Anda di halaman 1dari 25

Potensi[sunting | sunting sumber]

Selain letaknya yang strategis kawasan Pulau Natuna dan sekitarnya pada hakikatnya dikaruniai
serangkaian potensi sumber daya alam yang belum dikelola secara memadai atau ada yang belum
sama sekali, yaitu:

Sumber daya perikanan laut yang mencapai lebih dari 1 juta ton per tahun dengan total
pemanfaatan hanya 36%, yang hanya sekitar 4,3% oleh Kabupaten Natuna.

Pertanian & perkebunan seperti ubi-ubian, kelapa, karet, sawit dan cengkeh.

Objek wisata: bahari (pantai, pulau selam), gunung, air terjun, gua dan budidaya.

Ladang gas D-Alpha yang terletak 225 km di sebelah utara Pulau Natuna (di ZEEI) dengan
total cadangan 222 trillion cubic feet (TCT) dan gas hidrokarbon yang bisa didapat sebesar 46

TCT merupakan salah satu sumber terbesar di Asia


https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Natuna

Laut Natuna adalah perairan yang terbentang dari Kepulauan Natuna hingga Kepulauan Lingga di
provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. Laut ini berbatasan denganLaut Tiongkok Selatan di utara,
barat laut, dan timur. Laut Natuna juga berbatasan dengan Selat Karimata di tenggara dan Selat
Singapura di arah barat[1] .

Geografi[sunting | sunting sumber]


Sama halnya dengan Laut Tiongkok Selatan, Laut Natuna merupakan laut yang berada di wilayah
perairan Samudra Pasifik.
Di Laut Natuna, terdapat beberapa gugusan pulau dan kepulauan yaitu :

Kepulauan Natuna di Kabupaten Natuna

Kepulauan Natuna Besar di Kabupaten Natuna

Kepulauan Natuna Selatan di Kabupaten Natuna

Kepulauan Anambas di Kabupaten Kepulauan Anambas

Kepulauan Lingga di Kabupaten Lingga

Kepulauan Tambelan di Kabupaten Bintan

Kepulauan Riau (kepulauan)

Seluruh gugusan pulau dan kepulauan ini berada di bawah administrasi provinsi Kepulauan Riau.
Letaknya yang berdekatan dengan negara tetangga yaitu Malaysia, Singapura,
dan Vietnam menyebabkan pulau-pulau di laut ini menjadi salah satu dari pulau-pulau terluar di
Indonesia. Pulau terluar Indonesia yang ada di perairan Laut Natuna adalah Pulau Damar, Pulau
Kepala, Pulau Mangkai, Pulau Semiun, Pulau Subi Kecil, Pulau Tokong Belayar, Pulau Tokong
Malang Biru, Pulau Tokong Nanas, dan Pulau Tokongboro.
Daerah sekitar Laut Natuna merupakan salah satu daerah tujuan pariwisata di Indonesia. Pulau
Bawah yang ada di Kepulauan Anambas termasuk dalam 5 Pulau Tropis Terbaik Asia. Sedangkan
Pantai Trikora dan Pantai Lagoi di Pulau Bintan adalah pantai tujuan para turis asing, khususnya
turis dari Singapura dan Malaysia. Keindahan bawah Laut Natuna sendiri menjadi jamuan bagi para
pecinta snorkeling dan diving.
Perikanan adalah kegiatan ekonomi terpenting di Laut Natuna. Para nelayan banyak
menggantungkan hidupnya dari laut ini. Salah satu jenis ikan langka yaitu Ikan Napoleon juga
banyak ditemukan di perairan ini.
Karena letaknya yang berada di perbatasan, potensi perikanan yang melimpah di Laut Natuna
sering dicuri oleh kapal-kapal asing ilegal. Kapal-kapal ini biasanya berasal dari negara
Malaysia, Kamboja, dan Vietnam. Oleh karena itu, perairan Laut Natuna merupakan wilayah fokus
bagi TNI AL, khususnya yang berpusat di Ranai, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan
Indonesia. Laut Natuna menjadi tempat pertama ditenggelamkannya kapal asing yang mencuri ikan
atas arahan Presiden Indonesia, Joko Widodo dan Susi Pudjiastuti.

https://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Natuna

Penyebab Kerusakan Ekosistem Perairan Indonesia

Pulau Tikus Tual


Citra Indonesia sebagai negara bahari adalah suatu kesatuan dari ragam fakta
geografis,sumber daya, kultur serta
sejarah yang
melekat pada
negeri ini. Indonesia sebagainegara kepulauan terbesar di dunia memiliki luas wilayah + 7,7 juta km2,
denganwilayah lautan + 5,8 juta km2, terdiri dari perairan kepulauan dan teritorial seluas 3,1juta Km2
serta perairan Zone Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) seluas 2,7 jutaKm2, memiliki +17.504 pu
lau (data Departemen Dalam Negeri tahun 2004) serta memiliki garis pantai sepanjang 81.00
0 km yang merupakan garis pantaiterpanjang keempat di dunia.

Pantai Nestapa Ambon


Pesisir dan pulau-pulau kecil menyimpan sumber daya kelautan yang merupakan potensipenting
dalam pembangunan masa depan, mengingat luas wilayah laut Indonesia adalah+ 62% dari luas wilay
ah nasional, belum termasuk Zona Ekonomi Eksklusif seluas + 2,7juta km persegi. Dengan berbagai k
ekayaan keanekaragaman hayati dan jasa-jasa lingkungan yang diberikan, wilayah pesisir
merupakan wilayah yang penting ditinjau dari berbagai sudut pandang perencanaan dan pengel
olaan karena mempunyai nilaiekonomis dan ekologis yang tinggi.

Di
sepanjang garis pantai tersebut terdapat wilayah pesisir yang memiliki potensi sumber daya kelautan
meliputi hayati dan non hayati, sumber daya buatan, sertajasa

lingkungan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Sumberdaya hayati seperti ;
rumput laut (sea-weeds), padang lamun (sea-grass beds), terumbu karang (coral reefs), hutan bak
au (mangrove) dan sumber daya non hayati seperti: estuaria, pantai pasir, pantai berbatu, pula
u- pulau kecil, laut
terbuka, energi laut
dan
harta karun yang berupa muatan kapal tenggelam (BMKT).

Dengan sumber daya kelautan dan perikanan yang sangat menguntungkan tersebutditambah den
gan letak
Indonesia yang
sangat strategis, mengundang banyak pihak
untuk mengeksplorasi secara
illegal
dan memanfaatkan sumber daya
tersebut secara tidak
bertanggung jawab
yang dapat merugikan negara dan merusakekosistem perairan laut yang ada.

Kerusakan ekosistem perairan laut


Indonesia pada umumnya diakibatkan karenapemanfaatan sumber daya yang tidak terkendali dengan
cara illegal sepertipenangkapan ikan di daerah terumbu karang dengan menggunakan bah
anberacun dan
bahan peledak; penebangan bakau untuk bahan baku kertas, arangdan
bangunan serta konversi lahan pesisir yang dibuka untuk pertambakan,pertanian/perkebunan,
industri dan pemukiman; pencemaran laut akibat tumpahanminyak dan pembuangan zatzat yang berbahaya dari
kapal-kapal;

aktifitas wisata; reklamasi pantai dan


penambangan pasir
laut; penambangankarang untuk bahan bangunan atau kapur dan
pengambilan karang hidup untuktujuan komersial (perdagangan), pencurian benda berharga m
uatan kapal
tenggelam (BMKT) dan kekayaan laut lainnya mengakibatkan terjadinya kebocoranpendapatan
negara dan
penurunan tingkat kesejahteraan nelayan sehingga kekayaansumber daya alam tersebut harus selalu
dijaga dan dilestarikan agar dapat bermanfaatsecara berkelanjutan bagi bangsa Indonesia.

Langkah-langkah strategis yang dilakukan untuk menjaga dan melindungi kelestariansumber daya
kelautan secara bertanggung jawab dan berkesinambungan adalah
denganmelakukan pemantauan, pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan dan
perikanan. Untuk mendukung langkah tersebut, Direktorat Jenderal
PengawasanSumber Daya Kelautan dan
Perikanan melakukan Pemantauan Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan sebagai panduan tentan
g pemantauan sumber daya
kelautan dalammenjaga keseimbangan ekosistem perairan laut di Indonesia. Pelaksanaan dilapangan
dilakukan oleh Pengawas Perikanan, Polisi Khusus Kelautan yang berada di UPT Pangkalan, Stasiun,
Satker dan Pos Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan.

Sumber : Buku POS Operasinal Pemantauan Pemanfaatan SDK

http://mukhtar-api.blogspot.co.id/2013/11/penyebab-kerusakan-ekosistemperairan.html

kerusakan laut karena ulah-ulah manusia


BERDASARKAN hasil penelitian dan pemantauan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia selama 10
tahun sejak 1996 hingga 2006 menunjukkan kerusakan terumbu karang terparah yang sebelumnya
berada di wilayah perairan Indonesia Barat, kini telah berpindah ke kawasan Indonesia Timur.
Sementara kerusakan terumbu karang sedang di perairan bagian tengah dan kerusakan paling ringan di
perairan
Indonesia
Barat.
LIPI melakukan pemantauan terhadap kondisi terumbu karang di 77 daerah yang terdiri dari 908 stasiun
yang tersebar di seluruh perairan Indonesia dari Sabang hingga Kepulauan Padaido dan Kepulauan Raja
Ampat menunjukkan, kondisi terumbu karang di Indonesia pada akhir 2008 adalah 5,51 persen dalam
kondisi sangat baik, 25,11 persen dalam kondisi baik, 37,33 persen dalam kondisi sedang dan 32,05
persen
dalam
kondisi
buruk.
Perpindahan tingkat kerusakan terumbu karang terparah dari Barat ke Timur, karena di wilayah
Indonesia Barat berpenduduk padat, dan lokasi terumbu karang letaknya tidak jauh dari permukiman
penduduk, sehingga lebih terjaga dengan baik. Selain itu, pihak-pihak terkait telah berjuang keras
melakukan penyelamatan terumbu karang. Salah satunya melalui program pengelolaan dan rehabilitasi
terumbu karang (Coremap) yang sudah dimulai di wilayah Barat Indonesia pada 1998.
Kerusakan terumbu karang perairan Indonesia bagian Tengah dan Timur yang memiliki perairan lebih
jernih, persen tutupan karang batu hidup rata-rata lebih rendah. Persen tutupan karang batu hidup
rata-rata di Biak Numfor, Raja Ampat, Wakatobi, Buton, Sikka dan Selayar berkisar 17 40 persen.
Hal ini dimungkinkan karena penduduknya relatif sedikit dan letak terumbu karang jauh dari
permukiman penduduk, sehingga terumbu karang tidak terjaga dengan baik dan banyak yang rusak
akibat
pengemboman
ikan.
Hal yang membanggakan di Papua adalah taman wisata alam laut Kepulauan Padaido di Biak yang
memiliki luas 183.000 hektar telah ditetapkan menjadi taman wisata alam laut Padaido melalui Surat
Keputusan
Menteri
Kehutanan
Nomor:
91/Kpts-VI/1997.
Taman wisata laut Kepulauan Padaido yang terletak di bagian Selatan Samudera Pasifik merupakan tipe
perwakilan ekosistem terumbu karang gosong, algae, lamun, mangrove, hutan pantai dan hutan
dataran rendah di Papua. Pulau-pulau gosong yang ada di Kepulauan Padaido sebanyak 29 buah yang

dikelompokkan kedalam Kepulauan Padaido Atas dan Padaido Bawah. Hamparan pasir putih, sebagian
kecil
merupakan
pantai
landai
berpasir
dan
pantai
terjal.
Kawasan ini memiliki daya tarik yang memikat dengan air yang sangat jernih dan keragaman terumbu
karangnya yang relatif masih utuh dan indah. Kawasan ini memiliki keragaman hayati yang tinggi,
terdapat 95 jenis karang, 155 jenis ikan, 48 jenis pohon, 26 jenis burung, 14 jenis reptilian dan 7 jenis
mamalia. (Survey LIPI, 1994). Cukup banyak diantara jenis yang ada merupakan biota langka dan
dilindungi.
Sayangnya, kawasan Kepulauan Padaido merupakan lintasan gempa karena terletak pada jalur luar
subduksi atau tunjaman lempeng Pasifik. Sejak 1965 sampai sekarang, tercatat telah terjadi lebih dari
10 kali gempa dengan kekuatan 5-8 Skala Richter. Tinggi gelombang laut bervariasi antara satu sampai
1,5 meter. Gelombang tertinggi biasa terjadi pada Mei-Juni. Taman Nasional Teluk Cenderawasih di
Papua juga merupakan perwakilan ekosistem terumbu karang, pantai, mangrove dan hutan tropika
daratan pulau terletak di wilayah Kepala Burung Papua. Taman Nasional Teluk Cenderawasih merupakan
taman nasional perairan laut terluas di Indonesia, terdiri dari daratan dan pesisir pantai: 0,9 persen,
daratan pulau-pulau: 3,8 persen, terumbu karang: 5,5 persen dan perairan laut: 89,8 persen dengan
total
area:
1.453.500
hektar.
Dasar penetapannya adalah Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 8009/Kpts-II/2002, tanggal 29
Agustus 2002. Taman Nasional Teluk Cenderawasih memiliki potensi karang yang tinggi, terdiri dari 150
jenis karang dari 15 famili, yang tersebar di tepian 18 pulau besar dan kecil.
Presentasi penutupan karang hidup bervariasi antara 30,40 persen sampai 65,64 persen. Umumnya,
ekosistem terumbu karang terbagi menjadi dua zona: zona rataan terumbu (reef flat) dan zona lereng
terumbu (reef slope).Jenis-jenis karang yang dapat dilihat antara lain koloni karang biru (Heliopora
coerulea), karang hitam (Antiphates spp), famili Faviidae dan Pectinidae, serta berbagai jenis karang
lunak.(sumber LIPI)

http://bernadtalip.blogspot.co.id/2011/10/kerusakan-laut-karena-ulah-ulahmanusia.html

Manusia Ancaman Terbesar Ekosistem Laut


Kekayaan hayati laut Indonesia, yang merupakan pusat keaneragaman hayati laut
dunia, terus mengalami ancaman dalam beberapa dekade terakhir. Ancaman terbesar
datang dari manusia yang seharusnya menjaga kelestarian salah satu sumber utama
penghidupan ini.
Dari data penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) secara
berkesinambungan terungkap, kerusakan terumbu karang di Indonesia yang merupakan
salah satu komponen penting ekosistem laut kini telah mencapai 70 persen.

"Lima persen saja yg masih sangat baik, hanya 25 persen yang baik, dan 70 persen
rusak," ujar Agus Dermawan, Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan Kementerian
Kelautan dan Perikanan kepada Kompas.com di Jakarta, pekan lalu.
Kerusakan parah disebabkan perilaku manusia yang mengeksploitasi laut secara
membabi buta tanpa memedulikan aturan. "Ancaman lokal dari pembangunan pesisir,
mangrove dibabat dan dibangun tambak-tambak, terjadi over fishing dandestructive
fishing," ujar Agus.
Dampak penurunan kualitas dan kesuburan perairan berpengaruh pada produksi ikan
itu sendiri dan kerusakan ekosistem. "Akibat ulah manusia, terjadi coral bleaching,
struktur karang tinggal kalsium saja, sementara hewan karangnya sudah habis semua,"
tutur Agus.
Untuk mengurangi kerusakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan kini terus
mengembangkan zona kawasan konservasi. Pemerintah menargetkan pada 2014
kawasan seluas 13,5 juta hektar masuk wilayah konservasi.
Untuk mengoptimalkan upaya konservasi ini, pemerintah menerapkan formula baru,
yakni konservasi yang tidak hanya melindungi spesies, tetapi juga memberi
kesejahteraan kepada masyarakat.
"Kawasan konsevasi bukan berarti masyarakat tidak boleh menangkap ikan, melainkan
kami atur zonasinya. Ikan berkembang biak dan masyarakat bebas menangkap ikan,"
papar Agus.
Kawasan konservasi multifungsi yang dikembangkan di Indonesia juga memberikan
ruang untuk berbagai peruntukan, yakni rekreasi, wilayah binaan rumput laut, area
perlindungan terumbu karang, dan daerah tangkapan ikan. Saat ini dibutuhkan
kesadaran warga sekitar kawasan konservasi dan masyarakat pada umumnya, untuk
bersama-sama menjaga kelestariannya.
http://nasional.kompas.com/read/2011/06/15/16344955/Manusia.Ancaman.Terbesar.
Ekosistem.Laut

Kepulauan Natuna jadi perbincangan lagi. Kali ini bukan karena gas yang terkandung di
lepas pantai gugusan pulau itu, tapi penangkapan nelayan China yang mencuri ikan.
Konflik lama China-Indonesia atas perairan Kepulauan Natuna kembali mengemuka.
Dimulai dengan protes Presiden Joko Widodo atas peta kedaulatan China, yang
memasukan perairan pulau itu ke dalam wilayah zona ekonomi eksklusif (ZEE), dan

memanas ketika Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menolak melepas
nelayan China.

Banyak pihak menuding klaim China atas Natuna lebih disebabkan kandungan gas
yang terdapat di pulau itu. Beijing kerap mengelak, seraya menyebutkan China punya
hak historis atas sekujur kawasan Laut Cina Selatan berdasarkan peta kuno Dinasti
Ming.
Natuna bukan sekadar gas, tapi juga potensi pariwisata. Hampir semua pulau dan garis
pantai Natuna tidak ubahnya surga di atas lapangan gas maha luas.

Secara administratif, Kepulauan Natuna bagian Kepulauan Riau. Kepulauan Natuna


terdiri dari Pulau Bunguran, Sedanu, Laut, Bintang, Jemasa, dan Serasan. Ranai, ibu
kota Kepulauan Natuna, terletak di Pulau Bunguran pulau terbesar di Natuna.

Sensus tahun 2010 menyebutkan Kepulauan Natuna dihuni 69 ribu jiwa, dengan
sebagian besar orang Jawa. Lainnya adalah Melayu Riau dan Tionghoa.

Perubahan demografi terjadi setelah Kesultanan Riau menyerahkan seluruh


wilayahnya, termasuk Kepulauan Natuna, ke Republik Indonesia pada tahun 1957.
Sebelum penyerahan, populasi terbesar adalah Melayu dan Tionghoa.
Posisi Kepulauan Natuna di Laut Cina Selatan menjadikan sekujur kepulauan kaya
potensi wisata bahari, dengan karakteristik pantai yang beragam. Ada pantai berpasir
putih di Pulau Sedanau, pantai dengan bebatuan besar di pulau-pulau lainnya.
Di lepas pantai pulau-pulau di Natuna terhampar terumbu karang, dengan kekayaan
biota laut yang memanjakan penyelam dan penyuka wisata snorkeling. Betapa tidak
cukup sepekan untuk menjelajah semuanya, kendati jarak satu dan lain pulau tidak
terlalu jauh.
Namun, keindahan bahari hanya satu dari segenap potensi wisata Kepulauan Natuna.
Jika Anda ke tengah kota Ranai, sebuah masjid bergaya Taj Mahal berdiri megah dan
menjadi simbol Ranai.
Ada Museum Sri Serindit, yang mengoleksi aneka barang bersejarah. Salah satunya
sekumpulan temuan masyarakat dari kapal bekas Perang Dunia II. Petugas museum
akan bercerita tengang posisi Kepulauan Natuna saat Perang Dunia II, dan kapal-kapal
Jepang dan sekutu yang tenggelam.
Penduduk Kepulauan Natuna menyadari potensi wisata tempat tinggalnya. Mereka
telah terbiasa menyambut pendatang, dan menata rumah mereka untuk dijadikan
homestay.

Lebih penting lagi, mereka membuka diri bagi pendatang yang ingin berbaur dan hidup
sehari-hari bersama mereka. Mulai dari mencari ikan di laut, sampai memasaknya di
dapur.
Rumah-rumah mereka terbuat dari kayu, dengan arsitektur khas Melayu. Ada pula
rumah dengan arsitektur campuran China-Melayu dan Jawa.
Natuna berpotensi menarik pengunjung dari sekujur Asia Tenggara, karena letaknya
yang berada di antara Malaysia, Kamboja, dan Vietnam. Orang Vietnam punya
kenangan atas Kepulauan Natuna, dan pernah mengklaim sebagai miliknya. Dasar
klaim Vietnam adalah Teori Thalweg.
Malaysia memandang Kepulauan Natuna, yang masih bagian Kepulauan Riau, sebagai
wilayah Melayu inti. Di masa lalu, orang-orang Champa etnis di Vietnam bagian
selatan dan Kamboja berlayar ke pulau ini.

Tidak ada penerbangan langsung dari kota-kota besar di Indonesia ke Natuna.


Pengunjung harus lebih dulu ke Batam, lalu berlayar ke Tanjung Pinang, lalu terbang
dengan pesawat kecil ke Ranai selama satu jam. Jika menggunakan kapal dari Tanjung
Pinang, butuh dua hari untuk sampai ke Ranai.
http://sportourism.id/news/kepulauan-natuna-surga-di-atas-lapangan-gas/

biota laut

Biota laut adalah seluruh makhluk hidup yang berkembangbiak di laut. Biota laut yang ada di perairan
Indonesia merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang sangat berlimbah. Biota laut itu di
antaranya terumbu karang, ikan, dan tumbuh-tumbuhan laut yang menjadi bagian dari ekosistem
laut.

Terumbu karang di Taman Nasional Bunaken sangat banyak jenisnya. Terumbu karang ini hidup di
pantai atau daerah yang terkena cahaya matahari dan hidup diperairan yang berada kurang lebih lima
puluh meter dibawah permukaan laut dengan suhu tertentu, serta air jernih yang tidak terkena polusi.
Di samping terumbu karang, Taman Laut Bunaken juga dihuni beragam jenis ikan, seperti ikan
kuda gusumi, oci putih, lolosi ekor kuning, goropa. Ikan lain di laut Indonesia yang sudah dijadikan
industri, antara lain ikan tuna, tongkol, tenggiri, kerapu, baronang.
Di samping terumbu karang dan ikan, laut di Indonesia juga memiliki tumbuhan laut. Di Pulau Pari,
Kabupaten Kepulauan Seribu, misalnya dibudidayakan rumput laut dan tanaman bakau. Rumput laut
disini sangat beragam bentuknya, ada yang bulat seperti tabung, pipih, dan gepeng, ada yang bulat
seperti kantong, dan ada juga yang terurai seperti rambut. Semua dapat hidup karena perawatanya
dipantau secara berkala untuk melihat perkembanganya.
Disamping rumput laut ada tanaman bakau, bakau adalah nama sekelompok tumbuhan dari marga
Rhizophora, suku Rhizophoraceae. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri yang menyolok berupa akar tunjang
yang besar dan berkayu, pucuk yang tertutup daun penumpu yang meruncing, serta buah yang
berkecambah serta berakar ketika masih di pohon (vivipar). Pohon bakau juga memiliki banyak nama
lain seperti tancang, tanjang (Jawa), tinjang, bangko (Bugis),kawoka (Timor), wako, jangkar dan lainlain.
Keempat biota laut tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, seperti ikan dan rumput
laut bermanfaat bagi kesehatan karena banyak mengandung gizi. Terumbu karang dan hutan bakau
itu juga berguna bagi ekologi dan ekonomi. Disamping itu, biota laut Indonesia juga bermanfaat bagi
perkembangan pariwisata, seperti Raja Ampat di Papua, Pulau Wangi-Wangi di Sulawesi Tenggara, dan
Bunaken di Manado. Keragaman biota laut ini juga bermanfaat bagi lingkungan , terutama bakau yang
telah menahan abrasi dari besarnya hantaman gelombang dan ombak laut.
http://www.evo-rare.com/2014/08/biota-laut.html

Biota Laut Pengertian, Manfaat dan


Gambarnya
Advertisement

Bumi terdiri atas lautan dan daratan, dimana lautan merupakan bagian terbesar dari bumi yaitu sekitar 2/3
bagian bumi. Laut merupakan habitat bagi berbagai macam organisme yang telah berevolusi dan
beradaptasi dengan keadaan lingkungan mereka. Segala jenis makhluk hidup yang ada di dalam laut,
baik itu hewan, tumbuhan, maupun karang disebut sebagai biota laut.
Diseluruh lautan, jenis organisme atau biota laut tidaklah merata.Karakteristik lingkungan laut yang
beragam menyebabkan terciptanya habitat yang berbeda-beda serta berpengaruh pada jenis organisme

yang mendiaminya. Adapun karaketristik dari lautan tersebut antara lain adalah ketersediaan cahaya,
kedalaman air, serta kompleksitas topografi laut.
Jenis-Jenis Biota Laut
Secara garis besar, biota laut diklasifikasikan ke dalam 2 kelompok besar, yaitu tumbuhan dan hewan.
Namun dalam perkembangannya, kedua kelompok tersebut terbagi menjadi beberapa jenis yang dilihat
dari karakteristik dan sifat yang dimiliki. Adapun pengelompokan biota laut berdasarkan sifatnya tersebut
adalah :

1. Plankton

Plankton adalah sejenis organisme mikroskopis yang


hidup di bagian atas atau permukaan (zona pelagik) samudra, laut, atau perairan lainnya. Nama Plankton
berasal dari bahasa Yunani Planktos yang berarti pengembara. Secara umum, Plankton memiliki ukuran
yang kecil yaitu kurang dari 1 mm atau sekitar 0,000039 inci. Namun ada juga jenis plankton yang
memiliki ukuran yang besar, misalnya ubur-ubur yang memiliki lebar serta panjang tentakel mencapai
hingga 15 meter.
Plankton berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan laut. Organisme ini telah dianggap sebagai sumber
makanan bagi organisme besar yang hidup di perairan seperti ikan, kerang, batu karang, dan paus.
Meskipun tergolong sebagai organisme hidup, namun plankton tidak memiliki kekuatan untuk melawan
arus, air pasang, maupun angin yang menghanyutkannya. Pesisir laut merupakan habitat yang baik untuk
perkembangan plankton, dimana wilayah pesisir terdapat kandungan garam mineral serta sinar matahari
yang baik bagi plankton.
Jenis-jenis plankton
Berdasarkan sifatnya, plankton diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Fitoplankton

2. Diatom
3. Dinoflagellata

2. Zooplankton

Zooplankton merupakan sejenis organisme yang


sebagian besar hidup di perairan permukaan dengan ukuran tubuh lebih dari 0,05 mm. Zooplankton
merupakan kategori yang mencakup berbagai ukuran organisme termasuk protozoa kecil dan metazoans
besar.
Spesies zooplankton tidak tersebar merata tetapi secara acak di dalam suatu wilayah laut. Zooplankton
tergolong dalam jenis hewan perairan yang sumber makanannya adalah fitoplankton maupun
zooplankton lainnya serta zooplankton juga dapat bertindak sebagai reservoir penyakit.
Berdasarkan siklus hidupnya, zooplankton dibedakan menjadi 2 golongan, yaitu :
1. Meroplankton
Meroplankton (plankton sementara) yang menghabiskan sebagian hidupnya sebagai plankton, terutama
pada tingkat larva.
2. Holoplankton
Holoplankton (plankton tetap) yang menhabiskan seluruh hidupknya sebagai plankton.
Sedangkan jika dilihat dari ukurannya, zooplankton tebagi atas 4 golongan, yaitu :
1.

Mikroplankton yang memiliki ukuran 20 hingga 200 m

2.

Mesoplankton yang memiliki ukuran 200 m hingga 2 mm

3.

Makroplankton yang memiliki ukuran 2 hingga 20 mm

4.

Mikronekton yang memiliki ukuran 20 hingga 200 mm

5.

Megaloplankton yang memiliki ukuran lebih dari 200 mm


Organisme yang tergolong dalam zooplankton antara lain adalah :

1.

Copepoda merupakan sejenis krustasea yang memiliki ukuran panjang sekitar 1 hingga 2 mm.
Namun beberapa jenis lainnya memiliki ukuran yang lebih besar. Spesies ini hanya memiliki satu mata.
Kebanyakan spesiesnya memakan fitoplankton bersel tunggal, dan nati pada gilirannya, Copepoda akan
menjadi makanan bagi ikan atau hewan perairan lain yang lebih besar.

2.

Krill merupakan sejenis krustasea yang mirip dengan udang dengan panjang tubuh antara 1
hingga 2 cm. Meskipun masih terbawa oleh arus air, tapi jenis plankton ini memiliki kemampuan untuk
berenang. Itulah sebabnya kenapa krill tidak sepenuhnya dianggap sebagai plankton. Sebagian besar
spesies krill ini membentuk sebuah kawanan yang didalamnya terdiri dari milyaran spesies ini. Krill
merupakan makanan bagi beberapa jenis hewan perairan seperti paus.

3.

Ubur-ubur merupakan salah satu hewan perairan yang tergolong dalam jenis plankton terbesar.
Diameter tubuhnya bisa mencapai 2 meter dengan panjang tentakel hingga 15 meter. Ubur-ubur
mengkonsumsi beberapa jenis zooplankton serta ikan kecil-kecil.

4.

Larva ikan, cacing laut, karang, dan beberapa spesies perairan lainnya telah dianggap sebagai
golongan zooplankton.

3. Bacterioplankton

Bacterioplankton merupakan golongan bakteri yang semasa


hidupnya bekerja untuk menguraikan sisa-sisa organisme lainnya. Sama seperti fitoplankton,
bacterioplankton juga mampu melakukan fotosintesis sendiri. Spesies ini dapat ditemukan di hampir
semua bagian atau tingkatan laut, tidak hanya di daerah permukaan seperti spesies plankton lainnya.
Bacterioplankton menguraikan sisa-sisa organisme lainnya sehingga nutrisi mereka dapat dipergunakan
kembali serta menjadi sumber makanan bagi zooplankton. Jenis dari bacterioplankton ini antara lain
adalah mycoplankton, jamur, serta organisme jamur lain yang signifikan dalam siklus hara.
Berdasarkan ukurannya, plankton digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu :

1.

Megaplankton Megaplankton yang berukuran lebih dari 20 cm (20 hingga 200 cm ) misalnya
ubur ubur, ctenophore, salps dan pyrosomes (pelagis Tunicata), Cephalopoda, serta Amphipoda.

2.

Macroplankton Macroplankton yang berukuran 2 hingga 20 cm, misalnya Pteropods,


Chaetognaths, Euphausiacea (krill), Medusa, ctenophore, salps, doliolids dan pyrosomes (pelagis
Tunicata), Cephalopoda, Janthinidae, serta Amphipoda

3.

Mesoplankton Mesoplankton yang berukuran 0,2 hingga 20 mm. misalnya copepoda, medusa,
ostracoda, cladocera, chaetognaths, pteropods, heteropoda, serta tunicata.

4.

Mikroplankton Mikroplankton yang berukuran 20 hingga 200 meter. misalnya spesies


fitoplankton, protozoa foraminifera, tintinnids, ciliates, rotifera, copepoda nauplii.

5.

Nanoplankton Nanoplanton yang berukuran 2 hingga 20 m. misalnya diatom kecil, flagellata


kecil, pyrrophyta, chrysophyta, clorophyta, serta xantophyta

6.

Picoplankton Picoplankton yang berukuran 0,2 hingga 2 m. misalnya sebagian besar jenis
bakteri, serta chrisophyta.

7.

Femtoplankton Femtoplankton yang berukuran kurang dari 0,2 m. Misalnya virus laut
Plankton dapat dijumpai di seluruh wilayah perairan di bumi ini, baik itu di samudra, laut, danau, maupun
jenis perairan lainnya. Variabilitas spesies ini tergantung pada beberapa faktor, seperti :

1.

Ketersediaan cahaya, hampir semua ekosistem plankton pertumbuhannya dipengaruhi oleh


ketersediaannya energi surya. Misalnya saja pada daerah perairan yang memiliki ketersediaan cahaya
yang rendah, maka pertumbuhan fitoplankton di daerah tersebut akan menurun.

2.

Ketersediaan unsur hara, meskipun sebagian besar wilayah di perairan tropis dan subtropis
memiliki kelimpahan cahaya, namun apabila ketersediaan nutrisi seperti fosfat, nitran, serta silikat sangat
rendah maka hal tersebuta akan berpengaruh pada pertumbuhan plankton.

3.

Perubahan suhu juga memberikan peranan yang penting bagi pertumbuhan plankton, dimana
suhu air di suatu wilayah perairan dapat mempengaruhi kadar oksigen serta daya toksit daerah tersebut.
Plankton dapat berkembang dengan optimal pada wilayah perairan yang memiliki suhu antara 25 hingga
30C.

4.

Pergerakan air atau arus air merupakan agen yang membantu suplai makanan bagi
pertumbuhan plankton.

5.

Kondisi Ph atau tingkat keasaman air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terganggunya
proses fisiologis plankton.
sponsored links

4. Nekton

Nekton merupakan jenis organisme yang menjadi perenang aktif


di wilayah perairan, baik itu air tawar maupun air laut. Nekton sering dikenal dengan predator teratas
pada sebagian besar rantai makanan di laut. Kata nekton berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti
berenang. Yang mendasari perbedaan antara nekton dan plankton adalah bahwa nekton memiliki
kemampuan berenang tanpa harus mengandalkan arus laut. Nekton dapat dijumpai dihampir seluruh
wilayah serta garis lintang perairan laut.
Ikan merupakan kelompok nekton yang paling besar, yaitu sekitar 16.000 spesies. Nekton membentuk
dasar perikanan yang cukup penting di bumi ini. Dimana nekton merupakan pemangsa plankton yang
memiliki berbagai macam manfaat bagi kehidupan manusia, seperti peningkatan gizi serta peningkatan
perekonomian. Bangkai-bangkai organisme yang tergolong nekton yang menumpuk di dasar laut
merupakan bahan dasar pembentukan mineral laut seperti minyak bumi dan gas.
Pada umumnya, nekton memiliki beberapa karakteristik, seperti :
1.

Mampu bergerak atau berenang sendiri tanpa mengandalkan bantuan arus air. Ia juga sangata
aktif dalam berenang

2.

Merupakan konsumen dari zona pelagik

3.

Terdiri dari hewan invertebrata dan vertebrata

4.

5.

Usia hidupnya lebih panjang daripada plankton (vertebrata masa hidupnya 5 hingga 10 tahun,
sedangkan invertebrata sekitar 1 tahun).
Melakukan migrasi terkait dengan proses reproduksi
Nekton terdiri dari kelompok ikan yang bertulang belakang seperti ikan cucut, ikan pari, spesies reptil laut,
serta beberapa jenis mamalia laut.
Klasifikasi Nekton

Klasifikasi nekton yang pertama adalah berdasarkan kelompok ikan, nekton dapat dibedakan menjadi 2
jenis yaitu :
1. Meroepilagik
2. Holoepipelagik

5. Benthos

Benthos merupakan sejenis organisme yang hidup di


zona bentik, yaitu di dasar laut. Benthos merupakan organisme yang melimpah disedimen permukaan
landas kontinen dan di perairan yang lebih dalam. Karena cahaya tidak dapat menembus wilayah bentik,
maka organisme yang tinggal di lingkungan tersebut mendapatkan energi dari bahan-bahan organik yang
turun dari zona yang lebih tinggi. Atau bisa dikatakan bahwa rantai makanan organisme bentik ditopang
oleh benda mati atau membusuk yang melayang dari zona yang lebih tinggi. Sumber utama makanan
organisme bentos adalah ganggang serta limpasan organik dari tanah. Beberapa faktor seperti suhu,
salinitas, kedalaman air, serta jenis subtrat lokal yang ada sangat berpengaruh terhadap perkembangan
organisme bentik tersebut.
Beberapa jenis organisme yang termasuk benthos antara lain adalah dari kelompok protozoa, sponge,
Coelenterate, Rotifera, Nematode, Bryozoa, Decapoda, Ostracoda, Cladocera, Cpopoda, Pelecypoda,
Gastropoda, Insekta, dan Lintah. Organisme bentik yang lain, seperti bintang laut, tiram, kerang, teripang,
bintang rapuh dan anemon laut, memiliki peran yang cukup penting, yaitu sebagai sumber makanan bagi
ikan dan juga bagi manusia.
Adapun peranan organisme benthos antara lain adalah :

Dapat membantu mendaur ulang bahan-bahan organik

Berperan penting dalam siklus rantai makanan

Dapat membantu proses mineralisasi


Karena memiliki siklus hidup yang panjang serta pergerakan yang terbatas, organisme benthos
bisa dijadikan sebagai indikator terjadinya pencemaran.
Klasifikasi Benthos
Berdasarkan ukurannya, benthos dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
1. Makrobenthos
2. Meiobenthos
3. Microbenthos
Sedangkan berdasarkan jenisnya, benthos dibedakan menjadi :

1.

Zoobenthos, terdiri dari berbagai jenis binatang yang hidup di zona bentik

2.

Phytobenthos, terdiri dari berbagai jenis tanaman yang ada pada zona bentik terutama diatom
bentik serta makroalga (rumput laut)

3.

Endobenthos, merupakan organisme benthos yang memiliki kehidupan terkubur dalam sedimen
terutama di daerah lapisan oksigen atas. Contohnya adalah pena laut atau dolar pasir.

4.

Epibenthos, terdiri dari organisme bentik yang hidup di atas sedimen seperti mentimun laut.

5.

Hyperbenthos, terdiri dari organisme bentik yang hidup tepat di atas sedimen seperti cod batu.

Upaya Menjaga Biota Laut


Dari uraian di atas, kita bisa tahu bahwa banyak sekali jenis dari biota laut yang mana keberadaan
mereka sangat berperan bagi kehidupan manusia. Namun, sekarang ini berbagai masalah tengah
mengancam kelestarian biota laut tersebut, yaitu kepunahan masal. Hal ini terjadi akibat beberapa faktor
seperti kombinasi dari temperature yang tinggi, pengasaman, serta minimnya oksigen. Study telah
menunjukkan bahwa perubahan iklim serta penangkapan ikan yang terjadi secara tidak terkendali juga
merupakan faktor penyebab kepunahan kehidupan laut. Lalu bagaimana upaya kita untuk menjaga agar
biota laut tetap lestari?
1.

Melestarikan hutan bakau yang ada di tepi-tepi pantai

2.

Pelarangan terhadap pengambilan terumbu karang yang merupakan habitat bagi ikan-ikan

3.

4.

Pelarangan penggunaan bahan peledak atau bahan kimia lainnya serta penggunaan pukat
harimau untuk menangkap ikan
Tidak membuang sampah atau limbah industri ke laut

http://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/biota-laut

Upaya Pelestarian Laut Di Indonesia


BY PLENGDUT NOVEMBER 12, 2015

Pelestarian bisa diartikan sebagai upaya atau usaha kita untuk


menjaga dan memelihara sesuatu yang masih berkaitan erat dengan
lingkungan. Jika arti kata pelestarian kita hubungkan dengan laut,
maka memiliki arti upaya manusia dalam memelihara dan menjaga
lingkungan laut. Mengapa kita perlu melakukan upaya pelestarian laut?
Indonesia merupakan negara yang dikenal dengan julukan negara
kepulauan. Pada postingan sebelumnya juga telah diulas bahwa luas
daerah perairan yang ada di Indonesia lebih banyak daripada luas
daratannya yang terdiri dari jajaran pulau-pulau. Sehingga kekayaan
yang dimiliki Indonesia sangat melimpah baik itu kekayaa laut,
permukaan bumi maupun kekayaan yang ada di dalam bumi. Itulah
sebabnya kita perlu melakukan pelestarian baik di lingkungan darat
maupun pada lingkungan laut kita agar tetap terjaga dan tidak rusak.
Upaya apa saja yang bisa dilakukan untuk pelestarian lingkungan laut
yang ada di Indonesia ini? Berikut ini beberapa bentuk upaya yang
dilakukan pemerintah Indonesia untuk pelestarian laut:
1. Limbah Industri Dilarang Dibuang Di Laut
Industri merupakan penghasil limbah berbahaya nomor satu bagi
lingkungan laut. Pada limbah industri biasanya terkandung berbagai
macam zat-zat kimia yang berbahaya dan jika dibuang ke laut maka
bisa mengancam kehidupan biota yang ada di laut. Sehingga larangan

pembuangan limbah industri ke laut merupakan salah satu upaya


pelestarian yang dilakukan pemerintah Indonesia.
2. Mencegah Polusi Air Laut
Polusi air laut bisa berupa hasil dari tumpahan minyak dari kapal
tanker maupun kapal lain yang sengaja membuang sisa bahan bakar
ke laut. Akibat dari kejadian ini, maka banyak biota laut yang akan
mati, bahkan tumpahan minyak tersebut juga bisa meracuni burungburung laut dan biasanya tumpahan minyak bisa menjebak burung
sehingga tidak mampu terbang. Tidak hanya itu, ikan pun akan mati
akibat kekurangan oksigen terlarut dalam air karena adanya lapisan
minyak di permukaan air. Mencegah terjadinya tumpahan minyak
merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan sebagai bentuk
menjaga lingkungan laut.
3. Larangan Penangkapan Ikan Menggunakan Bahan Peledak
Bahan peledak sangat berbahaya bagi lingkungan biota laut jika
digunakan untuk penangkapan ikan. Selain itu penggunaan bahan
peledak ini dapat membunuh seluruh ikan di area tangkapan baik yang
berukuran kecil maupun besar, serta dapat merusak terumbu karang
yang menjadi tempat hidup biota laut. Perlu diingat bahwa terumbu
karang membutuhkan waktu puluhan tahun untuk tumbuh beberapa
centi saja. Jika penangkapan ikan menggunakan bahan peledak
diteruskan, maka lingkungan laut tersebut akan rusak dan tak akan
ada lagi ikan yang bisa hidup di tempat tersebut. Sehingga pelarangan
penggunaan bahan peledak dinilai sangat penting sebagai bentuk
upaya pelestarian dari laut Indonesia.

4. Mengadakan Reboisasi Pantai


Erosi dan Abrasi laut sering terjadi pada daerah pantai yang gundul.
Abrasi sendiri diartikan sebagai pengikisan atau penggerusan daratan
yang diakibatkan oleh berbagai macam hal diantaranya gelombang.
Salah satu cara mencegah abrasi ini yaitu dengan menanam pohon
bakau atau reboisasi, sehingga gelombang yang datang kecepatan dan
tenaganya bisa di redam oleh tanaman bakau ini. Tanaman bakau
(mangrove) juga merupakan tempat bagi berbagai macam biota yang
hidup di laut, sehingga keberadaanya sangat penting bagi pelestarian
lingkungan wilayah di pantai dan laut.
Itulah tadi beberpa upaya pelestarian laut di Indonesia yang di
usahakan pemerintah kita. Sebagai siswa tentu kita juga bisa ikut
menjaga lingkungan pantai agar tetap lestari sehingga laut tidak akan
rusak.
http://www.plengdut.com/upaya-pelestarian-laut-di-indonesia/15

Anda mungkin juga menyukai