ILHAM FADHIL
NRP 2042201100
Dosen Pembimbing 1
NPP: 1988201711055
Dosen Pembimbing 2
NPP: 1992202011061
2 Ir. I Putu Eka Widya Pratama, S.Si., M.Sc. RWTH Dosen Pembimbing 2
SURABAYA
FEBRUARI, 2024
i
ABSTRAK
Abstrak
Dalam konteks sistem industri, pengendalian motor memiliki peran krusial di berbagai sektor yang
mengandalkan motor sebagai perangkat penggerak. Pemahaman terhadap konsep ini menjadi
penting bagi mahasiswa, namun terdapat kendala dalam ketersediaan modul pembelajaran yang
memadai. Sebagai solusi, telah dirancang sebuah modul praktikum untuk mata kuliah Sistem
Kontrol Terdistribusi dengan fokus pada Sistem Kontrol Motor AC Tiga Fasa menggunakan Loop
Tertutup berbasis Algoritma PID, serta memanfaatkan Protokol Komunikasi ModBus RTU. Dalam
pelaksanaan eksperimen ini, sebuah sistem kontrol motor otomatis akan dikembangkan dengan
memanfaatkan Variable Speed Drive (VSD) sebagai pengatur kecepatan motor. Sistem yang
dirancang akan menggunakan algoritma PID untuk perbaikan otomatis guna meminimalisir error
yang diperoleh. Perancangan Model PID dilakukan dengan menggunakan metode matematis First
Order Plus Dead Time (FOPDT) yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan tuning PID
menggunakan Metode Ziegler-Nichols. Algoritma PID akan diimplementasikan dan dikendalikan
oleh Mini PC yang berfungsi sebagai controller dari sistem ini. Informasi umpan balik dari putaran
motor akan dibaca melalui rotary encoder, kemudian dikonversi menjadi jumlah putaran oleh
Counter sebelum dikirimkan kembali ke Mini PC untuk menghasilkan nilai error sebagai
pembanding. Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan formula PID yang mampu
meminimalkan nilai error steady state agar tidak melebihi 10%, sehingga sistem beroperasi sesuai
dengan akurasi set point awal yang telah ditentukan. Dengan demikian, diharapkan pengembangan
modul pembelajaran ini dapat memberikan kontribusi positif dalam memperkaya pemahaman
mahasiswa terkait pengendalian motor dalam konteks sistem industri, sambil meningkatkan
ketersediaan sumber belajar yang praktis dan terarah.
Kata kunci: Algoritma PID, ModBus RTU, First Order Plus Dead Time (FOPDT), Ziegler-
Nichols, Tuning, Variable Speed Drive, Rotary encoder, Error Steady State, Set Point
ii
ABSTRACT
Abstrak
In the context of industrial systems, motor control plays a crucial role in various sectors that rely
on motors as driving devices. Understanding this concept is essential for students, but there are
challenges in the availability of adequate learning modules. As a solution, a laboratory module
has been designed for the Distributed Control Systems course, focusing on the Closed-Loop
Control of Three-Phase AC Motors based on PID Algorithm, and utilizing ModBus RTU
Communication Protocol. In the implementation of this experiment, an automatic motor control
system will be developed using a Variable Speed Drive (VSD) as the motor speed regulator. The
designed system will employ the PID algorithm for automatic correction to minimize the obtained
errors. The PID Model design will be carried out using the First Order Plus Dead Time (FOPDT)
mathematical method, followed by PID tuning using the Ziegler-Nichols Method. The PID
algorithm will be implemented and controlled by a Mini PC, functioning as the controller for this
system. Feedback information from the motor rotation will be read through a rotary encoder, then
converted into the number of rotations by a counter before being sent back to the Mini PC to
generate error values for comparison. This research aims to produce a PID formula capable of
minimizing steady-state error values, not exceeding 10%, so that the system operates according to
the accuracy of the initially set point. Thus, it is expected that the development of this learning
module will positively contribute to enriching students' understanding of motor control in the
context of industrial systems, while improving the availability of practical and focused learning
resources.
Keywords: Algoritma PID, ModBus RTU, First Order Plus Dead Time (FOPDT), Ziegler-
Nichols, Tuning, Variable Speed Drive, Rotary encoder, Error Steady State, Set Point
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
ABSTRAK ii
ABSTRACT iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR TABEL vii
BAB I PENDAHULUAN 8
1.1 Latar Belakang 8
1.2 Rumusan Masalah 9
1.3 Batasan Masalah Penelitian 9
1.4 Tujuan Penelitian 9
1.5 Manfaat Penelitian 9
BAB II DASAR TEORI 10
2.1 Tinjauan Pustaka 10
2.2 Dasar Teori 11
2.2.1 Close Loop Control System 11
2.2.2 Variable Speed Drive System 12
2.2.3 First Order Plus Dead Time (FOPDT) 13
2.2.4 Metode Control PID 15
2.2.5 Metode Tuning PID Ziegler- Nichols (ZN) 16
2.2.6 Sistem Komunikasi ModBus RTU 16
2.2.7 Karakteristik Dinamis 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20
3.1 Metode Yang Digunakan 20
3.1.1 Lokasi Penelitian 20
3.1.2 Waktu Penelitian 20
3.1.3 Jenis Penelitian 20
3.1.4 Metode Pengumpulan Data 20
3.2 Bahan Dan Peralatan Yang Digunakan 21
3.2.1 Variable Speed Drive (VSD) Altivar 320U22M2C 21
3.2.2 Single Board Computer (SBC) 21
3.2.3 10 Inch HDMI LCD 22
3.2.4 Robust RS-422/485 Repeater (ADAM 4520) 23
3.2.5 Power Supply Mean Well NDR-120-12 23
3.2.6 Counter CT6M – 1P4T 24
iv
3.2.7 Miniatur Circuit Breaker (MCB) 25
3.2.8 ACIM (AC Induction Motor) 25
3.2.9 Rotary encoder 26
3.3 Urutan Pelaksanaan Penelitian 27
3.3.1 Studi Literatur 27
3.3.2 Perancangan Sistem 28
3.3.3 Perancangan Hardware 28
3.3.4 Perancangan Mekanik Dan Layouting Komponen 29
3.3.5 Perancangan Electrical 30
3.3.6 Validasi Sensor Rotary encoder Serta Counter 31
3.3.7 Perancangan Software 31
3.3.8 Perancangan Integrasi Sistem serta Interface 32
3.3.9 Pengujian Performa Dan Validasi Sistem 33
DAFTAR PUSTAKA 34
LAMPIRAN 39
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1. Close Loop control system (Suleman A. Naz et al., 2023) .................................... 12
Gambar 2. 2. Prinsip Kerja VSD (Jaroslaw Guzinski, 2015) ...................................................... 13
Gambar 2. 3 Pengaruh Kontrol P, I, dan D (Patel, V. V., 2020) ................................................. 15
Gambar 2. 4 Message Format Modbus RTU ( Tamboli, Sadik. et al., 2015) .............................. 17
Gambar 2. 5 RTU Data Query Format (Yao Yuanyuan et al.,2021) ........................................... 17
Gambar 2. 6 Format Response (Yao Yuanyuan et al.,2021) ....................................................... 17
Gambar 2. 7 Time Response (Katsuhiko Ogata, 2010) ............................................................... 18
Tabel 3. 1 Tabel Spesifikasi VSD Altivar 320U22M2C (Schneider Electric, 2016) ................... 21
Tabel 3. 2 Tabel Spesifikasi Single Board Computer LattePanda (DFRobot,2019) .................... 22
Tabel 3. 3 Tabel Spesifikasi HDMI LDC (Waveshare Wiki, 2018) ............................................. 23
Tabel 3. 4 Tabel Spesifikasi Robust RS-232 to RS422/RS485 ADAM 4520 (COASTIPC,2020)
....................................................................................................................................................... 23
Tabel 3. 5 Tabel Spesifikasi Power Supply Mean Well NDR-120-12 (Mean Well, 2014) .......... 24
Tabel 3. 6 Tabel Spesifikasi Counter CT6M – 1P4T (Autonics, 2013) ...................................... 24
Tabel 3. 7 Tabel Spesifikasi Miniatur Circuit Breaker (Schneider Electric, 2020) ...................... 25
Tabel 3. 8 Tabel Spesifikasi ACIM (AC Induction Motor) (ADK Motor, 2020) ........................ 26
Tabel 3. 9 Tabel Spesifikasi Rotary encoder (Autonics, 2017) .................................................... 27
Tabel 3. 10 Tabel pengambilan data Delay time dengan perbandingan validator ........................ 33
Tabel 3. 11 Tabel pengambilan data Rise time dengan perbandingan validator .......................... 34
Tabel 3. 12 Tabel pengambilan data Overshoot dengan perbandingan validator ......................... 34
Tabel 3. 13 Tabel pengambilan data Settling Time dengan perbandingan validator.................... 34
Tabel 3. 14 Tabel pengambilan data Peak Time dengan perbandingan validator ........................ 34
Tabel 3. 15 Tabel pengambilan data Steady State Error dengan perbandingan validator ............ 34
Tabel 3. 16 Tabel pengambilan data Kecepatan set point dengan kecepatan aktual ................... 35
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini dunia tengah mengalami Revolusi Industri 4.0 yang membuat tuntutan mahasiswa
untuk siap dan kompeten sebelum memasuki dunia kerja menigkat. Motor listrik dan generator
krusial dalam industri (Elmer A. Bartolome, 2020). Motor listrik memiliki dua jenis yaitu AC
dan DC (Frank D. Petruzella, 2013). Motor induksi merupakan motor listrik AC yang banyak
penggunaannya (N. Ratih Putri, 2016). Efisiensi penggunaan daya untuk menjalankan motor
listrik masih menjadi perhatian oleh beberapa negara (Abdelrahim Ate, et al,. 2022). Selain itu,
motor induksi juga memiliki kelemahan yaitu tidak dapat mempertahankan kecepatannya (N.
Ratih Putri, 2016). Untuk mengurangi masalah tersebut dan menghemat lebih banyak daya,
diperlukan kontrol kecepatan motor (Abdelrahim Ate, et al,. 2022). Mahasiswa teknik yang
khusus dalam instrumentasi dan kontrol membutuhkan modul pelatihan (praktikum) untuk
mewujudkan praktik di proses industri dan kontrol otomatis (Pruna E. et al. 2015).
Penelitian mengenai sistem kontrol kecepatan motor telah dilakukan oleh beberapa peneliti
sebelumnya baik itu untuk kontrol motor AC maupun DC baik itu bertujuan membuat modul
praktikum ataupun riset. Pembuatan sistem kontrol motor DC dilakukan oleh (Allu1 Nicholas,
Toding Apriana, 2019) dengan membuat kontrol kecepatan motor DC menggunakan algoritma
PID yang dilakukan tuning dengan metode Ziegler-Nichols, namun hasil percobaan menunjukan
sistem yang belum mampu mencapai nilai yang stabil. Lalu penelitian lain yang membuat sistem
kontrol motor pada BLDC, melakukan perancangan micro BLDC motor untuk aplikasi pada robot
bedah dengan menggunakan analisis Finite Element Method (FEM) untuk menguji magnetic flux
density dan current density. Pada penelitian ini, diterapkan metode kontrol PID yang mengatur
tegangan input inverter untuk mencapai kecepatan yang diinginkan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan PID control menghasilkan nilai error steady state sebesar 12,5%
(Shreya U Gandhi & B. K. Swati Prasad, 2020). Berbeda dengan beberapa penelitian sebelumnya
yang menggunakan motor DC, (Ran Zhang dan Lianxue Gao. 2021) membuat system close loop
control motor yang menggunakan inverter untuk mengontrol motor induksi 3 Phase yang
ditambahkan PID, serta terdapat real time monitoring melalui Internet of Things (IoT) untuk
berbagai aplikasi. Penelitian lain yang sama membuat pengendalian frekuensi inverter, namun
dikombinasikam menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) serta ditambahkan juga
metode PID yang dirancang untuk platform pembelajaran (M. Adelina, 2022). Kemudian
penelitian tentang sistem kontrol motor induksi yang dilakukan oleh (Alexandru Bitoleanu,
Constantin Vlad Suru, Mihaita Linca, 2019) menggunakan Fuzzy Logic Controller dengan
kombinasi 7 membership function namun berdasarkan percobaan yang dilakukan sistem
mengalami kesulitan saat menjalankan motor dengan kecepatan rendah, serta apabila terjadi
perubahan kecepatan yang signifikan. Terakhir, terdapat penelian yang dilakukan oleh (Maria G.
Ioannides et al., 2023) tentang perancangan sistem kontrol motor induksi menggunakan inverter,
serta dengan pembacaan putaran menggunakan rotary encoder serta komunikasi ModBus TCP/IP.
Berdasarkan beberapa penelitian diatas, penulis merancang tugas akhir dengan judul
Rancang Bangun Sistem Kontrol Motor AC Tiga Phase Dengan Loop Tertutup Berbasis
Algoritma PID Dan Menggunakan Protokol Komunikasi ModBus RTU Guna Menunjang Mata
Kuliah Sistem Kontrol Terdistribusi. Penelitian ini fokus pada pembuatan modul mengenai sistem
kontrol motor 3 phase yang dirancang dengan compact namun tetap memiliki tingkat akurasi
steady state error yang tidak lebih dari 10%.
8
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Bagaimana membuat sebuah sistem yang dapat mensimulasikan hubungan antara
frekuensi dari tegangan Tiga Phase dengan putaran motor?
b. Bagaimana mengoperasikan Aktuator dan Transmitter yang digunakan pada sistem
agar dapat menggunakan protokol komunikasi ModBus RTU?
c. Bagaimana melakukan uji performa dan mengetahui keakuratan dari sistem yang
dirancang?
9
BAB II
DASAR TEORI
10
Judul, Penulis, Tahun Metode Hasil
menggunakan Inductive terhadap pengaruh
proximity sensor gelombang elektromagnetik,
lingkungan, serta memiliki
keterbatasan dalam
pembacaan putaran tinggi,
selain itu hasil dari PI
memberikan respon yang
lambat terhadap perubahan
dan kurang sensitif terhadap
adanya nois yang membuat
penelitian ini perlu
ditingkatkan lagi.
Tuning with Ziegler Nichols Merancang sistem kontrol Hasil penelitain
Method for Design PID motor DC menggunakan menghasilkan error yang
Controller At Rotate Speed PID control dengan cukup tinggi. Ketika Set point
DC Motor (Allu1 Nicholas, metode Ziegler-Nichols ditetapkan pada 2000 RpM
Toding Apriana, 2019) yang harus dicapai dengan 80
detik. Namun berdasarkan
beberapa kali percobaan
dihasilkan, terdapat error pada
sistem dengan respon paling
sedikit di angka 1818 RPM
dan paling tinggi di angka
2177 RPM. Hal ini
menujukan sistem masih sulit
mendapatkan hasil yang
stabil.
Fuzzy Speed Control In Drive Membuat sistem kontrol Hasil menunjukkan sistem
Systems With Voltage kecepatan motor induksi kontrol mengalami kesulitan
Inverters And Induction dengan metode Fuzzy saat sistem di-setting pada
Motors (Alexandru Bitoleanu, Logic Controller. kecepatan rendah serta
Constantin Vlad Suru, Mihaita mengalami kesulitan juga saat
Linca, 2019) terjadi perubahan kecepatan
yang signifikan.
11
disesuaikan hingga respons yang diinginkan tercapai (Suleman A. Naz et. al, 2023).
Penggunaan Variable Speed Drive (VSD) pada motor induksi memiliki peran krusial,
dengan Variable Speed Drive (VSD) bekerja dengan mengubah tenaga dari arus bolak-balik (AC)
menjadi arus searah (DC) melalui penyearah yang dapat dikontrol (Zira Rizqianti,2022). Setelah
tegangan diubah menjadi tegangan searah, perbaikan kualitas tegangan diperlukan dengan
menggunakan kapasitor sebagai filter. Dalam VSD diguakan teknik Pulse-Width Modulation
(PWM) dapat menghasilkan amplitudo dan frekuensi keluaran yang diinginkan (Suyanto, 2019).
Terakhir, sebelum dikeluarkan menuju output, tenaga diubah kembali menjadi AC agar
memberikan tegangan pada motor induksi melalui frekuensi yang dapat diatur (Zira
Rizqianti,2022).
Salah satu metode kontrol yang digunakan ketika memilih Close Loop control system
adalah penggunaan PID control. Manfaat penggunaannya yaitu parameter PID dapat
dioptimalkan sesuai dengan aplikasi tertentu. Sebagai contoh, pada aplikasi yang membutuhkan
respons tekanan cepat namun mengizinkan adanya kenaikkan overshoot, maka komponen
Derivatif (D) dapat dihilangkan untuk menghasilkan Controller PI, sementara jika diinginkan
overshoot yang minimal, komponen Derivatif (D) dapat ditingkatkan dengan sedikit kompromi
pada respons waktu. Analisis respons waktu menjelaskan tentang bagaimana output bervariasi
seiring waktu yang terdiri dari respons transien dan respons steady-state. Bagian respons dari
initial state hingga final equilibrium dikenal sebagai respons transien, sedangkan respons setelah
equilibrium dikenal sebagai respons steady-state (Suleman A. Naz et. al, 2023). Gambar 2.1
merupakan gambar close loop control sistem yang digunakan dalam sistem kontrol dengan
umpan balik.
12
satu frekuensi ke frekuensi lainnya dan mengontrol frekuensi keluaran (Fendi Achmad, 2021).
Penjelasan mengenai driver motor dapat terlihat pada Gambar 2.2 berikut ini:
120 x f
n = (1)
p
Dimana:
Jumlah kutub motor juga mempengaruhi kecepatan putaran motor. Motor dengan jumlah
kutub lebih banyak akan memiliki kecepatan putaran yang lebih rendah, dan sebaliknya (Frank
D. Petruzella, 2013).
13
sebelum dapat melakukan uji simulasi pada MATLAB yang bisa dilakukan dengan melakukan
open loop test terhadap sistem untuk dilakukan perhitungan (Setiawan, I. (2008). Persamaan
Differensial untuk metode First Order Plus Dead Time (FOPDT) dapat dituliskan sebagai
berikut:
K
𝐺𝑝 (s) = 𝑒 −θ𝑠 (2)
𝜏𝑠+1
Dengan:
𝐺𝑝 (s) = Transfer Function
K = Gain Static Process
𝜏𝑠 = Time Constant
θ𝑠 = Dead Time
Dengan :
K = Gain Static Process
∆ P𝑉 = PV (Process Variable)
∆ M𝑉 = MV (Measured Variable)
Time Constant merupakan parameter dari sebuah sistem yang menunjukkan seberapa
besar waktu yang dibutuhkan sistem untuk mencapai 63% dari MV (Measured Variable).
Perhitungan Time Constant dimulai ketika PV (Process Variable) mulai menanggapi perubahan
nilai dari MV (Measured Variable). Untuk perhitungan dalam melakukan pencarian Time
Constant dapat dilakukan menggunakan persamaan berikut (Setiawan, I. (2008).
𝜏𝑠 = t63% − θ𝑠 (4)
Dengan:
𝜏𝑠 = Time Constant
t63% = Waktu yang dibutuhkan sistem untuk mencapai 63% dari steady state
θ𝑠 = Dead Time
Dead Time merupakan ketidakpastian waktu yang terjadi ketika PV (Process Variable)
mulai menanggapi perubahan yang terjadi pada MV (Measured Variable). Untuk perhitungan
dalam melakukan pencarian Dead Time dapat dilakukan menggunakan persamaan berikut
(Setiawan, I. (2008).
14
θ𝑠 = 𝑡2 − 𝑡1 (5)
Dengan:
θ𝑠 = Dead Time
𝑡2 = Waktu Pertama kali terjadi perubahan Process Variable
𝑡1 = Waktu Pertama kali terjadi perubahan Measured Variable
15
2.2.5 Metode Tuning PID Ziegler- Nichols (ZN)
Aturan Ziegler-Nichols (ZN) sering digunakan untuk melakukan tuning pengontrol PID
ketika dinamika suatu sistem tidak diketahui secara pasti, namun dapat pula diterapkan pada
sistem yang memiliki dinamika yang diketahui. Oleh Ziegler dan Nichols, pedoman telah
diajukan untuk menentukan nilai-nilai gain proporsional Kp, waktu integral Ti, dan waktu
derivatif Td berdasarkan karakteristik respons dari sistem yang sedang diamati (Patel, V. V.
(2020).
Perhitungan untuk mencari nilai Kp, Ki serta Kd pada metode tuning Ziegler-Nichols
dapat dituliskan dengan tabel berikut.
Tipe Kontrol Kp Ti / Ki Td / Kd
𝜏𝑠
P ∞ 0
θ
𝜏𝑠 θ
PI O, 9 0
θ 0,3
𝜏𝑠
PID 1,2 2θ 0,5 θ
θ
Keuntungan utama yang diberikan oleh aturan tuning Ziegler-Nichols adalah memberikan
titik awal untuk menentukan nilai-nilai parameter. Setelah nilai-nilai parameter ini diperoleh
(Kp, Ti, dan Td), respons loop tertutup sistem dapat selalu disesuaikan lebih lanjut dengan
mengubah nilai-nilai tersebut, sehingga respons sistem yang memuaskan dapat diperoleh (Patel,
V. V. (2020).
16
Gambar 2. 4 Message Format Modbus RTU ( Tamboli, Sadik. et al., 2015)
Domain data mencakup informasi yang dibutuhkan oleh terminal untuk menjalankan
fungsi tertentu atau data yang diterima oleh terminal sebagai respons terhadap permintaan.
Kontennya dapat berupa nilai, alamat referensi, atau batasan. Sebagai contoh, saat membaca
status input, informasi permintaan akan menentukan alamat awal input yang akan dibaca dan
jumlah sinyal input yang dimaksud (Yao Yuanyuan et al.,2021). Untuk format permintaan data
RTU dapat dilihat pada Gambar 2.5 sebagai berikut.
17
dari suatu sistem kontrol terdiri dari dua bagian: respons transien dan respons steady-state.
Respons transien merujuk pada perubahan dari keadaan awal ke keadaan akhir. Sedangkan
respons steady-state merujuk pada perilaku keluaran sistem saat t mendekati tidak terbatas
(Katsuhiko Ogata, 2010). Untuk beberapa parameter dari karakteristik dinamis, yaitu sebagai
berikut.
Pada buku “Modern Control Engineering” karya Katsuhiko Ogata, (2010) terdapat
gambar yang menampilkan respons waktu dari setiap parameter yang ada dalam satu grafik.
Dapat dilihat pada Gambar 2.5 berikut.
18
𝑐(𝑡𝑝 )− 𝑐(∞)
𝑀𝑎𝑥𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑛𝑡 𝑂𝑣𝑒𝑟𝑠ℎ𝑜𝑜𝑡 = 𝑐(∞)
× 100% (6)
19
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
3.1 Metode Yang Digunakan
Dalam metode yang dipilih, akan dijelaskan secara rinci mengenai lokasi penelitian,
waktu yang digunakan, jenis penelitian yang dilakukan, serta metode pengumpulan data yang
diterapkan.
20
3.2 Bahan Dan Peralatan Yang Digunakan
Berikut adalah rincian mengenai alat dan bahan yang digunakan dalam pengembangan
sistem ini. Penjelasan dimulai dari penggunaan dasar komponen, yang akan diikuti dengan
spesifikasi lengkap dari setiap komponen untuk memberikan gambaran mengenai infrastruktur
sistem yang dirancang
Parameter Keterangan
Tegangan Input Single phase 200-240 VAC
Kapasitas 2,2 kW
Frekuensi Output 0-50 Hz
HP ¼-1
Max. Speed Up tp 5000 Rpm
Interface Communication ModBus RTU
21
LattePanda pada Gambar 3.2 serta spesifikasi pada Tabel 3.2.
Parameter Keterangan
Processor Intel Core M3-8100Y
Core 1,1 – 3,4 GHz Dual Core Four Thread
RAM 8 GB LPDDR3
Penyimpanan 64 GB eMMC + Slot SSD
OS. Windows 10 Pro, Linux Ubuntu
Interface HDMI, USB Type C
22
Tabel 3. 3 Tabel Spesifikasi HDMI LDC (Waveshare Wiki, 2018)
Parameter Keterangan
Ukuran 10 Inch
Touchscreen Yes
Pixel 1024 x 600 Pixel
Support HDMI Yes
Parameter Keterangan
1 x plug-in terminal block (#14 ~ 22 AWG) (RS-422/485),
Connectors 1 x DB9-F (RS-232)
Power Consumption 1.2 W @ 24 VDC
Input RS-232 (DB9)
Output RS-485 (2-wire) or RS-422 (4-wire)
1,200, 2,400, 4,800, 9,600, 19.2k, 38.4k, 57.6k, 115.2k,
Speed Modes (bps)
RTS control and RS-422 (switchable)
Supports Auto Baud-Rate Yes
23
spesifikasi pada Tabel 3.5.
Parameter Keterangan
Type AC to DC
Output Power (W) 120
Output Voltage (V) 12
Output Current (A) 10
Input Voltage (V) 110/230 VAC
Parameter Keterangan
Count Value 13 mm
Preset Value 9 mm
AC Power 100-240 VAC
Max Counting speed Selectable 1 cps, 30 cps, 1 kcps, 5 kcps, 10 kcps
24
3.2.7 Miniatur Circuit Breaker (MCB)
MCB adalah pengaman rangkaian yang dilengkapi dengan pengaman thermis (bimetal)
untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relai elektromagnetik untuk pengaman hubung
singkat. MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu phasa dan tiga phasa (Pefrianus
Bunga, 2015). Berikut merupakan gambar Miniatur Circuit Breaker pada Gambar 3.7 serta
spesifikasi pada Tabel 3.7.
Parameter Keterangan
Tegangan Nominal 400V
Arus Nominal 32 Ampere
Fase 3 Phase
Jenis Miniature Circuit Breaker (MCB)
Pole Triple Pole (3P)
Jenis Koneksi Terminal Screw Type
Kapasitas Pemutusan 10 kA
25
`
Gambar 3. 8 ACIM (AC Induction Motor) (ADK Motor, 2020)
Tabel 3. 8 Tabel Spesifikasi ACIM (AC Induction Motor) (ADK Motor, 2020)
Parameter Keterangan
HP 0,3
KW 0,22
Amps (A) 1,070/0,62
Speed (RPM) 1632
IP 55
Weight (Kg) 5,3
Pool 4
Poros Diameter (mm) 63
26
Tabel 3. 9 Tabel Spesifikasi Rotary encoder (Autonics, 2017)
Parameter Keterangan
Tipe Incremetal
Resolusi 1-5000 PPR
Tegangan input 12 VDC
Output A, B Phase
Sistem ini mengadopsi metode kontrol Loop tertutup (Closed Loop), di mana
pembacaan data dilakukan dengan membandingkan set point dan nilai aktual motor. Proses ini
didukung oleh penggunaan kontrol Proporsional-Integral-Derivatif (PID) untuk menyesuaikan
putaran motor dengan perbedaan error yang terdeteksi. Mini PC berberan sebagai wadah
implementasi kontrol PID di dalam sistem untuk mengelola perbandingan antara set point dan
nilai aktual. Variable Speed Drive (VSD) berperan sebagai aktuator dalam sistem ini, bertugas
menjalankan nilai yang diminta sesuai dengan selisih error yang dihasilkan oleh PID. Dengan
demikian, VSD memastikan bahwa nilai antara set point dan nilai aktual motor selalu sejajar.
Sementara itu Rotary encoder akan membaca putaran motor untuk selanutnya dikonversi oleh
Counter menjadi nilai angka putaran dalam bilangan bulat.
28
Gambar 3. 12. Perancangan Sistem
Pada Gambar 3.12 diatas, ditampilkan perancangan sistem dalam beroperasi yang
dimulai dari input 220 VAC yang diberikan oleh steker yang berfungsi sebagai pengaktifan
Variable Speed Drive (VSD), counter, serta power supply AC to DC. Tegangan DC akan
diteruskan menuju komponen lain yaitu Variable Speed Drive (VSD) serta ADAM 4520. Untuk
sistem kerja akan diawali dengan pembacaan putaran oleh rotary encoder melakukan
pengiriman data menuju counter, jika terdapat selisih antara set point dengan nilai aktual, maka
mini PC akan mengaktifkan sistem PID control untuk melakukan perbaikan terhadap input
Variable Speed Drive (VSD) sehingga selisih antara set point dengan nilai aktual dapat selalu
diminimalisir.
29
Gambar 3. 14. Desain Penempatan Komponen
Keterangan:
1. Variable Speed Drive (VSD) Altivar 320U22M2C
2. Mini PC
3. Layar Monitor
4. RS-485 to RS232 ADAM-4520
5. Power Supply AC to DC 12 Volt
6. Counter CT6M-1P
7. MCB 3 Phase 400V 32 A
8. Motor Induksi 3 Phase 0,5 KW
9. Rotary Encoder
30
Gambar 3. 15. Desain Wiring Komponen
31
Gambar 3. 16. Diagram Alur Peracancangan Software
Perancangan perangkat lunak dimulai dengan mengambil data melalui uji open loop
test menggunakan Variable Speed Drive (VSD) untuk memutar motor. Setelah mendapatkan
parameter, dilakukan perhitungan transfer function menggunakan metode First Order Plus Dead
Time (FOPDT) untuk simulasi MATLAB.
Selanjutnya, tuning PID dilakukan menggunakan metode ziegler-Nichols dengan
memasukkan nilai hasil perhitungan untuk menemukan nilai awal Kp, Ki, dan Kd. Proses uji
performa sistem dilakukan dengan target error steady state di bawah 10%. Jika belum tercapai,
tuning ulang dilakukan.
Langkah berikutnya adalah mengintegrasikan kontrol PID ke dalam Mini PC, berfungsi
sebagai wadah PID control dan pertukaran data dengan sistem. Setelah integrasi selesai,
perancangan antarmuka dilakukan sebagai perantara antara manusia dan sistem, memungkinkan
pengaturan set point sebelum sistem berjalan dan membaca grafik saat operasi. Jika sistem
sudah terintegrasi dan dapat mentransfer data, dapat disimpulkan bahwa sistem beroperasi
sesuai dengan rancangan awal.
32
Untuk meningkatkan kemudahan pemahaman, pembacaan data akan disajikan dalam
bentuk grafik yang terintegrasi. Grafik ini dirancang untuk mempermudah interpretasi hasil dan
memberikan pengguna alat pemahaman yang lebih intuitif terhadap dinamika sistem. Dengan
demikian, pengguna dapat dengan mudah memahami dan menganalisis performa sistem secara
visual melalui Interface yang telah dirancang.. Untuk desain tampilan yang direncakan dapat
terlihat seperti Gambar 3.17 sebagai berikut.
No.
Percobaan Delay Time Delay Time terbaca pada validator
(Min)
1
2
3
Dst.
33
Tabel 3. 11 Tabel pengambilan data Rise time dengan perbandingan validator
No.
Rise Time terbaca pada
Percobaan Rise Time Error
validator
(Min)
1
2
3
Dst.
No.
Overshoot terbaca pada
Percobaan Overshoot Error
validator
(Min)
1
2
3
Dst.
No.
Settling Time terbaca pada
Percobaan Settling Time Error
validator
(Min)
1
2
3
Dst.
No.
Peak Time terbaca pada
Percobaan Peak Time Error
validator
(Min)
1
2
3
Dst.
Tabel 3. 15 Tabel pengambilan data Steady State Error dengan perbandingan validator
No.
Steady State Error terbaca
Percobaan Steady State Error Error
pada validator
(Min)
1
34
No.
Steady State Error terbaca
Percobaan Steady State Error Error
pada validator
(Min)
2
3
Dst.
Tabel 3. 16 Tabel pengambilan data Kecepatan set point dengan kecepatan aktual
No.
Percobaan Kecepatan Set Point Kecepatan Aktual Error
(Min)
1
2
3
Dst.
35
DAFTAR PUSTAKA
Rizqianti, Z., & Permata, E. (2022). Analisis Pengasutan Motor Jenis Variable Speed Drive (VSD)
dan Soft Starter Pada Fan Cooler Sistem Di PT. Cemindo Gemilang TBK Bayah. Jurnal Riset
Rumpun Ilmu Teknik (JURRITEK), 1(2), 125-139.
Naz, S. A., Doeven, E. H., Adams, S., Kouzani, A., & Guijt, R. M. (2023). Closed-loop control
systems for pumps used in portable analytical systems. Journal of Chromatography A,
463931.
Tamboli, S., Rawale, M., Thoraiet, R., & Agashe, S. (2015, May). Implementation of Modbus RTU
and Modbus TCP communication using Siemens S7-1200 PLC for batch process. In 2015
international conference on smart technologies and management for computing,
communication, controls, energy and materials (ICSTM) (pp. 258-263). IEEE.
Rahmatullah D, Diah I PK, Dewantara B Y, & Achmad F. (2021). Design and Build of 3 Phase
Induction Motor Speed Regulation on Programmable Logic Controller (PLC) Using PID
control Method. ICRACOS 2021 - 2021 3rd International Conference on Research and
Academic Community Services: Sustainable Innovation in Research and Community
Services for Better Quality of Life towards Society 5, 275–280.
https://doi.org/10.1109/ICRACOS53680.2021.9701992
Cirstoiu, A. Nm., Chirila, A. I., & Deaconu, I. Nd. (2022). Educational Platform for Closed Loop
AC Variable Speed Drive based on Programmable Logic Controller . 11th IEEE
International Conference on Renewable Energy Research and Applications, ICRERA 2022,
112–118. https://doi.org/10.1109/ICRERA55966.2022.9922895
Nastiti, R. P., Susanto, W., Suwito, S. T., & Suhanto, M. A. (2016). Modul Pengaturan Kecepatan
Motor Satu Phasa Dengan Pid Bebrbasis Mikrokontroler Menggunakan Interface
Labview. Tugas Akhir, Program Studi D3 Teknik Elektro, ITS, Surabaya, Indonesia.
Pattiapon, D. R., Rikumahu, J. J., Jamlaay, M., Elektro, T., & Ambon, P. N. (2019). Penggunaan
Motor Sinkron Tiga Phasa Tipe Salient Pole Sebagai Generator Sinkron. 9(2).
Bunga, P., Pakiding, M., & Silimang, S. (2015). Perancangan sistem pengendalian beban dari jarak
jauh menggunakan smart relay. Jurnal Teknik Elektro Dan Komputer, 4(5), 65-75.
Usha, S., Dubey, P. M., Ramya, R., & Suganyadevi, M. v. (2021). Performance Enhancement of
BLDC Motor Using PID Controller . International Journal of Power Electronics and Drive
Systems, 12(3), 1335–1344. https://doi.org/10.11591/ijpeds.v12.i3.pp1335-1344
36
Zhang, R., & Gao, L. (2021). Research On Motor Control And Simulation Based On PID And
Internet Of Things System. Microprocessors and Microsystems, 80.
https://doi.org/10.1016/j.micpro.2020.103602
Tsubasa, S. M., Pembimbing, D., Rivai, M., Attamimi, M. M., Eng, B., Eng, M., Fakultas, E., &
Elektro, T. (2019). Robot Pengikut Manusia Menggunakan Kamera Termal Dan Single
Board Computer Lattepanda.
Baz, R., Majdoub, K. el, Giri, F., & Taouni, A. (2022). Self-Tuning Fuzzy PID Speed Controller
For Quarter Electric Vehicle Driven By In-Wheel BLDC Motor And Pacejka’s Tire Model.
IFAC-PapersOnLine, 55(12), 598–603. https://doi.org/10.1016/j.ifacol.2022.07.377
Yuanyuan, Y., & Meng, C. (2021). The Design Of Adaptive Communication Frame Supporting
High-Speed Transmission Based On ModBus Protocol. Procedia Computer Science, 183,
551–556. https://doi.org/10.1016/j.procs.2021.02.096
Mohammed A A, Gafar R, Sun X, & Abozead T. (2022). Three-Phase AC Induction Motor Speed
Control Based on Variable Speed Driver. Makara Journal of Technology, 26(2), 54–58.
https://doi.org/10.7454/mst.v26i2.1523
Guzinski, J., Abu-Rub, H., & Strankowski, P. (2015, September 8). Variable Speed AC Drives with
Inverter Output Filters. John Wiley & Sons.
http://books.google.ie/books?id=RySJCgAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=9781118782
897&hl=&cd=1&source=gbs_api
Setiawan, I. (2008, March 28). Kontrol PID untuk Proses Industri. Elex Media Komputindo.
http://books.google.ie/books?id=a01bDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=KONTROL
+PID+UNTUK+PROSES+INDUSTRI&hl=&cd=1&source=gbs_api
Petruzella, F. (2016, April 8). Electric Motors and Control Systems (2nd Edition, Vol. 321).
McGraw-Hill Education. http://books.google.ie/books?id=bmobAQAAMAAJ&q=978-0-
07-337381-2&dq=978-0-07-337381-2&hl=&cd=1&source=gbs_api
Gandhi, S. U., & Prasad, B. K. S. (2020). Modelling and Intelligent Control of Micro PMBLDC
for Surgical Robotic Applications. Procedia Computer Science, 171, 745–754.
https://doi.org/10.1016/j.procs.2020.04.081
Pruna, E., Chang, O., Jiménez, D., Pérez, A., Ávila, G., Escobar, I., ... & Gordon, A. (2015,
October). Building a training module for modern control. In 2015 CHILEAN Conference on
Electrical, Electronics Engineering, Information and Communication Technologies
(CHILECON) (pp. 369-373). IEEE.
37
Bartolome, E. A. (2020). Development and Acceptability of an Industrial Motor Control System
Trainer. International Journal, 9(1.3).
Li, Y., Ang, K. H., & Chong, G. C. (2006). PID Control System Analysis And Design. IEEE
Control Systems Magazine, 26(1), 32-41.
Tejado, I., Vinagre, B. M., Traver, J. E., Prieto-Arranz, J., & Nuevo-Gallardo, C. (2019). Back to
basics: Meaning of the parameters of fractional order PID controllers. Mathematics, 7(6),
530.
38
LAMPIRAN
39
Lampiran 3 Gambar Desain 3D Tampak Atas
40
Lampiran 4 Desain Case dengan ukuran
41
Lampiran 5 Desain 3D Motor Dan Encoder dengan ukuran
42
Lampiran 6 Desain Wiring Diagram
43