PEMANFAATAN HASIL SAMPING PADI

Lahan padi merupakan salah satu ekosistem yang mempunyai potensi yang
cukup besar untuk dikembangkan, karena area dari lahan padi yang sangat luas di
Indonesia. Hampir di seluruh provinsi di Indonesia masih memiliki potensi lahan
yang dapat dikembangkan untuk areal penanaman padi. Ketersediaan lahan untuk
perluasan areal penanaman padi masih dimiliki Indonesia. Potensi pengembangan
lahan padi tersebut terdiri dari sekitar 24,5 juta ha lahan basah (sawah) dan 76,3
juta ha lahan kering bagi penanaman padi (Deptan, 2005).
Manfaat utama dari tanaman padi terdapat pada beras sebagai sumber
karbohidrat pangan. Walupun demikian berbagai bagian tanaman padi memiliki
manfaat dan dapat menghasilkan nilai tambah dari beragam produk olahan yang
dihasilkannya. Untuk penyediaan pangan, produk yang dapat dihasilkan dari bahan
baku beras meliputi beraneka ragam jenis beras dengan fungsi tambahan, produk
olahan untuk konsumsi langsung seperti kue basah dan kering, tepung beras yang
digunakan oleh industri lain maupun untuk memproduksi pangan olahan, serta pati.
Sebagai penyedia bahan baku pakan, bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan
adalah jerami dan dedak. Sekam yang diperoleh dari pengolahan gabah dapat
digunakan sebagai bahan bakar maupun karbon aktif

.
 Dilihat dari tabel tersebut, hasil samping dari tanaman padi begitu melimpah.
Tetapi di Indonesia masih sedikit masyarakat yang memanfaaatkan hasil samping
dari tanaman padi. Entah masyarakat masih minim pengetahuan tentang derivate
dari padi atau masyarakat malas berinovasi. Seharusnya pemerintah sudah meilirik
potensi dari tanaman padi ini. Karena jika diolah dengan baik, kita tentunya tidak
akan bergantung beberapa produk kepada negara lain, terbukanya lapangan
pekerjaan baru. Selain itu, tanaman padi juga akan menyumbang pada devisa
negara.
Kita sudah sepatutnya bersaing dengan negara lain pada bidang pertanian
khususnya tanaman padi. Di era 4.0 ini kita harus mampu terus berinovasi dengan
sumber daya alam yang ada.