Khasiat akar alang-alang sangat banyak sebagai obat untuk berbagai gangguan
kesehatan, seperti: batu ginjal, infeksi ginjal, kencing batu, batu empedu, buang air
kecil tidak lancar atau terus-menerus, air kemih mengandung darah, prostat, keputihan,
batuk rejan, batuk darah, mimisan, pendarahan pada wanita, demam, campak, radang
hati, hepatitis, tekanan darah tinggi, urat saraf melemah, asma, radang paru-paru,
jantung koroner, gangguan pencernaan, diare, dan lain-lain. Hembing (2008),
Manfaat senyawa yang terkandung pada akar alang-alang :
a. Dalam akar alang-alang terkandung imperanene yang ternyata mempunyai efek
menghambat agregasi trombosit (sel pembeku darah) sesuai hasil penelitian para ahli
dari Universitas di Jepang. Efek menghambat agregasi ini sama dengan efek yang
ditimbulkan oleh asetosal (asam asetil salisilat) yang digunakan untuk mencegah
pembekuan darah pada penderita infrak jantung.
b. Cylindol A yang terkandung di dalam akar alang-alang mempunyai efek menghambat
enzim 5- lipoksigenase. Dengan terhambatnya 5-lipoksigenase maka pembentukan
prostaglandin yang menimbulkan rasa sakit atau nyeri pada otot dapat terhalangi.
Bahan lain yang terkandung, yaitu Cylendrene mempunyai aktivitas menghambat
kontraksi pembuluh darah pada otot polos sehingga sirkulasi darah tetap lancar.
c. Graminone B menghambat penyempitan pembuluh darah aorta (pembuluh darah
terbesar).
(Adina, 2012)
2.2.5. Kandungan Tanaman Alang-Alang
Metabolit yang telah ditemukan pada akar alang-alang terdiri dari arundoin, fernenol,
isoarborinol, silindrin, simiarenol, kampesterol, stigmasterol, ß-sitosterol, skopoletin,
skopolin, p-hidroksibenzaladehida, katekol, asam klorogenat, asam isoklorogenat, asam
p-kumarat, asam neoklorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat,
potassium (0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan 5-hidroksitriptamin
(Damayanti, 2008).
Damayanti (2008), menambahkan bahwa pada fraksi ekstrak yang larut dalam air akar
alang-alang ditemukan golongan senyawa flavon tanpa gugus OH bebas, flavon,
flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon, atau isoflavon. Akar alang-alang
mengandung senyawa yang dapat berfungsi sebagai antimikroba yaitu golongan
triterpenoid diantaranya cylindrin, arundoin, ferneon, isoarborinol dan simiarenol.
Ekstrak daun alang-alang mengandung tanin, saponin, flavonoid, terpenoid, alkaloid,
fenol dan cardiac glycosides. Kandungan senyawa fitokimia tersebut dalam farmasi
dapat digunakan sebagai obat untuk diare, sakit kepala, penyakit kulit, saluran usus.
Selain itu, juga dapat digunakan sebagai pestisida, insektisida dan herbisida dalam
pertanian.
(Penelitian Ayeni dan Yahya : 2010)
Kandungan senyawa alami yang ada pada akar alang-alang, sebagai berikut :
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingibeaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale
https://www.google.co.id/search?biw=1352&bih=634&noj=1&tbm=isch&sa=1&q=bung
+jahe+merah
( diakses pada 18 April 14:27 WIB)
Memiliki bunga yang menyerupai malai tersembul di permukaan tanah yang berbentuk
tongkat atau bundar telur yang agak menyempit yang berukuran 2,75-3 kali lebarnya yang
sangat tajam, malai memiliki panjang 3,5-5 cm dan lebar 1,5-1,75 cm, gagang bunga
hampir tidak berbulu dengan panjang 25 cm, rahis berbulu jarang, sisik yang terdapat
gagang terdapat 5-7 buah berbentuk lanset yang letaknya berdekatan atau rapat, hampir
tidak berbulu. Memiliki panjang sisik 3-5 cm, memiliki daun pelindung yang berbentuk
bundar telur terbalik, bundar pada bagian ujungnya hampir tidak berbulu dan berwarna
hijau cerah dengan panjang 2,5 cm dan lebar 1-1,75 cm.
C. Mahkota Bunga
Memiliki mahkota bunga yang berbentuk tabung 2-2,5 cm, mahkota bunga memiliki
helaian bunga yang agak smpit, berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan dengan
panjang mahkota bunga 1,5 – 2,5 mm dan lebar 3-3,5 mm bibir pada mahkota bunga
berwarna ungu gelap, berbintik-bintik berwarna putih kekuningan dengan panjang 12-15
mm, kepala sari berwarna ungu dengan panjang 9 mm dan memiliki 2 tangkai putik.
D. Rimpang Jahe
Tak hanya buah yang dapat memperlancar pencernaan, ternyata jahe merah juga dapat
menjadi salah satu alternatif bagi anda yang sulit membuang air besar atau sembelit.
Jahe merah juga memiliki fungsi untuk penyerapan makanan dan mencegah terjadinya
penyakit perut karena sifatnya dari tumbuhan rimpang ini adalah mengurangi
peradangan.
Manfaat jahe merah untuk rematik
Jahe meiliki kandungan yang mampu mengurangi pembengkakan dan rasa sakit dapat
juga bermanfaat untuk menyembuhkan rematik atau encok. Caranya yaitu dengan
membuat ramuan dari rebusan jahemerah. Pertama tama siapkan kurang lebih 2 ruas
jahe merah kemudian potong dan sedikir di memarkan, kemudian rebuslah dengan 1
gelas dan gula sesuai selera atau juga bisa menambahkan dengan madu murni. Untuk
hasil yang maksimal minumlah ramuain ini setiap hari.
Menyembuhkan batuk
Jahe merah juga bermanfaat untuk melegakan batuk dan juga menyembuhkan batuk .
jahe merah memiliki sifat sebagai penghangat yang dimana dapat bermanfaat dalam
menyembuhkan batuk serat juga dapat mengatasi radang tenggorokan.
Manfaat jahe merah untuk diet
Jahe memiliki senyawa yang mampu membakar lemak pada perut serta mengurangi
nafsu makan. Namun untuk penderita maag akut, mengkonsumsi jahe merah tak boleh
terlalu banyak.
D. Phenol
Bermanfaat untuk anti radang, meredakan radang tenggorokan dan menghilangkan
penyakit nyeri sendi.
E. Gingerol
Senyawa ini paling banyak terkandung pada jahe merah dan memiliki manfaat yang
banyak. Juga menyumbang rasa pedas pada jahe merah. Berfungsi untuk daya tahan
tubuh, karena fungsi utama dari senyawa gingerol itu sendiri sebagai desinfektan yang
menghambat pertumbuhan kuman dan membunuhnya. Juga berperan dalam mengobati
mual dan muntah. Senyawa ini bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan
darah penyebab utama stroke dan serangan jantung.
F. Shogaol
Berfungsi sebagai pencegahan timbulnya kanker. Shogaol memiliki antioksidan di atas
vitamin E.
Bahan :
a. Rimpang alang-alang (80 gram)
b. Jahe merah (20 gram)
c. Air (100 ml)
d. Gula aren ( 5 gram)
P e r SERBUK
l a k u a n A :
AIR EKSTRAK
RIMPANG
PERLAKUAN BERAT JAHE VOLUME
ALANG-
MERAH
ALANG
A 20 % 20 gram 40% 40 ml
B 60 % 60 gram 80% 80 ml
C 80 % 80 gram 20 % 20 ml
40%.
Perlakuan B : Pengolahan akar alang-alang dan ekstrak jahe dengan perbandingan
60% : 80%.
Perlakuan C : Pengolahan akar alang-alang dan ekstrak jahe dengan perbandingan
80% : 20%.
4. Campuran labeur alang-alang dan ekstrak jahe tersebut disaring sehingga serbuk-
serbuk dari alang-alang terpisah.
5. Tambahkan gula aren kedalam minuman labeur alang-alang tersebut.
6. Masukkan labeur alang-alang tersebut kedalam botol ukuran 120 ml.
7. Terakhir beri label pada botol.
8. Cara pengukuran tingkatan stamina/daya tahan pada tubuh
a. Untuk menjaga kesehatan minum 1x sehari untuk dewasa dan anak- anak. Untuk
yang daya tubuh menurun dianjurkan minum 1 hari 3x. terlihat perubahan yang
menonjol pada daya tahan tubuh. Untuk setiap perlakuan dilakukan oleh anak-
anak, dewasa dan lanjut usia.
b. Hasil data yang dihasilkan dilihat dari kondisi suhu tubuh dan tekanan darah
sesuai dengan kondisi temperatur dan tekanan darah yang normal.
WAKTU
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Menentukan judul penelitian
1 X
dan rumusan masalah
2 X
Mencari data pendukung
3 X
Meyusun metode penelitian
4 X
Penyusunan proposal penelitian
5
Eksperimen di Laboratorium.
X X X X X X
6 X X X
Analisis data
7 X X X
Penyempurnaan karya tulis
Perlakuan tahap pertama untuk membandingkan banyaknya rimpang alang-alang (Imperata
Cylindrica) dengan banyaknya cairan dari ekstrak jahe merah(Zingiber Officinale). Rimpang alang-
alang dihaluskan dengan berat masing-masing, untuk perlakuan pertama rimpang alang-alang yang
akan dihaluskan sebanyak 20 gram. Kemudian rebuslah jahe merah dengan tambahan sedikit gula
aren, setelah direbus yang digunakan hanya air nya saja, sehingga menghasilkan cairan ekstrak jahe
merah. Cairan ekstrak jahe merah yang digunakan sebanyak 40 ml. Padukan serbuk rimpang alang-
alang yang telah dihaluskan dengan cairan ekstrak jahe merah, sehingga menghasilkan persentase
perbandingan antara serbuk eimpang alang-alang dengan ekstrak
jahe merah sebesar 20% : 40%. Data yang diperoleh diolah untuk medapatkan perbandingan
yang akurat terhadap kadar peningkatan stamina tubuh.
Perlakuan tahap kedua untuk membandingkan banyaknya rimpang alang-alang
(Imperata Cylindrica) dengan banyaknya cairan dari ekstrak jahe merah(Zingiber Officinale).
Rimpang alang-alang dihaluskan dengan berat masing-masing, untuk perlakuan kedua rimpang
alang-alang yang akan dihaluskan sebanyak 60 gram. Kemudian rebuslah jahe merah, setelah
direbus yang digunakan hanya air nya saja, sehingga menghasilkan cairan ekstrak jahe merah.
Cairan ekstrak jahe merah yang digunakan sebanyak 80 ml. Padukan serbuk rimpang alang-alang
yang telah dihaluskan dengan cairan ekstrak jahe merah, sehingga menghasilkan persentase
perbandingan antara serbuk eimpang alang-alang dengan ekstrak jahe merah sebesar 60% : 80%.
Data yang diperoleh diolah untuk medapatkan perbandingan yang akurat terhadap kadar
peningkatan stamina tubuh.
Perlakuan selanjutnya untuk membandingkan banyaknya rimpang alang-alang (Imperata
Cylindrica) dengan banyaknya cairan dari ekstrak jahe merah(Zingiber Officinale). Rimpang
alang-alang dihaluskan dengan berat masing-masing, untuk perlakuan kedua rimpang alang-
alang yang akan dihaluskan sebanyak 80 gram. Kemudian rebuslah jahe merah, setelah direbus
yang digunakan hanya air nya saja, sehingga menghasilkan cairan ekstrak jahe merah. Cairan
ekstrak jahe merah yang digunakan sebanyak 20 ml. Padukan serbuk rimpang alang-alang yang
telah dihaluskan dengan cairan ekstrak jahe merah, sehingga menghasilkan persentase
perbandingan antara serbuk eimpang alang-alang dengan ekstrak jahe merah sebesar 80% : 20%.
Data yang diperoleh diolah untuk medapatkan perbandingan yang akurat terhadap kadar
peningkatan stamina tubuh.
(*)
Dipilih perbandingan persentase 80% : 20% karena apabila campuran serbuk alang-
alang lebih banyak dibanding campuran cairan ekstrak jahe akan lebih akurat untuk dibuat
minuman labeur.
(2)
Hasil data yang dihasilkan dilihat dari kondisi suhu tubuh dan tekanan darah
sesuai dengan kondisi temperatur dan tekanan darah yang normal
Perlakuan tahap pertama untuk membandingkan banyaknya rimpang alang-alang (Imperata
Cylindrica) dengan banyaknya cairan dari ekstrak jahe merah(Zingiber Officinale). Rimpang alang-
alang dihaluskan dengan berat masing-masing, untuk perlakuan pertama rimpang alang-alang yang
akan dihaluskan sebanyak 20 gram. Kemudian rebuslah jahe merah dengan tambahan sedikit gula
aren, setelah direbus yang digunakan hanya air nya saja, sehingga menghasilkan cairan ekstrak jahe
merah. Cairan ekstrak jahe merah yang digunakan sebanyak 40 ml. Padukan serbuk rimpang alang-
alang yang telah dihaluskan dengan cairan ekstrak jahe merah, sehingga menghasilkan persentase
perbandingan antara serbuk eimpang alang-alang dengan ekstra
jahe merah sebesar 20% : 40%. Data yang diperoleh diolah untuk medapatkan perbandingan yang
akurat terhadap kadar peningkatan stamina tubuh.