Anda di halaman 1dari 19

ENDOMETRIOSIS

Nama : Egitaria Widianti Gulo


Nim : 1848201088
JK SEMESTER 1

DOSEN PENGAMPU
Jelly Permatasari, M.Farm.,Apt
Endometriosis adalah suatu kelainan di mana adanya jaringan rahim (endometrium)
yang berada di luar dari rahim. Lokasi endometriosis tersering adalah pada organ-organ
di dalam rongga panggul (pelvis), seperti indung telur (ovarium) dan lapisan yang
melapisi rongga abdomen (peritoneum). 
kasus

Seorang Ibu rumah tangga bernama , Nn S 24 tahun merupakan rujukkan dari puskesmas darah keluar dari vagina
sejak 1 minggu lalu berwarna merah segar dan makin lama menjadi merah kehitaman tanpa di sertai jaringan.
Darah keluar sedikit demi sedikit tidak berbauk dan memucak sejak kemarin pagi berupa darah encer maupun
gumpulan darah berwarna kehitaman. Nyeri perut dibagian bawah perut, nyeri kadang disertai keluarnya darah
kadang juga tanpa keluarnya darah nyeri tetap hilang timbul. Keluhan pusing dan pasien mengaku perna pingsan,
riwayar keluar keputihan, deman, nafsu makan menurun, BAK/BAB normal, keluhan mual, muntah pasien
mengaku telatt haid sejak 2 bulan lalu. psien perna tes kehamilan di Puskesmas dan dinyatakan hamil. Pasien
memiliki
riwayat pernah berobat ke RSUP NTB 2 minggu yang lalu dan dinyatakan hamil anggur kemudian dilakukan
kuretase
COST EFFECTIVITAS ANALYSIS
( CEA )
Defenisi
CEA (Cost Effectivitas Analysis) merupakan
teknik analisis ekonomi untuk membandingkan
biaya dan hasil (outcomes) relatif dari dua atau
lebih intervensi kesehatan.
Rumus = Biaya / Efektivitas

Langkah Perhitungan Analisis Efektivitas-Biaya


1. Tentukan tujuan.
Membandingkan biaya dan efektivitas dua terapi penunjang baru bagi pasien asma yang mendapat
pengobatan inhalasi kortikosteroid, yaitu terapi penunjang BreatheAgain® dan AsthmaBeGone®
2. Buat daftar cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Membandingkan:
• Inhaler kortikosteroid + Plasebo (A)
• Inhaler kortikosteroid + BreatheAgain® (B)
• Inhaler kortikosteroid + AsthmaBeGone® (C)
Membandingkan jumlah pasien dari masingmasing terapi yang meningkatkan FEV
(forcedexpiration volume)-nya > 12%
3. Identifikasi tingkat efektivitas.
Hasil studi literatur menunjukkan:
• Efektivitas Pengobatan A = 35%
• Efektivitas Pengobatan B = 60%
• Efektivitas Pengobatan C = 61%
Lanjutan
4. Identifikasi dan hitung biaya pengobatan. Biaya yang teridentifikasi dan diukur adalah biaya
medikasi , biaya kunjungan tak terjadwal, biaya kunjungan ke unit gawat darurat, biaya rawat inap:
• Biaya rerata Pengobatan A = Rp320.000/ pasien
• Biaya rerata Pengobatan B = Rp537.000/ pasien
• Biaya rerata Pengobatan C = Rp381.000/ pasien
5. Hitung dan lakukan interpretasi efektivitasbiaya dari pilihan pengobatan.
Rumus: Biaya / Efektivitas
A. Hitung rasio efektivitas-biaya (REB) setiap pengobatan.
• REB Pengobatan A = Rp 320.000 / 0,35 = Rp 914.286
• REB Pengobatan B = Rp 537.000 / 0,60 = Rp 890.000
• REB Pengobatan C = Rp 381.000 / 0,61 = Rp 624.590
B. Tentukan posisi alternatif pengobatan dalam Tabel atau Diagram Efektivitas-Biaya. Biaya yang
dilihat adalah biaya pengobatan, bukan rerata efektivitas-biaya.
c. Hitung rasio inkremental efektivitas-biaya(RIEB) setiap pengobatan:
• Untuk Pengobatan C terhadap B, atau sebaliknya, tidak dilakukan perhitungan RIEB.
• RIEB Pengobatan B terhadap A = (Rp 537.000 – Rp 320.000) / (0,60 – 0,35) = Rp 868.000
• RIEB Pengobatan C terhadap A = (Rp 381.000 – Rp 320.000) / (0,61 – 0,35) = Rp 234.615
6. Interpretasi.
A. Antara Pengobatan B dan C harus dipilih Pengobatan C, karena dengan
efektivitas yang sama Pengobatan C lebih murah.
B. Antara Pengobatan A dan B, bila dipilih Pengobatan B harus dikeluarkan biaya
lebih sebesar Rp 868.000 untuk peningkatan 1 unit efektivitas.
C. Antara Pengobatan A dan C, bila dipilih Pengobatan C harus dikeluarkan biaya
lebih sebesar Rp 234.615 untuk peningkatan 1 unit efektivitas.
D. Bila Pengobatan B atau C akan dipilih, pengambil kebijakan di fasilitas
pelayanan kesehatan harus mempertimbangkan apakah biaya lebih yang harus
dikeluarkan sebanding dengan peningkatan efektivitas yang diperoleh.
7. Lakukan analisis sensitivitas dan ambil kesimpulan.
Analisis dilakukan dengan melihat standar deviasi dari efektivitas setiap
pengobatan, limit atas, dan limit bawah. Setelah itu, hitung biaya satuan dengan
mempertimbangkan variasi volume obat
yang digunakan.
COST UTILY ANALYSIS
( CUA )

Tipe analisis yang mengukur manfaat dalam utility-beban lama
DEFINISI hidup, menghitung biaya per utility; mengukur rasio untuk
membedakan beberapa program


Memperkirakan perbandingan antara suatu biaya intervensi yang
TUJUAN berhubungan dengan kesehatan dan menghasilkan keuntungan dalam hal
kualitas hidup dalam setahun oleh para penerima manfaat kesehatan.


Dalam skala kecil dapat menentukan terapi terhadap pasien dalam suatu pengobatanyang
dipilih sehingga dengan biaya yang minimal berdampak manfaat yang maksimal
MANFAAT ●
Dalam skala besar pemerintah dapat menentukan kebijakan dalam hal pemberian subsidi
terhadapobat atau program kesehatan

Analisa biaya dilakukan untuk menentukan biaya yang dikeluarkan dalam kurun

waktusatu tahun anggaran. Pelayanan kesehatan kesehatan yang bertujuan untuk


PRINSIP meningkatkan tercapainya hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat terwujud
kesehatan masyarakat yang optimal
Langka Perhitungan Analisis Utilitas Biaya
1. Tentukan tujuan.
Menentukan alternatif program untuk penanggulangan malignant melanoma yang
memberikan utilitas -biaya, dalam QALY tertinggi
• Program A: Tanpa uji, tanpa interferon
• Program B: Uji SLN, interferon untuk pasien yang positif
2. Buat daftar cara untuk mencapai tujuan tersebut.
Membandingkan:
• Program A: Tanpa uji, tanpa interferon
• Program B: Uji SLN, interferon untuk merekan yang positif
3. Identifikasi utilitas masingmasing alternatif.
Data yang dari produsen interferon dan/atau literatur menunjukkan bahwa utilitas
masingmasing
program adalah:
• Program A → QALY = 3,06
• Program B → QALY = 3,37
4. Identifikasi dan hitung biaya pengobatan.
Biaya yang teridentifikasi menunjukkan:
● Biaya rerata Program A = Rp 184.000.000/
pasien
● Biaya rerata Program B = Rp 242.000.000/ Pasien
5. Hitung dan lakukan interpretasi utilitas-biaya dari pilihan pengobatan.
A.Hitung rasio utilitas -biaya (“RUB”) setiap pengobatan.
Rumus: Biaya / Utilitas
• RUB Program A =Rp 184.000.000 / 3,06 = Rp 50.130.719
• RUB Program B =Rp 242.000.000 / 3,37 =Rp 71.810.089
B.Tentukan posisi alternatif pengobatan dalam Tabel atau Diagram
Utilitas-Biaya. Biaya yang dilihat adalah biaya pengobatan, bukan
rerata utilitas- biaya.
C. Hitung rasio inkremental utilitas-biaya (“RIUB”) pengalihan program.
• RIUB Program B terhadap A : = (Rp 242.000.000 –Rp 184.000) / (3,37 – 3,06) = Rp
187.096.774/QALY
6 Interpretasi.
Program B memerlukan tambahan biaya Rp 187.096.774/QALY, namun masyarakat mendapat
tambahan usia 0,31 (survival years) atau 3,72 bulan.
7 Lakukan analisis sensitivitas dan ambil kesimpulan.
Analisis dilakukan dengan mengukur kualitas hidup pasien setelah pengobatan sampai meninggal,
dengan memperhitungkan variasi
utilitas dan variasi biaya. Selain itu, perlu dipertimbangkan perubahan nilai inflasi biaya dan hasil
pengobatan.
COST BENEFIT ANALYSIS
( CBA )

CBA adalah teknik untuk menghitung rasio antara


biaya intervensi kesehatan dan manfaat (benefit)
yang diperoleh, dimana outcome (manfaat) diukur
dengan unit moneter (rupiah).
Langkah – Langkah CBA

Identifikasi identifikasi menghitung Identifikasi


biaya dari biaya manfaat
alternatif atau masing
intervensi dari masing- (benefit) dari
masing masing alternatif masing-masing
yang akan alternatif atau atau intervensi alternatif atau
dianalisis intervensi intervensi

melakukan
analisis untuk
menentukan menghitung Menghitung Mentransformasi
pilihan dari total manfaat rasio manfaat kan manfaat
alternatif atau (benefit) (benefit) dalam
intervensi yang (benefit) bentuk uang
paling
menguntungkan
Perhitungan CBA  
  Rasio =
Data yang menunjukan biaya pembelian alat
USG adalah 500 juta dan omzet yang didapat
yaitu 250 jt. Rasio nya adalah Keterangan :
Jawaban : Jika nilai rasio > 1 artinya
Rasio = kebijakan tersebut mengalami
= benefit/keuntungan
= 0,5  Jika nilai rasio < 1 artinya
Rasio diatas menunjukan bahwa Kebijakan kebijakan tersebut mengalami
tidak usah diambil karena merugikan kerugian
Penjelasan : karena hasil sebelumnya 0,5 (<1)
Rasio >1 : untung
Rasio <1 : rugi
COST OF ILLNESS
( COI )

`DEFENISI
COI dimaksudkan untuk
memperkirakan biaya yang
disebabkan oleh suatu penyakit pada
sebuah populasi dengan suatu
pendekatan untuk mengevaluasi biaya
langsung dan tidak langsung suatu
penyakit yang diderita oleh pasien
1. Biaya pemeriksaan penunjang = 2jt. Biaya medis 3 CARA
jt, biaya obat-obatan 5jt. Biaya transfortasi 500 rb. PERHITUNGAN
COI
Biaya makan 200.rb Pasien mendapat kiriman uang
10 jt, berapa cost of illness ?
Rumus:
total Biaya Langsung + total Biaya Tidak langsung
( 3jt+5jt+500.000=8,5jt) + (2jt+200.000=2.2jt)
= (8,5jt+2,2jt) = 10.700.000
Dengan menambahkan :
2. Biaya pemeriksaan penunjang = 2 jt. Biaya medis 3 TOTAL BIAYA LANGSUNG &
jt. Biaya obat-obatan 5 jt. Biaya transfortasi 500 rb.
Biaya makan 200 rb. Pasien mendapat kiriman
TOTAL BIAYA TIDAK
uang 10 jt, Berapa total biaya langsung? LANGSUNG
Total Biaya Pengobatan
3jt + 5jt+ 2jt = 10.jt

Anda mungkin juga menyukai