Anda di halaman 1dari 6

RESUME

FARMAKOEKONOMI
BLOK MANAJEMEN PRAKTIK KEFARMASIAN

OLEH:

NAMA : ANUGRAH AINUN RAMLI


NIM : 15120200162
DOSEN : Dr. Tri Murti Andayani, Sp.FRS

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2021
A. Definisi

Farmakoekonomi adalah cabang dari ekonomi kesehatan yang difokuskan


pada pelayanan farmasi atau pengobatan. Deskripsi & analisis biaya dan
konsekuensi produk & layanan farmasi serta dampaknya terhadap individu,
sistem perawatan, dan masyarakat.
• Studi farmakoekonomi membandingkan biaya dan output/luaran
(outcome) dari suatu pilihan terapi atau teknologi kesehatan
• Di Era JKN, peran Farmakoekonomi sangat penting sebagai pendukung
dalam pengambilan keputusan, seperti penentuan Formularium
nasional, formularium RS, keputusan klinik, dan program pelayanan
kesehatan
Cost-effective adalah biaya yang efektif dikeluarkan untuk menyembuhkan
suatu penyakit. Terapi atau pelayanan dikatakan cost-effective ?
a) Lebih murah dan efektivitasnya sama dengan pembandingnya
b) Lebih mahal tetapi efektivitasnya juga lebih tinggi
c) Lebih murah dan kurang efektif, dimana tambahan benefit dr
pembanding tdk sebanding dg tambahan biayanya
B. Metode analisis Farmakoekonomi
Metode analisis Farmakoekonomi dibagi menjadi beberapa diantaranya:

Analysis Inputs Outputs

Outcome Assessment Economic, Clinical, Humanistic

Cost of Illness $ -

Cost-Consequences Analysis $ All relevant Outcomes (each


reported separately)
Cost-Benefit $ $

Cost-Effectiveness $ Single outcome, natural units


(life-years gained, mmHg blood
pressure)

Cost-Minimization $ Equivalence demonstrated in


comparative groups

Cost-Utility $ Preferences, Humanistic


Outcomes (QALY)

Adapun yang dimaksud dengan biaya adala sumber daya yg


dikonsumsi dalam suatu intervensi atau pelayanan farmasi dimana analisis
Farmakoekonomi meliputi semua biaya yg diperlukan utk intervensi.
Macam-macam biaya yang dimaksud yaitu:
a) Direct medical costs
b) Direct non medical costs
c) Indirect costs
d) Intangible costs
Contoh……
Biaya terkait terapi insulin pada diabetes melitus
a) Direct medical costs
• Biaya insulin
• Biaya efek samping hipoglikemia (symptomatic, nocturnal & severe
hypoglycemia)
• Biaya untuk inpatient & outpatient services, emergency department
visits, subsequent prescriptions, longterm care & homecare visits
b) Biaya non medik langsung
• Bantuan di rumah, biaya transportasi dll
c) Indirect cost
• Penurunan produktivitas (disability temporer, early disability,
permanen disability)
• Mortalitas dini
d) Intangible cost
• Penurunan kualitas hidup, peningkatan rasa tdk nyaman/nyeri,
keterbatasan fisik
Pentingnya Farmakoekonomi :
a) Keputusan Klinik dalam Identifikasi obat lebih tepat untuk pasien
Program Manajemen Penyakit
b) Identifikasi pelayanan farmasi (biaya dan outcome) yang dpt
meningkatkan nilai dari terapi obat
c) Manajemen Formularium Kebijakan Pengobatan Alokasi sumber daya
Posisi Formularium Nasional
• Aspek Scientific : Hanya mencakup obat dengan bukti ilmiah terkini dan
valid
• Aspek kemampuan pembiayaan : Hanya obat yang paling cost-effective
• Aspek perlindungan masyarakat & provider : Hanya obat yang memiliki
safety profile terbaik dan Indikasi obat sesuai saat registrasi BPOM

1. Analisis biaya dan cost-minimization analysis


Analisis biaya adalah mengevaluasi dua atau lebih intervensi, dimana
hanya biaya yg berkaitan dgn tiap intervensi dievaluasi & dibandingkan ,
sedangkan analisis cost-minimization adalah mengevaluasi dua atau lebih
intervensi, dimana outcome atau konsekuensinya diasumsikan ekuivalen
dan biaya yg berkaitan dgn tiap intervensi dievaluasi & dibandingkan
2. Cost of-illness
Adapun tujuan dari cost of-illness adalah untuk mengevaluasi beban
ekonomi dari suatu penyakit pada masyarakat, meliputi seluruh sumber
daya pelayanan kesehatan yang dikonsumsi. Tipe dari cost of-illness yaitu:
1) Data epidemiologi, yaitu pendekatan prevalensi atau insidensi
2) Metode yang dipilih untuk menghitung biaya, yaitu top down atau bottom
up
3) Hubungan antara awal penelitian dan pengumpulan data, yaitu studi
retrospektif dan prospektif
3. Cost-Effectiveness Analysis
Cost-effectiveness analisis merupakan metode untuk membandingkan
biaya dan benefit dari suatu intervensi. Adapun yang dimaksud dengan cost
atau biaya :yaitu sumber daya yang digunakan diukur dalam nilai moneter
dan Efektivitas adalah natural unit dari perbaikan kesehatan (outcome
klinik, life years gained, life years saved, pencegahan penyakit)
4. Cost-Utility Analysis
cost-utility analysis adalah sumber daya yang digunakan dalam unit
moneter, outcome/Benefit diukur dlm Quality-Adjusted Life Years (QALY)
dan menggabungkan morbiditas dan mortalitas
5. Cost-benefit analysis
Metode ini untuk membandingkan nilai sumber daya yg digunakan (cost)
dengan nilai outcome (benefit) dari suatu program/intervensi, Intervensi
tunggal atau beberapa intervensi. Multiple program dengan outcome yang
sama atau tidak terkait, jika dana terbatas dan hanya satu program yang
akan dilaksanakan
Adapun kesuliatn dari menggunakan metode ini yaitu kesulitan mengukur
benefit dan merubah ke nilai mata uang, kenyamanan, kepuasan pasien,
dan kondisi lingkungan kerja dokter serta membandingkan baik biaya dan
keluaran dalam unit mata uang. Selain itu metode CBA ini memiliki
kekurangan dan kelebihan diantaranya:
a) Kelebihan CBA yaitu:
Beberapa keluaran yang berbeda dapat dibandingkan, dimana keluaran
diukur dalam nilai mata uang.
b) Kekurangan CBA yaitu:
- Menempatkan nilai ekonomi pada keluaran medik bukan merupakan
hal yang mudah dan
- Tidak ada kesepakatan bersama pada satu metode standar untuk
memenuhinya

Anda mungkin juga menyukai