OLEH KELOMPOK 1
ARUM CAHYA MENTARI (101501087) MELISA .A SITANGGANG (101501119)
ARI ANSHARI RAMBE (101501086) MAYA OCTAVIA (101501019)
AYU RUSLAINI (101501014) NURHASANAH (101501009)
ARNOLD YAPSON (101501115) NOVIA ANDRIANI (101501038)
BAMBANG TRI SANJAYA (101501028) NADYA PUSPITA DEWI (101501007)
CINTA SUCI HSB (101501098) NAZRIA SABELLA (101501153)
DIANITA HARAHAP (101501029) SATIA C.D SIRAIT (101501126)
DENNY AMINUNSYAH (101501110) PRETTI APRILIA (101501148)
FADILLATURRAHMI (101501028) RENI PRATIWI (101501145)
INDAH RIZKI (101501124) RIDHA RAHIMAH (101501088)
HARITA ISLAMI (101501015) YOGI SATRIA (101501036)
MARIA REUNITA (101501151) ZUKHAIRI NAZLA (101501120)
PENDAHULUAN
• Dari tahun 2000-2003, lebih dari 300 obat baru diakui oleh Food and
Drug Administration (FDA).
• Obat baru makin banyak + tingginya biaya obat MCOs Kualitas
tinggi + harga murah
• Pharmacy and Therapeutics (P&T) committees bertanggung
jawab untuk mengevaluasi obat-obat baru ini dan menyimpulkan
bahwa farmakoekonomi berhubungan dengan pemilihan formula
• Merupakan suatu analisa ekonomi terhadap upaya
pelayanan kesehatan yaitu dalam penggunaan obat,
dengan meninjau dari segi biaya versus dampak.
• suatu metoda baru untuk mendapatkan pengobatan
dengan biaya yang lebih efisien dan serendah mungkin
tetapi efektif dalam merawat penderita untuk
mendapatkan hasil klinik yang baik (cost effective with
best clinical outcome).
-persamaan farmakoekonomi-
Dari persamaan tersebut :
•Jika hanya sisi kiri yang diukur tanpa memandang hasilnya, maka itu disebut
sebagai COST ANALYSIS (analisa ekonomi parsial)
•Jika hanya sisi kanan yang dikur tapa memandang biayanya, maka disebut
sebagai CLINICAL or OUTCOME STUDY (studi klinis) dan bukan analisa
ekonomi
•Analisa Farmakoekonomi yang sebenarnya harus mempertimbangkan dan
membandingkan kedua sisi persamaan tersebut
Farmakoekonomi berhubungan dengan penelitian terhadap hasil, tapi tidak
semua penelitian tentang hasil adalah penelitian farmakoekonomi.
Penelitian hasil adalah usaha untuk mengidentifikasi, mengukur dan
mengevaluasi hasil akhir dari pelayanan kesehatan termasuk kepuasan pasien
dan status kesehatannya.
TIPE BIAYA (TYPES OF
COSTS)
Studi farmakoekonomi mengklasifikasi biaya menjadi 4 tipe :
1. Direct Medical Costs
Biaya yang berhubungan dengan produk obat, kunjungan dokter, biaya inap rumah
sakit serta biaya kunjungan ke kamar emergency.
2. Direct Non-medical Costs
Merupakan biaya yang berhubungan dengan pengobatan tapi bukan dalam hal
medis. Seperti biaya yang diperlukan untuk kunjungan ke dokter/RS, biaya makan
dan keperluan untuk pasien dan keluarganya ketika berobat ke luar kota, dan
seperti biaya untuk pengasuh anak dari pasien.
3. Indirect Costs
Merupakan biaya yang terlibat dalam hilangnya produktivitas karena
sakit/kematian.
4. Intangible Costs
Hal-hal yang sulit dijelaskan karena menyangkut rasa sakit, gelisah, menderita, dan
lelah karena sakit yang diderita atau karena pengobatan terhadap penyakitnya
tersebut.
Methodology Cost measurement unit Outcome measurement
unit
Keuntungan : untuk menganalisa dua program yang sama sekali berbeda, karena outcome nya
sama-sama moneter. Dan satu-satunya analisa farmakoekonomi yang bisa menilai 1 program saja
dengan menghitung NET BENEFITNYA. Bagi pemerintah, kebanyakan yang digunakan adalah
CBA ini.
Contohnya : Pemerintah ingin menilai, program manakah yang lebih memiliki benefit yang besar
antara program pemberantasan TB atau pemberian vaksin polio.
Cara menghitungnya adalah :
CBA = B/C
*C= cost (dalam moneter) dan B = Benefit (dalam moneter)*
Jika nilai CBA > 1 berarti programnya lebih benefit, jadi sebaiknya dilaksanakan
Jika nilai CBA = 1 berarti ada atau tidak program tersebut sama saja
Jika nilai CBA < 1 berarti program tersebut malah mendatangkan kerugian
Kerugian : terkadang ada benefit yang intangible, yang tidak bisa dimoneterkan,
sehingga hasilnya bias.
3. Cost Effectiveness Analysis
Tujuan:
membantu memilih alternatif terbaik atau biaya yang paling
efektif.
membantu dalam membuat keputusan ketika keputusan yang
kompleks dan ada ketidakpastian tentang beberapa informasi.
Langkah 1: Identifikasi Keputusan Spesifik (Soal Terapi atau Medis) :
Menentukan dengan jelas keputusan khusus untuk dievaluasi. Menentukan siapa
yang akan bertanggung jawab untuk biaya pengobatan dan menentukan
bagaimana biaya diukur.
contoh ISK, keputusan itu apakah akan menambahkan antibiotik baru ke
formularium untuk mengobati UTI
9. Apakah semua asumsi menyatakan? Analisis sensitivitas yang dilakukan untuk asumsi
ini?
Banyak nilai-nilai yang digunakan dalam studi pharmacoeconomic didasarkan pada asumsi.
Sebagai contoh, penulis dapat mengasumsikan tingkat efek samping adalah 5%, atau yang
sesuai dengan rejimen akan menjadi 80%. Jenis asumsi harus dinyatakan secara eksplisit.
Untuk asumsi penting, adalah perkiraan bervariasi dalam kisaran yang wajar dari nilai-nilai?
Karena jangka waktu yang singkat itu tidak diperlukan atau dilakukan.
9. Apakah yang menyatakan asumsi wajar? Apakah analisis sensitivitas
dilakukan pada asumsi ini?
Salah satu asumsi adalah bahwa $ 1500 per hari adalah perkiraan yang masuk akal
untuk tinggal di rumah sakit. Analisis sensitivitas pada asumsi ini
dilakukan-"Perkiraan biaya rata-rata rawat inap bervariasi dari $ 500 sampai $ 2000
per hari.“
10. Bagaimana ringkasan objektif tentang hasil yang disajikan?
Dalam abstrak, sulit untuk mengetahui apakah bagian dari artikel tampak bias-abstrak
itu sendiri tampaknya tidak bias.
Memilih Farmakoekonomi Website
Artikel yang memberikan gambaran tentang bidang pharmacoeconomics,
metodologi yang berubah, dan kemajuan terbaru sering bisa ditemukan dengan
mudah di situs internet ini ditujukan untuk bidang spesialisasi
Contoh:
Canadian Koordinasi Kantor Kesehatan Teknologi Penilaian
http://www.ccohta.ca
Cochrane Collaboration Halaman
http://www.cochrane.org/index0.htm
Departemen Pertahanan http://www.pec.ha.osd.mil/links.htm
Pharmacoeconomic Pusat
Institut Kesehatan Ekonomi http://www.ihe.ca
Masyarakat Internasional untuk Pharmacoeconomics dan
http://www.ispor.org/links_index.asp Hasil Penelitian
Kesempatan pendidikan di pharmacoeconomics telah berkembang pesat
selama 10 tahun terakhir, khususnya di Sekolah Farmasi AS. Sebuah
situs web yang berisi daftar link ke lebih dari 60 situs-situs lain yang
menawarkan pendidikan pharmacoeconomic dapat ditemukan di
http://www.healtheconomics.com/education.cfm.
KESIMPULAN
Banyak farmasi dan terapi komite yang ditantang dengan biaya pengelolaan
farmakoterapi.
KLIK 2010
(FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
2010)