Anda di halaman 1dari 31

Company

LOGO

TINJAUAN
FARMAKOEKONOMI
Dept of pharmacy
Apakah
Perspektif
Perspektif masyarakat (societal)
Kajian Farmakoekonomi yang mengambil
perspektif masyarakat luas adalah
penghitungan biaya intervensi kesehatan,
seperti program penurunan konsumsi
rokok, untuk memperkirakan potensi
peningkatan produktivitas ekonomi (PDB,
produk domestik bruto) atau penghematan
biaya pelayanan kesehatan secara
nasional dari intervensi kesehatan tersebut.
Perspektif kelembagaan (institutional)

kajian farmakoekonomi yang terkait


kelembagaan antara lain penghitungan
efektivitas-biaya pengobatan untuk
penyusunan Formularium Rumah Sakit.
Contoh lain, di tingkat pusat,
penghitungan AEB untuk penyusunan
DOEN dan Formularium Nasional.
Perspektif individu (individual perspective).

kajian farmakoekonomi dari perspektif


individu adalah penghitungan biaya
perawatan kesehatan untuk mencapai
kualitas hidup tertentu sehingga pasien
dapat menilai suatu intervensi kesehatan
cukup bernilai atau tidak dibanding
kebutuhan lainnya (termasuk hiburan).
Efektivitas (effectiveness)
Efektivitas merujuk pada kemampuan suatu obat dalam
memberikan peningkatan kesehatan (outcomes) kepada
pasien
kajian farmakoekonomi dapat memberikan besaran
efektivitas-biaya (cost-effectiveness) yang menunjukkan
jumlah rupiah yang harus dibelanjakan untuk setiap unit
indikator kesehatan baik klinis maupun non-klinis (misalnya,
dalam mg/dL penurunan kadar LDL dan/atau kolesterol
total dalam darah) yang terjadi karena penggunaan suatu
obat.
Semakin kecil rupiah yang harus dibayar untuk
mendapatkan unit indikator kesehatan (klinis maupun non-
klinis) yang diinginkan, semakin tinggi nilai efektivitas-biaya
suatu obat.
Utilitas (utility)
Utilitas merujuk pada tambahan usia (dalam tahun)
yang dapat dinikmati dalam keadaan sehat
sempurna oleh pasien karena menggunakan suatu
obat >>disebut Quality Adjusted Life Years-QALY
atau jumlah tahun yang disesuaikan (JTKD).
Kajian Farmakoekonomi ini akan memberikan unit
utilitas-biaya (cost-utility) yang menunjukkan unit
moneter yang harus dikeluarkan untuk setiap JTKD
yang diperoleh.
Semakin kecil jumlah rupiah yang harus dibayar
untuk mendapatkan tambahan JTKD, semakin
tinggi utilitas-biaya suatu obat.
Manfaat (benefit)
manfaat (benefit) merujuk pada nilai kepuasan
yang diperoleh pasien dari penggunaan suatu
obat.
Nilai kepuasan ini dinyatakan dalam besaran
moneter setelah dilakukan konversi dengan
menggunakan nilai rupiah yang rela dibayarkan
untuk mendapat kepuasan tersebut (willingness
to pay).
Semakin tinggi willingness to pay relatif terhadap
harga riil obat (cost), semakin layak obat tersebut
dipilih.
proses pemberian pelayanan kesehatan
Biaya rerata dan biaya marjinal
Biaya rerata adalah jumlah biaya per unit hasil yang diperoleh,
sementara biaya marjinal adalah perubahan biaya atas
penambahan atau pengurangan unit hasil yang diperoleh
(Bootman et al., 2005).
Contoh: jika sebuah cara pengobatan baru memungkinkan
pasien pulang dari rumah sakit sehari lebih cepat dibanding
cara pengobatan lama mungkin akan terpikir untuk menghitung
biaya rerata rawat inap sebagai penghematan sumberdaya.
Kenyataannya, semua biaya tetap yang terhitung ke dalam
biaya tetap tersebut (misalnya, biaya laboratorium tidak
mengalami perubahan. Yang berubah hanyalah biaya yang
terkait dengan lamanya pasien dirawat (biaya makan,
pengobatan, jasa dokter dan perawat, inilah biaya marjinal,
biaya yang betul-betul megalami perubahan.
Biaya tetap dan biaya variabel
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya
tidak berubah dengan perubahan kuantitas
atau volume produk atau layanan yang
diberikan dalam jangka pendek (umumnya
dalam rentang waktu 1 tahun atau kurang),
misalnya gaji karyawan dan depresiasi aset.
Biaya variabel berubah seiring perubahan
hasil yang diperoleh, seperti komisi
penjualan dan biaya penjualan obat
(Bootman et al., 2005).
Biaya Tambahan (Ancillary Cost) dan Biaya Total
Biaya langsung
Biaya langsung adalah biaya yang terkait
langsung dengan perawatan kesehatan, termasuk
biaya obat (dan perbekalan kesehatan), biaya
konsultasi dokter, biaya jasa perawat,
penggunaan fasilitas rumah sakit (kamar rawat
inap, peralatan), uji laboratorium, biaya pelayanan
informal dan biaya kesehatan lainnya.
Dalam biaya langsung, selain biaya medis,
seringkali diperhitungkan pula biaya non-medis
seperti biaya ambulan dan biaya transportasi
pasien lainnya.
Biaya tidak langsung
Biaya tidak langsung adalah sejumlah
biaya yang terkait dengan hilangnya
produktivitas akibat menderita suatu
penyakit, termasuk biaya transportasi,
biaya hilangnya produktivitas, biaya
pendamping (anggota keluarga yang
menemani pasien). (Bootman et al.,
2005).
Biaya nirwujud (intangible cost) dan
Biaya terhindarkan (averted cost,
avoided cost)
Biaya
Biaya Lain
Biaya
Biaya Lain
Biaya
Metode Kajian Farmakoekonomi

Pada kajian farmakoekonomi dikenal


empat metode analisis.
Metode Kajian Farmakoekonomi
AMiB
Contoh CMA
Membandingkan obat generik berlogo (OGB)
dengan obat generik bermerek dengan
bahan kimia obat sejenis dan telah
dibuktikan kesetaraannya melalui uji
bioavailabilitas-bioekuivalen (BA/BE). Jika
tidak ada hasil uji BA/BE yang membuktikan
kesetaraan hasil pengobatan, AMiB tidak
layak untuk digunakan.
Membandingkan obat standar dengan obat
baru yang memiliki efek setara.
Contoh CEA
Membandingkan dua atau lebih jenis obat dari kelas
terapi yang sama tetapi memberikan besaran hasil
pengobatan berbeda, misalnya dua obat
antihipertensi yang memiliki kemampuan penurunan
tekanan darah diastolik yang berbeda.

Membandingkan dua atau lebih terapi yang hasil


pengobatannya dapat diukur dengan unit alamiah
yang sama, walau mekanisme kerjanya berbeda,
misalnya obat golongan proton pump inhibitor
dengan H2 antagonist untuk refux oesophagitis parah
Metode Kajian Farmakoekonomi
AUBcost-utility analysis (CUA)
Contoh CUA
Dalam praktek, AUB hampir selalu
digunakan untuk membandingkan
alternatif yang memiliki tujuan (objective)
sama, seperti:
Membandingkan operasi versus kemoterapi;
Membandingkan obat kanker baru versus
pencegahan (melalui kampanue skrining).
Contoh CBA/AMB
AMB memungkinkan adanya perbandingan
antara program/intervensi dengan outcome
yang sangat berbeda
Misal : program klinik antikoagulan dan
program klinik antidiabetes
Dilakukan perbandingan nilai moneter antar
program/intervensi tersebut untuk
pengambilan keputusannya
program/intervensi dengan surplus manfaat
yang paling besar.
Company
LOGO

See u next week.

Anda mungkin juga menyukai