Anda di halaman 1dari 19

PENGUKURAN OUTCOME

TERAPI
Oleh :
dr. Sri Lestari Ramadhani Nasution.,MKM
= FARMAKOEKON

Farmakoekonomi adalah ilmu


yang mengukur biaya dan hasil yang
diperoleh dihubungkan dengan Struktur
penggunaan obat dalam perawatan
kesehatan

Proses
Hasil/Outcome Terapi
PENGUKURAN OUTCOME
TERAPI
Kajian farmakoekonomi senantiasa mempertimbangkan dua sisi, yaitu Biaya (cost) dan hasil
pengobatan (outcome).

Kenyataannya, dalam kajian yang mengupas sisi ekonomi dari suatu obat/pengobatan ini, factor
biaya (cost) selalu dikaitkan dengan efektivitas (effectiveness), utilitas (utility) atau manfaat
(benefit) dari pengobatan (pelayanan) yang diberikan
OUTCOME TERAPI
Benefit (manfaat)

Utilitas

Efektivitas
OUTCOME TERAPI
 Utilitas merujuk pada tambahan usia (dalam tahun) yang dapat dinikmati dalam keadaan
sehat sempurna oleh pasien karena menggunakan suatu obat. Jumlah tahun tambahan usia
(dibanding kalau tidak diberi obat) dapat dihitung secara kuantitatif, yang jika dikalikan
dengan kualitas hidup yang dapat dinikmati disebut Quality Adjusted Life Years-QALY atau
‘jumlah tahun yang disesuaikan’ (JTKD).

 Dikaitkan dengan aspek biaya, Kajian Farmakoekonomi ini akan memberikan unit utilitas-
biaya (cost-utility) yang menunjukkan unit moneter yang harus dikeluarkan untuk setiap
JTKD yang diperoleh. Semakin kecil jumlah rupiah yang harus dibayar untuk mendapatkan
tambahan JTKD, semakin tinggi utilitas-biaya suatu obat(Kemenkes,2013).
OUTCOME TERAPI
 Sementara itu, manfaat (benefit) merujuk pada nilai kepuasan yang diperoleh
pasien dari penggunaan suatu obat. Nilai kepuasan ini dinyatakan dalam
besaran moneter setelah dilakukan konversi dengan menggunakan “nilai
rupiah yang rela dibayarkan untuk mendapat kepuasan tersebut” (willingness
to pay). Semakin tinggi willingness to pay relatif terhadap harga riil obat
(cost), semakin layak obat tersebut dipilih
CLINIC OUTCOME
 Efektivitas merujuk pada kemampuan suatu obat dalam memberikan peningkatan kesehatan (outcomes) kepada
pasien dalam praktek klinik rutin (penggunaan sehari-hari di dunia nyata, bukan di bawah kondisi optimal penelitian).

 Dengan mengaitkan pada aspek ekonomi, yaitu biaya, kajian farmakoekonomi dapat memberikan besaran efektivitas-
biaya (cost-effectiveness) yang menunjukkan unit moneter (jumlah rupiah yang harus dibelanjakan) untuk setiap unit
indikator kesehatan baik klinis maupun nonklinis (misalnya, dalam mg/dL penurunan kadar LDL dan/atau kolesterol
total dalam darah) yang terjadi karena penggunaan suatu obat. Semakin kecil unit moneter yang harus dibayar untuk
mendapatkan unit indicator kesehatan (klinis maupun non-klinis) yang diinginkan, semakin tinggi nilai efektivitas-
biaya suatu obat (Kemenkes,2013).
TIPE LUARAN/HASIL PELAYANAN
KESEHATAN :

 Tradisional

Dikenal dengan 5 D : Dealt, disease, disability, discomfort


dan dissatification
 Komprehensif

ECHO Model mengkategorikan luaran/hasil pelayanan kesehatan


dari 3
 kategori:

A Luaran Ekonomi
B Luaran klinik
C Luaran Humanistik
.
CLINIC OUTCOME
Evaluasi luaran klinik dilakukan dengan uji klinik atau post-marketing repost
Contoh :
 Efek penyakit pada pasien
 Efek obat pada pasien
 Efek kepatuhan dan adherence pada pasien
 Efek system penghantaran pelayanan kesehatan pada pasien
CLINIC OUTCOME
Intermediate
• Blood pressure
• Glucose
• Ldl-collesterole
• ALC

Final
• Stroke
• Myocardial infarection
• death
HUMANISTIC OUTCOME
 Informasi tentang dampak produk farmasi dan jasa terhadap kuallitas hidup yangdapat
memberikan data tambahan untuk embuatan kebijakan keseatan dan keputusanklinis kualitas
hidup sebagai masukan untuk pengambilan keputusan klinis tingkatpasien juga sangat
penting.
 Misalnya , pengobatan alternative mungkin memilikikhasiat yang sama berdasarkan parameter
klinis tradisional (Misalnya penurunantekanan darah) menghasilkan efek yang sangat berbeda
pada kualitas hidup pasien.
 Luaran Humanistic dievaluasi menggunakan survey atau kuesioner pada pasien.
HUMANISTIC OUTCOME
Produk dan Jasa Farmasi Kualitas Hidup

Metode Evaluasi humanistic outcome:


1. Health related quality of life (HRQOL)
2. Consummer assessment of health Plant survey (CAHPS)
ECONOMIC OUTCOME
Interfensi Pelayanan Biaya langsung dan
Kesehatan tidak langsung
ECONOMIC OUTCOME
Luaran ekonomi adalah pengaruh akibat Intervensi dari biaya pelayanan kesehatan, pengukuran dan analisis luaran ekonomi menggunakan prinsip ekonomi atau
farmakoekonomi.

Biaya pelayanan kesehatan dapat dikelompokkan menjadi lima kategori yaitu:

A Biaya langsung medis (Direct medical cost)

Biaya langsung medis adalah biaya yang dikeluarkan oleh pasien terkait dengan jasa pelayanan medis, yang digunakan untuk mencegah atau mendeteksi suatu
penyakit seperti kunjungan pasien, obat-obat yang diresepkan, lama perawatan.

Kategori biaya-biaya langsung medis antara lain pengobatan, pelayanan untukmengobati efek samping, pelayanan pencegahan dan penanganan

B Biaya langsung nonmedis ( Direct nonmedical cost)

Biaya langsung nonmedis adalah biaya yang dikeluarkan pasien tidak terkait langsung dengan pelayanan medis, seperti transportasi pasien ke rumah sakit,
makanan, jasa pelayanan lainnya yang diberikan pihak rumah sakit

C Biaya tidak langsung (Indirect cost )

Biaya tidak langsung adalah biaya yang dapat mengurangi produktivitas pasien, atau biaya yang hilang akibat waktu produktif yang hilang. Sebagai contoh
pasien kehilangan pendapatan karena sakit yang berkepanjangan sehingga tidak dapat memberikan nafkah pada keluarganya, pendapatan berkurang karena
kematian yang cepat (Vogenberg, 2001).
ECONOMIC OUTCOME
D Biaya tak terduga (Intangible cost )

Biaya tak terduga merupakan biaya yang dikeluarkan bukan hasil tindakan medis, tidak dapat diukur dalam mata uang. Biaya yang sulit diukur seperti rasa
nyeri/cacat, kehilangan kebebasan, efek samping. Sifatnya psikologis, sukar dikonversikan dalam nilai mata uang

E Biaya Peluang (Opportunity cost)

Biaya peluang merupakan menunjukkan besarnya manfaat ekonomis ketika membatalkan suatu alternative terapi sebagai pengganti terapi alternative terbaik
berikutnya, dimana manfaat itu telah terbukti .

Dalam proses produksi atau pemberian pelayanan kesehatan, biaya dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:

1. Biaya rerata dan biaya marjinal


 Biaya rerata adalah jumlah biaya per unit hasil yang diperoleh, sementara biaya marjinal adalah perubahan biaya atas penambahan atau pengurangan unit hasil
yang diperoleh. Sebagai contoh, jika sebuah cara pengobatan baru memungkinkan pasien pulang dari rumah sakit sehari lebih cepat dibanding cara
pengobatan lama mungkin akan terpikir untuk menghitung biaya rerata rawat inap sebagai penghematan sumberdaya. Kenyataannya, semua biaya tetap yang
terhitung ke dalam biaya tetap tersebut (misalnya, biaya laboratorium tidak mengalami perubahan. Yang berubah hanyalah biaya yang terkait dengan lamanya
pasien dirawat (biaya makan, pengobatan, jasa dokter dan perawat, inilah biaya marjinal, biaya yang betul-betul megalami perubahan
ECONOMIC OUTCOME
2. Biaya tetap dan biaya variable

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak berubah dengan perubahan kuantitas atau volume produk atau layanan yang diberikan dalam jangka pendek
(umumnya dalam rentang waktu 1 tahun atau kurang), misalnya gaji karyawan dan depresiasi aset. Sementara itu, biaya variabel berubah seiring perubahan hasil
yang diperoleh, seperti komisi penjualan dan biaya penjualan obat (Bootman et al., 2005).

3. Biaya tambahan (ancillary cost)

Biaya tambahan adalah biaya atas pemberian tambahan pelayanan pada suatu prosedur medis, misalnya jasa laboratorium, skrining sinar-X, dan anestesi.

4. Biaya total

Biaya total adalah biaya keseluruhan yang harus dikeluarkan untuk memproduksi serangkaian pelayanan kesehatan. Selain itu, masih ada beberapa istilah biaya
lainnya yang bersifat teknis terkait dengan perawatan kesehatan. Beberapa biaya yang juga sering diperhitungkan dalam telaah ekonomi kesehatan tersebut antara
lain:

a. Biaya perolehan (acqusition cost)

Biaya perolehan adalah biaya atas pembelian obat, alat kesehatan dan/atau intervensi kesehatan, baik bagi individu pasien maupun institusi.

b. Biaya yang diperkenankan (allowable cost)

Biaya yang diperkenankan adalah biaya atas pemberian pelayanan atau teknologi kesehatan yang masih dapat ditanggung oleh penyelenggara jaminan
kesehatan atau pemerintah pasien maupun institusi.
ECONOMIC OUTCOME
c.Biaya pengeluaran sendiri (out-of-pocket cost)

Biaya pengeluaran sendiri adalah porsi biaya yang harus dibayar oleh individu pasien dengan uangnya sendiri. Sebagai contoh, iur biaya peserta asuransi
kesehatan.

d. Biaya peluang (opportunity cost)

Biaya peluang adalah biaya yang timbul akibat pengambilan suatu pilihan yang mengorbankan pilihan lainnya. Bila seorang pasien memutuskan untuk
membeli obat A, dia akan terkena biaya peluang karena tak dapat menggunakan uangnya untuk hal terbaik lainnya, termasuk pendidikan, hiburan.

Identifikasi jenis-jenis biaya dapat berkembang sesuai kasus yang dikaji. Jenis biaya yang disertakan dalam kajian farmakoekonomi tergantung pada pertanyaan
yang ingin dijawab. Terkait dengan hal ini, secara umum hasil Kajian Farmakoekonomi dapat diukur dari tiga perspektif: masyarakat, kelembagaan(pengambil
kebijakan, penyedia pelayanan kesehatan, asuransi kesehatan), danindividu (misalnya pasien)
KESIMPULAN
 Farmakoekonomi adalah ilmu yang mengukur biaya dan hasil yang diperoleh dihubungkan dengan penggunaan obat dalam perawatan
kesehatan.
 Tujuan farmakoekonomi adalah membandingkan obat yang berbeda untuk pengobatan pada kondisi yang sama. Selain itu juga
membandingkan pengobatan yang berbeda pada kondisi yang berbeda.
 Farmakoekonomi yang merupakan bagian dari farmasi social merupakan bidang ilmu yang bisa menyediakan cara sistematis untuk
menghitung luaran ini.
 Luaran pelayanan kesehatan bisa diukur menggunakan ECHO models, yaitu economic, clinical dan Humanistic outcomes.

 luaran klinik adalahperistiwa medis yang terjadi sebagai hasil dari kondisi atau pengobatan.

 Luaran ekonomi adala biaya langsung, tidak langsung dan intangible yang dibandingkan dengan konsekuensi dan intervensi medis.

 luaran Humanistic adala fungsi penilaian penilaian diri dan kebahagiaan, atau Health-related quality of life (HRQOL).
TKS

Anda mungkin juga menyukai