Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah salah satu hal yang paling berharga dalam kehidupan. Ketika sakit, tak
jarang seseorang harus mengeluarkan sejumlah uang dalam jumlah yang cukup besar.
Pemerintah sendiri baru-baru ini mengeluarkan kebijakan Jamkesmas sebagai bentuk upaya
pembiayaan kesehatan. Kita berharap agar kebijakan ini dapat mewujudkan pelayanan kesehatan
yang adil, berkualitas dan dapat diakses oleh masyarakat luas.
Berbicara mengenai efisiensi biaya pengobatan rasanya akan turut pula membicarakan
tentang obat karena obat merupakan komponen penting dalam upaya pelayanan kesehatan
bahkan penggunaan obat dapat mencapai 40 % dari seluruh komponen biaya pelayanan
kesehatan.
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi harga obat sehingga sering kali pasien
kesulitan untuk melakukan efisiensi dalam investasi kesehatannya. Pasien sulit memprediksi
biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan pengobatan yang pada akhirnya dapat membuat
pasien enggan untuk mengakses layanan kesehatan karena kekhawatiran harus menanggung
biaya yang besar. Untuk itu dalam farmakoekonomi dikenal istilah cost benefit analysis. Analisis
ini digunakan untuk menilai apakah keuntungan pengobatan lebih besar dari biaya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Cost Benefit Analys (CBA)


Cost Benefit Analysis atau Benefit-Cost Analysis merupakan metode yang umum
digunakan pada proses evaluasi manajemen. Tidak menutup kemungkinan juga analisis ini
digunakan dalam tahap perencanaan. Analisis ini digunakan untuk menilai beberapa alternatif
sumber daya maupun program yang memiliki manfaat lebih besar atau lebih baik dari alternatif
lainnya.
Cost benefit analisis adalah analisis yang membandingkan antara biaya (cost) dari suatu
penyakit dengan output atau keuntungan (benefit) dari pengobatan. Cost mencerminkan biaya
dari penyakit dan pengobatannya. Sedangkan keuntungan mencerminkan hasil dari sebuah
pengobatan/terapi. Benefit yang dimaksudkan disini dapat bersifat netral, positif atau negatif
yang bergantung dari hasil yang dicapai. Sebuah terapi yang manjur akan menghasilkan benefit
yang positif. Sedangkan terapi yang tidak manjur berarti tidak menghasilkan keuntungan (netral)
atau bahkan dapat merugikan (benefit yang negatif).
Cost Benefit Analysis adalah tipe analisis yang mengukur biaya dan manfaat suatu
intervensi dengan beberapa ukuran moneter dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan
kesehatan. Tipe analisis ini sangat cocok untuk alokasi beberapa bahan jika keuntungan ditinjau
dari perspektif masyarakat. Analisis ini sangat bermanfaat pada kondisi antara manfaat dan biaya
mudah dikonversi ke dalam bentuk rupiah (Orion, 1997).
Pengertian Cost Benefit Analysis menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
a. Menurut Siegel dan Shimp (1994), Cost Benefit Analysis merupakan cara untuk
menemukan alasan dalam menentukan biaya pengambilan alternatif dari pengukuran
hasil yang menguntungkan dari alternative tersebut. Analisis ini telah dipakai secara luas
dalam hubungannya dengan proyek pengeluaran modal.
b. Vogenberg (2001) mendefinisikan Cost Benefit Analysis sebagai tipe analisis yang
mengukur biaya dan manfaat suatu intervensi dengan beberapa ukuran moneter. CBA
2

merupakan tipe penelitian farmakoekonomi yang komprehensif dan sulit dilakukan


karena mengkonversi benefit atau manfaat ke dalam nilai uang.
c. Menurut Schniedrjans, et. al. (2004), Cost Benefit Analysis adalah suatu teknik untuk
menganalisis biaya dan manfaat yang melibatkan estimasi dan mengevaluasi dari manfaat
yang terkait dengan alternatif tindakan yang akan dilakukan.
d. Menurut Keen (2003), Cost benefit Analysis merupakan analisis bisnis untuk
memberikan gambaran kenapa harus memilih atau tidak memilih spesifikasi dari suatu
investasi.
Dalam cost benefit analisis, input (biaya) dan output (hasil pengobatan) dikuantifikasi
berdasarkan nilai uang. Dengan demikian, akan mudah membandingkan antara intervensi
terapetik yang satu dengan yang lain. Sehingga, dapat ditentukan dengan mudah apakah hasil
dari sebuah pengobatan (output) sebanding dengan investasi yang di lakukan. Dari analisis ini,
dapat diketahui berapa jumlah uang yang pantas/akan dikeluarkan oleh seseorang untuk
mendapatkan suatu keuntungan dalam hal kesehatan.
Perhitungan antara cost dan benefit (dalam nilai uang) dapat dilakukan dengan dua cara
yakni:
a. Membagi perkiraan benefit dengan perkiraan cost, yang akan memberikan rasio benefitto-cost. Jika rasio ini lebih besar dari 1, berarti pilihan tersebut menguntungkan.
b. Mengurangi nilai benefit dengan nilai cost. Bila hasilnya positif, maka pilihan tersebut
memberikan keuntungan.

B. Tujuan dan manfaat Cost Benefit Analys (CBA)


Tujuan dari metode Cost Benefit Analysis yaitu menetukan apakah merupakan suatu
investasi yang baik. CBA juga betujuan untuk memberikan dasar untuk membandingkan suatu
proyek. Termasuk membandingkan biaya total yang diharapkan dari setiap pilihan dengan total
keuntungan yang diharapkan, untuk mengetahui apakah keuntungan melampaui biaya serta
berapa banyak.
Cost Benefit Analysis digunakan untuk mengetahui besaran keuntungan atau kerugian
serta kelayakan suatu proyek. Analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang akan
3

diperoleh dari pelaksanaan program. Perhitungan manfaat dan biaya merupakan satu kesatuan
yang tidak bisa dipisahkan. Cost Benefit Analysis juga digunakan untuk mengetahui seberapa
baik atau seberapa buruk tindakan yang akan direncanakan akan berubah. Analisis ini sering
digunakan oleh pemerintah dan organisasi lainnya, seperti perusahaan swasta, untuk
mengevaluasi kelayakan dari kebijakan yang diberikan.
Manfaat Cost Benefit Analysis yaitu memasukkan keuntungan dan biaya sosial. Juga
sebagai dasar yang kuat guna mempengaruhi keputusan legislatif atau sumber dana dan
meyakinkan untuk menginvestasikan dana dalam berbagai proyek.
Jadi, Cost Benefit Analysis (CBA) adalah suatu proses sistematis yang digunakan untuk
menghitung serta membandingkan biaya dan manfaat dari suatu proyek, keputusan maupun
kebijakan pemerintah. CBA mengukur biaya dan manfaat dengan menggunakan beberapa ukuran
moneter dan berguna untuk memilih alternatif terbaik atau mengevaluasi alternatif dan intervensi
yang sudah diterapkan.

C. keunggulan dan kelemahan Cost Benefit Analys (CBA)


a. Kelebihan
1) Dapat dibandingkan.
2) Transparan.
3) Dapat mengukur efisiensi ekonomi (ketika satu pilihan dapat meningkatkan efisiensi,
pilihan tersebut harus diambil).
b. Kelemahan
1) Penghitungan ekonomi untuk public good dengan mengunakan Cost Benefit Analysis
sulit untuk dilakukan.
2) Tidak dapat mengukur aspek multi dimensional seperti keberlangsungan, etika,
partisipasi publik dalam pembuatan keputusan dan nilai-nilai sosial yang lain.
3) Cost Benefit Analysis juga lebih berfungsi memberikan informasi kepada pengambil
keputusan, tetapi tidak dengan sendirinya membuat keputusan.
4) Fokus pada efisiensi sehingga sering melupakan equity. Keduanya adalah dua kriteria
yang berdiri sendiri dalam ekonomi kesejahteraan.
5) Efisiensi tergantung oleh beberapa pandangan, seperti pemerintah, masyarakat,
generasi muda, tua, muda, pria, atau bahkan wanita

Memberikan keunggulan dibandingkan analisis lainnya, karena keduanya dinilai dengan


uang, mudah dibandingkan. Namun demikian, terdapat kelemahan dari CBA, yaitu sulitnya
menterjemahkan suatu output dalam unit uang. Misalkan bagaimana mengukur rasa sakit, hidup
manusia, dalam suatu nilai uang? Terdapat dua pendekatan yang dilakukan untuk mengatasi
kelemahan ini:
a. Pendekatan human capital
Suatu nilai dari output/keuntungan dianggap sama dengan produktivitas ekonomi yang
dapat dihasilkan dari keuntungan tersebut. Sebagai contoh, biaya dari sebuah penyakit,
adalah biaya yang diakibatkan karena hilangnya produktivitas berkenaan dengan
terjangkitnya penyakit ini. Pendapatan seseorang sebelum dikenakan pajak atau nilai dari
kegiatan (pekerjaan rumah tangga, mengasuh anak) dapat digunakan untuk mengukur
nilai suatu cost dan benefit orang tersebut.
Contoh kasus:
Studi analisis cost dan benefit dari pemberian vaksin meninggococus kepada mahasiswa.
Dalam studi ini nilai dari produktivitas mahasiswa diperkirakan mencapai 1 juta dolar.
Padahal, nilai moneter ini belum tentu mewakili nilai riil seorang mahasiswa dalam
masyarakat.
b. Pendekatan willingness-to-pay /kemauan untuk membayar sejumlah uang
Metode pendekatan willingness-to-pay, memperkirakan nilai dari benefit/output
kesehatan dengan cara memeperkirakan berapa orang akan membayar untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya hal hal yang tidak diinginkan.
Sebagai contoh kasus:
Jika seseorang mau membayar $100 untuk mengurangi risiko kematian dari 1:1000
menjadi 1:2000, secara teoritis, sebuah hidup manusia bernilai: $ 200.000 didapat dari
[$100 / (0.001-0.0005)]. Permasalahan dengan metode ini adalah, apa yang dikatakan
seseorang tentang kemauan membayar, belum tentu berkaitan dengan apa yang akan
dilakukan mereka. Selain itu, persepsi setiap orang tentang penurunan risiko kematian
berbeda-beda, tergantung kondisinya.

D. Aplikasi Cost Benefit Analys (CBA)


1) Bidang Pembangunan
Perencanaan maupun evaluasi proyek pembangunan dapat menggunakan metode Cost
Benefit Analysis (CBA) untuk meminimalisi risiko kerugian bagi perencanaan, dan evaluasi
untuk perbaikan. Seperti proyek perluasan jalan raya oleh pemerintah kabupaten A. Oleh karena
arus kendaraan yang padat, pemerintah A berencana melebarkan jalan dari empat lajur menjadi
enam lajur. Asumsi bahwa, pelebaran jalan ini akan memberikan manfaat penghematan waktu
pengguna jalan dan mengurangi kecelakaan di jalan tersebut.
2) Bidang Kesehatan
Cost Benefit Analysis juga sering diterapkan dalam pengambilan keputusan di bidang
kesehatan. Dalam hal ini penulis mengemukakan contoh cost benefit analysis dalam program
Keluarga Berencana (KB).
Program Keluarga Berencana adalah program mengendalikan pertumbuhan penduduk
yang mempunyai elemen biaya (cost) dan manfaat (benefit) sebagai berikut:
a. Elemen biaya.
1) Biaya program KB untuk mencegah atau menjarangkan kelahiran.
2) Biaya atau kerugian yang timbul karena menurunnya jumlah tenaga kerja.
b. Elemen manfaat:
1) Efek utama : berkurangnya belanja konsumsi karena kelahiran yang dapat dicegah,
sehingga belanja yang tidak dikonsumsi tersebut tersedia untuk penduduk luas.
2) Meningkatnya public saving dari penurunan pendidikan karena menurunnya jumlah anak
yang lahir
3) Meningkatnya produktivitas karena keluarga yang lebih kecil bisa meningkatkan status
gizinya
4) Meningkatnya private saving sebagai akibat menurunnya fertilitas.
Cost benefit analisis dapat digunakan untuk bermacam-macam tujuan:

a) Menyediakan data tentang net monetary outcome (hasil net output dalam bentuk uang) untuk
sebuah intervensi medis. Bukan hanya sekedar berfungsi sebagai pembanding antara intervensi
yang satu dengan yang lain saja.Net outcome = benefit cost. Atau dalam bentuk ratio
benefit/cost
b) Menyediakan data tentang net monetary outcome untuk beberapa intervensi medis. Contoh:
Untuk mengontrol diabetes & hipertensi, lebih baik menggunakan diet dan olahraga terlebih
dahulu, daripada langsung menggunakan terapi obat. Hal ini dapat dihitung dan dibandingkan.
Jadi CBA bisa digunakan untuk membandingkan (dalam satuan uang) alternatif pengobatan
yang satu dengan yang lain.
c) Perbandingan langsung secara kuantitatif intervesi medis untuk penyakit yang berbeda
Hal ini berguna untuk suatu rumah sakit, agen asuransi, pemerintah, karena budget keuangannya
sering kali terbatas. Jadi, sebuah intervensi medis diharapkan dapat memberikan dampak
kesehatan yang besar. Misalnya: Perlukah sebuah rumah sakit melakukan program edukasi
untuk medidik masyarakat tentang bahaya keracunan pestisida? Ataukan lebih baik dana tersebut
digunakan untuk membeli alat diagnostik yang baru?
d) Dalam mengambil keputusan, CBA berperan sebagai alat untuk membantu pengambilan
keputusan, dengan mempertimbangkan faktor terkait lainnya.
E. Langkah-langkah menghitung Cost Benefit Analys (CBA)
Menurut Lawrence dan Mears (2004), tahapan dasar dalam melakukan analisis biaya manfaat
secara umum meliputi:
1) Penetapan tujuan analisis dengan tepat
2) Penetapan perspektif yang dipergunakan (identifikasi pemangku kepentingan yang
3)
4)
5)
6)

terlibat)
Mengidentifikasi biaya dan manfaat
Menghitung, mengestimasi, menskalakandanmengkuantifikasibiayadanmanfaat
Memperhitungkan jangka waktu (discount factor)
Menguraikan keterbatasan dan asumsi

Untuk dapat melakukan Cost Benefit Analysis ada beberapa langkah yang harus dilakukan,
sebagai berikut:
1) Identifikasi Alternatif dan Intervensi yang Akan Dianalisis

Intervensi yang dipilih untuk dilakukan analisis dapat lebih dari dua. Semakin banyak
intervensi yang akan dianalisis semakin baik hasilnya karena akan memberikan pilihan yang
bervariasi dan analisis yang lebih lengkap. Definisi operasional dari masing- masing alternatif
atau intervensi harus dijabarkan agar tampak perbedaan dari masing-masing intervensi yang akan
dianalisis. Contohnya : Poli Mata vs Poli THT, dalam hal ini kita akan membandingkan mana
yang lebih besar manfaatnya.
2) Identifikasi Biaya dari Masing-Masing Alternatif atau Intervensi
Dalam melakukan identifikasi biaya terlebih dahulu dilakukan pengklasifikasian
komponen-komponen seluruh biaya dari masing-masing alternatif. Semua komponen biaya harus
teridentifikasi baik yang bersumber dari anggaran proyek maupun dari anggaran lainnya.
Klasifikasi biaya bisa dilakukan menurut beberapa cara lain meliputi biaya investasi, biaya
operasional dan biaya pemelliharaan, biaya risiko kehilangan dan kerusakan.
3) Menghitung Total Biaya dari Masing-Masing Alternatif atau Intervensi
Setelah seluruh komponen biaya teridentifikasi dan diklasifikasikan kemudian dilakukan
penghitungan total seluruh biaya setiap intervensi. Cara penghitungan biaya total sama seperti
dalam penghitungan unit cost. Perhitungan biaya investasi membutuhkan perhitungan AIC
(Annual Investment Cost) yaitu membandingkan biaya investasi barang sesuai masa pakai
dengan masa hidup barang tersebut.

Perhitungan biaya non investasi hanya dengan menjumlahkan seluruh biaya pertahun. Hasil akhir
penjumlahan seluruh biaya adalah Present Value Cost (PV cost) atau total biaya.
4) Mentransformasi Manfaat dalam Bentuk Uang
8

Dalam mengidentifikasi manfaat dari masing-masing biaya alternatif terdapat dua


komponen, yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung.
5) Menghitung Total Benefit
Mentransformasi manfaat dalam bentuk uang, untuk manfaat langsung kita dapat
menghitung dengan menguangkan biaya keuntungannya. Sedangkan manfaat tidak langsung
dapat menguangkan biaya akibat kerugian yang ditimbulkan. Hasil dari tahap ini adalah jumlah
dari benefit langsung dan tidak langsung yang berupa PV Benefit atau Present Value Benefit.
6) Menghitung Rasio Benefit (Discounting)
Penjumlahan antara benefit langsung dan tidak langsung dari masing-masing alternatif
atau intervensi dengan mengkonversikannya dalam bentuk uang. Dalam menghitung manfaat
tentunya harus mempertimbangkan discount rate bila manfaatnya akan diperoleh untuk periode
waktu kedepan

F. Metode Cost Benefit Analys (CBA)


Pada dasarnya untuk menganalisis efisiensi suatu proyek langkah-langkah yang harus
diambil adalah :

Menentukan semua manfaat dan biaya dari proyek yang akan dilaksanakan
Menghitung manfaat dan biaya dalam nilai uang
Menghitung masing-masing manfaat dan biaya dalam nilai uang sekarang.
Metode-metode untuk menganalisis manfaat dan biaya suatu proyek yaitu Metode

payback period (PP), Metode Present Value (NPV), , Internal Rate of Return (IRR) dan
perbandingan manfaat biaya (BCR = benefit-cost ratio).

1. Metode Payback Period (PP)


Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Karena itu satuan
hasilnya bukan persentase. Tetapi satuan waktu (bulan, tahun, dan sebagainya). Karena model ini
9

mengukur seberapa cepat suatu investasi bisa kembali, maka dasar yang dipergunakan adalah
aliran kas (cash flow).
Payback period merupakan teknik analisis investasi yang relatif mudah dan sederhana.
Sehingga banyak digunakan. Namun demikian, Payback period mengandung kelemahan, yaitu:
1) Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang diperoleh
setelah payback period tercapai.
2) Metode payback period mengabaikan nilai waktu uang.
3) Metode payback period tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasi
yang bersifat mutually exclusive
2. Metode NPV (NilaiBersihSekarang)
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang inventasi dengan nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih di massa yang akan datang.untuk mengitung nilai sekarang
tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan.pada perhitungan
ini tingkat bunga yang dipakai adalah 14% (diambil dari rata-rata tingkat bunga bank). NPV
merupakan net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of
capital sebagai diskon faktor.
3. Metode NPB (Nilai Bersih Sekarang)
Proyek yang efisien adalah proyek yang manfaatnya lebih besar dari pada biaya yang
diperlukan. Nilai bersih suatu proyek merupakan seluruh nilai dari manfaat proyek dikurangkan
dengan biaya proyek pada tahun yang bersangkutan. Rumus perhitungannya adalah :
Berdasarkan metode ini, proyek yang mempunyai NPB tertinggi adalah proyek yang
mendapat prioritas untuk dilaksanakan. Pemilihan proyek tergantung dari tingkat diskonto yang
dipilih. Pemilihan tingkat diskonto haruslah mencerminkan biaya oportunitas penggunaan dana.
4. Metode IRR (Internal Rate of Return)
Dengan metode ini tingkat diskonto dicari sehingga menghasilkan nilaisekarang suatu proyek
sama dengan nol. Rumus yang digunakan adalah :

10

Proyek yang mempunyai nilai IRR yang tinggi yang mendapat prioritas. Walaupun
demikian pertimbangan untuk melaksanakan proyek tidak cukup hanya dengan IRR-nya saja,
tetapi secara umum tingkat pengembaliannya (rate of return) harus lebih besar dari biaya
oportunitas penggunaan dana. Jadi suatu proyek akan dilaksanakan dengan mempertimbangkan
tingkat pengembalian (IRR) dan tingkat diskonto (i). Tingkat diskonto disebut jugasebagai
external rate of return, merupakan biaya pinjaman modal yang harus diperhitungkan dengan
tingkat pengembalian investasi. Investor akan melaksanakan semua proyek yang mempunyai
IRR > i dan tidak melaksanakan investasi pada proyek yang harga IRR< i.

5. MetodePerbandinganManfaatdanBiaya (BCR)
Dengan criteria ini maka proyek yang dilaksanakan adalah proyek yang mempunyai
angka perbandingan lebih besar dari satu. Berdasarkan metode ini, suatu proyek akan
dilaksanakan apabila BCR > 1. Metode BCR akan memberikan hasil yang konsisten dengan
metode NPB, apabila BCR > 1 berarti pula NPB > 0. Metode BCR mempunyai kelemahan
dalam hal membandingkan dua buah proyek karena tidak ada pedoman yang jelas mengenai hal
yang masuk sebagai perhitungan biaya atau manfaat. Manfaat selalu dapat dianggap sebagai
biaya yang negative dan sebaliknya.
Oleh karena itu BCR dapat selalu dibuat lebih tinggi dengan memasukkan biaya sebagai
manfaat negatif. Oleh karena itu BCR dapat dimanipulasi oleh orang yang mengevaluasi agar
nilai BCR lebih tinggi dari yang sebenarnya.

G. Contoh perhitungan Cost Benefit Analys (CBA)


1) Sebuah RS ingin membandingkan obat yang akan diberikan pada pasien dalam mengatasi
hipertensi, analisis cost benefit menunjukkan hasil sebagai berikut:

Dari perhitungan diatas, keduanya memberikan rasio benefit:cost > 1 dan net benefit yang
positif. Namun Obat B memberikan keuntungan lebih dibandingkan Obat A.
11

2) Analisis pemberian vaksinasi influenza secara cuma-cuma pada seluruh orang dewasa.
Pemerintah ingin mengetahui: perlukah flu vaksin diberikan secara cuma-cuma kepada setiap
orang? Analisis

Cost

benefit

membandingkan

total

biaya

yang

dibutuhkan

untuk

mengimplementasikan program vaksin flu dengan keuntungan yang didapat, misal: menurunnya
kasus influenza. Namun demikian ada kekurangan dari CBA, yaitu dalam contoh vaksin flu,
keuntungan dari pemberian vaksin flu sulit untuk diterjemahkan dalam bentuk uang.

Keuntungan tersebut berupa:


Efek vaksin terhadap berkurangnya hari kerja karena gejala flu
Efek vaksin terhadap berkurangnya efektifitas/ kinerja seseorang karena gejala flu
Efek vaksin terhadap jumlah kunjungan ke praktisi kesehatan
Dari hasil penelitian, didapatkan hasil:
Biaya untuk vaksin flu& administrasinya: $43.07. Benefit/keuntungan yg didapat:
meningkatkan hari aktif kerja sebanyak 18%, meningkatkan efektifitas kerja sebanyak 18%
mengurangi hari kunjungan ke praktisi kesehatan sebanyak 13%.
Dapat disimpulkan, melalui cost benefit analisis, vaksin flu memberikan keuntungan.
Kelemahan dari analisis ini: Menurunnya prokduktifitas kerja, atau meliburkan diri karena harus
beristirahat berbeda antara satu dengan yg lain. Dampak flu terhadap orang dewasa, orang tua,
anak-anak akan sangat berbeda. Dengan demikian, CBA penggunaannya luas dengan syarat
benefit dapat dihitung dengan uang.

12

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Cost Benefit Analysis adalah tipe analisis yang mengukur biaya dan manfaat suatu
intervensi dengan beberapa ukuran moneter dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan
kesehatan. Cost Benefit Analysis atau Benefit-Cost Analysis merupakan metode yang umum
digunakan pada proses evaluasi manajemen.
Tujuan

dari

Cost

Benefit Analysis

adalah

untuk

memberikan

dasar

untuk

membandingkan suatu proyek. Termasuk membandingkan biaya total yang diharapkan dari
setiap pilihan dengan total keuntungan yang diharapkan, untuk mengetahui apakah keuntungan
melampaui biaya serta berapa banyak.

13

Daftar pustaka

http://www.ikatanapotekerindonesia.net/articles/pharma-update/national-pharmacy/311-aplikasifarmakoekonomi.html
http://www.search-document.com/pdf/1/1/pengertian-cost-benefit.html
http://fathelvi.wordpress.com/2012/05/30/farmakoekonomi-metodelah/

14

Anda mungkin juga menyukai