Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Farmakoekonomi

Farmakoekonomi didefinisikan sebagai deskripsi dan analisis biaya terapi

pada masyarakat atau sistem pelayanan kesehatan. Lebih spesifik, studi

farmakoekonomi adalah proses identifikasi, pengukuran, dan membandingkan

biaya, risiko, dan manfaat dari program, pelayanan, atau terapi dan menentukan

alternatif yang memberikan keluaran kesehatan terbaik untuk sumber daya yang

digunakan (Andayani, 2013).

Tujuan farmakoekonomi yaitu membandingkan obat yang berbeda untuk

pengobatan pada kondisi yang sama. Selain itu juga dapat membandingkan

pengobatan yang berbeda pada kondisi yang berbeda (Vogenberg, 2001).

2.1.1 Cost-Minimization Analysis (CMA)

Cost Minimization Analysis adalah tipe analisis yang membandingkan dua

atau lebih intervensi, dimana hasil atau konsekuensinya diasumsikan ekuivalen

dan biaya yang berkaitan dengan tiap intervensi dievaluasi dan dibandingkan

(Bootman et al., 1996).

Contoh dari Cost Minimization Analysis adalah terapi dengan

menggunakan antibiotika generik dan paten. Luaran klinik (efikasi dan efek

sampingnya) sama. Maka pemilihan obat difokuskan pada obat yang biaya

perharinya lebih murah (Vogenberg, 2001).


2.1.2 Cost-Effectiveness Analysis (CEA)

Cost-Effectiveness Analysis ada sebagai bentuk komprehensif analisis

ekonomi yang berusaha untuk mendefinisikan, menilai, dan membandingkan

konsumsi sumber daya (input) dengan konsekuensi perawatan (output) antara dua

atau lebih alternatif (Bootman et al., 1996).

Keuntungan Cost-Effectiveness Analysis adalah peneliti tidak perlu

menempatkan nilai mata uang pada hasil klinis dan pengobatan dapat ditetapkan

dengan efektivitas non moneter serta dapat menganalisis dengan tujuan

pengobatan yang berbeda (Bootman et al., 1996).

2.1.3 Cost-Benefit Analysis (CBA)

Cost-benefit Analysis adalah metode untuk membandingkan nilai dari

semua sumber daya yang dikonsumsi (biaya) dalam menyediakan program atau

intervensi dan menghasilkan keuntungan dari program atau intervensi (Bootman

et al.,1996).

2.1.4 Cost-Utility Analysis (CUA)

Cost-Utility Analysis adalah teknik ekonomi formal untuk menilai efisiensi

intervensi kesehatan (Bootman et al., 1996). Metode ini mirip dengan biaya

analisis efektifitas bahwa ada hasil yang ditentukan dan biaya untuk mencapai

hasil yang diukur dengan uang (Walley et al., 2004).

Cost-Utility Analysis mengukur outcome berdasarkan tahun kehidupan

yang disesuaikan (Quality Adjusted Life Years) dengan pertimbangan ‘utility’,

utility adalah nilai pada tingkat status kesehatan atau perbaikan status kesehatan
yang diukur dengan apa yang lebih disukai individu atau masyarakat., dengan

rentang dari 1,0 untuk kesehatan yang sempurna sampai 0,0 untuk kematian

(Andayani, 2013). Quality Adjusted Life Years (QALY) bertujuan untuk

meningkatkan kelangsungan hidup (meningkatkan kuantitas hidup) dan

meningkatkan kemampuan untuk menikmati hidup (meningkatkan kualitas hidup)

(Walley et al., 2004).

2.1.5 Cost Of Illness (COI)

Cost Of Illness merupakan salah satu pendekatan yang penting dalam

ekonomi kesehatan sebagai alat untuk membuat keputusan. Tujuan utama dari

Cost Of Illness adalah untuk mengevaluasi beban ekonomi dari suatu penyakit

pada masyarakat, meliputi seluruh sumber daya pelayanan kesehatan yang

digunakan. Biaya yang dihitung dalam metode ini dibagi menjadi dua kategori,

yaitu biaya langsung, atau biaya yang terkait dengan terapi atau pencegahan

(misalnya pelayanan kesehatan) dan biaya tidak langsung atau biaya hilangnya

produktivitas karena keadaan atau penyakit pasien (Andayani, 2013).

2.2 Biaya Pelayanan Kesehatan

Biaya pelayanan kesehatan dapat dikelompokkan menjadi empat kategori

yaitu:

1. Biaya langsung medis (Direct medical cost)


Biaya langsung medis merupakan biaya yang dikeluarkan oleh pasien

terkait dengan jasa pelayanan medis, yang digunakan untuk mencegah atau

mendeteksi suatu penyakit seperti kunjungan pasien, obat-obat yang diresepkan,

lama perawatan. Kategori biaya-biaya langsung medis antara lain pengobatan,


pelayanan untuk mengobati efek samping, pelayanan pencegahan dan penanganan

(Orion, 1997; Vogenberg, 2001). Berikut yang termasuk Direct Medical Cost :

1) Biaya pendaftaran
Biaya pendaftaran adalah biaya yang dikeluarkan pasien untuk mendaftar satu

kali sebelum mendapatkan pengobatan rawat inap.


2) Biaya laboratorium
Biaya laboratorium adalah biaya pemeriksaan laboratorium selama pasien

dirawat inap. Tes laboratorium yang dijalani pasien yaitu tes darah lengkap,

gula darah sewaktu, kolesterol, SGOT, SGPT, ureum, kreatinin, trigliserida,

tes kehamilan, ECT, EKG, dan Thorax AP. Biaya laboratorium tiap pasien

berbeda-beda, hal ini dikarenakan tes yang dilakukan tiap pasien berbeda.
3) Biaya akomodasi
Biaya akomodasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk inap kamar. Biaya

total tiap pasien berbeda-beda hal ini karenakan lama rawat dan perlakuan

pengobatan tiap pasien berbeda.


4) Biaya periksa
Biaya periksa dokter meliputi jasa periksa dokter spesialis kejiwaan, dokter

umum, dokter gigi, dokter spesialis, dan psikolog.


5) Biaya obat
Biaya obat meliputi seluruh biaya obat-obatan yang digunakan selama lama

rawat inap.

2. Biaya langsung nonmedis (Direct nonmedical cost)

Biaya langsung nonmedis merupakan biaya yang dikeluarkan pasien tidak

terkait langsung dengan pelayanan medis, seperti transportasi pasien ke rumah

sakit, makanan, jasa pelayanan lainnya yang diberikan pihak rumah sakit

(Vogenberg, 2001).

3. Biaya tidak langsung (Indirect cost)


Biaya tidak langsung merupakan biaya yang dapat mengurangi

produktivitas pasien, atau biaya yang hilang akibat waktu produktif yang hilang.

Sebagai contoh pasien kehilangan pendapatan karena sakit yang berkepanjangan

sehingga tidak dapat memberikan nafkah pada keluarganya, pendapatan berkurang

karena kematian yang cepat (Vogenberg, 2001).

4. Biaya tak terduga (Intangible cost)

Biaya tak terduga merupakan biaya yang dikeluarkan bukan hasil tindakan

medis, tidak dapat diukur dalam mata uang. Biaya yang sulit diukur seperti rasa

nyeri atau cacat, kehilangan kebebasan, efek samping. Sifatnya psikologis, sukar

dikonversikan dalam nilai mata uang (Vogenberg, 2001).

Anda mungkin juga menyukai