Anda di halaman 1dari 17

Teknologi Industri Pertanian

REMPAH
LADA
Resta Okky Sujono
240310200043
E N S I
P O T
AD A A
L
N ESI
INDO
DI
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang cukup
melimpah dan dikenal dengan sebutan negara agraris. Salah satu
komoditas yang menjadi unggulan dan mempunyai potensi yang besar
dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah lada. Indonesia
merupakan produsen dan eksportir utama lada di dunia.

15%-27% 80% 15% 89.617ton


kontribusi lada Indonesia produksi lada produksi lada lada yang dihasilkan
di pasar dunia (2001- putih Indonesia hitam Indonesia oleh Indonesia
2007) dari pasokan dunia dari pasokan dunia
POHON INDSUTRI
LADA!
O N I
LADA LADA HIJAU
O H R HIJAU BOTOL
P U ST
IN D UTUH
LADA
HITAM
BUBUK
LADA UTUH
LADA
PUTIH
BUBUK
BAHAN
OBAT
ESSENTIAL
OIL BAHAN
KOSMETIK
KARAKTERISTIK
LADA
Tanaman lada memiliki daun berbentuk bulat telur sampai
memanjang dengan ujung meruncing. Buah lada berbentuk
bulat, berbiji keras, memiliki kulit buah yang lunak, dan
melekat pada malai. Kulit buah yang masih muda berwarna
hijau, sedangkan yang sudah tua berwarna kuning, dan buah
yang sudah masak berwarna merah berlendir dengan rasa
manis pada kulit buahnya. Besar buah lada 4-6 mm,
sedangkan biji lada besarnya 3-4 mm dengan berat 100 biji
kurang lebih 38 gram. Batangnya berbuku dengan tinggi
mencapai 10 meter, diameter batang antara 6-25 mm.
Panjang tiap ruas tanaman lada tidak selalu sama yaitu
sekitar 4-7 cm, dan tanaman lada hanya tumbuh satu batang
ANALISIS
BAHAN
Rasa pedas lada diakibatkan oleh adanya zat piperin, piperanin, dan
chavicin yang merupakan persenyawaan dari piperin dengan
semacamalkaloid. Chavicin banyak terdapat dalam daging biji lada
(mesocarp) dan tidak akan hilang walaupun biji yang masih
berdaging dijemur hingga lebih pedas dibanding lada putih. Aroma
biji berasal dari minyak atsiri yang terdiri dari beberapa jenisminyak
terpen (terpentin) lada hitam dan lada putih dengan senyawa
kimiakadar air, zat protein, zat karbohidrat, minyak atsiri dan
piperin (alkaloid). Piperin termasuk golongan alkaloid yang
merupakan senyawa amidabasa lemah yang dapat membentuk
garam dan asam mineral kuat. Tumbuhan yang termasuk jenis
piper selain mengandung 5–9% piperin juga mengandung minyak
atsiri berwarna kuning berbau aromatis senyawa berasa pedas
(kavisin), amilum, resin, dan protein.
Piperinbila dihidrolisis dengan KOH akan menghasilkan
kalium piperinat dan piperidin. Saat ni produk utama dari
lada yaitu lada tu sendiri ya,ng memiliki beberapa kegunaan
di antaranya yaitu untuk kesehatan, untuk obat-obat
tradisional maupun modern, khasiatnya sebagai stimulan
pengeluaran keringat (diaphoretik), pengeluaran angin
(carminativ), peluruhan air kencing (diuretik), peningkatan
nafsu makan, peningkatan aktivitas kelenjar-kelenjar
pencernaan, dan percepatan pencernaan zat lemak.
STANDARISASI
LADA!
Untuk menyamakan persepsi mutu antara produsen-
eksportir dan konsumen-importir, setiap negara
produsen lada mengeluarkan standar mutu yang
berlaku untuk ekspor dari negara tersebut. Beberapa
pengimpor lada seperti Amerika Serikat, Inggris dan
Kanada mengeluarkan standar mutu yang berlaku
untuk pemasaran lada di negara tersebut. Hasil analisis
produk lada putih petani Indonesia umumnya
mengandung kadar lada hitam 3 – 13%, sedangkan
syarat mutu IPC 1 – 2% (Abdullah dan Nurdjanah,
2005). Diketahui pula bahwa kandungan total
mikroorganisme (total plate count) dari produk lada
tersebut 12 x 108 sampai 70 x 108, jauh lebih tinggi dari
pada syarat mutu IPC (5 x 104).
TEKNOLOGI
PROSES
Pertama ialah perontokan, untuk memisahkan dengan batang lada. Buah
lada yang sudah terpisah dari gagangnya, kemudian dijemur dibawah
sinar matahari selama 3 - 7 hari tergantung dari keadaan cuaca. Lada
kering kemudian ditampi dengan tampah, yaitu untuk membuang bahan-
bahan yang ringan serta benda asing lainnya seperti tanah, pasir, daun
kering, gagang, serat-serat dan juga sebagian lada enteng.
Lada kering yang telah bersih kemudian dimasukkan dalam
karung atau wadah penyimpanan lain yang kuat dan bersih.
Karung atau wadah tersebut kemudian disimpan diruangan
penyimpanan yang kering dan tidak lembab (± 70 %), dengan
diberi alas dari bambu atau kayu setinggi ± 15 cm dari
permukaan lantai sehingga bagian bawah karung tidak
berhubungan langsung dengan lantai.
PRODUK
LADA HIJAU BOTOL OLEORESIN
Pada produk kemasan lada hijau botol Oleoresin merupakan campuran resin
konsentrasi larutan garam 20% dan dan minyak atsiri yang diperoleh dari
asam sitrat 0,2%. Bahan baku untuk ekstraksi dengan menggunakan
pembuatan lada hijau berasal dari buah pelarut organik. Senyawa ini umumnya
lada yang agak muda, masih berwarna banyak digunakan di industri kosmetik
hijau, tetapi sudah mulai keras. atau industri farmasi sebagai obat-
obatan. Dengan Lada hitam yang telah
dihaluskan sebanyak 50 gram dan
pelarut 150 ml
DAFTAR PUSTAKA
Sulhatun, Jalaluddin, and Tisara. 2013. “Pemanfaatan Lada Hitam
Sebagai Bahan Baku Pembuatan Oleoresin Dengan Metode
Ekstraksi.” Jurnal Teknologi Kimia Unimal 2(2): 16–30.
“TeknologiUnggulanLada.Pdf.”
Nurdjannah. 2006. “Perbaikan Mutu Lada Dalam Rangka
Meningkatkan Daya Saing Di Pasar Dunia.” Jurnal Perspektif 5(1):
13–25.
DJULIN, ADIMESRA, and A. MALIAN. 2005. “Struktur Dan Integrasi
Pasar Ekspor Lada Hitam Dan Lada Putih Di Daerah Produksi
Utama.” SOCA: Socioeconomics of Agriculture and Agribusiness
5(1): 1–12.
Ii, B A B, and Uraian Tanaman. 2013. “Tanaman Ini Adalah Batang
Pokok Berkayu, Beruas-Ruas Dan Tumbuh Merambat Dengan
Menggunakan Akar Pelekat Pada Tiang Panjat Atau Menjalar 5.” : 5–
18.

Anda mungkin juga menyukai