Zingiber officinale L.
1. Pendahuluan
Jahe (Zingiber officinale) merupakan tanaman rimpang yang sangat
popular sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Menurut Yulianto dan Parjanto
(2010) jahe tidak hanya digunakan sebagai bahan rempah dan obat, tetapi juga
sebagai bahan makanan, minuman dan juga kosmetika. Bahan aktif pada jahe
terutama minyak atsiri, gingerol, shogal dan zingeron, dapat dimanfaatkan
sebagai obat herbal terstandar maupun fitofarmaka (Bermawie, 2005).
Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa
dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Jahe termasuk suku Zingiberaceae (temu-temuan). Nama ilmiah jahe
diberikan oleh William Roxburgh dari kata Yunani zingiberi, dari bahasa
Sanskerta singaberi. Peluang pengembangan jahe di Indonesia masih cukup
cerah, hal ini dapat dilihat dari permintaan pasar dalam negeri untuk keperluan
berbagai industri belum bisa dipenuhi, sehingga Indonesia masih mendatangkan
jahe dari China. Permintaan pasar akan ekspor jahe cukup tinggi di Indonesia,
seperti untuk negara Belanda membutuhkan 40 ton setiap bulannya (BPTP,
2012).
Jahe termasuk dalam tanaman herba yang tumbuh tegak, tingginya dapat
mencapai 40-100 cm dan dapat tumbuh sampai berumur tahunan. Batang jahe
berupa batang semu yang tersusun dari helai daun pipih memanjang dengan
ujung lancip. Berdasarkan ukuran dan warna rimpangnya dikenal, paling tidak, 3
varitas jahe, yaitu jahe besar (disebut juga jahe gajah atau jahe badak), jahe kecil
(atau jahe emprit), dan jahe merah (atau jahe sunti).`Diantara ketiga varitas
tersebut yang banyak digunakan sebagai bahan obat tradisional adalah jahe
merah, terutama bila yang diperlukan adalah khasiat minyak atsirinya. Dalam
pengobatan sehari-hari, yang lebih sering digunakan adalah jahe kecil sebab
lebih mudah diperoleh dibandingkan dengan jahe merah. Jahe besar dianggap
kurang berkhasiat sebagai obat, oleh sebab itu lebih banyak digunakan sebagai
bumbu masak. Kandungan minyak atsiri jahe besar relatif lebih rendah daripada
yang terdapat dalam jahe merah dan jahe kecil.
2. Pembahasan
Jahe merupakan komoditas pertanian yang memiliki peluang dan prospek
yang cukup baik untuk dikembangkan di Indonesia. Menurut Yulianto dan
Parjanto (2010) jahe tidak hanya digunakan sebagai bahan rempah dan obat,
tetapi juga sebagai bahan makanan, minuman dan juga kosmetika. Bahan aktif
pada jahe terutama minyak atsiri, gingerol, shogal dan zingeron, dapat
dimanfaatkan sebagai obat herbal terstandar maupun fitofarmaka (Bermawie,
2005).
Jahe memiliki cirri morfologi yaitu merupakan herba, tegak, tinggi
sekitar 30-60 cm. Batang semu, beralur, berwarna hijau. Daun tunggal, berwarna
hijau tua. Helai daun berbentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, dan pangkalnya
tumpul. Panjang daun lebih kurang 20-40 cm dan lebarnya sekitar 2-4 cm.
Bunga majemuk berbentuk bulir, tangkai perbungaan panjangnya lebih kurang
25 cm, berwarna hijau merah. Kelopak berbentuk tabung, bergigi tiga. Mahkota
bunga berbentuk corong panjangnya. 2 - 2,5 cm, berwarna ungu. Buah kotak
berbentuk bulat sampai bulat panjang, berwarna coklat. Biji bulat berwarna
hitam. Akar serabut, berwarna putih kotor. Rimpangnya bercabang-cabang, tebal
dan agak melebar (tidak silindris), berwarna kuning pucat. Bagian dalam
rimpang berserat agak kasar, berwarna kuning muda dengan ujung merah muda.
Rimpang berbau khas, dan rasanya pedas menyegarkan.
(a) (b)
(c ) (d)
REFERENSI
Aryanti, Indah, Eva Sartini Bayu, dan Emmy Harso Kardhinata. (2015).
Identifikasi Karakteristik Morfologis dan Hubungan Kekerabatan
pada Tanaman Jahe (Zingiber officinale Rosc.) di Desa Dolok
Saribu Kabupaten Simalungun. Jurnal Online Agroekoteaknologi .
Vol.3, No.3 : 963 – 975.
Bermawie, N. 2005. Karakterisasi Plasma Nutfah Tanaman. Buku
Pedoman Pengelolaan Plasma Nutfah Perkebunan. Pusat penelitian
dan Pengembangan Perkebunan, Bogor : 38-52.
BPTP. 2012. Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Jahe. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara, Medan.
Husein, Umar, 2010, Riset pemasaran dan bisnis, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Prayitno, D. 2002. Tanaman Obat dan Manfaatnya. IP2TP, Yogyakarta.