Anda di halaman 1dari 19

Cost Benefit Analysis &

Cost Effectiveness
Analysis Oleh :
Dwi Noerjoedianto, SKM.M.Kes
Email : dwi_noerjoedianto@unja.ac.id
0853 8399 9070
• Introduksi
• CBA
• CEA
 analisis yg membandingkan antara biaya
(cost) dr st penyakit dg output/keuntungan
(benefit) dr pengobatan.
 Cost mencerminkan biaya dr penyakit &
pengobatannya.
 Keuntungan mencerminkan  hasil dr
sebuah pengobatan/terapi.
 Benefit bersifat netral,  positif atau negatif
yg bergantung dr hasil yg dicapai. 
 Ex. terapi yg manjur  benefit positif.
 Terapi yg tidak manjur  benefit negatif
 tdk menghasilkan keuntungan (netral) /
dpt merugikan
 input (biaya) & output (hasil
pengobatan) dikuantifikasi  nilai
uang.
 Shg kita akan membandingkan antara
intervensi terapetik yg satu dgn yg lain.
  dpt ditentukan apakah hasil dari
sebuah pengobatan (output) sebanding
dgn investasi yg di lakukan.
 analisis ini, dpt diketahui berapa jumlah
uang yg pantas/akan dikeluarkan oleh
sso utk mendptkan suatu keuntungan
dlm hal kes.
1) Membagi perkiraan benefit dg
perkiraan cost, yg akan memberikan
rasio benefit-to-cost. Jika rasio ini
lebih besar dr 1, berarti pilihan tsb
menguntungkan.
2) Mengurangi nilai benefit dgn nilai cost.
Bila hasilnya positif, mk pilihan tsb
memberikan keuntungan.
 Cost Benefit   
 Cost & benefit diukur dlm satuan yg sama 
uang.

 Contoh:
 biaya yg dikeluarkan utk mencegah kematian,
biaya utk mengurangi tekanan darah, rasa sakit
dll.   

Keuntungan bersih = Keuntungan – biaya



Rasio = benefit/cost
1) Keunggulan
krn keduanya dinilai dgn uang, mudah
dibandingkan

2) Kelemahan
sulitnya menterjemahkan st output dlm
unit uang.
Misalkan bgm mengukur rasa sakit, hidup
manusia, dlm suatu nilai uang ?
............ada pendekatan....?
1) Pendekatan human capital
 Suatu nilai output/keuntungan dianggap sm dg
produktivitas ekonomi yg dpt dihasilkan dr
keuntungan tsb.

 Sebagai contoh, biaya dari sebuah penyakit  biaya


yg diakibatkan karena hilangnya produktivitas
berkenaan dg terjangkitnya penyakit ini.
 Pendapatan sso sblm dikenakan pajak/ nilai dari
keg (pekerjaan RT, mengasuh anak) dpt digunakan
utk mengukur nilai suatu cost & benefit orang tsb.
2) Pendekatan willingness-to-pay

Metode pendekatan WTP memperkirakan nilai dr benefit/output kes dg cara


memperkirakan berapa orang akan membayar utk mengurangi kemungkinan
terjadinya hal2 yg tdk diinginkan.
Contoh :
Jika sso mau membayar Rp. 100.000 utk imunisasi shg terhindar penyakit polio,
ternyata ada 100 orang, ternyata WTP hanya 50% , shg harga 1 unit layanan imuniasi
polio : 100 orang x 100.000 = 10 juta krn WTP hanya 50%  5 juta yg harus
ditanggung oleh 100 orang  harga layanan imunisasi 5 juta / 100 orang =
50.000.
 Permasalahan dengan metode ini adalah, apa yg dikatakan sso ttg kemauan

membayar, belum tentu berkaitan dengan apa yg akan dilakukan mereka.


 Selain itu, persepsi setiap orang ttg penurunan risiko kematian berbeda-beda,

tergantung kondisinya
 .
1) Menyediakan data ttg net monetary outcome (hasil
net output dlm bentuk uang) utk sebuah intervensi
medis,  berfungsi sbg pembanding antara
intervensi yg satu dg yg lain saja ( Net outcome =
benefit – cost. Atau dlm bentuk ratio benefit/cost )

2) Menyediakan data ttg net monetary outcome utk


beberapa intervensi medis.
Contoh:
Utk mengontrol diabetes & hipertensi, lebih baik
menggunakan diet & olahraga terlebih dahulu,
drpd langsung menggunakan terapi obat.
3) Perbandingan langsung scr kuantitatif intervesi medis utk
penyakit yg berbeda.
Hal ini berguna utk suatu RS, agen asuransi, pemerintah, krn
budget keuangannya sering kali terbatas. Jadi, sebuah
intervensi medis diharapkan dpt memberikan dampak kes yg 
besar.

Contoh : Perlukah sebuah rumah sakit melakukan program edukasi


utk mendidik masy ttg bahaya keracunan pestisida?
Ataukan lebih baik dana tsb digunakan utk membeli alat diagnostik
yg baru ?
Dlm mengambil keputusan, CBA berperan sbg alat utk membantu
pengambilan keputusan, dg mempertimbangkan faktor terkait
lainnya.
Jenis Total Total Benefit Benefit Net
Obat Cost Cost Benefit
Obat A 90.000 120.000 120.000/ 120.000 -
90.000 = 90.000 =
1,33 30.000
Obat B 100.000 135.000 135.000/ 135.000 –
100.000 = 100.000 =
1,35 35.000
Dari perhitungan diatas, keduanya memberikan rasio
benefit : cost >1 dan net benefit yg positif.
Namun Obat B memberikan keuntungan lebih
dibandingkan Obat A.
 Biaya minimum dari manfaat yang diberikan
 Manfaat maksimum dari biaya yang diberikan
 Intervensi mana yg dpt mencapai hasil yg telah
ditargetkan dgn biaya paling rendah
 Intervensi mana yg dpt mencapai hasil yg paling
menguntungkan dg alokasi biaya yg telah
ditetapkan
 sebuah analisis ekonomi dimana semua biaya
(cost) dihubungkan dg suatu dampak/efek
(outcome)
 Biasanya dlm bentuk biaya yg dikeluarkan per
outcome yg diterima (CE Ratio)
 CEA diukur dg single outcome
 Outcome diukur dalam hasil bentuk natural;
  Umur yg bertambah oleh penerapan teknologi kes
  Jumlah kematian yg bisa dicegah
 Tipe analisis yg membandingkan biaya suatu intervensi
dg beberapa ukuran non – moneter, dimana
pengaruhnya thd hasil perawatan kes
 Merupakan salah satu cara untuk memilih & menilai
program yg terbaik  bila tdp bbrp program yg
berbeda dg tujuan yg sama utk dipilih
 Sebuah teknik untuk memilih atau membandingkan
beberapa strategi dimana sumber daya terbatas
 Cost Effectiveness Analysis Suatu strategi
dikatakan cost – effective tdk berarti bahwa
strategi tsbt menghemat uang saja, namun harus
memberikan manfaat yg maksimal

 Cost -Effectiveness Ratio Rasio dari total biaya


dibagi dengan manfaat yg dihasilkan Manfaat bisa
dalam bentuk uang atau nilai manfaat CE Ratio =
Total Biaya Manfaat yg dihasilkan
 Contoh pengukuran outcome Life year gained –
Durasi pertahanan hidup yg dihasilkan (tahun)
Quality Adjusted Life Year (QALY) –Kualitas dan
kemampuan suatu status kesehatan dari durasi
pertahanan hidup (tahun)
 Contoh Program A dgn biaya 50 juta rupiah
dpt menyelamatkan 100 orang penderita 
CE Ratio = Rp 500 ribu/kehidupan
 Program B dengan biaya 50 juta rupiah dpt
menyelamatkan 15 orang penderita,  CE
Ratio = Rp 3,3 /kehidupan
 Mana program yg lebih cost – effective…???
 Jawaban Program A yg akan dipilih karena
lebih cost – effective dibandingkan program B
Krn utk satu kehidupan, program A
membutuhkan biaya yg lebih sedikit
dibandingkan program B
 ....
 ,,,
 Tugas Silahkan Analisis contoh kasus

perhitungan CBA dan CEA penyakit menular


dan penyakit tidak menular
Tim PSKM FKIK – Unja
e-mail : masyudi_psik99@yahoo.com
Contact Person : 0853 8399 9070

Anda mungkin juga menyukai