Anda di halaman 1dari 4

Mengenal Tanaman Jahe - Jahe merupakan salah satu jenis tanaman rempah-rempah yang ada

di Indonesia. Komoditas ini dikenal sejak jaman panjajahan Belanda, konon alasan negeri
Belanda datang ke Indonesia karena tanaman jahe. Rimpang jahe banyak dicari karena memiliki
kelebihan dalam hal kesehatan, kesegaran, dan campuran untuk membuat masakan.
Indonesia sebagai negara tropis merupakan daerah yang cocok untuk tanaman jahe. Namun pada
kenyataannya tidak mudah untuk mendapatkan jahe dengan kualitas dan kuantitas yang
dibutuhkan, baik kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

MENGENAL TANAMAN JAHE


Jahe (Zingiber officinale Rosc) merupakan tanaman rempah yang dimanfaatkan sebagai
minuman atau campuran pada berbagai bahan pangan. Rasa jahe yang pedas bila dibuat
minuman bisa memberikan sensasi sebagai pelega dan penyegar tenggorokan, juga bisa
memberikan rasa hangat pada tubuh.
Selain sebagai penyedap makanan dan minuman, rimpang jahe juga berkhasiat sebagai obatobatan. Dewasa ini jahe banyak dimanfaatkan untuk asupan makanan, industri
makanan/minuman, atau bahan obat. Oleh karena itu, rimpang jahe juga banyak dibutuhkan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Jahe (Zingiber officinale Rosc) termasuk kedalam kelas Monocotyledon yaitu tanaman
berkeping satu dan famili Zingiberaceae atau famili temu-temuan. tanaman ini merupakan salah
satu jenis tanaman rempah-rempah yang telah lama tumbuh di Indonesia. Bahkan bangsa asing
mencoba mencari dan mendatangi negara Indonesia beberapa abad silam karena tanaman ini.

Asal Tanaman Jahe

Nama Zingiber merupakan nama latin yang berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu singibera, yang
mempunyai makna berbentuk tanduk. Hal itu dikarenakan percabangan rimpang jahe memiliki
bentuk yang menyerupai tanduk rusa. Biasanya tanaman ini banyak tumbuh di pekarangan
rumah maupun di kebun. Bahkan sekarang tanaman jahe banyak dibudidayakan di daerah
tegalan.
Sejak jaman dahulu, tanaman jahe sudah dikenal dan dibutuhkan banyak orang. Namun
sayangnya pada saat itu merka belum mengenal cara budidaya jahe yang baik dan benar sehingga
hasil panen waktu itu tidak maksimal. Tanaman jahe diperkirakan berasal dari India dan Cina
yang terkenal sebagai negara yang memanfaatkan jahe untuk obat-obatan. Bangsa Yunani dan
Romawi memperoleh jahe dari para pedagang Arab yang membawa jahe dari India. Sementara
itu orang-orang Jamaica mulai mengenal jahe sekitar tahun 1952 yang kemudian dibawa oleh
orang-orang Karibia.

Klasifikasi Jahe
Jahe adalah tanaman rimpang yang sudah sangat dikenal sebagai rempah-rempah dan bahan
obat. Rimpang jahe ada yang berbentuk seperti jemari. Adanya rasa pedas yang sangat dominan
dalam rimpang jahe disebabkan oleh senyawa keton zingeron. Klasifikasi tanaman jahe
digolongkan sebagai berikut :
Filum : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Species : Zingiber officinale

Deskripsi Tanaman Jahe


Akar tanaman jahe keluar dari garis lingkaran sisik rimpang, berwarna putih sampai cokelat,
berbentuk bulat ramping serta berserat. Akar tumbuh mendatar dekat perpukaan tanan dan
bercabang. Jahe merupakan tanaman berbatang semu, berbentuk silindris dengan tinggi tanaman
berkisar antara 30-100 cm. tanaman jahe memiliki rimpang berwarna putih, putih kekuningan,
dan jingga.
Daun berpasangan berbentuk menyerupai pedang, dan tersusun berseling-seling secara teratur
dengan panjang 15 23 cm, lebar 1 3 cm, dengan panjang tangkai daun berkisar 24 mm.
Tulang daun tersusun sejajar serta permukaan daun bagian atas berbulu putih. Ujung daun
berbentuk runcing yang membulat pada bagian pangkal. Daun terdiri atas upih dan helaian, pada
setiap buku terdapat dua daun.
Bunga tanaman jahe tersusun dalam rangkaian malai atau bulir yang berbentuk silinder seperti
jagung. Bunga tersebut tumbuh dari rimpang yang keluar dari permukaan tanah diantara batang
tanaman dan terpisah dari batang dan daunnya. Bunga tersebut berbentuk seperti tongkat, tetapi
kadang-kadang keluar juga bunga dengan bentuk bulat telur. Panjang malai sekitar 4-7 cm
dengan lebar 1,52,5 cm. Setiap bunga dilindungi oleh daun pelindung (bractea) berwarna hijau
cerah berbentuk bulat telur (ovatus) atau jorong(elliptic). Di dalam daun pelindung terdapat 1-8
bunga jahe yang memiliki mahkota berbentuk tabung dengan helaian agak sempit berwarna
kuning kehijauan. Bibir mahkota bunga berwarna ungu gelap dan berbintik-bintik putih
kekuningan. Bunga tanaman jahe memiliki benang sari semu (staminodium) yang menyerupai
mahkota bunga. Tangkai putiknya berjumlah dua buah dengan kepala sari berwarna ungu
berkukuran 9 mm. Kepala putik berada di atas kepala sari sehingga kecil kemungkinan untuk
terjadi penyerbukan sendiri. Namun peluang untuk terjadi penyerbukan buatan masih terbuka.

Jenis Tanaman Jahe

Secara umum terdapat tiga jenis tanaman jahe yang dapat dibedakan dari aroma, warna, bentuk,
dan besar rimpang. Ketiga jenis tanaman jahe tersebut adalah jahe putih besar, jahe putih kecil,
dan jahe merah. Jahe putih besar biasa disebut juga dengan jahe gajah atau jahe badak, hal itu
dikarenakan jahe putih besar memiliki ukuran rimpang yang lebih besar dengan bentuk yang
gemuk.

Jahe Putih Besar


Jahe putih besar memiliki rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih
menggembung dari kedua varietas lainnya. Rimpang jahe ini berwarna putih kekuningan. Jahe
putih besar bisa dikonsumsi dalam bentuk oalah maupun jahe segar, baik berumur muda ataupun
tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan. Rasa rimpang jahe gajah tidak begitu pedas
dibanding jahe merah ataupun jahe putih kecil. Jahe ini memiliki kandungan minyak atsiri sekitar
0,18-1,66% dari berat kering.

Jahe Putih Kecil


Jahe putih kecil atau disebut juga jahe emprit memiliki ruas kecil dengan warna rimpang putih.
Bentuknya agak pipih dan berserat lembut. Saat ini telah diciptakan varietas unggul jahe putih
kecil atau jahe emprit, yaitu JPK 3 dan JPK 6 yang mampu berproduksi hingga 16 ton/ha. Jahe
ini selalu dipanen setelah berumur tua. Minyak atsirinya lebih tinggi jika dibandingkan jahe
gajah, sehingga rasanya lebih pedas. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan dan memiliki
kandungan minyak atsiri yang tinggi yaitu 1,7-3,8% berat kering dan kadar oleoresin 2,398,87%.

Jahe Merah
Jahe merah yang memiliki nama latin Zingiber offocinale var. rubrum biasa disebut juga dengan
nama jahe sunti. Jahe merah memiliki rasa yang sangat pedas dengan aroma yang sangat tajam
sehingga sering dimanfaatkan untuk pembuatan minyak jahe dan bahan obat-obatan. Jahe merah
memiliki rimpang yang berwarna kemerahan dan lebih kecil jika dibandingkan dengan jahe putih
kecil atau sama dengan jahe kecil dengan serat yang kasar. Jahe ini memiliki kandungan minyak
atsiri sekitar 2,58-3,90% dari berat kering.

Kebutuhan Jahe
Kebutuhan permintaan jahe dari Indonesia ke negara pengimpor jahe beberapa tahun terakhir ini
cukup meningkat. Volume permintaan dalam negeri juga terus meningkat seiring dengan
semakin berkembangnya industri makanan dan minuman yang menggunakan bahan baku jahe.
Sayangnya, adanya peningkatan permintaan jahe belum dapat diimbangi dengan peningkatan
produksi jahe.
Adapun negara tujuan jahe dari Indonesia antara lain Jepang, Arab Saudi, serta Malaysia dalam
bentuk jahe segar, jahe kering, dan jahe olahan. Komoditas ekspor olahan seperti asinan (jahe

putih besar), jahe kering (jahe putih besar, jahe putih kecil, dan jahe merah), maupun minyak
atsiri dari jahe merah dan jahe putih kecil.
Berdasarkan hal tersebut di atas, jahe layak dijadikan sebagai salah satu komoditas unggulan
dalam usaha mengembangan agribisnis dan agroindustri. Selain itu, jahe juga memiliki peluang
cukup besar untuk dikembangkan. Hal itu dikarenakan selain iklim, kondisi tanah, dan letak
geografis, Indonesia sangat cocok untuk bertanam jahe. Dengan demikian Indonesia bisa
menjadi salah satu negara penyuplai jahe terbesar di dunia.
Ads by surf and keepAd Options

HomeJAHEMENGENAL TANAMAN JAHE


Diposkan Oleh Novik Kurnianti Pada Sunday, April 14, 2013
Newer Post Older Post Home

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Anda mungkin juga menyukai