Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS EFEKTIFITAS BIAYA Apt. Risma Sakti Pmabudi, M.

Sc
(AEB)
1
AEB= COST-EFFECTIVENESS ANALYSIS
▪Banyak digunakan untuk membandingkan 2 atau lebih intervensi
kesehatan yang memberikan efek berbeda.
▪Pengguna dapat menetapkan bentuk intervensi Kesehatan yang paling
efisien membutuhkan biaya termurah untuk hasil pengobatan yang menjadi
tujuan intervensi tersebut.
▪AEB dapat digunakan untuk memilih intervensi kesehatan yang
memberikan nilai tertinggi dengan dana yang terbatas jumlahnya
▪Pada AEB, biaya intervensi kesehatan diukur dalam unit moneter (rupiah) dan
hasil dari intervensi tersebut dalam unit alamiah/indicator kesehatan baik
klinis maupun non klinis (non-moneter).
▪Indikator Kesehatan →
1. mmHg penurunan tekanan darah diastolic (oleh obat antihipertensi)
2. Banyaknya katarak yang dapat dioperasi dengan sejumlah biaya tertentu
(dengan prosedur yang berbeda)
3. Jumlah kematian yang dapat dicegah (oleh program skrining kanker
payudara, vaksinasi meningitis, dan upaya preventif lainnya)

3
▪AEB hanya dapat digunakan untuk membandingkan intervensi kesehatan yang
memiliki tujuan sama, atau jika intervensi tersebut ditujukan untuk mencapai
beberapa tujuan yang muaranya sama (Drummond et al., 1997).
▪ Jika hasil intervensinya berbeda, misalnya penurunan kadar gula darah (oleh obat
antidiabetes) dan penurunan kadar LDL atau kolesterol total (oleh obat
antikolesterol) → AEB tak dapat digunakan.
▪Metode AEB =
rasio biaya rerata dan rasio inkremental efektivitas-biaya
(RIEB = incremental cost-effectiveness ratio/ICER).
RIEB →
1. Mengetahui besarnya biaya tambahan untuk setiap perubahan satu unit
efektivitas biaya
2. Mempermudah pengambilan kesimpulan alternatif mana yang memberikan
efektivitas-biaya terbaik
Pada kajian dengan metode AEB dapat digunakan tabel efektivitas-biaya

4
5
6
KUADRAN 1 → jika suatu intervensi kesehatan memiliki efektivitas
lebih tinggi tetapi juga membutuhkan biaya lebih tinggi dibanding
intervensi standar
❖ Pemilihan intervensi Kuadran I memerlukan pertimbangan
sumberdaya (terutama dana) yang
dimiliki, dan semestinya dipilih jika sumberdaya yang tersedia
mencukupi.
KUADRAN II →Jika suatu intervensi kesehatan memiliki efektivitas
lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah dibanding intervensi
standar (Dominan) dan menjadi pilihan utama.
KUADRAN III → Suatu intervensi kesehatan yang menjanjikan
efektivitas lebih rendah dengan biaya yang lebih rendah
dibanding intervensi standar
❖ Pemilihan intervensi alternatif yang berada di Kuadran III
memerlukan pertimbangan sumberdaya pula, yaitu jika dana
yang tersedia lebih terbatas.

Sebaliknya, suatu intervensi kesehatan yang menawarkan


efektivitas lebih rendah dengan biaya lebih tinggi dibanding
intervensi standar, dengan sendirinya tak layak untuk dipilih.

7
Kelebihan CEA : Kekurangan CEA :
1. Tdk harus merubah outcome klinik 1. Hanya satu outcome yg diukur pd
dlm nilai mata uang waktu yg sama
2. Membandingkan terapi berbeda 2. Terapi yg tdk mempunyai outcome
yg mempunyai tujuan yg sama intermidiate yg sama
3. Berbagai pilihan utk tipe outcome 3. Produk tunggal dengan efek
yg sama ganda
Langkah-langkah dalam melakukan CEA

Merumuskan masalah

Identifikasi intervensi alternatif

Deskripsi hasil dari hubungan input dan outcome

Mengidentifikasi dan mengukur intervensi alternatif

Menilai biaya dan efektivitas

Interpretasi dan presentasi hasil


Langkah-langkah dalam melakukan CEA

1.Perumusan Masalah Identifikasi perspektif


 Identifikasi perspektif Perbedaan sudut pandang, berpengaruh pd ‘apa saja
 Menetapkan masalah yg tercakup dlm analisis’
 Pasien – biaya langsung, hilangnya produktivitas, morbiditas,
 Menyeleksi tujuan mortalitas, QOL
 PT Asuransi – biaya yg tercakup dlm program
 RS – biaya perawatan di RS
Langkah-langkah dalam melakukan CEA

1.Perumusan Masalah Menetapkan masalah


 Identifikasi perspektif Diawali dengan masalah kesehatan yg spesifik
 Menetapkan masalah  Morbiditas/mortalitas penyakit kemudian ditentukan
terapi/preventifnya
 Menyeleksi tujuan
Diawali dengan strategi intervensi yg spesifik
 Obat tertentu, prosedur bedah kemudian implikasi pd
morbiditas/mortalitas
Langkah-langkah dalam melakukan CEA

1.Perumusan Masalah Menyeleksi Tujuan


 Identifikasi perspektif Tujuan akan menentukan bagaimana efektivitas akan dievaluasi
 Menetapkan masalah  Morbiditas & mortalitas AMI
 Menurunkan mortalitas : terapi emergensi yg bervariasi
 Menyeleksi tujuan
 Menurunkan morbiditas : usaha preventif
 Mengukur QALYs
Langkah-langkah dalam melakukan CEA

2. Identifikasi Intervensi Alternatif


Comparator :
 Alternatif lebih murah
 Obat yg paling banyak digunakan pd kelas terapi yg sama
 Obat yg lebih disukai atau drug of choice
 Terapi standar dari kelas obat yg diberikan
 Terapi yg paling cost-effective
Langkah-langkah dalam melakukan CEA

2. Identifikasi Intervensi Alternatif


Contoh Intervensi alternatif :
 Terapi obat vs non obat (bedah) vs non terapi
 Terapi tunggal vs tunggal
 Beta bloker vs thiazide sbg terapi awal hipertensi
 Perbandingan PPI pd terapi ulcer & profilaksis kekambuhan ulcer
 Perlu dimasukkan tx tanpa obat (pembedahan) & tanpa terapi
Langkah-langkah dalam melakukan CEA

3. Menetapkan hubungan input dan outcome


•Biaya produksi : sumber daya yg digunakan utk intervensi
•Farmasis
•Compounding, superfisi
•Aktivitas Pharmaceutical care (jml waktu pelayanan per episode)
•Pelayanan RS
•ICU, burn unit, emergency department (jml hari/jam untuk masing-masing unit)
•Obat
•Dosis obat, interval pemberian, durasi terapi, rute pemberian
4. Identifikasi & Pengukuran Biaya dan Outcome Intervensi
Penilaian biaya
Tergantung perspektif penelitian
Penilaian outcome (efektivitas tdk dinilai dlm unit moneter)
Langkah-langkah dalam melakukan CEA

5. Interpretasi & melaporkan hasil


Rasio cost-effectiveness (C/E)
 ACER = Average Cost Effectiveness
 rasio efektivitas-biaya (REB)
 biaya yg rendah dengan efektifitas yg tinggi merupakan strategi yg dipilih
 ICER = Incremental Cost Effectiveness Ratio
 rasio inkremental efektivitas-biaya (RIEB)
Biaya utk menghasilkan satu unit peningkatan outcome relatif terhadap comparator
Langkah-langkah dalam melakukan CEA

6. Interpretasi dan Presentasi hasil


Berupa biaya netto
 Misal. Pada terapi osteoporosis, biaya netto merupakan selisih dari biaya pencegahan
terjadinya patah tulang dg biaya terapi
 Berdasarkan rasio
 yang paling cost-effective adalah yg paling rendah biaya netto per unit efektivitas
CONTOH PERHITUNGAN RIEB
Skenario:
Untuk terapi sebuah penyakit dapat digunakan tiga macam obat
yang masing-masing memiliki kinerja sebagai berikut:
1. Obat A membutuhkan biaya Rp6.000.000/100 pasien, tingkat survival 3%
2. Obat B membutuhkan biaya Rp22.000.000/100 pasien, tingkat survival 5%
3. Obat C membutuhkan biaya Rp30.000.000/100 pasien, tingkat survival 1%
Berapa RIEB/ ICER jika terapi dialihkan dari menggunakan Obat A ke Obat B?

19
Rasio efektivitas-biaya (REB) untuk setiap alternatif obat.
Obat A, RIEB untuk pindah obat dari A ke B dapat dihitung seperti berikut:
RIEB A B = (22.000.000 – 6.000.000) / (5 – 3) = 16.000.000/2 kematian
yang dicegah.

Dengan demikian, RIEB untuk pindah obat dari A ke B adalah Rp16.000.000


untuk setiap dua kematian yang dicegah, atau Rp 8.000.000 / kematian
yang dicegah

20
SOAL
Asma merupakan penyakit kronis yang ditandai oleh bronkokonstriksi
(penyempitan saluran nafas). Inhalasi kortikosteroid telah menjadi cara
pengobatan rutin. Tetapi, pengobatan inhalasi kortikosteroid tunggal kadang
tidak cukup efektif untuk mengontrol gejala asma. Dua pengobatan baru
digunakan sebagai terapi penunjang, yaitu BreatheAgain® dan
AsthmaBeGone®.

Pada kasus ini akan dibandingkan efektivitas-biaya pengobatan dari:


1. Pemberian inhalasi kortikosteroid tunggal
2. Pemberian kombinasi inhalasi kortikosteroid + BreatheAgain®
3. Pemberian kombinasi inhalasi kortikosteroid + AsthmaBeGone®

21
22
23
24
25
TERIMA KASIH
26

Anda mungkin juga menyukai