Anda di halaman 1dari 14

Jahe merupakan tanaman obat yang berbentuk rumpun atau berbatang semu.

Akar tanaman ini berbentuj rimpang dengan daging akar berwarna keputihan, kekuningan, atau
kemerahan.

Jahe memiliki aroma yang sangat khas, yaitu agak pedas.

Bentuk daunnya menyirip dan tangkai daunnya berbulu.

Mahkota bunganya berbentuk tabung dengan helai yang agak sempit dan tajam, berwarna kuning
kehijauan.

Sementara bibir bunga dan kepala sarinya (putik) berwarna ungu agak gelap dan terdapat bintik-bintik
putih kekuningan.

Banyak orang sering kali merasa sulit membedakan antara jahe dan lengkuas.

Pasalnya, kedua rempah ini memiliki tampilan yang sangat mirip.

Faktanya, jahe memang masih satu keluarga dengan lengkuas.

Bahkan, jahe juga masih satu keluarga dengan temulawak, temu hitam, kencur, kunyit.

Ya, tanaman rempah satu ini ternyata termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), sehingga tak
heran jika memiliki bentuk rupa yang sangat mirip dengan berbagai rempah-rempah tersebut.

Rempah ini berasal dari Asia Pasifik dan tersebar luas dari India sampai China, termasuk Indonesia.
Jenis Jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna

rimpangnya.

Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu :

Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak

Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya.

Jenis jahe ini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar
maupun jahe olahan.

Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit

Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung.

Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua.

Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping
seratnya tinggi.

Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.
Jahe merah

Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil.

Sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak
atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan

Tanaman jahe merah (Gambar 1) memiliki nama latin Zingiber officinale Rosc.Var.Rubrum, yang
termasuk dalam divisi spermatophyta atau tumbuhan tingkat tinggi dengan sub divisio berupa
tumbuhan angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup dan kelas tumbuhan dengan biji berkeping
satu yang biasa disebut monocotyledone.

Zingiber officinale Rosc.Var.Rubrum termasuk dalam tumbuhan berbangsa Zingiberales (jahe-jahean)


dengan nama suku Zingiberaceae dan nama marga Zingiber, sehingga tumbuhan ini memiliki nama jenis
atau species Zingiber officinale Rosc.Var.Rubrum

Jahe Merah

Selasa, 3 Maret 2020 16:45 WIB

Penulis: saradita oktaviani

Editor: Putradi Pamungkas

AA

Jahe merah (maxmanroe)

Jahe merah (maxmanroe)


Daftar Isi

1. Tanaman Jahe

2. Jahe Merah

3. Manfaat

TRIBUNNEWSWIKI.COM – Kabar adanya dua WNI positif virus corona membuat masyarakat Indonesia
menjaga ketat kesehatan mereka.

Menkes meminta masyarakat agar selalu meningkatkan imunitas tubuh dan memjaga kondisi tubuh agar
tetap sehat.

Virus ini menurut Menkes Terawan akan mudah masuk ke dalam tubuh jika kondisi badan kurang baik
dan imunitas rendah.

Ia mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan menjaga daya tahan tubuh guna
mengurangi potensi terinfeksi virus korona.

Sistem kekebalan tubuh yang baik merupakan kunci utama menghindari masuknya segala macam jenis
penyakit dalam tubuh.

Baca: Viral Mpon-mpon Disebut Bisa Tangkal Virus Corona, Begini Penjelasan Ahli Kesehatan

Baca: Dua Warga Indonesia Positif Corona, UNS Lakukan Upaya Pencegahan, Kembangkan Jahe Merah
Upaya menjaga pola hidup sehat ini selain dengan mengonsumsi makanan bergizi dan menjaga imunitas
juga perlu diimbangi dengan mengonsumsi minuman yang bisa menjaga kebugaran dan stamina tubuh.
Misalnya, jahe merah.(1)

Jahe merah tinggi akan antioksidan, berfungsi sebagai zat pencegah radikal bebas yang menimbulkan
kerusakan pada sel-sel tubuh.

Rimpang jahe mengandung 19 komponen bioaktif yang berguna bagi imun tubuh.

Jahe merah termasuk dalam rempah yang banyak digunakan sebagai bumbu masak karena memiliki
aroma khas yang menyegarkan,

Tak kalah menyehatkan dari jahe putih biasa, jahe merah pun menawarkan segudang manfaat
kesehatan.

Bahkan, manfaat jahe merah sudah dikenal sejak zaman dahulu untuk mengatasi berbagai macam
penyakit.(2)

Jahe merah (maxmanroe)

Jahe merah (maxmanroe) (maxmanroe)

Tanaman Jahe

Jahe merupakan tanaman obat yang berbentuk rumpun atau berbatang semu.

Akar tanaman ini berbentuj rimpang dengan daging akar berwarna keputihan, kekuningan, atau
kemerahan.
Jahe memiliki aroma yang sangat khas, yaitu agak pedas.

Bentuk daunnya menyirip dan tangkai daunnya berbulu.

Mahkota bunganya berbentuk tabung dengan helai yang agak sempit dan tajam, berwarna kuning
kehijauan.

Sementara bibir bunga dan kepala sarinya (putik) berwarna ungu agak gelap dan terdapat bintik-bintik
putih kekuningan.

Banyak orang sering kali merasa sulit membedakan antara jahe dan lengkuas.

Pasalnya, kedua rempah ini memiliki tampilan yang sangat mirip.

Faktanya, jahe memang masih satu keluarga dengan lengkuas.

Bahkan, jahe juga masih satu keluarga dengan temulawak, temu hitam, kencur, kunyit.

Baca: 7 Bahan yang Berkhasiat Sembuhkan Flu Secara Alami agar Tidak Melulu Minum Obat: Garam
hingga Jahe

Baca: Pantai Karang Jahe

Ya, tanaman rempah satu ini ternyata termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), sehingga tak
heran jika memiliki bentuk rupa yang sangat mirip dengan berbagai rempah-rempah tersebut.

Rempah ini berasal dari Asia Pasifik dan tersebar luas dari India sampai China, termasuk Indonesia.
Jenis Jahe

Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna

rimpangnya.

Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu :

Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak

Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya.

Jenis jahe ini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar
maupun jahe olahan.

Baca: Mitos Virus Corona yang Tak Perlu Dipercaya, Soal Paket dari China Tak Aman hingga Kematian

Baca: Virus Corona (Coronavirus)

Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit

Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung.

Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua.

Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping
seratnya tinggi.
Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya.

Jahe merah

Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil.

Sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak
atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.(3)

Jahe Merah

Tanaman jahe merah (Gambar 1) memiliki nama latin Zingiber officinale Rosc.Var.Rubrum, yang
termasuk dalam divisi spermatophyta atau tumbuhan tingkat tinggi dengan sub divisio berupa
tumbuhan angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup dan kelas tumbuhan dengan biji berkeping
satu yang biasa disebut monocotyledone.

Zingiber officinale Rosc.Var.Rubrum termasuk dalam tumbuhan berbangsa Zingiberales (jahe-jahean)


dengan nama suku Zingiberaceae dan nama marga Zingiber, sehingga tumbuhan ini memiliki nama jenis
atau species Zingiber officinale Rosc.Var.Rubrum.(4)

Manfaat

Manfaat jahe merah dan putih untuk mengatasi berbagai masalah pencernaan sebenarnya sudah
terkenal sejak zaman dahulu.

Mencegah masalah pencernaan

Dari generasi ke generasi, jahe merupakan salah satu obat herbal alami yang sering digunakan untuk
memperlancar sekaligus mencegah berbagai masalah pencernan.
Ekstrak minyak jahe merah dapat melindungi sistem pencernaan dari bakteri, sehingga mencegah Anda
dari masalah pencernaan, seperti sakit perut.

Agen antibakteri yang ada dalam jahe dapat melawan bakteri jahat, seperti Escherichia coli, Salmonella
enteriditis, dan Staphylococcus aureus.

Bila ditambahkan dalam makanan, jahe dapat digunakan sebagai pengawet alami dan dapat mencegah
Anda dari keracunan makanan akibat bakteri.

Tak hanya itu, kehangatan yang diberikan oleh jahe juga dapat menenangkan pencernaan.

Kehangatan yang diberikan oleh jahe juga banyak dimanfaatkan untuk mengatasi flu dan pilek.

Baca: Manfaat Konsumsi Bawang Putih di Pagi Hari saat Perut Kosong, Obati Hipertensi dan Penyakit
Lainnya

Baca: Dikenal Banyak Manfaat, Ternyata Buah Naga Berbahaya Dikonsumsi Oleh Orang dengan Kondisi
Tertentu

Mengurangi nyeri otot dan sendi

Jahe merah ternyata tak hanya bermanfaat sebagai minuman penghangat saat cuaca dingin saja.

Pasalnya, tanaman herbal satu ini juga dapat mengurangi rasa sakit atau nyeri akibat peradangan.

Manfaat jahe merah untuk mengurangi peradangan ini sudah didukung oleh beberapa penelitian.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada atlet sepak takraw membuktikan bahwa pemberian ekstrak jahe
selama 10 hari dapat mengurangi nyeri otot pada atlet sepak takraw.
Penelitian lain yang diterbitkan oleh American College of Rheumatology juga membuktikan bahwa
ekstrak jahe dapat membantu mengurangi gejala osteoarthritis, seperti nyeri otot.

Salah satu penelitian bahkan menyebut bahwa jahe lebih efektif mengurangi peradangan di dalam
tubuh ketimbang obat antiinfalamsi non streoid (NSAID).

Para peneliti menemukan bahwa berbagai kandungan dalam jahe dapat bertindak sebagai
antiperadangan sehingga dapat membantu dalam melawan peradangan akut maupun kronis.

Beberapa komponen aktif dalam jahe yang dapat menurunkan leukotrien dan portaglandin yang
memicu peradangan di antaranya gingerol, gingerdione, dan zingeron.

Selain itu, jahe merah juga mengandung oleoresin yang lebih tinggi dari jahe lainnya, di mana oleoresin
juga dapat bekerja sebagai antiperadangan.

Baca: Coba Minum Air Rebusan Jahe saat Malam sebelum Tidur, Rasakan Manfaat Menakjubkan Ini

Baca: Jangan Anggap Remeh! Berikut 9 Manfaat Jeruk Bali Bagi Kesehatan, Bisa Cegah Penuaan Dini

Meningkatkan kesuburan pria

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang pria mengalami gangguan reproduksi.

Kabar baiknya, manfaat jahe merah bisa digunakan untuk mengatasi gangguan seksual pria.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta menemukan bahwa minyak atsiri jahe merah memiliki efek afrodisiak.
Meski begitu, efek aprodisiak minyak atsiri jahe merah masih lebih kecil dibanding dengan pasak bumi.

Afrodisiak sendiri merupakan zat kimia yang digunakan merangsang daya seksual dengan cara
meningkatkan serta melancarkan sirkulasi aliran darah dalam tubuh.

Apabila sirkulasi darah meningkat, maka kemungkinan aliran darah di daerah lemin juga meningkat.

Alhasil, pria pun memungkinkan untuk mengalami ereksi.

Di samping itu, penelitian lain juga menemukan bahwa rempah satu ini juga mengandung antioksidan
dan memiliki aktivitas androgenik.

Hal tersebut membuat jahe merah diyakini dapat meningkatkan jumlah hormon testosteron sehingga
dapat meningkatkan kesuburan pria.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa pemberian ekstrak jahe yang
dikombinasikan dengan mineral seng pada tikus albino jantan dapat meningkatkan hormon testosteron,
jumlah sperma, dan kualitas sperma pada tikus.

Sehingga, hal ini dapat meningkatkan fungsi testis pada tikus.

Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memperkuat temuan ini.

Baca: 10 Manfaat Konsumsi Ubi Jalar di Pagi Hari, untuk Perawatan Kecantikan hingga Mencegah
Kolesterol

Baca: Para Ilmuwan China Kembangkan Penelitian Vitamin C Dosis Tinggi Bantu Atasi Virus Corona
Menurunkan asam urat

Manfaat jahe merah ternyata juga bisa membantu menurunkan asam urat.

Diketahui bahwa jahe merah masuk dalam 10 daftar tanaman herbal yang efektif untuk mengobati asam
urat.

Arthritis gout, alias penyakit asam urat merupakan sebuah kondisi yang terjadi ketika asam urat
mengalami penumpukkan di persendian, sehingga menyebabkan peradangan dan timbulah nyeri.

Jahe merah membantu mengurangi peradangan di sendi dan membuang tumpukan asam urat dengan
memperlancar sirkulasi darah.

Alhasil, tingkat asam urat yang semulanya tinggi bisa berangsur-angsur menurun ke dalam tahap yang
normal.

Penelitian lain juga menemukan hal yang serupa.

Baca: Manfaat Konsumsi Vitamin C bagi Kulit, Mencerahkan hingga Memudarkan Bintik Hitam

Baca: Masker N95

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Scientific dan Technology pada
tahun 2017, diketahui bahwa kompres jahe merah yang dilakukan sehari sekali secara rutin dapat
membantu mengurangi skala nyeri asam urat yang dialami pasien lansia.

Para peneliti meyakini bahwa kompres jahe merah dapat mengurangi peradangan dengan cara
menurunkan kadar prostaglandin dan leukotrien pasien lansia dengan penyakit asam urat.
Meski terbukti membantu menurunkan kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh, masih dibutukan
penelitian lanjutan dengan cakupan yang lebih luas sekaligus indikator yang lebih mendetail guna
memastikan manfaat jahe merah yang satu ini.(2)

Nama tanaman Jahe Merah

Divisi Spermatophyta

Sub-divisi Angiospermae

Kelas Monocotyledoneae

Ordo Zingiberales

Famili Zingiberaceae

Genus Zingiber
Species Zingiber officinale

Anda mungkin juga menyukai