Anda di halaman 1dari 18

Akar alang-alang pada jumlah sampel 5 orang yang

umumnya hanya dipandang sebagai mengkonsumsi labeur alang-alang.


gulma bagi tanaman lain, belum
dimanfaatkan dalam bidang Kata Kunci : Imperata dan Zingiber
kesehatan. Beberapa literatur Labeur Stamina Tubuh
disebutkan bahwa akar alang-alang
memiliki banyak manfaat bagi
kesehatan sekaligus untuk pengobatan
herbal tradisional karena kandungan
yang ada didalamnya. Sedangkan
tanaman jahe sejak zaman dulu sudah
banyak dimanfaatkan untuk kesehatan
tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui zat yang terkandung
dalam labeur jahe sebagai peningkat
stamina tubuh, menambah informasi
kepada masyarakat dengan
pemanfaatan sumber daya alam hayati
Indonesia yang ada disekiar
lingkungan, dan memberikan solusi
bahwa alang-alang bisa dibuat
minuman alternatif peningkat stamina
tubuh. Perlakuan yang digunakan
yaitu terdiri dari 3 perlakuan yaitu
Perlakuan A : pengolahan akar alang-
alang dan ekstrak jahe dengan
perbandingan 20% : 40%, perlakuan B
: pengolahan akar alang-alang dan
ekstrak jahe dengan perbandingan
60% : 80%, dan perlakuan C :
pengolahan akar alang-alang dan
ekstrak jahe dengan perbandingan
80% : 100%. Cara mengolah labeur
alang-alang ini dilakukan dengan cara
menyiapkan serbuk labeur alang-
alang, menyiapkan air rebusan ekstrak
jahe, menyiapkan gula aren
secukupnya, mencampurkan serbuk
labeur, ekstrak jahe dan gula aren,
memasukkannya kedalam botol
ukuran 120 ml, memberi label pada
botol dan menunjukkan cara
meningkatkan stamina tubuh dengan
minuman labeur alag-alang. Hasil
pengukuran tingkatan stamina/daya
tahan tubuh dihasilkan dari kondisi
suhu tubuh dan tekanan darah sesuai
dengan kondisi temperatur dan
tekanan darah yang normal dengan
2.2.4. Manfaat Tanaman Alang-Alang

Khasiat akar alang-alang sangat banyak sebagai obat untuk berbagai gangguan
kesehatan, seperti: batu ginjal, infeksi ginjal, kencing batu, batu empedu, buang air
kecil tidak lancar atau terus-menerus, air kemih mengandung darah, prostat, keputihan,
batuk rejan, batuk darah, mimisan, pendarahan pada wanita, demam, campak, radang
hati, hepatitis, tekanan darah tinggi, urat saraf melemah, asma, radang paru-paru,
jantung koroner, gangguan pencernaan, diare, dan lain-lain. Hembing (2008),
Manfaat senyawa yang terkandung pada akar alang-alang :
a. Dalam akar alang-alang terkandung imperanene yang ternyata mempunyai efek
menghambat agregasi trombosit (sel pembeku darah) sesuai hasil penelitian para ahli
dari Universitas di Jepang. Efek menghambat agregasi ini sama dengan efek yang
ditimbulkan oleh asetosal (asam asetil salisilat) yang digunakan untuk mencegah
pembekuan darah pada penderita infrak jantung.
b. Cylindol A yang terkandung di dalam akar alang-alang mempunyai efek menghambat
enzim 5- lipoksigenase. Dengan terhambatnya 5-lipoksigenase maka pembentukan
prostaglandin yang menimbulkan rasa sakit atau nyeri pada otot dapat terhalangi.
Bahan lain yang terkandung, yaitu Cylendrene mempunyai aktivitas menghambat
kontraksi pembuluh darah pada otot polos sehingga sirkulasi darah tetap lancar.
c. Graminone B menghambat penyempitan pembuluh darah aorta (pembuluh darah
terbesar).
(Adina, 2012)
2.2.5. Kandungan Tanaman Alang-Alang
Metabolit yang telah ditemukan pada akar alang-alang terdiri dari arundoin, fernenol,
isoarborinol, silindrin, simiarenol, kampesterol, stigmasterol, ß-sitosterol, skopoletin,
skopolin, p-hidroksibenzaladehida, katekol, asam klorogenat, asam isoklorogenat, asam
p-kumarat, asam neoklorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat,
potassium (0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan 5-hidroksitriptamin
(Damayanti, 2008).
Damayanti (2008), menambahkan bahwa pada fraksi ekstrak yang larut dalam air akar
alang-alang ditemukan golongan senyawa flavon tanpa gugus OH bebas, flavon,
flavonol tersubstitusi pada 3-0H, flavanon, atau isoflavon. Akar alang-alang
mengandung senyawa yang dapat berfungsi sebagai antimikroba yaitu golongan
triterpenoid diantaranya cylindrin, arundoin, ferneon, isoarborinol dan simiarenol.
Ekstrak daun alang-alang mengandung tanin, saponin, flavonoid, terpenoid, alkaloid,
fenol dan cardiac glycosides. Kandungan senyawa fitokimia tersebut dalam farmasi
dapat digunakan sebagai obat untuk diare, sakit kepala, penyakit kulit, saluran usus.
Selain itu, juga dapat digunakan sebagai pestisida, insektisida dan herbisida dalam
pertanian.
(Penelitian Ayeni dan Yahya : 2010)

Kandungan senyawa alami yang ada pada akar alang-alang, sebagai berikut :

1. Zat logam alkali


2. Malic acid.
3. Asam Kersik
4. Matinol
5. Damar
6. Glukosa organik
7. Coixol
8. Sakharosa
9. Citrid acid
10. Fermenol
11. Cylindrin
11. Arundoin
12. Anemonim
2.3.1 Pengertian Jahe Merah
Jahe merah merupakan varietas dari tanaman jahe atau Zingiber officinale yang
merupakan jenis tanaman rimpang atau umbi – umbian yang lazim pula disebut dengan
tanaman rempah – rempah karena banyak dikonsumsi karena rasa yang dihasilkan
dapat membuat tubuh menjadi hangat dan segar. Nama ilmiah dari jahe berasal dari
bahasa Yunani zingiberi; nama tersebut diberikan oleh William Roxburgh.
2.3.2 Klasifikasi Tanaman Jahe

Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingibeaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale

2.3.3 Ciri-Ciri Tanaman Jahe Merah


A. Daun

Gambar 5. Daun Jahe Merah


https://www.google.co.id/search?q=daun+jahe+merah.
( diakses pada 17 April 2017 pukul 16:15 WIB)
Daun dari tanaman jahe merah berdaun sempit, dengan panjang daun 15-23 mm dan lebar
8-15 mm, tangkai daun berbulu memiliki panjang 2-4 mm, bentuk lidah daun memanjang
dengan panjang 7,5-10 mm ada yang tidak berbulu dan berseludang agak berbulu.
B. Bunga

Gambar 6. Bunga Jahe Merah

https://www.google.co.id/search?biw=1352&bih=634&noj=1&tbm=isch&sa=1&q=bung
+jahe+merah
( diakses pada 18 April 14:27 WIB)
Memiliki bunga yang menyerupai malai tersembul di permukaan tanah yang berbentuk
tongkat atau bundar telur yang agak menyempit yang berukuran 2,75-3 kali lebarnya yang
sangat tajam, malai memiliki panjang 3,5-5 cm dan lebar 1,5-1,75 cm, gagang bunga
hampir tidak berbulu dengan panjang 25 cm, rahis berbulu jarang, sisik yang terdapat
gagang terdapat 5-7 buah berbentuk lanset yang letaknya berdekatan atau rapat, hampir
tidak berbulu. Memiliki panjang sisik 3-5 cm, memiliki daun pelindung yang berbentuk
bundar telur terbalik, bundar pada bagian ujungnya hampir tidak berbulu dan berwarna
hijau cerah dengan panjang 2,5 cm dan lebar 1-1,75 cm.
C. Mahkota Bunga
Memiliki mahkota bunga yang berbentuk tabung 2-2,5 cm, mahkota bunga memiliki
helaian bunga yang agak smpit, berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan dengan
panjang mahkota bunga 1,5 – 2,5 mm dan lebar 3-3,5 mm bibir pada mahkota bunga
berwarna ungu gelap, berbintik-bintik berwarna putih kekuningan dengan panjang 12-15
mm, kepala sari berwarna ungu dengan panjang 9 mm dan memiliki 2 tangkai putik.
D. Rimpang Jahe

Gambar 7. Rimpang Jahe Merah


https://www.google.co.id/search?biw=1352&bih=634&noj=1&tbm=isch&sa=1&q=akar+jahe
( diakses pada 18 April pukul 15:12 WIB)
Rimpang jahe merah hasil modifikasi bentuk dari batang yang tidak teratur. Bagian luar
dari rimpang dilindungi oleh daun yang bentuknya seperti sisik tipis melingkar.
E. Habitat
Tanaman jahe dapat tumbuh pada tanah yang subur, gembur dan banyak mengandung
humus. Jahe merah dapat tumbuh baik pada daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian
0-2.000 mdpl, namun di Indonesia tanaman jahe merah tumbuh pada ketinggian 200-600
mdpl.Tanaman herbal jahe merah ini banyak tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan
mudah tumbuh di perkarangan dan kebun.
2.3.4 Manfaat Jahe Merah
Membantu Menghangatkan Badan
Jahe pada dasarnya memiliki sihat untuk membantu menghangatkan atau meningkatkan
suhu pada tubuh. Anda dapat menggunakan jahe merah sebagai minuman atau wedang
jahe saat berada di cuaca dingin atau daerah pegunungan. Jahe merah juga memiliki
anti toksin atau anti virus untuk mengobati masuk angin dan batuk.

Manfaat jahe merah untuk kecantikan


Tak hanya untuk kesehatan, namun tanaman jahe merah ini sangat berkhasiat untuk
kecantikan. Karena adanya zat yang dipercaya dapat mengurangi kulit berminyak. Jahe
merah juga dapat dimanfaatkan untuk menghilangkan jerawat dan caranya cukup
mudah. Bersihkan jahe merah sampai bersih lalu iris hingga berbentuk lembaran,
setelah itu tutupi wajah dengan irisan tersebut. Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal gunakan secara rutin.
Pencernaan menjadi Lebih Lancar

Tak hanya buah yang dapat memperlancar pencernaan, ternyata jahe merah juga dapat
menjadi salah satu alternatif bagi anda yang sulit membuang air besar atau sembelit.
Jahe merah juga memiliki fungsi untuk penyerapan makanan dan mencegah terjadinya
penyakit perut karena sifatnya dari tumbuhan rimpang ini adalah mengurangi
peradangan.
Manfaat jahe merah untuk rematik

Jahe meiliki kandungan yang mampu mengurangi pembengkakan dan rasa sakit dapat
juga bermanfaat untuk menyembuhkan rematik atau encok. Caranya yaitu dengan
membuat ramuan dari rebusan jahemerah. Pertama tama siapkan kurang lebih 2 ruas
jahe merah kemudian potong dan sedikir di memarkan, kemudian rebuslah dengan 1
gelas dan gula sesuai selera  atau juga bisa menambahkan dengan madu murni.  Untuk
hasil yang maksimal minumlah ramuain ini setiap hari.
Menyembuhkan batuk

Jahe merah juga bermanfaat untuk melegakan batuk dan  juga menyembuhkan  batuk  .
jahe merah memiliki sifat sebagai penghangat yang dimana  dapat  bermanfaat dalam
menyembuhkan batuk  serat juga  dapat mengatasi radang tenggorokan.
Manfaat jahe merah untuk diet
Jahe memiliki senyawa yang mampu membakar lemak pada perut serta mengurangi
nafsu makan. Namun untuk penderita maag akut, mengkonsumsi jahe merah tak boleh
terlalu banyak.

Menurunkan Kadar Kolesterol dalam Darah


Jahe merah memiliki beberapa kandungan yang sangat bermanfaat untuk tubuh dalam
pembuangan racun seperti kolesterol jahat yang terdapat dalam darah. Karena jahe
merah bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah sehingga kolesterol jahat yang
biasanya akan menghambat aliran darah akan hancur
Menghilangkan Jerawat
Jahe merah juga bemanfaat dalam menghilangkan jerawat dengan mudah. Karena
dalam jahe merah terdapat zat anti peradangan yang dimana zat tersebut berguna untuk
mengatasi jerawat, serta kemampuan jahe merah dalam mengurangi produksi minyak
dalam kulit dan mengangkat sel kulit mati yang yang dimana merupakan faktor dari
timbulnya jerawat
Dapat Menghilangkan Sakit Kepala
Manfaat dari jahe merah sangatlah banyak bahkan jahe merah juga dapat
menghilangkan sakit kepala. Caranya yaitu siapkan kira- kira 3 ruas jahe merah
kemudian bersihkan dan cuci bersih lalu bakar. Kemudian memarkan dan campur
dengan madu atau gula lalu beri air aduk dan siap untuk di minum. 
2.3.5 Kandungan dalam jahe merah
A. Minyak Atsiri
Senyawa alami ini umumnya berwarna kuning sedikit kental. Minyak atsiri ini yang
berperan memberi aroma yang khas pada jahe merah. Secara tradisional digunakan
untuk obat sakit kepala,gangguan pada saluran pencernaan, stimulansia, diuretic,
rematik, dan mabuk perjalanan. Kandungan minyak atsiri jahe merah sekitar 2,5 –
2,7%. Besarnya kandungan minyak atsiri dipengaruhi oleh umur tanaman, semakin tua
umur jahe merah, semakin tinggi kandungan minyaknya. Minyak atsiri ini sendiri
mengandung unsur – unsur alami lain  seperti : 0,6-3% yang terdiri dari α- pinen, β-
phellandren, borneol, limonene, linalool, citral, nonylaldehyde, decylaldehyde,
methyleptenon, 1,8 sineol, bisabilen, 1-α-curcumin, farnese, humulen, 60% zingiberen
dan zingiberole menguap, zat pedas gingerol.
B. Oleoresin
Senyawa ini memberi rasa pahit pada jahe, bermanfaat sebagai zat aktif untuk
mengobati batuk, penurun panas dan analgetik.
C. Zingiberal dan zingiberen
Sensasi pedas jahe merah disebabkan karena adanya kedua senyawa ini. Manfaat dari
senyawa ini bermanfaat untuk anti oksidan, menetralkan efek merusak yang disebabkan
oleh radikal bebas. Selain itu juga untuk melawan penyakit kanker dan jantung.

D. Phenol
Bermanfaat untuk anti radang, meredakan radang tenggorokan dan menghilangkan
penyakit nyeri sendi.
E. Gingerol
Senyawa ini paling banyak terkandung pada jahe merah dan memiliki manfaat yang
banyak. Juga menyumbang rasa pedas pada jahe merah. Berfungsi untuk daya tahan
tubuh, karena fungsi utama dari senyawa gingerol itu sendiri sebagai desinfektan yang
menghambat pertumbuhan kuman dan membunuhnya. Juga berperan dalam mengobati
mual dan muntah. Senyawa ini bersifat antikoagulan, yaitu mencegah penggumpalan
darah penyebab utama stroke dan serangan jantung.
F. Shogaol
Berfungsi sebagai pencegahan timbulnya kanker. Shogaol memiliki antioksidan di atas
vitamin E.

2.4. Labeur Alang-Alang dengan Ekstrak Jahe Merah


Labeur alang-alang dengan ekstrak jahe merah merupakan suplemen minuman yang
berkhasiat dengan paduan antara ekstrak jahe merah, gula aren dan rempah-rempah
tumbuhan berkhasiat diindonesia yang diolah secara tradisional tanpa bahan kimia serta
pengawet dan tanpa efek samping.
Ekstrak jahe merupakan ramuan jahe yang telah diolah secara tradisional yang
mempunyai kkhasiat dalam meningkatkan stamina tubuh.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan tempat penelitian


Waktu : Penelitian ini direncanakan pada bulan April-Juli 2017
Tempat : 1. Laboratorium SMA Negeri 1 Rangkasbitung
2. Laboratorium Farmasi Muhamadiyah Rangkasbitung
3. Rumah Peneliti
3.2. Hipotesis Penelitian
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Akar alang-alang memiliki kandungan arundoin, fernenol, isoarborinol, silindrin,
simiarenol, kampesterol, stigmasterol, ß-sitosterol, skopoletin, skopolin, p-
hidroksibenzaladehida, katekol, asam klorogenat, asam isoklorogenat, asam p-
kumarat, asam neoklorogenat, asam asetat, asam oksalat, asam d-malat, asam sitrat,
potassium (0,75% dari berat kering), sejumlah besar kalsium dan 5-
hidroksitriptamin. Sedangkan jahe merah memiliki kandungan minyak atsiri,
oleoresin, zingiberal dan zingiberen, phenol, gingerol dan shogaol.
2. Bagian tanaman alang-alang yang berfungsi untuk dijadikan obat herbal tradisional
penjaga stamina tubuh adalah pada bagian akar atau rimpang, karena pada bagian
akar bisa diolah menjadi olahan labeur alang-alang dengan tambahan ekstrak jahe
dan gula aren. Labeur alang-alang berkhasiat sebagai penjaga stamina tubuh, dan
menghambat bakteri, kuman dan radikal bebas yang menyerang tubuh sehingga
penyakit-penyakit tidak mudah menyerang tubuh. Apabila stamina tubuh terjaga,
maka penyakit akan sulit untuk menyerang tubuh.
3. Cara membuat obat herbal tradisional penjaga stamina tubuh : akar alang-alang
yang telah dibersihkan dan dijemur kemudian dihaluskan, selanjutnya dicampur
dengan ekstrak jahe dalam bentuk cair sebagai pelarut 200 ml, dengan
perbandingan : perlakuan A : 20% : 60% ( serbuk alang-alang 20 gram : cairan
ekstrak jahe 60 ml), perlakuan B : 50% : 50% ( serbuk alang-alang 50 gram :
cairan ekstrak jahe 50 ml), perlakuan C : 80% : 20% ( serbuk alang-alang 80
gram : cairan ekstrak jahe 20 ml). Kemudian ditambah gula aren untuk pemanis,
selanjutnya dimasukan kedalam botol berukuran 120 ml dan diberi label.
4. Pada perlakuan C 80% : 20% diduga paling efektif untuk menjaga stamina tubuh.

3.3. Desain dan Rancangan


Penelitian akan dilakukan dengan mengolah akar alang-alang dan ekstrak jahe merah
menjadi obat herbal tradisional yaitu labeur alang-alang.
1. Menyiapkan Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan labeur alang-alang dengan
ekstrak jahe, sebagai berikut :
NO ALAT BANYAK KEGUNAAN
1. Lumpang dan alu 1 buah Menumbuk rimpang alang-alang

2. Saringan 1 buah Menyaring serbuk alang-alang yang telah


ditumbuk
3. Panci 1 buah Merebus jahe merah

4. Pisau 1 buah Memotong gula aren

5. Wadah 1 buah Menampung saringan alang-alang


6. Baskom 1 buah Menampung seluruh adonan.

7. Timbangan 1 buah Mengukur berat jahe merah dan .

8. Gelas ukur 1 buah Mengukur air ekstrak jahe.

9. Sendok 1 buah Mengaduk adonan.

Bahan :
a. Rimpang alang-alang (80 gram)
b. Jahe merah (20 gram)
c. Air (100 ml)
d. Gula aren ( 5 gram)

2. Penyiapan akar alang-alang


Akar alang-alang yang disiapkan masing-masing 20, 60, dan 80 gram yang telah di
haluskan.
3. Penyiapan ekstrak jahe merah
Ekstrak jahe merah yang diperlukan masing-masing 40, 80, dan 100 ml air rebusan jahe
merah.

3. Pembuatan labeur alang-alang dengan tambahan ekstrak jahe merah dengan


perlakuan

 P e r SERBUK
l a k u a n A :
AIR EKSTRAK
RIMPANG
PERLAKUAN BERAT JAHE VOLUME
ALANG-
MERAH
ALANG
A 20 % 20 gram 40% 40 ml
B 60 % 60 gram 80% 80 ml
C 80 % 80 gram 20 % 20 ml
40%.
 Perlakuan B : Pengolahan akar alang-alang dan ekstrak jahe dengan perbandingan
60% : 80%.
 Perlakuan C : Pengolahan akar alang-alang dan ekstrak jahe dengan perbandingan
80% : 20%.
4. Campuran labeur alang-alang dan ekstrak jahe tersebut disaring sehingga serbuk-
serbuk dari alang-alang terpisah.
5. Tambahkan gula aren kedalam minuman labeur alang-alang tersebut.
6. Masukkan labeur alang-alang tersebut kedalam botol ukuran 120 ml.
7. Terakhir beri label pada botol.
8. Cara pengukuran tingkatan stamina/daya tahan pada tubuh
a. Untuk menjaga kesehatan minum 1x sehari untuk dewasa dan anak- anak. Untuk
yang daya tubuh menurun dianjurkan minum 1 hari 3x. terlihat perubahan yang
menonjol pada daya tahan tubuh. Untuk setiap perlakuan dilakukan oleh anak-
anak, dewasa dan lanjut usia.
b. Hasil data yang dihasilkan dilihat dari kondisi suhu tubuh dan tekanan darah
sesuai dengan kondisi temperatur dan tekanan darah yang normal.

3.4. Populasi dan Sampel


1. Populasi dalam penelitian ini adalah setiap orang yang mudah terserang gejala
penyakit yaitu anak-anak dan dewasa
2. Sampel dalam penelitian ini adalah 5 orang yang mengalami gejala penyakit akibat
penurunan stamina tubuh.

3.5 Objek Penelitian


Objek dalam penelitian ini adalah anak-anak, dewasa dan lanjut usia yang
mengalami penurunan dalam stamina/daya tahan tubuh.
3.6 Variabel Peneltian
1. Variabel bebas : Rimpang alang-alang dan jahe merah
2. Variabel terikat : Stamina tubuh
3. Variabel kontrol : Labeur produk lain
3.7 Metode Pengambilan Data
Metode yang digunakan menganalisa data hasil penelitian ini adalah menggunakan
analisis deskriptif dan analisis kualitatif, yaitu dengan melakukan peninjauan
terhadap data yang diperoleh secara deskriptif maupun kualitatif (fitokimia).
3.8. Teknik Analisis Data
Metode yang digunakan menganalisa hasil penelitian ini adalah menggunakan
analisis deskriptif dan analisis kualitatif, yaitu dengan melakukan peninjauan
terhadap data yang diperoleh secara deskriptif maupun kualitatif (fitokimia).
3.9 Jadwal Kegiatan Penelitian

WAKTU

NO April Mei Juni Juli


JENIS KEGIATAN
2017 2017 2017 2017

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Menentukan judul penelitian
1 X
dan rumusan masalah

2 X
Mencari data pendukung
3 X
Meyusun metode penelitian
4 X
Penyusunan proposal penelitian
5
Eksperimen di Laboratorium.
X X X X X X

6 X X X
Analisis data

7 X X X
Penyempurnaan karya tulis
Perlakuan tahap pertama untuk membandingkan banyaknya rimpang alang-alang (Imperata
Cylindrica) dengan banyaknya cairan dari ekstrak jahe merah(Zingiber Officinale). Rimpang alang-
alang dihaluskan dengan berat masing-masing, untuk perlakuan pertama rimpang alang-alang yang
akan dihaluskan sebanyak 20 gram. Kemudian rebuslah jahe merah dengan tambahan sedikit gula
aren, setelah direbus yang digunakan hanya air nya saja, sehingga menghasilkan cairan ekstrak jahe
merah. Cairan ekstrak jahe merah yang digunakan sebanyak 40 ml. Padukan serbuk rimpang alang-
alang yang telah dihaluskan dengan cairan ekstrak jahe merah, sehingga menghasilkan persentase
perbandingan antara serbuk eimpang alang-alang dengan ekstrak

jahe merah sebesar 20% : 40%. Data yang diperoleh diolah untuk medapatkan perbandingan
yang akurat terhadap kadar peningkatan stamina tubuh.
Perlakuan tahap kedua untuk membandingkan banyaknya rimpang alang-alang
(Imperata Cylindrica) dengan banyaknya cairan dari ekstrak jahe merah(Zingiber Officinale).
Rimpang alang-alang dihaluskan dengan berat masing-masing, untuk perlakuan kedua rimpang
alang-alang yang akan dihaluskan sebanyak 60 gram. Kemudian rebuslah jahe merah, setelah
direbus yang digunakan hanya air nya saja, sehingga menghasilkan cairan ekstrak jahe merah.
Cairan ekstrak jahe merah yang digunakan sebanyak 80 ml. Padukan serbuk rimpang alang-alang
yang telah dihaluskan dengan cairan ekstrak jahe merah, sehingga menghasilkan persentase
perbandingan antara serbuk eimpang alang-alang dengan ekstrak jahe merah sebesar 60% : 80%.
Data yang diperoleh diolah untuk medapatkan perbandingan yang akurat terhadap kadar
peningkatan stamina tubuh.
Perlakuan selanjutnya untuk membandingkan banyaknya rimpang alang-alang (Imperata
Cylindrica) dengan banyaknya cairan dari ekstrak jahe merah(Zingiber Officinale). Rimpang
alang-alang dihaluskan dengan berat masing-masing, untuk perlakuan kedua rimpang alang-
alang yang akan dihaluskan sebanyak 80 gram. Kemudian rebuslah jahe merah, setelah direbus
yang digunakan hanya air nya saja, sehingga menghasilkan cairan ekstrak jahe merah. Cairan
ekstrak jahe merah yang digunakan sebanyak 20 ml. Padukan serbuk rimpang alang-alang yang
telah dihaluskan dengan cairan ekstrak jahe merah, sehingga menghasilkan persentase
perbandingan antara serbuk eimpang alang-alang dengan ekstrak jahe merah sebesar 80% : 20%.
Data yang diperoleh diolah untuk medapatkan perbandingan yang akurat terhadap kadar
peningkatan stamina tubuh.
(*)
Dipilih perbandingan persentase 80% : 20% karena apabila campuran serbuk alang-
alang lebih banyak dibanding campuran cairan ekstrak jahe akan lebih akurat untuk dibuat
minuman labeur.
(2)
Hasil data yang dihasilkan dilihat dari kondisi suhu tubuh dan tekanan darah
sesuai dengan kondisi temperatur dan tekanan darah yang normal
Perlakuan tahap pertama untuk membandingkan banyaknya rimpang alang-alang (Imperata
Cylindrica) dengan banyaknya cairan dari ekstrak jahe merah(Zingiber Officinale). Rimpang alang-
alang dihaluskan dengan berat masing-masing, untuk perlakuan pertama rimpang alang-alang yang
akan dihaluskan sebanyak 20 gram. Kemudian rebuslah jahe merah dengan tambahan sedikit gula
aren, setelah direbus yang digunakan hanya air nya saja, sehingga menghasilkan cairan ekstrak jahe
merah. Cairan ekstrak jahe merah yang digunakan sebanyak 40 ml. Padukan serbuk rimpang alang-
alang yang telah dihaluskan dengan cairan ekstrak jahe merah, sehingga menghasilkan persentase
perbandingan antara serbuk eimpang alang-alang dengan ekstra
jahe merah sebesar 20% : 40%. Data yang diperoleh diolah untuk medapatkan perbandingan yang
akurat terhadap kadar peningkatan stamina tubuh.

Anda mungkin juga menyukai