Pharmacoeconomics
Health Economics
Economic
Evaluation
7
Kegunaan Farmakoekonomi
World Health Organization (2010). The World health report-health system financing the path to universal coverage, Geneva.
Pemborosan Anggaran dalam Pelayanan Kesehatan
Duplikasi layanan
Pasien tidak
mendapatkan Pengobatan yang tidak tepat
pengobatan yang tepat
Pengobatan tidak cost-effective
Resources are
unnecessarily taken Pemborosan administratif
away from patient Kecurangan dan korupsi
care
World Health Organization (2010). The World health report-health system financing the path to universal coverage, Geneva.
Tipe Analisis dalam Studi Farmakoekonomi
Δ Biaya (Rp) = Biaya intervensi baru – Biaya intervensi lama
Δ Efektivitas Efektivitas intervensi baru – Efektivitas intervensi lama
Apakah efektivitas
Analisis biaya
dari intervensi sama?
TIDAK IYA
• Biaya yang terkait langsung dengan • Sejumlah biaya yang terkait dengan
perawatan kesehatan. hilangnya produktivitas akibat
• Biaya langsung medis, seperti biaya menderita suatu penyakit.
obat, konsultasi dokter, biaya jasa • Biaya tidak langsung lainnya adalah
perawat, penggunaan fasilitas RS biaya transportasi keluarga pasien
(kamar rawat inap, peralatan), dan dan biaya pendamping (anggota
uji laboratorium. keluarga yang menemani pasien).
• Biaya langsung non-medis seperti
biaya transportasi pasien/ambulan.
Identifikasi Biaya
Sumber data biaya dapat diperoleh dari :
1. Tagihan biaya (billing) pasien dari bagian keuangan
2. Data klaim dari penyelenggara asuransi kesehatan
3. Kuesioner pasien
4. Daftar gaji/UMR untuk menghitung hilangnya biaya produktivitas
5. Standar tarif pelayanan kesehatan (INA-CBGs)
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Buku Pedoman Farmakoekonomi. Kemenkes RI, Jakarta: 2012.
Perspektif Biaya
Perspektif
Komponen biaya Masyarakat Pasien Kelembagaan (institutional)
Perspektif
Masyarakat
(societal) (individu) Penyedia layanan Pembayar layanan
Biaya langsung medis
Pelayanan kesehatan
+ + + +
Pelayanan Iainnya + ± - ±
Perspektif
Kelembagaan Cost sharing patient - + - -
Biaya langsung non-medis
Transportasi + ± - ±
Pelayanan Informal + - - -
Perspektif
Individu
Biaya tidak langsung
Hilangnya produktivitas + + - -
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Buku Pedoman Farmakoekonomi. Kemenkes RI, Jakarta: 2012.
Analisis Minimalisasi Biaya
• Teknik analisis ekonomi untuk membandingkan dua pilihan intervensi atau
lebih yang memberikan outcome kesehatan setara untuk mengidentifikasi
pilihan yang menawarkan biaya lebih rendah.
• Menentukan kesetaraan (equivalence) dari intervensi/obat yang akan dikaji.
• Membandingkan OGB dengan obat generik bermerek dengan bahan kimia
obat sejenis dan telah dibuktikan kesetaraannya melalui uji bioavailabilitas/
bioekuivalen (BA/BE).
• Membandingkan obat standar dengan obat baru yang memiliki efek setara.
Analisis Minimalisasi Biaya Pemberian Antibiotik X (split dose)
Dibandingkan Antibiotik X (full dose) Dikombinasikan Antinausea
Benefit with standard Cost associated with Patient-specific benefit Patient-specific cost
treatment standard treatment with new intervention with new intervention
IV I
Efektivitas lebih kecil III II Efektivitas lebih besar
Cost-
Effectiveness 400 500/200 = 2.5
Ratio average
Biaya
300 100/10 = 10
(ICER)
incremental
200
100
Efektivitas
ICER dalam Analisis Efektivitas Biaya
Untuk terapi sebuah penyakit dapat digunakan tiga macam intervensi yang
masing-masing memiliki kinerja sebagai berikut:
• Intervensi yang sekarang digunakan (A) membutuhkan biaya Rp 6.000.000
per 100 pasien dengan tingkat survival 3%
• Alternatif intervensi baru (B) membutuhkan biaya Rp 22.000.000 per 100
pasien dengan tingkat survival 5%
• Alternatif intervensi baru lainnya (C) membutuhkan biaya Rp 30.000.000
per 100 pasien dengan tingkat survival 6%
Jika intervensi yang sekarang digunakan (A) akan dialihkan ke intervensi
baru, intervensi manakah yang seharusnya dipilih (B atau C)?
Biaya Kematian dihindarkan
Obat
(per 100 pasien) (per 100 pasien)
A 6.000.000 3
B 20.000.000 5
C 30.000.000 6
Generik Spesifik
Arthritis Impact
EQ5D5L Measurement Scale
5 dimensi 5 level =
3.125 health states
Contoh:
Health state 11111 =
1.00
Health state 12111 =
0.82
Health state 11223 =
0.26
Cost-Effectiveness Threshold
Cost-effectiveness
threshold
Biaya lebih mahal
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Buku Pedoman Farmakoekonomi. Kemenkes RI, Jakarta: 2012.
(Biaya intervensi A - Biaya intervensi B)
ICER =
(QALY intervensi A - QALY intervensi B)
Gini Rasio
PROVINSI
2014 2015 2016 2017
DKI JAKARTA 0.436 0.421 0.397 0.413
JAWA BARAT 0.398 0.426 0.402 0.403
Statistics Indonesia
https://www.aljazeera.com/news/2017/2/23/four-indonesians-richer-than-poorest-100-million
GDP per kapita tiap Provinsi di Indonesia
Statistics Indonesia
Indeks Kebahagiaan Indonesia Tahun 2017
Sebesar 70,69 pada Skala 0-100
https://www.bps.go.id/pressrelease/2017/08/15/1312/indeks-kebahagiaan-indonesia-tahun-2017-sebesar-70-69-pada-skala-0-100.html
Kelebihan Analisis Utilitas Biaya
Dapat dibuat league table untuk
menentukan skala prioritas
Intervention $ / QALY
GM-CSF in elderly with leukemia 235,958
EPO in dialysis patients 139,623
Lung transplantation 100,957
End stage renal disease management 53,513
Heart transplantation 46,775
Didronel in osteoporosis 32,047
PTA with Stent 17,889
Breast cancer screening 5,147
Viagra 5,097
Treatment of congenital anorectal malformations 2,778
Analisis Manfaat Biaya
Kelebihan Kekurangan
Terwindt, F., Rajan, D., & Soucat, A. (2016). Chapter 4. Priority-setting for national health policies. In Schmets, G., Rajan, D., & Kadandale, S. (Ed.). Strategizing national health in the 21st century: a handbook. Geneva: World Health Organization.
Terima kasih
auliya@unpad.ac.id
+62-878-2267-1010