF 1uF
blogembarcado.blogspot.com
2

SIMULINO NANO

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


D1

1N4004

J1 LCD1
1 LM016L
2
3

RL1 CONN-SIL3
R2 Q1 NTE-R46-12
BC547
10k

VDD
VSS

VEE

RW
RS

D0
D1
D2
D3
E
1
2
3

4
5
6

7
8
9
10
RV1

R1 SIM1

50%
DHT11 Gambar
10k 3.6 Rangkaian Driver Relay (penggerak relay)
3
Rangkaian driver relay atau sering disebut dengan penggerak relay atau saklar1kelektrik,
2
D13

3V3
D12

D11

1 REF D10

ini menggunakan transistor BC547 sebagai saklar pada relay. Ketika basis diberikan

ATMEGA328P
A0 D9

AT MEL
A1 D8
CONN-SIL3 A2 D7

supply maka colektor


U1 dan emitter dalam keadaan satu rasi. Sehingga relay hidup dan
A3

A4
D6

D5

7805 A5 D4

SUPPLY menutup katupnya. Diode berfungsi sebagai menghidari arus balik. A6

A7
D3

D2
3 1 3 5V GND
VI VO
2 RST RST
GND

GND < RX D0
1
VIN > TX D1
C1 C2 www.arduino.cc
CONN-SIL3 1uF 1uF
blogembarcado.blogspot.com
2

SIMULINO NANO

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.7 Flowchart Sistem

Start

Hidupkan Power (Set ON)

Inisialisasi Sistem

No

Sistem Bekerja

Ya

Baca Sensor DHT11

No

Terbaca

YA

ATMEGA 328P

BACA DHT11 Tampilkan KE LCD

Suhu dan kelemban <


tidak
setPoint

ya

Relay ON Relay OFF

Blower ON Blower OFF

END

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Mikrokontroler ATMega328


Pengujian pada rangkaian mikrokontroler ATMega328 ini dapat dilakukan dengan
menghubungkan rangkaian ini dengan rangkaian power supply sebagai sumber
tegangan. Kaki 13 apabila diberikan logika high maka akan mengeluarkan tegangan
sebesar 4,52 VolT. Langkah selanjutnya adalah memberikan program sederhana pada
mikrokontroler ATMega 328P untuk menguji port port yang terdapat pada AtMega
328P, program yang diberikan adalah sebagai berikut:
//PROGRAM PENGUJIAN PORT
void setup()
{ pinMode(13, OUTPUT);
}
void loop()
{digitalWrite(13, HIGH);
delay(1000);
}

Gambar 4.1 Pengujian Mikrokontroler ATMega328

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4.2. Pengujian Power Supply
Power supply berfungsi untuk menyuplai tegangan ke alat tersebut. Tegangan yang
dibutuhkan alat adalah 5 volt. Pengujian power supply dilakukan untuk mengetahui
apakah tegangan yang masuk ke alat tersebut bernilai 5 volt.

Tabel 4.1 Pengujian Vin danVout


Vin (V) Vout (V)

12,92 4.91

4.3 Pengujian LCD


LCD dihubungkan langsung ke Port B dari mikrokontroler yang berfungsi
mengirimkan data hasil pengolahan untuk ditampilkan dalam bentuk alfabet dan
numerik pada LCD. Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW. Jalur
EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa anda sedang
mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD, maka melalui program EN
harus dibuat logika low „ ‟ high „ ‟ j RS RW.
Jalur RW adalah jalur kontrol Read/Write. Ketika RW berlogika low „ ‟,
informasi pada bus data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high „ ‟,
maka program akan melakukan pembacaan memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi
umum pin RW selalu diberi logika low „ ‟.
Berdasarkan keterangan di atas maka kita sudah dapat membuat progam untuk
menampilkan karaker pada display LCD. Adapun program yang diisikan ke
mikrokontroller untuk menampilkan karakter pada display LCD adalah sebagai berikut:
lcd_init(16);

lcd_init(16);

lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("Fauziah Hafni");


lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("150821034");
delay_ms(1000);
lcd_clear();

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Hasil percobaan dalam pengujian LCD

Gambar 4.2 Hasil Percobaan pada LCD

4.6 Pengujian Alat


Setelah melakukan pengukuran dan pengujian alat yang telah kita rancang
sebelumnya pengukuran ini harus dilakukan dengan teliti karena hasil pengukuran
sangat berpengaruh terhadap alat yang telah dirancang. Berikut beberapa hasil
pengujian diantaranya :
Tabel 4.2 Hasil Pengujian
No. Suhu (0C) Humidity (%) Blower

1 <15 <80 ON

2 >30 >90 ON

3 15< x <30 80< x < 90 OFF

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perencanaan dan pembuatan sistem kemudian dilakukan
pengujian dan analisanya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan tentang sistem kerja
alat ini, yaitu sebagai berikut:
1. Prinsip kerja dari sensor DHT-11 yaitu dengan mengirim data dimana 16 bit data
pertama merupakan data biner kelembapan dan 16 bit selanjutnya merupakan data
biner suhu, data 8 bit data terakhir merupakan hasil dari penjumlahan dari nilai
suhu dan kelembapan. Data suhu dan kelembapan sudah dapat terbaca dengan
menerjemahkan ke 40 bit data biner yang dikirim sensor dkt-11 menjadi data
desimal
2. Manfaat dari alat ini yaitu memudahkan para pembudidaya jamur dalam
membudidayakan jamur karena dapat dengan mudah mengetahui suhu dan
kelembapan yang diperlukan oleh jamur.
3. Cara kerja atmega328p pada alat ini yaitu apabila sensor dht-11 sudah mendeteksi
suhu dan kelembapan pada ruangan disekitar jamur maka nilai dari suhu dan
kelembapan akan di proses oleh atmega328p, setekah di proses nilai-nilai tersebut
akan ditampilkan di LCD.

5.2 Saran
1. Diharapkan agar lebih berhati-hati dalam pengujian alat
2. Diharapkan agar alatnya dapat dikembangkan lagi seperti adanya peringatan saat
mendeteksi suhu dan kelembapan pada jamur
3. Diharapkan agar alat dapat di modifikasi lebih baik lagi

DAFTAR PUSTAKA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


E.B ,J . 99 . “KIMIA UNIVERSITAS”. J :P E
S . 9 . “ELEKTRONIKA T P ”. B :P ITB
Z , S . 9 . ”FISIKA U UNIVERSITAS – L M ”
Bandung
: Penerbit Bina Cipta
http://elektronika-dasar.web.id/lcd-liquid-cristal-display-dot-matrix-2x16-m1632/
Diakses pada tanggal 14 Februari 2016 pukul 15.00 WIB
A G. . “B J K ”. J :A M P
Halaman : 22-23
https://id.wikipedia.org/wiki/C_%28bahasa_pemrograman%29
Diakses pada tanggal 16 Juli 2017
https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/
Diakses pada tanggal 20 Juli 2017
https://teknikelektronika.com/pengertian-power-supply-jenis-catu
Diakses pada tanggal 25 Juni 2016

Gambar Skematik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


D1

1N4004

J1 LCD1
1 LM016L
2
3

RL1 CONN-SIL3
R2 Q1 NTE-R46-12
BC547
10k

VDD
VSS

VEE

RW
RS

D0
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
E
1
2
3

4
5
6

7
8
9
10
11
12
13
14
RV1

R1 SIM1

50%
DHT11 10k
3 D13 D12
2 3V3 D11 1k
1 REF D10

ATMEGA328P
A0 D9

AT MEL
A1 D8
CONN-SIL3 A2 D7

A3 D6
U1 A4 D5

7805 A5 D4

SUPPLY A6

A7
D3

D2
3 1 3 5V GND
VI VO
2 RST RST
GND

GND < RX D0
1
VIN > TX D1
C1 C2 www.arduino.cc
CONN-SIL3 1uF 1uF
blogembarcado.blogspot.com
2

SIMULINO NANO

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai