Anda di halaman 1dari 15

KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

DAUN SIRIH

Disusun oleh :
Kelompok 2
1. TRI SULISTYAWATI

NIM. 131511123005

2. FARADILA AMALIA

NIM. 131511123006

3. AGNES OSE T.

NIM. 131511123003

4. DESI SURYANI P.

NIM. 131511123086

5 RIHMANINGTYAS

NIM. 131511123015

6. TUTUK N.W.

NIM. 131511123047

7. M. ADIL SIPAHUTAR

NIM. 131511123032

8. ANDRI SEPTIAN P.J.

NIM. 131511123044

9. HARDIYANSYAH

NIM. 131511123021

PROGRAM PENDIDIKAN NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis Dapat
menyusun makalah ini tepatpada waktunya. Makalah ini membahas tentang
Pemanfaatan Daun Sirih
1

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan


hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.

Surabaya,

Desember 2016

Penulis

DAFTAR ISI

COVER.................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................... 2
DAFTAR ISI.............................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 4
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 5
1.3 Tujuan.............................................................................................. 5
1.4 Manfaat............................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN TEORI...........................................................................6
2.1 Daun Sirih......................................................................................... 6
2.2 Morfologi Dan Klasifikasi Daun Sirih.......................................................7
2.2.1 Daun sirih hijau............................................................................. 7
2.2.2 Daun sirih merah............................................................................8
2.3 Kandungan Daun Sirih..........................................................................8
2.4 Efek Samping Daun Sirih....................................................................10
BAB III PROSEDUR DAN PEMBAHASAN...................................................11
3.1 Pengolahan dan Pemanfaatan Daun Sirih.................................................11
3.1.1 Mengobati gejala batuk.................................................................12
3.1.2 Sebagai obat mata........................................................................12
3.1.3 Mengurangi resiko penyakit jantung..................................................12
3.1.4 Meringankan gejala asma...............................................................12
3.1.5 Mengurangi keputihan...................................................................13
BAB IV HASIL PENELITIAN.....................................................................13
BAB V PENUTUP.................................................................................... 14
4.1 Kesimpulan..................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 15

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemanfaatan tanam obat sudah dikenal oleh masyarakat sejak jaman
dahulu yang diwariskan secara turun-temurun hingga generasi saat ini.
3

Dewasa ini penggunaannya cenderung meningkat baik di Indonesia, Eropa,


maupun Jepang. Tingginya harga yang harus dikeluarkan masyarakat untuk
pengobatan moderen menyebabkan kembali menggunakan bahan alam dalam
menangani masalah kesehatannya. Disamping biaya yang lebih murah
penggunaan bahan alam memiliki efek samping yang lebih kecil dan mudah
didapat. Tanaman herbal dapat ditanam di halaman rumah dan mudah
meramunya sendiri dalam bentuk rebusan.
Indonesia kaya akan bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai
obat. Salah satu contohnya tanaman yang sering digunakan sebagai obat oleh
masyarakat dalam kehidupan sehari hari adalah sirih.
Sirih mempunyai nama latin piper betle linn, merupakan tanaman
yang berasal dari Hidia Barat dan sekarang telah menyebar ke seluruh daerah
tropis termasuk Indonesia. Tanaman ini merupakan tumbuhan yang memanjat
dan bersandar pada batang pohon lain. Masyarakat Jawa dan Sunda mengenal
tanaman sirih sebagai obat untuk menginang, juga digunakan dalam upacara
adat pernikahan. Secara empiris daun sirih digunakan masyarakat sebagai
obat batuk, bronchitis, dan menghilangkan bau badan. Pembuatannya dengan
cara merebus, air rebusan diminum beberapa kali hingga sembuh. Selain itu
daun sirih juga digunakan dalam pemakaian luar diantaranya sebagai obat
luka bakar, mimisan, mata gatal dan merah, gatal-gatal, pendarahan gusi,
sariawan, menghilangkan bau badan, jerawat, dan keputihan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja kasiat dari daun sirih?
2. Mengapa banyak masyarakat yang memilih menggunakan daun sirih ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menjelaskan tentang sirih dan manfaatnya bagi kesehatan
1.3.2 Tujuan Khusus

1. Menjelaskan tentang sirih


2. Menjelaskan tentang jenis-jenis sirih
3. Menjelaskan tentang manfaat sirih bagi kesehatan
1.4 Manfaat
4.1 Diharapkan makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa
mengenai manfaat herbal pada keperawatan komplementer.
4.2 Diharapkan makalah ini dapat menjelaskan mengenai manfaat dan cara
pengolahan daun sirih sebagai obat herbal.

BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Daun Sirih
Sirih (Piper betle linn) yang termasuk dalam keluarga dari Piperaceae
merupakan salah satu jenis tanaman yang sangat mudah ditemui di Indonesia,

terutama bagi masyarakat yang tingga di daerah pedesaan dan perkampungan.


Sirih biasanya sengaja ditanam di kebun-kebun karena memiliki segudang
manfaat. Bentuk buahnya sendiri bisa dilihat dengan ciri-ciri batang yang
menjalar dan biasanya menumpang pada batang pohon lain, seperti rambutan,
nangka, atau tumbuhan besar lainnya. Baunya yang khas membuat semua
orang pasti mengenal aroma daun sirih.
2.2 Morfologi Dan Klasifikasi Daun Sirih
2.2.1 Daun sirih hijau
Sirih hijau memiliki daun tunggal letaknya berseling dengan bentuk
bervariasi mulai dari bundar telur atau bundar telur lonjong, pangkal
berbentuk jantung atau agak bundar berlekuk sedikit, ujung daun runcing,
pinggir daun rata agak menggulung ke bawah, panjang 5-18 cm, lebar 3-12
cm. Daun berwarna hijau, permukaan atas rata, licin agak mengkilat, tulang
daun agak tenggelam; permukaan bawah agak kasar, kusam, tulang daun
menonjol, bau aromatiknya khas, rasanya pedas. Sedangkan batang tanaman
berbentuk bulat dan lunak berwarna hijau agak kecoklatan dan permukaan
kulitnya kasar serta berkerut-kerut.
Klasifikasi ilmiah tanaman daun sirih hijau adalah sebagai berikut :
Kingdom

: Plantae

Division

: Magnoliophyta

Class

: Magnoliopsida

Ordo

: Piperales

Family

: Piperaceae

Genus

: Piper

Species

: Piper betle linn

Gambar 2.1 Daun Sirih Hijau


2.2.2 Daun sirih merah
Sirih merah merupakan tanaman yang tumbuh menjalar. Batangnya
bulat berwarna hijau keunguan dan tidak berbunga. Daunnya bertangkai
berbentuk jantung dengan bagian atas meruncing, bertepi rata dan
permukaannya mengkilap atau tidak berbulu. Panjang daunnya bisa
mencapai 15-20 cm. Warna daun bagian atas hijau bercorak warna putih
keabu-abuan. Bagian bawah daun berwarna merah cerah. Daunnya
berlendir, berasa sangat pahit dan beraroma wangi khas sirih. Batangnya
bersulur dan beruas dengan jarak buku 5-10 cm. Di setiap buku tumbuh
bakal akar.

Gambar 2.2 Daun sirih merah tampak depan dan belakang.

2.3 Kandungan Daun Sirih


1.
Minyak Astiri
Daun sirih mempunyai aroma yang khas karena mengandung minyak
atsiri 14,2%, air, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin A,
B, C, yodium, gula dan pati. Dari berbagai kandungan tersebut, dalam
minyak atsiri terdapat fenol alam yang mempunyai daya antiseptik 5 kali
lebih kuat dibandingkan fenol biasa (Bakterisid dan Fungisid) tetapi tidak
sporasid. Minyak atsiri merupakan minyak yang mudah menguap dan

mengandung aroma atau wangi yang khas. Minyak atsiri dari daun sirih
mengandung 30% fenol dan beberapa derivatnya. Minyak atsiri terdiri dari
hidroksi kavikol, kavibetol, estragol, eugenol, metileugenol, karbakrol,
terpen, seskuiterpen, fenilpropan, dan tannin. Kavikol merupakan
komponen paling banyak dalam minyak atsiri yang memberi bau khas
pada sirih. Kavikol bersifat mudah teroksidasi dan dapat menyebabkan
perubahan warna.
Minyak atsiri berperan sebagai anti bakteri dengan cara mengganggu
prose terbentuknya membran atau dinding sel sehingga tidak terbentuk
atau terbentuk tidak sempurna (Ajizah, 2004). Dalam kadar yang rendah
maka akan terbentuk kompleks protein fenol dengan ikatan yang lemah
dan segera mengalami peruraian, diikuti penetrasi fenol ke dalam sel dan
menyebabkan presipitasi serta denaturasi protein. Pada kadar tinggi fenol
menyebabkan koagulasi protein dan sel membran mengalami lisis
2.

(Parwata, 2008).
Fenol
Fenol sebagai agen anti bakteri berperan sebagai toksin dalam
protoplasma, merusak dan menembus dinding serta mengendapkan protein
sel bakteri. Senyawa fenol bermolekul besar mampu menginaktifkan
enzim essensial di dalam sel bakteri meskipun dalam konsentrasi yang
sangat rendah. Fenol dapat menyebabkan kerusakan pada sel bakteri,
denaturasi protein, menginaktifkan enzim dan menyebabkan kebocoran sel
(Hyne, 1987).

3.

Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa fenol yang dapat menyebabkan
denaturasi protein yang merupakan substansi penting dalam struktur
bakteri. Apabila komponen sel seperti protein terdenaturasi maka proses
metabolisme bakteri akan terganggu dan terjadi lisis yang akan

4.

menyebabkan kematian bakteri tersebut (Jawetz et al., 2005).


Alkaloid
Alkaloid memiliki kemampuan sebagai antibakteri. Mekanisme yang
diduga

adalah

dengan

cara

mengganggu

komponen

penyusun

peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk
5.

secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut (Robinson, 1991).


Tanin
Tanin memiliki aktivitas antibakteri, karena efek toksisitas tanin dapat
merusak membran sel bakteri, senyawa astringen tanin dapat menginduksi
pembentukan kompleks senyawa ikatan terhadap enzim atau subtrat
mikroba dan pembentukan suatu kompleks ikatan tanin terhadap ion logam
yang dapat menambah daya toksisitas tanin itu sendiri (Akiyama, 2001).

2.4 Efek Samping Daun Sirih


Daun sirih memang telah lama dikenal memiliki kandungan yang luar
biasa dan dapat dimanfaatkan terutama sebagai antiseptik dan antibiotik yang
cukup kuat. Karena kandungannya tersebut, seringkali daun sirih digunakan
secara berlebihan sehingga menimbulkan efek negatif. Beberapa hal yang
seringkali menjadi efek samping daun sirih adalah sebagai berikut :
1. Daun sirih yang diminum
Beberapa orang seringkali mengkonsumsi rebusan daun sirih setiap
hari untuk pencegahan penyakit tertentu. Hal ini sebenarnya kurang baik
karena salah satu manfaat daun sirih adalah antiseptik dan antibiotik yang
cukup kuat. Jika dikonsumsi setiap hari akan memiliki efek samping yang
kurang baik bagi pencernaan. Seperti yang kita ketahui, dalam organ
pencernaan kita hidup bakteri jahat dan bakteri baik. Dengan konsumsi
rebusan air daun sirih setiap hari akan mematikan tidak hanya bakteri
jahat tetapi juga bakteri baik.
2. Daun sirih yang digunakan sebagai pembersih daerah kewanitaan
Para wanita memang diharuskan menjaga kesehatan
daerah kewanitaannya. Jika daerah kewanitaan seseorang
memiliki tingkat keasaman yang terlalu tinggi biasanya
akan timbul bau yang kurang sedap. Banyak orang
membersihkan daerah kewanitaannya dengan rebusan air
daun sirih sebagai unsur basa untuk menetralisir tingkat
keasaman tersebut. Jika dilakukan setiap hari bakteri baik
yang ada di organ kewanitaan juga akan ikut mati. Selain
itu biasanya akan timbul iritasi karena daerah kewanitaan
tersebut menjadi kering.

BAB III
PROSEDUR DAN PEMBAHASAN
3.1 Pengolahan dan Pemanfaatan Daun Sirih
Ada beragam zat yang terkandung dalam daun sirih diantaranya minyak
atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betlephenol), seskuiterpen,
pati, diatase, gula dan zat samak serta kavikol yang memiliki daya mematikan
kuman, antioksidasi dan fungisida serta anti jamur.
Karena kandungannya yang sangat kaya tersebut, daun sirih sering kali
juga dipakai sebagai obat herbal untuk mengatasi berbagai penyakit. Di
10

China, sirih digunakan untuk membantu flatus, menghentikan batuk,


mengurangi peradangan, dan meghilangkan gatal. Sementara di India, daun
3.1.1

sirih dikenal sebagai bahan aromatik yang menghangatkan, dan antiseptik.


Mengobati gejala batuk
Ambil daun sirih yang tidak terlalu tua ataupun muda sebanyak 10
lembar. Lalu daun sirih tersebut dicuci bersih. Tujuannya adalah untuk
membunuh kuman yang terdapat pada daun sirih. Setelah itu daun sirih
tersebut direbus dengan air sebanyak 4 gelas dan biarkan hingga mendidih
hingga menyisakan satu gelas. Setelah air rebusan daun sirih tadi berkurang
dan menyisakan satu gelas maka diamkan sampai dingin. Setelah itu
masukkan dalam media penyimpanan seperti botol dan lain sebagainya.

3.1.2

Minum obat ramuan tadi 3 kali sehari sebanyak satu sendok teh.
Sebagai obat mata
Daun sirih juga dapat dimanfaatkan sebagai obat mata. Ambil
beberapa lembar daun sirih yang masih segar kemudian cuci bersih daun
sirih tersebut. Rendam air sirih tersebut di air dingin dan janga lupa
diremas-remas serta di saring untuk mengambil airnya. Lalu rambang mata
yang sakit ke dalam air daun sirih tersebut. Rambang yaitu mencelupkan
mata ke dalam air dengan mata terbuka. Lakukan kegiatan ini secara rutin

3.1.3

hingga iritasi mata Anda sembuh.


Mengurangi resiko penyakit jantung
Ambil beberapa lembar daun sirih yang segar sekitar 3-5 lembar.
Potong kecil-kecil daun sirih yang sudah diambil tadi, kemudian rebus daun
sirih yang sudah dipotong-potong tersebut dengan air sebanyak 4 gelas.
Biarkan air tersebut hingga mendidih hingga menyisakan dua gelas. Setelah
itu disaring, minum 2 kali sehari selagi hangat dan sebaiknya diminum

3.1.4

sebelum makan.
Meringankan gejala asma
Ambil daun sirih 10 lembar dan lada putih 1 sendok teh. Tumbuklah
sampai halus kedua bahan tersebut, kemudian tambahkan dengan setengah
sendok teh minyak kayu putih. Oleskan atau usapkan minyak tersebut ke

3.1.5

dada dan leher.


Mengurangi keputihan
Cara tradisional atau alternatif yang sering digunakan untuk
mengobati keputihan ialah menggunakan daun sirih. Pertama pilih dan petik
daun sirih yang masih muda usahakan masih berwarna hijau muda dan
11

dalam keadaan baik. Bersihkan daun tersebut menggunakan air bersih.


Rebus daun sirih tersebut hingga mendidih dan air berubah berwarna
kecoklatan. Atur tingkat suhu air tersebut dengan mencampurnya dengan air
dingin,

usahakan

agar temperatur

air

tetap

hangat

setelah

anda

mencampurnya. Gunakan air daun sirih untuk membasuh bagian


kewanitaan. Lakukan pembersihan ini sebanyak 2 kali sehari, atau setiap
anda mandi selama jangka waktu 1 minggu.

BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan Setyadi (2012) mengenai pengaruh terapi
rebusan daun sirih merah (piper crocatum) terhadap penurunan kadar glukosa
darah pada lansia penderita diabetes melitus, hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh dari rebusan daun sirih terhadap penurunan glukosa darah
lansia. Rata-rata kadar glukosa darah pada lansia setelah pemberian rebusan daun
sirih sebesar 274,73 mg/dl.
Penelitian

mengenai

pengaruh

perawatan

luka

bakar

derajat

II

menggunakan ekstrak etanol daun sirih (piper betle linn.) terhadap peningkatan
ketebalan jaringan granu;asi pada tikus putih (rattus norvegicus) yang dilakukan

12

oleh Negara et. al. (2014), hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa rata-rata peningkatan ketebalan granulasi pada kelompok yang mendapat
perlakuan ekstrak daun sirih (piper betle L.) 15% sebesar 2,41 m, 30% sebesar
2,47 m, dan 45% sebesar 2,84 m. Pemberian ekstrak etanol daun sirih
berpengaruh pada peningkatan penebalan jaringan granulasi pada perawatan luka
bakar derajat II tikus putih dengan nilai signifikasi sebesar 0,04 (p < 0,05).
Penelitian yang dilakukan Novianti (2013) mengenai efektivitas daun sirih
sebagai antibakteri streptococcus mutans penyebab karies gigi, hasil penelitian
menunjukan bahwa pemberian daun sirih berpengaruh tehadap pertumbuhan
bakteri. Daya hambat tinggi daun sirih terhadap bakteri S. Mutans terdapat pada
perlakuan 0,45 gr/ml dengan rata-rata pertumbuhan 0,008 x10 koloni/ml.
Pemanfaatan daun sirih dapat mengurangi keputihan dijelaskan dalam
penelitian yang dilakukan oleh Hanim (2015), pengobatan keputihan dapat
dilakukan dengan pemberian daun sirih, karena dalam daun sirih mengandung
fenol yang bersifat bakterisida dan fungisida yang bermanfaat untuk menghambat
pertumbuhan infeksi mikroorganisme patogen pada tubuh manusia.

BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sirih bermanfaat untuk berbegai macam penyakit antara lain batuk,
sariawan, bronchitis, jerawat, keputihan, sakit gigi karena berlubang
(daunnya), demam berdarah, bau mulut, haid tidak teratur, asma, radang
tenggorokan (daun dan minyaknya), gusi bengkak (getahnya), membersihkan
mata, bau ketiak, dan untuk pemakaian luar antara lain untuk eksim, luka
bakar, koreng (pyodermi), kurap kaki, bisul, mimisan, sakit mata, perdarahan
gusi, mengurangi produksi asi yang berlebihan, menghilangkan gatal.

13

Dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa sirih mempunyai manfaat


untuk menurunkan gula darah, anti mikroba (E. Coli, staphylococcus aureus),
menghambat perdarahan, analgetik.

DAFTAR PUSTAKA
Hanim, Risyda Zakiyah. 2015. Pemanfaatan Daun Sirih (Pipper Battle.L) Dalam
Mengurangi Kadar Keputihan Guna Mencegah Terjadinya Kangker
Servik.
Moeljantoro. 2004. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih. Jakarta: Agromedia Pustaka
Negara, Reza Fitra K., Ratnawati, Retty., Dewi, Dian. 2014. Pengaruh Perawatan
Luka Bakar Derajat II Menggunakan Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper
betle Linn.) Terhadap Peningkatan Ketebalan Jaringan Granulasi pada
Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Wistar. Majalah kesehatan.
Volume 1 No. 2.

14

Novianti, Dewi. 2013. Efektivitas Infus Daun Sirih Sebagai Antibakteri


Streptococcus Mutans Penyebab Karies Gigi. Sainmatika. Volume 10
No.1
Setyadi, Kunto. 2012. Pengaruh Terapi Rebusan Daun Sirih Merah (Piper
Crocatum) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Lansia
Penderita Diabetes Melitus Di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran
Barat
Waid, Abdul. 2011. Dahsyatnya Khasiat Daun Daun Obat di sekitar Pekarangan.
Semarang : Gramedia.

15

Anda mungkin juga menyukai