Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Tempuyung ( Sonchus Arvensis L )
Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati
yang dapat dimanfaatkan dalam aspek kehidupan
manusia. Obat tradisional adalah salah satu bentuk
nyata pemanfaatan sumber daya hayati. Salah
satu tanaman yang bisa digunakan sebagai obat
tradisional adalah tempuyung .
A. Ekologi dan Morfologi Tanaman Tempuyung

Tempuyung tumbuh liar di tempat terbuka


yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung
seperti di tebing-tebing ,tepi saluran atau tanah
terlantar, terkadang di tanam sebagai tanaman
obat.
Tumbuhan ini berasal dari Eurasia ini bisa
ditemukan pada daerah yang banyak turun hujan,
yang terletak pada ketinggian 50 1650 m diatas
permukaan laut. Tempuyung termasuk tanaman
tahunan, memiliki tinggi 0,6 2 m , mengandung
getah putih, dengan akar tunggang yang kuat,
1

batang berongga dan berusuk, daun tunggal,


bagian bawah tumbuh berkumpul pada pangkal
membentuk roset akar, helai daun lonjong, ujung
runcing, , pangkal bentuk jantung, tepi berbagi
menyirip tidak teratur ,panjang 6 48 cm,lebar 3
12 cm, berwarna hijau muda. Daun yang keluar dari
tangkai bunga bentuknya lebih kecil dengan
oangkal memeluk batang, letak berjauhan,
berseling,
bunga
berbentuk
bonggol
yang
tergabung dalam malai, bertangkai, mahkota
bentuk jarum warnanya kuning cerah, buah kotak,
berusuk lima, bentuknya memanjang sekitar 4 mm,
pipih, berambut, coklat kekuningan.
B. Sistematika
Superdivisi
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

Tumbuhan Tempuyung
= Spermatophyta
= Dicotyledoneae
= Asterales
= Astereceae
= Sonchus
= Sonchus arvensis L

C. Sinonim ( nama lain )


Nama daerah
:
Jombang, Galibug, Lalakina, Lempung Batu,
Rayana ( Sunda ), Lampenas, Niu She Tou Lampaka
( Filipina ), Sow Thisle ( Inggris ), Laitron des
Champs ( Perancis ).
D.Budidaya Tanaman Tempuyung
Tanaman tempuyung dapat di budidayakan
melalui biji atau dikembangkan secara vegetatif.
Tempuyung ditanam secara tumpang sari dengan
tumbuhan hortikultura lainnya. Pemeliharaan
2

tanaman ini antara lain membutuhkan cukup air


dengan penyiraman atau menjaga kelembapan
tanah dan pemupukan terutama pupuk organik.
Tempuyung menghendaki daerah yang cukup sinar
matahari.
E. Sifat dan Khasiat Tumbuhan
Daun tempuyung mempunyai rasa pahit dan
dingin. Tumbuhan ini juga memiliki khasiat sebagai
pencahar, menurunkan panas, menghilangkan
racun, selain untuk mengobati asam urat,
tempuyung juga digunakan sebagai diuretik
( peluruh kencing ), penghancur batu ( lipotriptik ),
darah tinggi ringan, bisul, mengurangi bengkak,
usus buntu ringan dan wasir.
F. Kandungan Kimia
Tumbuhan
tempuyung
mengandung
lactuserol,
manitol,
inositol,
silica,
kalium,
flavonoida,
taraksasterol,
magnesium.
Daun
tempuyung mengandung kalium tinggi, zat silica
yang bermanfaat menghancurkan batu dalam
kandung kemih, dan flavanoid yang berkhasiat
sebagai anti radang.

BAB III
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Batu Ginjal
Batu ginjal dalam dunia kedokteran disebut
Nephrolithiasis merupakan penyakit kronis yang
sering dialami masyarakat indonesia. Akibat yang
ditimbulkan penyakit ini adalah obstruksi yang
memicu terjadinya infeksi yang disertai rasa
nyeri.Batu ginjal terbentuk dari senyawa dan
makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Batu ginjal
terjadi karena adanya endapan kalsium karbonat
atau CaCO3, urat dan oksalat.Batu ginjal secara
medis dapat diobati dengan cara operasi atau
penembakan sinar laser.
Akan tetapi cara- cara tersebut masih belum
terjangkau seluruh masyarakat, karena harganya
yang relatif mahal dan keterbatasan peralatan dan
tenaga ahli.
B. Penyebab Batu Ginjal
Beberapa penyebab batu ginjal:
a) Kurang minum air putih
b)Sering menahan kencing terlalu lama
c) Pekatnya kadar garam dalam urine sehingga
terjadi endapan batu
d)Terlalu banyak zat kimia yang terdapat dalam
urine , seperti kapur dan garam oksalat
4

e) Kelebihan vitamin D, kadar asam urat atau


terlalu banyak mengkonsumsi kalsium.

C. Gejala Penyakit Batu Ginjal


Gejala batu ginjal beragam namun yang paling
sering terjadi yakni munculnya rasa sakit pada
pinggang hingga ke bagian pinggul dan alat
kelamin.
Berikut ini gejala umum batu ginjal :
a) Kesulitan buang air kecil
b)Sering buang air kecil tetapi tidak tuntas
c) Mengalami rasa nyeri pada bagian atas
kemaluan saat buang air kecil
d)Rasa sakit pada bagian belakang atau sisi
tubuh
e) Urine mengandung darah dan protein dan
terlihat pekat
f) Dalam kondisi tertentu menimbulkan demam
dan sering muntah
D.Efek Farmakologi Tanaman Tempuyung
Unsur kalium yang terkandung dalam daun
tempuyung mampu mengikisbatu ginjal. Larutnya
batu ginjal oleh daun tempuyung diduga melalui
efek diuretiknya yaitu memperbanya ekskresi
urine.
Tanaman
tempuyung
bermanfaat
menghancurkan
batu
ginjal,
memperlancar
keluarnya air kencing, mengobati radang saluran
kencing.
Kandungan
kalium
dalam
daun
tempuyung cukup tinggi . kalium inilah yang
membuat batu ginjal berupa kalsium oksalat
5

tercerai berai karena kalium akan menyingkirkan


kalsium dan bergabung dengan senyawa kalium
oksalat atau urat yang merupakan pembentuk batu
ginjal . Dengan membentuk senyawa garam yang
mudah larut dalam air sehingga batu ginjal itu
akan terlarut secara perlahan-lahan dan ikut keluar
bersama urin dengan reaksi kimia sebagai berikut.
2K+ + CaC2O4
K2C2O4 + Ca2+
( Endapan CaC2O4 / Batu Oksalat )

( Larut )

Cara
:
Tempuyung dapat diminum setiap hari sebagai
pengganti teh (daun yang kering) untuk batu ginjal
. Lamanya pemakaian tergantung pada besarnya
batu ginjal atau ditandai dengan tidak ada laginya
batu yang keluar bersama urine. Pengobatan dapat
dilakukan selama 1 minggu kemudian istirahat
untuk pemulihan saluran uretra yang luka akibat
iritasi.
E. Dasar Pemakaian
Secara
umum
pemakaian
tempuyung
dimanfaatkan untuk menjaga kondisi kesehatan
tubuh. Memakannya bisa sebagai lalapan, selain
itu dapat juga dalam bentuk minuman maupun
kapsul.
Sebagai Lalapan
Diperlukan 5 lembar daun tempuyung segar,
setelah dicuci bersih daun diasapkan sebentar.
Dan memakannya sebanyak 3 kali sehari.
Sebagai Jamu Rebusan
Dua lembar daun tempuyung kering diseduh
dengan satu gelas air seperti membuat teh.
Dalam sehari meminumnya sebanyak tiga kali.
Ramuan dalam bentuk kapsul
6

Cuci daun tempuyung dan keringkan, haluskan


daun tempuyung yang
telah dikeringkan
sampai menjadi bubuk lalu ayak dengan
ayakan tepung, kemudian sangrai dengan api
kecil untuk mematikan kuman, jamur, dan
serangga kecil, lalu masukan ke dalam kapsul.
Diminum 3 kali sehari 2 kapsul atau 3 kali 400
500 mg bubuk tempuyung.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
obat alami memiliki kelebihan dibandingkan
dengan obat-obatan berbahan kimia. Walaupun
proses
penyembuhan
obat-obatan
alami
membutuhkan waktu yang relatif lebih lama
dobandingkan obat kimia, namun obat-obatan
alami memiliki efek samping yang lebih kecil
dibandingkan dengan obat kimia.
B. Saran
Untuk pemerintah harus lebih memperhatikan
dan mengalokasikan anggaran khusus untuk
penelitian tanaman obat
Kepada masyarakat untuk memakai obat alami
atau herbal terutama jenis penyakit kronis
atau degeneratif karena sudah terbukti

khasiatnya dan efek samping yang relatif lebih


aman.
Menghimbau masyarakat untuk tetap hati-hati
terhadap obat herbal , perhatikan produk,
kemasan, dan cara penggunaan.

BAB V
Daftar Pustaka

Pramono S, Sumarno, Wahyono S, 1993,


Flavonoid.Daun Sonchus arvensis L, Senyawa Aktif
Pembentuk
Komplek
dengan
Batu
Ginjal
Berkalsium. Warta tumbuhan obat indonesia vol.2 ,
Jakarta Puslitbangfar.
Samito E, 1997 . Kelarutan Batu Ginjal, Kolesterol,
Asam Urat, dan Kalsium dalam Ekstrak Daun Keji
Beling ( Hemigraphir Colorata Hall ) dan
tempuyung ( Sonchus arvensis L ) in fitro. Majalah
Farmasi Indonesia Volume B.
Majalah Dokter kita Edisi I 4 Januari 2009 halaman
82 s/d 84
Healthkompas.com, Aneka Planta Wordpress.com,
Adipedio.com, resebweb.id
Purnomo B. 2000 . Dasar-dasar urologi, Jakarta.
8

Anda mungkin juga menyukai