PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu jenis tanaman obat di Indonesia adalah jahe (Zingiber officinale
Roscoe). Jahe memiliki kandungan zat/bahan aktif yaitu flavonoid,gingerol, shogaol
dan oleoresin. Gingerol dan shogaol adalah komponen fenol yang memiliki efek
antiinflamasi, antikanker, dan antitumor.
Jahe (Zingiber officinale Rosc.) merupakan salah satu tanaman yang
memiliki banyak manfaat. Rimpang jahe banyak digunakan pada pengolahan
makanan sebagai bumbu masak. Selain digunakan sebagai bumbu masak, rimpang
jahe juga digunakan dalam pengobatan tradisional. Rimpang jahe di Indonesia
digunakan secara tradisional untuk mengobati bengkak, iritasi, muntah, flu,
sebagai peluruh kentut, stimulansia, peluruh haid, dan peluruh air liur.
Rimpang jahe memiliki beberapa aktivitas farmakologi diantaranya antiemetik,
antiinflamasi, efek analgetik, mengurangi osteoarthritis, antioksidan, antikanker,
antitrombotik, efek hipolipidemia dan hipoglikemi, efek terhadap kardiovaskular,
antineoplastik, antiinfeksi, efek hepatoprotektif, dan immunomodulator.
Rimpang jahe (Zingiber officinale Rosc.) mengandung minyak atsiri tidak
tidak kurang dari 0,70 % v/. Minyak atsiri jahe mangandung senyawa monoterpen
(β- phellandren, camphene, cineol, geraniol, curcumene, citral, terpineol, borneol)
dan sesquiterpen (α-zingiberen, β-sesquiphellandren, β-bisabolen, α-farnesen, ar-
curcumene, zingiberol). Kandungan kimia utama yang terdapat di dalam rimpang
jahe adalah (6,8, dan 10)- gingerol, (6,8 dan 10)- shogaol, paradol, metil gingerol,
gingerdiol, dehidrogingerdion, gingerdion. Senyawa ini termasuk kelompok
senyawa fenol. Shogaol terbentuk dari gingerol yang telah mengalami perubahan
akibat suhu. Rimpang jahe juga mengandung air, karbohidrat, protein, lemak,
mineral, dan serat.
Salah satu khasiat utama rimpang jahe adalah sebagai analgetik dan
antiinflamasi. Senyawa kimia yang memiliki efek antiinflamasi pada rimpang jahe
adalah gingerol (6,8, dan 10)-gingerol dan (6)-shogaol. Mekanisme kerjanya
adalah menghambat sintesis prostaglandin melalui penghambatan enzim
siklooksigenase-2 (COX-2). Prostaglandin merupakan mediator yang berperan
dalam proses terjadinya inflamasi.
Rimpang jahe sangat potensial untuk dikembangkan menjadi sediaan obat
herbal terstandar dan fitofarmaka. Salah satu bentuk sediaan yang potensial untuk
dikembangkan adalah bentuk sediaan topikal. Sediaan topikal dapat digunakan
sebagai salah satu formulasi sediaan obat antiinflamasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Pelaksanaan
Dalam mengolah jahe sebagai obat herbal harus menyediakan alat dan
bahan yang akan digunakan terutama bahan baku utamanya adalah Jahe. Jahe
(Zingiber officinale) merupakan tanaman rempah yang berasal dari Asia Selatan,
dan sekarang telah tersebar ke seluruh dunia. Jahe memiliki banyak manfaat
terutama bagi kesehatan.
Adapun cara mengolah Jahe sebagai obat herbal bagi kesehatan, yaitu:
Untuk mendapatkan manfaat jahe yang optimal, sebaiknya pilihlah jahe yang
segar. Setelah itu, kupas kulit jahe lalu iris dengan ketebalan sekira 1/4 inci.
Masukkan irisan jahe lalu tempatkan dalam sebuah panci kecil, tambahkan air
sesuai keinginan. Letakkan panci di atas kompor dan biarkan mendidih.
Saring air jahe ke dalam gelas.
Tambahkan 4 sdm madu, aduk rata lalu tutup air jahe dengan selembar tisu.
Biarkan hingga dingin.
Air jahe dapat diminum.
Saat ini sudah banyak jahe instan yang dijual di pasaran, oleh karena itu tidak
perlu lagi mengupas dan mengolahnya menjadi minuman hangat.
Untuk menggunakan jahe instan, kamu hanya cukup menuangkan 2 sdt bubuk
jahe ke dalam cangkir atau gelas, kemudian aduk rata.
Tambahkan 2 sdm gula dan aduk lagi.
Tambahkan es batu jika kamu ingin meminumnya dalam kondisi dingin.
Wedang jahe rempah susu cocok dinikmati saat cuaca sedang hujan dan
dingin. Supaya rasa rempahnya makin kaya dapat ditambahkan dengan kayu
manis atau sedikit air rebusan daun pandan.
Bahan:
1. Bakar jahe kurang lebih selama 2 menit. Bersihkan kulitnya kemudian rebus
dalam air mendidih. Masukkan daun pandan dan serai, rebus selama 5 menit
dengan api sedang. Masukkan gula aren bubuk dan bubuk kayu manis, aduk
sebentar. Saring airnya dan sisihkan.
2. Panaskan susu sambil terus diaduk hingga meletup-meletup. Campurkan suhu
dengan air rebusan jahe, aduk merata. Wedang jahe rempah susu siap
dinikmati.
3. Jika menggunakan jahe bubuk, cukup panaskan susu kemudian masukkan jahe
bubuk, bubuk kayu manis, gula aren, daun pandan, dan daun serai. Masak
hingga susu mendidih kemudian saring.
B. Pembahasan
1. Pengertian Jahe
Jahe merupakan salah satu rempah-rempah yang telah dikenal luas oleh
masyarakat. Selain sebagai penghasil flavor dalam berbagai produk pangan,
jahe juga dikenal mempunyai khasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit
seperti masuk angin.
Jahe termasuk tanaman yang berasal dari daerah Asia Tropik, yang tersebar di
berbagai wilayah dari India sampai Cina. Sejak zaman Kong Hu (551-479 SM),
jahe sudah dibudidayakan di India, dan diekspor ke Cina. Di kawasan Asia,
tanaman jahe tersebar hampir di seluruh daerah tropika basah. Saat ini, tanaman
jahe dibudidayakan di berbagai daerah di Indonesia, antara lain adalah Sumatera
Utara, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
2. Klasifikasi Jahe
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Subfamili : Zingiberoidae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale Roscoe.
3. Morfologi Jahe
4. Habitat
Tanaman ini dapat tumbuh didaerah terbuka sampai agak ternaungi.
Tanah yangdisukai adalah tanah yang gembur, subur, berhumus, berbahan
organik tinggi, dan berdrainase serta beraerasi baik. Jahe merupakan
tanaman monokotil yang memiliki aka rserabut yang tumbuhnya tidak
begitu dalam. Kedalaman optimal pengolahan tanah bagitanaman jahe
sekitar 10-20 cm. Tanaman terna ini dapat tumbuh sampai pada
ketinggian900 meter dari permukaan laut, tetapi akan lebih baik tumbuhnya
pada ketinggian 200-600 meter. Tanaman jahe sangat tergantung pada
ketersediaan air, karena jahemembutuhkan 7-9 bulan basah sebelum
mengalami masa senescen. Curah hujan yangdibutuhkan tanaman ini antara
2500-4000 mm per tahun.
5. Jenis Jahe
Jahe dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran, bentuk, dan
warnarimpangnya, yaitu:1. Jahe gajah 2. Jahe kuning 3. Jahe merah.
6. Kerabat Jahe
Kerabat jahe ini antara lain:
Limpuyang emprit (Zingiber americans)
Lempuyang wangi (Zingiber cassumunar)
Belakatuwa (Zingiber ordoriferum)
Bunglai hantu (Zingiber ottensi)
Lempuyang gajah (Zingiber zerumbet)
Gopak (Alpinia croeydocalyx), dan
Lengkuas (Alpinia galangal)
7. Kandungan
Jahe mengandung komponen minyak menguap (Volatile oil), minyak tak
menguap(Non volatile oil), dan pati. Minyak menguap yang biasa disebut
minyak asiri merupakankomponen pemberi bau yang khas, sedangkan
minyak tak menguap yang biasa disebutoleoresin merupakan komponen
pemberi rasa pedas dan pahit. Komponen yang terdapat pada oleoresin
merupakan gambaran utuh dari kandungan jahe, yaitu minyak asiri danfixed
oil yang terdiri dari zingerol, shogaol, dan resin.Komponen yang terkandung
dalam rimpang jahe ini sangat banyak kegunaanya.Terutama sebagai
rempah, industri farmasi dan obat tradisional, industri parfum,
industrikosmetika, dan lain sebagainya.
Untuk lebih jelas dibawah ini diuraikan secara rincikandungan zat dalam
jahe.
a. Oleoresin
Oleoresin adalah salah satu senyawa yang dikandung jahe yang bisa
diambil. Bentukolahan jahe yang berupa oleoresin ini memiliki banyak
kelebihan, misalnya mampumengatasi beberapa perubahan mutu saat jahe
segar atau jahe kering dieksport,mengurangi volume kemasan jahe,
mencegah pemalsuan atau penambahan benda lain pada jahe. Oleoresin,
ternyata lebih ringkas dibanding bubuk jahe. 1 kg oleorosin setara
dengan28 kg bubuk jahe dengan kandungan dan cita rasa yang sama.
Dengan demikian biaya pangangkutan bisa ditekan. Selain itu penggunaan
lebih praktis, oleoresin mudah larut,mudah didisfersikan, serta lebih
mudah diolah, oleoresin inilah penyebab rasa pedas dan pahit. Sifat pedas
ini tergantung dengan umur panen. Semakin tua umur panennya
semakin pedas dan pahit. Selain itu jenis jahe juga menentukan kandungan
oleoresin. Dan jahe rasa pedasnya tinggi, seperti jenis emprit kandungan
oleoresinnya tinggi sedangkan jenis badakrasa pedasnya kurang,
kandungan oleoresin sedikit. Oleoresin dibuat dengan cara ekstraksitepung
jahe dengan pelarut organik tertentu. Pelarut yang biasa digungankan
adalahethanol, aseton, etilene dikhlorida, isopropenol dan heksan.
Oleoresin termasuk minyak takmenguap sehingga cara mengekstraknya
pun pada keadaan hampa udara. Komponendalam oleoresin adalah
zingerol, zingerone, shogoal, resin dan minyak asiri.
b. Minyak asiri
Minyak asiri biasa disebut minyak eteris, minyak menguap/terbang
atau essential oil. Ciri minyak asiri antara lain mudah menguap pada suhu
kamar tanpa mengalamidekomposisi, mempunayai rasa getir, berbau
wangi sesuai dengan tanaman penghasilnyadan umumnya larut dalam
pelarut organic dan tidak larut dalam air. Minyak asiri merupakan salah
satu dari dua komponen utama minyak jahe. Minyak asiri terdapat
padarimpang jahe segar, jahe kering, atau oleoresin. Minyak asiri
diperoleh dengan cara digunakan sebagai obat. Irisan jahe yangdiisap
dapat melapangkan tenggorokan. Dapat juga bisa digunakan sebagai
minuman penghangat badan yang biasa dikenal dengan bandrek. Jahe
muda dapat dimakan mentahsebagai lalap atau diolah menjadi jahe awet
yang berupa jahe asin, jahe dalam sirup atau jahe dalam kristal. Jahe tua
pun bisa diawetkan sebagai jahe kering dan jahe bubuk.
8. Manfaat Jahe
Penelitian modern telah membuktikan secara ilmiah berbagai
manfaat jahe, antara lain :
1. Jahe bermanfaat untuk bahan bumbu masakan, bahan obat herbal
dan bahan minuman.
2. Menurunkan tekanan darah. Hal ini karena jahe merangsang pelepasan
hormonadrenalin dan memperlebar pembuluh darah, akibatnya darah
mengalir lebih cepat danlancar dan memperingan kerja jantung
memompa darah.
3. Membantu pencernaan, karena jahe mengandung enzim pencernaan
yaitu protease danlipase, yang masing-masing mencerna protein dan
lemak..
4. Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan
darah. Jadimencegah tersumbatnya pembuluh darah, penyebab utama
stroke, dan serangan jantung. Gingerol juga diduga membantu
menurunkan kadar kolesterol.
5. Mencegah mual, karena jahe mampu memblok serotonin, yaitu senyawa
kimia yangdapat menyebabkan perut berkontraksi, sehingga timbul rasa
mual. Termasuk mualakibat mabuk perjalanan.
6. Membuat lambung menjadi nyaman, meringankan kram perut dan
membantumengeluarkan angin.
7. Jahe juga mengandung antioksidan yang membantu menetralkan efek
merusak yangdisebabkan oleh radikal bebas di dalam tubuh.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jahe (Zingiber officinale rose) merupakan tanaman terna tahunan dengan
batang semuyang tumbuh tegak Tingginya berkisar 0,3 - 0,7 meter dengan akar
rimpang yang bisa bertahan lama di dalam tanah. Akar rimpang itu mampu
mengeluarkan tunas baru untukmengganti daun dan batang yang sudah mati.
Tanaman jahe ini terdiri atas bagian akar, batang, daun dan bunga. Berikut
ini akandiuraikan satu persatu. Jahe mengandung komponen minyak menguap
(Volatile oil),minyak tak menguap (Non volatile oil), dan pati. Minyak menguap
yang biasa disebutminyak asiri merupakan komponen pemberi bau yang khas,
sedangkan minyak takmenguap yang biasa disebut oleoresin merupakan
komponen pemberi rasa pedas dan pahit.Komponen yang terdapat pada
oleoresin merupakan gambaran utuh dari kandungan jahe,yaitu minyak asiri dan
fixed oil yang terdiri dari zingerol, shogaol, dan resin.
Komponen yang terkandung dalam rimpang jahe ini sangat banyak
kegunaanya.Terutama sebagai rempah, industri farmasi dan obat tradisional,
industri parfum, industrikosmetika, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelas
dibawah ini diuraikan secara rinci kandungan zat dalam jahe.
a. Oleoresin
Oleoresin adalah salah satu senyawa yang dikandung jahe yang bisa
diambil. Bentukolahan jahe yang berupa oleoresin ini memiliki banyak
kelebihan, misalnya mampumengatasi beberapa perubahan mutu saat
jahe segar atau jahe kering dieksport,mengurangi volume kemasan jahe,
mencegah pemalsuan atau penambahan benda lain pada jahe.
b. Minyak asiri
Minyak asiri biasa disebut minyak eteris, minyak menguap/terbang
atau essential oil. Ciri minyak asiri antara lain mudah menguap pada
suhu kamar tanpa mengalamidekomposisi, mempunayai rasa getir,
berbau wangi sesuai dengan tanaman penghasilnyadan umumnya larut
dalam pelarut organic dan tidak larut dalam air.
B. Saran
1. Dalam penggunaan Jahe sebagai obat herbal dalam terapi berbagai penyakit
secara tradisional lebih di tingkatkan lagi
2. Jahe disarankan selalu digunakan sebagai salah satu bahan bumbu masakan
alami
\
DAFTAR PUSTAKA
Karya.Suratman, dkk., 1987 Pedoman Bercocok Tanam Jahe, Balittro: Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian.
http://awanriki.blogspot.com/2010/01/makalah-jahe.html
Aryanta, I.W.R. 2019. Manfaat Jahe Untuk Kesehatan. E-Jurnal Widya Kesehatan,
(Online), Vol. 1, No. 2.